Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/278026297

Neurofibromatosis tipe 1: Manifestasi Dermatologis, Neurologis, dan


Psikiatris.

Article · January 2014

CITATIONS
READS
0
7,331

4 authors, including:

Hardyanto Soebono
Retno Danarti
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
70 PUBLICATIONS 554 CITATIONS
105 PUBLICATIONS 831 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Retno Danarti on 15 September 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Laporan Kasus

NEUROFIBROMATOSIS TIPE 1:
MANIFESTASI DERMATOLOGIS, NEUROLOGIS,
DAN PSIKIATRIS
Tetra Rianawati,* Retno Danarti,* Hardyanto Soebono,* Bambang Hastha Yoga**

*Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


**Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa
FK Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr SardjitoYogyakarta

ABSTRAK

Neurofibromatosis tipe 1 (NF1) merupakan kelainan genetik yang paling sering ditemukan.
Kelainan tersebut diturunkan secara dominan autosomal dengan penetransi 98-100% dan mutasi
pada 50% kasus. Anak dengan NF1 mempunyai kelainan kulit bervariasi, dari ringan berupa
makula café-au-lait dan axillary freckling hingga neurofibroma. NF1 juga berkaitan dengan
peningkatan risiko keganasan, gangguan kognisi, gangguan psikiatris, dan epilepsi pada anak.
Seorang anak lelaki usia 12 tahun, mengeluh timbul bercak kecoklatan pada punggung
dan ketiak sejak usia 4 tahun, riwayat kejang disangkal dan prestasi akademik di sekolah baik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan café-au-lait multipel dan axillary freckling. Tidak ditemukan
nodus Lisch pada pemeriksaan slit lamp mata. Pemeriksaan electroencephalography ditemukan
gelombang epileptiformis abnormal dan brain mapping tidak menunjukkan fokus maupun asimetri.
Pemeriksaan children's depression inventory tidak didapatkan depresi. Hasil tes grafis menunjukkan
kecenderungan peran dominan dalam kelompoknya, cenderung ingin menonjolkan diri, tidak
seimbang antara keinginan dan usaha serta kemampuannya sehingga dapat menimbulkan konflik
batin, mudah cemas, dan merasa tidak aman.
Diagnosis NF1 perlu dipertimbangkan pada kasus café-au-lait multipel, karena akan
memengaruhi prediksi kelainan neurologis, gangguan psikiatris, dan prediksi pewarisan genetik.
Dengan demikian, pelacakan kelainan neurologis dan psikiatris penting dilakukan terkait dugaan NF1.
(MDVI 2014; 41/4:158 - 164)

Kata kunci : neurofibromatosis tipe 1, kelainan neurologis dan psikiatris

ABSTRACT

Neurofibromatosis type 1 (NF1) is a genetic disorder that is most common found. The
disorder is autosomal dominant inheritance with penetrance 98-100% and has 50% mutation
rate. Children with NF1 have a skin disorder varies, from mild form of macular café-au-lait spots
and axillary freckling until neurofibroma. NF1 is also associated with an increased risk of
malignancy, cognition disorders, psychiatric disorders, and epilepsy in children.
Reported one case, a 12 years old boy, complained arise brownish spots on his back and
armpits since he was 4 years old, history of seizures was denied and academic performance at
school was fine. On physical examination found multiple café-au-lait spots and axillary freckling.
No Lisch nodule and other abnormalities in the eye examination. Electroencephalography
examination found abnormal epileptiform waves and brain mapping does not show focus and
asymmetry. Examination of children's depression inventory is not found depression. Projective
drawing showed a tendency dominancy in the group, tend to assert himself, imbalance of desire
and ability, hence it may cause inner conflict, anxious, and insecure.
NF1 diagnosis should be considered in cases of multiple café-au-lait, because it will affect the
Korespondensi : prediction of neurological disorders, psychiatric disorders, and the prediction of genetic inheritance.
Gd. Radiopoetra Lt.3, Jl. Farmako, Hence, investigation of neurologic and psychiatric disorders is important related NF1 notion.(MDVI
Sekip, Yogyakarta 2014; 41/4:158 - 164)
Telp/fax. 0274 - 560700
Email: tetraniasun@gmail.com Keywords: neurofibromatosis type 1,neurological and psychiatrical problems

1
T Rianawati, Neurofibromatosis tipe 1: manifestasi dermatologis, neurologis, dan

PENDAHULUAN Sejak usia 4 tahun timbul bercak coklat pada


punggung dan paha, ukuran 2x3 cm, tidak gatal dan tidak
Neurofibromatosis tipe 1 (NF1, MIM 162200) nyeri. Bercak coklat semakin bertambah banyak dengan
merupakan kelainan genetik yang paling sering ditemukan ukuran yang lebih kecil. Tidak terdapat gangguan
dengan insidensi 1 dalam 3.500 kelahiran hidup pada berkeringat pada bercak coklat. Saat usia 5 tahun mulai
semua kelompok etnik.1,2 NF1 diturunkan secara muncul bercak coklat pada kedua ketiak dengan diameter
dominan autosomal, dengan penetransi 98-100%. Namun < 5 mm. Ketika usia 6 tahun, pasien pernah periksa ke
demikian, dengan tingginya angka mutasi baru, yaitu dokter spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) untuk
sekitar 50% kasus orangtua yang tidak menderita NF1, menghilangkan bercak kecoklatan tersebut dan disarankan
mungkin memiliki anak dengan NF1.3-7 periksa ulang saat usia 12 tahun. Satu bulan yang lalu
Anak dengan NF1 mempunyai kelainan kulit pasien periksa lagi ke dokter SpKK yang sama dan
bervariasi dari ringan berupa makula café-au-lait dan dirujuk ke Klinik Kulit dan Kelamin RSS.
axillary freckling hingga dijumpai neurofibroma. Riwayat penyakit dahulu tentang kejang tanpa
Neurofibromatosis tipe 1 juga berkaitan dengan disertai demam, nyeri pada area bercak coklat, gangguan
peningkatan risiko keganasan, gangguan kognisi, penglihatan dan pendengaran disangkal. Riwayat
gangguan psikiatris, dan epilepsi pada anak.8,9 kelahiran dilaporkan, anak lahir spontan, berat badan lahir
Laporan kasus ini akan membahas seorang anak laki- 4 kg dan langsung menangis. Riwayat tumbuh kembang
laki berusia 12 tahun dengan café-au-lait multipel yang dalam batas normal, mulai miring usia 3 bulan, tengkurap
didiagnosis sebagai NF1. Diagnosis NF1 penting usia 4 bulan, merangkak usia 8 bulan, dan berjalan usia 1
dipertimbangkan pada kasus café-au-lait multipel, karena tahun. Riwayat tinggal kelas disangkal dan prestasi di
diprediksi akan memengaruhi kelainan neurologis, sekolah bagus. Riwayat penyakit keluarga, tidak
gangguan psikiatris, dan pewarisan genetik. Dengan didapatkan bercak kecoklatan atau benjolan sewarna kulit
demikian, pembahasan kasus ini difokuskan pada (Gambar 1). Ayah dan ibu tidak memiliki hubungan darah.
pelacakan kelainan neurologis dan psikiatris yang penting Pada pemeriksaan fisis didapatkan keadaan umum
dilakukan, terkait dugaan NF1. baik, kompos mentis, tanda vital dalam batas normal,
status gizi baik, dan tinggi badan dalam batas normal
(153cm). Kepala, rambut, dan kedua mata dalam batas
KASUS normal. Gigi, jarak antar gigi, besar gigi, bentuk gigi dan
ginggiva dalam batas normal. Dada, payudara dan papila
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun, pelajar SD payudara dalam batas normal. Ekstremitas atas dan bawah
kelas 6, datang ke Klinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. tidak didapatkan asimetri. Tidak didapatkan skoliosis
Sardjito (RSS), dengan keluhan utama ingin tulang belakang. Status dermatologis, pada punggung
menghilangkan bercak kecoklatan pada punggung dan tampak bercak café-au-lait, multipel, diskret, ukuran
ketiak. bervariasi dan makula kecoklatan multipel, diskret
(Gambar 2).

Gambar 1. Pedigree Kasus

Normal Laki-laki Normal Perempuan


Laki-laki penderita NF1

1
MD Vol. 41 No. 4 Tahun 2014; 158 -

Gambar 3. Axillary freckling

(HRSA), dan tes grafis pada orang tua (ayah 53 tahun, ibu
48 tahun) didapatkan hasil sebagai berikut: ayah
menunjukkan HRSA skor 2 dan HRSD skor 2: tidak
menunjukan adanya kecemasan dan depresi. Tes grafis
Gambar 2. Café-au-lait multipel pada punggung ayah menunjukan potensi kognitif kurang baik, cenderung
kekanakan dan tertutup, kurang dapat mengambil
Lengan kanan dan paha kanan (dorsal dan ventral) keputusan, mudah cemas, merasa tidak aman, merasa
tampak bercak café-au-lait, multipel, diskret, ukuran kurang percaya diri dan kurang berperan dalam
bervariasi, pada kedua lipat ketiak tampak axillary lingkungan sosial, serta kurang hangat interaksi sosial
freckling (Gambar 3). dalam keluarga (Gambar 5A-C).
Diagnosis banding pada kasus ini adalah Ibu menunjukan HRSA skor 0 dan HRSD skor 0:
neurofibromatosis tipe 1, speckled lentiginous nevus, dan tidak menunjukan adanya kecemasan dan depresi. Hasil
lentiginosis multipel. tes grafis ibu menunjukan berani dan cenderung dominan
Pasien dikonsulkan ke bagian Mata RSS dengan dalam kelompok sosial (ingin menonjol), kurang realistis,
hasil pemeriksaan pada kedua iris pasien tidak ditemukan kurang dewasa dalam menghadapi masalah, cenderung
nodul Lisch dan tidak ditemukan kelainan lain pada mata. egois dan regresif, serta dependen (Gambar 6A-C).
Untuk melacak keterlibatan neurologis atau sistem saraf Diagnosis kerja kasus ini adalah NF1 dengan
pusat dilakukan pemeriksaan electroencephalography keterlibatan neurologis dan psikiatris. Pasien dan orang
(EEG) dan brain mapping (BM) serta didapatkan tua diberikan edukasi tentang NF1, disarankan kontrol
gelombang epileptiformis abnormal pada EEG dan rutin setiap 6 bulan, dan jika terdapat benjolan kulit,
BM tidak menunjukkan fokus maupun asimetri. Untuk bangkitan kejang, gangguan penglihatan atau
melacak keterlibatan psikiatris dilakukan pemeriksaan pendengaran agar segera memeriksakan diri. Pasien
children's depression inventory (CDI) dan tes grafis dirawat bersama dengan Bagian Anak dan Bagian Jiwa
(pasien diminta menggambar orang, pohon, dan rumah- RSS untuk kelainan neurologis dan psikiatris. Orang tua
pohon-orang). Hasil pemeriksaan CDI tidak didapatkan diberikan konseling oleh dokter spesialis jiwa terkait
depresi (skor 2). Hasil tes grafis menunjukkan kondisi psikologisnya.
kecenderungan dominan dalam kelompoknya, cenderung
ingin menonjolkan diri, tidak seimbang antara PEMBAHASAN
keinginan dengan usaha serta kemampuannya
sehingga bisa menimbulkan konflik batin, mudah cemas, Neurofibromatosis tipe 1 disebabkan mutasi pada
dan merasa tidak aman (Gambar 4A-C). gen NF1 yang terletak pada kromosom 17q11.2 yang
Pemeriksaan psikiatris juga dilakukan pada kedua mengandung 61 exon dan terdistribusi pada lebih dari 350
orang tua pasien untuk mengetahui status psikiatris orang DNA genom. Gen NF1 mengkode protein besar yang
tua yang mungkin memengaruhi pola asuh terhadap anak disebut neurofibromin, yang berfungsi sebagai gen
dan kondisi psikologis anak. Pemeriksaan Hamilton rating tumor suppressor.4,10-12
scale for depression (HRSD), Hamilton rating scale for Kriteria diagnosis untuk NF1 terpenuhi jika dijumpai
anciety dua atau lebih dari kondisi berikut: 1) dijumpai > 6
makula
1
T Rianawati, Neurofibromatosis tipe 1: manifestasi dermatologis, neurologis, dan

A B C
Gambar 4. Tes grafis pasien. A. Gambar orang. B. Gambar pohon. C. Gambar rumah, pohon, dan orang

café-au-lait diameter > 0,5 cm pada anak atau > 1,5 cm Individu yang mengalami delesi pada 3 pasang basa
pada dewasa; 2) freckles pada area aksila atau inguinal; 3) spesifik di ekson 17 dari gen NF1 dapat memiliki bercak
neurofibroma fleksiformis atau neurofibroma dermal > 2; café-au-lait, freckles intertriginosa, dan nodus Lisch,
4) nodus Lisch > 2 pada iris mata; 5) glioma nervus tetapi tidak berkembang menjadi neurofibroma baik
optikus; 6) displasia tulang; dan 7) anggota keluarga kutan, subkutan, maupun fleksiformis.2 Satu laporan
generasi pertama ada yang menderita NF1. Kebanyakan kasus NF1 pada pasien usia 38 tahun, dengan mutasi pada
pada anak hanya dijumpai makula café-au-lait, sehingga gen NF c.2970_2972delAAT memiliki gambaran klinis
diagnosis tidak dapat segera ditegakkan sampai muncul berupa 6 bercak café-au-lait berdiameter 10-20 mm
kriteria lain.1,2,13 Anak yang memiliki 3-5 café-au-lait harus (hanya 2 yang berdiameter > 15 mm) dan freckles, tanpa
dievaluasi berkala oleh dokter spesialis kulit, spesialis dijumpai adanya nodul Lisch dan neurofibroma kutan
saraf anak, dan spesialis jiwa.13 maupun fleksiformis. Hal tersebut menunjukan bahwa
Gambaran klinis yang ditemukan pada kasus ini NF1 dapat terjadi tanpa disertai adanya neurofibroma dan
adalah café-au-lait > 6 dengan diameter > 0,5 cm dan nodus Lisch, sehingga modifikasi kriteria diagnosis NF1
freckles pada aksila, sehingga diagnosis NF1 dapat mungkin diperlukan.15
ditegakkan. Café-au- lait merupakan tanda pertama yang Neurofibromatosis tipe 1 juga merupakan kelainan
sering muncul, terjadi pada 99% kasus NF1 dan muncul multisistem yang dapat mengenai mata, tulang, endokrin,
pada satu tahun pertama kehidupan. Freckles pada aksila, dan pembuluh darah pada sistem saraf pusat dan perifer.
inguinal, atau bawah payudara merupakan tanda Kelainan yang sering dijumpai adalah postur pendek (25-
patognomonik NF1. Sebanyak 81% anak yang 35%), neurofibroma fleksiformis (25%), skoliosis (12-
didiagnosis NF1 mempunyai freckles intertriginosa 20%), dan glioma optik (7%). Kelainan lain yang jarang
sejak umur 6 tahun. Nodus Lisch, neurofibroma dijumpai adalah epilepsi (3-5%), tumor intrakranial (1-
kutan, dan neurofibroma fleksiformis pada kasus ini tidak 2%), dan hidrosefalus (2%). Kelainan neurologis
ditemukan. Prevalensi nodus Lisch pada anak dengan NF1 terbanyak pada anak dengan NF1 adalah gangguan kognisi
sebesar 15-20%. Neurofibroma muncul setelah pubertas, (30-65%).4 Pada kasus ini dari hasil EEG terdapat
sedangkan neurofibroma fleksiformis biasanya kongenital gelombang epileptiform abnormal dan BM tidak
dengan prevalensi sebesar 25%.14 menunjukkan fokus maupun asimetri.

Gambar 5. Tes grafis pasien. A. Gambar orang. B. Gambar pohon. C. Gambar rumah, pohon, dan orang

A B C

1
MD Vol. 41 No. 4 Tahun 2014; 158 -

A B C

Gambar 6. Tes grafis pasien. A. Gambar orang. B. Gambar pohon. C. Gambar rumah, pohon, dan orang

Gangguan kognisi pada kasus saat ini tidak ditemukan; orang mencerminkan pandangan subyek secara sadar
pasien memiliki prestasi akademik yang baik. terhadap dirinya dan hubungan dengan lingkungannya.
Beberapa penelitian menunjukkan gangguan emosi Ukuran atau proporsi gambar juga memberikan makna,
(misalnya kecemasan dan depresi) yang signifikan pada gambar yang terlalu besar menunjukan agresi atau
anak dengan NF1, bila dibandingkan dengan anak normal. dominasi, sedang gambar yang terlalu kecil
Pada NF1 dewasa, prevalensi depresi 25% dan kecemasan menunjukan ketidakpercayaan diri atau rendah diri
48%, sedangkan pada anak belum diketahui secara terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Penekanan atau
pasti.7,16 Children Depression Inventory merupakan salah penghilangan bagian obyek penting untuk diperlukan.
satu metode yang paling sering digunakan untuk menilai Penekanan dapat berupa arsir, hapusan, diperbaiki,
gejala depresi pada anak dan dewasa dipertebal berulang kali, atau dibuat lebih detail.
muda, yang direkomendasikan pada usia 7-17 tahun. CDI Penekanan di bagian tertentu pada figur manusia
berisi 27 macam pernyataan, masing-masing terdapat 3 menunjukan adanya konflik pada bagian tersebut,
kalimat yang harus dipilih oleh pasien sendiri berdasarkan sehingga perlu diketahui fungsi dari bagian organ tubuh.
apa yang dirasakan dalam dua minggu terakhir. Batas Adanya bagian tubuh yang hilang atau tidak digambar
nilai dinyatakan depresi adalah > 17 (tetapi ada yang memberikan informasi penting yang harus dicermati.20
mengunakan batas nilai >19 dan >20).17,18 Pada kasus ini
Gambar orang yang lebih dekat ke rumah
hasil pemeriksaan CDI menunjukkan skor 2 sehingga
menggambarkan perlindungan atau lebih dekat atau
disimpulkan tidak terdapat
terikat dengan pihak ibu dan bila lebih dekat ke
depresi pada pasien. pohon menggambarkan lebih dekat dengan pihak ayah.
Tes grafis adalah bagian dari tes proyektif ilmu Gambar rumah yang kecil atau jelek menggambarkan
psikologi. Tes tersebut berkembang sejak permulaan abad peran ibu sebagai pelindung kurang. Gambar pohon yang
ke-20, meskipun pada dekade sebelumnya sudah terdapat kecil atau jelek menggambarkan peran ayah sebagai
berbagai aplikasi grafologi berupa coretan manusia yang pelindung kurang. Gambar orang yang kecil menunjukan
dapat diinterpretasikan. Tes grafis dapat digunakan untuk kurang berperan atau rendah diri. Kepala merupakan figur
menilai kemampuan intelektual, kepribadian, status sentral dorongan utama terhadap kebutuhan subyek
emosi, dan perasaan terhadap orang-orang penting terhadap eksistensi diri. Orang yang menarik diri dari
dalam kehidupan seseorang. Terdapat beberapa tipe tes sosial cenderung mengabaikan bagian dari kepala.
grafis, namun yang sering digunakan di Indonesia adalah Penekanan pada mata dapat disimbolkan sebagai orang
house- tree-person (HTP).19 Berdasarkan hasil tes yang mencoba mendapatkan perhatian lebih dari
grafis disimpulkan bahwa pasien perlu diberikan sekitarnya. Penekanan pada bibir merupakan simbolisasi
bimbingan dan konseling dari bagian psikiatri terkait kebutuhan berkomunikasi atau keinginan untuk menonjol
kondisi penyakitnya tersebut. Demikian juga untuk ayah di lingkungan sekitarnya. Representasi hidung dan mulut
dan ibu pasien disimpulkan bahwa perlu dilakukan merupakan fase perkembangan awal oral dan anal.
bimbingan dan konseling dari bagian psikiatri terkait Ketidaksesuaian hidung dan mulut dapat diartikan
kondisi penyakit pada anaknya, karena akan kecemasan, karena pada fase akhir oral dan anal individu
mempengaruhi pola asuh terhadap pasien. sudah mulai mengenal rasa cemas. Gambar pohon dengan
Penilaian atau interpretasi tes grafis HTP merupakan coretan tegas atau tajam menunjukan kesan keras, tetapi
sistem yang sudah distandarisasi secara baik. Gambar pukulan yang keras akan mengakibatkan patah. Coretan
rumah mencerminkan hubungan subyek dengan keluarga yang bergelombang menunjukan sikap emosional yang
atau berhubungan dengan figur orang tua. Gambar pohon sangat berperan.21
mencerminkan persepsi subyek terhadap dirinya sendiri Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA)
dan lebih menggambarkan perasaan bawah sadarnya. merupakan salah satu metode yang paling sering
Gambar digunakan untuk menilai gejala kecemasan pada orang

1
T Rianawati, Neurofibromatosis tipe 1: manifestasi dermatologis, neurologis, dan
dewasa, yang

1
MD Vol. 41 No. 4 Tahun 2014; 158 -

direkomendasikan pada usia >17 tahun. Pemeriksaan makula coklat atau hitam (diameter 1-5mm), berbentuk
HRSA dilakukan dengan cara pasien diminta menjawab bulat atau oval, berbatas tegas, biasanya muncul saat lahir
pertanyaan yang diajukan oleh dokter spesialis jiwa, atau pada masa anak, dan dapat meningkat dalam jumlah,
tentang apa yang dirasakan dalam dua minggu terakhir. tingkat warna, ukuran dengan bertambahnya usia.
Klasifikasi penilaian adalah berdasarkan skor, yaitu tidak Pigmentasi terjadi beragam, lebih gelap dan lebih kecil
cemas <14, cemas ringan 14-20, cemas sedang 21-27, dibandingkan café-au- lait.26,27 Manifestasi kulit pada
cemas berat 28-41, cemas berat sekali 42-56.22 Hasil kasus ini adalah café-au- lait multipel dengan berbagai
pemeriksaan HRSA pada ayah dan ibu pasien tidak ukuran dan warna yang seragam, sehingga diagnosis
menunjukan adanya kecemasan. lentiginosa multipel dapat disingkirkan.
Hamilton Rating Scale for Depression merupakan Kejadian NF1 pada kasus ini kemungkinan terjadi
salah satu metode yang paling sering digunakan untuk karena mutasi sporadik. Diagnosis ditegakkan
menilai gejala depresi pada dewasa, yang berdasarkan kriteria klinis dan tidak dilakukan
direkomendasikan pada usia >17 tahun. Pemeriksaan pemeriksaan mutasi gen NF1. Tatalaksana pada pasien
HRSD dilakukan dengan cara pasien diminta menjawab NF1 berupa bimbingan, konseling genetik, dan disarankan
pertanyaan yang diajukan oleh dokter spesialis jiwa, evaluasi berkala untuk pengawasan komplikasi atau
tentang apa yang dirasakan dalam dua minggu terakhir. perkembangan penyakit, yang dilakukan oleh tim medis
Klasifikasi penilaian adalah berdasarkan skor, yaitu (dokter spesialis kulit, spesialis saraf anak, dan spesialis
tidak depresi jika skor <17, depresi ringan 17-24, depresi jiwa). Anak dengan NF1 perlu dilakukan pemantauan dan
sedang 25-34, depresi berat 35-51, depresi sangat berat intervensi bila terjadi gangguan proses belajar.
52-68.23 Hasil pemeriksaan HRSD pada ayah dan ibu Pemeriksaan fisis lengkap perlu dilakukan minimal setiap
pasien tidak menunjukan adanya depresi. 2 tahun.2,13
Protein neurofibromin ditemukan dalam jumlah
besar pada neuron. Fungsi sebenarnya protein
neurofibromin belum jelas, tetapi diduga menginduksi
pertumbuhan dan / atau diferensiasi beberapa tipe sel,
termasuk neuron. Kegagalan regulasi formasi, migrasi, DAFTARPUSTAKA
dan diferensiasi sel neuron dapat menyebabkan kelainan
struktur maupun fungsi NF1 sehingga dapat 1. Paller AS, Mancini AJ. Neurofibromatosis. Dalam: Disorders
menyebabkan kelainan neuropsikologis.9 pigmentation. Hurwitz Clinical Pediatric Dermatology. Edisi
Diagnosis banding pada kasus ini adalah speckled ke-3. Elsevier Inc: Philadelphia; 2006. h.288-92.
lentiginous nevus (SLN). SLN merupakan kelainan 2. Listernick R, Charrow J. The neurofibromatoses. Dalam: Wolff
kongenital yang ditandai dengan bercak hiperpigmentasi K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel
DJ, penyunting. Fitzpatrick's Dermatology in General
pada kulit (café-au-lait) yang diikuti makula atau papul
Medicine. Edisi ke- 8. New York: Mc. Graw Hill; 2012. h.
dengan pigmentasi yang lebih gelap dalam jumlah
1680-90.
bervariasi yang terletak di atas café-au-lait tersebut. 3. Evans DG, Howard E, Giblin C, Clancy T, Spencer H, Huson
Mutasi yang spesifik pada SLN belum diketahui pasti. SM, dkk. Birth incidence and prevalence of tumor-prone
Sebagian besar kasus bersifat jinak, namun nevus syndromes: estimates from a UK family genetic register service.
displastik dan melanoma dapat muncul pada SLN. SLN Am J Med Genet. 2010;152A: 327- 32.
dapat disertai gejala ekstrakutan, yaitu hiperhidrosis, 4. North K. Neurofibromatosis type 1. Am J Med Genet. 2000;
atrofi muskulus, kelumpuhan saraf, atau neuropati 97: 119-27.
motorik/sensorik pada bagian ipsilateral, yang disebut 5. Friedman JM. Epidemiology of neurofibromatosis type 1.
sebagai speckled lentiginous nevus syndrome Am J Med Genet. 1999; 89: 1-6.
6. Elyakim S, Lerer I, Zlotogora J, Sagi M, Gelman-Kohan Z,
(SLNS).24,25 Pada klinis kasus ini, café-au-lait atau
Merin S, dkk. Neurofibromatosis type 1 (NF1) in Israeli
freckles tidak didasari bercak coklat yang lebih terang dan families: Linkage analysis as a diagnostic tool. Am J Med
luas, sehingga diagnosis SLN dapat disingkirkan. Genet. 1994; 53: 325-34.
Kelainan ekstrakutan terkait SLN juga tidak ditemukan. 7. Gilboa Y, Rosenblum S, Fattal-Valevski A, Josman N.
Diagnosis banding lain adalah lentiginosis multipel Application of international classification of disability and
(LM), yang merupakan kelainan dominan autosomal health in children with neurofibromatosis type 1: a review.
dengan ekspresi dan penetransi yang bervariasi. Dev Med Child Neurol. 2010; 52: 612-9.
Lentiginosis multipel dapat disertai gejala ekstrakutan 8. Lakkis MM, Tennekoon GI. Neurofibromatosis type 1. J
yang disebut sindrom LEOPARD (lentigines, Neurosc Res. 2000; 62: 755-63.
9. Cutting LE, Levine TM. Cognitive profile of children with
electrocardiographic abnormalities, ocular
neurofibromatosis and reading disabilities. Child
hypertelorism, pulmonary stenosis and other congenital
Neuropsychol. 2010; 16: 417-32.
heart defect, abnormalities of genitalia, retarded growth, 10. Trovo-Marqui AB, Tajara EH. Neurofibromin: a general
deafness). Manifestasi kutan berupa lentiginosa dan outlook. Clin Genet. 2006; 70: 1-13.
makula café-au-lait dan dapat muncul di bagian tubuh
mana saja. Lentigen berupa lesi
1
T Rianawati, Neurofibromatosis tipe 1: manifestasi dermatologis, neurologis, dan

11. Pollack IF, Mulvihill, JJ. Neurofibromatosis 1 and 2. Brain 19. Bekhit NS, Thomas GV, Jolley RP. The use of drawing for
Pathol. 1997; 7: 823-36. psychological assessment in Britain: survey findings. Psychol
12. Pasmant E, Masliah-Planchon J, Levy P, Laurendeau I, Psychother. 2005; 78: 205-17.
Ortonne N, Parfait B, dkk. Identification of genes potentially 20. Polatajko H, Kaiserman E. House-tree-person projective
involved in the increased risk of malignancy in NF1- technique: a validation of its use in occupational therapy.
microdeleted patients. Mol Med. 2011; 17: 79-87. Canad J Occup Ther. 1986; 53: 197-207.
13. Ferner RE, Huson SM, Thomas N, Moss C, Willshaw H, 21. Tim Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Proyeksi
Evans DG, dkk. Guidelines for the diagnosis and kepribadian: tes grafis. Malang: Fakultas Psikologi Universitas
management of individuals with neurofibromatosis 1. J Med Muhammadiyah Malang, 1992.
Genet. 2007; 44: 81-8. 22. Hamilton M. The assessment of anxiety state by rating. Br J
14. Boyd KP, Korf BR, Theos A. Neurofibromatosis type 1. J Med Psycol. 1959; 32: 50-5.
Am Acad Dermatol. 2009; 61: 1-14. 23. Hamilton M. Arating scale for depression. J Neurol Neurosurg
15. Quintáns B, Pardo J, Campos B, Barros F, Volpini V, Psychiatry. 1960; 23: 56-62.
Carracedo Á, dkk. Neurofibromatosis without 24. Vidaurri-de la Cruz H, Happle R. Two distinct types of
neurofibromas: confirmation of a genotype-phenotype speckled lentiginous nevi characterized by macular versus
correlation and implications for genetic testing. Case Rep papular speckles. Dermatol. 2006; 212: 53-8.
Neurol. 2011; 3: 86-90. 25. Happle R. Speckled lentiginous naevus: which of the two
16. Prinzie P, Descheemaeker MJ, Vogels A, Cleymans T, disorders do you mean? Clin Exp Dermatol. 2008; 34: 133-5.
Haselager GJT, Curfs LMG, dkk. Personality profiles of 26. Paller AS, Mancini AJ. Multiple lentiginosis. Dalam:
children and adolescents with neurofibromatosis type 1. Am Disorders of pigmentation. Hurwitz Clinical Pediatric
J Med Genet. 2003; 118A: 1-7. Dermatology. Edisi ke-3. Philadelphia: Elsevier Inc; 2006:
17. Masip AF, Amador-Campos JA, Gomes-Bonito J, Gandara 287.
VB. Psychometric properties of the children's depression 27. Arnsmeier SL, Paller AS. Pigmentary anomalies in the
inventory in community and clinical sample. Spanish J multiple lentigines syndrome: is it distinct from LEOPARD
Psychol. 2010; 13: 990-9. syndrome? Pediatr Dermatol. 1996; 13: 100-4.
18. Twenge JM, Nolen-Hoeksema S. Age, gender, race,
socioeconomic status, and birth cohort differences on the
children's depression inventory: a meta-analysis. J Abnorm
Psychol. 2002; 111: 578-88.

164 1
MD Vol. 41 No. 4 Tahun 2014; 158 -
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai