Anda di halaman 1dari 27

Fungsi tanaman

1. Tanaman Penutup Tanah 

2. Tanaman Pagar   

3. Tanaman Pelindung

4. Tanaman Merambat

5. Tanaman Tabir

6. Tanaman Pengarah Jalan 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latang Belakang
1.2  Ruang Lingkup Masalah
1.3  Pembatasan Masalah
1.4  Rumusan Masalah
1.5  Tujuan Penelitian
1.5.1        Tujuan Umum
1.5.2        Tujuan Khusus
1.6  Manfaat Penelitian
1.6.1        Bagi Sekolah
1.6.2        Bagi Guru
1.6.3        Bagi Siswa
1.7  Anggapan Dasar (Asumsi) dan Hipotesis
1.7.1        Anggapan Dasar (Asumsi )
1.7.2        Hipotesis
1.8  Sumber Data dan Metode
1.8.1        Sumber Data
1.8.2        Metode
Bab II Analisis dan Pembahasan
            2.1 Pengertian Lingkungan
            2.2 Pengertian Kebersihan
            2.3 Pengertian Kebersihan Lingkungan
            2.4 Pengertian Menjaga Kbersihan Lingkungan
            2.5 Dampak LingkunganBersih
            2.6 Menumbuhkan Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan
            2.7 Cara Mengatasi Lingkungan Kotor di SMP Negeri 20 Malang
            2.8 Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang
            2.9 Hasil Penyebaran Angket Tentang “Kurangnya Kesadaran Siswa
                  dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang”
Bab III Penutup
            3.1 Simpulan
            3.2 Saran
                        3.2.1    Bagi Sekolah
                        3.2.2    Bagi Guru
                        3.2.3    Bagi Siswa
Lampiran
            Daftar Rujukan
            Daftar Wawancara
            Jawaban Wawancara
            Pertanyaan Angket
            Diagram
            Gambar

BAB I
PENDAHULUAN

Pada pendahuluan ini penulis akan menguraikan tentang (1) latar belakang, (2) ruang
lingkup masalah, (3) pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6)
manfaat penelitian, (7) anggapan dasar dan hipotesis, serta (8) sumber data dan metode.
1.1   Latar Belakang
Penulis mengambil judul “Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang”. Karena kesadaran siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang masih kurang. Terbukti dengan
keadaan lingkungan masih terlihat kurang bersih, masih banyak sampah di sembarang tempat.
Minimnya kesadaran siswa dalam membuang sampah pada tempatnya dan menjaga
kelestarian tempat-tempat umum di lingkungan sekolah contohnya ruang kelas, kamar mandi,
kantin sekolah, dan lain lain. Hal tersebut , mendorong Penulis untuk melakukan penelitian
terhadap kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
Agar para pembaca menjadi lebih paham akan pentingnya kesadaran dalam menjaga
kebersihan lingkungan di sekolah. Serta mengetahui dampak positif dan negative  lingkungan
bersih, dan dapat menerapkan kebiasaan dalam menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Beatrice Trum Munter (2006:22) kita menghirup oksigen, nafas kehidupan kita,
dan menghembuskan zat-zat sisa. Sayangnya, di dunia yang penuh polusi ini bersama dengan
Oksigen kehidupan, kita juga menghirup banyak bahan yang mengiritasi dan merusak paru-paru
serta organ lain. Polutan udara ini sangat beragam dan mencakup asap kendaraan bermotor, jegala,
debu, asap rokok, kabut asap, senyawa organik yang mudah menguap, pengusir serangga, serta
masih banyak lagi.
Polusi udara dalam ruangan mungkin menjadi masalah kesehatan yang lebih serius daripada
polusi udara luar ruangan. Karena secara rata-rata kita menghabiskan 75% dari waktu kita didalam
ruangan. Bagi sebagian kelompok persentasi waktu yang dihabiskan didalam ruangan bahkan
mungkin lebih tinggi kemungkinan efek kesehatan akibat pajanan pada polutan dalam ruangan
yang berbahaya. 
Karena masalah tersebut maka, penulis ingin membahas lebih dalam secara keseluruhan
mengenai penyebab, solusi, dan tindak lanjut dari masalah-masalah tersebut. Karena menurut
penulis, masalah tersebut masih menjadi momok besar yang melanda masyarakat seluruhnya,
terutama para remaja.
Penulis menganggap bahwa remaja masih enggan untuk melakukan kewajibannya. Di sini
penulis lebih menekankan pada membuang sampah di tempatnya. Karena mereka masih
menganggap bahwa sampah adalah hal yang sepele. Sehingga mereka tidak memperdulikan hal
tersebut, padahal jika ditelisik lebih dalam sampah dapat berakibat besar bagi kehidupan kita.
Kebersihan itu sendiri pada hakekatnya adalah hal yang utama karena kebersihan
merupakan dasar dari semua kegiatan. Kebersihan akan menghasilkan hal-hal yang positif. Seperti
halnya kita melakukan sesuatu, akan lebih nyaman bila dilakukan secara bersih.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik menyusun karya tulis yang berjudul
“Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20
Malang” karena masih banyak siswa SMP Negeri 20 Malang yang belum sadar akan pentingnya
kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekolah.
1.2   Ruang Lingkup Masalah
Karya tulis ini membahas tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di udara dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan mempunyai pengaruh dan kepentingan yang terbesar dibandingkan tiga faktor
lainnya dalam berperan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk
dalam kategori lingkungan di sini antara lain lingkungan fisik, sosial budaya, pendidikan dan
pekerjaan. Kita sangat bergantung pada lingkungan. Jika lingkungan di sekitar kita bersih maka
kita akan merasa nyaman. Oleh karenaitu, kita harus senantiasa menjaga lingkungan sekitar kita
agar tetap bersih terutama di lingkungan sekolah. Jika lingkungan bersih, maka saat belajar terasa
nyaman.Sebaliknya jika lingkungan kotor, maka kita tidak akan betah dalam melakukan baragam
aktifitas. Lingkungan kotor akan banyak menimbulkan dampak negatif. Sehingga kita akan merasa
tidak nyaman karenanya.
Menurut penulis, lingkungan di SMP Negeri 20 Malang saat ini masih kurang terawat
dengan baik. Sehingga kegiatan belajar mengajarnya pun menjadi sedikit terhambat. Dan siswa
menjadi malas dalam belajar dan sulit untuk menangkap materi yang diberikan oleh pengajar jika
dalam kondisi lingkungan yang seperti ini.
Lingkungan yang bersih akan berdampak baik pada kesehatan. Dan kesehatan akan
berpengaruh pada prestasi belajar para siswa.

1.3  Pembatasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup masalah di atas, maka pembatasan masalah yang dikemukakan
penulis dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut.
1.3.1        Pengertian lingkungan.
1.3.2        Pengertian kebersihan.
1.3.3        Pengertian kebersihan lingkungan.
1.3.4        Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
1.3.5        Dampak lingkungan bersih.
1.3.6        Upaya-upaya menumbuhkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang.
1.3.7        Cara-cara mengatasi lingkungan kotor di SMP Negeri 20 Malang.
1.3.8        Cara-cara menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
1.3.9        Hasil penyebaran angket tentang menjaga kebersihan lingkungan di SMP  Negeri 20 Malang.
1.4   Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan
penulis, antara lain sebagai berikut.
1.4.1        Apakah pengertian lingkungan?
1.4.2        Apakah pengertian kebersihan?
1.4.3        Apakah pengertian kebersihan lingkungan?
1.4.4        Apakah pentingnya menjaga kebersihan lingkungan?
1.4.5        Bagaimana dampak lingkungan bersih?
1.4.6        Bagaimana upaya-upaya menumbuhkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
di SMP Negeri 20 Malang?
1.4.7        Bagaimana cara-cara mengatasi lingkungan kotor di SMP Negeri 20 Malang?
1.4.8        Bagaimana cara-cara menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang
1.4.9        Bagaimana hasil penyebaran angket tentang menjaga kebersihan lingkungan di SMP  Negeri 20
Malang?

1.5    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan masalah dari karya tulis ilmiah ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus, yang penjabarannya sebagai berikut:
1.5.1    Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penelitian yang dilakukan penulis ini adalah untuk mendeskripkan
tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang.
1.5.2        Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum di atas  yang telah penulis rumuskan, maka tujuan khusus
penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1.5.2.1  Mendeskripsikan pengertian lingkungan.
1.5.2.2  Mendeskripsikan pengertian kebersihan.
1.5.2.3  Mendeskripsikan pengertian kebersihan lingkungan.
1.5.2.4  Mendeskripsikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
1.5.2.5  Mendeskripsikan dampak lingkungan bersih.
1.5.2.6  Mendeskripsikan upaya-upaya dalam menumbuhkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
1.5.2.7  Mendeskripsikan cara mengatasi lingkungan kotor di SMP Negeri 20 Malang.
1.5.2.8  Mendeskripsikan cara menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
1.5.2.9  Mendeskripsikan hasil penyebaran angket tentang “Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang”.
1.6       Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diberikan oleh karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.6.1  Bagi Sekolah
a)      Sekolah dapat mengetahui tingkatan kebersihannya menurut anggapan dari siswa-siswanya.
b)      Sekolah dapat memberikan sarana dan prasaran yang lebih baik untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar para siswa.
c)      Sekolah dapat meningkatkan kualitas kebersihan, sehingga mutu pendidikan pun juga ikut
meningkat pula.
d)     Sekolah dapat membentuk karakter siswa yang cinta akan lingkungan dan peduli akan
kebersihan.

1.6.2        Bagi Guru  
a)      Guru dapat mengukur jelas tingkat kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP
Negeri 20 Malang.
b)      Guru dapat lebih mengingatkan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20
Malang.
c)      Guru dapat memberi contoh yang baik dalam menjaga kebersihan SMP Negeri 20 Malang.
d)     Guru dapat menjadi pelopor bagi siswanya dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekolah.
e)      Guru dapat membimbing siswanya untuk terus menjaga kebersihan lingkungan di sekolah.

1.6.3        Bagi Siswa
a)      Siswa dapat memulai sejak dini menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
b)      Siswa dapat mengukur tingkat kesadaran dirinya dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang.
c)      Siswa dapat mulai menumbuhkan rasa keperdulian terhadap keadaan lingkungan di SMP Negeri
20 Malang.
d)     Siswa dapat menjadi pelopor sebaya bagi teman-temannya dalam mengajak membersihkan
lingkungan di sekolah.
e)      Siswa dapat merasakan kenyamanan di sekolah, sehingga prestasi belajar mereka dapat lebih
baik.

1.7       Anggapan Dasar (Asumsi) dan Hipotesis


1.7.1        Anggapan Dasar (Asumsi)
Lingkungan SMP Negeri 20 Malang dapat dijadikan contoh dari kurang terawatnya
lingkungan sekolah. Rasa ketidak perdulian yang kurang dari masing-masing siswa dapat dijadikan
salah satu faktor yang mendorong terciptanya lingkungan yang kurang terawat ini.
Ketidak pahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang pun mendorong terciptanya rasa ketidak perdulian mereka dalam upaya
menciptakan lingkungan SMP Negeri 20 Malang . Bagi siswa, mereka masih ada ketergantungan
dengan teman-temannya, mereka menganggap masih banyak teman-temannya yang tidak perduli
terhadap lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
Kebersihan lingkungan sekolah di SMP Negeri 20 Malang merupakan tanggung jawab
seluruh warga sekolah. Mungkin karena petikan ini para siswa masih saja menganggap kebersihan
sekolah bukan merupakan tanggung jawabnya seorang diri. Jadi, bukan mereka yang harus
mengusahakan terciptanya lingkungan sekolah di SMP Negeri 20 Malang yang bersih.
Di setiap sudut ruangan dari SMP Negeri 20 Malang memang sudah diberi tempat sampah,
agar memudahkan siswa-siswi dalam membuang sampah mereka. Namun nampaknya hal ini
kurang berpengaruh besar bagi perilaku siswa-siswi SMP Negeri 20 Malang. Terbukti dengan
tingkat kemalasan siswa dalam membuang sampah pada tempatnya, mereka berfikir lebih praktis
membuang sampah seenaknya sendiri. Pemilahan sampahpun kurang mereka lakukan saat mereka
sedang membuang sampah menurut jenis sampahnya.

1.7.2        Hipotesis
Sebenarnya sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk terus dapat
meningkatkan kualitas kebersihannya. Seperti pengadaan Jumat bersih dan piket kelas. Namun
para siswanya sendiri masih belum saja peduli terhadap hal tersebut.
Mereka cenderung meremehkan upaya-upaya tersebut, juga tidak mendukung cara tersebut.
Sehingga terkesan pihak sekolah tidak pernah mempunyai upaya yang konkret untuk mengatasi
masalah kebersihan. Padahal sebernarnya ketidakadaan dorongan dari para siswa adalah penyebab
utamanya.
Seperti halnya pelaksanaan Jumat bersih. Dalam kasus ini sekolah menyediakan waktu dua
kali dalam sebulan, tepatnya pada minggu genap kedua dan keempat. Panitia sudah menghimbau
para siswa membawa peralatan kebersihan. Seperti sapu lidi, lap meja, dan lain-lain. Untuk
membantu membersihkan sekolah. Namun pada kenyataannya para siswa masih banyak yang tidak
membawanya. Mereka merasa malas dan repot untuk membawanya.
Selain itu, masalah juga terjadi pada saat pelaksanaan Jumat bersih. Setiap kelas diberi area
yang berbeda, baik di dalam maupun di luar sekolah. Bertujuan agar sekolah dapat bersih secara
merata di setiap sudut ruangan. Tapi ternyata, para siswa terlihat enggan untuk bersih-bersih.
Kebanyakan diantaranya merasa jijik kepada sampah yang berserakan. Padahal sebenarnya mereka
sendirilah yang menciptakan sampah yang berserakan tersebut.
Kemudian terkendala pada piket kelas. Piket yang dilakukan setiap hari secara bergilir oleh
setiap siswa. Di sini para siswa masih belum bisa terkontrol secara baik. Maka kelas sering kali
tidak terkondisikan dalam keadaan bersih. Inilah yang menghambat proses belajar mengajar di
sekolah. Kelas yang kotor akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan, sehingga prestasi belajar pun
menjadi terganggu.
Fasilitas yang diberikan oleh sekolah pun sudah cukup lengkap. Peralatan kebersihan, mulai
dari sapu, cikrak, sulak, kemucing, kain pel, dan lain-lain, telah tersedia di dalam kelas. Dan setiap
tahunnya juga selalu diganti oleh pihak sekolah. Juga terdapat tempat sampah, dan slogan
kebersihan juga telah dilakukan.
Tempat sampah terdapat di setiap penjuru ruangan sekolah. Dan slogan kebersihan berisi
ajakan untuk tetap melestarikan kebersihan di sekolah.Namun nyatanya slogan-slogan tersebut
kurang digubrik oleh para siswa. Di samping itu dengan adanya slogan kebersihan seperti hanya
menjadi pajangan sekolah yang berfungsi hanya untuk memperindah dinding-dinding sekolah.
Berdasarkan anggapan dasar di atas maka, penulis mengajukan hipotesis tentang “Kurangnya
Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang”yaitu masih
banyak siswa SMP Negeri 20 Malang yang kurang menjaga dan kurang sadar dalam menjaga
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.

1.8      Sumber Data dan Metode


1.8.1        Sumber Data
Dalam penyelesaian karya tulis yang berjudul “Kurangnya Kesadaran Siswa dalam
Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang” penulis memperoleh sumber data
dari:
1.8.1.1  Buku
Munter, Beatrice Trum. 2006. Udara dan Kesehatan Anda.Jakarta:Kelompok Gramedia
1.8.1.2  Internet
Situs yang penulis kunjungi , antara lain sebagai berikut:
1)      Google. 2013. Pentingnya menjaga kebersihan, (Online),
      (http://kursus-bisnis-roti.blogspot.com/2013/04/pentingnya-menjaga-kebersihan-lingkungan.html,
diakses 20 Desember 2013 pukul 18:36)
2)      Google. 2013. Dampak lingkungan bersih, (Online),
(http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20110925072628AACGyIT, diakses 20 Desember
2013 pukul 18:46)
3)      Google. 2013. Cara mengatasi lingkungan sekolah yang kotor, (Online),
     (http://ary2013.blogspot.com/2013/02/tips-menjaga-kebersihan-sekolah_2039.html, diakses 20
Desember 2013 pukul 18:56)
4)      Google. 2013. Cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah, (Online),
      (http://www.jurnalterbaik.com/2013/01/cara-menjaga-kebersihan lingkungan.html, diakses 20
Desember 2013 pukul 19:00)
5)      Google. 2014. Ekosistem, (Online),
(http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mencermati-pengertian-ekosistem.html, diakses 6
Januari 2013 pukul 08:15)
6)      Wikipedia. 2014. Ekosistem, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem, diakses 6 Januari 2014 pukul 08:22)
7)      Wikipedia Indonesia. 2013. Lingkungan, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan, diakses 9 Desember 2013
             pukul 08:43 WIB)
8)      Wikipedia Indonesia. 2013. Kebersihan, (Online),
       (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan, diakses 9 Desember 2013       pukul 8:48)

1.8.2        Metode
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis meneliti pokok bahasan dengan metode
wawancara dan penyebaran angket kepada siswa-siswi SMP Negeri 20 Malang.
1.8.2.1 Wawancara
Narasumber yang dipilih oleh penulis dalam  metode wawancara karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
1)                 Ibu Budiarti Andjajani S.Pd selaku Pembina Kelompok Kerja Kebersihan SMP Negeri 20
Malang (diwawancarai pada hari Rabu, tanggal 11 Desember 2013 pukul 09:00 )
2)                 Annisa Latifa Gafrillia (Kelas 8H)  selaku Ketua Kelompok Kerja Kebersihan SMP Negeri
20 Malang (diwawancarai pada hari Rabu, tanggal 11 Desember 2013 pukul 10:00)

1.8.2.2 Angket
Penulis mengambil sampel berupa perwakilan dari setiap tingkatan kelas di SMP Negeri 20
Malang untuk mendapatkan  jawaban yang tepat berdasarkan sudut pandang mereka masing-
masing. Angket berjumlah seratus lembar dan disebarkan dari kelas :
7A sampai 7I : 40 lembar
8A sampai 8I : 30 lembar
9A sampai 9J : 30 lembar

Yang disebarkan pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2013


1.8.2.3  Observasi
                        Penulis melakukan observasi berupa pengamatan kepada siswa-siswi SMP Negeri
20 Malang dengan mengambil foto pada hari Senin, 6 Januari 2014 yang tercantum pada lampiran.
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab analisis dan pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang (1) pengertian
lingkungan, (2) pengertian kebersihan, (3) pengertian kebersihan lingkungan, (4) pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan, (5) dampak lingkungan bersih, (6) upaya-upaya menumbuhkan
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang, (7) cara-cara
mengatasi lingkungan kotor di SMP Negeri 20 Malang, (8) cara-cara menjaga kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20 Malang, serta (9) hasil angket tentang kurangnya kesadaran siswa
dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang”
2.1       Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen
biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-
organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan
adalah cabang dari ilmubiologi.
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Berbicara mengenai lingkungan, erat kaitannya dengan individu. Individu adalah unsur
tunggal makhluk hidup. Mengingat tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup sendiri, maka
individu tersebut membentuk sebuah kelompok untuk mempertahankan hidupnya masing-masing.
Karena sebuah kelompok yang sejenis, tidak akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Masing-masing kelompok membutuhkan kelompok dengan jenis lain yang berbeda. Maka
kelompok tersebut akan membentuk sebuah ekosistem yang mampu menyeimbangkan
kelangsungan hidup mereka.
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup
terhadap lingkungannya. Setiap ekosistem tersusun atas individu yang beda jenis untuk saling
berinteraksi. Dengan cara inilah makhluk hidup dapat memenuhi kebutuhannya dengan masing-
masing komponen yang dimilikinya yang membantunya mempertahankan hidup.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1).        Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah,
maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Yang mencakup semua mahluk hidup
yang dilihat dari susunan trofiknya dibagi ke dalam beberapa tingkatan yakni komponen produsen,
komponen konsumen, dan juga komponen pengurai. Dan apabila dilihat dari fungsi komponen itu
sendiri maka ia dibagi ke dalam dua komponen dasar yakni komponen autotrof dan juga
komponen heterotrof. Autotrof sendiri merupakan mahluk hidup yang bisa membentuk sendiri
makanannya sementara itu heterotrof adalah organism konsumen yang mengambil makanan dari
luar dirinya.  Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah
teman-teman atau sesama manusia. Unsur biotic dibagi menjadi dua, yaitu :
a)      Heterotrof / konsumen :
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang
disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga
konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

b)     Pengurai / dekomposer :
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian
hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai
adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan
pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe
decomposer ada tiga, yaitu:
1.      Aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2.      Anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
3.      Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron.
komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan
ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri
dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang
terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

2).        Unsur Sosial Budaya


Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan
masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3).        Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,
seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya
bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada
lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan
berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain. Materi yang
termasuk ke dalam komponen abiotik ini mempengaruhi juga mendukung kehidupan komponen
biotik atau hayati dalam sebuah ekosistem.

2.2       Pengertian Kebersihan


Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,
dan bau. Di zaman modern, setelahLouis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau
infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti bebas dari virus,bakteria patogen,
dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygeneyang baik. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak berbau, tidak malu, tidak menyebarkan
kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan
meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan
memakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan menggunakan air dan
sejenis sabun atau detergen.Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan
tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan
manusia.Contohnya, kebersihan di rumahberbeda dengan kebersihan ruang bedah di rumah sakit.

2.3       Pengertian Kebersihan Lingkungan


Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat awam.
Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara mengelap tingkap dan perabot rumah, menyapu
dan mengemop lantai, mencuci peralatan masak danperalatan makan , membersihkan bilik
mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulakan dengan menjaga
kebersihan halaman dan membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah.
2.4       Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan dalam kehidupan kita karena kebersihan merupakan sebagian dari imam.
Menjaga kebersihan juga sangat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain karena
dapat menciptakan kehidupan yang bersih, nyaman, dan sehat.
Lingkungan yang bersih tentu merupakan lingkungan yang sehat karena biasanya
kuman – kuman dan bibit penyakit akan mudah tumbuh di tempat yang kurang bersih dan
jorok. Oleh sebab itu, dengan lingkungan yang besih, maka kita dapat terhindar dari
berbagai macam penyakit yang disebabkan karena lingkungan yang tidak sehat. 
Lingkungan yang bersih selain sehat, tentu juga nyaman untuk dipandang karena
tidak terdapat sampah atau kotoran yang berserakan. Dengan lingkungan yang bersih,
suasana di lingkungan tidak hanya indah dipandang mata saja, tetapi juga nyaman bagi
penghuninya.
Kebersihan lingkungan ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk kehidupan.
Disadari atau tidak lingkungan yang bersih juga menjadi lingkungan yang bebas dari
polusi, baik polusi udara maupun polusi lainnya. 
Kebersihan adalah situasi yang berarti bebas dari segala macam kotoran seperti sampah,
debu dan bau. Kebersihan merupakan salah satu pertanda hygiene pada suatu keadaan yang baik.
Bila kita tidak menjaga kebersihan, maka akan timbul berbagai penyakit yang disebabkan kototran
yang ada di sekitar kita. Penyakit dapat timbul dari berbagai kotoran yang ada di lingkungan
sekolah dan rumah. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.
Masalah kebersihan lingkungan dari tahun ke tahun selalu meningkat dan menjadi pembahasan
khusus. Keinginan untuk bersih dapat dimulai dari diri kita sendiri, baru kemudian diterapkan
dengan lingkungan dan orang di sekitar kita.

2.5       Dampak Lingkungan Bersih


Dampak positif lingkungan yang bersih kurang lebih adalah: 
1)      Lingkungan menjadi lebih indah : tidak banyak sampah, teratur rapi, bersih. 
2)      Lingkungan menjadi lebih sehat : tidak ada sampah yang menjadi sarang 
penyakit
3)      Membantu / mendukung meningkatkan produktivitas manusia di kawasan
tersebut : dengan lingkungan yang bersih orang-orang  yang beraktifitas didalamnya (di
sekitarnya) menjadi senang lebih bersemangat.

2.6       Upaya-upaya Menumbuhkan Kesadaran Siswa dalam Menjaga               Kebersihan


Lingkungan
1.      Menghimbau siswa agar selalu menjaga kebersihan lingkungan
2.      Melaksanakan piket kelas sepulang sekolah
3.      Mengadakan kegiatan Jumat Bersih
4.      Mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
5.      Membiasakan siswa untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya ketika membuang sampah
6.      Memberi sanksi tegas kepada pelanggar yang tidak menjaga kebersihan lingkungan

2.7       Cara-cara Mengatasi Lingkungan Kotor di SMP Negeri 20 Malang


Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah,
yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti
hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya?
Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek
kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di
tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah.
Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari
lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan
suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi tercapainya lingkungan SMP Negeri 20 Malang yang bersih dan nyaman untuk belajar
kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga
kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara lain: 
1)    Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri
            untuk menjaga kebersihan.
2)    Petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar.
3)    Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.
4)    Mencatat pada buku pelanggaran.
5)      Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang sampah
sembarangan. 
Dengan tindakan-tindakan tersebut  diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga
kebersihan dan mampu mengatasi lingkungan sekolah yang kotor. Kebersihan berpengaruh besar
tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.

2.8 Cara-cara Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang


Untuk menciptakan.kebersihan di sekolah, Gurulah yang akan ditiru oleh murid-muridnya,
dengan demikian peran guru dalam pencegahan sangat diperlukan dengan tindakan-tindakan yang
berupa :
1)       Membuat tata tertib kebersihan dan buang sampah sembarangan
2)       Memberi contoh membuang sampah pada tempatnya
3)       Memberikan nasehat apabila ditemukan pelanggaran membuang sampah sembarangan, 
4)       Memberikan reward kepada petugas piket yang rajin dan besih dalam membersihkan kelasnya
5)       Membiasakan diri cuci tangan sehingga murid juga meniru
Untuk membuat kebiasaan-kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan, perlu adanya Slogan-
Slogan sebagai penyemangat diantaranya  “bersih pangkal sehat”, “kebersihan adalah sebagian
dari iman”, “jagalah kebersihan”. 

2.9       Hasil Angket tentang Kurangnya Kesadarann Siswa dalam Menjaga   Kebersihan
Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang
Dari penyebaran angket sebanyak seratus lembar diperoleh data sebagai berikut :
            Pertanyaan pertama yaitu apakah Anda setuju diadakannya Jumat Bersih? Yang menjawab
ya sebanyak 91%, tidak sebanyak 3%, dan ragu-ragu sebanyak 6%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa setuju diadakannya Jumat Bersih.
            Pertanyaan kedua yaitu apakah kegiatan Jumat Bersih berpengaruh dalam kebersihan di
lingkungan SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 96%, tidak sebanyak 3%, dan
ragu-ragu sebanyak 1%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Jumat Bersih
berpengaruh dalam kebersihan di lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
            Pertanyaan ketiga yaitu apakah Anda sudah melaksanakan piket kelas sepulang sekolah?
Yang menjawab ya sebanyak 88%, tidak sebanyak 0%, dan ragu-ragu 12%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa sudah melaksanakan piket sepulang sekolah.
            Pertanyaan keempat yaitu apakah Anda sudah memilah sampah sesuai dengan jenisnya
ketika membuang sampah? Yang menjawab ya sebanyak 52%, tidak sebanyak 9%, dan ragu-ragu
sebanyak 39%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah memilah sampah sesuai
jenisnya ketika membuang sampah.
            Pertanyaan kelima yaitu apakah Anda sudah membuang sampah menurut jenisnya? Yang
menjawab ya sebanyak 64%, tidak sebanyak 8%, dan ragu-ragu sebanyak 28%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa sudah membuang sampah menurut jenisnya.
            Pertanyaan keenam yaitu apakah Anda pernah dengan sengaja membuang sampah tidak
pada tempatnya? Yang menjawab ya sebanyak 42%, tidak sebanyak 30%, dan ragu-ragu sebanyak
28%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa pernah dengan sengaja membuang sampah
tidak pada tempatnya.
            Pertanyaan ketujuh yaitu pentingkah kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan? Yang
menjawab ya sebanyak 100%, tidak sebanyak 0%, dan ragu-ragu sebanyak 0%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan itu penting.
            Pertanyaan kedelapan yaitu apakah Anda termasuk orang yang tidak peduli dengan
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 4%, tidak
sebanyak 80%, dan ragu-ragu sebanyak 16%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak
termasuk orang yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
            Pertanyaan kesembilan yaitu apakah Anda termasuk orang yang peduli dengan kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 77%, tidak sebanyak 0%,
dan ragu-ragu sebanyak 23%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa termasuk orang yang
peduli dengan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
            Pertanyaan kesepuluh yaitu apakah lingkungan di SMP Negeri 20 Malang sudah termasuk
lingkungan yang bersih dan sehat? Yang menjawab ya sebanyak 46%, tidak sebanyak 5%, dan
ragu-ragu sebanyak 49%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa masih ragu lingkungan di
SMP Negeri 20 Malang sudah termasuk lingkungan yang bersih dan sehat.
            Pertanyaan kesebelas yaitu apakah Anda sudah merasa nyaman dengan lingkungan SMP
Negeri 20 Malang saat ini? Yang menjawab ya sebanyak 69%, tidak sebanyak 3%, dan ragu-ragu
sebanyak 28%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah merasa nyaman dengan
lingkungan SMP Negeri 20 Malang saat ini.
            Pertanyaan keduabelas yaitu apakah Anda mengetahui cara mengatasi lingkungan kotor di
SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 58%, tidak sebanyak 11%, dan ragu-ragu
sebanyak 31%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa mengetahui cara mengatasi
lingkungan kotor di SMP Negeri 20 Malang.
            Pertanyaan ketigabelas yaitu apakah Anda pernah menjadi pelopor dalam menjaga
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 24%, tidak
sebanyak 45%, dan ragu-ragu senayak 31%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa banyak siswa
yang tidak pernah menjadi pelopor dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang.
            Pertanyaan keempatbelas yaitu apakah masih banyak teman Anda yang kurang peduli
terhadap kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 77%,
tidak sebanyak 7%, dan ragu-ragu sebanyak 16%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa banyak
siswa yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
            Pertanyaan kelimabelas yaitu apakah Anda pernah menegur teman Anda yang dengan
sengaja membuang sampah sembarangan di lingkungan SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab
ya sebanyak 64%, tidak sebanyak 18%, dan ragu-ragu sebanyak 18%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa banyak siswa pernah menegur temannya yang dengan sengaja membuang
sampah sembarangan di lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
            Pertanyaan keenambelas yaitu apakah Anda ikut bertanggung jawab dalam menciptakan
lingkungan SMP Negeri 20 Malang yang bersih dan sehat? Yang menjawab ya sebanyak 67%,
tidak sebanyak 3%, dan ragu-ragu sebanyak 30%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa
ikut bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan SMP Negeri 20 Malang yang bersih dan
sehat.
            Pertanyaan ketujuhbelas yaitu apakah Anda sudah ikut serta dalam menjaga kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyaj 78%, tidak sebanyak 3%, dan
ragu-ragu sebanyak 19%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah ikut serta dalam
menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
            Pertanyaan kedelapanbelas yaitu apakah dalam kegiatan belajar mengajar Anda sudah
merasa nyaman dengan lingkungan yang bersih? Yang  menjawab ya sebanyak 67%, tidak
sebanyak 12%, dan ragu-ragu sebanyak 21%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar iswa sudah merasa nyaman dengan lingkungan yang bersih.
            Pertanyaan kesembilanbelas yaitu apakah kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang dalam
menjaga kebersihan lingkungan sudah cukup baik? Yang menjawab ya sebanyak 33%, tidak
sebanyak 16%, dan ragu-ragu sebanyak 51%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa banyak yang
ragu kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang dalam menjaga kebersihan lingkungan sudah cukup
baik.
            Pertanyaan keduapuluh yaitu apakah lingkungan SMP Negeri 20 Malang sudah layak
dikatakan sebagai lingkungan yang bersih dan sehat? Yang menjawab ya sebanyak 42%, tidak
sebanyak 8%, dan ragu-ragu sebanyak 50%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa banyak yang
ragu lingkungan SMP Negeri 20 Malang sudah layak dikatakan sebagai lingkungan yang bersih
dan sehat.
BAB III
PENUTUP
            Pada bab penutup penulis akan menguraikan tentang (1) simpulan (2) saran.

3.1 Simpulan
            Dari hal tersebut kita dapat menyatakan bahwa siswa-siswi di SMP Negeri 20 Malang
masih belum peduli terhadap kebersihan lingkungan di  sekitarnya.
Kebanyakan dari mereka bertindak secara spontan tanpa berfikir sebab akibat yang akan
terjadi di kemudian hari dan hanya ingin menguntungkan diri sendiri. Seperti masalah
pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, penggolongan sampah yang tidak dilaksanakan
sejak dini, pelaksanaan piket kelas yang kurang teratur, pembawaan sampah plastik dari luar
sekolah, dan tidak disiplin dalam mengembalikan peralatan makan di kantin sekolah. Kasus-kasus
yang seperti ini menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat. Dan
mengakibatkan keadaan yang merugikan lingkungan  SMP Negeri 20 Malang.
Kesadaran masing-masing individu begitu penting, untuk menjalankan perubahan
kebersihan pada lingkungan sekolah. Namun mayoritas para siswa  masih baru berantusias dalam
meningkatkan kebersihan lingkungan. Dan siswa-siswi setuju dengan harus adanya cara-cara yang
dilakukan untuk memberikan  alternatif untuk lebih meyadarkan masyarakat tentang nilai
kebersihan. 

Dari beberapa uraian yang telah dibahas sebelumnya dapat kita simpulkan yaitu siswa-siswi
SMP Negeri 20 Malang harus turut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang agar terciptanya suasana yang nyaman dalam proses kegiatan  belajar mengajar yang
dilakukan setiap hari, serta siswa harus selalu menjaga dan melaksanakan tanggung jawab untuk
memenuhi komponen kebersihan dalam lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
Jadi, dari hal tersebutlah kita harus menyadari kebersihan itu penting. Marilah kita menjaga
kebersihan secara bersama-sama.
Berdasarkan hipotesis penulis, dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi SMP Negeri 20
Malang masih belum bisa melakukan kebersihan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari jawaban
hasil wawancara dan penyebaran angket yang telah dilakukan oleh penulis. Seharusnya siswa
melakukan kebersihan melalui hal-hal kecil yang dapat dilakukan di kelas, ataupun di halaman
sekolah tanpa harus menunggu dilaksanakannya Jumat bersih atau kerja bakti.
Seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak mencoret-coret dinding sekolah seperti
yang dapat ditemui pada dinding belakang aula, kamar mandi, ruang multimedia, meja atau kursi
kelas, maupun dinding kelasnya masing-masing. Mengembalikan piring atau gelas pada
tempatnya, tidak mengotori kolam ikan yang  berada di taman, tidak menginjak-injak rumput dan
merusak tanaman yang ada.

3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat menarik beberapa saran yang melibatkan
beberapa komponen yang dimohonkan kerja samanya dalam membantu menyadarkan siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SMP Negeri 20 Malang, beberapa diantaranya yaitu
sebagai berikut.
3.2.1        Bagi Sekolah
1)   Memperbanyak tempat sampah yang diletakkan di setiap sudut-sudut sekolah, agar
memungkinkan para siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
2)   Melakukan program penghijauan di sekolah.
3)   Menggalang siswa untuk lebih meningkatkan kebersihan di sekitar sekolah.
4)   Lebih meningkatkan hubungan sosialisasi dengan  para siswanya saat melakukan kebersihan.
5)   Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap yang dibutuhkan untuk kebersihan sekitar
sekolah.

3.2.2        Bagi Guru

1)      Memberi contoh pada para siswanya dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20
Malang.
2)      Membantu memberi peringatan pada para siswa SMP Negeri 20 Malang yang melanggar
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
3)      Memberikan penyuluhan akan pentingnya kesadaran tentang kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang.
4)      Membimbing siswanya untuk melakukan kebersihan di kelas masing-masing.
5)      Menumbuhkan rasa kekompakan dengan siswanya untuk menjaga kebersihan di kelas masing-
masing.
6)      Mengawasi para siswanya saat melakukan kerja bakti atau Jumat bersih.
7)      Meningkatkan kedisiplinan yang berkaitan dengan kebersihan.

3.2.3        Bagi Siswa
1)        Menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang sejak.
2)        Memulai sejak dini membiasakan diri menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang.
3)        Membantu mengingatkan teman-temannya bila tertangkap tidak menjaga kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
4)        Mempertahankan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang, apabila memang sudah
bersih.
5)      Melestarikan lingkungan hijau di SMP Negeri 20 Malang.
6)      Mendukung program sekolah demi terciptanya lingkugan sekolah yang bersih, rapi, dan
nyaman.
7)      Melaksanakan kebersihan lingkungan sekolah dengan baik, tertib dan benar.
LAMPIRAN 
DAFTAR RUJUKAN
1)      Google. 2013. Pentingnya menjaga kebersihan, (Online),
      (http://kursus-bisnis-roti.blogspot.com/2013/04/pentingnya-menjaga-kebersihan-lingkungan.html,
diakses 20 Desember 2013 pukul 18:36)
2)      Google. 2013. Dampak lingkungan bersih, (Online),
(http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20110925072628AACGyIT, diakses 20 Desember
2013 pukul 18:46)
3)      Google. 2013. Cara mengatasi lingkungan sekolah yang kotor, (Online),
     (http://ary2013.blogspot.com/2013/02/tips-menjaga-kebersihan-sekolah_2039.html, diakses 20
Desember 2013 pukul 18:56)
4)      Google. 2013. Cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah, (Online),
      (http://www.jurnalterbaik.com/2013/01/cara-menjaga-kebersihan lingkungan.html, diakses 20
Desember 2013 pukul 19:00)
5)      Google. 2014. Ekosistem, (Online),
(http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mencermati-pengertian-ekosistem.html, diakses 6
Januari 2013 pukul 08:15)
6)      Munter, Beatrice Trum. 2006. Udara dan Kesehatan Anda.  Jakarta:Kelompok Gramedia
7)      Wikipedia. 2014. Ekosistem, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem, diakses 6 Januari 2014 pukul 08:22)
8)      Wikipedia Indonesia. 2013. Lingkungan, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan, diakses 9 Desember 2013
             pukul 08:43 WIB)
9)      Wikipedia Indonesia. 2013. Kebersihan, (Online),
       (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan, diakses 9 Desember 2013       pukul 8:48)
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
Narasumber 1 : Ibu Budiarti Andjajani  S,Pd
(Selaku Pembina Kelompok Kerja Kebersihan SMP Negeri   20 Malang, diwawancarai pada hari
Rabu, tanggal 11 Desember 2013 pukul 09:00 WIB)
1.      Bagaimana pendapat Ibu mengenai kebersihan lingkungan?
2.      Bagaimana pendapat Ibu mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan?
3.      Menurut Ibu, apa saja dampak lingkungan yang bersih?
4.      Menurut Ibu, apa saja upaya-upaya yang dapat di lakukan untuk menumbuhkan kesadaran siswa
dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang?
5.      Apa saja kiat-kiat Ibu dalam mengatasi lingkungan kotor di SMP Negeri 20 Malang?
6.      Apa saja kiat-kiat Ibu dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang?
7.      Menurut Ibu, bagaimana kondisi lingkungan SMP Negeri 20 Malang saat ini?
8.      Apa saja cara-cara yang sudah diterapkan warga SMP Negeri 20 Malang untuk meningkatkan
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang?
9.      Bagaimana pendapat Ibu mengenai perilaku siswa terhadap lingkungan SMP Negeri 20 Malang
saat ini?
10.  Menurut Ibu, bagaimana minat siswa terhadap sistem penerapan kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang?
JAWABAN WAWANCARA
Dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Desember 2013.
Pada pukul 09.00 WIB, bertempat di Perpustakaan SMP Negeri 20 Malang.
Dengan Ibu Budiarti Andjajani, sebagai narasumbernya.
1.      Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga, merupakan bentuk tanggung jawab dari seluruh warga
sekolah. Seperti siswa, guru, karyawan, pegawai, dan pesuruh.
2.      Kebersihan itu penting. Karena bersih adalah sehat. Sekolah yang bersih akan menjadi sekolah
yang sehat. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan itu sangat penting untuk kita semua.
3.      a. Suasanya menjadi lebih nyaman.
b. Udara juga terasa lebih segar.
c. Lingkungan tampak lebih indah dan asri.
d. Berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan rohani.
e. Seluruh warga sekolah menjadi lebih betah untuk melakukan aktifitas di sekolah kita.
4. Selalu mengingatkan siswa agar terus menjaga kebersihan lingkungan, seperti melaksanakan piket
kelas. Juga memberikan sanksi tegas kepada para pelanggarnya, agar tidak mengulanginya lagi di
kemudian hari. Dengan memberikan giliran pemilahan sampah organik dan anorganik di setiap
kelas secara bergantian sesuai dengan nomor urut.
5. a.  Dengan melaksanakan Jumat Bersih secara rutin setiap 2 minggu sekali dalam sebulan di minggu
genap.
b. Menggalakkan piket kelas setiap hari, agar kelas tampak tetap bersih setiap harinya dan terjaga
kebersihannya.
6. Dengan  mendirikan Kelompok Kerja (Pokja), dengan bidang kompos, anggrek, tanaman hias,
taman, buah, sayur, toga, dan kamar mandi.
7. Kondisi lingkungan di SMP Negeri 20 Malang saat ini sudah bersih, sudah cukup hijau. Namun,
masih perlu ditingkatkan lagi.
8. Dengan melakukan pemeriksaan kebersihan kelas setiap seminggu sekali. Dengan mengecek
kondisi setiap kelas dan mengecek tempat sampah organik dan anorganik yang ada di depan
masing-masing kelas.
9. Siswa SMP Negeri 20 Malang masih belum sadar tentang pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Mereka masih suka membuang sampah tidak pada tempatnya, atau suka
membawa sampah platik dari luar yang dibawa ke dalam.
10. Minatnya sudah ada, namun masih kurang. Jadi perlu terus diingatkan, agar tetap menjaga
kebersihan di lingkungan.

Kesimpulan :
Sebenarnya sekolah kita itu mampu menjadi sekolah yang bersih. Perlu adanya
kerja sama antar warga sekolah agar terciptanya lingkungan sekolah yang bersih
dan sehat.

Kritik dan saran :


Mari kita bersama-sama saling bekerja sama untuk menciptakan suasana
lingkungan sekolah yang bersih dan hijau.

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA


Narasumber 2 : Annisa Lathifa Giffrilia (8H)
(Selaku Ketua Kelompok Kerja Kebersihan SMP Negeri 20 Malang, diwawancarai pada hari
Rabu, tanggal 11 Desember 2013 pukul 10:00 WIB)
1.      Bagaimana pendapat Anda mengenai kebersihan lingkungan?
2.      Bagaimana pendapat Anda mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan?
3.      Menurut Anda, apa saja dampak lingkungan bersih?
4.      Menurut Anda, apa saja yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran dalam menjaga
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang?
5.      Apa saja yang telah Anda lakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang?
6.      Apa saja yang telah Anda lakukan untuk mengatasi lingkungan kotor di SMP Negeri 20
Malang?
7.      Apa saja upaya yang Anda lakukan dalam mempelopori kebersihan lingkungan di SMP Negeri
20 Malang?
8.      Apa saja dampak yang Anda rasakan terhadap lingkungan SMP Negeri 20 Malang?
9.      Menurut Anda, siapa saja yang berkewajiban menerapkan kebersihan lingkungan di SMP Negeri
20 Malang?
10.  Menurut Anda, apa manfaat penerapan lingkungan bersih di SMP Negeri 20 Malang?
JAWABAN WAWANCARA
Dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Desember 2013
Pada pukul 10.30 WIB, bertempat di Koperasi Siswa SMP Negeri 20 Malang.
Dengan Annisa Lathifa G. , sebagai narasumbernya.

1.      Menurut saya, lingkungan yang bersih adalah lingkungan hijau dan tidak ada sampahnya.
Kebersihan lingkungan sangat mutlak diperlukan untuk menciptakan suasanya yang nyaman dan
menyenangkan.
2.      Penting sekali, karena dengan kita menjaga kebersihan lingkungan. Itu artinya kita juga menjaga
kelangsungan makhluk hidup. Tanaman akan menghasilkan oksigen yang sangat kita butuhkan,
dengan mengolah karbon dioksida yang kita buang. Jadi, terdapat hubungan timbal balik antara
kita dengan lingkungan.
3.      a. enak dilihat, hijau dan asri
b. tidak banyak terdapat polusi
c. bersih, indah, dan nyaman.
4. Semuanya berawal dari diri kita sendiri, dan akan berdampak pada diri kita kembali. Jika bukan
kita siapa lagi yang akan menjaga kelestarian alam ini. Jika bukan sekarang kapan lagi kita akan
mendayagunakan lingkungan kita untuk kebaikan bersama.
5. a. Dengan membuang sampah tepat pada tempatnya, seperti memilah-milah sampah antara yang
organik anorganik.
b. Terus menjaga tanaman agar tidak layu, dengan menyirami dan menjaga dari hal-hal yang
mengganggu. Menurut saya, dengan ikut aktifnya siswa dalam mengikuti Kelompok Kerja
Kompos bisa jadi juga merupakan upaya kita dalam menjaga kelestarian lingkungan
6. Tidak membiarkan adanya sampah yang berserakan, membantu memungutnya, membuangnya
tepat pada tempatnya sesuai dengan jenisnya. Sampah plastik di buang ke tempat sampah jenis
anorganik, dan sampah dedaunan di buang tepat pada tempat sampah organik, agar dapat diolah
kembali.
7. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengajak teman-teman untuk mulai perduli
dengan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang, salah satunya dapat melalui sosial
media.
8. Dampak yang telah dirasakan terhadap lingkungan SMP Negeri 20 Malang saat ini adalah ia telah
merasa sejuk, teduh, dan nyaman.
9. Menurut saya, yang berkewajiban menerapkan kebersihan di lingkungan SMP Negeri 20 Malang
adalah semua warga sekolah, yang mencakup siswa, guru dan para staf, dan juga petugas
kebersihan.
10. Manfaat penerapan lingkungan bersih adalah diri kita sendiri dapat merasakan tentram, nyaman,
dan lebih betah berlama-lama di sekolah.
DAFTAR PERTANYAAN ANGKET
RAGU-
NO PERTANYAAN YA TIDAK
RAGU

1
Apakah Anda setuju dengan
diadakannya Jumat Bersih?

Apakah kegiatan Jumat Bersih


2
berpengaruh dalam kebersihan
di lingkungan SMP Negeri 20
Malang?

Apakah Anda sudah


3 melaksanakan piket kelas
sepulang   sekolah  ?

Apakah Anda sudah memilah


4 sampah sesuai dengan jenisnya
ketika membuang sampah?

5
Apakah Anda sudah membuang
sampah menurut jenisnya?

Apakah Anda pernah dengan


6 sengaja membuang sampah
tidak pada tempatnya?
7
Pentingkah kesadaran siswa
akan kebersihan lingkungan?

Apakah Anda termasuk orang


8
yang tidak peduli dengan
kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang?

Apakah Anda termasuk orang


9
yang peduli dengan kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20
Malang?

Apakah lingkungan di SMP


10
Negeri 20 Malang sudah
termasuk lingkungan yang
bersih dan sehat?

Apakah Anda sudah merasa


11
nyaman dengan lingkungan
SMP Negeri 20 Malang saat
ini?

Apakah Anda mengetahui cara


12 mengatasi lingkungan kotor di
SMP Negeri 20 Malang?

Apakah Anda  pernah menjadi


13
pelopor dalam menjaga
kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang?

14
Apakah masih banyak teman
Anda yang kurang peduli
terhadap kebersihan lingkungan
di SMP Negeri 20 Malang?

Apakah Anda pernah menegur


teman Anda yang dengan
15 sengaja membuang sampah
sembarangan di lingkungan
SMP Negeri 20 Malang?

Apakah Anda ikut bertanggung


16
jawab dalam menciptakan
lingkungan SMP Negeri 20
Malang yang bersih dan sehat ?

Apakah Anda sudah ikut serta


17
dalam menjaga kebersihan
lingkungan di SMP Negeri 20
Malang?

Apakah dalam kegiatan belajar


18
mengajar Anda sudah merasa
nyaman dengan lingkungan
yang bersih?

Apakah kesadaran siswa SMP


19
Negeri 20 Malang dalam
menjaga kebersihan lingkungan
sudah cukup baik?

Apakah lingkungan SMP


20
Negeri 20 Malang sudah layak
dikatakan sebagai lingkungan
yang bersih dan sehat?

Sumber of :
http://biascayaha.blogspot.co.id/2014/02/kurangnya-kesadaran-siswa-dalam-menjaga_5138.html

Anda mungkin juga menyukai