Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KUALITAS UDARA TERHADAP KEGIATAN

BELAJAR PARA SISWA DI LINGKUNGAN


MAN 19 JAKARTA

DISUSUN OLEH
ALFIAH SYAFINA KURNIAWAN
CHAVEZ RHAMADHANNY PUTRO KUMALA JAYA
HAIKAL EZAR ATHALLAH
MUHAMMAD ARYASENA ARDITE

MADRASAH ALIYAH NEGERI 19 JAKARTA SELATAN


JL.HAJI JAELANI 3, RT.5/RW.1, PETUKANGAN UTARA,
KEC. PESANGGRAHAN,DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA 12260
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau dan lautan yang luas.
Indonesia memiliki ibukota yang bernama Jakarta. Selain kemacetan, Jakarta
memiliki masalah serius lainnya. Masalah tersebut adalah kualitas udara yang buruk.
Kualitas udara yang buruk ini merupakan hal serius apabila tidak di urus dengan
benar. Kualitas udara sangatlah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Nevers
(2000) bahwa kendaraan bermotor adalah salah satu sumber yang mempengaruhi
kualitas udara yang buruk. Selain dari kendaraan bermotor, kawasan industri juga
menyumbang polusi udara sehingga membuat kualitas udara menurun. Pada
lingkungan masyarakat, terdapat kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas udara.
Kegiatan membakar sampah dapat menurunkan kualitas udara yang ada. Kegiatan
membakar sampah ini memberi banyak dampak negatif terhadap masyarakat itu
sendiri. Kualitas udara yang buruk dapat membuat mereka sesak nafas serta dapat
menimbulkan berbagai penyakit pernafasan. Diantara faktor-faktor yang telah
disebutkan, di lingkungan MAN 19 Jakarta Selatan memiliki kualitas yang beragam.
Terkadang kualitas udara tersebut baik namun kualitas udara tersebut bisa
memburuk.

Pendidikan adalah suatu hal yang pentng bagi generasi muda dalam
menuntut ilmu, baik dunia maupun akhirat. Dalam pendidikan, kegiatan terpenting
yang sering dilakukan siswa dan siswi adalah belajar. Kegiatan belajar adalah sarana
penting untuk masa depan para generasi muda dalam memimpin negara ini.
Kegiatan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang umum
yaitu adalah faktor ekonomi. Selain ekonomi terdapat faktor yang sangat penting
dalam melakukan pembelajaran di sekolah, yaitu adalah faktor kesehatan. Kesehatan
adalah salah satu kunci penting untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa dan
siswi. Kesehatan sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang ada. Apabila lingkungan
madrasah bersih akan membuat lingkungan sehat dan menimbulkan pembelajaran
yang efektif.

Lingkungan adalah salah satu faktor penting yang ada di kehidupan.


Lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia, salah satunya adalah
pembelajaran. Lingkungan yang sehatsangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti udara, air, dan tanah. Kualitas udara sangat berpengaruh terhadap kualitas
pembelajaran. Kualitas udara berpengaruh terhadap kesehatan para siswa. Kualitas
udara terbagi menjadi dua jenis, kualitas yang membawa dampak positif dan
kualitas udara yang membawa dampak negatif. Kualitas udara yang membawa
dampak positif salah satunya akan membuat kita dapat bernapas dan tubuh segar
sehingga dapat memberi kenyamanan kepada siswa-siswi dalam melakukan
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, terdapat rumusan masalah sebagai
berikut.
Bagaimana kualitas udara yang ada di lingkungan MAN 19 jakarta?
Bagaimana kegiatan belajar mengajar di lingkungan MAN 19 jakarta?
Apa dampak kualitas udara di MAN 19 Jakarta dan pengaruhnya kepada kegiatan
belajar mengajar?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan penelitiannya sebagai berikut.
Mengetahui kualitas udara terhadap lingkungan Man 19 Jakarta.
Mengetahui kegiatan belajar di Man 19 Jakarta.
Mengetahui dampak kualitas udara di MAN 19 Jakarta dan pengaruhnya terhadap
kegiatan belajar mengajar.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian yang berada di atas, terdapat manfaat penelitian
sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat teoritis
1.4.1.1 Mampu memberikan wawasan lebih lanjut mengenai analisis kualitas udara
terkait kegiatan belajar mengajar di MAN 19 Jakarta.
1.4.1.2 Sebagai referensi ilmiah tentang pengaruh kualitas udara pada lingkungan
Man 19 Jakarta terhadap kegiatan belajar mengajar.
1.4.1.3 Sebagai kajian lebih lanjut tentang pengaruh kualitas udara pada lingkungan
Man 19 Jakarta terhadap kegiatan belajar mengajar.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Untuk siswa siswi agar memaksimalkan kegiatan belajar di Man 19 Jakarta
dan memperhatikan kualitas udara yang membuat kesehatan menurun demi
keberlangsungan kegiatan belajar.
1.4.2.2 Untuk sekolah agar memperhatikan kegiatan belajar mengajar pada
lingkungan Man 19 Jakarta dan melakukan sosialisasi terkait kualitas udara yang
dapat menyebabkan berbagai penyakit.
1.4.2.3 Agar Masyarakat lebih memperhatikan kegiatan yang membuat kualitas
udara menurun, serta peduli terhadap kegiatan belajar mengajar di lingkungan Man
19 Jakarta.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Telah banyak penelitian yang berupaya menemukenali faktor-faktor yang memengaruhi
persepsi penduduk mengenai kualitas udara. Berdasarkan pada berbagai macam studi
dari berbagai belahan dunia, Oltra & Sala (2014) mengidentifikasi setidaknya 23 faktor,
dari banyak studi kasus, yang memengaruhi persepsi penduduk mengenai kualitas
udara. 16 diantaranya merupakan faktor yang bersifat psiko-sosial, atau bersumber dari
diri penduduk itu sendiri, seperti usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, kesehatan
mental, rasa betah dengan lingkungan, dan lain sebagainya. Meskipun tidak ditemukan
perbedaan signifikan antara persepsi kualitas udara di pusat dengan pinggir kota
Potsdam, Jerman, Schmitz dkk (2018) menemukan bahwa gender, persepsi mengenai
kesehatan pribadi, tingkat kepedulian terhadap kualitas udara dan perubahan iklim, serta
keinginan untuk mendapatkan informasi tentang kualitas udara adalah faktor-faktor
yang memengaruhi persepsi penduduk. Studi di Potsdam mengonfirmasi teori Elliot dkk
(1999) dan Howel dkk (2003) bahwa perempuan umumnya menilai kualitas udara lebih
buruk dibandingkan laki-laki.
2.2 Alur Penelitian

2.3
1. Hipotesis: Kualitas udara pada MAN 19 Jakarta mempengaruhi kegiatan belajar
mengajar.
Dampak: Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan kekhawatiran, kekurangan
oksigen, dan ketidaknyamanan dalam ruangan kelas, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
Langkah-langkah:
•Studi korelasi antara kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi kesehatan
siswa.
•Mengumpulkan data tentang kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi
kesehatan siswa melalui survei, wawancara, dan observasi.
•Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kualitas udara dan
kegiatan belajar mengajar.
2. Hipotesis: Kegiatan belajar mengajar mempengaruhi kualitas udara pada MAN 19
Jakarta.
Dampak: Kegiatan belajar mengajar yang efektif dapat meningkatkan kualitas udara di
ruangan kelas.
Langkah-langkah:
•Studi korelasi antara kegiatan belajar mengajar dan kualitas udara
•Mengumpulkan data tentang kegiatan belajar mengajar dan kualitas udara melalui
survei, wawancara, dan observasi.
•Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kegiatan belajar
mengajar dan kualitas udara.
3. Hipotesis: Kualitas udara dan kegiatan belajar mengajar saling mempengaruhi satu
sama lain.
Dampak: Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan kekhawatiran, kekurangan
oksigen, dan ketidaknyamanan dalam ruangan kelas, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Contohnya, guru yang merasa
ketidaknyamanan akibat kualitas udara yang buruk mungkin tidak dapat fokus dan
menyampaikan materi dengan efektif.
Langkah-langkah:
•Studi korelasi antara kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi kesehatan
guru.
•Mengumpulkan data tentang kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi
kesehatan guru melalui survei, wawancara, dan observasi.
•Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kualitas udara,
kegiatan belajar mengajar, dan kondisi kesehatan guru.
Dari hipotesis ini, penelitian yang diperlukan adalah untuk mengumpulkan data yang
relevan dan menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kualitas
udara dan kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya, dapat dilakukan intervensi yang tepat
untuk meningkatkan kualitas udara dan kegiatan belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai