Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN TEORI MIKRO

1.UU NO 1 TAHUN 1970


2.KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
3. A. EAR PLUG (penyumbat telinga) merupakan alat untuk menyumbat atau penutup telinga yang
bertujuan melindungi dan mengurangi tingkat kebisingan yang masuk ke telinga.
B. SARUNG TANGAN (melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas atau dingin, radiasi, arus
listrik, bahan kimia, benturan atau pukulan, tergores benda tajam, atau infeksi.
4.SAFETY FIRST DAN PERTOLONGAN K3
5. Pencegahan k3

11 Langkah Pencegahan Kecelakaan Kerja yang Bisa Dilakukan


1. Memahami dan Melaksanakan K3.
2. Menyediakan APD.
3. Membuat SOP dan Pembagian Kerja.
4. Menciptakan Lokasi Kerja yang Aman.
5. Melengkapi Fasilitas Kesehatan.
6. Menempatkan Poster K3 di Tempat Kerja.
7. Memberikan Pelatihan Kepada Pekerja.
8. Memelihara Peralatan Pendukung Kerja.
6.

7.HAND TOOLS
8.LAPORAN KECELAKAAN KERJA
9.
10.-TIMAH
-MATA SOLDER
-GAGANG SOLDER
11. Faktor Teknis. Faktor pertama yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja adalah faktor teknis. ...
Kondisi Mesin dan Peralatan. Faktor teknis yang pertama terkait dengan kondisi mesin. ...
Bahan dan Segala Hal yang Bergerak. ...
Desain Tempat Kerja. ...
Lokasi Kerja. ...
Faktor Non Teknis. ...
Ketidaktahuan. ...
Keterampilan.

12.
13. kalibrasi alat ukur penting untuk memastikan akurasi, keandalan, dan kepatuhan terhadap standar.
Dengan melakukan kalibrasi secara teratur, kita dapat meminimalkan risiko kesalahan, meningkatkan
efisiensi, dan memenuhi persyaratan yang berlaku dalam berbagai industri.
MANFAAT DAN TUJUANYA
1. Memastikan akurasi pengukuran: Alat ukur rentan terhadap perubahan seiring waktu. Faktor
seperti perubahan suhu, kelembaban, keausan, dan kerusakan bisa mempengaruhi akurasi alat
ukur. Dengan melakukan kalibrasi secara teratur, kita dapat memastikan bahwa alat ukur
memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
2. Meningkatkan kepercayaan: Kalibrasi alat ukur adalah bukti bahwa alat tersebut telah diuji
dan terbukti memberikan hasil yang akurat. Ini memberikan kepercayaan kepada pengguna
alat ukur, baik itu pengguna internal dalam suatu organisasi maupun pengguna eksternal
seperti pelanggan atau pihak yang mengawasi kualitas.
3. Memenuhi persyaratan standar: Banyak industri memiliki standar dan regulasi yang
mengharuskan alat ukur mereka untuk dikalibrasi secara teratur. Dengan melakukan kalibrasi,
kita memastikan bahwa alat-alat ukur tersebut memenuhi persyaratan dan mematuhi regulasi
yang berlaku.
4. Mengurangi risiko kerugian: Pengukuran yang tidak akurat dapat menyebabkan kerugian
dalam berbagai cara. Misalnya, dalam industri manufaktur, pengukuran yang tidak akurat
dapat menghasilkan produk cacat atau penolakan produk yang sebenarnya bagus. Dalam
bidang kesehatan, pengukuran yang tidak akurat dapat mempengaruhi diagnosis dan
perawatan pasien. Dengan melakukan kalibrasi, kita dapat mengurangi risiko kerugian
tersebut.
5. Meningkatkan efisiensi: Alat ukur yang dikalibrasi dengan baik memungkinkan pengguna
untuk mengoptimalkan proses kerja. Ketika kita memiliki keyakinan terhadap hasil
pengukuran, kita dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data yang diperoleh. Hal
ini dapat membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan menghindari
pemborosan waktu dan sumber daya.

14. Persiapkan multimeter: Pastikan multimeter dalam kondisi baik dan terkalibrasi dengan
benar sebelum digunakan. Periksa juga baterei multimeter untuk memastikan dayanya
mencukupi.

1. Pilih mode pengukuran: Multimeter biasanya memiliki beberapa mode pengukuran yang
berbeda, seperti pengukuran tegangan (voltmeter), arus (amperemeter), resistansi (ohmmeter),
dan sebagainya. Pilih mode yang sesuai dengan parameter yang ingin diukur.
2. Sambungkan probe multimeter: Probe merah biasanya digunakan untuk mengukur tegangan
positif atau terminal positif, sedangkan probe hitam digunakan untuk mengukur tegangan
negatif atau terminal negatif. Pastikan probe terhubung dengan benar ke terminal yang sesuai.
3. Baca skala pengukuran: Setelah probe terpasang, baca angka atau skala yang ditampilkan
pada layar multimeter. Beberapa multimeter memiliki skala digital, sedangkan yang lain
memiliki skala analog dengan jarum yang bergerak. Pastikan Anda membaca nilai dengan
cermat dan mengikuti skala yang tepat.
4. Perhatikan satuan: Pastikan Anda memperhatikan satuan yang digunakan dalam pengukuran.
Tegangan diukur dalam volt (V), arus dalam ampere (A), dan resistansi dalam ohm (Ω).
Pastikan Anda memahami dan menginterpretasikan hasil pengukuran sesuai dengan satuan
yang benar.
5. Jaga keamanan: Selalu perhatikan keamanan saat menggunakan multimeter. Pastikan Anda
mengukur dalam rentang yang tepat, hindari menyentuh probe pada bagian yang terhubung
dengan arus tinggi, dan ikuti petunjuk keselamatan yang disediakan oleh produsen
multimeter.
6. Catat hasil pengukuran: Penting untuk mencatat hasil pengukuran yang relevan untuk
referensi dan dokumentasi selanjutnya. Ini akan membantu jika Anda perlu melacak
perubahan atau membandingkan hasil di masa depan.

15.

Anda mungkin juga menyukai