Anda di halaman 1dari 26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Semen dalam Kedokteran Gigi

2.1.1 Defnisi Semen


Semen merupakan suatu bahan non logam yang digunakan untuk restoraf. Semen juga
berfungsi
berfungsi sebagai perekat
perekat pada logam dan juga sebagai lung, basis, liner dan Varni
Varniss (Cral
(Cralk
k dalam
Kadariani. 2001).

Semen kedokteran gigi adalah campuran powder dan liquid yang merupakan reaksi kimia
antara
antara asa
asam
m dan bas
basa.
a. Pow
Powder
der yan
yangg ber
bersifa
sifatt bas
basa
a dan liq
liquid
uid yan
yang
g ber
bersif
sifat
at asa
asam
m mem
memben
bentuk
tuk
konsistensi berupa pasta kental yang kemudian akan mengeras menjadi massa yang padat.

2.1.2 Klasifkasi

Klasikasi semen kedokteran gig


gigi berdasarkan kegu
gun
naan yang digunakan
menurut Anusavice (2003) :

Seng fosfat Bahan perekat untuk restorasi Restorasi jangka menengah,


dan peralatan orthodonk basis penahan panas.

Seng oksida eugenol Restorasi sementara dan Restorasi saluran akar,


mene
me neng
ngah
ah,, ba
baha
hann pe pere
reka
katt penutup luka bedah
seme
sement
ntar
araa dan oe oerm
rman
aneen periodontal
untuk restorasi, basis, penahan
panas, pelapik kavitas, penutup
pulpa.

Polikarboksilat Bahan perekat untuk restorasi, Bahan perekat untuk


basis penahan panas peralatan orthodonk,
restorasi jangka menengah.

Silikat Restorasi gigi anterior Restorasi ja


jangka me
menengah,
bahan perekat untuk
peralatan orthodonk.

Silikofosfat Bahan perekat untuk restorasi

Ionomer kaca 3 Penutu


Penu tup
p ce
ceru
ruk
k da
dan
n s
sur
ura,
a,
basis penahan panas

Restorasi gigi anterior, bahan


perekat untuk restorasi dan
peralatan orthodonk, pelapik
kavitas

Ionome
Ionomerr kaca
kaca modi
modik
kas
asii Restorasi gigi posterior
logam konservaf, membangun
badan in restorasi

Resin Bahan perekat untuk restorasi Restorasi sementara

dan peralatan orthodonk.

Kalsium Hidroksida Bahan penutup pulpa (pulp


capping), basis penahan panas.

2.1.3 Sediaan Semen Kedokteran Gigi secara Umum


Semen tersedia dlm bentuk :

1. Bubuk dan cairan ð aduk manual

2. Kapsul ð aduk mekanis

3. Pasta

Gambar 1: Macam Semen Kedokteran Gigi

2.1.4 Fungsi lain dari semen:

a. Sebagai Perlekatan

Perlekatan kimia pada denn dan enamel untuk mendapatkan perlekatan kimia yang baik
diperlukan permukaan kavitas yang bersih karena akan memperkecil perlekatan pada denn dan
enamel (kadariani, 2001).

b. Semen sebagai Lung


Semen sebagai lung:

· Bila 2 permukaan ditempelkan (protesa – gigi yg dipreparasi) ð sela (·m) ð kasar ð puncak dan
lembah ð dak saling kontak ð aliran cairan RM & invasi kuman

· Tujuan utama lung ð mengisi & menutup sela secara lengkap Lung mengisi & mengaliri
permukaan yg kasar ð mengeras solid ð retensi

· Bila semen kurang cair atau dak kompabel dg permukaan ð ruang kosong (Anusavice, 2003).

c. Semen Sebagai Basis

Basis adalah lapisan semen yang ditempatkan di bawah restorasi permanen untuk memacu
perbaikan dari pulpa yang rusak dan melindunginya dari kerusakan. Kerusakan itu bisa dari thermal
shock bila gigi direstorasi dengan bahan logam dan kerusakan karena iritasi kimia. Basis berfungsi
sebagai tekanan selama proses kondensasi serta dapat memberi bentuk yang structural bagi kavitas
(kadariani, 2001).

d. Semen sebagai Liner dan Varnish

Liner adala
adalah
h bahan yang ditem
ditempatka
patkan
n seba
sebagai
gai lapis
lapisan
an yang pis dan berfu
berfungsi
ngsi utama
utamanya
nya
adalah untuk memberikan penghalang bagi iritasi kimia. Liner dak berfungsi sebagaii insulator
terhadap thermal shock.

Varnish
Varnish adalah
adalah ros
rosin
in alam
alamii atau
atau sin
sinte
tek
k yang
yang dil
dilaru
arutka
tkan
n dala
dalamm pela
pelarut
rut sep
seper
er etr ata
atau
u
chloroform
chloro form yang dioles
dioleskan
kan disek
disekelilin
eliling
g kavit
kavitas.pe
as.pelarut
larut menguap menimeninggalk
nggalkan
an selap
selapis
is pis yang
berfun
ber fungsi
gsi unt
untuk
uk men
mengur
gurangi
angi mik
mikrol
roleak
eakage
age yan
yangg ter
terjad
jadii di sek
sekeli
elilin
ling
g res
restor
torasi
asi.. Var
Varnis
nish
h yan
yang
g
ditempatkan di bawah rstorasi logam dak efekf sebagai insolator panas meskipun bahan varnish
merupakan penghantar panas yang rendah. (kadariani, 2001).

2.1.5 Syarat Semen Kedokteran Gigi Secara Umum

Menurut Anusa
Menurut Anusavice
vice (2003) sarat seme
semen
n kedo
kedokteran
kteran gigi secar
secara
a umum
umum,, diant
diantarany
aranya
a adala
adalah
h
sebagai berikut::

1. Semen yang digunakan di kedokteran gigi harus dak beracun dan dak mengiritasi pulpa serta
jaringan yang lain, agar kondisi kesehatan
kesehatan atau oral hygiene tetap
tetap terjaga meskipun sedang
sedang
melakukan perawatan.

2. Solubility rendah atau sifat kelarutannya rendah sehingga dak mudah larut dalam larutan saliva.

3. Aplikasinya harus mudah agar memudahkan operator untuk mengaplikasikannya ke operator dan
harus cepat mengeras.

4. Melindungi pulpa dari:

a. Rangsangan termis

b. Rangsangan kimia

c. Rangsangan galvanis

5. Dapat melekat baik pada enamel, denn, porselen, akrilik, alloy, tetapi dak lengket pada alat
Kedokteran Gig

6. Bakteriostak, menghambat pertumbuhan bakteri.


7. Tidak mengurangi sensivitas denn

8. Sifat rheological yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai dengan kebutuhan) dan ketebalan selapis
pis (Film thickness)

9. Radiopaq

2.2 Semen Seng Fosat

menjadiSeng
tolokfosfat
ukur adalah bahan semenyang
bagi sistem-sistem tertua sehingga
lebih mempunyai
baru. Seng
baru. catatan
fosfat terdiri terpanjang.
atas bubuk danSemen
cairanini
di
dua botol yang terpisah (Anusavice, 2003). Semen ini sering digunakan sebagai bahan lung pada
penggunaan
pengg unaan material resto
restoraf
raf meta
metall maupu
maupunn metal
metal-ker
-keramik,
amik, selain itu serin
sering
g digun
digunakan
akan sebag
sebagai
ai
basis amalgam untuk melindungi pulpa dari konduksi termal amalgamyang cukup besar (Baum,
1997).

A. Fungsi semen seng osat

1. Bahan tumpatan sementara

Semen seng fosfat digunakan sebagai bahan tumpatan sementara yang didasari oleh semen seng
oksida yang dicampur dengan cairan asam fosfat 50%. Semen seng fosfat digunakan pada kavitas
yang dak terlalu besar dan kekuatan pengunyahan yang dipusatkan pada daerah gigi tersebut dak
boleh terlalu besar. Untuk menjamin kestabilan dan kekuatan tumpatan sementara serta mencegah
fraktur dari sisa cups di sekeliling kavitas yang besar, bahan ini digunakan bersama plat tembaga
lembut yang dipotong dan dibentuk yang kemudian disemenkan di sekeliling mahkota dan tumpatan
sementara menggunakan semen yang sama (Ricardo, 2004).

2. Bahan basis dan pelapik

Semen seng fosfat sebagai basis digunakan dalam kekentalan yang nggi dan bentuk lapisan yang
relaf tebal untuk menggankan denn yang sudah rusak dan untuk melindungi pulpa dari iritasi
kimia dan sik serta menghasilkan penyekat terhadap panas dan menahan tekanan yang diberikan
selama penempatan bahan restoraf (Ricardo, 2004).

3. Bahan perekat inlay, jembatan dan pasak in

Sebelum memulai penyemenan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan dengan pengeringan daerah
kerjam semen fosfat dengan slow seng. Semen kemudian dioleskan pada bahan restoraf dan
dimasukkan ke dalam kavitas kemudian ditekan secara intermien sampai posisi benar-benar baik
(Ricardo, 2004).

B. Komposisi dan kimiawi

Bahan utamanya terdiri dari bubuk oksida seng (90%) dan oksida magnesium (10%). Bahan–
bahan dari bubuk diaduk bersama pada temperatur 1000-1400°C menjadi cake kemudian ditumbuk
menjadi bubuk halus. Ukuran parkel mempengaruhi kecepatan pengerasan. Umumnya, semakin
kecil ukuran parkelnya maka semakin cepat semen mengeras (Anusavice, 2003).

Cairannya mengandung
Cairannya mengandung air (33%), asam fosfor, alumunium fosfat dan dalam beberapa
beberapa
keadaan terdapat seng fosfat. Air mengendalikan ionisasi dari asam, yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kecepatan reaksi cairan – bubuk (asam-basa) (Anusavice, 2003).

Keka bubuk dicampur dengan cairan, asam fosfor berkontak dengan permukaan parkel
dan melepaskan
melepaskan ion-i
ion-ion
on seng ke dalam cairan. Alumunium
Alumunium yang sudah membentuk
membentuk ikatan dengan
asam fosfor bereaksi dengan seng menghasilkan gel seng aluminofosfat pada permukaan parkel
sisanya. Jadi semen yang mengeras merupakan sebuah struktur in yang terdiri atas parkel oksida
seng
se ng ya
yang
ng d
dak
ak be
bere
reak
aksi
si,, di
dibu
bung
ngku
kuss de
deng
ngan
an ma
matr
trik
ikss pa
pada
datt ya
yang
ng d
dak
ak te
terb
rben
entu
tuk
k da
dari
ri se
seng
ng
aluminofosfat (Anusavice, 2003).

Karena air sanga


sangatt berpe
berpengaru
ngaruh
h untuk reaksi asam basa, maka jelas komposisi
komposisi cairan harus
dipertahankan untuk menjamin adanya reaksi yang konsisten. Perubahan komposisi dan kecepatan
reaksi bisa terjadi karena degradasi semen atau karena penguapan air dari cairan. Efek degradasi
dapat dikenali dengan memburamnya cairan yang sudah terlalu lama. Akibatnya akan dihasilkan

semen dengan kualitas rendah (Anusavice, 2003).

C. Siat semen seng osat

1. Compressive strength 104 MPa dan tensile strength 5,5 Mpa kekuatan ini dapat berubah
tergantung dengan perbandingan bubuk dan cairan yang digunakan. Pemakaian bubuk semen
yang opmal akan menambah kekuatan sedangkan penurunan rasio bubuk dan cairan akan
mengurangi sifat sis dan kekuatan mekanisnya (Anusavice, 2003).
2. Modulu
Moduluss ela
elass
ssita
itass 13 Gpa
Gpa,, seh
sehing
ingga
ga cuk
cukup
up kak
kaku
u dan seh
seharu
arusny
snya
a dap
dapat
at men
menaha
ahan
n
perubahan bentuk elask bahkan jika digunakan untuk sementasi restorasi yang terkena tekanan

pengunyahan yang besar (Anusavice, 2003).


3. Daya larut semen seng fosfat di dalam air yang relaf lebih rendah jika dites menurut
spesikasi ADA (Anusavice, 2003).
4. Retensi : Pengerasan semen seng fosfat dak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan
keras di sekitarnya atau bahan restora lainnya. Oleh sebab itu, ikatan utamanya merupakan
kunci mekanis pada kedua permukaan dan bukan oleh karena interaksi kimia (Anusavice, 2003).
5. Sifat biologis : Asam fosfor dalam cairan semen seng fosfat memiliki nilai keasaman
yang cukup nggi. Dua menit setelah pengadukan, pH semen seng fosfat berkisar 2, kemudian
naik dengan cepat sekitar 5,5 setelah 24 jam. Adukan yang terlalu encer akan menyebabkan pH
seme
semen
n se
seng
ng fo
fosf
sfat
at me
menj
njad
adii le
lebi
bih
h re
rend
ndah
ah pa
pada
da wa
wakt
ktu
u ya
yang
ng la
lama
ma.. Ke
Keas
asam
aman
an in
inii ak
akan
an

mengakibatkan kerusakan pulpa, dan pada semen seng fosfat yang cairannya terbuat dari asam
fosfor radioakf
radioakf menu
menunjukk
njukkan
an bahw
bahwa a asam dari seme
semenn dapat menembus
menembus keteb
ketebalan
alan den
denn
n
sampai sebesar 1, 5 mm. Jika denn yang terletak di bawah semen dak dilindungi terhadap
penembusan asam melalui tubulus denn, dapat terjadi cidera pulpa (Anusavice, 2003).

D. Manipulasi semen seng osat

· Siapkan perbandingan bubuk dan cairan sesuai kebutuhan penggunaan klinis pada glass plate.

o Anjuran perbandingan 1,4 gram bubuk : 0,5 ml cairan.

o Perbandingan bubuk : cairan = 3 : 1

o Perbandingan untuk basis bubuk : cairan = 6 : 1


· Proses pencampuran dan pengadukan bubuk dan cairan sedikit demi sedikit dengan waktu
pengadukan selama 15 dek seap penambahan bubuk.

· Gerakan mengaduk semen seng fosfat memutar melawan jarum jam dari spatula pada area yang
luas.

· Penyelesaian pengadukan ± 1.5 menit (Anusavice, 2003).

Gambar 2. Manipulasi semen seng fosfat

E. Waktu kerja dan pengerasan

Waktu kerja adalah waktu yang diukur dari awal pengadukan selama kekentalan adukan
cukup
cukup ren
rendah
dah unt
untuk
uk men
mengal
galir
ir di baw
bawah
ah tek
tekana
anann gun
guna
a me
membe
mbentu
ntukk lap
lapisa
isan
n yan
yang
g pi
pis.
s. Wak
Waktutu
pengerasan tercapai saat pembentukan matriks telah mencapai k dimana gangguan sik dari luar
dak akan meng
mengakibat
akibatkan
kan perubahan dimensi yang tetap. Spesi
Spesikasi
kasi ADA No. 8 meny
menyebutk
ebutkan
an
bahwa
bahwa wak
waktutu pen
penger
gerasa
asan
n yan
yang
g me
memad
madai
ai unt
untuk
uk se
semen
men sen
seng
g fos
fosfat
fat ada
adalah
lah ant
antara
ara 5-9 men
menit
it
(Anusavice, 2003).

F. Faktor yang mempengaruhi waktu kerja

Waktu kerja dan pengerasan dari sebuah produk komersial adalah sifat yang dikendalikan oleh
proses pembuatannya. Umumnya, praksi menginginkan perpanjangan waktu pengerasan semen
sehi
sehing
ngga
ga te
ters
rsed
edia
ia wa
wakt
ktu
u ke
kerj
rja
a ya
yang
ng cucuku
kup.
p. Be
Beri
riku
kutt in
inii ad
adal
alah
ah ca
cara
ra me
memp
mper
erpa
panj
njan
angg wa
wakt
ktu
u
pengerasan di ruang prakk (Anusavice, 2003).

1. Rasio bubuk dan cairan

Waktu kerja dan pengerasan dapat dingkatkan dengan mengurangi rasio bubuk dan cairan, namun
prosedur ini bukan cara yang bisa diterima untuk memperpanjang waktu pengerasan karena

ndakan ini mengganggu sifat sik dan menghasilkan semen dengan pH awal yang rendah serta
mengurangi kekuatan kompresif dan kekuatan tarik (Anusavice, 2003).

2. Kecepatan pengadukan bubuk

Sejumlah bubuk yang secara bertahap dalam jumlah kecil dicampur ke dalam cairan akan menambah
waktu kerja dan pengerasan dengan mengurangi jumlah panas yang dimbulkan dan memungkinkan
lebih banyak bubuk yang bisa digabungkan ke dalam adukan, prosedur ini dianjurkan untuk
manipulasi semen seng fosfat (Anusavice, 2003).

3. Waktu pengadukan

Operator yang memperpanjang waktu pengadukan akan menghancurkan matriks yang sedang
terbentuk. Pecahnya matriks berar membutuhkan tambahan waktu bagi semen seng fosfat untuk
kembali membangun matriksnya (Anusavice, 2003).

4. Temperatus alas aduk


Metode ini merupakan yang paling efekf dalam memperpanjang waktu pengadukan. Pendinginan
alas akan memperlambat reaksi kimia antara bubuk dan cairan sehingga pembentukan matriks juga
diperlambat. Ini memungkinkan dimasukkannya bubuk dalam jumlah yang opmal ke dalam cairan
tanpa membuat adonan menjadi sangat kental (Anusavice, 2003).

Hal yang perlu diperhakan dalam memanipulasi semen seng fosfat menurut Anusavicce, 2003 :

1. Pembagian bubuk dan cairan dak perlu diukur karena kekentalan yang diinginkan bervariasi sesuai

kebutuhan klinis.
2. Tidak dianjurkan untuk menukar bubuk dan cairan dari merek yang berlainan, karena akan
mengubah sifat manipulasi dan sifat sik semen yang dihasilkan.

3. Alas pengaduk yang dingin akan memperpanjang waktu kerja. Bahan jangan dituang ke alas
pengaduk jika belum siap mengaduk. Kontak cairan dengan udara mengakibatkan hilangnya air
karena menguap.

4. Kekentalan adonan didapatkan dengan penambahan bubuk bukan dengan mengurangi


perbandingan bubuk dan cairan ataupun menunggu adonan yang encer menjadi kaku.

5. GTC kekentalan adonan harus sedikit dikurangi karena dibutuhkan waktu khusus untuk mengulaskan
semen.

6. Dianjurkan untuk mengulaskan selapis vernis agar memberi lebih banyak waktu bagi semen untuk
mengeras dan mengembangkan daya tahan yang lebih nggi terhadap pelarutan di cairan mulut.

7. Tuangan harus segera dipasang sebelum terjadi pembentukan matriks. Tuangan harus ditahan dan
ditekan sampai semen mengeras untuk mengurangi rongga udara.

8. Selama prosedur dilakukan daerah kerja harus tetap kering.

9. Kelebihan semen dibuang setelah semen seng fosfat seng.

G. Kelebihan dan kekurangan semen seng osat

a. Kelebihan

· Penampilan semen yang baik

· Kecepatan dan kemudahan penggunaan

· Aliran cukup untuk membentuk lapisan pis untuk penyemenan mahkota, gigi ruan sebagaian dan
inlay

· Kondukvitas termal lebih rendah dibandingkan bahan restorasi logam.

b. Kekurangan

· Kekuatan menghancurkan rendah yang bervariasi antara 12.000 dan 19.000


1 9.000 psi

· Larut dalam cairan mulut meskipun dengan intensitas rendah

· Bahan yang opaque dak cocok untuk daerah yang terlihat.


2.3 Semen Zinc Okside Eugenol (ZOE)

Gambar 3. ZOE

A. Defnisi

Suatu semen pe sedave yang lembut. Biasanya disediakan dalam bentuk bubuk dan cair, dan
bergun
berguna
a unt
untuk
uk bas
basis
is ins
insula
ulaf
f (pe
(pengh
nghamb
ambat)
at).. Bah
Bahan
an ini jug
juga
a se
serin
ring
g dig
diguna
unakan
kan unt
untuk
uk bal
baluta
utan
n
sementara. PH-nya mendeka 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental yang paling

sedikit mengiritasi (Baum , 1997).

Seng oks
Seng oksida
ida sem
semen
en eu
eugen
genol
ol ada
adalah
lah sal
salah
ah sat
satu
u sem
semen
en ter
tertua
tua yan
yang
g dig
diguna
unakan
kan.. Kar
Karena
ena itu
ndakan pada jaringan pulpa, eugenol memiliki sifat anestesi topikal. Semen seng oksida eugenol
semen paling sering digunakan karena seng oksida eugenol semen jauh lebih sedikit iritasi pada
pulpa, kurang larut dalam cairan mulut dan menghasilkan segel marginal lebih baik dari seng fosfat.
(Anusavice, 2003).

B. Komposisi

Bahan-bahan Fungsi

Powder Zinc oxide 69,0% Bahan utama

White rosin 29,3% Untuk mengurangi kerapuhan pada


semen

Zinc stearate 1,0% Akselerator, plascizer

Zinc acetate 0,7% Akselerator, menambah kekuatan

Magnesium oxide Ditambahkan pada bubuk, beraksi


dengan eugenol sama seper zinc
oxide

Liquid Eugenol 85,0% Beraksi dengan zinc oxide

Olivoil 15,0% Plascizer

(Aryono, 2011)
C. Fungsi semen zoe

1. Sebgai perekat restorasi sementara dan permanen

2. Sebagai bahan tambalan sementara

3. Bahan pelapik

4. Bahan pengisi saluran akar

5. Pembalut periodontal

6. Perawatan pulpotomi

D. Klasifkasi semen ZOE

1. ZOE pe 1 > untuk semen sementara


2. ZOE pe 2 > untuk semen permanen
3. ZOE pe 3 > untuk restorasi sementara dan basis penahan panas
4. ZOE pe 4 > untuk pelapik kavitas

E. Siat – siat semen zoe

1. sifat sik

• rasio bubuk : cairan mempengaruhi kecepatan pengerasan

• temperatur alas aduk mempengaruhi kecepatan pengerasn

• Kekuatan ZOE berkisar 3 – 55 MPa

2. Sifat kimiawi

Komponen utama dari ZOE adalah oksida seng dan eugenol jadi reaksi pengerasan dan
struktur mikronya pada dasarnya sama cengan pasta cetak.

3. Sifat biologi

Semen ZOE mempunyai pH mendeka 7 yang cocok secara biologis terhadap pulpa.
pulpa. Selain
itu dapat menutup kavitas dengan sangat baik untuk menghambat masuknya cairan mulut dan
dengan begitu iritasi akibat kebocoran mikro uga dapat dikurangi (Baum , 1997).

F. Manipulasi semen zoe

1. Bubuk : cairan 4:1 atau 6:1 diletakan pada glass plate

2. Siapkan stopwacth, bubuk dan cairan eugenol diaduk sampai mencapai suatu tekstur seper pasta
kental, saat pencampuran dimulai nyalkan stopwacth

3. Pasta yang tercampur akan dapat terpegang tanpa melekat ke jari

4. Masukan ke kavitas catat waktu sengnya (Baum , 1997).


G. Keuntungan dan kekurangan semen zoe

Keuntungan

1. Mempunyai working me yang cukup

2. Daya anbakteri

3. Memberikan perlindungan pulpa

4. Meminimalkan kebocoran mikro (Aryono,2011).

Kekurangan

1. Adanya kandungan eugenol yang beresiko alergi pada pasien

2. Kekuatan yang kurang

3. Kurang tahan terhadap abrasi

4. Mudah larut dalam cairan mulut

H. Indikasi dan Kontra Indikasi

Indikasi dan kontraindikasi seng osat eugenol:

A. Indikasi Semen Seng Oksida Eugenol


1. Meredakan sakit

2. Basis insulaf

3. Tambalan sementara, misalnya pada pulp capping dak langsung

4. Sementasi onlay, crown, dan bridge

5. Karies denn

B. Kontra-Indikasi : Kasus pulpa gangren atau ma (Aryono, 2011) .

2.4 Semen Polikarboksilat

A. Defnisi semen polikarboksilat

Semen polikarboksilat merupakan dental material pertama yang adhesif yang digunakan
dalam
dalam bid
bidang
ang ked
kedokt
oktera
eran
n gig
gigi.
i. Sem
Semen
en pol
polika
ikarbo
rboksi
ksilat
lat ber
berika
ikatan
tan de
dengan
ngan str
strukt
uktur
ur gigi
gigi.. Sem
Semen
en
polikarboksilat dak bersifat asam seper semen Zink Fosfat, biokompabel. Semen polikarboksilat
dak terlalu kuat dan daya larut moderat (Anusavice, 2003).

— Komposisi dan Kimiawi


Semen polikarboksilat adalah sistem bubuk-cairan.

· Cairannya adalah larutan air dari asam poliakrilat. Konsentrasi asam dapat bervariasi di antara satu
semen dengan semen lainnya tetapi biasanya sekitar 40%.

· Bubuknya mengandung Zink-Oksida


Zink-Oksida dengan sejumlah Magnesium
Magnesium Oksida (Anusavice, 2003) .

Siat umum
 Sifat mekanis.
Compressive strength dari semen polikarboksilat adalah sekitar
sekitar 55 MPa (40-70 MPa),
MPa), relaf lebih
rendah daripada semen Zink Fosfat.
 ketebelan lapisan
Secara klinisndakan pengadukan dan penempatan dengan getaran
g etaran akan mengurangi kekentalan
semen, dan prosedur ini menghasilkan lapisan dengan ketebalan 25 μm atau kurang.
 Waktu kerja dan pengerasan
Waktu kerja untuk semen polikarboksilat jauh lebih pendek daripada semen seng fosfat, yaitu
sekitar 2,5 menit dibandingkan 5 menit untuk seng fosfat. Waktu pengerasan berkisar dari 6
sampai 9 menit, dan ini berada di kisaran yang bisa diterima untuk semen perekat.
 Daya larut
Daya larut semen di dalam ir memang rendah, tetapi jika terpajan asam-asam organik dengan pH
4,5 atau kurang, daya larutnya meningkat sangat besar.

B. Fungsi semen polikarboksilat

· Semen untuk mahkota dan jembatan

· Semen untuk inlay dan onlay

· Semen orthodonk untuk bands dan bracket

· Material basis dan lining untuk komposit, amalgam dan semen ionomer kaca

C. Permbangan biologi:

Ph dar
darii cai
cairan
ran se
semen
men ada
adalah
lah se
sekit
kitar
ar 1,7
1,7.. me
meski
skipun
pun dem
demiki
ikian,
an, cai
cairan
ran ini dap
dapat
at din
dinetr
etralk
alkan
an
dengnan cepat oleh bubuknya. Jadi, Ph dari adukan naik dengan cepat keka reaksi pengerasan
berlangsung.

D. Manipulasi Semen Polikarboksilat

· Perbandingan powder/liquid 1:1 sampai 2:1

· Teteskan liqiud dan letakkan powder pada glass plate

· Siapkan stopwatch, campur powder dan liquid dalam waktu 30-60 dek, saat pencampuran dimulai
nyalakan stopwatch

· Campuran semen harus segera diaplikasikan ke kavitas

E. Kelebihan dan Kekurangan Semen polikarboksilat

· Kelebihan : Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat

ekurangan : Tidak sekaku semen fosfat, modulus elass kurang dari setengah semen fosfat

2.5 Semen Silikat


Semen silikat dibuat dengan mencampur powder yang terbuat dari al alu
umino-
o-F
Flu
luo
oro-
o-Si
Sillika
katt
glass dengan liquid 37% asam fosfat. Secara kimia asam melarutkan dan menggabungkan sebagian
kaca. Hal ini menciptakan suatu matriks yang sangat keras dan rapuh. Campuran cairan semen ini
sama dengansemen Seng fosfat, bagaimanapun, penggunaan utama dalam kedokteran gigi adalah
sebagai
seba gai mater
material
ial yang sewa
sewarna
rna dengan gigi. Karena matriks sangatkeras,
sangatkeras, rapuh dan kurangnya
ketahanannya terhadap abrasi membatasi penggunaannya sebagai bahan basis restorave. Sampai
munculnya komposit resin, silikat adalah material gigi hanya mengisi warna yang tersedia, dan satu-
satunya alternaf untuk amalgam perak sebagai (non emas) sederhana bahan pengisi permanen.
Penggunaannyaterbatas pada gigi depan, atau daerah kerusakan dak pada permukaan gigi belak akan angg
yang mempunyai kekutan tekan besar (Anusavice, 2003).

Keuntungan dari seme


Keuntungan semenn ini,
ini, selai
selain
n warnan
warnanya,
ya, adalah terd
terdapat
apat uorid
uoride
e dari glass
glass,, (kompo
(komponen
nen
dari bahan matriks karena reaksi kimia yang terlibat dalam pencampuran bubuk dengan cairan),
uoride
uoride cende
cenderung
rung menc
mencegah
egah karie
kariess lebihl
lebihlanjut
anjut di seki
sekitar
tar margin
margin,, (keny
(kenyataan
ataannya,
nya, meru
merupakan
pakan
karakterisk dari semua formulasi menggunakan Al-Fl-Si glass dan asam kombinasi). Masalah utama
dengan
denga n seme
semen n silik
silikat
at sebag
sebagai
ai bahan restoraf adalaadalah
h tampi
tampilanny
lannya.
a. Park
Parkel-par
el-parkel
kel kaca renta
rentan
n
terhadap tekanan, mudah berubah warna dan kasar. Kesulitan lain adalah kerapuhan dari matriks
estek
estek kar
karena
ena men
menyebyebabk
abkan
an pe
permu
rmukaa
kaann kra
krasin
sing
g dan mar
marjin
jinal
al chi
chippi
pping
ng se
sebag
bagai
ai usi
usiaa res
restor
torasi
asi
danmenciptakan lebih banyak tempat potensial untuk noda untuk memperparah (Anusavice, 2003).

Fungsi semen silikat:


1.Restorasi gigi anterior.

- Komposisi : Bubuk semennya adalah kaca yang terdiri atas silika (SiO2), alumina (Al2O3), senyawa
uorida seper NaF, CaF2, dan Na3AlF6, dan beberapa garam kalsium seper Ca(H2PO4)2.2H2O dan
CaO
aO.. Ba
Baha
han-
n-ba
baha
han
n in
inii dipanas kan sampai temperatur 1400 ⁰ C unt
dipanaskan untuk
uk mem
membenbentuk
tuk kac
kaca.
a. Sen
Senyaw
yawa
a
uorida digunakan untuk menurunkan temperatur pencampuran dari kaca.

- Cairannya adalah larutan dari asam fosfor dengan garam-garam dapar.Keka bubuk dan cairan
dicampur, permukaan parkel bubuk terpajan asam, dan melepaskan ion-ion Ca2+, Al3+, dan F-. Ion-
ion logam berpresipitasisebagai fosfat yang membentuk matriks semen dengan sisipan garam-garam
uorida (Anusavice, 2003).

Siat semen silikat:

1. Warnanya sesuai dengan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi gigi anterior.
2.Tensile strenght kurang baik

3. Daya larut semen di dalam air memang rendah, namun mudah larut terhadap asam yang terda
terdapat
pat
dalam plak yang melekat di atasnya.

4. Terikat secara kimiawi dengan struktur gigi karena adanya uoride(kekuatan ikatan denngan email
akan lebih besar daripada dengan denn) (Anusavice, 2003).

2.6 Semen Silikoosat


Gambar 4. Semen silikofosfat

A. Defnisi semen siliko osat

Semen silikofosfat merupakan salah satu semen yang sanggup melepas ion
(Ion Leachenable Glass), khususnya uoride yang mampu mencegah terbentuknya karies
sekunder, hal ini yang membuat semen silikofosfat masih dipergunakan di kedoteran gigi. Semen
S emen ini
merupakan hybrid, kombinasi
kombinasi dari bubuk semen
semen zink fosfat dengan semen silikat dan sering
disebut dengan
dengan semen silikofosfat (Baum, 1997).

B. Fungsi Semen Silikoosat

ð Bahan perekat untuk restorasi, bahan tambalan sementara dan tambalan gigi desidu, bahan perekat
xed restoraon, bahan bandorthodoncs.

ð Bahan pembuatan die (Baum, 1997).

C. Komposisi Semen Silikoosat

Bubuk semen silikofosfat adalah kombinasi dari bubuk semen silikat dan semen zink fosfat,
yang dikemas dalam satu bentuk powder dan liquid yang akan dimanipulasi untuk mendapatkan
kekentalan yang tepat (Baum, 1997).

1. Komposisi Bubuk

- Aluminosilicate Glass

- Seng okside

- Magnesium okside

2. Komposisi Cair

- Asam fosfat (phosporic acid)

- Air

- Seng dan aluminium salt

Salah satu semen silik


silikofofat
ofofat yang paling terk
terkenal
enal terdiri atas 90% bubuk semen silikat dan
10% bubuk semen seng fosfat. Pada umumnya semen silikofosfat berisi 12%-25% ourida. Reaksi
penyatuan bubuk dan cair dapat di gambarkan sebagai berikut :

seng oxide/aluminosilicate glass + phosphoric acid

Seng aluminosilicate phosphate gel


D. Manipulasi Semen Seng
Seng Silikoosat
Silikoosat

Pemanipul
Pemanipulasi
asian
an sem
semen
en sil
siliko
ikofos
fosfat
fat sam
sama
a den
dengan
gan sem
semen
en sil
silika
ika dan se
semen
men sen
seng
g fos
fosfat
fat ,
dimana ada dua metode pemanipulasian manual dan metode pemanipulasian mekanis (O’Brien
dalam Hermanto , L.FM.2007)

1. Manipulasi manual
1. rasio bubuk dan cairan 2,2 gr : 1 m l

2. tempat pencampuran bubuk dengan cairan menggunakan glass slab yang tebal dan dingin, juga
menggunakan spatula dari bahan plask atau cobalt chromium

3. pengadukan dilakukan dengan tehnik memutar (circular) selama 1 menit

4. bubuk
bubuk dic
dicamp
ampura
urakn
kn ked
kedala
alam
m cai
cairan
ran sed
sediki
ikitt dem
demii se
sedik
dikit
it unt
untuk
uk men
mendap
dapatk
atkan
an kon
konsis
sisten
tensi
si yan
yang
g
diinginkan dan baik

2. Manipulasi mekanis
1. dengan menggunkan amalgamator

2. bahan yang tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk dan cairan dalam satu wadah yang terpisah dengan
sekat
3. sekat ini dapat hancur dengan adanya tekanan dari amalgamator

4. waktu
waktu pen
pencam
campur
puran
an dap
dapat
at dis
disesu
esuaik
aikan
an den
dengan
gan kei
keingi
nginan
nan dan jug
juga
a pad
pada
a sen
seng
g oks
oksida
ida eug
eugeno
enoll
pencampuran terjadi panas yang mengakibatkan waktu kerja berkurang

Keuntungan dari sistem ini adalah (Combe, 1992)

1. Bahan dak dipegang sampai selesai pengadonan sehingga kemungkinan terkontaminasi berkurang.

2. Diperoleh perbandingan yang tepat antara bubuk dan cairan tanpa perlu menimbang dan sekaligus
menghemat waktu.

3. Hasil pencampuran dapat diperoleh dalam waktu yang lebih cepat, misalnya 10 sampai 15 dek.

Waktu seng terlterlalu


alu panja
panjang
ng karen
karena
a bila waktu yang panjang akan meng
mengakibat
akibatkan
kan pekerjaan
terhadap gigi yang lama, Waktu seng yang sesuai ada suhu mulut bagi semen silikofosfat adalah 5-
7 menit pada temperatur 37C.

E. Siat-siat Semen Silikoosat

Siat Mekanis

ð Compressive strength antara 140-170 Mpa atau 20000-25000 psi dalam 24 jam

ð Tensile Strength antara 8-13 Mpa, cocok untuk perekaat restorasi cekat

ð Ketebalan lapisan sekitar 20-40 um, memiliki sifat tounghness yang tahan terhadap abrasive lebih nggi
dari golongan semen seng fosfat

Siat Fisis

ð An karies, adanya kandungan uoride dari semen silikat


ð Berbentuk buran kasar, baik sebagai perekat restorasi tuang emas dan porselen

Siat Kimia

ð Ketahanan terhadap kelarutan dan disintegrasi di dalam mulut. Kelarutan tergantung pada manipulasi
adonan

Siat Biologis

ð Keasaman pada semen ini dimbulkan karena adanya kandungan asam fosfat, ph semen ini sangat
rendah pada awal pengaplikasian pada kavitas

setelah seng 1 jam yaitu 4-5.Oleh karena itu, harus diberi perlindungan pada pulpa agar dak
teriritasi pulpa, sehingga diperlukan CaH(Calcium Hidroksida) agar dak terjadi iritasi .(O’Brien
.(O ’Brien dalam
Hermanto, L.FM.2007)

F. Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi :

· Basis

· Sementasi untuk mulut yang angka karies nya nggi

Kontraindikasi :

· Kasus pulpa gangren atau ma (Harty, 2012).

2.7 Semen Ionomer Kaca (SIK/GIC)

Gambar 5. GIC

A. Defnisi

Glass ionomer cement ata


atau
u Se
Semen
men Ion
Ionome
omerr Kac
Kaca
a (G
(GIC
IC ata
atau
u SIK
SIK)) mer
merup
upaka
akan
n bah
bahan
an
restorasi yang banyak digunakan oleh dokter gigi dan terus dikembangkan. GIC/SIK memiliki
kemampuan berikatan secara sikokimia baik pada email maupun denn. Suatu bubuk kaca dan
asam ion
asam ionome
omerr yan
yangg men
mengan
gandun
dung
g gug
gugus
us kar
karbok
boksil
sil,, jug
juga
a dis
disebu
ebutt seb
sebaga
agaii sem
semen
en pol
polial
ialken
kenoat
oat..
(Anusavice, 2003). Bahan restorasi yang paling akhir berkembang dan mempunyai sifat perlekatan
yang baik , semen ini melekat pada enamel dan denn melalui ikatan kimia. (Robert, 2002).

Semen ionomer
ionomesensivitas
dapat menghilangkan r kaca melepaskan
melepa skan
dan ion uorterjadinya
mencegah dalam jangka waktu
karies yang cukup
sekunder. lama sehi
Kemampuan sehingga
ngga
dalam
melepaskan ion uor terhadap compressive strength dari bahan restorasi Semen ionomer kaca,
mengakibatkan korelasi negaf antara pelepasan ion uoride dengan compressive strength. Bahan
material yang memiliki ngkat pelepasan ion uoride yang lebih nggi, secara umum mempunyai
kekuatan yang lebih rendah dari material yang memiliki ngkat pelepasan ion uoride yang rendah
(Robert, 2002).

Semen ionomer kaca sering disebut dengan ASPA (Alumine Silicate and polyacrylic acid ).
Reaksi yang terbentuk dari Semen ionomer kaca adalah reaksi antara alumina silikat kaca dalam
bentuk powde
bentuk powderr denga
dengann asam polia
poliakrilik
krilik sebag
sebagai
ai liqui
liquid.
d. Selain seba
sebagai
gai bahan resto
restorasi,
rasi, Seme
Semen n
ionomer kaca dapat digunakansebagai bahan perekat, bahan pengisi untuk restorasi gigi anterior
dan poste
posterior,
rior, pelapiskavitas,
pelapiskavitas, penutup pit dan sur, bonding agent pada resin kompkomposit,
osit, serta
sebagai
sebagai seme
semen n adhes
adhesif
if pada perawatan
perawatan ortod
ortodonk.
onk. Ukuran parkel gelas Seme
Semenn ionom
ionomerer kaca
bervariasi, yaitu sekitar 50 µm sebagai bahan restorasi dan sekitar 20 µm sebagai bahan lung
(Robert, 2002).

B. Klasifkasi Glass ionomer Cemen berdasarkan bahan pengisi

1. Konvensional

Semen ionomer kaca konvensional secara luas digunakan untuk kavitas Klas V, hasil klinis dari
prosedur ini cukup baik, meskipun penelian in vitro berpendapat bahwa semen ionomer kaca
modikasi resin dengan ketahanan fraktur yang lebih nggi dan peningkatan kekuatan perlekatan
memberikan hasil yang jauh lebih baik. (Gladwin, 2009).

2. Semen Ionomer Hybrid

Komponen bubuk terdiri dari parkel kaca ion-leachable uoroaluminosilicatedan inisiator untuk
light curing atau chemical curing. Komponen cairan biasanyaterdiri dari air dan asam polyacrylic atau
asam
as am poly
polyac
acri
rily
lycc yang
ya ng dim
dimod
odi
ika
kasi
side
deng
nga
an mon
onom
ome er meththaacr
cry
yla
late
te hyd
hy dro
roxy
xyet
ethhyl
methacrylate. (Gladwin, 2009).

3. Semen Ionomer Tri-Cure

Terdiri dari parkel kaca silicate, sodium orida dan monomer yang dimodikasi polyacid tanpa
air.bahan
air.bahan ini sanga
sangatt sensi
sensif
f terha
terhadap
dap cairan, sehingga biasa
biasanya
nya disim
disimpan
pan didal
didalam
am kanto
kantong
ng an
air. (Gladwin, 2009).

4. Semen Ionomer Yang Diperkuat Dengan Metal

Semen glass ionomer ini kurang kuat, dikarenakan dak dapat menahan gaya maskasi yang
besar. Semen ini juga dak tahan terhadap keausan penggunaan dibandingkan bahan restorasi
estek lainnya, seper komposit dan keramik. (Gladwin, 2009).

C. Klasifkasi Glass Ionomer Cement Berdasarkan Kegunaannya

a. Type I – Lung cements

SIK pe lu


lung
ng sem
semenen san
sangat
gat bai
baik
k unt
untuk
uk sem
sement
entasi
asi per
perman
manen
en mah
mahkot
kota,
a, jem
jembat
batan,
an,ven
veneer
eer dan
lainnya. Dapat digunakan sebagai liner komposit. Secara kimiawi berikatan dengan denn enamel,
logam mulia dan porse
porselen.
len. Memiliki translusensiy
translusensiyang
ang baik dan warna yang baik, dengan kekuatan
tekan nggi. (Craig, 2004).
b. Type II – Restorasi

Karena sif
Karena sifat
at pe
perek
rekatn
atnya,
ya, ker
kerapu
apuhan
han dan est
este
ekaka yan
yangg cuk
cukup
up mem
memuasuaskan
kan,, SIK jug
juga
a dig
diguna
unakan
kan
untuk mengembalikan struktur gigi yang hilang seper abrasi servikal. Abrasi awalnya diakibatkan
dari iritasi kronis seper kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras (Craig, 2004).

c. Type III – Liners and Bases

Pada teknik sandwich, merupakan suatu teknik penumpatan berlapis dengan SIK dilibatkan sebagai
penggan denne, dan komposit sebagai penggan enamel. (Anusavice, 2003).
d. Type IV – Fissure Sealants

Tipe IV SIK dapat digunakan juga sebagai ssure sealant. Pencampuran bahan dengan konsistensi
cair, memungkinkan bahan mengalir ke lubang dan celah gigi
gig i posterior yang sempit (Powers, 2008).

e. Type V - Orthodonc Cements

Pada saat ini, braket ortodon paling banyak menggunakan bahan resin komposit. Namun SIK juga
memili
mem iliki
ki kel
kelebi
ebihan
han te
terte
rtentu
ntu.. SIK mem
memili
iliki
ki ika
ikatan
tan lan
langsu
gsung
ng ke jar
jaring
ingan
an gigi ole
oleh
h int
intera
eraksi
ksi ion
Polyacrylate dan kristal hidroksiapat, dengan demikian dapat menghindari etsa asam. Selain itu, SIK
memiliki efek ankariogenik karena kemampuannya melepas uor. (Powers, 2008).

. Type VI – Core build up

Beberapa dokter gigi menggunakan SIK sebagai in (core), mengingat kemudahanSIK dalam jelas
pene
pe nemp
mpat
atan
an,, ad
adhe
hesi
si,, u
uor
or ya
yang
ng didiha
hasi
silk
lkan
an,, da
dan
n ba
baik
ik da
dalalam
m ko
koe
esi
sien
enek
eksp
span
ansi
si te
term
rmal
al..
Direkomendasikan bahwa gigi harus memiliki minimal dua dinding utuh jika menggunakan SIK, ada
dua macam cor build up pasak dan cob build up pin (Powers, 2008).

g. Type VII - Fluoride releasing

Banyak laboratorium percobaan telah mempelajari uorida yang dihasilkan SIK dibandingkan dengan
bahan lainnya.
lainnya. Hasil dari satu percobaan,
percobaan, denga
dengan n salah satu ndak lanjut periode terpanjang,
terpanjang,
menemu
men emukan
kan bah
bahwa
wa SIK kon
konven
vensio
sional
nal men
mengha
ghasil
silkan
kan uo
uorid
rida
a lim
lima
a kal
kalii leb
lebih
ih ban
banyak
yak dar
daripa
ipada
da
kompomer dan 21 kali lebih banyak dari resin komposit dalam waktu 12 bulan (Craig, 2004).

h. Type VIII - ART (atraumac restorave technique)

Sebagai bahan restorasi adhesif yang mampu melepaskan ion uour. ART adalah metode manajemen
karies
karies ata
atau
u mer
merupak
upakan
an bagi
bagian
an mini
minimal
mal int
interv
ervensi
ensi melipu
melipu komponen
komponen res
restor
torasi
asi dan pen
pencega
cegahan
han kari
karies.
es. (Crai
(Cr aig,
g,
2004).

i. Type IX - Deciduous teeth restoraon

Restorasi gigi susu berbeda dari restorasi di gigi permanen karena kekuatan kunyahdan usia gigi.
Pada awal tahun 1977, disarankan bahwa semen ionomer kaca dapat memberikan keuntungan
restor
restoraf
af bah
bahan
an dal
dalam
am gig
gigii sus
susu
u kar
karena
ena kem
kemamp
ampuan
uan SIK unt
untuk
uk me
melep
lepask
askan
an uo
uorr dan unt
untuk
uk
menggankan jaringan keras gigi, serta memerlukan waktu yang cepat dalam mengisi kavitas. Hal ini
dapat dijadikan keuntungan dalam merawat gigi pada anak-anak (Craig, 2004).

D. Komposisi Semen Ionomer Kaca

a. Komposisi Bubuk

Bubuk Semen Ionomer Kaca adalah kaca alumina-silikat. Walaupun memiliki karakterisk yang sama
dengan silikat tetapi perbandingan alumina-silikat lebih nggi pada semen silikat (Anusavice, 2003).

b. Komposisi Cairan
Cairan yang digunakan semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam poliakrilat dalam konsentrasi
kira-kira 50%. Cairan ini cukup kental cenderung membentuk gel setelah beberapa waktu. Pada
sebagian besar semen, cairan asam poliakrilat adalah dalam bentuk kopolimer dengan asamikonik,
male
ma leic
ic at
atau
au as
asam
am trtrik
ikar
arba
bali
lik.
k. As
Asam
am-a
-asa
sam
m ininii ce
cend
nder
erun
ung
g me
mena
namb
mbah
ah re
resk
sk
ta
tass da
dari
ri cai
caira
ran,
n,
mengurangi kekentalan dan mengurangi kecenderungan membentuk gel (Anusavice, 2003).

Keka bubuk dan cairan semen ionomer kaca dicampurkan, cairan asam akan memasuki permukaan
parkel kaca kemudian bereaksi dengan membentuk lapisan semen pis yang akan mengiku in.
Selain cairan asam, kalsium, aluminium, sodium sebagai ion-ion uoride pada bubuk semen ionomer
kaca
kac a aka
akann mem
memasu
asuki
ki par
parke
kell kac
kacaa yan
yangg aka
akan
n mem
memben
bentuk
tuk ion kal
kalsiu
sium
m (Ca
(Ca2+)
2+) kem
kemudi
udian
an ion
alumin
aluminium
ium (Al
(Al3+)
3+) dan gar
garam
am uo
uorr yan
yang
g dia
diangg
nggap
ap dap
dapat
at men
menceg
cegah
ah mb
mbuln
ulnya
ya kar
karies
ies sek
sekund
under.
er.
Selanjutnya parkel-parkel kaca lapisan luar membentuk lapisan (Anusavice, 2003).

E. Siat semen ionomer Kaca

a. Sifat Fisis

1) an karies ion uor yang dilepaskan terus menerus membuat gigi lebih tahan terhadap karies.

2) Termal ekspansi sesuai dengan denn dan enamel

3) Tahan terhadap abrasi, ini penng khususnya pada penggunaan dalam restorasi dari groove (Power,
2008).

b. Sifat Mekanis
1) Compressive strength: 150 Mpa, lebih rendah dari silikat

2) Tensile strength : 6,6 Mpa, lebih nggi dari silikat

3) Hardness : 4,9 KHN, lebih lunak dari silikat

4) Frakture toughness : beban yang kuat dapat terjadi fraktur


f raktur (Power, 2008).

c. Sifat Kimia

semen ionomer kaca melekat dengan baik ke enamel dan denn, perlekatan ini berupa ikatan kimia
antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari semen ionomer kaca. Ikatan dengan enamel

dua kal
kalii leb
lebih
ih be
besar
sar dar
daripa
ipada
da ika
ikatan
tannya
nya de
dengan
ngan denn.
denn. Den
Dengan
gan sifa
sifatt ini mak
maka
a keb
keboco
ocoran
ran tep
tepii
tambalan dapat dikurangi. Semen ionomer kaca tahan terhadap suasana asam, oleh karena adanya
ikatan silang diantara rantai-rantai semen ionomer kaca. Ikatan ini terjadi karena adanya polyanion
dengan berat molekul yang nggi ( Anusavice, 2003).
2003 ).

d. Biologis

Restorasi
Restorasi GIC mem
memili
iliki
ki bik
bikomp
ompab
abili
ilitas
tas ter
terhad
hadap
ap jar
jaring
ingan
an gig
gigii yan
yang
g bai
baik
k kar
karena
ena dap
dapat
at
melekat dengan enamel dan denn dengan baik.

F. Indikasi, kontraindikasi serta kelebihan dan kekurangan semen ionomer kaca:

a. Indikasi dan kontraindikasi

Indikasi :

1) Restorasi pada lesi erosi/abrasi tanpa preparasi kavitas

2) Penumpatan pit dan sura oklusal


3) Restorasi gigi sulung

4) Restorasi lesi karies kl. V

5) Restorasi lesi karies kl. III lebih diutamakan yang pembukaannya arah lingual

6) Reparasi kerusakan tepi restorasi mahkota (Craig, 2004).

Kontraindikasi :

1) Kavitas-kavitas yang ketebalannya kurang

2) Kavitas-kavitas yang terletak pada daerah yang menerima tekanan nggi

3) Lesi karies kelas IV atau fraktur insisal

4) Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang mengutamakan faktor esteka (Craig, 2004).

b. Kelebihan dan Kekurangan

kelebihan:

1) Potensi ankariogenik

2) Translusen

3) Biokompabel
4) Melekat secara kimia dengan struktur gigi

5) Sifat sik yang stabil

6) Mudah dimanipulasi (Craig, 2004).

Kekurangan :

1) Compressive strenght kurang baik

2) Resistensi terhadap abrasi menurun

3) Estek kurang baik

4) Warna tambalan lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dengan gigi
asli (Craig, 2004).

G. Manipulasi Semen Ionomer Kaca

• Powder dan liquid dikeluarkan dengan jumlah yang tepat pada paper pad

• Bubuk dibagi menjadi 2 bagian dan salah satu bagian dicampur dengan liquid

• Manipulasi dilakukan dengan gerakan melipat searah. Hal ini dikarenakan bentuk molekul GIC yang
kotak dan hanya bisa tercampur dengan cara melipat

• Sisa powder ditambahkan dan total waktu yang digunakan untuk mencampur adalah 30 – 40
dek, dengan seng me 4 menit.

• Setelah restorasi ditempatkan dan diukur konturnya dengan benar, permukaan harus dilindungi
dari kontaminasi saliva dengan menggunakan varnish
• Kelengkapan dan nishing akan selesai setelah 24 jam

H. Tatalaksana Restorasi Semen Ionomer Kaca

1. Preparasi gigi yang akan di tambal (mengalami karies)

2. Aplikasikan denn condioning dengan cairan glass ionomer yang diencerkan, aplikasikan pada
kavitas selama 10-15 dek
3. Bersihkan kavitas dan keringkan

4. Manipulasi Glass ionomer

5. Aplikasikana ke dapam tumpatan dengan menggunakan plass instrumen

6. Oleskan varnis di atas tumpatan, biarkan 1-2 menit

I. Faktor-aktor yang mempengaruhi reaksi pengerasan

Beberapa faktor kimia dan sik mempengaruhi


Beberapa mempengaruhi karak
karakteris
terisk
k penge
pengerasan
rasan bahan seme
semenn
ionomer kaca. Meskipun telah disepaka bahwa seng semen ionomer kaca dengan reaksi asam-
basa namun sebenarnya begitu kompleks. Hal ini berpengaruh kepada pelepasan dan pengendapan
ion-ion kalsium dan aluminium dikarenakan ion-ion uorida dan tartar. Sedangkan beberapa faktor
lainnya seper temperatur, ukuran parkel dari powder, hanya mempercepat atau memperlambat
reaksi, tentu saja bahan kimia sangat memberikan pengaruh dan memiliki peranan penng dalam
memodikasi reaksinya sendiri. Bahan kimia yang sangat berpengaruh penng adalah uorida dan
asam tartar (Anusavice, 2003).

J. Pengerasan berdasar pe semen ionomer kaca

TIPE MIXING TIME WORKING TIME SETTING TIME

Lung dan lining 20 dek 2 menit 4 menit 30 dek

Restorasi 25-30 dek 2 menit 2 menit 30 dek

Restorasi Posterior 25-30 dek 2 menit 2 menit 30 dek

2.8 Semen ionomer kaca modifkasi logam

A. Defnisi

Semen ionomer kaca kurang kuat dan karenanya, dak dapat menahan tekanan kunyah
yang besar. Semen ini juga dak tahan terhadap keausan penggunaan dibandingkan bahan restorasi
estek
estek lainn
lainnya,
ya, seper
seper
 kompo
kompositsit dan keram
keramik.
ik. Seme
Semen
n ionom
ionomerer kaca tela
telah
h dimod
dimodikas
ikasikan
ikan dengan
mengikutka
meng ikutkan
n par
parkel-p
kel-parke
arkell logam sebag
sebagai
ai bahan pengi
pengisi
si seba
sebagai
gai usaha untuk menin
meningkatk
gkatkan
an
kekuatan,
kekuatan, ketaha
ketahanan
nan terhad
terhadap
ap frak
fraktur
tur,, dan ket
ketaha
ahanan
nan ter
terhad
hadap
ap ke
keaus
ausan.
an. Ada dua metod
metode
e
modik
mod ikasi
asi yan
yangg telah
telah dil
dilaku
akukan
kan.. Met
Metode
ode per
pertam
tamaa ada
adalah
lah me
menca
ncampu
mpurr bub
bubuk
uk log
logam
am cam
campur
pur
amal
am alga
gam
m ya
yang
ng beberp
rpar
ark
kel
el sf
sfer
eris
is de
deng
ngan
an bu
bubu
buk
k io
iono
nome
merr ka
kaca
ca Ti
Tipe
pe II
II.. Se
Seme
men
n in
inii dise
disebu
butt
sebagai gabungan logam campur perak. Metode kedua adalah mencampur bubuk kaca dengan
gabungan
parkel perak dengan mengg ggu
unakan pemanasan yang nggi. Se Sem
men ini sering
disebut Cermet (Anusavice, 2003).

B. Siat Umum

Pengisi logam hanya sedikit atau sama sekali dak berpengaruh terhadap sifat mekanis dari
seme
semenn io
iono
nome
merr ka
kaca
ca p
pe
e II
II.. Ba
Baha
han
n Cermet jau
jauh
h leb
lebih
ih tah
tahan
an ter
terhad
hadap
ap kea
keausa
usan
n dar
darii lun
luncur
curan
an
dibandingk
dibandingkan
an seme
semen n ionom
ionomer
er kaca pe II. Penin
Peningkata
gkatan
n ketah
ketahanan
anan terh
terhadap
adap keau
keausan
san berka
berkaitan
itan
dengan penambahan bahan pengisi logam.

Pelepasan Fluorida

Jumlah uorida yang dilepaskan dari kedua sistem modikasi logam ini cukup besar. Namun, fuorida
yang dilepaskan dari semen Cermet lebih sedikit daripada yang dilepaskan dari semen ionomer kaca
Tipe II. Pada awalnya, semen gabungan melepas lebih banyak uorida daripada semen Tipe II. Tetapi
besarnya pelepasan ini menurun dengan berjalannya waktu (Anusavice, 2003).

C. Permbangan Klinis

Dengan meningkatnya daya tahan terhadap keausan dan potensi an-kariesnya, semen-
semen
sem en den
dengan
gan mod
modik
ikasi
asi log
logam
am ini tel
telah
ah dia
dianju
njurka
rkan
n unt
untukp
ukpeng
enggun
gunaan
aan yan
yang
g ter
terbat
batas
as seb
sebaga
agaii
alternaf dari amalgam atau komposit untuk restorasi gigi posterior. Meskipun demikian bahan ini
masih dikategorikan sebagai bahan yang rapuh. Karena alasan inilah penggunaan bahan tersebut
umumnya terbatas pada restorasi konservaf dan umumnya kelas I. Bahan tampaknya mempunyai
kinerja yang relaf baik pada situasi seper itu dan terutama cocok untuk pasien muda yang rentan
terhadap karies.

Semen-semen ini mengeras dengan cepat sehingga dapat menerima ndakan penyelesaian dalam
waktu yang realaf singkat. Dibarengi dengan potensi adhesi dan daya tahannya terhadap karies,
sifat-sifat ini telah mendorong semen tersebut digunakan untuk membangun badan in untuk gigi
yang akan diperbaiki dengan mahkota cor penuh. Namun, karena rendahnya kekuatan terhadap
fraktu
frakturr dan sifsifatn
atnya
ya yan
yang
g rap
rapuh,
uh, seb
sebaik
aiknya
nya dil
dilaku
akukan
kan pen
pendek
dekata
atan
n yan
yang
g kon
konser
serva
vaf.
f. Bah
Bahan
an ini
sebaiknya dak digunakan jika bagian yang akan dibangun dengan semen adalah lebih besar dari
40% dari keseluruhan badan in. Untuk kasus seper ini sebaiknya digunakan pasak atau bentuk
retensi lainnya (Anusavice, 2003).

2.9 Semen Resin

A. Komposisi

· Matriks resin

· Bahan pengisi anorganik

· Organo fosfonat

· Hidroksiel metakrilat (HEMA)

· 4-metakrilel trimellik anhidrat (4-META)

B. Siat mekanis
· Kekuatan

· Kekakuan

· Compressive strenght

· Modulus elassitas

· Kelarutan dan disentrigasi dalam H2O

· Seng me

· Mengurangi pengerutan sewaktu mengeras

· Merendahkan koefesien muai panas

C. Siat biologi

· Mengiritasi pulpa

· Tidak toksik

D. Siat fsik

· Ketebalan

E. Cara manipulasi

A. Manipulasi secara kimia

Terdiri dari bubuk dan cairan yang mengandung inisiator peroksida dan akvator amina.
Kedua komponen digabungkan dengan mengaduknya diatas kertas aduk khusus selama 20-30 dek.
Jika terdapat kelebihan semen segera dilakukan pengambilan pada tahap seper karet (Anusavice,
2003).

B. Semen dengan pengerasan cahaya

Adalah sistem komponen tunggal. Semen ini banyak digunakan untuk menyemen porselen
dan res
restor
torasi
asi kac
kaca
a ker
kerami
amik,
k, ser
serta
ta unt
untuk
uk ika
ikatan
tan lan
langsu
gsung
ng dar
darii bracket ortodo
ortodon
n keram
keramik.
ik. Waktu
penyinaran tergantung pada sinar yang dipancarkan melalui restorasi keramik / bracket dan lapisan
semen polimerik penyinaran dak boleh lebih dari 40 dek (Anusavice, 2003).

C. Semen dengan pengerasan ganda

Adalah sistem dua komponen (bubuk dan cairan) dan memerlukan pengadukan yang sama
dengan
dengan sis
sistem
tem sem
semen
en yan
yang
g dia
diak
kan
an sec
secara
ara kim
kimia.
ia. Ak
Akvas
vasii kim
kimian
ianya
ya ber
berjal
jalan
an lam
lambat
bat dan
memberikan waktu kerja yang panjang sampai adukan semen dikenai sinar, pada saat mana semen
akan memadat dengan cepat (Anusavice, 2003).

G. Aplikasi
· Jembatan berikatan-resin

· Bracket ortodonk

· Restorasi kaca keramik

H. Indikasi

· bahan perekat untk restorasi


· peralatan ortodonk, dan

· restorasi sementara (Anusavice, 2003).

2.10 Semen Kalsium Hidroksida

A. Defnisi Kalsium Hidroksida

Kalsiumhidroksida
Kalsiumhidroksida merup
merupakan
akan basis seme
semenn salur
saluran
an akar yang diya
diyakini
kini memi
memiliki
liki beber
beberapa
apa
keunggulan dalam hal dapat terjadi efek terapi
terapi yang dapat merangsang terbentuknya
terbentuknya jaringan keras
gigi (Gutm
(Gutman,199
an,1996).
6). Kalsium
Kalsium hidro
hidroksida
ksida dapat merangsang
merangsang penut
penutupan
upan biologis pada daer
daerahah apikal
sehingga menghasilkan penutupan apeks yang lebih dapat meningkatkan keberhasilan perawatan.
Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia denganrumus
denganrumus Ca(OH)2. Kalsium hidroksida dapat berupa
kristal dak berwarna atau bubuk
puh. Kalsium hidroksida dapat dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air.

Cao + H2O (Ca(OH)2)

Kalsium hidroksida adalah suatu bahan yang bersifat basa kuat dengan pH 12-13.

B. Siat bahan Kalsium Hidroksida

· Biokompabilitas = baik, karena menimbulkan reaksi respon saluran akar yang baik dengan sedikit
mengiritasi pulpa. Ini di dasari karena gambaran histologis pulpa, yang menunjukkan penyembuhan
awal dari pembentukkan jembatan denn konsisten yang lengkap.

· Celah mikro= tujuan perawatan saluran akar, untuk menutup akar dgn rapat agar terhindar dari
masukn
mas uknyy bak
bakter
teri,
i, da
dak
k me
mengal
ngalami
ami pen
penger
geruta
utan,
n, kal
kalsiu
sium
m hid
hidrok
roksid
sida
a sam
sama
a sep
seper
er ZOE
ZOE,, unt
untuk
uk
sifat celah mikro.

· Perubahan
Perubahan pH= mem
memili
iliki
ki sif
sifat
at alk
alkali
alis/
s/ bas
basa,
a, kal
kalsiu
sium
m hod
hodrok
roksid
sida
a brs
brsifa
ifatt bas
basa
a seh
sehing
ingga
ga dap
dapat
at
menghalangi dan menghambat pertubuhan bakteri terutama disekitar pulpa dengan ion hidroksil
dan merangsang pertumbuhan denn reparaf.

· Merangsang perbaikan apikal= dapat mensmulasi perbaikan jaringan keras gigi dalam banyak
keadaan dan dapat berkontak lansgsung dengan jaringan periapikal.

· Perlekatan/ adesif= ada dua merek kalsium hidroksid, scalapeks memiliki kekuatan perlekatan yang
lemah, sedangkan calciobiok lebih baik.

C. Aplikasi Kalsium Hidroksida

· Kalsium hidroksida dapat diaplikasikan sebagai kaping pulpa langsung dan dak langsung ,sebagai
basis kekuatan rendah dibagian bawahnya restorasi silikat dan komposit untuk perlindungan pulpa,
dan unt
untuk
uk pro
prosed
sedur
ur ape
apeksi
ksika
kasi
si pad
padaa gig
gigii per
perman
manen
en mud
muda a yan
yang
g pem
pemben
bentuk
tukan
an aka
akarny
rnyaa da
dak
k
lengkap.

· Kaping
Kaping pul
pulpa/
pa/pul
pulp
p cap
cappin
pingg did
diden
enisi
isikan
kan seb
sebaga
agaii apl
aplika
ikasi
si dar
darii sat
satu
u ata
atau
u be
beber
berapa
apa lap
lapis
is bah
bahan
an
pelindung diatas pulpa vital yang terbuka. Pulp capping ada 2 jenis:
· Pulp capping dak langsung

· Pulp capping langsung

D. Manipulasi dan waktu seng Kalsium Hidroksida

Kalsiu
Kalsium
m hidr
hidroks
oksida
ida dim
dimani
anipul
pulasi
asi den
dengan
gan car
cara
a menc
mencamp
ampur
ur pas
pasta
ta bas
base
e dan
dan kata
katalis
lis dia
diatas
tas
paperpad dengan menggunakan metal spatel atau ball-ended instrument ukuran kecil. Base dan
katalis dibagi dalam porsiyang sama dan dicampur sekitar 10 dek dengan waktu seng dari 2-
7menit. Waktu seng bervariasai antara 2,5-5menit.

E. Faktor yang mempengaruhi reaksi seng Kalsium Hidroksida

· Menambahk
Menamb ahkan
an ras
rasio
io kat
katali
alist
st ke dal
dalam
am pas
pasta
ta bas
base
e dap
dapat
at mem
memper
percep
cepat
at wak
waktu
tu se
seng
ng khu
khusus
sus
akselerator pada katalist

· Kelembapan dan panas dapat mempercepat seng

· Seng me diperlambat dengan pengeringan dan perlindungan (Hussain,2004).

F. Keuntungan Kalsium Hidroksida

· Mempunyai efek bersifat bakterisidal dan desinfektan. Konsentrasi ion hidroksil yang nggi dapat
membunuh
memb unuh mikro
mikroorgani
organismed
smedii dalam saluran akary
akaryang
ang dak terja
terjangkau
ngkau oleh instr
instrument
umentasi
asi dan
irigasi.

· Merangsang pembentukan jaringan keras

· Mencegah resorpsi tulang

· Tidak menyebabkan
menyebabkan perubahan
perubahan warna gigi,bukan
gigi,bukan konduktor panas yang
yangbaik
baik , manip
manipulasi
ulasi mudah
dan stabil.

· Mengurangi kepekaan rasa


rasa nyeri denn
denn terhadap rangsangan dari luar dan
dan dari dalam
dalam

· Daya iritasi ringan

· Menghambat fagositas mikrofag sehingga dapat menurunkan reaksi inamasi pada periapikal.

G. Kerugian Kalsium Hidroksida

· Tidak dapat menutup permukaan


permukaan fraktur pada kasus injury traumak
traumak pada gigi vital.

· Dapat mengh
menghambat
ambat perle
perlekatan
katan fungsi sel-
sel-sel
sel ligame
ligamen
n perio
periodonta
dontall sert
serta
a mengh
menghambat
ambat proses
proses
penyembuhan permukaan akar .

H. Indikasi dan Kontra indikasi

Indikasi :

1. Pulpa yang tebuka dalam pulp capping dan pulpotomy

2. Leakage canal
3. Apexicaon, merangsang pembentukan apex

4. Membentuk jaringan keras gigi

5. Bahan tambalan sementara untuk infeksi saluran akar

Kontra-Indikasi :

1. Peradangan pulpa (pulpis)

2. Kasus gangren pulpa, seper: abses. (harty, 2012)

2.11 Mekanisme Perlekatan

A. Mekanisme perlekatan semen zync osat terhadap gigi

Pengerasan semen zinc fosfat dak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan keras di
sekitarnya atau bahan restorasi lainnya.
lainnya. Oleh karena itu, ikatan utama
utama adalah berupa kunci mekanis
mekanis
pada pertemuan kedua permukaan dan bukan oleh interaksi kimia (Anusavice, 2003).

B. Perlekatan glass ionomer cement

Mekani
Meka nism
smee pepere
reka
kata
tan
n ananta
tara
ra GI
GIC
C de
deng
ngan
an deden
nne
ne at
atau
au en
enam
amelel memeli
liba
batk
tkan
an io
ion
n
polyrcrylate dari GIC dengan struktur apat penggan kalsium dan ion fosfat sehingga menghasilkan
menghasilkan
intermediate layer dari polycrylate, ion fosfat dan kalsium atau dapat langsung melekat pada kalsium
dari struktur apat gigi. Kekuatan perlekatan GIC
GIC pada denne atau enamel
enamel berkisar antara 1 hingga
3 Mpa. Hal tersebut menunjukkan bahwa kekuatan perlekatan GIC kurang baik jika dibandingkan
deng
de ngan
an se
seme
men n zi
zink
nk po
poly
lycr
cryl
ylat
ate.
e. Ya
Yang
ng mu
mungngki
kin
n didise
seba
babk
bkan
an ol
oleh
eh se
sens
nsi
ivi
vita
tass GI
GICC te
terh
rhad
adap
ap
kelembaban selama seng.

Oleh karena itu , diberikan acidic cleaning agent. Dan larutan FeCl3 untuk meningkatkan
perlekatan pada denne. GIC mengalami ekspansi jika dalam keadaan yang basah(lembab) dan akan
mengkerut dalam keadaan yang terlalu kering. GIC mengalami perubahan dimensi jika berada pada
lingkungan dengan kelembaban relaf sebesar 80%. GIC dapat menempel dengan baik pada enamel,
stainless steel , n oxide- plated planum dan gold alloy (Anusavice, 2003).

C. Ikatan dengan Struktur Gigi Semen Seng Polikarboksilat.


Seper telah dinyatakan sebelumnya, sifat yang menonjol dari semen polikarboksilat adalah
bahwa semen ini terikat secara kimiawi dengan struktur gigi. Mekanismenya belum dimenger
sepenuhnya, tetapi mungkin mirip dengan reaksi pengerasan.

D. Ikatan dengan Struktur


Struktur Gigi Semen Silikat

Terikatt secara
Terika secara kim
kimiaw
iawii dengan
dengan str
strukt
uktur
ur gig
gigii kar
karena
ena ada
adanya
nya uorid
uoridee (ke
(kekua
kuatan
tan ika
ikatan
tan
denngan email akan lebih besar daripada dengan denn) Ion – ion orida yang dilepaskan dari bahan
restor
restorasi
asi be
bergab
rgabung
ung de
denga
ngan
n kri
krista
stal-
l- kri
krista
stall hid
hidros
rosiap
iapat
at dar
darii str
strukt
uktur
ur gig
gigii did
didek
ekatn
atnya,
ya, unt
untuk
uk
membentuk suatu struktur seper ouroapat yang sedikit lebih tahan lama terhdap dekalsikasi
karena asam (Marn, 2011).

E. Ikatan dengan Struktur Gigi Semen Silikoosat


Semen silikofosfat memiliki sifat adhesif yaitu silikofosfat secara mekanis dak mempunyai
perlekatkan atau ikatan dengan enamel dan denn tapi merekatkan antara kekasaran permukaan
kavitas dengan bahan restorasi (Combe dalam Hermanto, L.FM. 2007).

2.12 Macam Tumpatan

A. Macam bahan semen untuk tumpatan sementara adalah:

1). Zinc Phosphat Cement, selain dapat dipakai sebagai tumpatan sementara, pemakaian yang umum
adalah sebagai basis tumpatan dan juga untuk melekatkan pekerjaan logam pada gigi
gig i (misalnya
inlay).

2). Zink Oksida Eugenol memiliki fungsi : Bahan perekat


perekat smntara dan permanen
permanen restorasi, digunakan
sebagai tambalan sementara, sebagai bahan pelapik, bahan pengisi saluran akar, pembalut
periodontal dan pada perawatan pulpotomi, restorasi sementara dan menengah.

3). Silikat, pada dasarnya digunakan sebagai restorasi anterior, kemudian berkembangnya semen
ionomer kaca menyebabkan semen silikat dak digunakan sebagai tumpatan tetap, namun tetap
digunakan sebagai tumpatan sementara, karena memiliki sifat an karies dari kandunga uor
(Anusavice, 2003).

B. Macam bahan untuk tumpatan tetap adalah:

1). Amalgam adalah bahan tambal berbakan dasar logam dimana komponen utamanya liquid yaitu logam
merkuri, dimana bubuk yaitu logam paduan yng kandungan utamanya terdiri dari perak , mah dan
tembaga.

2). Resin komposit, adalah bahan tambal sewarna gigi, dengan bahan dasar polimer dan ditambahkan
deng
de ngan
an pa
par
rke
kell an
anor
organ
ganik
ikse
seba
baga
gaii pe
peng
ngua
uat.
t. Ba
Baha
hann tatamb
mbal
al in
inii um
umumumnynyaa me
meng
ngal
alam
amii re
reak
aksi
si
pengerasan dengan bantuan sinar (sinar UV, atau bisa juga dengan visible light).

3). Glass Ionomer Cement (GIC) adalah bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya adalah:
a). Liq
Liquid
uid yan
yangg mer
merupa
upakan
kan gab
gabungungan
an air den
dengan
gan polyacid (as
(asam
am pol
poliak
iakril
rilat,
at, maleat
maleat,, ita
itakon
konat,
at,
tartarat). b). Bubuk yang berupa f luoroaluminosilicate glass (

Anda mungkin juga menyukai