Anda di halaman 1dari 3

Tahapan dalam proses kritik seni rupa

Karya seni, sebagai objek estetis tentunya mengandung makna yang dalam, serta menarik
untuk dianalisis. Namun, untuk menentukan nilainya, ada banyak filosofi tertentu baik untuk
mencari atau menafsirkan maknanya, maupun untuk sekedar menikmatinya.
Apa itu kritik seni rupa? Kritik karya seni rupa adalah penilaian atau penghargaan
terhadap karya-karya seni rupa, seperti lukisan, gambar, patung, atau grafik melalui proses
analisis dan interpretasi terhadap sebuah karya.
Dalam bidang seni, kritik bisa mengandung suatu penilaian atau penghargaan
terhadap suatu karya seni rupa. Karya seni rupa yang umumnya di kritik berupa
lukisan/gambar, patung dan grafis.
Kritik yang disampaikan untuk menilai suatu karya seni hendaknya bersifat objektif
atau tidak semata-mata didasarkan pada rasa senang atau tidak senang, suka atau tidak
suka. Tapi harus disertai dengan alasan yang mendukung.

Poin Penting dalam Menilai Karya Seni

Nilai bentuk berkaitan dengan hal indrawi atau nilai artistik, misalnya garis, bentuk, ruang,
tekstur, warna, dan nada gelap terang.
Nilai isi berkaitan dengan hal yang sifatnya nonfisik karena berada dalam wujud karya,
misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan (simbol), tema, gaya, kemampuan
teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

Tahapan Kritik Seni Rupa


Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan
tahapan-tahapan kritik secara umum, yaitu sebagai berikut.

1. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan awal dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusahan melakukan
analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seornag
pengkritik harus mengetahui istilah-istilah teknik yang umum digunakan dalam dunia seni
rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan
fenomena karya yang dilihatnya.
2. Analisis Formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni
berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang
kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau
penempatannya dalam sebuah karya seni.

3. Interpretasi
Menafsirkan atau menginterpretasi merupakan tahapan penafsiran makna sebuah karya
seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang
dikedepankan. Penafsiran ini sifatnya sangat terbuka, dan dipengaruhi sudut pandang dan
wawasan kamu. Semakin luas wawasan kamu semakin kaya interpretasi karya yang
dikritisinya. Agar wawasan kamu semakin kaya maka kamu harus sebanyak-banyaknya
mencari informasi dan membaca khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa.

4. Evaluasi (Penilaian)
Apabila tahap pertama sampai ketiga merupakan tahapan umum digunakan dalam apresiasi
karya seni, tahap keempat atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari
kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan
kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya seni lain yang sejenis.
Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik
aspek formal maupun aspek konteks.’

Contoh Kritik seni


Contoh kritik seni ini yang berjudul “Ngayomi” karya Agus Bebek.

Deskripsi Karya

Lukisan karya pelukis Agus Bebek dengan judul “Ngayomi”. Karya seni ini memiliki ukuran
31×39 cm dan rampung dibuat pada tahun 2012. Karya seni Ngayomi ini dibuat dari cat
minyak pada sebuah kanvas. Lukisan ini menggambarkan subjeck matter yaitu simbol bebek
betina dan bebek jantan. Memiliki subjek tambahan pada lukisan ini yaitu sungai dan
rumput yang berada disekitar bebek pada lukisan tersebut.
Untuk perwarnaan menggunakan unsur warna putih pada badan bebek, untuk
warna merah muda yang agak hitam ada bagian, dan warna merah juga diterapkan pada
hidung bebek. Wara putih dipadukan dengan warna hitam dan coklat terlihat di bagian
badan dan sayap bebek.
Kemudian untuk latar belakang gambar memiliki unsur warna hijau tua, hijau muda
dan hitam. Dan ketika disimpulkan setelah melihat subjek yang ada pada lukisan tersebut,
warna yang digunakan dominan adalah warna hitam.
Karya Seni Ngayomi ini adalah salah satu karya seni yang telah laku dijual di Galeri
Ervan karya Agus bebek. Lukisan dengan judul Ngayomi ini secara subjek sama dengan
beberapa lukisan dari karya Agus bebek yang selalu menampilkan subjek bebek pada setiap
lukisan yang dibuat.
Pada lukisan tersebut, terdapat juga unsur rupa seperti garus, cahaya dan tekstur.
Tekstur pada lukisan ini memiliki tekstur yang nyata, dengan tekstrur yang rata dan lembut
pada keseluruhan lukisan. Untuk unsur garis pada lukisan ini terdiri dari garis melengkung
pada kepala bebek, sayap dan dada bebek. Sedangkan garis bergelombang beraturan ada
pada latar belakang lukisan.
Jika dilihat dari teknik pembuatannya, lukisan Ngayomi ini dibuat menggunakan
sapuan kuas pada kanvas. Untuk pewarna yang digunakan adalah cat minyak. Teknik
melukis dari Agus Bebek pada lukisan ini menggunakan teknik melukisa pada umumnya, tapi
Agus Bebek tidak menggunakan teknik semprot, teknik digital, atau teknik sapuan pisau
palet.

Analisis
Jika dilihat secara visual gambar dari lukisan Agus Bebek ini terlihat dalam bentuk nyata
yang dikonsep secara rapi, dan digambarkan seperti bentuk suatu objek yang nyata.
Penggunaan gelap dan terangnya warna pada lukisan ini juga sudah terlihat realistis.
Untuk tema dan juga pemilihan latar belakang gambar utama sudah sangat tepat
dengan nuansa rumput-rumput dan sungai, dengan paduan warna yang pas. Sehingga
dengan latar belakang lebih gelap dapat memperlihatkan lebih jelas bagian dari subjek
utama yaitu bebek menjadi terlihat lebih menonjol dan menjadi titik fokus orang saat
melihat lukiusan ini.
Karya dari Agus Bebek ini memiliki ciri khas sendiri, gambar yang dilukisnya selalu
sesuai dengan apa yang ada dikenyataan, sehingga orang bisa lebih menangkap kesan nyata
dan realistis.

Interpretasi
Pada setiap karya seni, termasuk sebuah lukisan pastinya mengandung arti atau makana
serta terdapat pesan dari seniman yang menciptakannya. Biasanya pesan dalam sebuah
karya seni rupa disampaikan kepada orang lain juga tidak semua orang mengetahuinya,
karena pesan dari seorang seniman pada karyanya biasanya bisa ditafsirkan oleh seniman
itu sendiri atau orang yang sudah memahami ilmu seni.
Dan salah satu pesan yang disampaikan dari karya seni Agus Bebek “Ngayomi” ini
adalah seekor bebek jantan yang sedang mengayomi bebek betina, ditambah dengan
suasana alam yang nampak seperti keadaan alam yang sebenarnya seperti di sungai dan ada
rerumputan. Pada gambar bebek jantan juga terlihat sedang mengangkat sayap dan berada
di dekat bebek betina, hal ini menunjukan bebek jantan sedang mengayomi atau melindungi
bebek betina.
Yang seniman ini ingin unggkapkan pada karya seni Ngayomi ini adalah mengibaratkan
sepasang bebek ini sebagai seorang suami istri yang terus mengayomi pasangannya.
Sedangkan tempat pada latar belakang gambar ini menggambarkan impian dari keadaan
tempat tinggal, air sungai yang tenang, rerumputan yang rindah memberikan kenyamanan
pada bebek tersebut. Tapi sekarang ini zaman telah berubah dan membuat habitat asli dari
bebek tersebut sudah tidak seindah pada lukisan tersebut, karena ulah tangan manusia.
Jadi pesan yang ingin disampaikan seniman adalah agar kita mengayomi satu sama lain
dalam kehidupan dan mengingatkan kita agar tidak serakah dan menjaga alam sekitar.

Penilaian/Evaluasi
Menilai suatu keindahan dari sebuah karya seni itu tidaklah berdasarkan objek yang kita
lihat dalam suatu lukisan, tetapi dari makna atau arti dari sebuah lukisan.
Lukisan karya Agus Bebek “ngayomi” ini merupakan karya yang memiliki kualitas baik,
memiliki unsur visual yang realistis, dan juga lukisan ini memiliki pesan moral yang baik
untuk kehidupan berkeluarga dan juga masyarakat untuk saling mengayomi atau melindungi
satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai