Anda di halaman 1dari 3

Pada praktikum kali ini membahas tentang modul tiga yaitu momen inersia.

Pada
percobaan pertama adalah konstanta pegas spiral pada alat momen inersia dengan tujuan
yaitu menentukan konstanta pegas spiral dan menentukan momen inersia dari pada alat
momen inersia. Pada percobaan kedua adalah momen inersia benda dengan tujuan memahami
konsep momen inersia dan menentukan momen inersia benda.
Alat dan perlengkapan yang digunakan dalam praktikum ini adalah yang pertama
neraca yang digunakan untuk mengukur massa benda, yang kedua adalah alat momen inersia
berfungsi sebagai menentukan momen inersia dari berbagai macam benda dengan
menggunakan metode osilasi, yang ketiga adalah gerbang cahaya atau photo gate berfungsi
sebagai pendeteksi transisi gelap ke terang dan terang ke gelap pada benda yang
melewatinya, yang keempat jangka sorong berfungsi untuk mengukur ketebalan benda,
diameter dalam dan diameter luar dan juga mengukur kedalaman suatu benda, yang kelima
adalah benang nilon yang berfungsi untuk mengikat perangkat beban, yang keenam adalah
perangkat beban berfungsi sebagai pemberat, yang ketujuh adalah pencacah waktu berfungsi
pewaktu atau timer dan sebagai pencacah atau counter dan yang kedelapan adalah benda
yang terdiri dari bola pejal, silinder pejal, silinder berongga, piring dua ratus tujuh belas,
piring tujuh ratus empat belas dan kerucut pejal yang berfungsi sebagai objek yang akan
diteliti pada praktikum ini.
Pada modul kali ini dibahas tentang momen inersia. Sebelum membahas momen
inersia, kita harus mengetahui pengertian dari torsi. Torsi adalah gaya yang di berikan suatu
benda untuk berotasi atau berputar pada porosnya. Momen inersia adalah ukuran
kelembaman suatu benda. Faktor faktor yang mempengaruhi momen inersia adalah massa
benda, bentuk benda, jari jari dan titik porosnya. Hukum-hukum yang digunakan dalam
momen inersia adalah hukum newton dan hukum hooke. Dimana Hukum satu Newton yang
berbunyi Jika resultan pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap
diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap dengan rumus
sigma F sama dengan nol. Hukum dua Newton berbunyi Percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya dengan rumus
F sama dengan m dikali a. Hukum tiga Newton berbunyi ketika suatu benda memberikan
gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda pertama dengan rumus Faksi sama dengan min Freaksi.
Hukum Hooke berbunyi jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas tidak melampaui
batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus atau sebanding dengan
gaya tariknya. Elastis adalah kemampuan suatu benda untuk dapat kembali ke bentuk semula.
Plastis adalah Ketidakmampuan suatu benda untuk dapat kembali ke bentuk semula. Getaran
adalah gerak bolak balik pada titik setimbangan. Periode adalah waktu yang diperlukan suatu
benda untuk melakukan satu gelombang atau putaran secara penuh. Keseimbangan adalah
suatu gaya dimana titik keseimbangannya itu sama. Kesetimbangan adalah suatu keadaaan
tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda kecuali gaya berat dan gaya normal. Gaya berat
adalah gaya yang diakibatkan oleh massa dan dipengaruhi oleh gravitasi. Gaya gravitasi
adalah gaya tarik menuju pusat bumi. Gaya normal adalah gaya yang ada di benda, dimana
dua buah benda yang bersentuh pada bidang yang saling tegak lurus dengan benda yang
disentuh. Gerak osilasi adalah gerak bolak balik pada kesetimbangan dengan lintasan yang
sama. Gerak rotasi adalah gerak yang berputar pada porosnya. Gerak translasi adalah gerak
dari suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama disetiap titiknya, dapat berupa
vertikal dan horizontal.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kali ini ada dua percobaan yaitu
percobaan yang pertama adalah konstanta pegas spiral pada alat momen inersia. Pada
percobaan pertama ini percobaan yang harus dilakukan adalah menentukan konstanta pegas
dan menentukan momen inersia diri pada alat momen inersia. Dalam data percobaan pertama
banyak terdapat perbedaan hasil akhir dan ada juga yang berpengaruh terhadap besarnya
konstanta spiral , k antara lain yaitu torsi, simpangan, jari jari dan tetha rata rata. Pada
percobaan kedua adalah menentukan momen inersia benda. Dalam percobaan dua terdapat
perbedaan momen inersia karena jari jari tiap benda berbeda dengan titik rotasinya, terdapat
juga massa dan bentuk benda yang mempengaruhi momen inersianya dan juga bentuk rumus
yang digunakan di setiap benda berbeda.
Pengaplikasian momen inersia adalah kehidupan sehari hari antara lain pertama
adalah Permainan gasing. Gasing merupakan mainan yang bisa berputar pada poros dan
berkesetimbangan pada suatu titik. Untuk memainkan gasing, biasanya digunakan tali yang
dililitkan pada badan gasing. Kedua adalah bermain golf. Formasi yang dibentuk ketika
hendak memukul bola golf merupakan contoh lain dari momen inersia. Semakin besar massa
dan berat tubuh atlet, semakin besar pula tahanan yang menghambat gerakannya. Ketiga
adalah mesin sentrifugasi. Dalam industri farmasi, mesin sentrifugasi digunakan untuk
memisahkan campuran bahan kimia. Mesin ini memanfaatkan momen inersia dari
kesetimbangan antar tabung yang digunakan untuk memisahkan campuran bahan kimia. Ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Seperti, getaran berlebih
pada mesin yang bisa berakibat pada pecahnya tabung lain. Keempat adalah bermain ski es.
Sama seperti golf, formasi yang dibentuk ketika meluncur merupakan contoh dari momen
inersia. Karena torsi yang dikerjakan oleh es adalah kecil, momentum anguler pemain ski
mendekati konstan. Ketika pemain ski menarik tangannya ke dalam arah badan, momen
inersia terhadap sumbu vertikal berkurang. Lantaran momentum angularnya L sama dengan I
dikali ω harus tetap konstan, bila satu berkurang, kecepatan angular ω bertambah, maka
pemain itu akan berputar dengan laju yang lebih cepat. Kelima adalah jaw crusher. Jaw
Crusher merupakan alat yang menerapkan momen inersia. Alat ini dipakai secara luas pada
industri pertambangan, industri metal, konstruksi, pembangunan jalan tol, pembangunan rel
kereta dan industri kimia. Jaw crusher bekerja dengan mengandalkan kekuatan motor.
Melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk
membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran
yang terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak, serta side-lee board dapat dihancurkan
dan diberhentikan melalui pembukaan pemakaian.
Kesalahan penelitian yang terjadi pada saat praktikum modul tiga yaitu kesalahan
pada alat praktikum yaitu piringan alat momen inersianya terlalu menempel sehingga tidak
dapat berputar maksimal dan kabel yang dicolok ke pencacah waktu tidak sempurna sehingga
tidak dapat membaca waktu dan hasil pada saat objek praktikum dirotasikan atau diputar.
Kesalahan praktikan pada saat memutar objek praktikum tidak sesuai dengan arah jarum jam
sehingga hasil data yang diperoleh terdapat kesalahan, menjatuhkan beban ke lantai, dan
menarik beban terlalu kuat sehingga benang nilon terlepas dari bautnya.

Anda mungkin juga menyukai