PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Latar Belakang
a. Kondisi Nyata
Dimasa pandemi covid-19 ini membawa dampak dan perubahan besar bagi
dunia pendidikan, yang mana dibutuhkan kebijakan kebijakan baru dalam
pengembangan kurikulum agar menjadi selaras dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik serta tujuan pendidikan nasional. Pada saat pandemi ini peserta didik
sudah dihadapkan dengan berbagai macam pembelajaran online yang
membutuhkan banyak biaya dan kurang maksimalnya hasil pembelajaran.
1
1. Standar Isi
SDN Jajartunggal I/450 Surabaya pada tahun pelajaran 2021/2022
menerapkan Kurikulum 2013. Alokasi waktu satu jam pelajaran setara 25 menit
di masa pandemi. Kelas I terdiri dari 8 tema, kelas II terdiri dari 8 tema, kelas
III terdiri dari 8 tema,kelas IV terdiri dari 9 tema, dan kelas V terdiri dari 9 tema,
dan kelas VI ada 9 tema.
2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan Kurikulum.
Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri
atau berkelompok oleh guru-guru di sekolah sendiri. Silabus yang
dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran
sendiri namun masih ada yang mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain
dengan beberapa penyesuaian. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam
silabus sudah membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mandiri. Beberapa guru telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran
sendiri dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan
2
norma-norma yang ada dalam masyarakat. Metode pembelajaran yang
dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian sudah menggunakan
metode yang aktif, inspiratif, kreatif, menyenangkan, menantang dan
memotivasi siswa.
3
sungguh mampu menjembatani dan mencarikan jalan keluar terhadap segala
permasalahan yang dihadapi sekolah.
4
11 Sarana Komputer 3 unit
21 Sarana Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia 203 unit
6. Standar Pengelolaaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah.
Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian
instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan
rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,
Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.
Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
5
7. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah sepenuhnya mendapat bantuan pemerintah
berupa dana BOS APBN dan BOS pemerintah daerah. Penyusunan RKAS
melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku
kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa
guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-
usulannya warga sekolah. Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke Dinas
Pendidikan Kota Surabaya.
b. Kondisi Ideal
6
masyarakat kota yang memiliki kultur majemuk serta kondisi sosial ekonomi yang
heterogen.
SDN Jajartunggal I/450 Surabaya berdiri sejak tahun 1960, berada di dekat
anak sungai Brantas dan jalan tol Gunungsari, serta berdiri di atas tanah TNI AL.
Penduduknya adalah masyarakat heterogen dengan latar belakang pendidikan dan
ekonomi yang rendah serta tingkat kepedulian terhadap pendidikan yang relatif
minim. Ditambah lagi masa pandemi covid-19 saat ini, yang mana sangat kurang
terhadap kepedulian belajar anaknya yang membutuhkan alat belajar tekhnologi
serta kurangnya ekonomi keluarga. Kondisi yang demikian kurang memungkinkan
untuk mengubah paradigma pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman dalam
waktu dekat. Butuh waktu beberapa tahun untuk mengubah kondisi yang demikian.
7
mampu melaksanakan tugas pokok sesuai fungsinya dengan baik dan bertanggung
jawab. Jumlah pendidik ada 19 dimana 3 guru berijasah S2, 15 guru berijasah S1,
dan 1 guru berijasah SPG. Jumlah tenaga TU ada 2 orang, tenaga perpustakaan 1
orang, satpam 1 orang, dan 2 orang pesuruh. Hal ini mendapat dukungan penuh
dari stakeholders yang dengan sungguh – sungguh mampu menjembatani dan
mencarikan jalan keluar terhadap segala permasalahan yang dihadapi sekolah.
Faktor internal peserta didik yang memiliki potensi yang berkarakter, pada
empat tahun terakhir hasil Ujian Nasional/Ujian Sekolah Berstandar Nasional
lulus 100% dan pada tahun pelajaran 2018/2019 telah meraih peringkat 2 di
kecamatan Wiyung dengan hasil rata-rata Ujian Sekolah Berstandar Nasional
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia 79,8 Mat 79,18, IPA 87,93. Jumlah 246,91
1. Juara 1 Lomba Anugerah Konstitusi Kecamatan Wiyung tahun 2017, atas nama
Lis Lestari,S.Pd.,M.Si
2. Juara 2 Lomba Anugerah Konstitusi tingkat Kota Surabaya, atas nama Lis
Lestari,S.Pd.,M.Si
3. Juara 2 Lomba OSN Guru tingkat Kecamatan Wiyung, atas nama M.Haris
Zunaidi,S.Pd
8. Juara 1 seleksi O2SN cabor karate putra kecamatan Wiyung atas nama GLEN
WIRA PRATAMA
8
9. Juara 1 seleksi O2SN cabor karate putri kecamatan Wiyung atas nama VANYA
DWI LADY SETIAWAN
10. Juara 1 Seleksi O2SN cabor Pencak Silat Putri Kecamatan Wiyung, atas nama
THIRA CHUSNIA CHALIYA.
11. Juara 1 Guru Prestasi Kecamatan Wiyung atas nama Ali Mustofa,S.Ag,M.Pd.I.
Berdasarkan kondisi riil sekolah selama tahun pelajaran yang lalu jika
dibandingkan dengan kondisi ideal sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP),
maka masih jauh dari yang diharapkan. Ada beberapa faktor kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman telah teridentifikasi melalui analisis pada Evaluasi Diri
Sekolah (EDS). Data yang diperoleh berdasarkan EDS dipergunakan sebagai
pijakan dalam menentukan langkah ke depan yang direfleksikan dalam
penyusunan Kurikulum Sekolah maupun penyusunan Rencana Kerja Sekolah.
Berdasarkan Evaluasi Diri Sekolah ada beberapa tantangan internal, antara
lain tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan,
belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan inovatif secara
menyeluruh, konsistensi para pendidik dalam menyusun perangkat pembelajaran,
kreatifitas pendidik dalam membuat media pembelajaran dan pemanfaatan media
sekolah secara efektif, dan peningkatan nilai hasil Ujian Sekolah.
Pada aspek kesiswaan perlu peningkatan kedisiplinan karena masih ada
beberapa siswa yang datang terlambat ke sekolah, atau sering tidak mengerjakan
tugas pekerjaan rumah. Dalam peningkatan kegiatan ekstrakurikuler perlu data
penelusuran bakat dan minat siswa secara lebih mendalam untuk pemetaan,
sehingga program pengembangan diri lebih efektif, dengan harapan output dan
outcome lebih baik. Begitu pula dari aspek karakter peserta didik khususnya
kesadaran untuk memelihara kebersihan, kebiasaan gemar membaca, dan
kenyamanan lingkungan sekolah masih perlu ditingkatkan.
Untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan jumlah sudah memenuhi
rombongan belajar namun masih perlu mengembangkan dan meningkatkan
9
kompetensinya. Begitu pula dalam karya dan inovasi perlu meningkatkan
kreatifitas dan produktivitas sehingga hasil pembelajaran lebih meningkat. Tugas
pokok dan fungsi utama bagi pendidik untuk melaksanakan standar proses yaitu
penyiapan segala perangkat pembelajaran masih harus ditingkatkan, sehingga
tugas pokok tersebut bukan menjadi beban namun sudah menjadi kebiasaan dan
kebutuhan sehari-hari.
Dari aspek sarana dan prasarana sekolah, kondisi ruang kelas yang belum
terpenuhi masih menjadi kendala utama, oleh sebab itu penataan jam belajar diatur
dengan mengoptimalkan ketersediaan ruang kelas. Kurangnya sarana dan
prasarana sekolah diharapkan dapat mendorong pendidik untuk memanfaatkan
sarana yang ada secara efektif.
Keadaan ini tidak terlepas dari keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola dan memimpin sekolah yang menerapkan pendekatan kekeluargaan,
transparansi, dan mengutamakan kesejahteraan terutama kepentingan siswa, guru,
dan karyawan sehingga semua potensi sekolah dapat dimunculkan secara
maksimal.
Satuan pendidikan sebagai lembaga layanan pendidikan yang langsung
bersentuhan dengan kepentingan masyarakat diharapkan mampu
mengakomodasikan semua kepentingan peserta didik, potensi daerah, dan
dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian layanan pendidikan yang
diberikan, secara signifikan dapat memberikan sumbangsih yang dapat dirasakan
manfaatnya. Konsepsi-konsepsi ini secara strategis perlu dituangkan dalam sebuah
desain kurikulum, yang secara keseluruhan merupakan gambaran nyata dari proses
pendidikan yang akan dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan.
Sebagai kurikulum operasional, kurikulum 2013 dipandang sebagai model
kurikulum yang sangat potensial dapat menampung prinsip-prinsip serta konsepsi-
konsepsi yang diungkapkan di depan. Selanjutnya, pada gilirannya secara efektif
dapat menjadi pedoman dan panduan arah bagi pelaksanaan proses layanan
pendidikan bagi segenap pendidik kepada masyarakat.
Demikian juga halnya dengan Kurikulum SDN Jajartunggal I/450
Surabaya. Kurikulum ini dirancang sedemikian rupa dengan harapan dapat
menjadi seperangkat perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan Satuan
Pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, serta proses
pembelajaran dan sistem penilaian, yang secara keseluruhan mencerminkan proses
10
layanan pendidikan sesuai potensi, kebutuhan dan kondisi masyarakat di
sekitar SDN Jajartunggal I/450 Surabaya.
11
m. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
018/H/Kr/2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi
Khusus;
p. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah Sebagai Mulok Wajib di Sekolah/Madrasah;
12
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral yang berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
13
f. Belajar sepanjang hayat
14
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
h. Penambahan dari SD program unggulan, sd model, dan lain-lain.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis
kompetensi adalah outcomes-based curriculum. Oleh karena itu, pengembangan
kurikulum SD Negeri jajartunggal I/450 Surabaya diarahkan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Demikian
pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
kompetensi.
5. Pengertian Istilah
a. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
b. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
c. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta
didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran. Kompetensi inti merupakan
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan kedalam aspek
sikap, spiritual, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajarandetil
pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
e. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
f. Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar.
g. Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap.
h. Penilaian
Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil
pengukuran.
i. Evaluasi
Evaluasi adalah proses mengambil keputusan (judgment) berdasarkan hasil-
hasil penilaian. Yaitu suatun proses untuk merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat beberapa
alternatif dalam mengambil keputusan, yang diperuntukkan memperbaiki
sistem dengan member penilaian berdasarkan data yang diambil dari suatu
atau kelompok objek.
j. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya menjadi bagian dari mata pelajaran
senibudaya, prakarya, dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
k. Ekstrakurikuler
16
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang merupakan perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dibawah bimbingan sekolah. Ekstrakurikuler
merupakan kegiatan non–pelajaran formal yang dilakukan peserta didik
umumnya di luar jam belajar kurikulum standar, yang ditujukan agar siswa
dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ekstrakurikuler diadakan secara
swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Seperti kegiatan pada seni, olah raga,
adiwiyata, pengembangan kepribadian yang bertujuan positif untuk
kemajuan siswa-siswi itu sendiri. Dan dikelompokkan dalam ekstrakurikuler
wajib nasional, ekstrakurikuler wajib sekolah dan ekstrakurikuler pilihan.dst.
l. Corona Virus Disease (Covid-19)
Penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute
respiratory syndrome
m. Daring
Daring merupakan akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui
jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Dengan kata lain, pembelajaran
melalui daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif
berbasis internet.
n. Luring
Luring akronim dari luar jaringan. Luring diartikan sebagai terputus dari
jejaring komputer. Misalnya, saat siswa belajar melalui buku pegangan,
lingkungan sekitar, atau tayangan belajar dari televisi.
o. Upload
Istilah upload dianggap berkaitan erat dengan pengertian Mengirim file dari
komputer kita ke komputer lain. Kegiatan pengiriman data (berupa file) dari
komputer lokal ke komputer lainnya yang terhubung dalam sebuah network.
p. Download
Istilah Download dianggap berkaitan erat dengan pengertian menerima file
dari komputer lain ke komputer kita. Kegiatan penerimaan ini berupa data
(file) dari komputer lainnya ke komputer lokal yang terhubung dalam sebuah
network atau internet.
q. Zoom
17
Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan video. Aplikasi
tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler, desktop, hingga
telepon dan sistem ruang. Pada umumnya, para pengguna menggunakan
aplikasi ini untuk melakukan meeting hingga konferensi video dan audio.
r. Google Form
Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna
untuk membantu anda merencanakan acara, mengirim survei, memberikan
siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah
dengan cara yang efisin.
s. Google Classroom
Google Classroom adalah salah satu platform pembelajaran daring yang
direkomendasikan saat belajar dari rumah. Untuk menggunakannya,
pengajar dan murid wajib memiliki akun Google agar saling terhubung.
Google Classroom memungkinkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
produktif dan bermakna dengan menyederhanakan tugas, meningkatkan
kolaborasi, dan membina komunikasi. Pengajar dapat membuat kelas,
memberikan tugas, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu
tempat.
t. Office 365
Layanan berbasis cloud untuk menciptakan ruang kelas yang modern dan
kolaboratif, terhubung dengan komunitas pembelajaran profesional, dan
berkomunikasi dengan staf sekolah melalui OneDrive, Teams, Skype, dan
lainnya, semua melalui sebuah langkah sederhana.
B. VISI SDN JAJARTUNGGAL I/450 SURABAYA
Indikator Visi :
18
3. Melaksanakan pengembangan MBS.
Indikator Misi :
19
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur;
b. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. Sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
c. Tujuan Sekolah
20
13. Terlaksananya fasilitas dan pengembangan potensi dan skill peserta didik dengan
kegiatan pengembangan diri dan keterampilan
14. Tercapainya pengembangan potensi dan skill peserta didik dengan kegiatan
pengembangan diri dan keterampilan
21