Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WAIBHU
Jl.Raya Sentani – Depapre Kompleks Perum Pemda Doyo Baru
email : uptdpuskesmaswaibhu@gmail.com, kode Pos 99368

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu melakukan upaya promosi
kesehatan, salah satunya adalah di bidang Pencegahan Penyakit Tidak Menular. Penyakit Tidak Menular
adalah penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan pengaruh genetik, serta kumpulan faktor-
faktor risiko penyakit tidak menular seperti kurangnya konsumsi makanan sehat, kebiasaan merokok,
kurangnya olahraga dan stres.
Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari Program Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan pada Restra Kemenkes 2010-2014.Salah satu misi dari Kemenkes yang tertulis dalam Rencana
Strategis Restra Kemenkes 2010-2014 adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani. Di mana prioritas pembangunan
kesehatan yang ketiga adalah pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan
lingkungan.
Dalam program pencegahan Penyakit Tidak Menular perlu dilakukan perencanaan, monitoring, dan
evaluasi yang baik. Sehingga, perlu disusun suatu Kerangka Acuan Kegiatan POSBINDU Penyakit Tidak
Menular sebagai panduan pelaksanaan program tersebut.

B. LATAR BELAKANG
Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh
kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang
sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat penyakit tidak menular dimasa
mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu
antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang
cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah
berada di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan
yang ada pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi
penyakit tidak menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak
Menular dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet
yang tidak sehat, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbangseta
konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum
memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal atau
mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah
menyandang Penyakit Tidak Menular.
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan
wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut
dini faktor resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan.
Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas
dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan
dibekali pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta
tindak lanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU) Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran
serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko
PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik.
Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan
masyarakat adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15 tahun
keatas bisa mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.
Dengan demikian, posbindu PTM sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak
menular baik pada dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di
lingkungannya. Di Puskesmas Candi lama sendiri Penyakit Tidak Menular menduduki
peringkat teratas kunjungan, seperti hipertensi yang masuk ke dalam 3 besar.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
resiko Penyakit Tidak Menular.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Terdeteksinya faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sedini
mungkin;
b. Terselenggaranya penanganan faktor risiko penyakit tidak menular oleh
masyarakat sesegera mungkin;
c. Terselenggaranya kegiatan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular
oleh masyarakat sebaik mungkin;
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan Penyakit Tidak Menular dan cara
pencegahan serta pengendaliannya.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Posbindu PTM (Pos a. Anamnesis faktor risiko PTM


Pembinaan Terpadu b. Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut
PTM) c. Pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu,dan
kolesterol,
d. Pencatatan dalam FR PTM
e. Edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian
PTM

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum dalam pelaksanaan Program Penyakit Tidak Menular seperti
posyandu dengan 5 meja
kegiatan sebagai berikut:
1. Meja I
Meliputi kegiatan registrasi peserta posbindu, dengan mendata nama serta
nomor kependudukan (NIK)
2. Meja II
Meliputi kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut
3. Meja III
Meliputi pemeriksaan tekanan darah
4. Meja IV
Melakukan pemeriksaan gula darah
5. Meja V
Meliputi kegiatan wawancara yakni menelusuri faktor resiko perilaku seperti
merokok, aktivitas sehari-hari, serta mengidentifikasi faktor-faktor penyakit tidak
menular, melakukan konseling atau edukasi, serta tindak lanjut lainnya.

F. SASARAN
No. Kegiatan Sasaran

1. Posbindu PTM Penduduk usia 15-59 tahun yang berdomisili di


wilayah kerja Puskesmas Waibhu yang segera
dicegah dan dikendalikan faktor risikonya, misalnya
penyandang sakit gula, tekanan darah tinggi,
kegemukan, memiliki perilaku tidak sehat dan
penyakit tidak menular lainnya.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Tahun :
.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. Posbindu PTM X X X X X X X X X X X X

H. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PELAKSANAAN


KEGIATAN
1.) RENCANA MONITORING DAN EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN
Monitoring dilakukan 3x dalam setahun dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan.
2.)PELAPORAN HASIL MONEV
Pelaporan hasil kegiatan dibahas pada saat lokakarya Mini bulanan Puskesmas sebagai
tindak lanjut pemantauan ini dirumuskan upaya pemecahan masalah dan diuraikan dalam
bentuk rencana kegiatan bulanan/triwulan yang akan datang .Pelaporan kegiatan dilakukan
setelah melakukan kegiatan.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KESELURUHAN KEGIATAN
Pencatatan dilaporkan setiap pelayanan Posbindu. Pelaporan hasil kegiatan
Posbindu dilakukan dalam bentuk laporan Faktor Risiko PTM yang dimasukan dalam
aplikasi ASIK dan dikumpulkan tiap bulan kepada seksi P2TMS Dinkes
Kab.Jayapura.

Waibhu, Januari 2023


Mengetahui,

Kepala UPTD Puskesmas Waibhu Pemegang Program Posbindu

Denny Donal Pelamonia Diana Ohoifutun, Amd.Kep

Anda mungkin juga menyukai