Riset Geografi
Riset Geografi
DISUSUN OLEH
ALFIAH SYAFINA KURNIAWAN
CHAVEZ RHAMADHANNY PUTRO KUMALA JAYA
HAIKAL EZAR ATHALLAH
MUHAMMAD ARYASENA ARDITE
Pendidikan adalah suatu hal yang pentng bagi generasi muda dalam
menuntut ilmu, baik dunia maupun akhirat. Dalam pendidikan, kegiatan terpenting
yang sering dilakukan siswa dan siswi adalah belajar. Kegiatan belajar adalah sarana
penting untuk masa depan para generasi muda dalam memimpin negara ini.
Kegiatan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang umum
yaitu adalah faktor ekonomi. Selain ekonomi terdapat faktor yang sangat penting
dalam melakukan pembelajaran di sekolah, yaitu adalah faktor kesehatan. Kesehatan
adalah salah satu kunci penting untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa dan
siswi. Kesehatan sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang ada. Apabila lingkungan
madrasah bersih akan membuat lingkungan sehat dan menimbulkan pembelajaran
yang efektif.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Telah banyak penelitian yang berupaya menemukenali faktor-faktor yang memengaruhi
persepsi penduduk mengenai kualitas udara. Berdasarkan pada berbagai macam studi
dari berbagai belahan dunia, Oltra & Sala (2014) mengidentifikasi setidaknya 23 faktor,
dari banyak studi kasus, yang memengaruhi persepsi penduduk mengenai kualitas
udara. 16 diantaranya merupakan faktor yang bersifat psiko-sosial, atau bersumber dari
diri penduduk itu sendiri, seperti usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, kesehatan
mental, rasa betah dengan lingkungan, dan lain sebagainya. Meskipun tidak ditemukan
perbedaan signifikan antara persepsi kualitas udara di pusat dengan pinggir kota
Potsdam, Jerman, Schmitz dkk (2018) menemukan bahwa gender, persepsi mengenai
kesehatan pribadi, tingkat kepedulian terhadap kualitas udara dan perubahan iklim, serta
keinginan untuk mendapatkan informasi tentang kualitas udara adalah faktor-faktor
yang memengaruhi persepsi penduduk. Studi di Potsdam mengonfirmasi teori Elliot dkk
(1999) dan Howel dkk (2003) bahwa perempuan umumnya menilai kualitas udara lebih
buruk dibandingkan laki-laki.
2.2 Alur Penelitian
2.3
1. Hipotesis: Kualitas udara pada MAN 19 Jakarta mempengaruhi kegiatan belajar
mengajar.
Dampak: Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan kekhawatiran, kekurangan
oksigen, dan ketidaknyamanan dalam ruangan kelas, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
Langkah-langkah:
•Studi korelasi antara kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi kesehatan
siswa.
•Mengumpulkan data tentang kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi
kesehatan siswa melalui survei, wawancara, dan observasi.
•Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kualitas udara dan
kegiatan belajar mengajar.
2. Hipotesis: Kegiatan belajar mengajar mempengaruhi kualitas udara pada MAN 19
Jakarta.
Dampak: Kegiatan belajar mengajar yang efektif dapat meningkatkan kualitas udara di
ruangan kelas.
Langkah-langkah:
•Studi korelasi antara kegiatan belajar mengajar dan kualitas udara
•Mengumpulkan data tentang kegiatan belajar mengajar dan kualitas udara melalui
survei, wawancara, dan observasi.
•Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kegiatan belajar
mengajar dan kualitas udara.
3. Hipotesis: Kualitas udara dan kegiatan belajar mengajar saling mempengaruhi satu
sama lain.
Dampak: Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan kekhawatiran, kekurangan
oksigen, dan ketidaknyamanan dalam ruangan kelas, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Contohnya, guru yang merasa
ketidaknyamanan akibat kualitas udara yang buruk mungkin tidak dapat fokus dan
menyampaikan materi dengan efektif.
Langkah-langkah:
•Studi korelasi antara kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi kesehatan
guru.
•Mengumpulkan data tentang kualitas udara, kegiatan belajar mengajar, dan kondisi
kesehatan guru melalui survei, wawancara, dan observasi.
•Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kualitas udara,
kegiatan belajar mengajar, dan kondisi kesehatan guru.
Dari hipotesis ini, penelitian yang diperlukan adalah untuk mengumpulkan data yang
relevan dan menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kualitas
udara dan kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya, dapat dilakukan intervensi yang tepat
untuk meningkatkan kualitas udara dan kegiatan belajar mengajar.