Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN BUDAYA ISLAM DENGAN PSIKOLOGI ANTROPOLOGI

Cristina Sevi Anggita

Psikologi antropologi adalah cabang ilmu yang bersifat interdisipliner dan


mempelajari interaksi antara kebudayaan dan proses mental manusia. Ini melibatkan
analisis budaya, nilai-nilai, norma, dan struktur sosial yang membentuk identitas individu
serta bagaimana hal-hal ini mempengaruhi cara individu berpikir, merasa, dan bertindak.
Antropologi Islam adalah ilmu yang mempelajari manusia, termasuk asal-usul dan
perkembangannya, secara biologis, fisik, bahasa, kebudayaan, dan asas-asas kebudayaan
suku-suku bangsa sesuai dengan ajaran Islam. Antropologi Islam juga memungkinkan
kajian terhadap hubungan agama dan budaya, serta bagaimana kaum Muslim
mempraktekkan ajaran Islam yang sudah terenkulturasi dengan budaya lokal. Dalam
artikel ini, akan membahas tentang Hubungan Budaya Islam dengan Psikologi Antropologi
dengan penelitian menggunakan studi literatur.

Psikologi antropologi Islam dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana


agama dan budaya memengaruhi perilaku dan pola pikir manusia, termasuk masyarakat
Muslim. Tujuan dari antropologi Islam adalah untuk memahami budaya umat Islam
berdasarkan ajaran yang terdapat dalam kitab suci Islam dan untuk membantu masyarakat
Muslim membangun kebudayaan dan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Antropologi Islam juga membantu dalam memahami aspek empiris keberagamaan umat
Islam dan melihat hubungan antara agama Islam dengan budaya dan masyarakat. Selain
itu, antropologi Islam juga dapat digunakan untuk melihat fungsi agama dalam masyarakat
yang seimbang dan memberikan gambaran yang variatif tentang hubungan agama dengan
cross-culture.

Pengkajian terhadap antropologi Islam tidak dapat dilepaskan dengan kebudayaan,


karena agama adalah fenomena universal yang menyangkut seluruh peristiwa perubahan
sosial manusia, sehingga kajian tentang agama selalu akan terus berkembang dan menjadi
kajian yang penting seiring dengan perkembangan perubahan manusia. Karena sifat
universalitas agama dalam masyarakat, maka kajian tentang masyarakat tidak akan
lengkap tanpa melihat agama sebagai salah satu faktornya, dan demikian pula sebaliknya.
Agama adalah suatu fenomena abadi manusia yang secara langsung memberikan
gambaran bahwa keberadaan agama tidak lepas dari pengaruh realitas di sekelilingnya.
Seringkali praktik-praktik keagamaan pada suatu masyarakat dikembangkan dari doktrin
ajaran agama dan kemudian disesuaikan dengan lingkungan budaya. Agama Islam adalah
agama yang diperuntukkan untuk mengatur manusia menuju kehidupan yang lebih baik,
sehingga pemahaman terhadap agama harus dilakukan melalui pengamatan secara empiris
tentang manusia itu sendiri. Tanpa memahami manusia maka pemahaman tentang agama
tidak akan menjadi sempurna.

REFERENSI

Morris, Brian, (1991) Antropological Studies of Relegion: An Intruduction Text, Cambriidge:


Cambridge University Press

Yodi Fitriadi Potabuga (2020) Pendekatan Antropologi: Pascasarjana Universitas Islam


Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/adyan/article/download/1332/1294

https://ejournal.iaialaziziyah.ac.id/index.php/jian/article/download/237/175/749

http://suhendarsyahalfian.blogspot.com/2013/03/pendekatan-antropologi-dalam-studi-
islam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai