Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN 1

MENULIS KUTIPAN DAN DAFTAR REFERENSI


Perhatikanlah peta konsep tentang kutipan dan daftar referensi berikut ini
dengan saksama agar Anda dapat memahami hubungan antar bagian-bagian dalam
menulis kutipan dan daftar referensi!
Peta Konsep: Kutipan dan Daftar Referensi

A. HAKIKAT KUTIPAN DAN DAFTAR REFERENSI


Kutipan dan daftar referensi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan karya ilmiah. Kutipan dapat berfungsi sebagai penegasan, pembuktian,
pembanding, pemerluas, dan pendukung bukti. Dengan demikian kutipan dapat
dipakai sebagai landasan dalam berpendapat dan dapat meyakinkan pembaca
karena di dalam kutipan juga disertakan dari mana kutipan itu diambil. Sumber
kutipan secara umum hanya merujuk pada nama akhir pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman. Informasi yang lain, seperti judul buku, tempat terbit, penerbit,
dan informasi lain dapat dilihat pada daftar referensi. Kutipan dapat berupa
pendapat, saran, gagasan, dan data yang bersumber pada buku, jurnal imiah,
majalah, surat kabar, buletin, dokumen resmi, audio visual, dan internet.

Pembelajaran ini membantu Anda dalam menguasai kompetensi


menyusun kutipan dan menulis daftar referensinya dalam karya
ilmiah. Anda dianggap mampu menguasai kompetensi ini jika Anda
dapat (1) membedakan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung;
(2) menuliskan kutipan dan sumber kutipan; dan (3) menuliskan
daftar referensi sesuai dengan kaidah yang benar.

Mengamati Kutipan dan Daftar Referensi

PENGENALAN MULTIMETER ANALOG


KEPADA MAHASISWA BARU
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
Oleh
Putro Adi Pamungkas
NIM 1231110004-1B
A.

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan masyarakat modern peralatan elektronik merupakan


peralatan yang begitu penting. Paralatan elektronik itu merambah ke semua
sektor kehidupan termasuk dalam sektor pendidikan. Salah satu alat penting
yang berhubungan dengan elektronik dalam pendidikan adalah multimeter
analog. Alat tersebut berguna bagi kegiatan pembelajaran di laboratorium.
Penggunaannya juga tidak terlalu rumit. Butuh kehati-hatian dan ketelitian
dalam penggunaan multimeter analog ini. Namun karena ketidaktahuan
mahasiswa baru tentang alat tersebut, sering terjadi kesulitan dalam
pengoperasiannya. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kerusakan pada
multimeter analog tersebut. Untuk itu, mahasiswa baru harus mendalami
pengetahuan tentang multimeter analog ini. Berdasarkan uraian di atas
makalah ini akan membahas (1) fungsi multimeter analog, (2) pengoperasian
multimeter analog, dan (3) tindakan keamanan pada multimeter analog.

B.

FUNGSI MULTIMETER ANALOG


Multimeter analog adalah alat ukur yang harus dikenal oleh mahasiswa
yang belajar di bidang elektro Multimeter analog merupakan alat yang
berbentuk persegi panjang dan mudah digenggam. Luqman (2012:37)
berpendapat bahwa Multimeter analog merupakan suatu alat yang cocok
untuk melacak masalah-masalah kelistrikan atau biasa disebut dengan
troubleshoot.
Multimeter analog terdiri dari tiga macam alat ukur, yakni: Ohm-meter
digunakan untuk mengukur besar resistansi, Volt-meter digunakan untuk
mengukur besar tegangan pada suatu rangkaian kistrik, Ampere-meter
digunakan untuk mangukur besar arus listrik, sehingga biasa disebut dengan
AVO-meter (Ampere-Volt-Ohm meter). Untuk pengukuran tegangan dan arus
dibedakan menjadi arus/tegangan DC dan AC.

PENGOPERASIAN MULTIMETER ANALOG


Pengoperasian multimeter analog dapat dilihat pada pedoman
penggunaan yang disertakan dalam dos ketika membeli peralatan
ini. Jika tidak ditemukan pedoman penggunaannya, Secara
umum Luqman (2012:40) memaparkan langkah pengoperasian
multimeter analog sebagai berikut:
1) Sematkan probe dalam sambungan yang benar. Probe merah
pada potensial yang lebih positif (+) dibanding dengan probe
hitam (COM).
2) Setel saklar pemilih pada jangkah ukur yang sesuai untuk
pengukuran yang akan dilakukan.
3) Optimalkan jangkah ukur untuk mendapatkan pembacaan
yang terbaik, usahakan pembacaan hasil dalam rentang 1/3
akhir skala penuh.

Kutipa
n langsung
<40
kata

C.

Kutipan
tidak
langsun
g

4) Jika pengukuran telah selesai, letakkan probe pada


pengukuran tegangan dan setel saklar pemilih pada posisi
tegangan AC maksimum.
Untuk pengukuran tegangan, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah
1) Perhatikan jenis tegangan yang akan diukur, apakah AC atau
DC.
2) Pada saklar pemilih, pilih jangkah ukur di atas nilai
maksimum tegangan yang mungkin akan terukur.
3) Sambungkan probe ke tempat yang sesuai, biasanya untuk
tegangan tinggi dan tegangan rendah tempat sambungnya
berbeda.
4) Lakukan pengukuran untuk pengukuran DC atau AC,
yakinkan polaritas probe telah sesuai (terminal + komponen
ke terminal + instrumen dan terminal komponen ke
terminal COM instrumen), karena untuk multimeter analog
akan rusak jika polaritas tegangannya terbalik.
5) Lakukan pembacaan hasil ukur.
6) Jika telah selesai, pindahkan saklar pemilih ke posisi
tegangan AC tertinggi.
Pengoperasian di atas adalah pengoperasian untuk mengukur
tegangan. Multimeter analog juga dapat mengukur arus. Dalam
pengukuran arus, komponen dihubungkan seri dengan multimeter
analog.
Sungkono dan Luqman (2012:23) memaparkan langkahlangkah untuk mengukur besaran arus sebagai berikut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengukur besar arus adalah (1) Setel saklar pemilih
pada pengukuran arus dan jangkah ukur harus lebih
besar daripada besaran arus maksimum yang mungkin
akan terukur; (2) Sematkan probe ke soket yang sesuai
pada multimeter analog, probe hitam ke soket COM
dan probe merah ke soket positif (+); (3) Matikan
power supply rangkaian yang akan di tes, buka titk
dimana arus akan diukur; dan (4) Sambungkan probe
hitam ke sisi negatif rangkaian dan probe merah ke sisi
positif rangkaian.
Tidak hanya tegangan dan arus yangg dapat diukur oleh
multimeter analog. Resistansi juga dapat diukur oleh instrumen
ini. Untuk mengukur resistansi suatu komponen, komponen
tersebut harus dilepaskan dari rangkaiannya.
Menurut Luqman (2012: 49), langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mengukur resistansi adalah:
1) Setel saklar pemilih pada mode pengukuran resistansi
(OHM).
2) Lakukan kalibrasi nol dengan cara menghubung singkatkan
kedua ujung probe pada multimeter analog. Kemudian atur

Kutipan
langsung
40 kata
atau
lebih

Kuti
pan
tidak
lang
sung

dial pengatur yang bertanda 0 OHM ADJ hingga jarum


pada layar indikator menunjukkan skala 0.
3) Hubungkan kedua ujung probe pada kedua ujung
komponen. Janagan menyentuh komponen pada saat
pengukuran, karena dapat menyebabkan kesalahan
pembacaan nilai resistansi.
Tindakan Keamanan pada Multimeter Analog
Multimeter analog adalah alat yang mudah rusak oleh
perlakuan yang tidak hati-hati atau sembrono. Oleh karena itu,
butuh kehati-hatian dalam penggunaan multimeter analog ini.
Menurut Sungkono dan Luqman (2012:20) terdapat enam
tindakan keamanan yang harus dilakukan agar multimeter analog
ini tidak mudah rusak, yakni (1) Selalu putuskan sambungan ke
multimeter analog sebelum mengubah setelan saklar pemilih; (2)
Selalu
perhatikan
setelan
saklar
pemilih
sebelum
menyambungkan ke rangkaian; (3) Jangan pernah membiarkan
saklar pemilih pada setelan arus; (4) Resiko kerusakan multimeter
analog lebih besar karena pada setelan arus, multimeter analog
memiliki nilai resistansi yang rendah; (5) Perhatikan sambungan
probe merah (+) dan hitam (-) pada rangkaian, karena multimeter
analog akan rusak jika sambungan terbalik; dan (6) Sesudah
melakukan pengukuran, posisikan saklar pemilih pada posisi OFF
atau tegangan AC tertinggi.
D.

Kutipan
tidak
langsun
g

Penutup
Multimeter analog memiliki beberapa fungsi. Multimeter
analog juga berperan dalam pengecekan keadaan komponen dan
pengukuran. Hal itulah yang akan dimanfaatkan oleh mahasiswa
bidang elektro. Jika mahasiswa-mahasiswa baru tidak dapat
mengoperasikan multimeter analog, praktikum di laboratorium
akan terhambat. Bahkan jika mahasiswa baru membuat kesalahan
fatal, dapat menimbulkan kerusakan pada multimeter analog dan
komponen-komponen lainnya.
Fungsi-fungsi multimeter analog adalah:
1) Melacak kerusakan komponen
2) Pengukuran tegangan
3) Pengukuran arus
4) Pengukuran resistansi
Sebagai mahasiswa baru, sebaiknya dapat memahami
penggunaan multimeter analog yang benar dan aman. Agar
apabila ada yang bermasalah dengan suatu komponen, kita dapat
memastikan keadaan komponen tersebut melalui pengecekan
dengan menggunakan multimeter secara aman.
E.

DAFTAR REFRENSI
Luqman, Mohammad. 2012. Alat Ukur dan Pengukuran. Jakarta:
Penerbit Eka Cipta.

Daftar
refere
nsi

Sungkono dan Mohammad Luqman. 2012. Petunjuk


Praktikum Instrumentasi Elektronika. Malang: Politeknik Negeri
Malang.

Amatilah secara saksama kutipan dan daftar referensi pada teks di atas
dengan menggunakan panduan berikut.
1. Apakah perbedaan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung?
2. Apakah perbedaan sumber kutipan dan daftar referensi?
3. Hasil pengamatan yang telah Anda susun diskusikan dengan teman-teman
Anda.
4. Masukan dari kegiatan diskusi itu, silakan dipakai untuk menyempurnakan
hasil pengamatan yang sudah Anda lakukan!
5. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelompok yang lain dan
kelompok lain dapat memberikan masukan!
6. Bapak/Ibu dosen akan memberikan penguatan tentang kutipan dan daftar
referensi, sehingga Anda mempunyai pemahaman yang utuh tentang
kutipan dan daftar referensi untuk keperluan menulis karya ilmiah.

B. MENULIS KUTIPAN
Kutipan dibagai menjadi dua jenis, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang yang diambil secara utuh dari
sumbernya. Sedangkan kutipan tidak langsung merupakan yang diubah dari
bentuk aslinya. Pengubahan itu dapat berupa kata dan kalimatnya, tetapi
redaksionalnya saja yang diubah, arti kutipan dan sumbernya harus tetap sama.
Kutipan dapat bersumber dari buku, jurnal, artikel, koran, majalah, dan internet.
Hanya sumber yang dikutip saja yang dibuatkan daftar referensinya.
Kutipan langsung dibagi menjadi dua, yaitu (1) kutipan yang berisi <40 dan
(2) kutipan 40 kata. Kutipan langsung <40 kata ditulis di antara tanda kutip (...)
sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan
nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi
satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Kutipan 40 ditulis tanpa
tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi
sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Kutipan tidak langsung ditulis

tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis ditempatkan sebelum atau
setelah kutipan.

1. Langkah-Langkah Menulis Kutipan

Langkah-langkah Menulis Kutipan Langsung

1. Tentukan objek yang akan Anda kutip secara langsung.


2. Hitunglah jumlah kata yang ada dalam kutipan tersebut <40 dan (2)
kutipan 40 kata.

3. Kutipan <40 kata mengikuti ketentuan: (1) ditulis di antara tanda


petik, (2) ditulis menyatu dengan teks di antara tanda kutip, (3) nama
akhir penulis ditulis menyatu dengan teks, dan (4) tahun terbit dan
nomor halaman ditulis di antara tanda kurung.
4. Kutipan 40 mengikuti ketentuan: (1) ditulis tanpa tanda kutip dan ditulis
terpisah dari teks yang mendahului, (2) ditulis 1,2 cm dari garis tepi
sebelah kiri dan kanan, dan (3) diketik dengan spasi tunggal.

Langkah-langkah Menulis Kutipan Tidak Langsung

1. Tentukan objek yang akan Anda kutip secara tidak langsung.


2. Susunlah redaksinya tanpa mengubah makna objek yang akan Anda
kutip.
3. Tulislah kutipan itu secara terpadu dengan teks utama.
4. Nama akhir penulis diikuti dengan diikuti tahun terbit dan nomor
halaman di dalam kurung ditulis sebelum kutipan atau nama akhir
penulis, tahun terbi: nomor halaman di dalam tanda kurung ditulis
mengikuti kutipan tidak langsung.
2. Praktik Menulis Kutipan
Tulislah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung dengan panduan
berikut ini.
1. Buatlah kutipan langsung <40 kata dan 40 kata serta kutipan tidak langsung

dari sebuat referensi berdasarkan langkah-langkah meyusun kutipan.


2. Diskusikan dengan teman Anda hasil menulis kutipan tersebut!
3. Teliti kembali hasil menulis Anda berdasarkan instrumen yang disediakan!
4. Jika masih ada jawaban tidak, Anda harus menyusun kembali bagian
yang jawabannya tidak menjadi ya.
5. Jika sudah yakin jawaban sesuai dengan instrumen, silakan diserahkan
kepada dosen untuk dinilai.
Kemahiran Anda dalam menulis kutipan sudah pasti akan Anda peroleh jika
Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada tulisan pertama masih
banyak kesalahan. Pada tulisan yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik
dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya.
Instrumen Menulis Kutipan
Berilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda
centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian
yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang berarti latar belakang
masalah yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!
No.
1
2
3

Uraian
Apakah kutipan langsung 40 kata sudah ditulis
secara terpisah dengan teks yang mendahului dan
diketik dengan spasi satu?
Apakah kutipan langsung <40 kata sudah ditulis
menyatu dengan eks utama dan ditulis di antara tanda
kutip?
Apakah nama penulis, tahun terbit, dan nomor
halaman sudah ditulis seseui dengan kaidah?

ya

tidak

C. MENULIS DAFTAR REFERENSI


Daftar referensi merupakan rekapitulasi tentang nama pengarang, judul
referensi, dan publikasi penerbitan yang dikutip secara langsung ataupun tidak
langsung. Referensi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar referensi. Pada
dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar referensi secara berturut-turut meliputi
(1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah,
tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) kota

tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi
tergantung jenis sumber referensinya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara
penulisan namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang terdiri dari
dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat
atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri
dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar referensi. Secara lengkap jenis referensi
ditulis dengan kaidah seperti berikut.
Kaidah Penulisan Daftar Referensi
1)

Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul
buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata,
kecuali kata hubung. Kota tempat penerbit dan nama penerbit dipisahkan
dengan titik dua (:).
Contoh:
Sumanto. 2000. Dasar-dasar Mesin Pendingin. Yogyakarta: Penerbit Andy.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang
sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan
diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara
kronotogis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Muhib, A. 2013a. Pesawat Angkat. Yogjakarta: Adi Karya Press.
Muhib, A. 2013b. Surveyor dan Cara Kerjanya: Pengantar Memahami
Sistem Pesawat Angkat. Yogyakarta: Adi Karya Press.

2)

Buku yang berisi Kumpulan Artikel yang Ada Editornya


Cara penulisannya seperti menulis referensi dari buku, ditambah dengan
tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di
antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Djajanto, L. (Ed.). 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Malang:
Penerbit Selaras.
Zainuri, A.M., Adhisuwignyo, A., Susapto (Eds.). 2013. K3 dan Etika Profesi.
Yogyakarta: Bayu Prima.

3)

Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel yang Ada Editornya


Nama penulis artikel ditulis di depan, diikuti dengan tahun penerbitan.
Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis
nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila
lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring,
dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Peters, M, S. 1959. McGRAW-Hill Series in Chemical Enginering. Dalam
Donald L.K (Ed.), Handbook of Natural Gas Enginering (hlm.1-33).
New York: McGRAW-Hill Book Company.
Yodo, A.S. 2007. Satu Abad K3 Indonesia. Dalam S. Sahab & Marbun (Eds.),
Kesehatan Kerja (hlm.53-60). Jakarta: Penerbit Sejahtera

4)

Buku yang Ada Editornya


Cara penulisannya sama dengan referensi dari buku, tetapi nama editor
dicantumkan di antara tanda kurung di belakang judul buku, disertai
keterangan Ed.
Contoh:
Hutahaean, R.Y. 2006. Mekanisme dan Dinamika Mesin (FI. Sigit Suyantoro,
Ed.). Yogyakarta: C.V Andi Offset.

5)

Buku Lebih dari Satu Jilid


Cara penulisannya sama dengan daftar referensi dari buku, ditambah
keterangan jilid atau volume yang ditulis di antara tanda kurung setelah judul
buku.
Contoh:
Weaver, R. 2000. Desain Pipa Proses (volume 2). Jakarta: Universitas
Indonesia.

6)

Buku yang Berasal dari Pereferensian Elektronik


Setelah nama penulis, tahun, judul buku, kota, dan nama penerbit, nama
perreferensian dicantumkan setelah penerbit buku. Alamat web perreferensian
tersebut harus dicantumkan, disertai tanggal aksesnya.
Contoh:
Marsyahyo, E. 2003. Mesin Perkakas Pemotongan Logam. Malang: Bayu
Media Publishing. Dari Polinema Library, (Online), (http://www.
polinema.ac.id), diakses 5 Mei 2014.

7)

Buku yang Tidak Diketahui Nama Pengarangnya


Judul buku ditulis dengan disertai tahun penerbitan, kota, dan nama
penerbit. Judul buku dicetak miring, dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
TIP Otomotif Edisi 2. 2000. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

8)

Artikel dalam Jurnal Tercetak


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul
artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata.
Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya
ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Di bagian akhir berturut-turut
dicantumkan tahun/jilid/volume, nomor terbitan (dalam kurung), dan nomor
halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Ilman, M.N.2004. Continuous Cooling Transformation and Microstructure In
C-Mn Steel Weld Metals. Jurnal Teknik, 11(1): 86-91.

9)

Artikel dalam Internet Berbasis Jurnal Tercetak


Cara penulisannya seperti referensi dari artikel jumal tercetak, tetapi
diikuti dengan keterangan (Online), alamat situs, dan tanggal akses. Volume,
nomor terbitan, dan nomor halaman dicantumkan setelah kata (Online).
Contoh:
Rahbini., Gumono & Moh. Thamrin. 2012. Meningkatkan Kompetensi
Menggambar Teknik dengan Metode Scaffolding. Jurnal Politeknik,
(Online), 1 (1): 12-21, (http://www.polinema.ac.id), diakses 24 Januari
2014.

10)

Artikel dalam Jurnal Elektronik Tidak Berbasis Cetak


Volume dan nomor jurnal ditulis setelah nama jurnal. Nomor halaman
tidak dicantumkan. Alamat situs jurnal ditulis dengan tanda kurung dan
disertai tanggal akses.
Contoh:
DeMarie, D. 200.1. A Trip to the Zoo: Children's Words and Photographs.
Early Childhood Research and Practice, 3 (1). (Online), http:// ecfp.
uiuc.edu/v3nl/demarie.html), diakses 30 Agustus 2001.

11)

Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM


Penulisannya dalam daftar referensi sama dengan referensi dari artikel

dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam


kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual
Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:
573-582 (CD-ROM: TSSOL Quarterly-Digital, 1997).
12)

Kumpulan Abstrak Tercetak


Judul jurnal dicetak miring, disertai volume, nomor jurnal, dan nomor
halaman artikel. Judul kumpulan abstrak dicetak miring. Identitas kumpulan
abstrak (volume dan nomor) juga dicantumkan.
Contoh:
Collins, J. 1993. Immigrant Families in Australia. Journal of Comparative
family Studies, 24 (3): 291-315. Abstrak diperoleh dari Multicultural
Education Abstracts, 1995, 14, Abstract No. 95M/064.

13)

Artikel dalam Majalah atau Koran


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan
tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada
setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan
huruf kecii kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor
halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info
Komputer, IV (4): 46-48.

14)

Koran Tanpa Penulis


Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditutis
setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar kecil dicetak
miring dan diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Kompas. 23 Januari 2014. Produsen Otomotif Dunia Siap Investasi di
Indonesia, hlm. 12.

15)

Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit


(Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga)
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring,
diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.

Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomot 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT. Armas Duta Jaya.
16)

Dokumen Resmi Pemerintah yang Diambil dari Internet


Setelah tahun dokumen, situs yang memuat dokumen tersebut
dicantumkan, disertai alamat situs dan tanggal aksesnya. Nama situs dicetak
tegak dengan huruf besar pada huruf awal setiap kata.
Contoh:
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan National.
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia. (Online), (http://www.jdih. bpk.go.id),
diakses 25 September 2008.

17)

Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut


Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti
dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan,
dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Politeknik Negeri Malang. 2002. Pedoman Akademik Polinema. Malang:
Politeknik Negeri Malang.

18)

Lembaga yang Ditulis oleh Satu atau Beberapa Orang Atas Nama
Lembaga tersebut
Nama orang yang mengarang ditulis pada bagian awal, disertai tahun.
Lembaga yang menerbitkan buku itu dicantumkan setelah nama kota.
Contoh:
Hudoyo, K.S, Kurnia, W. & Evan, F.G., 2007. Strategi Nasional Kesehatan
Kerja di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

19)

Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya
asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat
penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli
tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa Tahun.
Contoh:
Wilson, E.M. 1993. Hidrologi Teknik. Terjemahan Purbo-Hadiwidjoyo, MM.
1993. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

20)

Laporan Akhir, Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada
sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti
dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota
tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Arifin, Zainul. 2009. Pengontrol Sirine Pabrik dengan Waktu Terprogram.
Laporan Akhir tidak diterbitkan. Malang: Politeknik negeri Malang.

21)

Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya


Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul
makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan "Makalah
disajikan dalam ...", nama pertemuant lembaga penyelenggara, tempat
penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Sudarmaji, Agus H. 2012. Menggagas Pendidikan Politeknik yang Lebih
Maju. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan
Politeknik, Polinema, Malang, 14 Maret.

1. Langkah-Langkah Menulis Daftar Referensi


1. Perhatikan sumber kutipan di dalam teks yang memuat nama akhir, tahun
terbit, dan nomor halaman. Catat nama lengkap penulis, tahun terbit, judul
buku, kota terbit, dan penerbitnya.
2. Tulislah daftar referensi sesuai dengan jenisnya berdasarkan kaidahnya.
3. Urutkan sesuai abjad dengan menggunakan ms word dengan langkah (1)
block semua daftar referensi.
4. Pilih Home-Page Lauout-Sort-Sort teks-pilih Ascending-OK kemudian
pilih Paragrapf-special Hanging-OK

2. Praktik Menulis Daftar Referensi


Kemahiran Anda dalam daftar referensi sudah pasti akan Anda peroleh jika
Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada tulisan pertama masih
banyak kesalahan. Pada tulisan yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik
dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya.
Tulislah daftar referensi dengan panduan perintah berikut ini.

1.

Tulislah daftar referensi dari data berikut!

No.

Pengarang/
lembaga

Judul

Imam
Mashudi
& Desta
Rahmanty
a
Mabuaga
Rahbini
(Editor)

Kerja
Bangku:
Prinsip dan
Fungsi
Pengelolaan
Alat
Meningkatkan
Kompetensi
Menggambar
Teknik
dengan
Pendekatan
Scaffolding
Hukum
Perburuhan
dan K3
Pedoman
Pendidikan
Polinema
Mewaspadai
Lahar Dingin

Yogjakarta/ Pustaka
Pelajar

2012

Jakarta/ Rintisan Ilmu

2013

Solo/ Bumi Abjad

2010

Malang/Polinema

2013

Pedoman
Penulisan
Laporan
Sistem
Pendingin
Mesin

Jakarta/Kemendikbud

15
Halaman 6
Febru
ari
2013
2013

Surabaya: Usaha Ilmu

2008

Buku
terjemahan

Analisis
SWOT dalam
Industri AC

Jurnal Bistek No 1
Volume 1(online)
http://www.polinema.a
c.id

2001

Jurnal
online

3
4
5

6
7

Moh.
Abdul
Haris
Politeknik
Negeri
Malang
Jawa Pos

Dirjen
Pedidikan
Tinggi
Garnita
Bill
(penerjem
ah:
Sukasi)
Bambang
Irawan

Kota/penerbit

Tahun

Keterangan

2.

Diskusikan dengan teman Anda hasil menulis referensi tersebut!

3.

Teliti kembali hasil menulis Anda berdasarkan instrumen yang disediakan!

4.

Jika masih ada jawaban tidak, Anda harus menyusun kembali bagian yang
jawabannya tidak menjadi ya.

5.

Jika sudah yakin jawaban sesuai dengan instrumen, silakan diserahkan


kepada dosen untuk dinilai!

Instrumen Menulis Daftar Referensi


Berilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda
centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian
yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang berarti kalimat yang Anda
susun dapat dinyatakan sempurna!
No.
1
2
3

Pertanyaan
Apakah daftar referensi ditulis sesuai dengan jenisnya?
Apakah daftar referensi sudah diurutkan sesuai dengan
urutan abjad?
Apakah daftar referensi sudah ditulis dengan bentuk
paragraf gantung/hanging paragraph?

ya

tidak

Anda mungkin juga menyukai