Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMA Negeri 1 Tenjo didirikan pada tahun 2005 dan
memiliki bangunan permanen mulai tahun 2006. Lokasi yang
berada di sisi Jalan Raya Tenjo-Parung Panjang Km 03, tanpa
ada angkutan umum yang melintas menjadikan akses yang sulit
bagi warga sekolah untuk menjangjkaunya. Kurikulum yang
digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang selanjutnya disebut Kurikulum SMA Negeri 1 tenjo. Hingga
sekarang sudah memiliki 23 guru dengan jumlah peserta didik
hampir 350 orang.
Sebagai sekolah yang belum lama usianya, yakni baru
akan menginjak tahun ke sembilan, kami menyadari bahwa SMA
Negeri 1 Tenjo sebagai satuan pendidikan masih memiliki
banyak kekurangan terutama mengenai standar sarana dan
prasarana, standar pembiayaan, serta standar pendidik dan
tenaga kependidikan, sehingga ketiganya berpengaruh terhadap
standar yang lain.
Dari standar sarana dan prasarana, SMA Negeri 1 Tenjo
masih

belum

memiliki

sarana

olahraga

yang

memadai,

Laboratorium IPA yang memenuhi syarat Laboratorium Biologi 1


ruang, belum memiliki Laboraturium Bahasa, Laboratorium
komputer yang cukup lengkap sarana dan prasarananya, serta
memiliki sebuah

perpustakaan sebagai sarana belajar dan

membaca siswa.
managerialdoc.smansatutenjo

Berikatan

dengan

standar

pendidik

dan

tenaga

kependidikan, guru dan karyawan di SMA Negeri 1 Tenjo masih


didominasi tenaga honorer. Sampai saat ini baru 9 guru dan 2
pegawai TU yang berstatus negeri. Hal ini tentunya sedikit
banyak berpengaruh pada kinerja karena guru honorer tidak
fokus di satu tempat melainkan harus berbagi dengan sekolah
lain. Selain itu, masih ada beberapa guru yang belum menguasi
TIK

sehingga

hal

tersebut

berpengaruh

terhadap

proses

pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan standar.


Pengembangan Kurikulum yang beragam, mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas
delapan standar, yaitu: Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana

dan

Pembiayaan

Prasarana,
dan

Standar

Standar

Pengelolaan,

Penilaian

Pendidikan.

Standar
Dua

dari

kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar


Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum. Sealin itu, dengan memperhatikan kondisi riil SMA
Negeri 1 Tenjo yang berada di lingkungan penduduk yang
konservatif

dibanding

dengan

sebagian

daerah

lain

di

Kabupaten Bogor, maka pengembangan kurikulum juga harus


disesuaikan dengan kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum
SMA Negeri 1 Tenjo tahun pelajaran 2016-2017 mencakup halhal sebagai berikut:

managerialdoc.smansatutenjo

1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan


pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 1
Tenjo;
2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1
Tenjo yang didasarkan pada hasil analisis konteks,
analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta
didik;
3. Kurikulum

SMA

Negeri

Tenjo

dikembangkan

berdasarkan analisis kurikulum 2006, pemanfaatan hasil


analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik
dan sarana-prasarana.
4. Kalender

pendidikan

SMA

Negeri

Tenjo

disusun

berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk


tahun pelajaran 2016-2017.
Kurikulum SMA Negeri 1 Tenjo menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran
dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan
karakteristik kurikulum 2006

dengan penyesuaian terhadap

pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Negeri 1 Tenjo dan


Analisis kondisi lingkungan sekolah.

Sehingga lima tahun ke

depan SMA Negri 1 Tenjo diharapkan dapat menjadi sekolah


yang memenuhi standar pendidikan yang telah ditetapkan oleh
Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP).

B. Landasan
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional

managerialdoc.smansatutenjo

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun


2005 tentenag Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional

Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi


4. Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia

Nomor

23

Kompetensi Lulusan
5. Peraturan
Menteri

Tahun

2006

Pendidikan

tentang

Nasional

Standar
Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan


Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
6. Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Indonesia

Republik

Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun


2006
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun
2007

tentang

Standar

Kualifikasi

Akademik

dan

Kompetensi Guru
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2007 tentang Standar Penilaian
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41
tahun 2007 tentang Standar Proses
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27
tahun 2008 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Konselor
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39
tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
14. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat

Nomor

423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25 Juli 2006 tentang


Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata
pelajaran Bahasa dan sastra Sunda
managerialdoc.smansatutenjo

15.

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007

tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal


Pendidikan Lingkungan Hidup
C. Tujuan Pengembangan KTSP
Kurikulum SMA Negeri 1 disusun agar sekolah memiliki
pedoman

penyelenggaraan

kegiatan

pembelajaran

dan

pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam


rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu
pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Tenjo bertujuan
untuk :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Negeri
1

Tenjo

dilaksanakan

juga

program

keputrian

dan

pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan


pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan
hari-hari

besar

mengundang

keagamaan

penceramah

dilaksanakan
yang

kompeten

dengan
atau

memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban


dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang
kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di
RKAS.
2. Peningkatan

potensi,

kecerdasan,

dan

minat

sesuai

dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta


didik.
Kurikulum

SMA

Negeri

Tenjo

disusun

dengan

memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan


intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik dengan
tujuan peserta didik dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup

managerialdoc.smansatutenjo

domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang


diwujudkan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler
antara

lain,

Pembinaan

pembinaan
Kegiatan

Olimpiade

Kepramukaan,

Sain

(OSN),

dan

Kegiatan

Keagamaan.
3. Menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang sains
dan IT yang menjadi unggulan Kabupaten Bogor. Sampai
saat ini SMA Negeri 1 Tenjo bekerja sama dengan
Universitas Gunadarma.
4. Membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai
dengan

tingkat

perkembangan

peserta

didik

dan

kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang


tidak

melanjutkan

ke

jenjang yang lebih

tinggi

di

antaranya ialah program Mulok yang terintegrasi dalam


mata pelajaran.
5. Mengembangkan Kurikulum SMA Negeri 1 Tenjo secara
berkala

dan

berkesinambungan

sejalan

dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,


serta perubahan kurikulum yang berlaku.
6. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama,
dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolah sesuai dengan Kompetensi Inti yang
diharapkan melalui kegiatan bakti sosial dan keagamaan.
7. Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan
dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan

minatnya,

mengembangkannya
managerialdoc.smansatutenjo

agar
secara

mereka
mandiri

mampu
di

dunia
6

nyata/kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut antara


lain, TIK dan kemudahan mengakses internet untuk
pembelajaran serta penyediaan buku-buku ensiklopedi
dan pengetahuan umum.
8. Menerapkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi (EEK) dengan mancakup
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat
mengembangkan
pengembangan

potensi

diri

kegiatan

peserta

pramuka

didik,

sebagai

serta
ekstra

kurikuler wajib yang harus diikuti.


10. Mendorong

wawasan

dan

sikap

kebangsaan

dan

persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa


dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. , antara lain
melalui kegiatan Paskibra dan PMR.
11. Mendorong dan membimbing peserta didik agar mau
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat,

serta

mampu

menunjang

kelestarian

keragaman budaya melalui pembiasaan yang baik di


sekolah.
12. Mengarahkan peserta didik kepada pendidikan yang
berkeadilan

dan

mendorong

tumbuh

kembangnya

kesetaraan gender, antara lain melalui kegiatan bakti


sosial, debat, atau diskusi.

managerialdoc.smansatutenjo

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Sebagai mana yang tersurat dalam UU Nomor 20
tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional pada Bab
II dalam pasal 3 disebutkan bahwasanya Pendidikan
Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah
B. Tujuan Pendidikan Menengah
Berdasarkan PP 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan pada Bab III tentang
Penyelenggaraan

Pendidikan

Formal

Bagian

Keempat

tentang Pendidikan Menengah Paragraf 1 tentang Fungsi


dan Tujuan dijelaskan dalam pasal 76 diktum (1) sebagai
berikut :
Pendidikan menengah umum berfungsi
a) meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilainilai keimanan, ahklak mulia, dan kepribadian luhur;
managerialdoc.smansatutenjo

b) meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilainilai kebangsaan dan cinta tanah air;
c) mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) meningkatkan
mengapresiasi

kepekaan
serta

dan

kemampuan

mengekspresikan

keindahan,

kehalusan, dan dan harmoni;


e) menyalurkan
olahraga,

baik

bakat

dan

untuk

kemampuan

kesehatan

dan

dibidang
kebugaran

jasmani maupun prestasi; dan


f) meningkatkan

kesiapan

fisik

dan

mental

untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi


dan / atau untuk hidup mandiri di masyarakat
Dibagian lain mengenai tujuannya

sebagaimana

tujuan pendidikan nasional maka pendidikan menengah


bertujuan membentuk peserta didik menjadi insan yang :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. Sehat, mandiri, dan percaya diri; serta
d. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung
jawab.
C. Visi SMA Negeri 1 Tenjo
Terwujudnya

Sekolah Berprestasi

dan Religius Berakar pada Nilai Nilai


Luhur Pancasila
Indikator :
1. Berprestasi dalam pencapaian nilai KKM, Ujian
Nasional, dan Ujian Sekolah

managerialdoc.smansatutenjo

2. Berprestasi

dalam

Lomba

Mata

Pelajaran

dan

Olimpiade Sains
3. Berprestasi dalam berbagai Lomba KIR, Olah Raga,
dan Kesenian
4. Berpretasi dalam Kegiatan Kegamaan

D. Misi SMA Negeri 1 Tenjo


1) Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua
warga sekolah untuk meningkatkan prestasi dalam
pencapaian nilai KKM, US, UN, dan USM
2) Menyempurnakan

instrumen

administrasi

pembelajaran untuk meningkatkan prestasi dalam


pencapaian nilai KKM, US, UN, dan USM
3) Meningkatkan

variasi

penerapan

model-model

pembelajaran untuk meningkatkan prestasi dalam


pencapaian nilai KKM, US, UN, dan USM
4) Meningkatkan variasi penggunaan alat peraga dalam
kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi
dalam pencapaian nilai KKM, UN, US, dan USM
5) Menumbuhkan

semangat

kompetitif

pada

seluruh

warga sekolah untuk meningkatkan prestasi dalam


lomba mata pelajaran dan olimpiade
6) Meningkatkan

kegiatan

ekstrakurikuler

untuk

meningkatkan prestasi dalam lomba KIR, Olah Raga,


dan Kesenian
7) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan
ajaran agama yang dianut meningkatkan prestasi
dalam kegiatan kegamaan

managerialdoc.smansatutenjo

10

E. Tujuan Sekolah
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan,

pengetahuan,

kepribadian,

akhlak

mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti


pendidikan lebih lanjut.
1) Mewujudkan 8 standar penidikan nasional pada kinerja
sekolah
2) Menghasilkan
mengamalkan

siswa

yang

ajaran

taat

agamanya

melaksanakan
dalam

dan

kehidupan

sehari-harinya
3) Meningkatkan penguasaan kompetensi dalam mata
pelajaran di kalangan siswa pada setiap tingkat atau
kelas
4) Meningkatkan

kemauan

di

kalangan

siswa

untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi


5) Mengembangkan

sikap

dan

perilaku

siswa

yang

kondusif bagi peningkatan peran serta siswa dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
6) Membekali siswa dengan keberanian dan kecakapan
menghadapi kehidupan yang selalu berubah
7) Mengembangkan potensi dan minat khusus siswa yang
sangat berbakat dalam bidang ilmiah, olah raga, dan
seni budaya

managerialdoc.smansatutenjo

11

managerialdoc.smansatutenjo

12

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Tenjo memuat
kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok

mata

pelajaran

kewarganegaraan

dan

kepribadian
3. kelompok

mata

pelajaran

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi
4. kelompok mata pelajaran estetika
5. kelompok

mata

pelajaran

jasmani,

olahraga

dan

kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada
setiap pelajaran menyeluruh. Dengan demikian, cakupan
dari

masing-masing

kelompok

itu

dapat

diwujudkan

melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap mata


pelajaran adalah sebagai berikut:
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
N
O
1.

KELOMPOK
MATA
PELAJARAN
Agama dan
Akhlak Mulia

managerialdoc.smansatutenjo

CAKUPAN
Kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi
pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan
agama.
13

2.

3.

4.

Kewarganegara Kelompok mata pelajaran


an dan
kewarganegaraan dan kepribadian
Kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan perserta
didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap
perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Ilmu
Kelompok mata pelajaran ilmu
Pengetahuan
pengetahuan dan teknologi pada
dan teknologi
SMA dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut
ilmu pengetahuan dan teknologi
serta membudayakan berpikir
ilmiah secara kritis, kretif dan
mandiri.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan dan
harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan
masyarakat sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang

managerialdoc.smansatutenjo

14

5.

Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan

harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan pada SMA
dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama,
dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap dan perilaku
hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti
keterbatasan dari perilaku seksual
bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.

Penyusunan struktur kurikulum didasarkan atas standar


kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
yang telah ditetapkan oleh BSNP dan Perda Provinsi Jawa Barat
tentang Muatan Lokal.
Atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan
keterbatasan sumber daya, sarana belajar serta minat peserta
didik, menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut:
1) SMA Negeri 1 Tenjo menerapkan sistem paket. Peserta
didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah
diprogramkan dalam struktur kurikulum.
2) Jumlah

rombel

belajar

disesuaikan

dengan

jumlah

pendaftar dan tersedianya ruang kelas


3) Kelas 10 merupakan program umum yang diikuti oleh
seluruh peserta didik
4) Kelas 11 dan 12 merupakan program penjurusan yang
terdiri atas:
-

Program Ilmu Pengatahuan Alam

managerialdoc.smansatutenjo

15

Program Ilmu Pengetahuan Sosial

5) Penambahan aloksi waktu 1 JP untuk mata pelajaran


Geografi kelas umum/X dengan pertimbangan muatan
materi, selain itu mata pelajaran tersebut adalah salah
satu mata pelajaran yang diUNkan.
6) Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 Menit.
Berikut ini adalah struktur Kurikulum SMA Negeri 1
Tenjo:
ALOKASI
WAKTU/PROGRAM
NO

KOMPONEN

/SEMESTER
UMU
M

A.
Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Fisika
7. Biologi
8. Kimia
9. Sejarah
10. Geografi
11. Ekonomi
12. Sosiologi
13. Seni Budaya
14. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
15. Teknologi Informasi dan
Komunikasi
16. Bahasa Arab
B.
Muatan Lokal
1
Bahasa Sunda
2
Pend. Lingkungan Hidup
managerialdoc.smansatutenjo

IPA

IPS

3
2

3
2

3
2

3
2

3
2

3
2

4
4
4
2
2
2
1
2
2
2
2
2

4
4
4
2
2
2
1
2
2
2
2
2

4
4
4
4
4
4
1
2
2

4
4
4
4
4
4
1
2
2

4
4
4
3
3
4
3
2
2

4
4
4
3
3
4
3
2
2

2
1

2
1

2
1

2
1

2
1

2
1
16

Pengembangan

C.
Diri

JUMLAH

2)

2)

*
4

*
41

2)*

2)

41

*
41

2)*

2)

41

*
41

1
2)* Ekuivalen 2 jam pembelajaran
B. Muatan KTSP
1.

Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang harus ditempuh peserta
didik berjumlah 16 mata pelajaran untuk program
umum yakni kelas X, dan 13 mata pelajaran untuk
program

penjurusan

yakni

kelas

XI

dan

XII.

Berdasarkan pertimbangan kondisi satuan pendidikan


dan tenaga pendidik, di SMA Negeri 1 Tenjo pada
tahun pelajaran ini hanya membuka dua program
penjurusan yakni program IPA dan IPS.
Berikut ini daftar mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik baik program umum
maupun program penjurusan.

NO
1
2
3

MATA PELAJARAN
Pendidikan Agama
Pendidikan
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia

managerialdoc.smansatutenjo

KELAS / PROGRAM
UMU
PENJURUSA
M
X

IPA

N
IPS

17

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

2.

Bahasa Inggris
Matematika
Fisika
Biologi
Kimia
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Bahasa Arab
JUMLAH

16

13

13

Muatan Lokal
Letak geografis SMA Negeri 1 Tenjo yang
berada di wilayah provinsi Jawa Barat, tentunya
berupaya menjunjung tinggi program pengembangan
daerah Jawa Barat yang dicanangkan pemerintah
Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut, SMA Negeri 1
Tenjo mengembangkan Muatan Lokal yang terdiri dari
Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup
untuk semua program kelas baik umum maupun
penjurusan.
Pemilihan

Muatan

Lokal

tersebut

juga

didasarkan kepada Surat Keputusan Gubernur Jawa


Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25
Juli

2006

Kompetensi

tentang
Dasar

Standar
serta

Kompetensi

Panduan

dan

Penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran


Bahasa dan sastra Sunda serta Peraturan Gubernur
managerialdoc.smansatutenjo

18

Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman


Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan
Lingkungan Hidup, maka pengembangan silabus dan
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk
muatan

lokal

Bahasa

Sunda

dan

Pendidikan

Lingkungan Hidup di SMA Negeri 1 Tenjo mengacu


kepada SK dan Pergub tersebut.
a. Mulok Bahasa Sunda
Tujuan

yang

ingin

dicapai

pada

mulok

Bahasa Sunda antara lain :


1.

Peserta

didik

beroleh

pengalaman

berbahasa dan bersastra Sunda.


2.

Peserta

didik

menghargai

dan

membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa


bahasa daerah dan bahasa resmi kedua di Jawa
Barat (setelah bahasa Indonesia).
3.

Peserta

didik

memahami

bahasa

Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi,


serta mampu menggunakannya secara tepat dan
kreatif sesuai dengan konteks, antara lain,
tujuan, keperluan, dan keadaan.
4.

Peserta didik mampu menggunakan


bahasa sunda untuk meningkatkan kemampuan
intelektual,

kematangan

emosional,

dan

kematangan sosial.
5.

Peserta didik memiliki disiplin tinggi


dalam berbahasa (berbicara dan menulis dan
berpikir)

6.

Peserta didik mampu menikmati dan


memanfaatkan

managerialdoc.smansatutenjo

karya

sastra

Sunda

untuk
19

mengembangkan
wawasan

kepribadian,

kehidupan,

pengetahuan

dan

serta

memperluas
meningkatkan

kemampuan

berbahasa

Sunda.
7.

Peserta

didik

menghargai

dan

membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah


budaya dan intelektual manusia Sunda.
8.

Strategi pelaksanaanya muatan lokal


bahasa sunda meliputi:
a) Penggunaan bahasa sunda yang baik dan
benar

oleh

berkomunikasi

peserta
sehari-hari

didik
di

dalam

lingkungan

sekolah
b) Menghasilkan karya sastra sunda, sehingga
menambah khazanah budaya di lingkungan
sekitar sekolah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
KELAS X
1. Menyimak (Ngaregepkeun)
Standar Kompetensi
10.1 Mampu menyimak,
memaha-mi, dan
menanggapi berbagai
wacana lisan lisan
berupa pi-dato dan
siaran radio atau televisi.

Kompetensi Dasar
10.1.1 Menyimak
bahasan dan isi
pidato.
10.1.2 Menyimak
bahasan dan isi
siaran radio atau
televisi (rekaman).

2. Berbicara (Nyarita)
Standar Kompetensi
10.2 Mampu
managerialdoc.smansatutenjo

Kompetensi Dasar
10.2.1 Menceritakan
20

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan


keinginan se-cara
lisan dalam
menceritakan
pengalaman,
berpidato, bercerita
(ngadongeng),
berdiskusi kelompok
dan bercakap-cakap
dalam berbagai
situasi.

pengalaman.
10.2.2 Berpidato
10.2.3 bercerita
(ngadongeng).
10.2.4 Diskusi kelompok.
10.2.5 Bercakap-cakap
dalam berbagai
situasi.

3. Membaca (Maca)
Standar Kompetensi
10.3

Mampu
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
keinginan dalam
berbagai ragam
tulisan yang berupa
sejarah lokal atau
cerita babad, puisi,
cerita pen-dek dan
berita dari surat
kabar/ majalah /media
elektronik.

Kompetensi Dasar
10.3.1 Sejarah lokal atau
cerita babad.
10.3.2 Membaca
apresiasi puisi.
10.3.3 Membacakan
berita (warta) dari
surat
kabar/majalah/medi
a elektronik.

4. Menulis (Nulis)
Standar Kompetensi
10.4

Mampu
mengungkapkan pikir
an, perasaan, dan
keinginan dalam
berbagai ragam
tulisan yang
berbentuk terjemahan
atau aksara Sunda,
surat, dan biografi.

Kompetensi Dasar
10.4.1 Menerjemahkan
atau menulis aksara
sunda.
10.4.2 Menulis beragam
surat.
10.4.3 Menulis biografi
(riwayat hirup).

KELAS XI

managerialdoc.smansatutenjo

21

1. Menyimak (Ngaregepkeun)
Standar Kompetensi
11.1 Mampu menyimak,
memaha-mi, dan
menanggapi berbagai
wacana lisan lisan
sastra dan non sastra
berupa lagu kawih
atau tembang dan
cerita wayang.

Kompetensi Dasar
11.1.1 Menyimak
kawih/tembang
secara langsung
atau melalui
radio/televisi.
11.1.2 Mendengarkan
cerita wayang
secara langsung
atau melalui media
kaset/ radio/
televisi.

2. Berbicara (Nyarita)
Standar Kompetensi
11.2

Mampu
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
keinginan secara lisan
dalam rapat, dongeng,
berita wawancara,
dan drama

Kompetensi Dasar
11.2.1 Memimpin acara
rapat.
11.2.2 Bercerita
(ngadongeng).
11.2.3 Menyampaikan
pengumuman
(bewara) atau
pesan (talatah).
11.2.4 Mewawancarai
tokoh.
11.2.5 Bermain peran
(ngaragakeun).

3. Membaca (Maca)
Standar Kompetensi
11.3 Mampu membaca,
memahami, dan
menanggapi berbagai
wacana tulis yang
berupa bahasan,
biografi, novel, dan
laporan jurnalistik
perjalanan.

managerialdoc.smansatutenjo

Kompetensi Dasar
11.3.1 Membaca
bahasan.
11.3.2 Membaca wacana
biografi.
11.3.3 Membacakan
apresiasi novel.
11.3.4 Membaca laporan
jurnalistik
perjalanan

22

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar
(lalampahan).

4. Menulis (Nulis)
Standar
Kompetensi
11.4 Mampu
mengungkapkan pikir
an, perasaan, dan
keinginan dalam
berbagai ragam
tulisan yang
berbentuk teks pidato,
cerita pendek, resensi
buku, laporan
kegiatan, dan teks
drama.

Kompetensi Dasar
11.4.1 Menulis carita
pondok.
11.4.2 Menulis laporan
kegiatan.
11.4.3 Menulis resensi
buku.

Kelas XII
Semester 1
Standar Kompetensi
12.1

Kompetensi Dasar

12.1.1 Menulis puisi


Mampu
dengan
mengungkapkan
memperhatikan
pikiran, perasaan, dan
tema, diksi, larik,
keinginan dalam
irama-irama,
berbagai ragam
bentuk, sifat dan
tulisan yang
kaidahnya
berbentuk puisi, esai ,
Menulis esai
dan naskah drama.

managerialdoc.smansatutenjo

23

Semester 2
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

12.2 Mampu menyimak,


memahami, dan
menanggapi berbagai
wacana lisan berupa
dngeng dan percakapan
(wangkongan)

12.2.1 Menyimak
percakapan
(wangkongan)

12.3 Mampu
mengungkapkan pikiran ,
perasaan, dan keinginan,
secara lisan dalam
bercakap-cakap
(guneman), memadu acara
(MC) mderator, berdiskusi
atau seminar dan pidato

berdiskusi atau seminar


berpidato dalam berbagai
situasi

b. Mulok Lingkungan Hidup


Tujuan

Muatan

Lokal

Hidup

Provinsi

Jawa

peserta

didik

Pendidikan
Barat

memiliki

Lingkungan

diharapkan

kemampuan

agar

sebagai

berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya lingkungan
hidup dalam kehidupan di Provinsi Jawa Barat
sebagai

provinsi

dengan

segala

karakteristiknya.
2. Menampilkan sikap dan apresiatif terhadap
pengelolaan

lingkungan

hidup

di

daerah

masing-masing khususnya dan Provinsi Jawa


Barat pada umumnya.
3. Menampilkan

kreativitas

melalui

kegiatan

nyata dalam rangka meningkatkan daya dukung


lingkungan

dan

upaya

pelestarian

keseimbangan lingkungan hidup


managerialdoc.smansatutenjo

24

4. Menampilkan peran serta secara nyata dalam


setiap dalam setiap upaya pemanfaatan daya
dukung

lingkungan

lingkungan

untuk

dan

upaya

pelestarian

menyukseskan

Visi

Jawa

Barat.
5. Megembangkan pengetahuan dan pemahaman
peserta didik tentang:
a)

Konsep Dasar Lingkungan Hidup

b)

Pelestarian dan pemanfaatan sumber daya


alam

c)

Pencemaran dan kerusakan lingkungan

d)

Pengelolaan
pengembangan,

pemeliharaan

(pemanfaatan,
dan

penataan,

pemulihan

Lingkungan

Hidup (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pengawasan


Lingkungan Hidup), Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan,
sanitasi lingkungan misalnya: endemi flu burung, cikungunyah,
DBD, dll).
e)

Peranan/pemanfaatan

teknologi

ramah

lingkungan dalam kehidupan


f)

Bencana alam dan Penanggulangannya

g)

Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya

h)

Pemanfaatan

Teknologi

Informasi

dalam

Manajemen pengelolaan Lingkungan Hidup


6. Pada pelaksanaannya muatan lokal pendidikan
lingkungan hidup menggunaan strategi :
a) membiasakan peserta didik untuk melakukan
kegiatan

pelestarian

sumber

daya

Pemanfaatan,
Pemeliharaan
managerialdoc.smansatutenjo

dan

alam
Penataan,

dan

pemanfaatan

serta

gerakan

Pengembangan,

Pemulihan

Lingkungan
25

Hidup di lingkungan rumah sekolah dan


masyarakat,
b) Meningkatkan

kesadaran

dan

kepedulian

masyarakat tentang ketertiban, keberdihan


dan keinfahan untuk menuju suatu kondisi
daerah yang aman, nyaman dan bersih.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


KELAS X
Semester 1
Standar
Kompetensi
1. Memahami
konsep dasar
linglungan
hidup dan
permasalaha
nnya melalui
pengamatan

2. Mencintai
lingkungan
hidup dalam
upaya
menumbuhk
an
kepedulian
terhadap
lingkungan
3. Menerapkan
konsep dasar
lingkungan
hidup

Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan norma- norma
tentang lingkungan hidup
1.2 Mengamati lingkungan hidup dan
permasalahannya
1.3 Membedakan lingkungan hidup
yang meliputi lingkungan alami,
lingkungan binaan, lingkungan
sosbud dan permasalahannya
1.4 Menjelaskan konsep dasar
lingkungan hidup
1.5 Menjelaskan manfaat lingkungan
hidup
2.1 Mensyukuri keberadaan
lingkungan hidup yang tertata
dengan baik sebagai anugrah
Tuhan Yang Maha Esa
2.2 Membiasakan diri menata dan
memelihara lingkungan hidup
melalui ketertiban, kebersihan
keindahan dan P4LH (Pembibitan,
Penanaman, Pemeliharaan dan
Pengawasan Lingkungan Hidup)
di lingkungan sekitar
3.1 Mendata kondisi lingkungan
sekitar
3.2 Melakukan upaya perbaikan
terhadap kondisi lingkungan

managerialdoc.smansatutenjo

26

Standar
Kompetensi

4.
Menganalisa
kondisi
ketertiban,
kebersih-an
dan
keindahan
lingkungan
sekitar
melalui
kegiatan
pengamatan
5. Mencintai
keter-tiban,
kebersihan
dan
keindahan
lingkungan
hidup

6.
Menerapkan
ketertiban,
kebersihan
dan
keindahan
lingkungan
sekitar
lingkungan

Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan upaya pencegahan
penyebaran penyakit yang
bersifat endemik
3.4 Melakukan upaya
penanggulangan penyakit
endemik
4.1 Mengamati kondisi ketertiban,
kebersihan dan keindahan
lingkungan sekitar.
4.2 Mendata kondisi ketertiban,
kebersihan dan keindahan
lingkungan sekitar
4.3 Menjelaskan kondisi ketertiban,
kebersihan dan keindahan
lingkungan sekitar

5.1 Menilai kondisi ketertiban,


kebersihan dan keindahan
lingkungan sekitar
5.2 Menyadari pentingnya kondisi
ketertiban, kebersihan dan
keindahan lingkungan sekitar
sebagai rahmat dari Tuhan Yang
Maha Esa
5.3 Memelihara ketertiban,
kebersihan dan keindahan
lingkungan sekitar sebagai
permujudan IMTAQ (Iman dan
Taqwa)
6.1 Merancang kegiatan ketertiban,
kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar
6.2 Melaksanakan kegiatan
ketertiban, kebersihan dan
keindahan lingkung-an sekitar
6.3 Membuat laporan kegiat-an
pelaksanaan ketertib-an,
kebersihan dan kein-dahan
lingkungan sekitar

managerialdoc.smansatutenjo

27

Semester 2
Standar
Kompetensi
1.
Menganalisis
Etika
Lingkungan

2. Mencintai
etika
Lingkungan

3. Menerapkan
Etika
Lingkungan

Kompetensi Dasar
1.1 Mengamati lingkungan sekitar
yang berkaitan dengan etika
lingkungan
1.2 Memahami etika ling-kungan
sekitar
1.3 Mengidentifikasi kebijakan yang
berkaitan dengan etika
lingkungan
1.4 Mendeskripsikan tentang etika
lingkungan sekitar yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku
2.1 Menilai pelaksanaan etika
lingkungan
2.2 Menyadari pelaksanaan etika
lingkungan yang baik sebagai
wujud keimanan dan ketaqwaan
2.3 Mengembangkan nilai-nilai etika
lingkungan yang sesuai dengan
norma kehidupan
3.1 Membuat aturan mengenai etika
lingkungan dalam berbagai
aktifitas di lingkungan sekitar
3.2 Merancang kegiatan yang
berhubungan dengan etika
lingkungan
3.3 Mengkomunikasikan hasil
kegiatan yang berwawasan etika
lingkungan
3.4 Membiasakan diri melaksanakan
aturan-aturan yang berhubungan
dengan etika lingkungan.

KELAS XI
Semester 1
Standar
Kompetensi
1.
Menganalisis
karakterisiti

Kompetensi Dasar
1.1 Mengamati kondisi karakteristik
biogeografi dan sosioantropologi
wilayah Jawa Barat

managerialdoc.smansatutenjo

28

Standar
Kompetensi
k biogeografi
dan
sosioantropl
ogi wilayah

2. Mencintai
karakteristik
biogeografi
dan
sosioantropl
ogi wilayah
3.
Melestarikan
karakterisitik
biogeografi
dan
sosioantropl
ogi wilayah
serta
pemanfaatan
nya dalam
kedidupan

Kompetensi Dasar
1.2 Memahami kerakteristik
Biogeografi dan sosioantroplogi
wilayah Jawa Barat
1.3 Mendeskripsikan sumber daya
alam, sumber daya manusia dan
budaya yang dimiliki oleh wilayah
Jawa Barat
2.1 Menilai karakteristik biogeografi
dan sosioantropologi
2.2 Menghindari pola/gaya hidup
yang tidak sesuai dengan
karakteristik biogeografi dan
sosioantroplogi
2.3 Mensyukuri keanekara-gaman
sumber daya yang dimiliki oleh
wilayah
3.1 Memanfaatkan sumber daya
alam di wilayah masing-masing
3.2 Melestarikan sumber daya alam
di wilayah masing-masing
3.3 Melestarikan potensi budaya di
wilayah masing-masing.
3.4 Membiasakan perilaku sesuai
dengan karakteris-tik biogeografi
dan sosioantroplogi

Semester 2
Standar
Kompetensi
1.
Menganalisis
macammacam
kerusakan
lingkungan

Kompetensi Dasar
1.1 Mengamati macam-macam
kerusakan lingkungan
1.2 Membandingkan komponen alam
(air, tanah dan udara) yang baik
dengan yang tercemar
1.3 Mendeskripsikan macam-macam
kerusakan lingkungan

managerialdoc.smansatutenjo

29

Standar
Kompetensi

2. Menilai
macammacam
kerusakan
lingkungan

3.
Membiasaka
n diri dalam
upaya
pencegahan
dan
penanggulan
gan
kerusakan
lingkungan

Kompetensi Dasar
1.4 Membedakan kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh
manusia dan bencana alam
1.5 Mendeskripsikan gejala- gejala
bencana alam
1.6 Mendeskripsikan upaya
pencegahan bencana alam
1.7 Mengembangkan upaya-upaya
penanggulangan bencana alam
2.1 Mengidentifikasi gejala-gejala
kerusakan lingkungan yang ada di
wilayah masing-masing
2.2 Mereaksi akibat kerusakan
lingkungan
2.3 Menghindari perilaku yang
menyebabkan kerusakan
lingkungan sebagai perwujudan
IMTAQ.
3.1 Melakukan pencegahan terhadap
terhadap pencemaran lingkungan
3.2 Melakukan upaya penanggulangan
pencemaran lingkungan
3.3 Melakukan upaya pence-gahan
terhadap bencana alam melalui
P4LH (Pembibitan, Penanam-an,
Pemeliharaan dan Pengawasan
Lingkungan Hidup)
3.4 Melakukan Upaya
penanggulangan bencana alam
melalui P4LH (Pembibitan,
Penanaman, Pemelihaaraan dan
Pengawasan Lingkungan Hidup)
3.5 Mendemonstrasikan
penanggulangan bencana alam
yang sering terjadi di wilayah
masing-masing
3.6 Memelihara pelestarian
lingkungan hidup

Kelas XII

managerialdoc.smansatutenjo

30

Standar
Kompetensi Dasar
Kompetensi
Mengembangkan 1. Mengidentifikasi jenis dan
jenis dan
peranan IPTEK dalam pengellaan
peranan IPTEK
lingkungan hidup
dalam
2. Memecahkan masalah
pengellaan
lingkungan hidup di wilayah
lingkungan
masing-masing dengan
hidup
menggunakan IPTEK
Menilai jenis dan 1. Membandingkan penggunaan
peranan IPTEK
beberapa jenis IPTEK dalam
dalam
pengelolaan lingkungan hidup
pengelolaan
2. Menentukan jenis IPTEK dalam
lingkungan
pengelolaan lingkungan hidup
hidup
3. Menyenangi IPTEK dalam
pengelolaan lingkungan hidup
sebagai perwujudan dari imtak
Menerapkan
1. Merencanakan penggunaan
IPTEK dalam
IPTEK dalam pengelolaan
pengelolaan
lingkungan hidup
lingkungan
2. Menggunakan IPTEK dalam
hidup
pengelolaan lingkungan hidup
3. Memanfaatkan hasil pengelolaan
lingkungan hidup dengan
menggunakan IPTEK

3.

Pengembangan Diri
Pengembangan diri di SMA Negeri 1 Tenjo
diarahkan untuk pengembangan karakter peserta
didik

sehingga menjadi pribadi yang mandiri dalam

mengatasi persoalan hidup, baik persoalan pribadi,


kemasyarakatan maupun kebangsaan. Pengembangan
diri juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
bagi

peserta

didik

mengekspresikan

diri

untuk

mengembangkan

sesuai

dengan

dan

kebutuhan,

bakat, dan minat setiap peserta didik

dengan

mempertimbangkan kondisi sumber daya sekolah.


managerialdoc.smansatutenjo

31

Secara khusus pengembangan diri bertujuan


untuk
Meningkatkan

keimanan

dan

ketakwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa


Membangkitkan

sikap

patriotisme

dan

sportifitas peserta didik


-

Meningkatkan kemandirian peserta didik

Meningkatkan sosiabilitas peserta didik

Meningkatkan adversitas peserta didik

Membentuk sikap enterpreunership peserta


didik
Pengembangan

Diri

dilaksanakan

di

bawah

koordinasi koordinator guru BK, yang melibatkan


Guru BK, pelatih, pembina ekstakurikuler, guru mata
pelajaran dan seluruh personil SMA Negeri 1 Tenjo.
Pengembangan diri dilaksanakan baik di dalam kelas
maupun di luar kelas.
Pengembangan diri di SMA Negeri 1 Tenjo
dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut:
a.

Bimbingan Konseling
Pengembangan

diri

melalui

program

bimbingan dan konseling mencakup hal-hal yang


berkaitan dengan budipekerti, belajar, dan karir
peserta didik; dan dilaksanakan melalui program
Bimbingan

dan

Konseling

Pribadi,

Sosial,

Akademik, dan Karier.


b.

Kegiatan Ekstrakuruler

managerialdoc.smansatutenjo

32

Pengembangan

diri

melalui

kegiatan

ekstrakurikuler mencakup hal-hal yang berkaitan


dengan pengembangan potensi, bakat, dan minat
peserta didik. Pelaksanaannya dengan mewajibkan
peserta didik mengikuti sekurang-kurangnya satu
kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di
SMA Negeri 1 Tenjo sebagai berikut:
1. Pramuka
2. Paskibra
3. Palang Merah Remaja (PMR)/UKS
4. Kelompok Olah Raga Prestasi
5. Apresiasi dan Kreasi Seni
6. Rohani Islam
c.

Program Pembiasaan
Pengembangan

diri

melalui

program

pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat


pembinaan

karakter

peserta

didik

yang

dilaksanakan secara rutin, spontan, keteladanan


dan terprogram.
Rutin :
o Upacara penaikan bendera setiap hari Senin
seminggu minggu seklai
o Membaca

Al

Quran

setiap

hari

sebelum

belajar
o Memeriksa kebersihan dan kerapihan badan
dan pakaian
o Menjaga kebersihan kelas dan halaman
o Sholat Dzuhur berjamaah setiap hari
o Pembinaan kelas setiap dua minggu sekali
managerialdoc.smansatutenjo

33

Spontan :
o Memberi salam
o Membuang sampah pada tempatnya
o Membiasakan antri
o Berdialog
o Menengok teman yang sakit
o Menyampaikan pendapat secara baik dan
benar
Terprogram :
o Mengadakan pekan olah raga antar kelas
o Mengadakan pekan kreativitas seni
o Merayakan dan memperingati HBN dan HBI
o Bimbingan Baca Tulis Quran
Keteladanan :
o Berpakaian bersih dan rapi
o Disiplin waktu
o Berpenampilan sopan dan sederhana
o Bersikap ilmiah dan jujur
4.

Pengaturan Beban belajar


SMA Negeri 1 Tenjo mendasarkan pengaturan
beban belajar peserta didik berdasarkan sistem paket.
Adapun beban belajar perserta didik yang ditetapkan
adalah sebagai Berikut:
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
b. Alokasi

waktu

tatap

muka

adalah

jam

pembelajaran sama dengan 45 Menit

managerialdoc.smansatutenjo

34

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan


kegiatan mandiri tidak terstruktur 30% dari waktu
kegiatan

tatap

muka

mata

pelajaran

yang

bersangkutan.
d. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap
muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di
sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah

managerialdoc.smansatutenjo

35

Beban Belajar Peserta Didik

5.

Satu
jam
tatap
muka
(menit)

Jumlah
jam
pembelaja
ran per
minggu

Minggu
Efektif
per
tahun
ajaran

Waktu
pembelajara
n pertahun

Jumlah
jam per
tahun
(@60
menit)

45

43

38

1634 jam pel


(73530
menit)

1225.5

Ketuntasan Belajar
Ketuntasan

belajar

di

tetapkan

untuk

tiap

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasarnya dengan


kriteria

logis

adalah

sebesar

75

untuk

tiap

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar.


Dengan
ketentuan

menganalisa

segala

penghitungannya

maka

aspek

dan

penentuan

ketuntasan ini dalam tahun pelajaran 2016/2017 SMA


Negeri 1 Tenjo menentukan KKM sebagai berikut:
Kelas dan KKM
No

A
1
2
3
4
5
6
7
8

Komponen
Mata
Pelajaran
Pendidikan
Agama Islam
Pendidikan
Kewarganega
raan
Bahasa
Indonesia
Matematika
Sejarah
Penjaskes
Bahasa
Inggris
Seni Budaya

managerialdoc.smansatutenjo

UMU
M
X

IPA
XI
XII

IPS
XI
XII

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75
70
70
75

75
70
70
75

80
75
80
75

75
70
70
75

80
75
80
75

74

75

74

75

74

75

74

75

74
73

36

9
10
11
12
13
14
15
16
B
1
2

Tek Info Kom


Fisika
Biologi
Kimia
Ekonomi
Sosiologi
Geografi
Bahasa Arab
Mulok
Bahasa
Sunda
Pend.
Lingkungan
Hidup
Melihat

tabel

70
71
72
75
73
70
70
70

70
76
74
76

70

70
70

KKM

70

75

75

75
75
70
70

75
75
80
75

73

75

73

75

75

75

75

75

maka

jelas

di

75
76
74
77

atas,

tergambar bahwa KKM SMA Negeri 1 Tenjo masih


ada beberapa mata pelajaran yang belum mencapai
kriteria standar yang diharapkan SNP yaitu 75% atau
75. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Tenjo senantiasa
berupaya

mencapai

kriteria

tersebut

sehingga

menjadi perogram jangka menengah dan jangka


panjang. KKM merupakan hasil penghitungan dan
pemetaan antara faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi atau rendahnya KKM yakni: Intake Peserta
Didik, Daya Dukung, dan Kompleksitas. Kiraya yang
sangat menunjang untuk dikembangkan agar KKM
bisa meningkat adalah dengan mengembangkan dan
mengoptimalkan
diantaranya

Daya

faktor

Dukung

Guru,

Sekolah,

Sarana,

dan

yang
Media

Pembelajaran. Dengan demikian SMA Negeri 1 Tenjo


dalam upaya meningkatkan KKM untuk mencapai
KKM ideal memprogramkan hal-hal berikut:

managerialdoc.smansatutenjo

37

1) Pembinaan profesionalitas Guru mata pelajaran


melalui workshop, dan MGMP.
2) Peniningkatan disiplin kinerja guru dan pegawai
SMA

Negeri

Tenjo,

melalui

prgoram

pengawasan dan pemantauan.


3) Peningkatan kinerja mengajar melalui supervisi
dan

evaluasi

kegiatan

pembelajaran

baik

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan upaya


tindak lanjut yang dilakukan Guru.
4) Meningkatkan kesejahteraan Guru terutama guru
Honorer karena sedikit banyak akan berpengaruh
kepada kinerja guru tersebut.
5) Meningkatkan dan melengkapai sarana dan media
pembelajaran

secara

berkesinambungan.
6) Meningkatkan motivasi

bertahap
belajar

dan

peserta

didik

diantaranya melalui pendisiplinan dalam belajar


dan penggunaan waktu.
6.

Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir
tahun

pelajaran.

Kriteria

kenaikan

kelas

yang

digunakan mengacu kepada kriteria yang ditetapkan


oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat melalui
Surat Edaran No. 421.3/1620.Pendas/2005 tanggal 16
Mei 2005
yang menyatakan bahwa siswa dinyatakan naik
kelas ke tingkat yang lebih tinggi bila:

Tidak ada nilai dibawah KKM pada


semester 1

Berkelakuan

baik

sesuai

dengan

standar penilaian sekolah;

managerialdoc.smansatutenjo

38

Prosentase kehadiran dalam belajar sekurangkurangnya 85%;


Memiliki nilai raport semua mata pelajaran
sampai semester 2 kelas yang bersangkutan;
Tidak ada nilai kurang atau sama dengan 50
(lima nol) pada rapor semester 2;
Jumlah mata pelajaran yang tidak mencapai
KKM tidak lebih dari 3 mata pelajaran pada
semester 2 kelas yang bersangkutan (untuk
Kelas XI tidak ada mata pelajaran ciri khas yang
nilainya dibawah KKM)
Penilaian

hasil

belajar

siswa

Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang


Standar
Nomor

Nasional

Pendidikan

dan

Permendiknas

20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian

Pendidikan, jenis penilaian adalah sebagai berikut


a) Ulangan Harian (UH)
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan
secara

periodik

untuk

mengukur

proses

pencapaian kompetensi peserta didik setelah


menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD)
dalam proses pembelajaran.
b) Ulangan Tengah Semester (UTS)
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang
dilakukan

oleh

pendidik

untuk

mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah


melaksanakan
pembelajaran.
seluruh

8-9
Cakupan

indikator

yang

minggu
ulangan

kegiatan
meliputi

merepresentasikan

seluruh KD pada periode tersebut.


managerialdoc.smansatutenjo

39

c) Ulangan Akhir Semester (UAS)


Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang
dilakukan

oleh

pendidik

untuk

mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik di akhir


semester
seluruh

ganjil.

Cakupan

indikator

yang

ulangan

meliputi

merepresentasikan

semua KD pada semester tersebut.


d) Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap
untuk

mengukur

pencapaian

kompetensi

peserta didik di akhir semester genap pada


satuan pendidikan yang menggunakan sistem
paket.

Cakupan

ulangan

meliputi

seluruh

indikator yang merepresentasikan KD pada


semester tersebut.
Setelah penilaian hasil belajar siswa dilakukan,
maka untuk pelaporan hasil belajar peserta didik
dilakukan pengolahan dengan rumusan :
Nilai LHBPD =
(UAS/AKK)

3.(UH) + 1.(UTS) + 1.
5

Khusus

untuk

kenaikan

kelas

laporan

hasil

belajar siswa ini dibahas dalam dewan pendidik untuk


menentukan

pemenuhan

syarat

kenaikan

kelas.

Kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tua


siswa.dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta
Didik (LHBPD).

managerialdoc.smansatutenjo

40

Pelaksanaan program remedial dan pengayaan


dilaksanakan

oleh

guru

setelah

melaksanakan

ulangan harian yang ditindaklanjuti dengan analisis


hasil belajar dengan ketentuan berikut:
a) Remedial diberikan bagi siswa yang belum
mencapai KKM sebanyak satu kali pada setiap
SK
b) Pengayaan dilaksanakan bagi siswa yang telah
mencapai nilai KKM pada setiap SK
7. Kelulusan
SMA Negeri 1 Tenjo Tahun Pelajaran 2016/2017
menargetkan kelulusan 100%, dalam arti seluruh
siswa

lulus.

Untuk

mencapai

targetan

tersebut

sekolah mengupayakan langkah-langkah persiapan


diantaranya adalah sebagai berikut:

Menyediakanbuku-buku

latihan

soal

untuk

menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional


Bekerjasama dengan MKKS Kab. Bogor untuk
melaksanakan Try Out Ujian Sekolah dan Ujian

Nasional
Sosialisai dan Bekerjasama dengan orang tua
peserta didik untuk mengawasi secara intensif

kegiatan belajar peserta didik di rumah.


Melaksanakan Bimbingan mental serta teknis
mengisi

LJK

mengantisifasi

dalam

rangka

kesalahan

memotivasi

dalam

dan

pembulatan

terutama identitas.
Mempertimbangkan ketentuan pada Peraturan
Menteri

Pendidikan

Dan

Kebudayaan

Republik

Indonesia Nomor 57 tahun 2015 Tentang Penilaian

managerialdoc.smansatutenjo

41

Hasil Belajar Oleh Pemerintah Melalui Ujian Nasional,


Dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan
Melalui

Ujian

Sekolah/Madrasah/Pendidikan

Kesetaraan Pada Smp/Mts Atau Yang Sederajat Dan


Sma/Ma/Smk Atau Yang Sederajat dan POS Ujian
Sekolah tahun 2016, Peserta didik dinyatakan lulus
sekolah apabila:

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan


pendididikan setelah:
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
dan
lulus Ujian Sekolah.
Kelulusan peserta didik dari Sekolah formal
ditentukan oleh Sekolah berdasarkan rapat
Dewan Guru.
Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah
Sekolah menerima hasil UN peserta didik yang
bersangkutan.
Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah SMA
dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi
kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh Sekolah
berdasarkan perolehan Nilai Sekolah.
Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor
4 diperoleh dari:
Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai
rata-rata rapor semester I, II III, IV, dan V untuk
SMA dengan pembobotan 30% untuk nilai Ujian
S/M dan pembobotan 70% untuk nilai rata-rata
rapor.
Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan
gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan nilai ratarata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai
dengan 100 dengan ketelitian satu angka di
belakang koma.
Apabila

ada

diantara

peserta

didik

yang

berhalangan mengikuti Ujian Nasional dan Ujian

managerialdoc.smansatutenjo

42

Sekolah karena suatu hal yang penting, maka sekolah


memfasilitasi peserta didik untuk mengikuti Ujian
Nasional dan Ujian Sekolah Susulan. Apabila ada
diantara peserta didik yang dinyatakan tidak lulus
Ujian Sekolah, sekolah memfasilitasi peserta didik
untuk mengikuti Ujian Nasional Ulangan.
8.

Kriteria Penjurusan
a. Sesuai

kesepakatan

Sekolah

dengan

Komite

Sekolah serta dengan memperhatikan keadaan


sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah,
maka sekolah menetapkan hanya ada 2 (dua)
jurusan yang diprogramkan, yaitu jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan
Sosial. (IPS).
b. Penentuan penjurusan program studi dilakukan di
akhir semester 2 kelas X, dengan memperhatikan
bakat, minat peserta didik, yang dilaksanakan di
semester 1 kelas X.
c. Kriteria penjurusan

Peserta didik yang besangkutan naik ke kelas


XI

Peserta

mencapai

kategori

tuntas

dan

memiliki nilai 60 untuk setiap mata pelajaran


yang menjadi ciri khas program studi, yakni
Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi (untuk
jurusan Ilmu Pengetahuan Alam) dan Ekonomi,
Geografi, Sejarah, dan Sosiologi (untuk jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial)

managerialdoc.smansatutenjo

43

d. Peserta didik dapat mengajukan pindah jurusan


dengan batas waktu minimal 1 (satu) bulan sejak
penjurusan ditetapkan.

9.

Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk berani menghadapi problema hidup
dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan,
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan

solusi

sehingga

akhirnya

mampu

mengatasinya. Kecakapan hidup terdiri atas empat


jenis, yaitu:
1) kecakapan

personal

mencakup

(personal

kecakapan

skill)

yang

diri

(self

mengenal

awareness) dan kecakapan berpikir rasional (


thinking skill),
2) kecakapan

sosial

(social

skill)

meliputi

kecakapan komunikasi (communication skill)


dan

kecakapan

bekerjasama

(collaboration

skill),
3) kecakapan akademik (academic skill) mencakup
antara lain kecakapan melakukan identifikasi
variabel dan menjelaskan hubungannya pada
suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis
terhadap

suatu

rangkaian

kejadian,

serta

merancang dan melaksanakan penelitian untuk


membuktikan

suatu

gagasan

atau

keingintahuan, dan

managerialdoc.smansatutenjo

44

4) kecakapan vokasional (vocational skill) atau


disebut

juga

kecakapanyang

kecakapan
dikaitkan

kejuruan
dengan

yaitu
bidang

pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.


Keempat kecakapan hidup diatas tidak berfungsi
secara terpisah atau tidak terpisah secara eksklusif.
Hal yang terjadi adalah peleburan, sehingga menyatu
dalam tindakan yang melibatkan aspek fisik, mental,
emosional dan inelektual.
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan
oleh

sekolah

merupakan

bagian

integral

dari

pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan


demikian, materi kecakapan hidup diperoleh peserta
didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang
diemban oleh mata pelajaran yang bersangkutan.
.
10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan
lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
di SMA Negeri 1 Tenjo merupakan bagian dari semua
mata pelajaran. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan

global

diperoleh

managerialdoc.smansatutenjo

peserta

didik

dari

satuan

45

pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan


nonformal.

managerialdoc.smansatutenjo

46

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun
oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Tenjo mengacu
pada kalender pendidikan yang ditetapkan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, dan disesuaikan dengan kebutuhan standar
isi. Berikut pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama
satu tahun ajaran.
A. Alokasi Waktu
Tahun Pelajaran 2016/2017 dimulai pada hari Senin
minggu ke empat bulan Juli tahun 2016 dan diakhiri pada
bulan Juni 2017. Yang teralokasikan untuk Hari Efektif
selama kurun waktu tersebut sebanyak 203 hari. Lebih
rinci, pengalokasian hari dapat dilihat pada tabel berikut :

TAHUN

SMST
R

2016

2017

BULAN
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni

managerialdoc.smansatutenjo

Jumlah
Minggu Hari
Efektif Efektif
1
5
4
4
5
0
3
4
4
3
4
1

6
26
25
20
26
3
20
22
14
17
20
4

Hari
efektif
Semes
ter

106

97

47

B. Penetapan Kalender Pendidikan


Sesuai

acuan penetapan Kalender Pendidikan di atas,

SMA Negeri 1 Tenjo

Kabupaten Bogor

menetapkan

kalender pendidikan juga berdasar pada :


1)

Keputusan

Kepala

Dinas

Pendidikan Propinsi

Jawa Barat.
2)

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten


Bogor.

3)

Program

Kegiatan

SMA

Negeri

Tenjo

Kabupaten Bogor.
Berdasarkan

ketentuan

tersebut

di

atas,

Kalender

Pendidikan SMA Negeri 1 Tenjo Kabupaten Bogor, untuk


setiap tahun pelajaran diatur sebelum tahun pelajaran yang
bersangkutan berjalan. Adapun Kalender Pendidikan Tahun
Pelajaran 2016/2017 dapat dilihat secara rinci pada bagian
lampiran.
1.

Permulaan Tahun Ajaran


Permulaan

tahun

pelajaran

adalah

waktu

dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun


pelajaran setiap satuan pendidikan. Hari-hari pertama
berlangsung

selama

tiga

hari

dengan

pengaturan

sebagai berikut:
Kelas X melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS)
kelas XI dan XII mempersiapkan administrasi dan
kepengurusan kelas dengan binaan dari wali kelas.
Kegiatan

hari-hari

pertama

masuk

sekolah

diperkirakan berlangsung antara 3 s.d 6 hari.


managerialdoc.smansatutenjo

48

2.

Waktu Belajar Efektif


Sesuai standar beban belajar, maka SMA Negeri 1
Tenjo menetapkan minggu belajar efektif satu tahun
pelajaran adalah 38 minggu efektif.

Adapun Waktu

belajar yang digunakan adalah sistem semester yang


membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu)/
Ganjil dan semester 2 (dua)/ Genap.

Kegiatan

pembelajaran

dilaksanakan

selama

(lima) hari, yaitu:


HARI

WAKTU BELAJAR

Senin

07.15 15.30

Selasa
Rabu
Kamis
Jumat

KETERANGAN
8 JP +
Upacara/Pembinaan

07.15 14.00

16 JP

07.15 15.30
07.15 11.15
TOTAL

10 JP
6 JP
40 JP

3.

Kegiatan Tengah Semester


Kegiatan Tengah Semester direncanakan selama
enam hari. Kegiatan tengah semester diisi oleh peserta
didik untuk mengikuti ulangan harian bersama (ulangan
tengah semester). Hasilnya dilaporkan kepada orang tua
peserta didik.

managerialdoc.smansatutenjo

49

4.

Libur Sekolah
Hari

Libur

Sekolah

adalah

hari

libur

yang

ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, propinsi,


dan

kabupaten

untuk

tidak

diadakan

proses

pembelajaran di sekolah. Waktu libur dapat berbentuk


jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk

hari-hari

besar

nasional,

dan

hari

libur

khusus.
Penentuan

hari

libur

sekolah

memperhatikan

ketentuan

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau


Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari
raya keagamaan.

Peraturan

Pemerintah

Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan


hari

libur

umum/nasional

atau

penetapan

hari

serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan,


atau pun hari-hari libur khusus.
Secara rinci hari libur sekolah dapat dilihat pada jadwal
kegiatan.
Jadwal Kegiatan

5.

Jadwal kegiatan diatur berdasarkan edaran Kepala


Dinas

Pendidikan Kabupaten Bogor.

Jadwal uraian

kegiatan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

managerialdoc.smansatutenjo

50

NO

JENIS KEGIATAN

PELAKSANAAN

1.

Penerimaan Peserta
didik Baru

27 Juni s/d 2 Juli


2016

2.

Daftar Ulang Peserta


Didik Baru

9-10 Juli 2016

3.

Pembuatan jadwal
pembelajaran

10 s/d 13 Juli 2016

4.

Pembagian Kelas 10

10 s/d 11Juli 2016

5.

MPLS

16 s/d 17 Juli 2016

6.

Rapat Pleno Komite (OT


Peserta didik)

12 Juli 2016

7.

Rapat Persiapan KBM


Semester I

16 Juli 2016

8.

Hari pertama tahun


pelajaran 2016-2017

18 Juli 2016

9.

Menyusun program
penialaian, remedial,
dan pengayaan

14 s/d 17 Juli 2016

KET.

10.

Rapat Koordinasi TU

Setiap hari Senin


Minggu Ketiga

1X1
Bulan

11.

Rapat Kordinasi Wali


Peserta Didik

Setiap hari Senin


Minggu Kedua

1X1
Bulan

12.

Rapat Kordinasi
Pembina OSIS

Setiap hari Selasa


Minggu Pertama

1X1
Bulan

13.

Rapat Koordinasi Staf &


wakil

Setiap hari Senin


Minggu Keempat

1X1
Bulan

14.

Peringatan
Kemerdekaan RI

17 Agustus 2014

Upaca
ra

15.

Remedial/Pengayaan

Setiap hari efektif


belajar

Di luar
jam
PBM

16.

Ulangan Tengah
Semester 1

3 s/d 8 Oktober
2016

17.

Penerimaan Tamu
Ambalan (PTA)

Minggu Ke 3
Bulan Oktober
2016

18.

Peringatan Maulid Nabi

Oktober 2016

managerialdoc.smansatutenjo

51

6.

Jam Belajar
Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul

digunakan untuk proses pembelajaran sesuai tuntutan


kurikulum. Pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah jam
pembelajaran tatap muka per minggu di SMAN 1 Tenjo
Kabupaten Bogor

adalah

41

jam pelajaran ditambah

masing-masing 2 jam pelajaran di luar KBM untuk


pengembangan diri. Alokasi waktu per jam pelajaran
adalah 45 menit.
BAB V
PENUTUP

Dengan tersusunnya Kurikulum SMA Negeri 1 Tenjo ini


diharapkan guru mempunyai kemampuan yang besar dalam
meberdayakan alat-alat yang sesuai pembelajaran baik didalam
maupun diluar kelas. Untuk itu diharapkan agar guru dapat
melaksanakan Kurikulum SMA Negeri 1 Tenjo dengan sebaikbaiknya.
Kurikulum

ini tidak hanya sebagai pelengkap hiasan

lemari sekolah tetapi lebih dari itu harus dijadikan sebagai :


1.

Pedoman

dan

petunjuk

pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran.


2.

Pegangan

seluruh

guru

dikalangan SMA Negeri 1 Tenjo dalam peningkatan mutu


lulusan.

managerialdoc.smansatutenjo

52

3.

Bagi

guru,

Pedoman

dan

petunjuk dalam menjelaskan konsep-konsep dan sub konsep


mata pelajaran .
4.

Bagi
petunjuk

agar

dapat

siswa,

memperoleh

Pedoman

keterampilan

dan
untuk

mengamati, mencoba dan menggunakan seluruh indranya


dalam proses pembelajaran.
5.

Membekali

siswa

dengan

berbagai kemampuan dan ilmu pengetahuan.


Kami menyadari dalam penyusunan kurikulum ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu perbaikan demi perbaikan
akan terus dilakukan, sehingga tujuan pendidikan nasional yang
diamanatkan oleh undang-undang dapat tercapai.

managerialdoc.smansatutenjo

53

Anda mungkin juga menyukai