Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL

1. Latar Belakang

a. Kondisi Nyata

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta sesuai dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah maupun sekolah.

Dimasa pandemi covid-19 ini membawa dampak dan perubahan besar bagi
dunia pendidikan, yang mana dibutuhkan kebijakan kebijakan baru dalam
pengembangan kurikulum agar menjadi selaras dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik serta tujuan pendidikan nasional. Pada saat pandemi ini peserta didik
sudah dihadapkan dengan berbagai macam pembelajaran online yang
membutuhkan banyak biaya dan kurang maksimalnya hasil pembelajaran.

Sistem pembelajaran di satuan pendidikan pada saat pandemi berbeda beda,


karena menyesuaikan situasi dan kondisi daerah tersebut. Ada yang diperbolehkan
masuk sekolah dengan tatap muka bagi daerah yang berzona hijau, dan masuk
sekolah yang tanpa tatap muka yang daerahnya berzona merah. Hal ini yang harus
dibuat kebijakan dalam menyusun kurikulum yang bisa membawa lembaga
maupun peserta didik pada pembelajaran yang efektif dengan tetap
memperhatikan 8 Standart Nasional Pendidikan.

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari Standar


kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian) di SD
Negeri Jajartunggal I/450 Surabaya. Penataan 8 Standar Nasional Pendidikan di
SDN Jajartunggal I/450 Surabaya adalah sebagai berikut:

1
1. Standar Isi
SDN Jajartunggal I/450 Surabaya pada tahun pelajaran 2021/2022
menerapkan Kurikulum 2013. Alokasi waktu satu jam pelajaran setara 25 menit
di masa pandemi. Kelas I terdiri dari 8 tema, kelas II terdiri dari 8 tema, kelas
III terdiri dari 8 tema,kelas IV terdiri dari 9 tema, dan kelas V terdiri dari 9 tema,
dan kelas VI ada 9 tema.

2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan Kurikulum.
Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri
atau berkelompok oleh guru-guru di sekolah sendiri. Silabus yang
dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran
sendiri namun masih ada yang mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain
dengan beberapa penyesuaian. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam
silabus sudah membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mandiri. Beberapa guru telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran
sendiri dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan

2
norma-norma yang ada dalam masyarakat. Metode pembelajaran yang
dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian sudah menggunakan
metode yang aktif, inspiratif, kreatif, menyenangkan, menantang dan
memotivasi siswa.

3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai
target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil
dan melanjutkan tingkat sekolah berikutnya. Di SDN Jajartunggal I/450 Surabaya
telah membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan dari
Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Berdasarkan analisis rapor mutu SDN
Jajartunggal I/450 Surabaya, Guru telah memanfaatkan hasil penilaian otentik
untuk merencanakan program remedial, pengayaan, atau pelayanan konseling.
Hasil penilaian otentik dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan. SDN Jajartunggal I/450
Surabaya pada Tahun Pelajaran 2021/2022 melayani 257 peserta didik dengan
11 rombongan belajar. Jumlah kelulusan siswa di tahun pelajaran 2020/2021
adalah 49, dengan pelaksanaan ujian sekolah nilai rata-rata Bahasa Indonesia
82,3, untuk mata pelajaran matematika 84.8, rata-rata nilai ujian sekolah mata
pelajaran IPA adalah 82,0. Sedangkan target untuk kelulusan tahun pelajaran
2021-2022 adalah Bahasa Indonesia 85. Matematika 85, dan IPA 90.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Menurut peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 mengisyaratkan
bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Faktor internal tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sangat mendukung tercapainya prestasi sekolah yang tinggi
dimana mereka senantiasa mampu melaksanakan tugas pokok sesuai fungsinya
dengan baik dan bertanggung jawab. Jumlah pendidik ada 19 dimana 3 guru
berijasah S2, 15 guru berijasah S1, dan 1 guru berijasah SPG. Jumlah tenaga TU
ada 2 orang, tenaga perpustakaan 1 orang, satpam 1 orang, dan 2 orang pesuruh.
Hal ini mendapat dukungan penuh dari stakeholders yang dengan sungguh –

3
sungguh mampu menjembatani dan mencarikan jalan keluar terhadap segala
permasalahan yang dihadapi sekolah.

5. Standar Sarana dan Prasarana


Jumlah ruang kelas di SDN Jajartunggal I/450 Surabaya adalah 10 ruang.
Sarana prasarana pendukung lainnya berupa 1 ruang perpustakaan, 1 ruang
kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 Musholla, 1 ruang UKS. Sedangkan kamar
mandi/toilet ada 6. Selain itu juga terdapat gudang, lapangan olahraga, 1 ruang
Tenaga Administrasi sekolah, 1 pos security, dan kantin sekolah.
Tabel 1 sarana dan prasarana SDN Jajartunggal 1/450 Surabaya

No Jenis Nama Jumlah


1 Sarana Meja Siswa 375 unit

2 Sarana Kursi Siswa 375 unit

3 Sarana Meja Guru 20 unit

4 Sarana Kursi Guru 20 unit

5 Sarana Meja TU 2 unit

6 Sarana Kursi TU 2 unit

7 Sarana Lemari / Filling Cabinet 2 unit

8 Sarana Komputer TU 2 unit

9 Sarana Printer TU 2 unit

10 Sarana Mesin Ketik 1 unit

4
11 Sarana Komputer 3 unit

12 Sarana Printer 3 unit

13 Sarana Buku Pegangan Guru PPKn 6 unit

14 Sarana Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama 6 unit

15 Sarana Buku Pegangan Guru Bahasa Inggris 6 unit

16 Sarana Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani 6 unit

17 Sarana Buku Pegangan Guru Matematika 6 unit

18 Sarana Buku Pegangan Guru IPA 6 unit

19 Sarana Buku Pegangan Guru Muatan Lokal 6 unit

20 Sarana Buku Pegangan Siswa PPKn 203 unit

21 Sarana Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia 203 unit

22 Sarana Buku Pegangan Siswa Bahasa Inggris 203 Unit

23 Sarana Alat Peraga Pendidikan Agama 4 unit

24 Sarana Alat Peraga Bahasa Inggris 1 unit

25 Sarana Alat Peraga Matematika 1 unit

26 Sarana Alat Peraga IPA 2 unit

6. Standar Pengelolaaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah.
Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian
instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan
rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,
Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.
Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.

5
7. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah sepenuhnya mendapat bantuan pemerintah
berupa dana BOS APBN dan BOS pemerintah daerah. Penyusunan RKAS
melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku
kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa
guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-
usulannya warga sekolah. Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke Dinas
Pendidikan Kota Surabaya.

8. Standar Penilaian Pendidikan


Sebagian besar guru sudah menyusun perencanaan penilaian
berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan
diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan
menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap penilaian harian. Guru
melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan penilaian harian, penilaian tengah
semester, penilaian akhir semester, kenaikan kelas, dan ujian sekolah dengan
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis,
transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian
dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru. Setiap kelas
terdapat koordinator kelas untuk menghondisikan tiap jenjang kelas dalam
pelaksanaan penyusunan soal penilaian harian bersama, penilaian tengah
semester, dan penilaian akhir semester. Koordinator kelas akan langsung
berhubungan dengan koordinator kurikulum sekolah.

b. Kondisi Ideal

Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat


berdampak terjadinya berbagai perubahan di semua aspek kehidupan . Hal ini
menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk terus meningkatkan mutu agar
dapat menyesuaikan diri dengan arus perkembangan yang cepat dan mengglobal.
Tuntutan peningkatan mutu secara terus menerus lebih dirasakan di tingkat satuan
pendidikan yang merupakan lembaga layanan yang langsung berhadapan dengan
masyarakat. SD Negeri Jajartunggal I/450 Surabaya pada Tahun Pelajaran
2021/2022 melayani peserta didik dengan rombongan belajar dari kalangan

6
masyarakat kota yang memiliki kultur majemuk serta kondisi sosial ekonomi yang
heterogen.

Untuk memberikan layanan secara berkualitas kondisi semacam itu tentu


memerlukan strategi dan sistem pengelolaan yang terencana secara baik, tertata
dengan terarah agar dapat diimplementasikan secara efektif sehinggga mencapai
hasil yang maksimal. Atas dasar pertimbangan tersebut SD Negeri Jajartunggal
I/450 Surabaya dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat
berusaha menyusun Kurikulum dengan memperhatikan kondisi nyata dan hasil
analisa kebutuhan untuk meningkatkan mutu di bidang akademik maupun non
akademik menuju pencapaian mutu hasil pendidikan dengan tolok ukur Standar
Nasional Pendidikan.

Desain kurikulum tersebut pada saat pandemi covid-19 ini dirancang


sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran SD Negeri Jajartunggal I/450
Surabaya dengan skala prioritas pada peningkatan kualitas peserta didik, sumber
belajar, pengembangan diri, berkarakter, kesehatan dan religious. Pengetahuan dan
kemajuan tekhnologi sebagai sarana untuk mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal.

SDN Jajartunggal I/450 Surabaya berdiri sejak tahun 1960, berada di dekat
anak sungai Brantas dan jalan tol Gunungsari, serta berdiri di atas tanah TNI AL.
Penduduknya adalah masyarakat heterogen dengan latar belakang pendidikan dan
ekonomi yang rendah serta tingkat kepedulian terhadap pendidikan yang relatif
minim. Ditambah lagi masa pandemi covid-19 saat ini, yang mana sangat kurang
terhadap kepedulian belajar anaknya yang membutuhkan alat belajar tekhnologi
serta kurangnya ekonomi keluarga. Kondisi yang demikian kurang memungkinkan
untuk mengubah paradigma pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman dalam
waktu dekat. Butuh waktu beberapa tahun untuk mengubah kondisi yang demikian.

c. Potensi dan Karakteristik SDN Jajartunggal 1/450 Surabaya

Ditinjau dari kondisi eksternal maupun internal sekolah, telah


menjadikan SD Negeri Jajartunggal I/450 Surabaya berpotensi dan mampu
berprestasi tinggi dalam bidang akademik maupun non akademik.

Faktor internal tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sangat


mendukung tercapainya prestasi sekolah yang tinggi dimana mereka senantiasa

7
mampu melaksanakan tugas pokok sesuai fungsinya dengan baik dan bertanggung
jawab. Jumlah pendidik ada 19 dimana 3 guru berijasah S2, 15 guru berijasah S1,
dan 1 guru berijasah SPG. Jumlah tenaga TU ada 2 orang, tenaga perpustakaan 1
orang, satpam 1 orang, dan 2 orang pesuruh. Hal ini mendapat dukungan penuh
dari stakeholders yang dengan sungguh – sungguh mampu menjembatani dan
mencarikan jalan keluar terhadap segala permasalahan yang dihadapi sekolah.

Faktor internal peserta didik yang memiliki potensi yang berkarakter, pada
empat tahun terakhir hasil Ujian Nasional/Ujian Sekolah Berstandar Nasional
lulus 100% dan pada tahun pelajaran 2018/2019 telah meraih peringkat 2 di
kecamatan Wiyung dengan hasil rata-rata Ujian Sekolah Berstandar Nasional
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia 79,8 Mat 79,18, IPA 87,93. Jumlah 246,91

Prestasi Akademik dan Non akademik SD Negeri Jajartunggal I/450


Surabaya baik ditingkat Kota dan Nasional dapat menunjukkan hasilnya kepada
masyarakat. antara lain :

1. Juara 1 Lomba Anugerah Konstitusi Kecamatan Wiyung tahun 2017, atas nama
Lis Lestari,S.Pd.,M.Si

2. Juara 2 Lomba Anugerah Konstitusi tingkat Kota Surabaya, atas nama Lis
Lestari,S.Pd.,M.Si

3. Juara 2 Lomba OSN Guru tingkat Kecamatan Wiyung, atas nama M.Haris
Zunaidi,S.Pd

4. Juara 1 Siswa Prestasi Kecamatan Wiyung, atas nama TIFA SYAHADZANI


PRASETYA.

5. Finalis OSN Matematika kecamatan Wiyung, atas nama NAURAH NASYWA


NAHDAH FILMARIS.

6. Finalis OSN IPA kecamatan Wiyung, atas nama EDRA MAULANA


NARARYA.

7. Juara 2 kategori gapura terbaik mewakili Kwarran Wiyung dalam Jambore


Pramuka Kota Surabaya.

8. Juara 1 seleksi O2SN cabor karate putra kecamatan Wiyung atas nama GLEN
WIRA PRATAMA

8
9. Juara 1 seleksi O2SN cabor karate putri kecamatan Wiyung atas nama VANYA
DWI LADY SETIAWAN

10. Juara 1 Seleksi O2SN cabor Pencak Silat Putri Kecamatan Wiyung, atas nama
THIRA CHUSNIA CHALIYA.

11. Juara 1 Guru Prestasi Kecamatan Wiyung atas nama Ali Mustofa,S.Ag,M.Pd.I.

12. Juara 1 Try Out SD kelas 5 se-kecamatan Wiyung yang diselenggarakan


Primagama Wiyung atas nama AURELIA OKTAVIA WULANDARI

13. Juara 3 Try Out SD kelas 6 se-kecamatan Wiyung yang diselenggarakan


Primagama Wiyung atas nama TIFA SYAHADZANI PRASETYA

Berdasarkan kondisi riil sekolah selama tahun pelajaran yang lalu jika
dibandingkan dengan kondisi ideal sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP),
maka masih jauh dari yang diharapkan. Ada beberapa faktor kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman telah teridentifikasi melalui analisis pada Evaluasi Diri
Sekolah (EDS). Data yang diperoleh berdasarkan EDS dipergunakan sebagai
pijakan dalam menentukan langkah ke depan yang direfleksikan dalam
penyusunan Kurikulum Sekolah maupun penyusunan Rencana Kerja Sekolah.
Berdasarkan Evaluasi Diri Sekolah ada beberapa tantangan internal, antara
lain tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan,
belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan inovatif secara
menyeluruh, konsistensi para pendidik dalam menyusun perangkat pembelajaran,
kreatifitas pendidik dalam membuat media pembelajaran dan pemanfaatan media
sekolah secara efektif, dan peningkatan nilai hasil Ujian Sekolah.
Pada aspek kesiswaan perlu peningkatan kedisiplinan karena masih ada
beberapa siswa yang datang terlambat ke sekolah, atau sering tidak mengerjakan
tugas pekerjaan rumah. Dalam peningkatan kegiatan ekstrakurikuler perlu data
penelusuran bakat dan minat siswa secara lebih mendalam untuk pemetaan,
sehingga program pengembangan diri lebih efektif, dengan harapan output dan
outcome lebih baik. Begitu pula dari aspek karakter peserta didik khususnya
kesadaran untuk memelihara kebersihan, kebiasaan gemar membaca, dan
kenyamanan lingkungan sekolah masih perlu ditingkatkan.
Untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan jumlah sudah memenuhi
rombongan belajar namun masih perlu mengembangkan dan meningkatkan

9
kompetensinya. Begitu pula dalam karya dan inovasi perlu meningkatkan
kreatifitas dan produktivitas sehingga hasil pembelajaran lebih meningkat. Tugas
pokok dan fungsi utama bagi pendidik untuk melaksanakan standar proses yaitu
penyiapan segala perangkat pembelajaran masih harus ditingkatkan, sehingga
tugas pokok tersebut bukan menjadi beban namun sudah menjadi kebiasaan dan
kebutuhan sehari-hari.
Dari aspek sarana dan prasarana sekolah, kondisi ruang kelas yang belum
terpenuhi masih menjadi kendala utama, oleh sebab itu penataan jam belajar diatur
dengan mengoptimalkan ketersediaan ruang kelas. Kurangnya sarana dan
prasarana sekolah diharapkan dapat mendorong pendidik untuk memanfaatkan
sarana yang ada secara efektif.
Keadaan ini tidak terlepas dari keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola dan memimpin sekolah yang menerapkan pendekatan kekeluargaan,
transparansi, dan mengutamakan kesejahteraan terutama kepentingan siswa, guru,
dan karyawan sehingga semua potensi sekolah dapat dimunculkan secara
maksimal.
Satuan pendidikan sebagai lembaga layanan pendidikan yang langsung
bersentuhan dengan kepentingan masyarakat diharapkan mampu
mengakomodasikan semua kepentingan peserta didik, potensi daerah, dan
dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian layanan pendidikan yang
diberikan, secara signifikan dapat memberikan sumbangsih yang dapat dirasakan
manfaatnya. Konsepsi-konsepsi ini secara strategis perlu dituangkan dalam sebuah
desain kurikulum, yang secara keseluruhan merupakan gambaran nyata dari proses
pendidikan yang akan dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan.
Sebagai kurikulum operasional, kurikulum 2013 dipandang sebagai model
kurikulum yang sangat potensial dapat menampung prinsip-prinsip serta konsepsi-
konsepsi yang diungkapkan di depan. Selanjutnya, pada gilirannya secara efektif
dapat menjadi pedoman dan panduan arah bagi pelaksanaan proses layanan
pendidikan bagi segenap pendidik kepada masyarakat.
Demikian juga halnya dengan Kurikulum SDN Jajartunggal I/450
Surabaya. Kurikulum ini dirancang sedemikian rupa dengan harapan dapat
menjadi seperangkat perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan Satuan
Pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, serta proses
pembelajaran dan sistem penilaian, yang secara keseluruhan mencerminkan proses
10
layanan pendidikan sesuai potensi, kebutuhan dan kondisi masyarakat di
sekitar SDN Jajartunggal I/450 Surabaya.

2. Dasar Hukum Pengembangan Kurikulum

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;

c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61


tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;

d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang


Kegiatan Ekstrakurikuler;

e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 Tentang


Kepramukaan

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014, Tentang


Kurikulum 2013 SD/MI;

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 111 Tahun 2014


Tentang Bimbingan Konseling untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang


Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;

i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016,


Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016,


Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016,


Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016,


Tentang Standar Penilaian Pendidikan;

11
m. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
018/H/Kr/2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi
Khusus;

n. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021


Tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan
Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19);

o. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 712 Tahun
2021, Nomor 1 Tahun 2021, 3 No Komponen KTSP/Indikator Penilaian Catatan
Ya Tdk Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan
Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642 Tahun
2020, Nomor 4 Tahun 2020, Nomor 4 tahun 2020 Tentang Hari Libur Nasional
dan Cuti Bersama Tahun 2021;

p. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah Sebagai Mulok Wajib di Sekolah/Madrasah;

q. Keputusan Wali Kota Surabaya No. 188.45/241/402.1.2/2002 Tentang Mata


Pelajaran Bahasa Inggris Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah;

3. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya dikembangkan berdasarkan


prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya, bertujuan mencetak


generasi berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta

12
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral yang berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya dikembangkan


dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan,
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan


seni

Kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya dikembangkan atas


dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan Kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya


dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antar
matapelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft
skills antar kelas.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya mencakup


keseluruhan dimensi kompetensi (spiritual, sikap, pengetahuan, dan
keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.

13
f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya diarahkan kepada


proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan
peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum SDN Jajartunggal
I/450 Surabaya mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum SDN Jajartunggal I/450 Surabaya dikembangkan


dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kepentingan nasional
diwujudkan melalui kurikulum tingkat nasional, sedangkan kepentingan
daerah diwujudkan melalui kurikulum tingkat daerah.
4. Karakteristik Kurikulum 2013
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
c. Mengembangkan spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

14
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
h. Penambahan dari SD program unggulan, sd model, dan lain-lain.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis
kompetensi adalah outcomes-based curriculum. Oleh karena itu, pengembangan
kurikulum SD Negeri jajartunggal I/450 Surabaya diarahkan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Demikian
pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
kompetensi.
5. Pengertian Istilah
a. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
b. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
c. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta
didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran. Kompetensi inti merupakan
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan kedalam aspek
sikap, spiritual, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajarandetil
pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
e. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
f. Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar.
g. Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap.
h. Penilaian
Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil
pengukuran.
i. Evaluasi
Evaluasi adalah proses mengambil keputusan (judgment) berdasarkan hasil-
hasil penilaian. Yaitu suatun proses untuk merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat beberapa
alternatif dalam mengambil keputusan, yang diperuntukkan memperbaiki
sistem dengan member penilaian berdasarkan data yang diambil dari suatu
atau kelompok objek.
j. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya menjadi bagian dari mata pelajaran
senibudaya, prakarya, dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
k. Ekstrakurikuler
16
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang merupakan perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dibawah bimbingan sekolah. Ekstrakurikuler
merupakan kegiatan non–pelajaran formal yang dilakukan peserta didik
umumnya di luar jam belajar kurikulum standar, yang ditujukan agar siswa
dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ekstrakurikuler diadakan secara
swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Seperti kegiatan pada seni, olah raga,
adiwiyata, pengembangan kepribadian yang bertujuan positif untuk
kemajuan siswa-siswi itu sendiri. Dan dikelompokkan dalam ekstrakurikuler
wajib nasional, ekstrakurikuler wajib sekolah dan ekstrakurikuler pilihan.dst.
l. Corona Virus Disease (Covid-19)
Penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute
respiratory syndrome
m. Daring
Daring merupakan akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui
jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Dengan kata lain, pembelajaran
melalui daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif
berbasis internet.
n. Luring
Luring akronim dari luar jaringan. Luring diartikan sebagai terputus dari
jejaring komputer. Misalnya, saat siswa belajar melalui buku pegangan,
lingkungan sekitar, atau tayangan belajar dari televisi.
o. Upload
Istilah upload dianggap berkaitan erat dengan pengertian Mengirim file dari
komputer kita ke komputer lain. Kegiatan pengiriman data (berupa file) dari
komputer lokal ke komputer lainnya yang terhubung dalam sebuah network.
p. Download
Istilah Download dianggap berkaitan erat dengan pengertian menerima file
dari komputer lain ke komputer kita. Kegiatan penerimaan ini berupa data
(file) dari komputer lainnya ke komputer lokal yang terhubung dalam sebuah
network atau internet.
q. Zoom

17
Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan video. Aplikasi
tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler, desktop, hingga
telepon dan sistem ruang. Pada umumnya, para pengguna menggunakan
aplikasi ini untuk melakukan meeting hingga konferensi video dan audio.
r. Google Form
Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna
untuk membantu anda merencanakan acara, mengirim survei, memberikan
siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah
dengan cara yang efisin.
s. Google Classroom
Google Classroom adalah salah satu platform pembelajaran daring yang
direkomendasikan saat belajar dari rumah. Untuk menggunakannya,
pengajar dan murid wajib memiliki akun Google agar saling terhubung.
Google Classroom memungkinkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
produktif dan bermakna dengan menyederhanakan tugas, meningkatkan
kolaborasi, dan membina komunikasi. Pengajar dapat membuat kelas,
memberikan tugas, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu
tempat.
t. Office 365
Layanan berbasis cloud untuk menciptakan ruang kelas yang modern dan
kolaboratif, terhubung dengan komunitas pembelajaran profesional, dan
berkomunikasi dengan staf sekolah melalui OneDrive, Teams, Skype, dan
lainnya, semua melalui sebuah langkah sederhana.
B. VISI SDN JAJARTUNGGAL I/450 SURABAYA

Visi SDN Jajartunggal I/450 Surabaya :

“Unggul Dalam Akademik dan Non Akademik, Peduli Lingkungan, Berkarakter,


Berwawasan Global dan Kebangsaan berdasarkan IMTAQ”

Indikator Visi :

1. Melaksanakan dan meningkatkan nilai akademis dan non akademis.

2. Melaksanakan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

18
3. Melaksanakan pengembangan MBS.

4. Melaksanakan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.

C. MISI SDN JAJARTUNGGAL I/450 SURABAYA

Misi SDN Jajartunggal I/450 Surabaya :

“Menumbuhkan dan meningkatkan iman taqwa, prestasi akademik, sikap disiplin,


sopan santun, tanggung jawab, kemandirian, kecakapan emosional dan memiliki
sikap peduli lingkungan hidup, berwawasan global, menjunjung tinggi nilai
kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Indikator Misi :

1. Melaksanakan pengembangan kurikulum satuan pendidikan (KI, KD,


Pemetaan, Silabus, Indikator, dan RPP) untuk kelas I sampai dengan kelas VI.
2. Melaksanakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran.
3. Melaksanakan pengembangan fasilitas pendidikan.
4. Melaksanakan pengembangan pembiayaan melalui pengelolaan dan
pendayagunaan sumber dana dan potensi sekolah.
5. Melaksanakan pengembangan penilaian berbasis kompetensi.
6. Melaksanakan dan meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan IPTEK.
7. Melaksanakan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
8. Menumbuhkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru melalui
budaya 6 S (Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sopan, dan Serius)
9. Memfasilitasi dan mengembangkan potensi dan skill peserta didik dengan
kegiatan pengembangan diri dan keterampilan.

D. TUJUAN SDN JAJARTUNGGAL I/450 SURABAYA.


a. Tujuan Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


pada Pasal 3 menetapkan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi

19
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b. Tujuan Pendidikan Dasar

Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan


dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembang potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang:

a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur;
b. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. Sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
c. Tujuan Sekolah

Tujuan Sekolah Dasar Negeri Jajartunggal I/450 Surabaya, adalah:

1. Terlaksananya sikap disiplin, sopan santun, tanggung jawab, kemandirian,


kecakapan emosional dan memiliki sikap peduli lingkungan hidup
2. Terlaksananya peningkatan nilai akademis dan non akademis
3. Terlaksananya pengembangan kurikulum satuan pendidikan (KI, KD, Pemetaan,
Silabus, Indikator, dan RPP) untuk kelas I sampai dengan kelas VI.
4. Terlaksananya pengembangan metode dan strategi pembelajaran
5. Terlaksananya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
6. Terlaksananya pengembangan fasilitas pendidikan
7. Terlaksananya pengembangan MBS
8. Terlaksananya pengembangan pembiayaan melalui pengelolaan dan
pendayagunaan sumber dana dan potensi sekolah
9. Terlaksananya pengembangan penilaian berbasis kompetensi
10. Terlaksananya penguasaan dan pemanfaatan IPTEK
11. Terlaksananya peningkatan keimanan dan ketaqwaan
12. Terlaksananya perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru melalui budaya 6 S
(Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sopan, dan Serius)

20
13. Terlaksananya fasilitas dan pengembangan potensi dan skill peserta didik dengan
kegiatan pengembangan diri dan keterampilan
14. Tercapainya pengembangan potensi dan skill peserta didik dengan kegiatan
pengembangan diri dan keterampilan

21

Anda mungkin juga menyukai