Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat MIN 6 Aceh Utara


MIN 6 Aceh Utara untuk saat ini dikepalai oleh ibu WIWIN Hermawan,

S.Pd.I., M.Pd dengan No Statistik madrasah: 111111080001 dan NPSN:

60703247. MIN 6 Aceh Utara didirikan pada tahun 1957 yang berlokasi di Jalan

Blang Mee Desa Mancang Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara. Dengan

NPWP: 002715043102000 dan SK pendirian dengan nomor:

871/BAP-S/M.Aceh/SK/2015.

4.1.2 Visi dan Misi MIN 6 Aceh Utara

Visi : “Terbentuknya generasi muda yang berprestasi dan berakhlakul

karimah menuju insan yang bertaqwa kepada Allah SWT”

Misi :

a. Membentuk generasi muda yang berprestasi akademik dan non

akademik.

b. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam

sehingga peserta didik menjadi tekun beribadah, jujur, disiplin,

tanggung jawab, percaya diri, hormat pada orang tua dan guru

serta menyayangi sesama.

51
52

Tu juan :

a. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan yang

bervariasi, inovatif dan bermakna.

b. Meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui

pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrakurikuler.

c. Meningkatkan jumlah peserta didik yang diterima di

sekolah/madrasah favorit/unggulan

d. Menghasilkan siswa yang mampu membaca al qur’an, memahami

dan mengamalkan ajaran agama Islam.

e. Menghasilkan siswa yang memiliki kecerdasan intelektual,

emosional dan social sehingga berprestasi di bidang akademik

maupun non akademik

4.1.3 Keadaan Murid dan Guru MIN 6 Aceh Utara


Lembaga pendidikan yang baik, adalah lembaga pendidikan yang selalu

berupaya untuk menghasilkan para peserta didik yang bermutu sekaligus memiliki

akhlakul karimah sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Agar tercapai apa yang

diharapkan maka diperlukan tenaga pendidik yang berkompeten di dalam

bidangnya, seperti hanya dengan MIN 6 Aceh Utara yang selalu berupaya untuk

menghimpun tenaga pendidik yang berkualitas tinggi, serta berwibawa seorang

pendidik di dalam memenuhi tugasnya. Maka adapun data guru MIN 6 Aceh

Utara antara lain pada tabel 4.1 yaitu:


53

Tabel 4.1. Data Guru MIN 6 Aceh Utara

No Keterangan Jumlah

Pendidik
1. Guru PNS Kemenag 25 Orang
2. Guru PNS yang diperbantukan 1 Orang
3. Guru Honer 14 Orang
Tenaga Kependidikan
1. Staf TU PNS 2 Orang
2. Tenaga Adm Non PNS 2 Orang
2. Petugas Kebersihan 1 Orang
3. Petugas Keamanan 1 Orang
Jumlah Keseluruhan 46 Orang
Sumber Data: Dokumentasi MIN 6 Aceh Utara
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat jumlah guru PNS Kemenag

terdapat 25 orang, kemudian PNS diperbantukan terdapat 1 orang, guru honorer

14 orang, selanjutnya staf TU PNS terdapat 2 orang, tenaga Adm Non PNS 2

orang, petugas kebersihan 1 orang, petugas keamanan 1 orang, total keseluruhan

46 orang. Kemudian untuk data siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini,

antara lain:

Tabel 4.2. Data Siswa MIN 6 Aceh Utara


Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Jumlah

Tahun (kelas1+2+3+4+5+6
Pelajaran )

Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Rombel
Siswa Rombel siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa

2015/2016 102 4 116 4 115 3 111 3 123 3 109 3 675 20

2016/2017 123 4 103 4 116 3 115 3 111 3 120 3 688 20

2017/2018 148 5 121 4 105 3 116 3 113 3 109 3 712 21

2018/2019 154 5 145 4 120 3 103 3 112 3 111 3 745 21

2019/2022 141 5 149 4 150 3 116 3 103 3 100 3 759 21

2022/2022 128 5 112 4 138 3 149 3 143 3 115 3 785 21

Sumber Data: Dokumentasi MIN 6 Aceh Utara


54

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa siswa tahun ajaran

2022/2022 berjumlah berjumlah 785 siswa secara keseluruhan dari semua tingkat

kelas dengan jumlah rombel 21 kelas.

4.1.4 Sarana dan Prasarana MIN 6 Aceh Utara

Sarana prasarana yang baik merupakan faktor utama kemajuan suatu

lembaga pendidikan, jika sarana dan prasarana memadai maka akan memberikan

nilai lebih bagi lembaga tersebut dalam mendidik atau mengajari siswanya. Begitu

halnya dengan MIN 6 Aceh Utara yang selalu berupaya agar dapat menyediakan

sarana dan prasarana yang baik. Untuk lebih jelasnya penulis uraikan data sarana

dan prasarana di MIN 6 Aceh Utara di dalam tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3. Data Fisik dan Bangunan MIN 6 Aceh Utara


No Sarana/ Prasarana Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Kelas 21
3 Ruang Kantor 1
4 Ruang Pustaka 1
5 Ruang Dewan Guru 1
6 Ruang UKS 0
7 Ruang Keterampilan 1
8 MCK 9
9 Musalla 1
10 Aula 1
11 Rumah Dinas 2
12 Kantin 1
13 Ruang tata Usaha 1
Sumber Data: Dokumentasi MIN 6 Aceh Utara
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa ruang kelas yang

terdapat yaitu 21 ruang, kemudian ruang kantor, pustaka, dewan guru, UKS, ruang

keterampila, dan musalla, itu terdapat 1 dan 2 ruang saja, sedangkan MCK

terdapat 9 yang terdiri dari wc guru 1, dan wc siswa 8.


55

4.1.5 Struktur Organisasi MIN 6 Aceh Utara


Dalam penyusunan struktur organisasi diadakan suatu pembagian tugas yang

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anggota agar tugas yang

dibebankan dilaksanakan dengan baik. Adapun Struktur organisasi di MIN 6 Aceh

Utara untuk lebih jelasnya peneliti lampirkan pada bagian lampiran.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Data Hasil Penelitian

Pengujian tes kemampuan berpikir analitis siswa dalam penelitian ini

dilakukan di kelas Va sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa dan

siswa kelas Vb sebagai kelas kontrol dengan jumlah 30 siswa. Tes yang diberikan

berbentuk pilihan ganda. Pada kelas eksperimen peneliti memberikan perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning sedangkan

untuk kelas kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran Problem based

learning. Dari data yang diperoleh pada penelitian dan setelah ditabulasi maka

diperoleh deskripsi data masing-masing kelas di atas yaitu:

1. Kelas Eksperimen

Tabel 4.4. Nilai Siswa Kelas Eksperimen

Nilai
No Responden
Pretest Posttest
1 YN 52 72
2 SY 52 76
3 BW 44 84
4 RL 64 92
5 TU 56 80
6 EK 64 84
7 AST 60 76
56

8 VF 48 68
9 EV 56 92
10 WL 36 72
11 SS 32 72
12 YX 52 88
13 DD 52 80
14 HAS 36 64
15 KAS 32 72
16 RF 36 88
17 TU 40 76
18 IS 52 96
19 ST 56 92
20 RA 40 80
21 ANN 56 80
22 NUB 24 64
23 AB 44 92
24 BM 40 68
25 GR 56 80
26 ZC 60 92
27 REZ 36 60
28 ID 40 56
29 RO 52 64
30 IM 32 76
Jumlah 1400 2336
Rata-rata 46.67 77.87

Berdasarkan data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretes

kelas eksperimen adalah 46.67, sedangkan untuk posttes diperoleh hasil 77.87.

Hasil rata-rata data tersebut terlihat bahwa nilai pretes masih sangat rendah

dengan nilai KKM yang ditentukan yaitu 75 namun untuk nilai posttes sudah

cukup memenuhi nilai KKM. Kemampuan berpikir analitis siswa untuk pretes

dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut:


57

NILAI KELAS EKSPERIMEN

77.87
80
70
60 46.67 Pretest
50 Posttest

40
30
20
10
0
Kelas Eksperimen
Diagram 4.1. Nilai Pretest

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran pada kelas

eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem based learning

adanya ketuntasan KKM kemampuan berpikir analitis siswa untuk kelas

eksperimen dengan nilai rata-rata 78.86.

2. Kelas Kontrol

Tabel 4.5. Nilai Siswa Kelas Kontrol

Nilai
No Responden
Pretest Posttest
1 DA 64 52
2 IF 64 60
3 RY 48 72
4 YUS 40 80
5 NA 52 68
6 IR 76 84
7 TI 32 60
8 AM 48 80
9 LI 28 64
10 AS 36 52
11 NU 44 64
58

12 FA 28 80
13 WP 52 40
14 UK 52 52
15 ASR 36 40
16 IR 24 64
17 AT 28 60
18 WH 36 56
19 RA 44 44
20 DA 48 48
21 WK 48 84
22 RK 60 56
23 NUR 32 88
24 JD 48 56
25 FA 40 76
26 IR 52 72
27 SR 76 68
28 ZF 32 48
29 MA 48 60
30 NFI 28 72
Jumlah 1344 1900
Rata-rata 44.80 63.33

Berdasarkan data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretes

kelas kontrol adalah 44.80, sedangkan untuk posttes diperoleh hasil 63.33. Hasil

rata-rata data tersebut terlihat bahwa nilai pretes dan posttes masih sangat rendah

dengan nilai KKM yang ditentukan yaitu 70 namun untuk nilai posttes sudah

cukup memenuhi nilai KKM. Kemampuan berpikir analitis siswa untuk pretes

dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut:


59

NILAI KELAS KONTROL

63.33
70

60
44.8
50 Pretest
Posttest
40

30

20

10

0
Kelas Kontrol
Diagram 4.2. Nilai Pretest

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran pada kelas

kontrol dengan bentuk konvensional belum adanya ketuntasan.

4.2.2 Analisis Data

Data pretest dan posttest yang digunakan untuk analisis data kelas

eksperimen maupun kelas kontrol sehingga terjawab rumusan masalah yang ada

pada bab I antara lain sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistic deskriptif dapat digunakan untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan data penelitian, meliputi jumlah data (N), nilai maximum,

minimum, mean (rata-rata) dan std. Deviation (Simpangan Baku). Hasil statistic

deskriptif ditunjukan pada tabel 4.6 di bawah ini:


60

Tabel 4.6. Data Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Pretest_eksperimen 30 24 64 46.67 10.781
Posttes_Eksperimen 30 56 96 77.87 10.750
Pretest_kontrol 30 24 76 44.80 13.793
Posttest_Kontrol 30 40 88 63.33 13.456
Valid N (listwise) 30

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa untuk pretes eksperimen

didapatkan siswa 30 dengan nilai minimum 24 dan nilai maksimum 64, sedangkan

untuk nilai rata-rata diperoleh 46.67 dan nilai std deviation diperoleh 10.781.

kemudian untuk nilai posttest kelas eksperimen diperoleh siswa 30 dengan nilai

minimum 56 dan nilai maksimum 96, serta untuk rata-rata diperoleh 77.87 dan std

deviation 10.750.

Hasil pretes kontrol didapatkan ssiwa 30 dengan nilai minimum 24 dan

nilai maksimum 76, sedangkan untuk nilai rata-rata diperoleh 44.80 dan nilai std

deviation diperoleh 13.793. Kemudian untuk nilai posttest kelas kontrol diperoleh

siswa 30 dengan nilai minimum 40 dan nilai maksimum 88, serta untuk rata-rata

diperoleh 63.33 dan std deviation 13.456. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan kemampuan analitis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi linier

sederhana variabel terikat dan variabel bebas untuk tes awal keduanya mempunyai
61

distribusi data normal atau tidak. Model regresi linier sederhana yang baik adalah

yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian

normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS Versi 21 melalui teknik Shapiro

wilk.

Pedoman menentukan data normal adalah sebagai berikut:

1) Nilai signifikan pada Shapiro-Wilk< 0,05, maka distribusi data adalah

tidak normal.

2) Nilai signifikan pada Shapiro-Wilk > 0,05, maka distribusi data adalah

normal.

Adapun hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas untuk Nilai Pretest dan Posttes
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen .190 30 .007 .946 30 .130
Hasil_pretes
Kontrol .134 30 .177 .939 30 .083
Hasil_Postte Eksperimen .106 30 .200* .961 30 .332
st Kontrol .098 30 .200* .968 30 .496
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data Primer diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil Pretest uji normalitas Shapiro-wilk

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas dengan menggunakan SPSS

versi 21 for windows menunjukkan nilai pretest kelas eksperimen 0,130 pada taraf

signifikan 0,05 , begitu juga untuk kelas kontrol memiliki nilai pretest sebesar
62

0,083 pada taraf signifikansi 0,05, maka dapat disimpukan bahwa nilai signifikan

pada Shapiro-Wilk > 0,05, artinya data berdistribusi normal.

Hasil Posttest uji normalitas Shapiro-wilk untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol di atas dengan menggunakan SPSS versi 21 for windows

menunjukkan nilai posttest kelas eksperimen 0,332 pada taraf signifikan 0,05 ,

begitu juga untuk kelas kontrol memiliki nilai posttest sebesar 0,496 pada taraf

signifikansi 0,05, maka dapat disimpukan bahwa nilai signifikan pada Shapiro-

Wilk > 0,05, artinya data berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan uji prasyarat homogenitas, dan untuk mengukur homogenitas di

olah lewat SPSS Versi 21. Uji ini memiliki ketentuan bahwa variansi dari setiap

kategori dikatakan sama jika nilai probabilitas signifikansi >0,05.

Adapun hasil yang diperoleh dari uji homogenitas kelas eksperimen dan

kelas control adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas untuk Nilai Posttest


Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Based on Mean 1.716 1 58 .195
Based on Median 1.681 1 58 .200
Hasil_Posttest
Based on Median and with adjusted df 1.681 1 55.180 .200
Based on trimmed mean 1.715 1 58 .195
Sumber: Data Primer diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.8 output SPSS Versi 21 di atas untuk uji homogenitas

Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas diketahui bahwa nilai

signifikan sebesar 0,195 > 0,05, dimana nilai signifikan lebih besar dari 0,05,
63

maka dapat dinyatakan bahwa varian data posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol adalah sama atau homogen.

3. Uji Hipotesis

Adapun uji hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : μ1 < μ2 , Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran problem

based learning terhadap kemampuan berpikir analitis

siswa pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 6 Aceh

Utara.

H1 = μ1 > μ2 , Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based

learning terhadap kemampuan berpikir analitis siswa

pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 6 Aceh Utara.

Uji perbedaan rata-rata yang dilakukan yaitu dengan uji-t menggunakan

bantuan Software SPSS 21 for windows. Adapun kriteria pengujian didapat dari

daftar distribusi t dengan dk = (n1 +n 2−2 ¿ dan peluang (1 – α ¿. Taraf signifikan

yang digunakan dalam penguji ini adalah α = 0,05. Dengan demikian karena

digunakan uji pihak kanan, maka kriteria pengambilan keputusan adalah:

Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak, H1diterima.

Jika thitung <ttabel, maka H0 diterima, H1ditolak


64

Adapun Uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9. Uji hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Independent Samples Test
Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence
tailed) Differen Difference Interval of the
ce Difference
Lower Upper
Equal variances 1.716 .195 4.622 58 .000 14.533 3.144 8.239 20.828
Hasil_Post assumed
test Equal variances not 4.622 55.304 .000 14.533 3.144 8.233 20.834
assumed
Sumber: Data Primer diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh thitung sebesar 4,622 sedangkan untuk ttabel

diperoleh 2.017, artinya nilai thitung > ttabel = 6.292 > 2.018 pada taraf signifikansi

0,05, maka H0 diterima dan H1ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap

kemampuan berpikir analitis siswa pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 6

Aceh Utara.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen Va =

77,87 dan untuk rata-rata kelas kontrol Vb = 63.33. Dari kedua nilai rata-rata

tersebut terlihat adanya perbedaan yang cukup berarti dan untuk mengetahui

bahwa rata-rata terdapat perbedaan secara signifikan atau tidak maka dilakukan

uji hipotesis.

Sebelum dilakukannya uji hipotesis, maka sebelumnya data akan

dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan

hasil pretes pada analisis data kuantitatif dari kedua kelas berdistribusi normal

karena hasil yang di dapatkan untuk kelas eksperimen memiliki nilai signifikan
65

adalah 0,130 > 0,05, begitu juga untuk kelas kontrol memiliki nilai signifikan

sebesar 0,083 > 0,05, maka dapat disimpukan bahwa nilai berdistribusi normal.

Berdasarkan kajian di atas, maka dilakukan tindak lanjut dengan

memberikan perlakukan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran Problem based learning berbantu dan untuk kelas kontrol hanya

menggunakan tanpa media pembelajaran Problem based learning. Diakhir

tindakan peneliti membagikan tes akhir (posttest), sehingga berdasarkan analisis

data kuantitatif dari nilai posttest di dapatkan kedua kelas berdistribusi normal

karena hasil yang di dapatkan untuk kelas eksperimen memiliki nilai signifikan

adalah 0,332 > 0,05, begitu juga untuk kelas kontrol memiliki nilai signifikan

sebesar 0,496 > 0,05, maka dapat disimpukan bahwa data berdistribusi normal.

Selanjutnya untuk pengujian homogenitas pada hasil posttest diperoleh nilai

signifikan sebesar 0,196 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa varian data posttest

kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen.

Pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh terhadap penerapan model

pembelajaran Problem based learning dari kedua kelas, maka peneliti

menggunakan uji-t dengan taraf signifikan two tailed, sehingga didapatkan nilai

P-value (Sig.2-tailed) = 0,000 kurang dari α = 0,05, Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Problem based learning

terhadap kemampuan berpikir analitis IPA siswa kelas V MIN 6 Aceh Utara

karena thitung > ttabel = 4.622 > 2.018, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Anda mungkin juga menyukai