Anda di halaman 1dari 60

Rangkuman Modul

ISIP4211/Logika
1) Pengertian Logika
1. Setelah Anda pelajari materi kegiatan belajar di atas coba jelaskan tentang pengertian logika
sebagai teori penyimpulan dan berikan contoh yang tepat selain contoh yang terdapat dalam modul
ini!
Jawab:
Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, sekaligus juga
sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu
maka logika merupakan "jembatan penghubung" antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis
logika didefinisikan"teori tentang penyimpulan yang sah".
Penyimpulan pada dasarya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu yang kemudian ditarik
suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut
sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran bentuk
sesuai dengan isi.
Contoh:
“Semua kendaraan yang masuk ke jalan tol harus membayar sejumlah uang”, berarti “semua yang
tidak diharuskan membayar sejumlah uang bukan kendaraan yang masuk ke jalan tol.”
Dalam contoh di atas sebagai pangkal-pikirnya adalah “Semua kendaraan yang masuk ke jalan tol
harus membayar sejumlah uang”, yaitu yang sebagai titik tolak penyimpulan sehingga dapat
dinyatakan sebagai kesimpulannya “semua yang tidak diharuskan membayar sejumlah uang bukan
kendaraan yang masuk ke jalan tol”.
2. Dapatkah Anda memberi penjelasan tentang penyimpulan yang sah dan sekaligus juga benar sesuai
dengan kenyataannya sehingga dapat dipertanggungjawabkan!
Jawab:
Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak
kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi.
Dalam logika yang ditelaah adalah penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal
dan runtut sehingga dapat dilacak kembali. Sah dalam penyimpulan yang akan dibicarakan di sini
sekaligus juga benar.
Dalam logika tradisional dinyatakan penyimpulan yang sah belum tentu benar. Dalam arti dari
pangkal-pikir yang benar dapat disimpulkan suatu pernyataan yang salah, demikian juga dari
pangkal-pikir yang salah dapat disimpulkan pernyataan yang benar. Inilah yang terjadi dalam
logika selogistik atau sering juga disebut dengan logika tradisional sebagaimana yang diikuti dalam
buku Logika Dasar (R.G. Soekadijo, 1983). Dalam logika tradisional ada hukum penyimpulan yang
dirumuskan sebagai berikut.
Apabila pangkal-pikirnya salah kesimpulan penalaran dapat benar dapat salah, sebaliknya apabila
kesimpulannya benar pangkal-pikir penalaran dapat benar dapat salah.
Misal (contoh dalam logika dasar):
Kuda adalah binatang karnivora salah
Raja rimba adalah kuda salah
JadiRaja rimba adalah karnivorabenar
3. Dasar logika modern adalah himpunan, mengapa demikian jelaskan uraian Anda secara singkat!
Jawab:
Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk
kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep
mempunyai himpunan. mempunyai keluasan. Dengan dasar himpunan maka semua unsur
penalaran dalam logika pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan
pembuktian secara formal iika diungkapkan dengan diagram himpunan sah dan tepat maka sah dan
tepat pula penalaran tersebut. Misal:
Pangkal pikir pertama semua anggota DPR lulus tes seleksi
Pangkal pikir kedua Semua peserta upacara adalah anggota DPR
Kesimpulan Semua peserta upacara lulus tes seleksi
Penyimpulan tersebut untuk membuktikan sah tidaknya kesimpulan yang diturunkan diungkapkan
dengan diagram himpunan, yakni lingkaran-lingkaran untuk melukiskan hubungan masing-masing
konsep yang diperbandingkan.
4. Coba jelaskan yang Anda pelajari tentang logika deduktif dan berikan contoh, serta jelaskan juga
mengapa logika deduktif disebut dengan logika formal!
Jawab:
Berdasarkan proses penalarannya dan juga sifat kesimpulan yang dihasilkannya, logika dibedakan
antara logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah
prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilkan
sebagai kemestian diturunkan dari pangkal-pikirnya. Dalam logika ini yang utama ditelaah adalah
bentuk dari kerjanya akal jika telah runtut dan sesuai dengan pertimbangan akal yang dapat
dibuktikan tidak ada kesimpulan lain maka proses penyimpulannya adalah tepat dan sah. Logika
deduktif karena berbicara tentang hubungan bentuk-bentuk pernyataan saja yang utama terlepas
isi apa yang diuraikan maka logika deduktif disebut pula logika formal. Misal:
Minggu adalah hari libur
Tanggal 25 September 2022 adalah hari minggu
Maka tanggal 25 September 2022 adalah hari libur
5. Dapatkah Anda memberi penjelasan apa yang dimaksud dengan bentuk logika atau struktur logika
dalam logika, uraikan secara singkat serta berikan contoh yang lain!
Jawab:
Bentuk dalam pernyataan yang dimaksudkan adalah bentuk logika, yaitu struktur dari suatu
pernyataan meskipun berbeda materinya dapat juga struktur logikanya sama, misal beberapa
pernyataan berikut:
Negara monarki punya raja/ratu.
Gagak berwarna hitam.
Kuda Nil bernafas dengan paru-paru.
Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.
Keempat pernyataan di atas materinya tidak sama, akan tetapi struktur logikanya adalah sama,
yaitu:
“Negara monarki punya raja/ratu.”, diabstraksikan menjadi “semua A adalah B”, dst.
Berdasarkan struktur logika sebagaimana diuraikan tersebut maka contoh penalaran deduktif di
atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Semua A adalah C
Semua A adalah B
Maka semua A adalah C
6. Saudara mahasiswa, coba Anda jelaskan tentang logika induktif, berikan contoh, serta mengapa
disebut dengan logika material!
Jawab:
Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari
sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. Logika ini
sering disebut juga logika material, karena berusaha menemukan prinsip-prinsip penalaran yang
bergantung kesesuaiannya dengan kenyataan. Oleh karena itu, kesimpulannya hanyalah
kebolehjadian, dalam arti selama kesimpulannya itu tidak ada bukti yang menyangkalya maka
kesimpulan itu benar, dan tidak dapat dikatakan pasti. Misal:
Saya adalah petani, kakak saya adalah petani, ayah saya adalah petani
Saya, kakak saya, dan ayah saya bisa menanam padi
Maka petani bisa menanam padi
Contoh tersebut berpangkal pada sejumlah hal khusus, yaitu dari tiga materi yang berupa saya,
kakak saya, dan ayah saya. Oleh karena berpangkal pada materi maka tepat jika disebut dengan
logika material dan kesimpulannya bersifat kemungkinan atau kebolehjadian, boleh jadi benar
boleh jadi tidak benar.
Logika induktif merupakan pokok bahasan metodologi ilmiah, atau dengan kata lain metodologi
ilmiah merupakan perluasan dari logika induktif sehingga logika induktif disebut juga "Metode-
metode Ilmiah"
Dengan demikian, logika praktis didefinisikan"Teori tentang prinsip-prinsip serta metode-metode
penyimpulan yang sah dengan memperhatikan kesesuaian bentuk dan isi".

Diskusi 1
Berdasarkan proses penalarannya dan juga sifat kesimpulan yang dihasilkannya, logika dibedakan
antara logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah
prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilkan
sebagai kemestian diturunkan dari pangkal-pikirnya. Dalam logika ini yang utama ditelaah adalah
bentuk dari kerjanya akal jika telah runtut dan sesuai dengan pertimbangan akal yang dapat
dibuktikan tidak ada kesimpulan lain maka proses penyimpulannya adalah tepat dan sah. Logika
deduktif karena berbicara tentang hubungan bentuk-bentuk pernyataan saja yang utama terlepas isi
apa yang diuraikan maka logika deduktif disebut pula logika formal. Contoh penggunaan logika
dedukti berdasarkan profesi (petugas Bea dan Cukai):
Importasi pakaian bekas adalah ilegal
Barang di Thriftshop X adalah pakaian bekas impor
Maka barang di Thriftshop X adalah ilegal
Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari
sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. Logika ini sering
disebut juga logika material, karena berusaha menemukan prinsip-prinsip penalaran yang bergantung
kesesuaiannya dengan kenyataan. Oleh karena itu, kesimpulannya hanyalah kebolehjadian, dalam arti
selama kesimpulannya itu tidak ada bukti yang menyangkalya maka kesimpulan itu benar, dan tidak
dapat dikatakan pasti. Contoh penggunaan logika induktif berdasarkan profesi (petugas Bea dan
Cukai):
Saya adalah petugas Bea Cukai, kakak saya adalah petugas Bea Cukai, ayah saya adalah petugas Bea
Cukai
Saya, kakak saya, dan ayah saya bisa menangkap penyelundup
Maka petugas Bea Cukai bisa menangkap penyelundup
Contoh tersebut berpangkal pada sejumlah hal khusus, yaitu dari tiga materi yang berupa saya, kakak
saya, dan ayah saya. Oleh karena berpangkal pada materi maka tepat jika disebut dengan logika
material dan kesimpulannya bersifat kemungkinan atau kebolehjadian, boleh jadi benar boleh jadi
tidak benar.
Logika induktif merupakan pokok bahasan metodologi ilmiah, atau dengan kata lain metodologi ilmiah
merupakan perluasan dari logika induktif sehingga logika induktif disebut juga "Metode-metode
Ilmiah"
Dengan demikian, logika praktis didefinisikan"Teori tentang prinsip-prinsip serta metode-metode
penyimpulan yang sah dengan memperhatikan kesesuaian bentuk dan isi".

Tes Formatif
1) Logika adalah teori tentang penyimpulan yang sah. Hubungan antara penyimpulan dan pemikiran
dalam konteks ini adalah
A. penyimpulan merupakan bagian dari pemikiran
B. pemikiran merupakan bagian dari penyimpulan
C. pemikiran pada dasarnya merupakan penyimpulan
D. penyimpulan meliputi juga pemikiran
2) Dasar pembuktian sah tidaknya suatu penyimpulan diungkapkan dengan diagram himpunan
masing-masing istilah atau kata yang dihubungkan dalam pangkal-pikir; yang dimaksudkan
himpunan di sini adalah ....
A. sekumpulan sesuatu hal yang mempunyai ciri-ciri tertentu
B. kumpulan sesuatu dengan dasar yang sama
C. sekumpulan ciri-ciri tertentu dalam sesuatu hal
D. sekelompok hal sesuatu yang sama pengertiannya
3) Pernyataan babwa "semua rakyat Indonesia adalah berketuhanan Yang Maha Esa" maka hubungan
antara "rakyat Indonesia" dan "berketuhanan Yang Maha Esa" dilihat dari segi himpunan adalah ...
A. sebagian himpunan "rakyat Indonesia" berada dalam himpunan "berketuhanan Yang Maha
Esa"
B. himpunan yang "berketuhanan Yang Maha Esa" berada dalam himpunan "rakyat Indonesia"
C. sebagian himpunan "berketuhanan Yang Maha Esa" berada dalam himpunan "rakyat
Indonesia"
D. himpunan "rakyat Indonesia" berada dalam himpunan "berketuhanan Yang Maha Esa"
4) Pernyataan "Semua rakyat Indonesia tidak beraliran komunis Karens semua rakyat Indonesia ber-
Pancasila dan semua yang ber. Pancien tidak beraliran komunis" merupakan…
A. rangkaian pernyataan sebagai berita
B. pemikiran yang tidak didahului oleh pangkal-pikir
C. rangkaian pernyataan yang bukan sebagai penalaran
D. rangkaian pernyataan sebagai bentuk penyimpulan
5) Logika yang berpangkal dari sejumlah hal khusus sampai pada suata kesimpulan yang diharapkan
berlaku umum disebut logika induktif. Logika induktif disebut juga dengan…
A. logika selogistik
B. metodologi ilmu
C. logika formal
D. metode-metode ilmiah

2) Bahasa dan Logika


1) Dari materi yang telah Anda pelajari di atas, coba jelaskan secara singkat apa yang Anda ketahui
tentang bahasa alami dan bahasa buatan yang masing-masing ada dua macam penggolongan
bahasa!
Jawab:
Bahasa pada dasarnya terdiri dari kata-kata atau istilah-istilah dan sintaksis. Kata atau istilah
merupakan simbol dari arti sesuatu, dapat juga berupa benda-benda, kejadian-kejadian, proses-
proses atau juga hubungan-hubungan; sedang sintaksis ialah cara untuk menyusun kata-kata atau
istilah di dalam kalimat untuk menyatakan arti yang bermakna. Dengan dasar penjelasan sintaksis
in berarti kalimat secara garis besar dibedakan dua macam, yakni kalimat bermakna dan kalimat
tidak bermakna. Kalimat bermakna dibedakan antara kalimat berita dan bukan kalimat berita.
Kalimat berita ialah kalimat yang dapat dinilai benar atau salah; sedang kalimat bukan berita ada
empat macam, yakni kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru, dan kalimat harapan.
Bahasa merupakan alat yang tepat untuk menyatakan pikiran atau perasaan. Oleh karena itu,
bahasa merupakan alat terpokok dalam hubungan antarmanusia. Bahasa sangat penting juga dalam
pembentukan penalaran ilmiah karena penalaran ilmiah mempelajari bagaimana caranya
mengadakan uraian yang tepat dan sesuai dengan pembuktian-pembuktian secara korek dan jelas.
Dalam penelaahan bahasa dibedakan antara bahasa alami dar bahasa buatan.
Bahasa Alami, bahasa sehari-hari yang biasa digunakan untuk menyatakan sesuatu, yang tumbuh
atas dasar pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alami dibedakan atas dua macam, yakni bahasa
isyarat dan bahasa biasa.
Bahasa Buatan, bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
akal pikiran untuk maksud tertentu. Kata dalam bahasa buatan disebut "istilah", sedangkan arti
yang dikandung istilah itu disebut "konsep".
2) Dapatkah Anda memberikan penjelasan tentang perbedaan pokok antara bahasa alami dan bahasa
buatan, serta rumuskan juga apa yang dimaksud dengan bahasa ilmiah!
Jawab:
Bahasa alami dibedakan atas dua macam, yakni bahasa isyarat dan bahasa biasa.
 Bahasa Isyarat. Bahasa ini dapat berlaku umum dan dapat pula berlaku khusus. Misalnya,
berlaku umummenggelengkan kepala tanda tidak setuju, mengangguk tanda setuju, hal ini tanpa
ada persetujuan dapat dimengerti secara umum. Berlaku khusus adalah untuk kelompok
tertentu dengan isyarat tertentu pula.
 Bahasa Biasa, yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Simbol sebagai
pengandung arti dalam bahasa biasa disebut "kata", sedang arti yang dikandungnya disebut
"makna". Dalam bahasa biasa pemakaian kata dibedakan antara dua hal, yaitu sebagai berikut.
oKata tertentu "mengartikan" sesuatu hal sebenarya, misal kata "puncak" dalam kalimatpuncak
gunung merapi tertutup lahar.
oDengan pemakaian (penerapan) kata tertentu, memaksudkan sesuatu lain, atau disebut "arti
kiasan", misal kata "puncak" dalam kalimatSuharto adalah puncak kewibawaan orde-baru
dalam negara Indonesia.
Bahasa buatan dibedakan atas dua macam, yaknibahasa istilahi dan bahasa artifisial.
 Bahasa Istilahi. Bahasa ini rumusannya diambilkan dari bahasa biasa yang diberi arti tertentu,
misalnya demokrasi (demos dan kratein), medan, daya, massa (dalam fisika). Dalam bahasa ini,
ada sedikit kekaburan. Oleh karena itu, definisi diperlukan untuk menjelaskan arti yang
dimaksudkan.
 Bahasa Artifisial. Bahasa artifisial adalah murni bahasa buatan atau sering juga disebut dengan
bahasa simbolik, bahasa berupa simbol-simbol sebagaimana yang digunakan dalam logika
maupun matematika. Dalam bahasa ini, tidak ada bentuk kiasan yang mengaburkan, misalnya:
[((a = b) ^ (b = c)) = (a = c)1, [((P => 9) ^ p) => q].
Bahasa artifisial mempunyai dua macam ciri khusus:
oTidak berfungsi sendiri, kosong dari arti, oleh karena itu dapat dimasuki arti apa pun juga.
oArti yang dimaksudkan dalam bahasa artifisial ditentukan oleh hubungannya.
Perbedaan antara bahasa alami dan bahasa buatan ialah isi konseptual dalam istilah tertentu lebih
sewenang-wenang, sekehendak hati (arbitrer), sedangkan makna dari kata biasa bersifat kebiasaan
sehari-hari maka makna tidak perlu didefinisikan. Perbedaan selengkapnya sebagai berikut.
Bahasa Alami Bahasa Buatan
Antara kata dan makna merupakan satu Antara istilan dan konsep merupakan satu
kesatuan utuh, atas dasar kebiasaan sehari- kesatuan yang bersifat relatif karena
hari karena bahasanya: bahasanya:
1. Secara spontan 1. Berdasarkan pemikiran
2. Bersifat kebiasaan 2. Sekehendak hati
3. Intuitif (bisikan hati) 3. Diskursif (tidak berhubungan)
4. Pernyataan secara langsung 4. Pernyataan tidak langsung

Dari uraian tentang bahasa di atas, bahasa buatan inilah yang dimaksudkan bahasa ilmiah, dengan
demikian bahasa ilmiah dapat dirumuskan sebagai berikut.
“Bahasa buatan yang diciptakan ole para ahli dalam bidangnya dengan menggunakan istilah-istilah
atau lambang-lambang untuk mewakili pengertian-pengertian tertentu.”
Bahasa ilmiah ini pada dasamya merupakan kalimat-kalimat deklaratif atau suatu pernyataan yang
dapat dinilai benar atau salah, baik menggunakan bahasa biasa sebagai bahasa pengantar untuk
mengomunikasikan karya ilmiah maupun menggunakan istilah-istilah serta simbol-simbol secara
abstrak. Khusus untuk logika supaya uraian penalarannya lebih praktis dan mudah dipahami
digunakan bahasa artifisial atau bahasa simbolik, untuk mengabstraksikan semua konsep yang ada
dan terlepas dari bahasa kiasan.
Logika yang khusus menggunakan bahasa simbolik disebut dengan logika simbolik. Adapun logika
yang diuraikan dalam modul logika ini di samping menggunakan bahasa simbolik juga digunakan
bahasa biasa untuk sebagai contoh-contoh penalaran serta menggunakan diagram-diagram
himpunan sebagai pembuktiannya, belum sampai ke logika simbolik.
3) Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai tiga fungsi pokok. Coba Anda jelaskan tiga
fungsi bahasa tersebut!
Jawab:
Bahasa pada dasarnya merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi
manusia. Sebagai pernyataan pikiran atau perasaan dan juga sebagai alat komunikasi manusia
maka bahasa mempunyai tiga fungsi pokok, yakni:
o Fungsi ekspresif atau emotif tampak pada pencurahan rasa takut serta takjub yang dilakukan
serta merta pada pemujaan-pemujaan, demikian juga pencurahan seni suara maupun seni
sastra.
o Fungsi afektif atau praktis tampak jelas untuk menimbulkan efek psikologis terhadap orang lain
dan sebagai akibatnya memengaruhi tindakan-tindakan mereka ke arah kegiatan atau sikap
tertentu yang diinginkan.
o Fungsi simbolik dipandang dalam artinya yang luas, meliputi juga fungsi logik serta komunikatif
karena arti itu dinyatakan dalam simbol-simbol buka.' hanya untuk menyatakan fakta saja
melainkan juga untuk menyampaikan kepada orang lain.
4) Dari ketiga fungsi bahasa tersebut, coba Anda jelaskan tentang fungsi apa yang harus diperhatikan
dalam logika, dan mengapa demikian!
Jawab:
Di antara tiga fungsi bahasa di atas, khusus untuk logika dan juga untuk bahasa ilmiah yang harus
diperhatikan adalah fungsi simbolik karena komunikasi ilmiah bertujuan untuk menyampaikan
informasi yang berupa pengetahuan. Agar komunikasi ilmiah ini berjalan dengan baik maka bahasa
yang dipergunakan harus logika terbebas dari unsur-unsur emotif.
Komunikasi ilmiah harus bersifat reproduktif, artinya apabila si pengirim komunikasi
menyampaikan suatu informasi yang katakanlah x maka si penerima komunikasi harus menerima
informasi yang berupa x pula, dan jika membutuhkan penalaran juga harus logika. Informasi x yang
diterima harus merupakan reproduksi yang benar-benar sama dari informasi x yang dikirimkan.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah apa yang dinamakan sebagai suatu salah informasi, yakni
suatu proses komunikasi yang mengakibatkan penyampaian informasi yang tidak sesuai dengan
apa yang dimaksudkan, di mana suatu informasi yang berbeda akan menghasilkan proses berpikir
yang berbeda pula. Oleh sebab itu, proses komunikasi ilmiah harus bersifat jelas dan objektif serta
logika, yakni terbebas dari unsur-unsur emotif.
5) Kalimat yang bagaimanakah yang digunakan sebagai dasar penalaran dalam logika, coba Anda
jelaskan mengapa demikian!
Jawab:
Pemikiran manusia dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa, meskipun tidak semua yang
terpikirkan manusia dapat diungkapkan dengan tuntas.
Dalam penalaran yang merupakan salah satu wujud pemikiran, bahasa merupakan bentuk yang
tepat untuk menunjukkan langkah-langkah yang harus dilalui dalam penalaran itu. Bahasa ini
terdiri atas kata-kata dan sintaksis. Kata-kata merupakan simbol-simbol dari arti, dan dapat
menjadi simbol bagi benda-benda, kejadian-kejadian, proses-proses atau hubungan-hubungan.
Sintaksis ialah cara untuk menyusun kata-kata dalam bentuk kalimat untuk menyatakan arti yang
bermakna.
Berdasarkan pengertian sintaksis di atas mengandaikan juga bahwa kalimat itu ada yang bermakna
dan ada juga yang tidak bermakna atau berarti dan tidak berarti. Selanjutnya, dapat diuraikan lagi
bahwa kalimat yang bermakna ini dibedakan antara lima jenis, yakni sebagai berikut.
- Kalimat berita
- kalimat pertanyaan
- kalimat perintah
- kalimat seru
- kalimat harapan.
Di antara lima jenis kalimat ini yang digunakan dalam logika adalah kalimat berita karena kalimat
berita dapat dinilai benar atau salah, sedang jenis-jenis kalimat yang lain tidak dapat dinilai benar
atau salah.
6) Coba Anda jelaskan berbagai pernyataan ditinjau berdasarkan isinya maupun ditinjau berdasarkan
bentuknya!
Jawab:
Kalimat berita atau disebut juga dengan kalimat deklaratif di dalam logika dinamakan pernyataan.
Penilaian benar atau salah dalam pernyataan atau kalimat deklaratif dihubungkan dengan situasi
yang ditunjuk, jika sesuai berarti benar dan jika tidak sesuai berarti salah. Di samping itu, ada juga
penilaian benar atau salah dalam logika didasarkan atas pertimbangan akal.
Penilaian benar atau salah dalam pernyataan, keduanya berbalikan penuh, dalam arti benar adalah
tidak salah (B = ~S) atau salah adalah tidak benar (S = ~B), tidak mungkin setengah benar atau
setengah salah. Misalnya, pernyataan berikut ini.

Semua rakyat Indonesia berkeTuhanan Yang Maha Esa;


Indonesia adalah negara berdasar atas hukum;
Ada mahasiswa Universitas Terbuka tidak rajin belajar.

Contoh pertama jika terbukti "semua berketuhanan Yang Maha Esa" dinyatakan benar dan jika "ada
salah satu rakyat Indonesia yang tidak berkeTuhanan Yang Maha Esa", bukan berarti setengah
benar akan tetapi pernyataan tersebut adalah salah.
Pernyataan atau kalimat deklaratif jika ditinjau berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu pernyataan analitik dan pernyataan sintetik.
7. Pernyataan analitik ialah suatu kalimat deklaratif yang predikatnya telah terkandung
dalam subjek, yakni isinya hanya menyajikan arti yang memang telah terkandung dalam suatu
pengertian dari subjek, pernyataan analitik ini selalu benar, misalnya semua lingkaran adalah
bulat.
8. Pernyataan sintetik ialah suatu kalimat deklaratif yang predikatnya tidak terkandung
dalam subjek, yakni predikatnya menyatakan sesuatu tentang subjek pernyataan, artinya tidak
terkandung pada subjek, pernyataan sintetik ini belum tentu benar, misalnya anak itu terpelajar.
Pernyataan (statement) dalam logika ditinjau dari segi bentuk hubungan makna yang
dikandungnya, pernyataan itu disamakan juga dengan proposisi, walaupun ada sedikit perbedaan
namun pada umumnya sama. Oleh karena itu, dalam logika kedua istilah itu tidak dibedakan.
7) Dapatkah Anda memberikan penjelasan mengenai proposisi dan proposisi mana yang paling
banyak digunakan dalam penalaran!
Jawab:
Proposisi adalah rangkaian pengertian, dan pernyataan adalah rangkaian kata-kata. Dalam logika,
pengertian hanya terdapat dalam proposisi sehingga proposisi adalah makna yang dimaksud oleh
suatu pernyataan yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi atau pernyataan ini berdasarkan
bentuk isinya dibedakan antara tiga macam, yakni proposisi tunggal, proposisi kategori, dan
proposisi majemuk.
 Proposisi tunggal ialah pernyataan sederhana yang hanya terdiri atas satu konsep atau satu
pengertian sebagai unsurnya
Misal Sekarang hari Minggu, Indonesia merdeka,
Semua peserta kuliah logika,
Kebudayaan nasional.
Kesenian Indonesia modern,
Semua rakyat Indonesia.
 Proposisi kategori ialah pernyataan yang terdiri atas hubungan dua konsep sebagai subjek dan
predikat.
Misal Bangsa Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa,
Rakyat Indonesia tidak boleh mengikuti ajaran komunis,
Sebagian rakyat Indonesia keturunan asing,
Ada mahasiswa Universitas Terbuka tidak belajar logika,
Ideologi komunis adalah tidak fleksibel,
Semua peserta kursus logika mendapat sertifikat.
 Proposisi majemuk ialah pernyataan yang terdiri atas hubungan dua bagian yang dapat dinilai
benar atau salah.
Misal:
Barangsiapa memalsu uang atau menyimpan uang palsu akan dituntut di muka Hakim,
Bung Karno adalah seorang proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia,
Barangsiapa menggelapkan uang negara diancam pidana penjara paling lama lima belas
tahun,
Koento Wibisono adalah guru besar Universitas Gadjah Mada yang pernah menjabat
rektor Universitas Sebelas Maret.
Tiga macam proposisi atau pernyataan di atas yang sebagai dasar penalaran adalah proposisi
kategori untuk penalaran kategori dan proposisi majemuk untuk penalaran majemuk. Adapun
proposisi tunggal atau proposisi simpel hanya merupakan bagian dari proposisi majemuk, tidak
dapat diadakan penalaran secara terperinci, hanya dalam pengolahan sederhana, seperti negasi,
misalnya "ini buku Logika" dinegasikan menjadi "ini bukan buku Logika". Di samping itu juga
diadakan pengolahan pernyataan tunggal, yakni dalam penalaran kategori, yang sifat penalarannya
sederhana sekali.
Jadi, proposisi tunggal ini pengolahannya dapat masuk dalam penalaran kategori dan dapat juga
masuk dalam penalaran majemuk, tidak dibahas dalam bentuk penalaran tersendiri.

Diskusi 2
1. Jelaskan hubungan ide, konsep dan term dengan prinsip penalaran?

2. Sebutkan dan jelaskan prinsip penalaran yang dapat membuat sesat pikir?
Jawab:
1. Penalaran adalah proses memeriksa data (fakta, informasi, bukti, pengamatan, dan pengalaman)
dan membentuk kesimpulan, penilaian, dan kesimpulan dari data. Menambahkan istilah "kritis"
pada penalaran mungkin tampak berlebihan; beberapa berpendapat bahwa menurut definisi
penalaran selalu kritis. Namun, kenyataannya adalah bahwa banyak penalaran berada pada tingkat
yang dangkal; ketika seseorang dengan cepat mengidentifikasi masalah dan kemudian menerapkan
solusi yang tampaknya bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Penalaran menggunakan beberapa konsep atau ide dan bukan yang lain. Konsep-konsep ini
mencakup teori, prinsip, kebenaran yang terbukti dengan sendirinya (aksioma), dan aturan yang
tersirat dalam penalaran. Setiap cacat dalam konsep atau ide yang berfungsi sebagai dasar
penalaran adalah kemungkinan sumber masalah.
Jadi hubungan antara ide, konsep dan term dengan prinsip penalaran adalah hubungan kausial-
konsep dan ide membentuk penalaran. Oleh karena itu dalam penalaran seseorang harus:
- Mengidentifikasi konsep-konsep kunci dan menjabarkannya dengan jelas.
- Mempertimbangkan konsep alternatif atau definisi alternatif untuk konsep.
- Memastikan penggunakan konsep dengan hati-hati dan presisi.
Sumber: https://rdl.train.army.mil/catalog-ws/view/100.ATSC/5D2BDA88-E8E5-4119-89D1-
3FC243778F94-1308929329079/is1460/ch1.htm
2. Prinsip penalaran dengan kaidah-kaidah logika dapat menghindari kesesatan berpikir atau
sesatpikir, yang merupakan proses penalaran kebalikannya. Kesesatan berpikir atau sesatpikir
adalah kekeliruan dalam penalaran berupa pembuatan kesimpulan dengan langkah-langkah yang
tidak sah karena melanggar kaidah-kaidah logika maupun berupa perbincangan yang bercorak
menyesatkan karena sengaja atau tidak sengaja memasukkan hal-hal yang membuat
kesimpulannya tidak sah.
Sesatpikir ini banyak sekali macamnya yang oleh para ahli logika umumnya dibedakan tiga jenis,
yaitu sesatpikir formal, sesatpikir verbal, dan sesatpikir material.
Sesatpikir formal merupakan kekeliruan penalaran berdasarkan bentuk atau sering disebut
sesatpikir menurut logika. Sesatpikir verbal merupakan kekeliruan penalaran berdasarkan kata-
kata, yakni bertalian dengan penggunaan yang salah atau kemaknagandaan dari sesuatu kata, dan
dikenal juga sebagai sesatpikir arti kata. Sesatpikir material merupakan kekeliruan penalaran
berdasarkan isi, yaitu menyangkut kenyataan-kenyataan yang sengaja atau tidak sengaja
disesatkan.
Sumber: BMP ISIP4211

Tes Formatif
1. Bahasa ilmiah merupakan pernyataan yang mempunyai ciri-ciri tertentu, seperti pernyataan di
bawah ini…
A. Dunia ini ada sejak mulai berapa juta tahun?
B. Semoga alam semesta tidak banyak mengalami perubahan.
C. Pergerakan bumi sebagian dari pergeseran alam semesta.
D. Bangsa Indonesia mengharapkan Pancasila tetap lestari.
2. "Medan pertempuran" bermakna "tempat bertempur antara dua kekuatan tentara yang
berhadapan sebagai musuh". Kata "medan" termasuk ke dalam bahasa…
A. isyarat
B. biasa
C. istilahi
D. artifisial
3. Pernyataan "Sabun Lux adalah sabun para bintang film" mengandung fungsi…
A. praktis
B. ekspresif
C. emotif
D. simbolik
4. Salah satu pernyataan di bawah ini yang dapat menjadi dasar penalaran atau dapat digunakan
dalam penalaran adalah ....
A. negara yang tidak kuat ketahanan nasionalya mudah terombang-ambingkan oleh pergolakan
politik dunia
B. untuk apa lagi kau ucapkan kata sayang jika cinta tiada lagi di hatiku dan tidak akan mungkin
lagi tumbuh bunga di hatiku
C. dengan adanya situasi seperti sekarang ini mudah-mudahan dia sadar akan perbuatannya
yang merugikan orang lain
D. harapan para pemuda sekarang semoga pemerintah dapat menambah atau membuat lapangan
kerja baru
5. Pernyataan yang termasuk ke dalam proposisi majemuk adalah ....
A. semua yang terkena musibah gunung merapi telah mendapat bantuan dari pemerintah
B. semua negara yang tidak mudah terombang-ambingkan oleh pergolakan politik dunia adalah
kuat ketahanan nasionalnya
C. semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat-Nya kepada bangsa Indonesia yang
sedang membangun negara
D. dua tahun pertama jika mahasiswa telah mengumpulkan 30 SKS dengan IP 2 2.00 tanpa nilai E,
diperbolehkan meneruskan kuliah

8) Sejarah Perkembangan Logika


1. Dari materi yang Anda pelajari di atas, coba jelaskan secara rinci, karya logika yang pertama
disebut apa dan siapa penyusunnya, kemudian oleh murid-muridnya dikumpulkan menjadi satu
yang terdiri atas enam bagian!
Jawab:
Logika sebagai teori berpikir pertama kali dipelajari dan dikembangkan oleh ahli pikir Yunani yang
bersifat tradisional atau penalarannya bersifat selogistik, sebagai suatu teori kemudian masuk ke
dunia Arab pada zaman Islam. Di dunia Arab, teori berpikir dipelajari juga dan dikembangkan
sehingga terkenal
dengan nama ilmu mantiq. Kemudian logika dikembangkan di barat sampai puncaknya yang
terkenal dengan nama logika simbolik. Logika di Indonesia pertama kali yang masuk adalah dari
dunia Arab yang dipelajari di pesantren-pesantren atau madrasah-madrasah. (Jusuf Sou'yb; 1983).
Logika pada awal pertumbuhannya adalah dirumuskan dan dikembang-kan oleh para ahli pikir
Yunani. Penyusun logika pertama adalah Aristoteles (384-322 SM), sebagai sebuah ilmu tentang
hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kesalahan. Logika yang
dimaksudkan di sini untuk membimbing dan menuntun seseorang supaya berpikir teliti.
Aristoteles merupakan ahli pikir Yunani yang terbesar, yang memperoleh gelar Guru-Pertama
dalam dunia ilmu pengetahuan sampai masa kini. Keistimewaan yang terutama dan terbesar sekali
dari Aristoteles ialah, bahwa tanpa ada yang mendahuluinya dan hampir seluruhnya bergantung
oleh kekuatan pemikirannya. Ia menciptakan logika sebagai ilmu baru pada waktu itu, yang disebut
dengan nama "analitika" dan "dialektika". Analitika untuk memberi nama sistem penalaran yang
bertitik tolak dari pernyataan yang sudah dianggap benar, sedangkan dialektika untuk memberi
nama sistem penalaran yang bertitik tolak dari pernyataan yang belum tentu benar.
Kumpulan karya Aristoteles mengenai logika terdiri atas lima buku dan buku ketiga terbagi atas
dua bagian sehingga semua terdiri atas enam bagian. Oleh murid-muridnya pada masa belakangan
digabungkan menjadi satu dan diberi nama Organon. Enam bagian tersebut terdiri atas berikut ini.
 Categoriae, berisikan pembahasan tentang cara menguraikan sesuatu objek dari sepuluh kategori
(pengertian umum).
 De interpretatione, berisikan pembahasan bentuk-bentuk pernyataan dan penyimpulan langsung,
bagian ini biasa disebut Perihermenias.
 Analytica Priora, berisikan pembahasan tentang bentuk-bentuk silogisme atau susunan pikir yang
dipergunakan dalam penalaran.
 Analytica Posteriora, berisikan pembahasan tentang pelaksanaan dan penerapan pemikiran
selogistik dalam pembuktian ilmiah.
 Topica, berisikan pembahasan tentang perbincangan yang berdasarkan pada premis-premis yang
boleh jadi benar.
 Sophistici Elenchi, berisikan pembahasan tentang sifat dasar dan penggolongan sesat pikir.
Itulah enam bagian karya tulis Aristoteles mengenai logika, dan dengan karya tulis tersebut,
Aristoteles telah menemukan dan menyusun sesuatu yang terpandang amat besar gunanya bagi
menuntun cara menalar yang runtut.
2. Logika pada masa pemikiran Yunani mendapat tambahan penting dari Theoprastus dan
Porphyrius. Coba Anda jelaskan secara singkat apa tambahan kedua filsuf tersebut!
Jawab:
Seorang murid Aristoteles yang terbesar dalam bidang logika ialah Theoprastus (371-287 SM), yang
menggantikannya mengepalai aliran Peripatetik dan berjasa di dalam penyempurnaan logika yang
diwariskan oleh gurunya.
Sumbangan Theoprastus yang terbesar ialah penafsirannya tentang pengertian yang mungkin dan
juga tentang sebuah sifat asasi dari setiap kesimpulan. Pengertian yang mungkin menurut
tafsirannya ialah "yang tidak mengandung kontradiksi di dalam dirinya" dan setiap kesimpulan
menurut asas yang dirumuskannya, mestilah mengikuti unsur terlemah dalam pangkal-pikir.
Logika kemudian mencapai puncaknya pada tulisan-tulisan kaum Stoik dan Megaria. Aliran
Megaria ini didirikan mula-mula oleh Euclid, salah seorang murid Sokrates, hidup pada abad ke-3
SM. Di antara muridnya yang terkenal ialah Eubulides yang melahirkan Liar Paradox (Paradox si
Pembohong) di dalam logika dan Ichtyas yang menggantikan Euclid mengepalai aliran Megaria,
serta Trasymachus dari Korinte yang menjadi guru Stilpo. Salah seorang murid yang termasyhur
dari Stilpo ialah Zeno (350-260 SM), pembangun aliran Stoik.
Penyambung aliran Zeno yang teramat harum namanya sampai kini ialah Cleanthes (abad ke-3 SM)
dan Chrysippus (280-206 SM). Chrysippus adalah seorang ahli logika yang teramat tajam dan
teramat produktif sehingga ada pemeo "jika Chrysippus tidak ada niscaya kaum Stoa akan tidak
ada".
Para komentator lainnya dalam bidang logika pada tingkatan masa ini ialah Appolinus Cronus,
Diodorus Cronus, dan Philo. Philo adalah seorang ahli pikir Yahudi di Iskandariah pada awal abad
masehi teramat harum namanya, di antaranya Sextus Empiricus, Diogenes Laertius, Cicero (106-43
SM), Gellius, Galenus (130-200 M), Lucius Apuleus (abad ke-2 M), Origen, Proclus, Stobaeus,
Epictetus (awal abad masehi), Seneca (meninggal tahun 65 M), dan beberapa ahli pikir lainnya.
Pada masa ini logika lebih banyak mengarah kepada pembahasan susun kata sebagai penjelmaan
pikiran dan masalah yang terhangat pada tingkat masa ini ialah masalah-masalah Paradox.
Mengenai paradox saja Chrysippus konon menyusun 28 buku, dan Philetos dari Cos sampai
mendadak meninggal dunia karena siang malam terlampau memikirkan penyelesaian masalah-
masalah paradox. Paradox yang termasyhur sekali pada masa itu ialah Liar Paradox yang dilahirkan
mula-mula oleh Eubulides.
Porphyrius (233-306 M), seorang ahli pikir di Iskandariah yang amat terkenal dalam bidang logika,
ia tercatat jasanya menambahkan satu bagian baru dalam pelajaran logika. Bagian baru ini disebut
Eisagoge, yakni sebagai pengantar Categoriae. Dalam bagian baru ini, dibahas lingkungan-
lingkungan zat dan lingkungan-lingkungan sifat di dalam alam yang biasa disebut dengan
klasifikasi. Pada masa Porphyrius alam pikiran Yunani (Grik) telah memperoleh pusat
perkembangannya pada empat tempat, yaitu Athena, Iskandariah, Antiokia, dan Roma.
3. Pada zaman pemikiran filsuf Islam, logika mendapat satu tambahan penting sehingga menjadi
delapan bagian. Coba Anda sebutkan, siapa filsuf Islam tersebut dan jelaskan isi karya tulisnya!
Jawab:
Pada awal abad ke-7 masehi agama Islam lahir dan menjelang penghujung abad ke-8 kekuasaan
Islam sudah terbentang sejak dari pegunungan Pirenia di Barat sampai ke perbatasan Tiongkok di
Timur. Pada pertengahan abad ke-8 itu bermula kegiatan penyalinan buku-buku Grik Tua dan Parsi
serta Sanskrit ke dalam bahasa Arab, terutama pada masa Khalif Al-Makmun dari dinasti Abbasiah
di Bagdad, dan Khalif Abdul-Rahman dari dinasti Umaiyah di Cordova. Perkembangan ilmu dan
filsafat masa itu mencapai zaman gemilang pada dua pusat, Bagdad di Timur dan Cordova di Barat.
Penyalinan yang pertama-tama mengenai logika dilakukan oleh Johana bin Patrik (lahir 815 M)
bernama Kategori karangan Aristo (Maqulatul-Asyarat li-Aristu). Lalu disusul oleh penyalinan
bagian-bagian lainnya oleh berbagai penulis. Ibnu Sikkit Jakub Al-Nahwi (803-859 M) memberi
komentar dan beberapa tambahan di dalam bukunya Perbaikan dalam Logika (Ishlah fil-Manthiqi).
Jakub bin Ishak Al-Kindi (791-863 M) menyalin bagian-bagian logika dan memberi komentar satu
per satu. Penyalinan bagian-bagian logika di belahan Timur ini pada masa itu belum melampaui
"bab-bab terlarang" yang berlaku dalam dunia Kristen.
Penyalinan-penyalinan logika di belahan Barat telah lebih jauh dari bagian-bagian yang terpandang
"bab-bab terlarang". Ishak bin Hunain (meninggal 911 M) menyalin Categoriae dan De
Interpretatione bernama Maqulat li-Aristu dan Kitabu AristhathalisBari-arminias. Said bin Jakub Al-
Dimsyiki (meninggal 914 M) menyalin Eisagoge dan Topica bernama Isaguji wa Tupiqa Aristu.
Abubisyri Matta Al-Mantiqi (meninggal 940 M) menyalin Analytica, yang tadinya disalin ke dalam
bahasa Siryani ole Ishak bin Hunain, bernama Kitabul-Burhan.
Penyalinan pada masa itu masih bagian demi bagian. Kelemahan lainnya lagi ialah penggunaan
istilah-istilah pada setiap penyalinan itu sering kali kurang cermat. Kelemahan-kelemahan dan
kekurangan-kekurangan ini diperbaiki dan disempurnakan oleh Abu-Nasar Muhammad bin
Muhammad bin Ozluq bin Thurchan Al-Farabi (873-950 M) yang terkenal mahir dalam bahasa
Grik-Tua.
Al-Farabi menyalin seluruh karya tulis Aristoteles dalam berbagai bidang ilmu dan karya tulis ahli-
ahli pikir Grik lainnya. Al-Farabi ini pada masa-masa kebangunan kembali Eropa dikenal dengan
gelar Guru-Kedua karena ulasan-ulasannya atas setiap buah tangan Aristoteles. Karya tulis Al-
Farabi dalam bidang logika ada empat buku yaitu sebagai berikut.
 Kutubul Manthigil-Tsamaniyat. Menyalin dan memberi komentar atas tujuh bagian logika dan
menambahkan satu bagian baru sehingga menjadi delapan bagian.
 Mugaddamat Isaquji allati wadha'aha Purpurius. Memberikan komentar atas bagian klasifikasi
yang diciptakan oleh Porphyrius.
 Risalat fil-Manthigi, al-qaulu fi Syaraitil-yaqini. Membahas tentang beberapa bagian logika
terutama tentang kontradiksi dan merumuskan syarat-syarat kontradiksi.
 Risalat fil-Qias, fushulun yuhtajju ilaiha fi Shina'atil-manthiqi. Membahas tentang bentuk-bentuk
silogisme dan merumuskan syarat-syarat setiap bentuk berdasarkan hukum Aristoteles.
Tokoh logika yang lain pada masa ini ialah Abu Abdillah Al-Khwarizmi (meninggal 997 M), yang
dipandang penyusun dan pencipta Aljabar, memberi komentar lagi atas keseluruhan logika dalam
bukunya yang bernama Mafatihul-Ulum fil-Manthiqi.
Komentator logika yang lain ialah Abu Ali Al-Husain bin Abdillah Ibnu Sina (980-1037 M). Ibnu Sina
banyak memberi komentar atas karya tulis Al-Farabi, Aristoteles, Plato, Hyppocrate, Euclid.
Bukunya yang bernama Kitabul-Syiffa terpandang semacam ensiklopedia terdiri atas 18 jilid tebal,
naskah tersimpan di perpustakaan Oxford, telah berkali-kali dicetak dalam bahasa Latin, di
antaranya cetakan tahun 1495 M di Venezia. Salah satu bagian dari buku raksasa ini adalah
pembahasan tentang logika.
Di balik itu, ada lagi karya tulis Ibnu Sina yang khusus mengenai logika bernama Isyarat wal
Tanbihat fil-Manthigi dan bukunya ini disalin oleh Napier ke dalam bahasa Perancis pada tahun
1658 M, dan sebagai akibat penyalinan ini lahir logika aliran Port Royal di kota Paris, yang menjadi
standar pelajaran logika di Barat sejak abad ke-17.
Abu Ali Muhammad bin Hasan bin Al-Haitsam (965-1039 M), yang di Eropa dikenal dengan sebutan
Al-Hazem, menulis dua buku mengenai logika, yaitu sebagai berikut.
 Talchisu Mugaddamati Purpurius wa Kutubi Aristhathalis.
 Muchtasharul Manthiqi.
Literatur logika ini berkembang terus di tangan komentator-komentator lainnya, seperti Al-Ghazali
(1059-1111 M), Al-Tibrizi (meninggal 1109 M), Ibnu Bajah atau Avempas (1100-1138 M), Ibnu
Rasyid atau Averroes (1126-1198 M), Al-Sakkagi (meninggal 1228 M), Al-Asmawi (1198-1283 M),
Al-Samarkandi (meninggal 1291 M), dan Al-Abhari (meninggal 1296 M).
4. Perkembangan logika di Barat menyambut keseluruhan Organon dan ada tambahan berbagai nama
untuk sistem penyimpulan yang sah berbentuk sajak. Dapatkah Anda terangkan dan siapa yang
merumuskan tambahan tersebut serta kemukakan sajaknya!
Jawab:
Karya Aristoteles tentang logika dalam buku Organon dikenal di dunia Barat selengkapnya ialah
sesudah berlangsung penyalinan-penyalinan yang sangat luas dari karya-karya sekian banyak ahli
pikir Islam ke dalam bahasa Latin. Al-Farabi diberi gelar Guru-Kedua dan Ibnu Sina diberi gelar
Guru-Ketiga.
Beberapa bagian dari karya tulis Ibnu Sina mengenai logika disalin ke dalam bahasa Latin pada
penghujung abad ke-12. Akan tetapi, salinan yang lebih sempurna dan lebih lengkap ialah
himpunan komentar Ibnu Rasyid (Averroes) mengenai logika, disalin pada awal abad ke-13, dan
sengaja diedarkan secara serentak masa itu di kota Paris (Perancis) dan di kota Oxford (Inggris). Ini
mengakibatkan aliran baru di Eropa yang terkenal dengan sebutan kaum Averroists. Kedua kota
perguruan tinggi itu merupakan pusat kegiatan ilmiah di sepanjang abad ke-13 dan abad-abad
berikutnya.
Penyalinan-penyalinan yang luas itu membukakan masa dunia Barat kembali akan alam pikiran
Grik Tua. Mereka menyambut keseluruhan Organon itu dengan kegembiraan yang tiada terkira
karena kini segenap bagian-bagian logika beserta tambahan-tambahannya dari ahli-ahli pikir Islam
telah ditemukan, dan himpunan seluruhnya itulah yang pada masa itu disebut dengan Ars Nova
atau Logika Baru.
Bahan-bahan baru ini menghasilkan karya yang sangat tebalnya dari Albertus Magnus (1206-1280
M) dalam bidang logika. Beberapa orang komentator yang semasa dengan Albertus Magnus
memberikan sumbangan penting bagi perkembangan logika kembali di Barat, di antaranya dapat
dicatat ialah Robert Grosseste (meninggal 1253 M) memberikan ulasan tentang Analytica
Posteriora, St. Thomas Aquinas (1225-1274 M) yang memberikan komentar terpenting tentang
Perihermenias, dan muridnya Giles of Rome (meninggal 1316 M) memberikan komentar lengkap
tentang keseluruhan Organon.
Komentar-komentar lainnya pada masa itu dijumpai lagi pada karya tulis Robert Kildwarby
(meninggal 1279 M) seorang pengikut aliran Dominican dan lawan utama dari Thomas Aquinas,
dan juga dari Duns Scotus (meninggal 1305 M) serta dari seorang yang digelari Averroist bernama
Boethius of Dacia (meninggal 1285 M). Semenjak itu, literatur mengenai logika berkembang cepat
di Barat.
Petrus Hispanus (meninggal 1277 M) yang kemudian menjabat Paus dengan gelar Paus John XXI
menyusun pelajaran logika berbentuk sajak, seperti All-Akhdari dalam dunia Islam, dan bukunya
itu menjadi buku dasar bagi pelajaran logika sampai abad ke-17. Petrus Hispanus inilah yang mula-
mula mempergunakan berbagai nama untuk sistem penyimpulan yang sah dalam perkaitan bentuk
silogisme kategori dalam sebuah sajak berbunyi:
Barbara, Celarent, Darii, Ferioque, Prioris;
Cesare, Camestres, Festino, Baroko, Secundae;
TertiaDarapti, Disamis, Datisi, Felapton.
Bocardo, Ferison, habet, Quarta insuper addit.
Bramantip, Camenes, Dimaris, Fesapo, Fresison.
Kumpulan sajak Petrus Hispanus mengenai logika ini bernama Summulae. Buku ini banyak diberi
komentar dan ulasan kembali oleh penulis-penulis belakangan seperti Jean Buridan (1295-1366
M), Johannes Magistri (meninggal 1400 M), Johannes de Monte (meninggal 1450 M), Petrus
Tartaritus (seorang rektor di Paris meninggal 1490 M), dan Chrysostom Javellus (meninggal 1538
M).
5. Coba Anda sebutkan siapa yang pertama mempunyai gagasan logika simbolik dan jelaskan
gagasannya yang kemudian dikembangkan oleh siapa dan apa usahanya!
Jawab:
Logika simbolik ini bertujuan menjabarkan logika agar menjadi sebuah ilmu pasti. Setiap
pengertian, setiap pernyataan, setiap hubungan digantikan dengan simbol-simbol. Gagasan ini
dicetuskan mula-mula oleh Leibniz dan barulah pada pertengahan abad ke-19 memperoleh
perhatian yang sungguh-sungguh.
Langkah pertama dimulai dengan penjabaran lingkungan golongan (algebra of classes) dengan
munculnya buah tangan George Boole dan Augustus de Morgan dengan serentak pada tahun 1847.
Boole menerbitkan buku The Mathematical Analysis of Logic dan De Morgan mengeluarkan buku
Formal Logic.
Buku Boole secara sistematik dengan memakai simbol-simbol yang cukup luas dan metode analisis
menurut matematika mulai mem-perkembangkan logika simbolik. Oleh karena Boole
menggunakan rumus-rumus seperti aljabar dalam mengungkapkan hubungan-hubungan logik
maka pada permulaannya sistem penalarannya itu dinamakan algebraic logic atau algebra of logic
(aljabar dari logika).
Augustus De Morgan (1806-1871) merupakan seorang ahli matematika Inggris memberikan
sumbangan besar kepada logika simbolik dengan pemikirannya tentang relasi dan negasi. Hasil
pemikirannya mengenai pengingkaran dari pernyataan-pernyataan majemuk menjadi kaidah-
kaidah logika simbolik yang disebut dengan namanya, yakni De Morgan's laws (hukum De Morgan)
atau terkenal dengan kependekannya DM. Kemudian muncul lagi penjabaran hubungan (algebra of
relations) dalam karya tulisnya Syllabus of a Proposed System of Logic terbit tahun 1860.
Tokoh logika simbolik yang lain ialah John Venn (1834-1923), in menulis buku Symbolic Logic
(1881) dan berusaha menyempurnakan analisis logik dari Boole dengan merancang diagram
lingkaran-lingkaran yang kin terkenal sebagai diagram Venn (Venn's diagram) untuk
menggambarkan hubungan-hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme.
Untuk melukiskan hubungan merangkum atau menyisihkan di antara subick dan predikat yang
masing-masing dianggap sebagai himpunan.
Sebagai pelopor kedua setelah Boole adalah (Friedrich Ludwig) Gottob Frege, seorang ahli
matematika dan logika dari Jerman. Oleh para ahli logika dewasa ini ia dianggap sebagai ahli logika
terbesar dari abad ke-19 karena dengan karya tulisnya Begrifschrift (1879) a mengubah aljabar
logika dari Boole sehingga benar-benar menjadi logika simbolik yang diformalkan.
Dalam karya tulisnya itu, pertama kalinya dibahas logika proposisi, ungkapan ubahan, pembilang,
dan aturan-aturan penyimpulan. Seorang ahli matematika Jerman Ernst Schroeder (1841-1902)
memberikan sumbangan penting terhadap pertumbuhan logika simbolik dalam karya tulisnya
Vorlesungen uber die Algebra der Logik yang terdiri atas 3 jilid terbit dalam jangka 5 tahun (1890-
1895) menyempurnakan simbolisme dari Boole, mensistematikan dan menyatupadukan karya-
karya para ahli yang terdahulu. Ia juga memberikan sumbangan mengenai masalah ungkapan
ubahan dan logika relasi.
Sumbangan terhadap pertumbuhan logika simbolik diberikan pula oleh filsuf Amerika Serikat
Charles Sanders Peirce dalam karya tulisnya The Grand Logic di samping menjadi editor dari
Studies in Logic (1883). Hasil pemikirannya dalam logika proposisi menelurkan dalil yang kini
disebut Peirce's Law dan mengembangkan juga logika relasi.
Perkembangan logika simbolik mencapai puncaknya pada awal abad ke-20 dengan terbitnya 3 jilid
karya tulis dua filsuf besar dari Inggris Alfred North Whitehead dan Bertrand Arthur William
Russell berjudul Principia Mathematica (1910-1913) dengan jumlah 1992 halaman. Dalam karya
tulis tersebut mereka secara sangat luas dan terperinci membuktikan bahwa logika adalah masa
muda dari matematika dan matematika adalah masa dewasa dari logika. Karya tulis Russell-
Whitehead Principia Mathematica memberikan dorongan yang besar bagi pertumbuhan logika
simbolik.
6. Dapatkah Anda jelaskan secara singkat keadaan logika di Indonesia sejak kapan dan bagaimana
perkembangannya sekarang!
Jawab:
Pada mulanya keadaan logika di Indonesia dapat dikatakan menyedihkan. Logika tidak pernah
menjadi mata pelajaran pada perguruan-perguruan umum. Pelajaran logika cuma dijumpai pada
pesantren-pesantren Islam dan perguruan-perguruan Islam dengan mempergunakan buku-buku
berbahasa Arab.
Pada tahun 1950 terdapat buku logika berbahasa Jawa dengan menggunakan huruf Arab Melayu,
yaitu Ilmu Manthiq yang merupakan terjemahan dari kitab nadhom As-Sullamul-Munauroq karya
Abdurrahman Al-Akhdhari (abad ke-16 M), disusun oleh K.H. Bisyri Musthofa Rembang, dan sejak
tahun 1953 Penerbit Menara Kudus menerbitkan buku tersebut dan beredar luas tidak hanya di
Jawa saja, tetapi juga di luar Jawa seperti di Lampung. Buku terjemahan tersebut merupakan buku
logika yang pertama di Indonesia yang dipelajari di pesantren-pesantren dan juga di beberapa
Madrasah Aliyah yang berbasis buku-buku berbahasa Arab, seperti di Madrasah Mathaliul Falah
Kajen Pati, Ilmu Manthiq termasuk mata pelajaran pokok.
Pada tahun 1954 penerbit W. Versluys N.V. di Jakarta menerbitkan buku Logika atau Ilmu Pikir,
hasil karya Joesoef Sou'yb, agaknya itulah buku logika yang pertama dalam bahasa Indonesia.
Sekaligus juga merupakan buku logika yang kedua di Indonesia setelah buku Ilmu Manthiq.
Pada masa sekarang ini logika di Indonesia sudah mulai berkembang sejalan dengan dibukanya
Fakultas Filsafat di Universitas Gadjah Mada tahun 1967. Logika yang dikembangkan di Fakultas
Filsafat mengikuti juga perkembangan teori-teori terakhir logika yang beriringan juga dengan
berkembangnya teori himpunan. Logika dikembangkan juga di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang dikaitkan juga dengan teori himpunan.
Teori himpunan merupakan landasan dikembangkannya logika saat karang ini, dan logika erat
hubungannya dengan matematika, yang oleh ertrand Russel dinyatakan secara kiasan
bahwa"logika merupakan masa muda matematika, dan matematika merupakan masa dewasa
logika". Logika dinyatakan masa muda matematika karena pada dasarya kaidah-kaidah natematika
yang begitu kompleks dapat disederhanakan dalam kaidah-aidah dasar logika.

Diskusi 3
1. Jelaskan bagaimana Anda melakukan Analisis, Klasifikasi dan Definisi dalam ilmu pengetahuan
Logika?
Jawab:
Analisis merupakan proses mengurai sesuatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk
memahami sifat, hubungan, dan peranan masing-masing unsur. Analisis secara umum sering juga
disebut dengan pembagian. Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecah belahan atau
penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari suatu keseluruhan. Bagian dan keseluruhan
selalu berhubungan. Suatu keseluruhan adalah terdiri atas bagian-bagian, oleh karena itu dapat
diuraikan.
Klasifikasi merupakan proses pengelompokan sifat, hubungan maupun peranan masing-masing
unsur yang terpisah dalam suatu keseluruhan untuk memahami sesuatu konsep universal.
Klasifikasi bergerak dari barang-barang, kejadian-kejadian, fakta-fakta atau proses-proses alam
kodrat individual yang beraneka ragam coraknya, menuju ke arah keseluruhan yang sistematik dan
bersifat umum. Perbedaan antara klasifikasi dan analisis adalah analisis lebih erat hubungannya
dengan proses yang semata-mata bersifat formal, sedangkan klasifikasi lebih bersifat empirik serta
induktif.
Pembedaan klasifikasi didasarkan atas sifat bahan-bahan yang akan digolong golongkan disebut
klasifikasi kodrati, maksud yang dikandung oleh orang yang mengadakan penggolongan disebut
klasifikasi buatan, dan klasifikasi gabungan antara keduanya disebut klasifikasi perantara
(klasifikasi diagnostik).
Definisi merupakan unsur atau bagian dari ilmu pengetahuan yang merumuskan dengan singkat
dan tepat mengenai objek atau masalah. Definisi sangat penting bagi seseorang yang menginginkan
sanggup berpikir dengan baik. Pernyataan sebagai suatu bentuk definisi harus terdiri atas dua
bagian, yaitu definiendum dan definiens, dua bagian ini harus ada jika tidak bukanlah suatu definisi.
Definisi atau batasan arti banyak macam-macamnya, yang disesuaikan dengan berbagai langkah,
lingkungan, sifat, dan tujuannya. Secara garis besar definisi dibedakan atas tiga macam, yakni
definisi nominalis, definisi realis, dan definisi praktis.
2. Berikan contoh kasus melakukan analisis, klasifikasi dan definisi dalam ilmu pengetahuan Logika?
Jawab:
Contoh Analisis
Analisis beban kerja pegawai dalam satu masa kontrak kinerja.
Analisis pada manajemen risiko organisasi.

Contoh klasifikasi
Klasifikasi barang impor berdasarkan karateristik dan fungsinya.
Klasifikasi pegawai berdasarkan latar belakang pendidikan, usia, atau jenis kelamin.

Contoh definisi
Payung adalah alat pelindung badan supaya tidak terkena panas matahari atau hujan, biasanya
dibuat dari kain atau kertas diberi bertangkai dan dapat dilipat-lipat, dan ada juga yang dipakai
sebagai tanda kebesaran.

Sumber: Modul BMP ISIP4211

Tes Formatif
1. Berikut ini yang tidak termasuk karya Aristoteles yang disebutnya sebagai "organon" adalah…
A. Eisagoge
B. Categoriae
C. Perihermenias
D. Topica
2. Salah satu kritikus logika pada zaman Islam adalah Al-Farabi yang menambah satu bagian logika
yang dimuat di dalam karya-karyanya. Buku yang bukan karya Al-Farabi adalah yang berisi
mengenai…
A. pengantar klasifikasi
B. risalah logika dan syarat-syarat kontradiksi
C. syarat-syarat dan kaidah di dalam logika
D. risalah silogisme dan syarat-syarat setiap bentuk silogisme
3. Seorang ahli logika yang menyusun sebuah sajak kumpulan berbagai nama untuk sistem
penyimpulan yang sah dalam perkaitan bentuk silogisme kategori adalah…
A. Robert Kildwarby (meninggal 1279 M)
B. Petrus Hispanus (meninggal 1277 M)
C. Jean Buridan (1295-1366 M)
D. Roger Bacon (meninggal 1292 M)
4. Logika erat sekali kaitannya dengan matematika, secara kiasan dinyatakan "logika adalah masa
muda dari matematika dan matematika adalah masa dewasa dari logika". Ungkapan ini dinyatakan
oleh…
A. Augustus de Morgan (1806-1871) dalam buku "Formal Logic"
B. John Venn (1834-1923) dalam buku "Symbolic Logic" (1881)
C. Gottlob Frege dalam karya tulisnya "Begriffschrift" (1879)
D. Bertrand Russell (1872-1970) dalam buku "Principia Mathematica"
5. Logika berkembang di Indonesia mulai tahun 1950 dan ini dipelopori oleh ..
A. Joesoef Sou' yb, dengan karya tulisnya "Logika" atau "Ilmu Pikir"
B. Bisyri Musthofa, dengan karya tulisnya "Ilmu Manthiq"
C. Joesoef Sou' yb, dengan karya tulisnya "Logika atau Ilmu Manthiq"
D. Bisyri Musthofa, dengan karya tulisnya "Logika ilmu Pikir"

9) Konsep dan Term


Akal manusia apabila menangkap sesuatu terwujud. dengan membuat konsep atau ide atau juga
pengertian. Dengan demikian, buah atau hasil dari tangkapan akal disebut dengan istilah "konsep".
Jadi, ide dan konsep dalam logika adalah sama artinya. Konsep atau ide atau juga pengertian adalah
bersifat kerohanian dan dapat diungkapkan ke dalam bentuk kata atau istilah atau juga beberapa kata.
Ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau istilah disebut dengan "term".
. Term sebagai ungkapan konsep jika terdiri atas satu kata atau satu istilah maka term itu
dinamakan term sederhana atau term simpel dan jika terdiri atas beberapa kata maka term itu
dinamakan term komposit atau term kompleks. Kata sebagai suatu simbol untuk menyatakan konsep
dibedakan antara dua macam, yaitu kata kategorimatis dan kata sinkategorimatis.
Kata kategorimatis ialah kata yang dapat mengungkapkan sepenuhnya suatu pengertian yang
berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain, meliputi nama diri (misal Saddam Husain), kata sifat (misal
berakal), istilah yang mengandung pengertian umum (misal manusia).
Kata sinkategorimatis ialah kata yang tidak dapat mengungkapkan suatu pengertian yang berdiri
sendiri jika tidak dibantu oleh kata lain, misal seperti kata adalah, jika, semua, maka, dan sebagainya.
Setiap term mempunyai konotasi atau isi. Konotasi adalah keseluruhan arti yang dimaksudkan
oleh suatu term, yaitu kesatuan antara unsur dasar atau term yang lebih luas dengan sifat pembeda
yang bersama-sama membentuk suatu pengertian.
Konotasi secara singkat dapat dinyatakan sebagai suatu uraian tentang pembatasan arti atau
definisi sehingga konotasi term adalah suatu definisi karena menunjukkan genus (jenis) dengan sifat
pembeda.
Konotasi term "manusia" adalah "hewan yang berakal budi" atau secara terurai dapat dirumuskan
"substansi (unsur dasar) yang berbadan berkembang berperasa dan berakal (sifat-sifat pembeda)"
Setiap term mempunyai denotasi atau lingkungan. Denotasi adalah keseluruhan hal yang ditunjuk
oleh term atau keseluruhan hal sejauh mana term itu dapat diterapkan. Denotasi atau lingkungan atau
sering juga disebut dengan luas adalah mencakup semua hal yang dapat ditunjuk atau lingkungan yang
dimaksudkan oleh term.
Denotasi term ini menunjukkan adanya suatu himpunan karena sejumlah hal-hal yang ditunjuk
itu menjadi satu kesatuan dengan ciri tertentu (sifat-sifat tertentu). Dengan adanya sifat-sifat yang
diuraikan oleh konotasi (isi term) maka dapatlah dihimpun beberapa hal tertentu meniadi satu
kesatuan. Dengan menunjukkan beberapa hal maka denotasi berhubungan dengan kuantitas.
Konotasi dan denotasi term, mempunyai hubungan yang erat tidak dapat terlepaskan, berbentuk
hubungan berbalikan (dasar balik) jika yang satu bertambah maka yang lain akan berkurang,
demikian sebalik jika yang satu berkurang maka yang lain akan bertambah.
Dalam hal ini, terdapat empat kemungkinan, yakni (1) makin bertambah konotasi makin
berkurang denotasi; (2) makin berkurang konotasi makin bertambah denotasi; (3) makin bertambah
denotasi makin berkurang konotasi; (4) makin berkurang denotasi makin bertambah konotasi.

Tes Formatif
1) Sebagai ungkapan konsep dalam bentuk bahasa, ada term yang disebut dengan term komposit. Di
bawah ini yang tidak termasuk term komposit adalah…
A. kesenian Indonesia modern
B. kebijaksanaan
C. persatuan Indonesia
D. bangsa Indonesia
2) Pernyataan "Semua rakyat Indonesia adalah berketuhanan Yang Maha Esa" maka kata "semua" dan
kata "adalah" disebut sebagai…
A. term sederhana
B. term kompleks
C. kata kategorimatik
D. kata sinkategorimatik
3) Term mempunyai konotasi dan denotasi atau mempunyai isi dan luas. Pernyataan yang merupakan
konotasi term, yaitu ...
A. ideologi adalah kesatuan gagasan dasar yang dapat mengarahkan kehidupan suatu bangsa
dalam bernegara
B. Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum dan bersistem konstitusional
C. piagam Jakarta dengan beberapa perubahan disahkan oleh PPKI menjadi Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia
D. ideologi adalah bersifat asasi dan pelaksanaan ideologi yang disesuaikan ruang dan waktu
disebut dengan politik
4) Denotasi term adalah suatu himpunan yang merupakan keseluruhan hal yang ditunjuk oleh term,
yang dimaksud himpunan adalah .
A. keseluruhan hal yang menjadi anggota suatu term
B. menunjuk hal-hal dalam kelompok yang sama
C. sekumpulan hal yang dapat dihimpun oleh suatu term
D. sekelompok hal sesuatu dengan ciri-ciri yang sama
5) Eratnya hubungan berkebalikan antara konotasi term dan denotasi term sangat erat, terlihat dari
salah satu pernyataan di bawah ini, yaitu konsep…
A. "persatuan" dengan "persatuan Indonesia" lebih umum konsep persatuan Indonesia
B. "kemanusiaan" lebih sempit dibandingkan dengan konsep "kemanusiaan yang adil dan
beradab"
C. "keadilan" lebih umum dibandingkan dengan konsep "keadilan sosial bagi seluruh rakyat"
D. "kedaulatan" dengan "Kedaulatan rakyat" lebih Khusus "kedaulatan" dibandingkan dengan
"kedaulatan rakyat"

10) Macam-macam Term


Term maupun konsep banyak sekali macam macamnya demikian juga pembagiannya. Berbagai
macam term dikelompokkan atas empat macam, yakni pembagian term menurut konotasinya,
pembagian term menurut denotasinya, pembagian menurut cara beradanya sesuatu, dan pembagian
menurut cara menerangkan sesuatu.
Berdasarkan konotasi, term dibedakan atas term konkret dan term abstrak. Di samping itu,
keduanya ada yang berada dalam lingkungan hakikat, dan ada yang berada dalam lingkungan sifat.
1. Hakikat konkret, yaitu menunjuk ke "hal'nya suatu kenyataan yang berkualitas dan bereksistensi.
2. Hakikat abstrak, yaitu menyatakan suatu kualitas yang tidak bereksistensi atau tidak ada dalam
ruang dan waktu.
3. Sifat konkret, yaitu menunjuk pen"sifatan" nya suatu kenyataan yang berkualitas dan
bereksistensi.
Sifat abstrak, yaitu menyatakan pensifatan yang terlepas dari eksistensi atau tidak ada dalam ruang
dan waktu.
Berdasarkan denotasi term, dapat dibedakan term umum dan term khusus. Term umum
dibedakan atas dua macam, seperti (1) universal, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya tidak
terbatas oleh ruang dan waktu; (2) kolektif, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya menunjuk
suatu kelompok tertentu sebagai kesatuan. Term khusus juga dibedakan atas dua macam, seperti (1)
partikular, yaitu sifat khusus yang berlaku hanya menunjuk sebagian tidak tertentu; (2) singular,
yaitu sifat khusus hanya menunjuk pada satu hal atau suatu himpunan yang mempunyai hanya satu
anggota.
Predikamen yang dimaksudkan ialah cara beradanya sesuatu. Term yang paling luas adalah term
"ada" atau term "yang ada". Term "ada" selanjutnya dibagi dalam dua macam, yaitu ada yang tidak
terbatas dan ada yang terbatas. Sesuatu yang ada (ada terbatas) pasti ada unsur hakikat dan unsur
sifat atau menurut filsafat dinyatakan secara singkat terdiri atas substansi dan aksidensia. Substansi
adalah hakikat sesuatu yang adanya terdapat di dalam diri sendiri sebagai pendukung sifat-sifat.
Aksidensia merupakan kumpulan sifat zat, yang ada sembilan sifat, yaitu kuantitas, kualitas, aksi,
pasi, relasi, ruang, waktu, posisi, keadaan. Predikabel yang dimaksudkan jalah cara menerangkan
sesuatu.
Term ditinjau cara menjelaskan dibedakan antara lima macam, yaitu genus, spesies, diferensia,
proprium, dan aksiden. Genus ialah himpunan golongan menunjukkan hakikat yang berbeda bentuk,
tetapi terpadu oleh persamaan sifat. Spesies ialah himpunan sesuatu yang menunjukkan hakikat
bersamaan bentuk maupun sifatnya sehingga dapat memisahkan dari lain-lain golongan. Diferensia
ialah sifat pembeda yang menunjukkan hakikat suatu golongan sehingga terwujud kelompok diri.
Proprium ialah sifat khusus sebagai predikat yang niscaya terlekat pada hakikat sesuatu diri
schingga dimiliki oleh seluruh anggota golongan.
Aksiden jalah sifat kebetulan sebagai predikat yang tidak bertalian dengan hakikat sesuatu diri
schingga tidak dimiliki ole seluruh anggota golongan.
Dengan dasar lima predikabel tersebut dalam menjelaskan sesuatu, apa yang dijelaskan
tempatkan sebagai spesies, kemudian mencari hubungan genus dan diferensianya, apabila tidak
mendapatkan dicari hubungan genus dengan propriumnya, serta jangan menggunakan hubungan
genus dengan aksiden.
Penielasan dengan cara menghubungkan genus dan diferensia merupakan penjelasan yang sulit
ditumbangkan lawan bicara karena sifatnya yang mendasar sampai ke hakikatnya.

Tes Formatif
1. Term ditinjau dari segi konotasinya ada yang masuk kelompok hakikat. Term yang masuk
lingkungan hakikat adalah ....
A. term yang mempunvai persamaan satuan dalam satu makna caupa ada perbedaan tingkatan
B. term yang menunjuk pada unsur dasar atau esensi dari hal yang dimaksudkan oleh suatu term
C. term yang di dalam halya itu ada perbedaan tingkatan satu dengan yang lain dalam
perwujudannya
D. term yang tetap tidak berubah yang pewujudannya disertai dengan sifat-sifat pendukungnya
2. Berdasarkan denotasinya, rumusan «persatuan Indonesia" merupakan term yang bersifat
A. umum universal
B. umum kolektif
C. khusus partikular
D. khusus singular
3. Sesuatu yang ada di dunia terdiri atas unsur-dasar atau inti-mutlak dan beberapa sifat yang
menyertai perwujudannya. Berikut ini yang tidak masuk kumpulan sifat-sifat adalah .
A. besaran, kualitas, ruang
B. ruang, waktu, keadaan
C. relasi, kualitas, posisi
D. kuantitas, substansi, kualitas
4. Dalam klasifikasi alam semesta (menurut Phorphyry) term-term berikut yang tergolong genus
dekat adalah .
A. substansi
B. organisme
C. hewan
D. manusia
5. Pernyataan di bawah ini yang tidak menunjukkan hubungan genus dan diferensia adalah ....
A. manusia adalah makhluk yang berekonomi
B. demokrasi adalah pemerintahan atas dasar kehendak rakyat
C. ideologi adalah gagasan dasar yang mengarahkan kehidupan bernegara
D. hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa

11) Prinsip Dasar dan Sesat Pikir


Penalaran untuk mencapai suatu kebenaran harus berpegang pada suatu kaidah-kaidah logika
sehingga penalaran terhindar dari kesesatan berpikir. Kaidah-kaidah logika yang paling dasar
disebut "prinsip penalaran" yang dapat menghindari kesesatan berpikir atau "sesatpikir" yang
berupa pembuatan kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah karena melanggar kaidah-
kaidah logika.
Prinsip-prinsip penalaran atau aksioma penalaran merupakan dasar semua penalaran yang
terdiri atas tiga prinsip yang kemudian di tambah satu sebagai pelengkap. Aksioma atau prinsip
dasar dapat didefinisikan: suatu pernyataan mengandung kebenaran universal yang kebenarannya
itu sudah terbukti dengan sendirinya. Prinsip-prinsip penalaran yang dimaksudkan adalah prinsip
identitas, prinsip nonkontradiksi, dan prinsip eksklusi tertii, serta sebagai tambahan pelengkap
prinsip identitas adalah prinsip cukup alasan.
Prinsip identitas menyatakan: "sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri". Sesuatu yang
disebut p maka sama dengan p yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain. Dalam suatu penalaran
jika sesuatu hal diartikan sesuatu p tertentu maka selama penalaran itu masih berlangsung tidak
boleh diartikan selain p, harus tetap sama dengan arti yang diberikan semula atau konsisten. Prinsip
identitas menuntut sifat yang konsisten dalam suatu penalaran, jika suatu himpunan beranggotakan
sesuatu maka sampai kapan pun tetap himpunan tersebut beranggotakan sesuatu tersebut.
Prinsip nonkontradiksi menyatakan: "sesuatu tidak mungkin merupakan hal tertentu dan bukan
hal tertentu dalam suatu kesatuan", Prinsip ini menyatakan juga bahwa dua sifat yang berlawanan
penuh (secara mutlak) tidak mungkin ada pada suatu benda dalam waktu dan tempat yang sama.
Dalam penalaran himpunan prinsip nonkontradiksi sangat penting, yang dinyatakan bahwa sesuatu
hal hanyalah menjadi anggota himpunan tertentu atau bukan anggota himpunan tersebut, tidak
dapat menjadi anggota dua himpunan yang berlawanan penuh. Prinsip nonkontradiksi memperkuat
prinsip identitas, yaitu dalam sifat yang konsisten tidak ada kontradiksi di dalamnya.
Prinsip eksklusi terti menyatakan: "sesuatu jika dinyatakan sebagai hal tertentu atau bukan hal
tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan jalan tengah". Prinsip eksklusi terti
menyatakan juga bahwa dua sifat yang berlawanan penuh (secara mutlak) tidak mungkin kedua-
duanya dimiliki oleh suatu benda, mestilah hanya salah satu yang dapat dimilikinya sifat p atau nonp.
Demikian juga dalam penalaran himpunan dinyatakan bahwa di antara dua himpunan yang
berbalikan tidak ada sesuatu anggota berada di antaranya, tidak mungkin ada sesuatu di antara
himpunan H dan himpunan nonH sekaligus. Prinsip ketiga ini memperkuat prinsip identitas dan
prinsip nonkontradiksi, yaitu dalam sifat yang konsisten tidak ada kontradiksi di dalamnya, dan jika
ada kontradiksi maka tidak ada sesuatu di antaranya sehingga hanyalah salah satu yang diterima.
Prinsip cukup alasan menyatakan: "suatu perubahan yang terjadi pada sesuatu hal tertentu
mestilah berdasarkan alasan yang cukup, tidak mungkin tiba-tiba berubah tanpa sebab-sebab yang
mencukupi". Prinsip cukup alasan ini dinyatakan sebagai tambahan bagi prinsip identitas karena
secara tidak langsung menyatakan bahwa sesuatu benda mestilah tetap tidak berubah, tetap
sebagaimana benda itu sendiri, jika terjadi suatu perubahan maka perubahan itu mestilah ada
sesuatu yang mendahuluinya sebagai penyebab perubahan itu.
Prinsip penalaran dengan kaidah-kaidah logika dapat menghindari kesesatan berpikir atau
sesatpikir, yang merupakan proses penalaran kebalikannya. Kesesatan berpikir atau sesatpikir
adalah kekeliruan dalam penalaran berupa pembuatan kesimpulan dengan langkah-langkah yang
tidak sah karena melanggar kaidah-kaidah logika maupun berupa perbincangan yang bercorak
menyesatkan karena sengaja atau tidak sengaja memasukkan hal-hal yang membuat kesimpulannya
tidak sah.
Sesatpikir ini banyak sekali macamnya yang oleh para ahli logika umumnya dibedakan tiga jenis,
yaitu sesatpikir formal, sesatpikir verbal, dan sesatpikir material.
Sesatpikir formal merupakan kekeliruan penalaran berdasarkan bentuk atau sering disebut
sesatpikir menurut logika. Sesatpikir verbal merupakan kekeliruan penalaran berdasarkan kata-kata,
yakni bertalian dengan penggunaan yang salah atau kemaknagandaan dari sesuatu kata, dan dikenal
juga sebagai sesatpikir arti kata. Sesatpikir material merupakan kekeliruan penalaran berdasarkan
isi, yaitu menyangkut kenyataan-kenyataan yang sengaja atau tidak sengaja disesatkan.

Tes Formatif
1. Prinsip-prinsip penalaran dalam logika dapat dinyatakan sebagai aksioma penalaran karena.
A. hukum-hukum penyimpulan diturunkan dari prinsip-prinsip penalaran
B. mampu mengungkapkan sistem penalaran yang paling dasar
C. benar dengan sendirinya tidak membutuhkan adanya pembuktian
D. semua bentuk penyimpulan berpangkal pada prinsip-prinsip penalaran
2. Prinsip identitas menuntut adanya sifat konsistensi dalam suatu
penalaran. Implementasi dari prinsip tersebut adalah jika suatu himpunan
beranggotakan sesuatu maka ..
A. anggota himpunan tersebut sebagai bagian dari himpunan semesta
B. himpunan semesta meliputi juga anggota himpunan tersebut
C. sampai kapan pun tetap beranggotakan sesuatu tersebut
D. himpunan kosong pun menjadi anggota himpunan tersebut
3. Prinsip nonkontradiksi yang dirumuskan "sesuatu tidak dapat merupakan hal tertentu dan bukan
hal tertentu dalam satu kesatuan". Prinsip ini dalam teori himpunan menimbulkan ketentuan
"sesuatu hal hanyalah menjadi anggota himpunan tertentu atau bukan anggota himpunan tersebut"
karena.
A. sesuatu hal tidak dapat menjadi anggota dua himpunan yang saling berlawanan penuh
B. anggota suatu himpunan hanyalah tetap menjadi anggota himpunan tersebut bukan anggota
himpunan yang lain
C. himpunan yang beranggotakan hal tertentu harus tetap sama menjadi anggota himpunan
tersebut
D. suatu anggota dapat juga menjadi anggota himpunan yang satu juga menjadi anggota
himpunan yang lain
4. prinsip penyisihan hal ketiga sebagai jalan tengah adalah ..
A. tidaklah demikian halnya bahwa sesuatu itu adalah benda hidup dan sekaligus juga bukan
benda hidup
B. jika sesuatu dibenarkan sebagai asas-asas Pancasila maka tetap sama bahwa sesuatu tersebut
adalah asas-asas Pancasila
C. tidak dapat dibenarkan bahwa setiap warga negara sama dan juga ada yang tidak sama
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
D. ajaran komunis yang tidak terbuka adalah tidak fleksibel schingga pilihannya diikuti atau tidak
diikuti ajarannya
5. Sesatpikir di bawah ini, dapat dinyatakan sesatpikir formal adalah ..
A. perbincangan berdasarkan ketidaktahuan
B. susunan kalimat menimbulkan salah pengertian
C. perbincangan dengan ancaman
D. suatu perubahan berdasarkan alasan tertentu

12) Analisis atau Pembagian


Analisis merupakan proses mengurai sesuatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk
memahami sifat, hubungan, dan peranan masing-masing unsur. Analisis secara umum sering juga
disebut dengan pembagian. Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecah belahan atau
penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari suatu keseluruhan. Bagian dan keseluruhan
selalu berhubungan. Suatu keseluruhan adalah terdiri atas bagian-bagian, oleh karena itu dapat
diuraikan.
Keseluruhan pada umumnya dibedakan atas keseluruhan logika dan keseluruhan realis.
Keseluruhan logika merupakan keseluruhan yang dapat menjadi predikat masing-masing bagiannya,
sedang keseluruhan realis merupakan keseluruhan yang tidak dapat dijadikan predikat masing-
masing bagiannya.
Jika keseluruhan dibedakan antara keseluruhan logika dan keseluruhan realis maka analisis
dibedakan juga antara analisis logika dan analisis realis.
Analisis logika adalah pemecah-belahan sesuatu ke bagian-bagian yang membentuk keseluruhan
atas dasar prinsip tertentu. Analisis logika selalu merupakan pembagian suatu himpunan ke dalam
subhimpunan, yang dibedakan atas analisis universal dan analisis dikotomi. Analisis universal
merupakan pemerincian suatu genus dibagi ke dalam semua spesiesnya atau pemecah-belahan term
umum ke term-term khusus yang menyusunnya. Analisis dikotomi merupakan pemecah-belahan
sesuatu dibedakan menjadi dua kelompok yang saling terpisah, yang satu merupakan term positif
yang lain term negatif.
Analisis realis adalah pemecah belahan berdasarkan atas susunan benda yang merupakan kesatuan
dalam perwujudannya. Analisis realis dibedakan menjadi atas analisis esensial dan analisis
aksidental. Analisis esensial merupakan pemecah-belahan sesuatu hal ke unsur dasar yang
menyusunnya. Analisis aksidental merupakan pemecah-belahan sesuatu hal berdasarkan sifat-sifat
yang menyertai perwujudannya.
Dalam analisis ada aturan-aturan tertentu yang menjadi petunjuk untuk mengadakan analisis
secara ideal supaya hasilnya tidak menimbulkan kesalahan, yaitu: analisis harus berjalan menurut
sebuah asas tertentu, analisis harus lengkap dan tuntas, analisis harus jelas terpisah antarbagiannya.
Dalam analisis yang paling mudah dan mengandung kepastian adalah dikotomi sehingga disebut
sebagai sistem dikotomi. Istilah dikotomi dalam logika bahwa setiap lingkungan jenis itu dibagi atas
dua golongan saja, yakni dua golongan yang saling berlawanan penuh, yang satu positif dan yang lain
negatif.
Dalam bidang ilmiah, dikotomi terpandang sistem pembagian atau penguraian yang lebih
mengandung kepastian. Sistem dikotomi ini didasarkan atas salah satu prinsip penalaran, yaitu
"prinsip eksklusi tertii" yakni prinsip penyisihan jalan tengah.
Sistem dikotomi ini didasarkan atas "prinsip eksklusi tertii" sehingga sistem dikotomi merupakan
suatu proses yang mengandung kesederhanaan, tetapi juga mempunyai sifat logis yang ketat
sehingga bersifat kepastian.
Sistem dikotomi bergerak dari summum genus ke infima spesies, sedang kebalikannya dari
infima spesies ke summum genus disebut sistem klasifikasi.

Tes Formatif
1. Term di bawah ini yang merupakan keseluruhan dan masuk keseluruhan logika adalah .
A. manusia sebagai makhluk hidup terdiri atas kepala, badan, tangan, dan kaki, sebagai kesatuan
organik
B. pemerintahan demokrasi adalah seperti demokrasi liberal, demokrasi rakyat, demokrasi
Pancasila
C. Pulau Jawa terdiri atas Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Daerah Khusus Ibu
kota Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta
D. rumah sederhana pada dasarnya harus terpenuhi adanya ruang tamu, kamar tidur, dan dapur,
serta kamar mandi
2. Salah satu pernyataan di bawah ini yang merupakan perwujudan analisis dikotomi, yaitu.
A. susunan kodrat manusia adalah terdiri atas jiwa dan raga
B. badan benda itu ada benda yang hidup dan yang mati
C. ilmu di Indonesia dibedakan atas ilmu eksakta dan non-eksakta
D. satu hari berjumlah 24 jam adalah terdiri atas siang dan malam
3. Pernyataan yang menggambarkan perwujudan dari analisis esensial adalah ..
A. proposisi merupakan kalimat yang dapat dinilai benar atau salah
B. manusia sebagai makhluk Tuhan dibagi atas jiwa dan raga
C. bahasa pada dasarnya dibedakan atas bahasa alami dan bahasa ilmiah
D. negara pacia dasarnya ada yang serikat dan ada yang kesatuan
4. Berikut ini yang tidak termasuk hukum analisis adalah bahwa analisis atau pembagian itu
seharusnya ..
A. berjalan menurut satu asas tertentu
B. lengkap dan tuntas
C. jelas, terpisah antarbagiannya
D. menunjukkan semua bagiannya
5. "Logika dapat dibedakan atas logika tradisional, logika modern, logika deduktif, dan logika
induktif'. Analisis atau pembagian tersebut sebenarnya melanggar aturan analisis di mana analisis
itu seharusnya
A. jelas, terpisah antarbagiannya
B. lengkap bagian-bagiannya
C. berjalan menurut satu asas tertentu
D. tuntas bagian-bagiannya
6. Berikut adalah jenis-jenis analisis, kecuali analisis…
A. Universal
B. Dikotomi
C. Esensial
D. Eksistensial
7. Pengelompokkan sistematis bagian-bagian yang terpisah atas dasar sifat, hubungan, dan
peranannya ke dalam keseluruhan adalah pengertian dari...
A. Definisi Nominal
B. Definisi Realis
C. Analisis
D. Klasifikasi
8. Definisi Nominal adalah definisi yang dirumuskan atas dasar kata-kata, di antaranya ada yang
berdasarkan kesepakatan bersama, disebut dengan definisi…
A. Sinonim
B. Simbolik
C. Etimologi
D. Stipulatif
9. Keluarga terbagi menjadi ayah, ibu, dan anak atau anak-anak. Pembagian tersebut merupakan…
A. Analisis
B. Klasifikasi
C. Definisi
D. Penggolongan
10. Klasifikasi terbagi menjadi klasifikasi kodrati, klasifikasi buatan, dan klasifikasi diagnostik.
Berikut adalah contoh klasifikasi diagnostik dari gula…
A. Gula Pasir, Gula Merah, Gula Donat, Gula Diabet
B. Gula Tebu, Gula Aren, Gula Kelapa, Gula Jagung
C. Gula Batu, Gula Pasir, Gula Kastor, Gula Halus
D. Sukrosa, Glukosa, dan Fruktosa

13) Klasifikasi atau Penggolongan


Klasifikasi merupakan proses pengelompokan sifat, hubungan maupun peranan masing-masing
unsur yang terpisah dalam suatu keseluruhan untuk memahami sesuatu konsep universal. Klasifikasi
bergerak dari barang-barang, kejadian-kejadian, fakta-fakta atau proses-proses alam kodrat
individual yang beraneka ragam coraknya, menuju ke arah keseluruhan yang sistematik dan bersifat
umum. Perbedaan antara klasifikasi dan analisis adalah analisis lebih erat hubungannya dengan
proses yang semata-mata bersifat formal, sedangkan klasifikasi lebih bersifat empirik serta induktif.
Pembedaan klasifikasi didasarkan atas sifat bahan-bahan yang akan digolong golongkan disebut
klasifikasi kodrati, maksud yang dikandung oleh orang yang mengadakan penggolongan disebut
klasifikasi buatan, dan klasifikasi gabungan antara keduanya disebut klasifikasi perantara (klasifikasi
diagnostik).
Klasifikasi kodrati ditentukan oleh susunan kodrati, sifat-sifat, dan atribut-atribut yang dapat
ditemukan dari bahan-bahan yang tengah diselidiki. Klasifikasi buatan ditentukan oleh sesuatu
maksud yang praktis dari seseorang, seperti untuk mempermudah penanganannya dan untuk
menghemat waktu serta tenaga. Klasifikasi diagnostik merupakan gabungan yang tidak sepenuhnya
kodrati dan juga tidak sepenuhnya buatan.
Hukum-hukum klasifikasi atau penggolongan yang sama intinya dengan hukum-hukum analisis
dapat ditentukan sebagai klasifikasi atau penggolongan harus hanya ada satu asas tertentu. Suatu
klasifikasi atau penggolongan harus sampai tuntas dan jelas. Unsur-unsur sebagai bagian untuk
menyusun konsep universal harus jelas terpisah satu dengan yang lain.
Sistem klasifikasi dalam alam semesta dimulai dari infima spesies kemudia'. dari sejumlah infima
spesies dapat dikelompokkan menjadi golongan yang lebih besar. Himpunan yang lebih tinggi dari
suatu kelompok dinamakan proximum genus, yaitu jenis (genus) yang terdekat dari suatu kelompok.
Demikian seterusnya penggolongan itu dapat dilanjutkan sehingga mencapai golongan yang tertinggi
yang disebut summum genus.
Semua himpunan yang terdapat di antara infima spesies dan summum genus dinamakan
subaltern genera. Pengelompokan itu dibahas lingkungan-lingkungan zat dan lingkungan-lingkungan
sifat di alam semesta. Lingkungan genus dan lingkungan spesies, keduanya disebut lingkungan zat.
Faktor yang menentukan lingkungan zat ialah lingkungan sifat, yaitu diferensia, proprium, dan
aksiden.
Lingkungan genus (penjelasan lain) ialah himpunan berbagai ragam bentuk, tetapi terpadu dalam
satu lingkungan disebabkan kesatuan sifat.
Lingkungan spesies (penjelasan lain) ialah himpunan diri yang bersamaan bentuk dan dipadu
dalam satu lingkungan oleh satu sifat yang membedakannya dari lain-lain golongan.
Diferensia (penjelasan lain) ialah suatu tanda pengenal yang menunjukkan hakikat suatu golongan.
Proprium (penjelasan lain) ialah suatu tanda pengenal yang dipunyai setiap diri dalam golongan
tertentu tetapi secara perlahan dapat lenyap. Aksiden (penjelasan lain) ialah tanda-tanda yang
mendadak muncul dan mendadak lenyap pada sesuatu diri.

Tes Formatif
1. Contoh proses penalaran yang tidak termasuk klasifikasi adalah
A. ideologi liberalis bersifat fleksibel, ideologi Pancasila bersifat fleksibel, ideologi komunis tidak
fleksibel, berarti Liberal dan Pancasila adalah ideologi terbuka
B. burung adalah berperasa, kerbau adalah berperasa, kera adalah berperasa, harimau juga
berperasa, kucing juga berperasa, semua binatang berperasa
C. organisme meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang berkaki dua, binatang berkaki empat,
binatang melata, dan juga manusia, yang semua dapat berkembang biak
D. pembunuhan terhadap pengusaha A tidak mengambil barang, pembunuhan pengusaha B tidak
mengambil barang, kedua pembunuhan tersebut dengan motif yang sama, persaingan atau
dendam
2. Dalam penalaran ilmiah maupun filsafati, klasifikasi pada dasarnya mempunyai fungsi yang
penting, yaitu untuk .....
A. mengetahui bagian-bagian dalam suatu konsep
B. menentukan konsep dari unsur-unsur yang terpisah
C. menunjukkan suatu konsep sebagai keseluruhan
D. memahami sesuatu konsep universal
3. Penalaran berikut merupakan proses pengelompokan dalam klasifikasi. Pilih yang tepat yang
masuk kelompok klasifikasi kodrati…
A. harimau pemakan daging, singa pemakan daging, dan binatang pemakan daging adalah
binatang buas, berarti harimau dan singa adalah binatang buas
B. India, Indonesia, Irak, Iran, Irlandia adalah negara-negara satu kelompok dengan negara
Indonesia, yaitu kelompok nama negara yang diawali dengan huruf "y"
C. buku Logika, buku logika simbolik, buku Logika Dasar, buku Pengantar Logika Modern, buku
Logika Sientifika, merupakan kelompok buku-buku Logika
D. kota Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Cirebon adalah kota-kota di Jawa Barat, sedang kota
Semarang, Purwokerto, Surakarta adalah kota-kota di Jawa Tengah
4. Penalaran berikut merupakan proses pengelompokan dalam klasifikasi. Pilih yang tepat yang
masuk kelompok klasifikasi buatan…
A. bangsa Indonesia adalah bangsa Melayu, Bangsa Malaysia adalah bangsa Melayu, jadi bangsa
Indonesia dan bangsa Malaysia adalah bangsa serumpun
B. nilai ketuhanan adalah nilai luhur, nilai kemanusiaan juga nilai luhur, ketuhanan dan
kemanusiaan merupakan fundamen moral negara, berarti fundamen moral negara merupakan
nilai-nilai luhur
C. Joesoef Sou'yb, Noor Ms Bakry, Poespoprodjo, Soekadijo adalah bangsa Indonesia yang
termasuk mengembangkan logika, yang nama-nama tersebut disusun atas dasar abiad
D. bangsa Indonesia cinta damai, bangsa Malaysia cinta damai, bangsa Filipina cinta damai,
bangsa Thailand juga cinta damai, berarti bangsa-bangsa Asia Tenggara cinta damai
5. Seorang ilmuwan mencoba menggolong golongkan peristiwa-peristiwa kejahatan berdasarkan atas
faktor-faktor penyebab yang untuk sebagian diketahui dan diduga, untuk mengurangi terjadinya
peristiwa-peristiwa semacam dengan jalan mengubah atau memperbaiki keadaan yang
menyebabkannya dan juga menggolong-golongkan peristiwa-peristiwa kejahatan tersebut
berdasarkan atas waktu dan tempatnya. Klasifikasi yang demikian termasuk
A. klasifikasi kodrati
B. klasifikasi buatan
C. klasifikasi diagnostik
D. bukan klasifikasi

14) Definisi atau Penjelasan


Definisi merupakan unsur atau bagian dari ilmu pengetahuan yang merumuskan dengan singkat
dan tepat mengenai objek atau masalah.
Definisi sangat penting bagi seseorang yang menginginkan sanggup berpikir dengan baik.
Pernyataan sebagai suatu bentuk definisi harus terdiri atas dua bagian, yaitu definiendum dan
definiens, dua bagian ini harus ada jika tidak bukanlah suatu definisi. Definisi atau batasan arti
banyak macam-macamnya, yang disesuaikan dengan berbagai langkah, lingkungan, sifat, dan
tujuannya. Secara garis besar definisi dibedakan atas tiga macam, yakni definisi nominalis, definisi
realis, dan definisi praktis.
Definisi nominalis ialah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti.
Jadi, sekadar menjelaskan kata sebagai tanda, bukan menjelaskan hal yang ditandai. Definisi
nominalis terutama dipakai pada permulaan sesuatu pembicaraan atau diskusi. Definisi nominalis
ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologi, definisi semantik,
definisi stipulatif, dan definisi denotatif.
Dalam membuat definisi nominalis ada tiga syarat yang perlu diperhatikan, yaitu jika sesuatu kata
hanya mempunyai sesuatu arti tertentu harus selalu diikuti menurut arti dan pengertiannya yang
sangat biasa, jangan menggunakan kata untuk mendefinisikan jika tidak tahu artinya secara tepat
jika arti sesuatu istilah menjadi objek pembicaraan maka harus tetap diakui oleh kedua pihak yang
berdebat.
Definisi realis ialah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu istilah. Jadi, bukan sekadar
menjelaskan istilah, tetapi menjelaskan isi yang dikandung oleh suatu istilah. Definisi realis ada dua
macam yaitu sebagai berikut.
1. Definisi Esensial, yakni penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian dasar yang menyusun
sesuatu hal, yang dapat dibedakan antara definisi analitik dan definisi konotatif. Definisi analitik,
yakni penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan
esensinya. Definisi konotatif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang
terdiri atas genus dan diferensia.
2. Definisi Deskriptif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal
yang didefinisikan yang dibedakan atas dua hal, definisi aksidental dan definisi kausal. Definisi
aksidental, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari halnya dengan sifat-sifat khusus
yang menyertai hal tersebut.
Definisi kausal, yakni penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi atau
terwujud. Hal ini berarti juga memaparkan asal mula atau perkembangan dari hal-hal yang ditunjuk
oleh suatu term.
Definisi praktis ialah penjelasan tentang sesuatu hal ditinjau dari segi kegunaan atau tujuan, yang
dibedakan atas tiga macam, definisi operasional, definisi fungsional, dan definisi persuasif. Definisi
operasional, yakni penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian
khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana
hail yang dapat diamati. Definisi fungsional, yakni penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan
kegunaan atau tujuannya. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat memengaruhi orang lain. Definisi persuasif pada hakikatnya merupakan alat
untuk membujuk atau teknik untuk menganjurkan dilakukannya perbuatan tertentu.
Dalam merumuskan definisi ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan supaya definisi yang
dirumuskan itu baik dan betul-betul mengungkapkan pengertian yang didefinisikan secara jelas dan
mudah dimengerti. Syarat-syarat definisi secara umum dan sederhana ada lima syarat, yaitu definisi
harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan, definisi harus merupakan suatu
kesetaraan arti hal yang didefinisikan dengan yang untuk mendefinisikan, definisi harus
menghindarkan pernyataan yang memuat istilah yang didefinisikan, definisi sedapat mungkin harus
dinyatakan dalam bentuk rumusan yang positif, serta definisi harus dinyatakan secara singkat dan
jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasan.

Tes Formatif
1. Definisi dapat diartikan sebagai ....
A. penguraian arti dari suatu konsep-konsep umum
B. memberi arti dari istilah yang dikelompokkan
C. penjelasan apa yang dimaksudkan oleh sesuatu term
D. pengelompokan konsep untuk memberi makna suatu term
2. "Palapa adalah satelit domestik Indonesia yang berfungsi sebagai sarana telekomunikasi yang
menjangkau seluruh kepulauan Nusantara". Definisi tersebut termasuk definisi…
A. konotatif
B. simbolik
C. kausal
D. sinonim
3. Pernyataan-pernyataan berikut yang tidak termasuk hukum-hukum atau syarat-syarat definisi
nominalis adalah ....
A. jangan menggunakan kata untuk mendefinisikan jika tidak tahu artinya secara tepat dan
terumuskan dengan jelas
B. apabila sesuatu kata hanya mempunyai sesuatu arti tertentu, hal ini harus selalu dipegang
C. harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan dengan menunjukkan pengertian
umum beserta ciri pembedanya
D. apabila arti sesuatu istilah menjadi suatu objek pembicaraan, harus dapat secara tetap diakui
oleh kedua pihak yang berdebat
4. "Kesatuan organik Pancasila adalah terdiri atas bagian-bagian yang tidak terpisahkan, dalam hal
kesatuannya itu tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri meskipun berbeda tidak
saling bertentangan, akan tetapi saling melengkapi bersatu untuk terwujudnya keseluruhan dan
keseluruhan membina bagian-bagian". Definisi tersebut dapat dinyatakan definisi
A. aksidental
B. kausal
C. analitik
D. konotatif
5. Pernyataan berikut merupakan suatu uraian tentang definisi. Jadi, yang tidak termasuk uraian
tentang definisi realis adalah ....
A. penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan
esensinya
B. penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari halnya dengan sifat-sifat khusus yang
menyertai hal tersebut
C. penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi atau terwujud
D. penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus
dilaksanakan
15) Unsur Dasar Proposisi
Proposisi kategorik adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan 2 term sebagai subjek
dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau
pengingkaran.
Proposisi kategorik terdiri atas 4 unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok proposisi,
sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan adalah:
term sebagai subiek, term sebagai predikat, kopula, dan kuantor.
Term sebagai subjek adalah hal yang diterangkan dalam proposisi, term sebagai predikat adalah
hal yang menerangkan dalam proposisi.
Kedua unsur sebagai subjek dan predikat inilah yang merupakan materi pokok proposisi
kategorik. Kopula merupakan hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek dan
predikat serta kuantor merupakan pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan
oleh subjek.
Proposisi dalam logika dapat benar dapat juga salah, tidak dapat dinilai kedua-duanya. Dalam arti
tidak dapat setengah benar atau setengah salah. Jika benar ya benar, jika salah ya salah schingga
tegas perbedaan antara keduanya. Benar salahnya suatu proposisi dihubungkan dengan hal yang
dibicarakannya. Jika yang dibicarakan tentang benda-benda alamiah maka kebenarannya adalah
harus sesuai dengan kenyataannya (mengikuti teori korespondensi) dan jika yang dibicarakan hal
atas dasar persetujuan bersama maka kebenarannya harus sesuai dengan hasil persetujuan tersebut
(mengikuti teori koherensi). Jadi, benar salahnya suatu proposisi itu dihubungkan dengan isinya.
Term sebagai subjek berhubungan dengan kuantitas proposisi. Subjek dibedakan antara subjek
universal dan subjek partikular. Subjek universal adalah mencakup semua yang dimaksud oleh
subjek, subjek partikular adalah hanya mencakup sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh
subjek. Subjek universal dalam pernyataan simbolik disertai dengan kuantor universal dan subjek
partikular dalam pernyataan simbolik disertai dengan kuantor eksistensial.
Term sebagai predikat selalu berhubungan dengan isinya dan merupakan kualitas proposisi, yang
dibedakan antara predikat afirmatif dan predikat negatif. Predikat afirmatif adalah sifat mengiyakan
adanya hubungan predikat dengan subjek, predikat negatif adalah sifat mengingkari adanya
hubungan predikat dengan subjek, atau sifat meniadakan hubungan subjek dengan predikat.
Hubungan subjek dan predikat yang merupakan unsur pokok terwujud adanya empat macam
proposisi kategorik, yaitu proposisi universal afirmatif ialah pernyataan umum mengiyakan,
proposisi universal negatif ialah pernyataan umum mengingkari, proposisi partikular afirmatif ialah
pernyataan khusus mengiyakan, proposisi partikular negatif ialah pernyataan khusus mengingkari.

Diskusi 4
1. Proposisi kategorik adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan 2 term sebagai subjek
dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau
pengingkaran. Proposisi kategorik terdiri atas 4 unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok
proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang
dimaksudkan adalah: term sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula, dan kuantor.
Contoh:
- Semua mahasiswa UT melakukan registrasi mata kuliah
Sebagai subjek adalah term “mahasiswa UT”, sedangkan yang sebagai predikat adalah term
“melakukan registrasi mata kuliah”.
- Ada oknum polisi yang menembakkan gas air mata ke arah tribun
Sebagai subjek adalah term “oknum polisi”, sedangkan yang sebagai predikat adalah term
“menembakkan gas air mata”.
- Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat.
Sebagai subjek adalah term “pemerintah”, sedangkan yang sebagai predikat adalah term
“memerikan BLT”.
2. Negasi proposisi kategoris ada karena adanya proposisi kategoris, di mana negasi tersebut
sebagai bentuk pengingkaran atau sangkalan dari proposisi kategoris. Secara sederhana negasi
proposisi kategoris dibedakan atas 4 macam, yaitu proposisi negasi universal afirmatif, proposisi
negasi universal negatif, proposisi negasi partikular afirmatif, dan proposisi negasi partikular
negatif. Dari 4 macam negasi proposisi kategorik berdasarkan denotasi yang dihubungkan, dapat
dibedakan menjadi tujuh macam negasi proposisi kategorik.
Contoh:
- Semua mahasiswa UT melakukan registrasi mata kuliah → Tidak Semua mahasiswa UT
melakukan registrasi mata kuliah
- Ada oknum polisi yang menembakkan gas air mata ke arah tribun → Tidak ada oknum polisi
yang menembakkan gas air mata ke arah tribun

Sumber: BMP ISIP4211

Tes Formatif
1. Proposi kategorik merupakan pellyaldad gang a as ads duo gan dua term sebagai subjek dan
predikat. Pernyataan-pernyataan berikut yang bukan proposisi kategorik adalah .
A. barang siapa melawan pemerintah akan diancam pidana penjara paling lama 7 tahun 6 bulan
B. negara yang tidak kuat ketahanan nasionalnya mudah terombang-ambingkan oleh pergolakan
politik dunia
C. tiap-tiap warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
D. ada warga negara yang masuk warga Partai Rakyat Demokrasi mengacau keamanan negara
2. Pernyataan berikut adalah proposisi kategorik: "Era globalisasi adalah ditandai dengan adanya
kemajuan di bidang teknologi informasi dan liberalisasi perdagangan". Dalam proposisi tersebut
predikatnya adalah term...
A. sederhana
B. kompleks
C. kategorimatik
D. sinkategorimatik
3. Tidak semua kalimat merupakan pernyataan yang digunakan dasar penalaran dalam logika.
Pernyataan-pernyataan berikut yang bukan pernyataan logika adalah ....
A. semua rakyat Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa
B. barang siapa memalsu uang akan dituntut di muka Hakim
C. semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat-Nya
D. negara Indonesia berlandaskan atas sistem konstitusional
4. Proposisi kategorik pada dasarnya mengandung 4 unsur pokok, dua di antaranya dapat
dihilangkan dan tidak mengubah makna. Coba pilih pernyataan berikut yang tidak menyebutkan
kuantor
A. ada negara-negara di Asia yang termasuk negara berkembang belum siap menghadapi era
globalisasi
B. beberapa mahasiswa Universitas Gadjah Mada menjadi tokoh Partai Rakyat Demokrasi
C. semua masyarakat di Indonesia selalu menyeimbangkan sifat individu dan sifat sosial dalam
kehidupannya
D. negara yang menguasai teknologi dirgantara di era globalisasi akan menguasai dunia
5. Dalam proposisi kategorik ada kopula yang dihilangkan tanpa mengubah makna. Pernyataan
berikut yang tapa kopula adalah ....
A. semua manusia Indonesia adalah ramah tamah
B. ada rakyat Indonesia yang tidak beragama
C. semua manusia adalah berbudaya
D. rakyat Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa
6. Term sebagai subjek ada yang universal dan ada yang kolektif. Pernyataan-pernyataan berikut
yang bersubjek universal adalah ...
A. ada ideologi yang tidak bersifat fleksibel
B. ideologi yang tidak fleksibel akan ditinggalkan para pendukungnya
C. beberapa pendukung ideologi adalah tidak loyal
D. ada pendukung yang tidak loyal namun meyakini kebenarannya
7. Term sebagai predikat ada yang afirmatif dan ada yang negatif. Pernyataan-pernyataan berikut
yang berpredikat afirmatif adalah ....
A. masyarakat yang tidak selaras serasi seimbang akan sulit mencapai kebahagiaan spiritual dan
material
B. semua rakyat Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa tidak akan mengikuti ajaran
komunis
C. budaya bangsa Indonesia yang menyeimbangkan sifat individu dan sifat sosial adalah tidak
akan menonjolkan salah satu di antaranya
D. bangsa Indonesia harus tangguh ketahanan sosial budayanya supaya tidak terpengaruh
budaya asing yang bersifat negatif
8. Perhatikan pernyataan berikut: "Perjuangan amar ma' ruf nahi munkar dari rakyat berhenti tidak
akan ada jaminan kelangsungan hidup negara". Bentuk pernyataan tersebut adalah proposisi ....
A. universal afirmatif
B. universal negatif
C. partikular afirmatif
D. partikular negatif
9. Proposisi kategorik yang universal dibedakan atas universal afirmatio dan universal negatif.
Pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan proposisi universal afirmatif adalah ....
A. ada negara yang tidak kuat ketahanan nasionalnya tidak terombang. ambingkan oleh
pergolakan politik dunta
B. selama bangsa Indonesia cinta negara proklamasi tidak akan meninggalkan ajaran Pancasila
C. negara yang tidak kuat ketahanan nasionalnya akan mudah terombang-ambingkan ole
pergolakan politik dunia
D. kalau rakyat berhenti memperjuangkan amar ma'ruf nahi munkar maka tidak ada jaminan
kelangsungan negara
10.Proposisi kategorik yang partikular dibedakan atas partikular afirmatif dan partikular negatif.
Pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan proposisi partikular negatif adalah ...
A. jika hubungan manusia dengan masyarakatnya dapat selaras serasi dan seimbang maka
kebahagiaan manusia akan tercapai
B. era globalisasi mulai terlaksana dengan terwujudnya liberalisasi perdagangan dan teknologi
informasi yang menjagat
C. kalau rakyat berhenti memperjuangkan amar ma'ruf nahi munkar maka tidak ada jaminan
kelangsungan negara
D. ada negara yang tidak kuat ketahanan nasionalnya tidak terombang- ambingkan oleh
pergolakan politik dunia

16) Empat Macam Proposisi


Proposisi kategorik merupakan pernyataan yang terdiri atas hubungan 2 term sebagai subjek dan
predikat, serta secara sederhana dibedakan atas 4 macam, yaitu proposisi universal afirmatif,
proposisi universal negatif, proposisi partikular afirmatif, dan proposisi partikular negatif. Dari 4
macam proposisi kategorik berdasarkan denotasi atau luas term yang dihubungkan, dapat dibedakan
menjadi 7 macam proposisi kategorik.
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang mengiyakan adanya hubungan
subjek dengan predikat, dirumuskan:
"semua S adalah P". Proposisi universal afirmatif, berdasarkan perbandingan luas term, dapat
dibedakan atas 2 macam, yaitu universal afirmatif ekuivalen dan universal afirmatif implikasi.
1. Proposisi universal afirmatif ekuivalen ialah pernyataan umum mengiyakan yang antara subjek
dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua anggota subjek adalah anggota predikat
dan semua anggota predikat adalah anggota subjek, misalnya "Semua manusia berbudaya."
2. Proposisi universal afirmatif implikasi ialah pernyataan umum mengiyakan yang semua subjek
merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subjek menjadi himpunan bagian dari
predikat, misalnya "Setiap warga negara Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa.
Proposisi universal negatif ialah pernyataan bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan
subjek dengan predikat, dirumuskan: "semua S bukan P". Proposisi universal negatif berdasarkan
perbandingan luas term, hanya ada satu bentuk, yaitu berbentuk eksklusif sehingga lengkapnya
disebut universal negatif eksklusif, yaitu pernyataan umum mengingkari yang berarti antara subjek
dan predikat tidak ada hubungan, misalnya "Semua rakyat Indonesia tidak mengikuti ajaran
komunis.
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khusus yang mengiyakan adanya
hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: "sebagian S adalah P". Proposisi partikular afirmatif
berdasarkan perbandingan luas term, dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu partikular afirmatif
inklusif dan partikular afirmatif implikasi.
1. Proposisi partikular afirmatif inklusif ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek
merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek yang menjadi bagian predikat dan ada
anggota predikat yang menjadi bagian subjek, misalnya "Sebagian rakyat Indonesia adalah
keturunan asing."
2. Proposisi partikular afirmatif implikasi alah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian dari
subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subjek yang menjadi himpunan
predikat, misalnya "Sebagian rakyat Indonesia adalah warga Partai Demokrasi Indonesia."
Proposisi partikular negatif ialah pernyataan bersifat khusus yang mengingkari adanya hubungan
subjek dengan predikat, dirumuskan: "sebagian S bukan P". Proposisi partikular negatif berdasarkan
perbandingan luas term, dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu partikular negatif inklusif dan
partikular negatif implikasi.
1. Proposisi partikular negatif inklusif ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian subjek
tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian subjek yang tidak termasuk predikat
dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subjek, misalnya "Sebagian Sarjana Hukum
bukan ahli politik."
2. Proposisi partikular negatif implikasi ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian dari
subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subjek yang bukan anggota predikat
dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subjek, misalnya "Sebagian manusia bukan
bangsa Indonesia."

Tes Formatif
1. Pernyataan "rakyat Indonesia tidak boleh mengikuti ajaran komunis", disebut dengan proposisi ..
A. partikular afirmatif
B. partikular negatif
C. universal afirmatif
D. universal negatif
2. Perhatikan pernyataan berikut: "Mahasiswa yang dua tahun pertama telah mencapai 30 SKS dan
IP > 2.00 diperbolehkan meneruskan kuliah". Pernyataan tersebut termasuk proposisi
A. universal afirmatif ekuivalen
B. universal afirmatif implikasi
C. partikular afirmatif inklusif
D. partikular afirmatif implikasi
3. Proposisi universal afirmatif dibedakan universal afirmatif ekuivalen dan universal afirmatif
implikasi. Pernyataan berikut yang masuk proposisi universal afirmatif implikasi adalah..
A. ideologi negara yang tangguh adalah ideologi yang bersifat konsisten sesuai dengan kenyataan
dan bersifat praktis
B. ada ideologi yang tangguh yang dalam pelaksanaannya tidak dapat menyesuaikan dengan
perkembangan pemikiran masyarakat
C. Pancasila sebagai ideologi negara adalah termasuk juga yang telah memenuhi unsur keyakinan
D. sebagian ciri pokok ideologi terbuka adalah cerminan dari masyarakat di mana ideologi
tersebut di lahirkan
4. Perhatikan pernyataan berikut: "Ideologi negara yang tidak fleksibel mudah ditinggalkan oleh
para pendukungnya". Pernyataan tersebut disebut dengan proposisi
A. universal afirmatif ekuivalen
B. universal afirmatif implikasi
C. partikular negatif implikasi
D. universal negatif eksklusif
5. Perhatikan pernyataan berikut: "Mahasiswa yang kehadiran kuliahnya kurang dari 70% dari
kehadiran dosennya tidak boleh ikut ujian". Pernyataan tersebut dirumuskan secara simbolik
sebagai berikut ....
A. Vx (Sx =› Px)
B. Vx (Sx => ~Px)
C. 3x (Sx ^ Px)
D. 3x (Sx ^ ~Px)
6. Perhatikan pernyataan berikut: "Ada bangsa Indonesia yang tidak menjadi rakyat Indonesia".
Pernyataan tersebut termasuk proposisi
A. universal negatif eksklusif
B. universal afirmatif implikasi
C. partikular negatif inklusif
D. partikular afirmatif implikasi
7. Proposisi partikular afirmatif dibedakan partikular afirmatif inklusif dan partikular afirmatif
implikasi. Pernyataan berikut yang masuk proposisi partikular afirmatif inklusif adalah ...
A. ideologi negara yang tangguh adalah bersifat praktis
B. ada ideologi negara yang tidak fleksibel dan realis
C. sebagian rakyat Indonesia adalah warga Golkar
D. ada yang bukan bangsa Indonesia menjadi rakyat Indonesia
8. Perhatikan pernyataan berikut: "Ada mahasiswa yang tidak lengkap daftar hadirnya boleh ikut
ujian". Pernyataan tersebut dirumuskan secara simbolik.
A. Vx (~Sx => Px)
B. Vx (Sx =› ~Px)
C. 3x (~Sx a Px)
D. 3x (Sx ^ ~Px)
9. Perhatikan pernyataan berikut: "Ada negara yang tidak tangguh ketahanan nasionalya tidak
terombang-ambingkan ole pergolakan politik dunia". Pernyataan tersebut adalah termasuk
proposisi
A. partikular negatif inklusif
B. partikular negatif implikasi
C. universal negatif eksklusif
D. partikular afirmatif inklusif
10.Pernyataan berikut yang termasuk proposisi partikular afirmatif adalah…
A. ada mahasiswa Indonesia yang berpaham komunis
B. paham komunis tidak diikuti oleh mahasiswa Indonesia
C. ada mahasiswa Indonesia tidak berpaham komunis
D. paham komunis yang diikuti oleh mahasiswa Indonesia

17) Negasi Proposi Kategorik


Negasi proposisi kategorik merupakan ingkaran dari pernyataan atas hubungan dua term sebagai
subjek dan predikat, secara sederhana dibedakan atas 4 macam, yaitu proposisi negasi universal
afirmatif, proposisi negasi universal negatif, proposisi negasi partikular afirmatif, dan proposisi
negasi partikular negatif. Dari 4 macam negasi proposisi kategorik berdasarkan denotasi yang
dihubungkan, dapat dibedakan menjadi tujuh macam negasi proposisi kategorik.
Proposisi negasi universal afirmatif ialah pernyataan ingkaran umum yang mengiyakan adanya
hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: "bukan semua S adalah P". Proposisi negasi
universal afirmatif, dibedakan atas 2 macam, yaitu negasi universal afirmatif ekuivalen dan negasi
universal afirmatif implikasi.
1. Proposisi negasi universal afirmatif ekuivalen ialah pernyataan ingkaran umum mengiyakan yang
antara subjek dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua anggota subjek adalah
anggota predikat dan semua anggota predikat adalah anggota subjek, kemudian diingkari,
misalnya "Bukan semua manusia berbudaya."
2. Proposisi negasi universal afirmatif implikasi ialah pernyataan ingkaran umum mengiyakan yang
semua subjek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subjek menjadi himpunan
bagian dari predikat, kemudian diingkari, misanya TIDAK setiap warga negara Indonesia
berketuhanan Yang Maha Esa.
Proposisi negasi universal negatif ialah pernyataan ingkaran umum mengingkari adanya
hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: "bukan semua S bukan P. Proposisi negasi universal
negatif berdasarkan perbandingan luas term, hanya ada satu bentuk, yaitu berbentuk eksklusif
sehingga lengkapnya disebut negasi universal negatif eksklusif, yaitu pernyataan ingkaran umum
mengingkari yang berarti antara subjek dan predikat tidak ada hubungan, yang kemudian diingkari,
misalya "Bukan semua rakyat Indonesia tidak mengikuti ajaran komunis."
Proposisi negasi partikular afirmatif ialah pernyataan ingkaran khusus yang mengiyakan adanya
hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: "tidak sebagian S adalah P". Proposisi ingkaran
partikular afirmatif berdasarkan perbandingan luas term, dapat dibedakan atas dua macam: negasi
partikular afirmatif inklusif dan negasi partikular afirmatif implikasi.
1. Proposisi negasi partikular afirmatif inklusif ialah pernyataan ingkaran khusus mengiyakan yang
sebagian subjek merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek yang menjadi bagian
predikat dan ada anggota predikat yang menjadi bagian subjek, yang kemudian diingkari,
misalnya "Tidak ada rakyat Indonesia yang keturunan asing."
2. Proposisi negasi partikular afirmatif implikasi ialah pernyataan ingkaran khusus mengiyakan
yang sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subjek yang
menjadi himpunan predikat, yang kemudian diingkari, misalnya "Bukan sebagian rakyat
Indonesia adalah warga Partai Demokrasi Indonesia.
Proposisi negasi partikular negatif ialah pernyataan ingkaran khusus yang mengingkari adanya
hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan: “tidak sebagian S bukan P". Proposisi negasi
partikular negatif berdasarkan perbandingan luas term, dibedakan atas dua macam: negasi
partikular negatif inklusif dan negasi partikular negatif implikasi.
1. Proposisi negasi partikular negatif inklusif ialah pernyataan ingkaran khusus mengingkari yang
sebagian subjek tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian subjek yang tidak
termasuk predikat dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subjek, kemudian dingkari,
misalnya "Tidak ada Sarjana Hukum bukan ahli politik."
2. Proposisi negasi partikular negatif implikasi ialah pernyataan ingkaran khusus mengingkari yang
sebagian dari subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subjek yang bukan
anggota predikat dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subjek, kemudian diingkari,
misalnya "Bukan sebagian manusia yang bukan bangsa Indonesia.

Tes Formatif
1. Perhatikan pernyataan berikut: "Bukan mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan daftar
hadir tidak diperbolehkan ikut ujian". Pernyataan tersebut termasuk proposisi negasi…
A. universal afirmatif
B. universal negatif
C. partikular afirmatif
D. partikular negatif
2. Pernyataan berikut yang masuk negasi proposisi universal afirmatif implikasi adalah ...
A. bukan Pancasila sebagai ideologi adalah termasuk juga telah memenuhi unsur keyakinan
B. bukan ideologi negara yang tangguh adalah bersifat konsisten sesuai dengan kenyataan dan
bersifat praktis
C. tidak ada ideologi yang tangguh dalam pelaksanaannya tidak menyesuaikan dengan
perkembangan masyarakat
D. bukan sebagian ciri pokok ideologi terbuka adalah cerminan dari masyarakat yang sudah baku
3. "Bukan ideologi negara yang tidak fleksibel mudah ditinggalkan oleh
negaspendukungnya". Pernyatan tersebut disebut denganalkan ole
A. universal afirmatif ekuivalen
B. partikular negatif implikasi
C. universal afirmatif implikasi
D. universal negatif eksklusif
4. Perhatikan pernyataan berikut: "Bukan mahasiswa yang kehadiran kuliahnya kurang dari 70%
dari kehadiran dosennya boleh ikut ujian".
Pernyataan tersebut dirumuskan secara simbolik sebagai berikut ....
A. ~Vx (Sx =› ~Px)
B. ~Vx (Sx =› Px)
C. ~Ax (Sx ^ ~Px)
D. ~3x (SxA Px)
5. Pernyataan "tidak semua rakyat Indonesia tidak mengikuti ajaran komunis", disebut dengan
proposisi…
A. partikular negatif implikasi
B. negasi partikular negatif
C. universal negatif eksklusif
D. negasi universal negatif
6. Perhatikan pernyataan berikut: "Tidak ada bangsa Indonesia yang tidak menjadi rakyat
Indonesia". Pernyataan tersebut termasuk proposisi negasi
A. universal negatif eksklusif
B. universal afirmatif implikasi
C. partikular negatif inklusif
D. partikular afirmatif implikasi
7. Proposisi negasi partikular afirmatif dibedakan negasi partikular afirmatif inklusif dan negasi
partikular afirmatif implikasi. Pernyataan berikut yang masuk proposisi partikular afirmatif
inklusif adalah
A. bukan ideologi negara yang tangguh adalah bersifat praktis
B. bukan sebagian rakyat Indonesia adalah bukan warga Golkar
C. tidak ada ideologi negara yang tidak fleksibel dan realis
D. tidak ada yang bukan bangsa Indonesia menjadi rakyat Cina
8. Perhatikan pernyataan berikut: "Tidak ada mahasiswa yang kehadiran kuliahnya kurang dari
70% dari kchadiran dosennya diperbolehkan ikut ujian". Pernyataan tersebut dirumuskan secara
simbolik
A. ~Vx (Sx =› Px)
B. Vx (Sx =› ~Px)
C. ~ax (Sx ^ Px)
D. 3x (Sx ^ ~Px)
9. Perhatikan pernyataan berikut: "Tidak ada rakyat Indonesia yang tidak berketuhanan Yang Maha
Esa". Pernyataan tersebut adalah termasuk proposisi…
A. negasi partikular negatif
B. partikular negatif implikasi
C. negasi universal negatif
D. partikular negatif inklusif
10.Pernyataan berikut yang termasuk proposisi negasi partikular afirmatif adalah.
A. tidak ada mahasiswa Indonesia yang berpaham komunis
B. mahasiswa Indonesia tidak ada yang berpaham komunis
C. paham komunis tidak diikuti oleh mahasiswa Indonesia
D. ada paham komunis yang diikuti oleh mahasiswa Indonesia
11.Semua masyarakat tidak ingin menjadi korban Covid-19. Proposisi tersebut merupakan proposisi
kategorik…
A. Universal afirmatif
B. Partikular afirmatif
C. Universal negatif
D. Partikular negatif
12.Sebagian masyarakat adalah korban meninggal akibad Covid-19 Proposisi tersebut merupakan
proposisi kategorik…
A. Universal afirmatif
B. Partikular negatif
C. Partikular afirmatif
D. Universal negatif
13.Semua masyarakat di dunia terdampak Covid-19. Proposisi tersebut merupakan proposisi
kategorik....
A. Partikular negatif
B. Universal negatif
C. Universal afirmatif
D. Partikular afirmatif
14.Sebagian masyarakat tidak terkena Covid-19. Proposisi tersebut merupakan proposisi
kategorik....
A. Partikular afirmatif
B. Partikular negatif
C. Universal negatif
D. Universal afirmatif
15.Semua negara mengalami krisis selama Covid-19. Negasi dari proposisi kategori tersebut
adalah....
A. Semua negara tidak mengalami krisis selama Covid-19
B. Tidak semua negara tidak mengalami krisis selama Covid-19
C. Sebagian negara tidak mengalami krisis selama Covid-19
D. Sebagian negara mengalami krisis selama Covid-19

18) Penalaran Oposisi


Oposisi merupakan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama.
Oposisi dalam logika merupakan hubungan logika dua pernyataan atas dasar term yang sama, yang
dibedakan atas empat macam, yaitu oposisi kontrarik, oposisi subkontrarik, oposisi kontradiktorik,
dan oposisi subalternasi.
1. Oposisi kontrarik ialah pertentangan dua pernyataan universal atas dasar term yang sama, tetapi
berbeda kualitanya. Hukumnya, jika pernyataan yang satu benar yang lain salah dan jika
pernyataan yang satu salah yang lain dapat benar dapat juga salah.
2. Oposisi subkontrarik ialah pertentangan dua pernyataan partikular atas dasar term yang sama,
tetapi berbeda kualitanya. Hukumnya, jika pernyataan yang satu salah yang lain benar dan jika
pernyataan yang satu benar yang lain dapat benar dapat juga salah.
3. Oposisi kontradiktorik ialah pertentangan antara dua pernyataan alas dasar term yang sama,
tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. Hukumnya jika pernyataan yang satu benar yang
lain salah dan jika pernyataan yang satu salah yang lain benar.
4. Oposisi subalternasi ialah pertentangan antara dua pernyataan alas dasar term yang sama dan
berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Subalternasi ada 2 macam, yaitu
subimplikasi dan superimplikasi.
a. Subimplikasi ialah hubungan logika pernyataan partikular terhadap pernyataan universal atas
dasar term yang sama serta 0 kualitas sama. Hukumnya jika pernyataan partikular salah yang
universal salah jika pernyataan partikular benar yang universal tidak tentu, mungkin benar
mungkin juga salah.
b. Superimplikasi ialah hubungan logika pernyataan universal terhadap pernyataan partikular atas
dasar term yang sama serta kualitas sama. Hukumnya jika pernyataan universal benar yang
partikular benar jika pernyataan universal salah yang partikular tidak tentu, mungkin benar
mungkin juga salah.
Oposisi merupakan hubungan logika dua pernyataan atas dasar dua term yang sama sebagai
subjek dan predikat atau secara singkat dirumuskan: "perlawanan dua proposisi kategori atas dasar
term yang sama yang berbeda kuantitas atau kualitanya atau berbeda kedua-duanya."

Tes Formatif
1. Salah satu oposisi dalam logika adalah oposist kondon, pertentangan dua pernyataan universal
atas dasar term yang sama tetapi berbeda kualitasnya, hukumnya adalah ....
A. jika yang satu diakui benar maka yang lain salah dan jika yang satu diketahui salah maka yang
lain benar
B. jika yang satu diakui benar maka yang lain salah dan jika yang satu diketahui salah maka yang
lain belum tentu
C. jika yang satu diakui salah maka yang lain benar dan jika yang satu diketahui benar maka yang
lain salah
D. jika yang satu diakui salah maka yang lain benar dan jika yang satu diketahui benar maka yang
lain belum tentu
2. Perhatikan pernyataan berikut: "Semua anggota legislatif tidak berpaham liberalis" jika
pernyataan tersebut diakui benar maka pertentangan kontrariknya adalah…
A. benar untuk pernyataan "Semua anggota legislatif berpaham liberalis"
B. salah untuk pernyataan "Tidak semua anggota legislatif berpaham liberalis"
C. salah untuk pernyataan "Semua anggota legislatif berpaham liberalis"
D. benar untuk pernyataan "Tidak semua anggota legislatif berpaham liberalis"
3. Perhatikan pernyataan berikut: "Ada negara tidak kuat ketahanan nasionalnya tidak terombang-
ambingkan oleh pergolakan politik dunia" jika pernyataan tersebut diakui salah maka
pertentangan subkontrariknya adalah …
A. benar "Ada negara tidak kuat ketahanan nasionalnya terombang-ambingkan oleh pergolakan
politik dunia"
B. benar "Negara tidak kuat ketahanan nasionalnya terombang-ambingkan oleh pergolakan
politik dunia"
C. salah "Ada negara tidak kuat ketahanan nasionalnya terombang-ambingkan oleh pergolakan
politik dunia"
D. salah "Negara tidak kuat ketahanan nasionalnya terombang-ambingkan oleh pergolakan
politik dunia"
4. Pernyataan yang kontradiksi dengan pernyataan berikut: "Semua rakyat Indonesia adalah
berketuhanan" adalah ....
A. semua rakyat Indonesia tidak berketuhanan
B. beberapa rakyat Indonesia adalah berketuhanan
C. tidak ada satu pun rakyat Indonesia berketuhanan
D. ada rakyat Indonesia yang tidak berketuhanan
5. Kontradiksi dari pernyataan simbolik berikut ini 3x (~$x ^ ~Px), adalah…
A. Vx (Sx => Px)
B. Vx (Sx =› ~Px)
C. Vx (~Sx =› ~Px)
D. Vx (~$x => Px)
6. Kontradiksi pernyataan: "Negara yang tidak kuat ketahanan nasionalya akan mudah terombang-
ambingkan ole pergolakan politik dunia" adalah...
A. ada negara yang tidak kuat ketahanan nasionalnya mudah terombang-ambingkan oleh
pergolakan politik dunia
B. negara yang tidak terombang-ambingkan oleh pergolakan politik dunia adalah yang kuat
ketahanan nasionalnya
C. ada negara yang tidak kuat Retahanan nasionalnya tidak mudah terombang-ambingkan oleh
pergolakan politik dunia
D. negara yang mudah terombang-ambingkan oleh pergolakan politik dunia adalah yang kuat
ketahanan nasionalnya
7. Subimplikasi adalah hubungan logika antara pernyataan partikular terhadap pernyataan
universal dengan term yang sama dan kualitas sama, hukumnya adalah ....
A. jika pernyataan partikular benar maka universal ikut benar
B. jika pernyataan partikular benar maka universal belum tentu
C. jika pernyataan partikular salah maka universal ikut salah
D. jika pernyataan partikular salah maka universal belum tentu
8. Perhatikan pernyataan ini: "Ada mahasiswa yang mengajar di sekolah menengah". Jika
pernyataan ini dinyatakan salah maka subimplikasinya yang tepat adalah…
A. tidak ada mahasiswa yang mengajar di sekolah menengah
B. semua mahasiswa adalah mengajar di sekolah menengah
C. ada mahasiswa yang tidak mengajar di sekolah menengah
D. tidak semua mahasiswa mengajar di sekolah menengah
9. Perhatikan pernyataan simbolik berikut ini adalah dinyatakan benar Vx (~Sx => ~Px) maka
superimplikasi yang tepat adalah…
A. benar bahwa 7x(~5x ^ Px)
B. salah bahwa ~3x (Sx ^ Px)
C. benar bahwa 3x (~Sx ^ ~Px)
D. salah bahwa ~3x (Sx ^ ~Px)
10.Superimplikasi dari pernyataan "Semua rakyat Indonesia adalah berketuhanan YME" adalah...
A. sebagian rakyat Indonesia adalah berketuhanan YME
B. semua rakyat Indonesia tidak berketuhanan YME
C. tidak semua rakyat Indonesia berketuhanan YME
D. sebagian rakyat Indonesia tidak berketuhanan YME

19) Penyimpulan Sederhana


Penyimpulan sederhana adalah bentuk penalaran yang tidak membutuhkan perantara yang
merupakan bagian dari penyimpulan langsung. Penyimpulan sederhana bentuknya berupa
kelanjutan atau ada hubungannya dengan oposisi, yaitu negasi kontradiksi dan penyimpulan
implikasi. Negasi kontradiksi merupakan pertentangan berbentuk kontradiksi yang salah satu
pernyataannya diingkari. Penyimpulan implikasi merupakan hubungan logika antara keseluruhan
dan bagiannya.
Negasi kontradiksi atau universal partikular adalah bentuk penalaran yang saling menyimpulkan
berbentuk kontradiksi yang salah satu pernyataannya diingkari. Penyimpulan negasi kontradiksi ini
karena proposisi kategori ada 4 macam dan ingkarannya juga 4 macam maka terwujud 4 macam
negasi kontradiksi atau 4 hukum negasi kontradiksi yaitu sebagai berikut.
1. Proposisi universal afirmatif sama maknanya dengan proposisi negasi partikular negatif, misalnya
"Semua manusia berakal budi" sama maknanya dengan "Tidak ada manusia yang tidak berakal
budi"
2. Proposisi negasi universal afirmatif sama maknanya dengan proposisi partikular negatif, misalnya
"Tidak semua sarjana hukum adalah ahli politik" sama maknanya dengan "Ada sarjana hukum
bukan ahli politik"
3. Proposisi universal negatif sama maknanya dengan proposisi negasi partikular afirmatif, misalnya
"Semua rakyat Indonesia tidak berpaham komunis" sama maknanya dengan "tidak ada rakyat
Indonesia yang berpaham komunis".
4. Proposisi negasi universal negatif sama maknanya dengan proposisi partikular afirmatif, misalnya
"Tidak semua sarjana hukum bukan anggota legislatiP', sama maknanya dengan "Ada sarjana
hukum yang anggota legislatif"
Penyimpulan implikasi merupakan penalaran sederhana pernyataan umum ke pernyataan
Khusus jika suatu keseluruhan mempunyai sifat tertentu maka bagian dari keseluruhan itu juga
mempunyai sifat tersebut dan jika keseluruhan mengingkari maka bagiannya pun mengingkari.
Penyimpulan implikasi ini hanya dua bentuk yaitu sebagai berikut.
1. Penyimpulan implikasi pertama dari proposisi universal afirmatif dapat diturunkan ke proposisi
partikular afirmatif, misalnya "Semua peserta ujian logika dapat nilai baik", dapat diturunkan
kesimpulan "Sebagian peserta ujian logika dapat nilai baik"
2. Penyimpulan implikasi kedua dari proposisi universal negatif dapat diturunkan ke proposisi
partikular negatif, misalnya "Semua ajaran komunis tidak diterima oleh bangsa Indonesia", dapat
diturunkan kesimpulan "Sebagian ajaran komunis tidak diterima ole bangsa Indonesia"

Tes Formatif
1. Negasi kontradiksi dari pernyataan: "Semua rakyat Indonesia adalah ber-Pancasila", adalah ...
A. semua rakyat Indonesia tidak ber-Pancasila
B. tidak semua rakyat Indonesia adalah ber-Pancasila
C. tidak ada rakyat Indonesia yang tidak ber-Pancasila
D. hanya sebagian rakyat Indonesia tidak ber-Pancasila
2. Jika diketahul setlap warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan" maka
berarti "tidak ada warga negara yang tidak sama kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan", dapat dirumuskan secara simbolik adalah ....
A. Vx (Sx => Px) < ~x (Sx 1 ~Px)
B. ~Vx (Sx => Px) < 3x (Sx ^ ~Px)
C. 3x ($x ^ Px) < ~ VAx ($x => ~Px)
D. ~3x (Sx ^ Px) <> Vx (Sx =› ~Px)
3. Negasi kontradiksi dari pernyataan "Mahasiswa yang tidak lengkap daftar hadirnya tidak boleh
ikut ujian" adalah ...
A. ada mahasiswa yang tidak lengkap daftar hadirnya tidak boleh ikut ujian
B. tidak ada mahasiswa yang tidak lengkap daftar hadirnya tidak boleh ikut ujian
C. tidak semua mahasiswa yang tidak lengkap daftar hadirnya boleh ikut ujian
D. tidak ada mahasiswa yang tidak lengkap daftar hadirnya boleh ikut ujian
4. Pernyataan "Tidak semua ideologi negara yang tangguh adalah fleksibel" setara nilainya dengan
pernyataan...
A. bukan semua ideologi negara yang tangguh tidak fleksibel
B. tidak ada ideologi negara yang tangguh adalah fleksibel
C. ada ideologi negara yang tangguh tidak fleksibel
D. tidak ada ideologi negara yang tangguh tidak fleksibel
5. Pernyataan simbolik berikut ini Vx ($x =› ~Px) adalah sama nilainya dengan pernyataan ..
A. tidak ada mahasiswa yang ujian logika tidak lulus
B. ada yang tidak masuk tahu ada kuliah logika
C. bukan mahasiswa yang rajin tidak ada nilainya
D. semua yang tidak hadir tidak tahu pengumuman ujian
6. Pernyataan simbolik ~x (~Sx ^ Px) adalah setara nilainya dengan pernyataan ...
A. Vx (~Sx => Px)
B. ~Vx (~Sx =› Px)
C. Vx (~$x => ~Px)
D. ~ Vx (~Sx = ~Px)
7. Negasi kontradiksi pernyataan "Perjuangan amar ma'ruf nahi munkar dari rakyat berhenti tidak
akan ada jaminan kelangsungan hidup negara" adalah...
A. ada perjuangan amar ma'ruf nahi munkar dari rakyat berhenti tidak akan ada jaminan
kelangsungan hidup negara
B. tidak ada perjuangan amar ma'ruf nahi munkar dari rakyat berhenti ada jaminan
kelangsungan hidup negara
C. beberapa perjuangan amar ma'ruf nahi munkar dari rakyat berhenti dan ada jaminan
kelangsungan hidup negara
D. perjuangan amar ma'ruf nahi munkar dari rakyat berhenti dan tetap ada jaminan
kelangsungan hidup negara
8. Penyimpulan implikasi dari pernyataan: "Semua ideologi tidak fleksibel tidak dapat
menyesuaikan diri" adalah ....
A. semua ideologi yang fleksibel dapat menyesuaikan diri
B. ada ideologi tidak fleksibel tidak dapat menyesuaikan diri
C. ideologi tidak fleksibel tidak dapat menyesuaikan diri
D. semua ideologi tidak fleksibel dapat menyesuaikan diri
9. Penyimpulan implikasi "Negara yang menguasai teknologi dirgantara di era globalisasi akan
menguasai dunia" adalah ....
A. ada negara yang menguasai teknologi dirgantara di era globalisasi akan menguasai dunia
B. tidak semua negara yang menguasai teknologi dirgantara di era globalisasi akan menguasai
dunia
C. ada negara yang menguasai teknologi dirgantara di era globalisasi tidak dapat menguasai
dunia
D. tidak semua negara yang menguasai teknologi dirgantara di era globalisasi tidak menguasai
dunia
10.Kesimpulan dari bentuk penyimpulan paralel: "ada negara tidak melanggar HAM dimusuhi
Amerika" adalah…
A. sebagian negara melanggar HAM tidak dimusuhi Amerika
B. ada negara melanggar HAM tidak dimusuhi Amerika
C. negara tidak melanggar HAM tidak dimusuhi Amerika
D. ada negara tidak melanggar HAM tidak dimusuhi Amerika

20) Penalaran Eduksi


Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu proposisi ke proposisi lain dengan
pengolahan term yang sama. Pengolahan term dalam eduksi dapat juga berbentuk penukaran
kedudukan term atau berbentuk menegasikan term atau juga gabungan keduanya. Penalaran eduksi
ini secara sederhana ada 3 macam, yaitu konversi, inversi, dan kontraposisi.
Proposisi yang sebagai pangkal-pikirnya adalah tujuh macam proposisi berhimpunan yang
merupakan penjabaran dari empat macam proposisi kategori, yakni berikut ini.
1. Universal afirmatif ekuivalen.
2. Universal afirmatif implikasi.
3. Universal negatif eksklusif.
4. Partikular afirmatif inklusif.
5. Partikular afirmatif implikasi.
6. Partikular negatif inklusif.
7. Partikular negatif implikasi.
Konversi merupakan penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan
predikat dari suatu proposisi tanpa mengubah makna yang dikandungnya. Menukar kedudukan yang
dimaksud di sini
¡alah, term sebagai subjek dalam premis menjadi predikat dalam kesimpulan, sebaliknya term
sebagai predikat dalam premis menjadi subjek dalam kesimpulan. Penyimpulan bentuk konversi
kuantitas proposisi ada yang sama dan ada yang berubah atau dengan kata lain konversi sama
kuantitas dan konversi beda kuantitas.
Inversi merupakan penyimpulan langsung dengan cara menegasikan subjek dan predikat pada
suatu proposisi. Inversi ini ada 2 macam, inversi penuh dan inversi sebagian. Inversi penuh, yaitu
menegasikan subiek dan predikat dari proposisi semula. Inversi sebagian, yaitu menegasikan subjek
dan menetapkan predikat dari proposisi semula.
Kontraposisi merupakan penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan
predikat serta menegasikannya.
Kontraposisi juga ada dua macam, sama seperti inversi, yakni kontraposisi penuh dan
kontraposisi sebagian. Kontraposisi penuh ialah menukar kedudukan subjek dan predikat serta
menegasikan keduanya dari proposisi semula. Kontraposisi sebagian ialah menukar kedudukan
subjek dan predikat serta hanya menegasikan predikat proposisi semula menjadi subjek dalam
kesimpulan.
Tes Formatif
1. Salah satu bentuk penyimpulan langsung atau eduksi adalah konversi. Maksud dari konversi
adalah bentuk penyimpulan...
A. langsung dengan cara mengingkari subjek dan predikat dari suatu proposisi
B. yang tidak membutuhkan perantara dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikatnya
C. langsung dengan cara mengingkari subjek dan menetapkan predikat dari suatu proposisi
D. yang tidak membutuhkan perantara dengan cara menukar dan menegasikan subjek dan
predikat proposisi
2. Konvers dari pernyataan "Semua rakyat Indonesia adalah ber-Pancasila" adalah…
A. ada rakyat Indonesia yang tidak ber-Pancasila
B. tidak semua yang ber-Pancasila adalah rakyat Indonesia
C. semua yang ber-Pancasila adalah rakyat Indonesia
D. tidak ada yang ber-Pancasila bukan rakyat Indonesia
3. Konvers dari pernyataan "Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum" adalah…
A. sebagian negara yang berdasar atas hukum adalah Indonesia
B. negara yang tidak berdasar atas hukum bukan negara Indonesia
C. jika bukan negara hukum bukan negara Indonesia
D. ada negara hukum yang bukan negara Indonesia
4. Salah satu bentuk penyimpulan langsung atau eduksi adalah inversi. Maksud dari inversi adalah
bentuk penyimpulan . ...
A. yang tidak membutuhkan perantara dengan cara mengingkari subjek dan predikat pada suatu
proposisi
B. langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikatnya dan hanya mengingkari
subjeknya
C. yang tidak membutuhkan perantara dengan cara menukar dan menegasikan subjek dan
predikat proposisi
D. langsung dengan cara mengingkari subjek dan menetapkan predikat dari suatu proposisi
5. Nyatakan secara tepat invers dari pernyataan "sebagian yang berketuhanan Yang Maha Esa
adalah rakyat Indonesia"…
A. semua rakyat Indonesia adalah berketuhanan Yang Maha Esa
B. ada yang berketuhanan Yang Maha Esa bukan rakyat Indonesia
C. tidak semua rakyat Indonesia adalah berketuhanan Yang Maha Esa
D. semua yang tidak berketuhanan Yang Maha Esa bukan rakyat Indonesia
6. Pernyataan-pernyataan berikut sebagai invers dari pernyataan "semua sistem kenegaraan dalam
UUD 1945 bukanlah sistem kenegaraan liberal" adalah….
A. tidak semua sistem kenegaraan dalam UUD 1945 bukanlah sistem kenegaraan liberal
B. sebagian yang bukan sistem kenegaraan dalam UUD 1945 adalah sistem kenegaraan liberal
C. tidak ada sistem kenegaraan dalam UUD 1945 yang mengikuti sistem kenegaraan liberal
D. ada beberapa sistem kenegaraan dalam UUD 1945 yang bukan sistem kenegaraan liberal
7. Salah satu bentuk penyimpulan langsung yang ketiga adalah kontraposisi. Maksud dari
kontraposisi adalah bentuk penyimpulan .
A. yang tidak membutuhkan perantara dengan cara mengingkari predikat dan menetapkan
subjek pada suatu proposisi
B. langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikatnya dan hanya mengingkari
subjeknya
C. yang tidak membutuhkan perantara dengan cara menukar dan menegasikan subjek dan
predikat proposisi
D. langsung dengan cara mengingkari subjek dan menetapkan predikat dari suatu proposisi
8. Kontrapositif dari pernyataan "Masyarakat yang tidak menyeimbangkan sift individu dan sifat
sosia) akan mudah dipengaruhi oleh budaya asing yang menitikberatkan salah satu sifat kodrat
manusia tersebut" aalsh ....
A. ada masyarakat yang tidak menyeimbangkan sifat individu dan sifat sorial didak mudsh
dipengaruhi olch budaya asing yang menitik-beratkan salah satu sifat kodrat manusia
B. tidak semus masyarakat yang mudah dipengaruhi oleh budaya asing menitikberatkan walsh
satu sifar kodrat manusia tidak menyeimbangkan sifat individu dan sifat sosial
C. tidak semua masyarakat yang tidak menyeimbangkan sifat individu dan sifat sosial mudah
dipengaruhi oleh budaya asing yang menitik-beratkan salah satu sifat kodrat manusia
D. masyarakat yang tidak mudah dipengaruhi oleh budaya asing yang menitikberatkan salah satu
sifat kodrat manusia adalah yang menyeimbangkan sifat individu dan sifat sosial
9. Pernyataan-pernyataan berikut sebagai kontrapositif dari pernyataan "semua sistem kenegaraan
dalam UUD 1945 bukanlah sistem kenegaraan liberal" adalah ..
A. tidak ada sistem kenegaraan dalam UUD 1945 yang mengikuti sistem kenegaraan liberal
B. ada beberapa sistem kenegaraan liberal yang bukan sistem kenegaraan dalam UUD 1945
C. tidak semua sistem kenegaraan dalam UUD 1945 bukanlah sistem kenegaraan liberal
D. sebagian yang bukan sistem kenegaraan liberal adalah sistem kenegaraan dalam UUD 1945
10.Perbedaan antara penyimpulan langsung dan penyimpulan tidak langsung dapat dinyatakan
sebagai penyimpulan ..
A. langsung terdiri atas dua pernyataan dan penyimpulan tidak langsung terdiri atas tiga
pernyataan
B. tidak langsung ada term perantara dan penyimpulan langsung tidak ada term perantara
C. langsung merupakan hubungan logika dua pernyataan sedang penyimpulan tidak langsung
hubungan logika tiga pernyataan
D. tidak langsung terdiri atas tiga term sedang penyimpulan langsung terdiri atas dua term

21) Prinsip-prinsip Penyimpulan


Penyimpulan tidak langsung, struktur penalarannya diwujudkan dalam bentuk silogisme, yaitu
yang secara umum diartikan dengan susunan-pikir. Silogisme merupakan salah satu bentuk
penyimpulan deduktif yang sering digunakan, baik dalam kehidupan schari hari dalam suatu
perbincangan maupun dalam bentuk penelitian-penelitian ilmiah.
Khusus silogisme kategori sebagai salah satu bentuk penyimpulan tidak langsung dirumuskan:
"Suatu bentuk penyimpulan berdasarkan perbandingan dua proposisi yang di dalamnya terkandung
adanya term
pembanding dan yang dapat melahirkan proposisi lain sebagai kesimpulannya".
Prinsip dasar dalam penyimpulan bentuk silogisme kategori, tiga atas dasar konotasi term, dan
empat atas dasar denotasi term, yaitu sebagai berikut.
 Hukum Pertama: Dua hal yang sama, apabila yang satu diketahui sama dengan hal ketiga
maka yang lain pun pasti sama.
 Hukum Kedua: Dua hal yang sama, apabila sebagian yang satu termasuk dalam hal ketiga
maka sebagian yang lain pun termasuk di dalamnya.
 Hukum Ketiga: Antara dua hal, apabila yang satu sama dan yang lain berbeda dengan hal
ketiga maka dua hal itu berbeda.
 Hukum Keempat: Jika sesuatu diakui sebagai sifat sama dengan keseluruhan maka diakui
pula sebagai sifat oleh bagian-bagian dalam keseluruhan itu.
 Hukum Kelima: Jika sesuatu diakui sebagi sifat sama dengan bagian dari suatu keseluruhan
maka diakui pula sebagai bagian dari keseluruhan itu.
 Hukum Keenam: Apabila sesuatu hal diakui sebagai sifat yang meliputi keseluruhan maka
meliputi pula bagian-bagian dalam keseluruhan itu.
 Hukum Ketujuh: Apabila sesuatu hal tidak diakui oleh keseluruhan maka tidak diakui pula
oleh bagian-bagian dalam keseluruhan itu.
Metode lain untuk menentukan sah tidaknya kesimpulan dalam silogisme, selain tujuh prinsip
dapat dirumuskan suatu cara untuk menentukan kepastian kesimpulan: "Silogisme dapat
disimpulkan secara pasti, apabila dilukiskan dalam diagram himpunan hanya satu bentuk".
Satu bentuk yang dimaksudkan di sini adalah satu bentuk logika. Prinsip penyimpulan praktis ini
dapat juga dinyatakan bentuk kontrapositifnya: "Suatu silogisme jika dilukiskan dalam diagram
himpunan lebih satu bentuk maka kesimpulannya tidak pasti"

Diskusi 6
Pada diskusi kali ini, saudara harus ambil salah satu headline berita baik online maupun berita koran
fisik. Terjemahkan judul tersebut menjadi proposisi yang sahih kemudian buatlah oposisinya.
Buatlah oposisi kontraris dari headline berita yang anda temukan, jangan lupa cantumkan
sumbernya!
Contoh:
Headline: Catat! Peserta BPJS Kesehatan Harus Skrining Minimal Sekali Setahun.
Proposisi A: Semua peserta BPJS Kesehatan harus skrining minimal sekali setahun
Oposisi kontraris A-E:
Semua peserta BPJS Kesehatan tidak harus skrining minimal sekali setahun
Sumber: Catat! Peserta BPJS Kesehatan Harus Skrining Minimal Sekali Setahun (msn.com)
Berita tidak terbatas, boleh berita politik maupun gosip, namun usahakan tetap berita yang layak
untuk dibahas dalam lingkup dunia pendidikan! Tidak boleh ambil berita yang sama, usahakan
berbeda!

Mohon tidak melampirkan file, jawab/reply melalui kolom yang tersedia


Jawab:
Pada diskusi kali ini saya mengambil contoh berita dari kumparan, yaitu:
Headline: Ahli Hukum Ungkap 5 Alasan Sidang Ferdy Sambo Harus Terbuka
Proporsisi A: Sidang Ferdy Sambo Harus Terbuka
Oposisi kontraris A-E:
Sidang Ferdy Sambo Tidak Harus Terbuka

Sumber: Kumparan. 2022. Ahli Hukum Ungkap 5 Alasan Sidang Ferdy Sambo Harus Terbuka. Diakses
pada 07 November 2022, dari https://kumparan.com/kumparannews/ahli-hukum-ungkap-5-
alasan-sidang-ferdy-sambo-harus-terbuka-1yx6TxzVrg5

Tes Formatif
1. Silogisme merupakan salah satu bentuk penyimpulan tidak langsung yang sempurna, salah satu di
antaranya silogisme kategori, yang dimaksudkannya adalah ....
A. hubungan logika dua proposisi yang mewujudkan proposisi lain sebagai kesimpulannya atas
dasar term yang sama
B. perbandingan dua pernyataan yang di dalamnya terkandung adanya term pembanding yang
mewujudkan pernyataan lain sebagai kesimpulannya
C. perbandingan dua proposisi yang terdiri atas tiga term yang mewujudkan proposisi lain
sebagai kesimpulannya
D. bentuk penyimpulan yang terdiri atas perbandingan dua pernyataan yang mewujudkan
pernyataan lain sebagai kesimpulannya
2. Silogisme kategori di dalamnya terkandung premis mayor dan premis minor. Premis mayor
dimaksudkannya adalah
A. proposisi yang dinyatakan pertama baik memuat term sebagai subjek atau predikat dalam
kesimpulan
B. pernyataan sebagai pangkal-pikir memuat term sebagai subjek yang denotasinya lebih luas
C. proposisi yang sebagai titik tolak penalaran dalam suatu silogisme yang dinyatakan pertama
D. proposisi sebagai pangkal-pikir yang memuat term sebagai predikat dalam kesimpulan yang
denotasinya lebih luas
3. Silogisme kategori di dalamnya terkandung term mayor, term minor, dan term tengah. Term
tengah yang dimaksudkannya adalah term yang dinyatakan…
A. pertengahan antara ketiga term
B. dalam kesimpulan sebagai subjek
C. dua kali dalam premis
D. dalam kesimpulan sebagai predikat
4. Dua hal yang sama jika yang satu sama dengan hal ketiga maka kesimpulan apa yang dapat
ditarik?
A. Hal yang lain pun pasti sama.
B. Hal yang lain dapat berbeda.
C. Hal yang lain belum tentu sama.
D. Hal yang lain dapat tidak sama.
5. Semua rakyat Indonesia ber-Pancasila, dan sebagian rakyat Indonesia adalah keturunan asing
maka kesimpulannya adalah ..
A. tidak semua yang ber-Pancasila keturunan asing
B. ada yang ber-Pancasila keturunan asing
C. tidak ada keturunan asing ber-Pancasila
D. ada yang bukan keturunan asing ber-Pancasila
6. Jika ada dua hal, yang satu sama dan yang lain berbeda dengan hal ketiga maka kesimpulannya
adalah ....
A. dua hal tersebut dapat sama
B. ada yang berbeda dengan hal ketiga
C. dua hal tersebut berbeda
D. tidak ada perbedaan dua hal tersebut
7. Semua ajaran Pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan semua rakyat Indonesia
melaksanakan ajaran Pancasila, kesimpulannya adalah ....
A. rakyat Indonesia menjunjung tinggi hak asasi manusia
B. ada rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi hak asasi manusia
C. semua hak-hak asasi manusia diikuti rakyat Indonesia
D. sebagian menjunjung tinggi hak asasi manusia adalah rakyat Indonesia
8. Sesuatu hal jika diakui sama dengan keseluruhan maka dapat disimpulkan bahwa
A. sesuatu tersebut bukan bagian dari keseluruhan
B. keseluruhan dapat dinyatakan sama dengan sesuatu tersebut
C. tidak ada hubungan sesuatu hal dengan bagian-bagian dari keseluruhan
D. bagian-bagiannya pun ikut mengakui sesuatu hal tersebut
9. Sebagian yang mengikuti ajaran Pancastla adalan waigd datcod d Cabaldan Pembangunan, dan
ajaran Pancasila tiada satu pun yang identik dengan ajaran komunis, kesimpulannya adalah ....
A. tidak ada komunis dilkuti oleh warga Partai Persatuan Pembangunan
B. ada warga Partai Persatuan Pembangunan yang tidak komunis
C. warga Partai Persatuan Pembangunan tidak mengikuti komunis
D. ada ajaran komunis diikuti oleh warga Partai Persatuan Pembangunan
10.Jika semua A adalah B dan B meliputi C maka kesimpulan yang didapatkan adalah tidak…
A. semua A adalah C
B. ada hubungan A dan C
C. ada satu pun C yang A
D. pasti hubungan A dan C
11.Proposisi: Semua warga Indonesia bisa memiliki BPJS
Oposisi: Sebagian warga Indonesia bisa memiliki BPJS
Oposisi tersebut adalah contoh oposisi....
A. Subkontraris
B. Subalternasi
C. Kontradiktoris
D. Kontraris
12.Proposisi: Semua warga Indonesia tidak bisa memiliki BPJS
Oposisi: Sebagian warga Indonesia tidak bisa memiliki BPJS
Oposisi tersebut adalah contoh oposisi....
A. Subkontraris
B. Kontradiktoris
C. Subalternasi
D. Kontraris
13.Semua warga Indonesia bisa memiliki BPJS
Suku Banten Dalam adalah warga Indonesia
Jadi, suku Banten Dalam bisa memiliki BPJS
Silogisme beraturan tersebut merupakan silogisme....
A. Sub-Pre
B. Bis-Pre
C. Bis-Sub
D. Pre-Sub
14.Semua yang bisa memiliki BPJS adalah warga Indonesia
Suku Banten Dalam adalah warga Indonesia
Jadi, suku Banten Dalam bisa memiliki BPJS
Silogisme beraturan tersebut merupakan silogisme....
A. Pre-Sub
B. Sub-Pre
C. Bis-Pre
D. Bis-Sub
15.Semua warga Indonesia bisa memiliki BPJS
Salah satu warga Indonesia adalah suku Banten Dalam
Jadi, suku Banten Dalam bisa memiliki BPJS
Silogisme beraturan tersebut merupakan silogisme....
A. Pre-Sub
B. Bis-Sub
C. Sub-Pre
D. Bis-Pre

22) Silogisme Beraturan


Silogisme kategori adalah suatu bentuk penyimpulan berdasarkan perbandingan dua proposisi
yang di dalamnya terkandung adanya term pembanding dan yang dapat melahirkan proposisi lain
sebagai kesimpulannya. Dirumuskan juga: penalaran berbentuk hubungan dua proposisi kategori
yang terdiri atas tiga term sehingga melahirkan proposisi ketiga sebagai kesimpulannya. Dalam
definisi di atas jelaslah bahwa silogisme kategori harus terdiri atas tiga term, hal ini merupakan
suatu prinsip sehingga silogismenya disebut dengan silogisme beraturan. Jadi silogisme beraturan
adalah hanya terdiri atas tiga term.
Dengan memperhatikan kedudukan term pembanding, dalam premis pertama maupun dalam
premis kedua maka silogisme kategori dapat dibedakan antara empat bentuk atau empat pola, yaitu:
1. Silogisme Sub Pre: Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya dalam premis pertama
sebagai subjek dan dalam premis kedua sebagai predikat.
2. Silogisme Bis Pre: Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi predikat dalam
kedua premis.
3. Silogisme Bis Sub: Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi subjek dalam
kedua premis.
4. Silogisme Pre Sub: Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya dalam premis pertama
sebagai predikat dan dalam premis kedua sebagai subjek.
Dalam membandingkan dua proposisi kategori yang sebagai premis silogisme, proposisi pertama
dapat bergantian antara lima macam sebagaimana yang telah dibicarakan di atas, dibandingkan
dengan proposisi kedua yang bergantian juga antara lima macam maka tiap satu bentuk silogisme
kategori ada 5 x 5 macam, yaitu ada 25 macam silogisme, tetapi secara terperinci sebenarnya ada 7 x
7 berarti tiap bentuk ada 49 macam. Berdasarkan pembuktian dengan diagram himpunan, dari 25
macam tiap bentuk silogisme, hanya 13 yang mempunyai kesimpulan tepat dan pasti, adapun yang
lainnya tidak dapat dipastikan kesimpulannya. Semua silogisme yang pasti ini merupakan
pengetrapan 7 hukum dasar penyimpulan ke bentuk silogisme dengan mengikuti sistem konversi.

Tes Formatif
1. Dalam silogisme, proposisi yang diperbandingkan hanya lima bentuk bukan tujuh bentuk, dua di
antaranya diwakili yang positif, alasannya adalah karena bentuk logikanya …...
A. sama dan berbeda penekanannya
B. sama dan yang dimaksudkan juga sama
C. tidak sama dan berbeda penekanannya
D. tidak sama yang dimaksudkannya sama
2. Perhatikan pernyataan berikut: "Beberapa mahasiswa Indonesia adalah bukan wartawan
Republika". Pernyataan tersebut dalam pengolahan silogisme diwakili oleh
A. tidak semua mahasiswa Indonesia adalah wartawan Republika
B. ada mahasiswa Indonesia yang wartawan Republika
C. tidak ada mahasiswa Indonesia yang wartawan Republika
D. ada yang bukan mahasiswa Indonesia yang wartawan Republika
3. Perhatkan pernyataan berikut: “Sebagian yang berketuhanan Maha Esa bukanlah rakyat
Indonesia". Pernyataan tersebut dalam pengolahan silogisme diwakili oleh ....
A. tidak semua yang berketuhanan Yang Maha Esa bukan rakyat Indonesia
B. semua rakyat Indonesia adalah berketuhanan Yang Maha Esa
C. ada yang tidak berketuhanan Yang Maha Esa bukanlah rakyat Indonesia
D. sebagian yang berketuhanan Yang Maha Esa adalah rakyat Indonesia
4. Silogisme kategori beraturan salah satu bentuk penyimpulannya adalah Sub-Pre. Bentuk Sub-Pre
dari 4 bentuk silogisme adalah ...
A. ((B = C) dan (BrA)) maka (An C)
B. ((C - B) dan (B = A)) maka (A C C)
C. ((B = C) dan (A - B)) maka (A - C)
D. ((CO B) dan (A c B)) maka (A 0 C)
5. "Negara hukum dalam arti material adalah di samping mengamankan juga menyejahterakan
rakyatnya dan negara hukum menurut UUD 1945 adalah negara hukum dalam arti material",
kesimpulannya adalah…
A. negara hukum yang tidak menurut UUD 1945 adalah hanya mengamankan rakyatnya tidak
menyejahterakan
B. negara hukum menurut UUD 1945 adalah negara yang mengamankan dan juga
menyejahterakan rakyatnya
C. ada negara yang mengamankan dan juga menyejahterakan rakyatnya adalah tidak negara
hukum menurut UUD 1945
D. tidak ada negara yang mengamankan dan juga menyejahterakan rakyatnya yang bukan negara
hukum menurut UUD 1945
6. Perhatikan hubungan dua premis berikut: "Semua A adalah B" dan "semua C adalah B". Penalaran
tersebut termasuk silogisme bentuk apa dan bagaimana kesimpulannya?
A. Silogisme Bis-Pre, kesimpulannya "semua A adalah C"
B. Silogisme Pre-Sub, kesimpulannya tidak dapat dipastikan.
C. Silogisme Bis-Pre, kesimpulannya tidak dapat dipastikan.
D. Silogisme Pre-Sub, kesimpulannya "semua A adalah C"
7. Salah satu bentuk penyimpulan silogisme kategori adalah silogisme Bis-Sub. Bentuk silogisme Bis-
Sub dari 4 bentuk silogisme jika.
A. ((B = C) dan (B n A)) maka (An C)
B. ((B = A) dan (C = B)) maka (A c C)
C. ((CO B) dan (A c B)) maka (A 0 C)
D. ((A - B) dan (B - C)) maka (A - C)
8. Penalaran-penalaran berikut merupakan hubungan dua proposisi sebagai premis-premis
silogisme, coba tentukan mana bentuk silo gisme yang tidak pasti kesimpulannya ....
A. ((A = B) dan (B 0 C)) maka (A ... C)
B. ((A 0 B) dan (B = C)) maka (A .... C)
C. ((A c B) dan (B c C)) maka (A ... C)
D. ((A c B) dan (Br C)) maka (A .... C)
9. "Warga negara Indonesia keturunan asing harus berketuhanan Yang Maha Esa" karena "setiap
rakyat Indonesia harus berketuhanan Yang Maha Esa dan warga negara Indonesia keturunan
asing adalah rakyat Indonesia". Penalaran tersebut termasuk silogisme bentuk apa?
A. Silogisme Sub-Pre.
B. Silogisme Bis-Pre.
C. Silogisme Bis-Sub.
D. Silogisme Pre-Sub.
10.Selesaikan silogisme berikut ini: "Semua A bukan B, dan semua B adalah C" maka kesimpulannya.
A. ada A yang bukan C
B. tidak dapat dipastikan
C. semua A bukan C
D. tidak dapat disimpulkan

23) Silogisme Tidak Beraturan


Silogisme tidak beraturan yang merupakan kumpulan pelbagai ragam silogisme, yaitu silogisme
kategori yang proposisinya ada yang tidak dinyatakan atau berkait kaitan atau juga bentuk silogisme
jang terdiri atas beberapa silogisme yang berkaitan. Silogisme tidak beraturan semuanya dapat
dikembalikan ke bentuk silogisme yang beraturan, adapun yang berkaitan dapat juga diuraikan
secara bertahap. Silogisme tidak beraturan ada 4 macam, yaitu entimema, epikirema, sorites, dan ada
juga yang disebut dengan polisilogisme. Semua ini akan dibicarakan satu persatu secara jelas.
Penalaran bentuk entimema hanya menyebutkan premisnya saja tanpa ada kesimpulan karena
dianggap sudah langsung dimengerti kesimpulannya atau sudah disebutkan terlebih dahulu. Sering
juga menyebutkan premis pertama dengan kesimpulan atau premis kedua dengan kesimpulan.
Semua ini menunjukkan bahwa dalam penalarannya itu ada proposisi yang diperkirakan atau tidak
dinyatakan. Entimema adalah suatu bentuk silogisme yang hanya menyebutkan premis atau
kesimpulan saja atau Reduanya, tetapi ada satu premis yang tidak dinyatakan. Penalaran dalam
bentuk entimema proposisi yang tidak dinyatakan ada 4 kemungkinan, yaitu entimema dari
silogisme yang premis pertamanya ditiadakan, entimema dari silogisme yang premis keduanya
ditiadakan, entimema dari silogisme yang kesimpulannya diperkirakan karena langsung dapat
diketahui, dan entimema dari silogisme yang kedua premisnya diperkirakan karena dianggap sudah
diketahui.
Penalaran bentuk epikirema didefinisikan secara jelas, yatt epikirema adalah suatu bentuk
silogisme yang salah satu atau Kedua premisnya disertai dengan alasan. Premis yang disertai dengan
alasan itu sebenarnya merupakan kesimpulan dari suatu silogisme tersendiri yang berbentuk
entimema. Penalaran bentuk epikirema ini banyak dijumpai dalam buku maupun percakapan schari
hari. Adapun premis premisnya yang berbentuk entimema sering dinyatakan kesimpulannya
terlebih dahulu daripada premisnya atau mendahulukan akibat dari sebab.
Penalaran bentuk sorites didefinisikan: suatu bentuk silogisme yang premisnya berkait kaitan
lebih dari dua proposisi sehingga kesimpulannya berbentuk hubungan antara salah satu term
proposisi pertama dengan salah satu term proposisi terakhir yang keduanya bukan term
pembanding. Sorites pada dasarnya ada 2 macam, yaitu sorites progresif dan sorites regresif. Sorites
progresif, yaitu suatu perbincangan mengarah maju dari term yang tersempit sampai pada yang
terluas, sedang kesimpulannya adalah hubungan antara subjek dari premis pertama dengan predikat
dari premis terakhir. Sorites regresif, yaitu suatu perbincangan mengarah balik dari term yang
terluas menuju yang tersempit, kesimpulannya merupakan hubungan antara subjek dari premis
terakhir dengan predikat dari premis pertama. Penalaran bentuk sorites dapat diambil kesimpulan
secara pasti, jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Jika dalam perkaitan it lingkungan torm berjalan dari term yang luas meliputi term yang sempit
maka perkaitan selanjutnya tidak boleh dibalik walaupun term tersebut sebagai subjek ataupun
predikat.
2. Jika dalam perkaitan itu lingkungan term berjalan dari term yang sempit termasuk dalam
lingkungan term yang luas maka perkaitan selanjutnya tidak boleh dibalik, baik term tersebut
sebagai subjek maupun predikat.
3. Jika dalam perkaitan itu ada negasi maka yang menegasikan atau yang dinegasikan harus term
yang lebih luas, hal ini berdasarkan prinsip ketujuh sebagai salah satu kaidah silogisme.
4. Jika dalam perkaitan itu tiap proposisi sebagai premis berbentuk ekuivalen maka sampai
proposisi tak terhingga pun kesimpulannya tetap berbentuk ekuivalen, hal ini berdasarkan
prinsip pertama kaidah silogisme.
Penalaran bentuk polisilogisme secara singkat didefinisikan sebagai berikut: polisilogisme adalah
suatu bentuk penyimpulan berupa perkaitan silogisme sehingga kesimpulan silogisme sebelumnya
menjadi premis pada silogisme berikutnya. Bentuk penalaran polisilogisme pada dasarnya
merupakan uraian terperinei bentuk sorites, yang tiap tahap diberi kesimpulan tersendiri sehingga
merupakan silogisme bertumpuk atau silogisme berkaitan. Perbedaan pokok antara sorites dengan
polisilogisme, yaitu dalam penalaran bentuk sorites yang berkaitan adalah premisnya dan dalam
penalaran bentuk polisilogisme yang berkaitan adalah silogismenya.

Tes Formatif
1. Salah satu bentuk silogisme tidak beraturan adalah entimema, yang dimaksudkannya adalah ....
A. penalaran bentuk silogisme yang premisnya disertai dengan syarat
B. penyimpulan yang premisnya berkait-kaitan lebih dari dua proposisi
C. bentuk penyimpulan berupa silogisme berkaitan
D. bentuk penalaran proposisinya ada yang dihilangkan
2. "Warga Partai Demokrasi Indonesia harus berketuhanan Yang Maha Es. karena rakyat Indonesia
harus berketuhanan Yang Maha Esa". Dalam penalaran tersebut proposisi yang tidak dinyatakan
adalah ....
A. semua rakyat Indonesia adalah berketuhanan Yang Maha Esa
B. ada warga Partai Demokrasi Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa
C. warga Partai Demokrasi Indonesia adalah rakyat Indonesia
D. tidak ada rakyat Indonesia yang tidak berketuhanan Yang Maha Esa
3. "Dia menentang pemerintah, dan semua yang menentang pemerintah diancam pidana penjara
selama-lamanya tujuh tahun". Hal tersebur adalah penalaran bentuk
A. silogisme
B. entimema
C. epikirema
D. sorites
4. "Anggota DPR adalah wakil-wakil rakyat yang penuh tanggung jawab karena memegang teguh
cita-cita moral rakyat yang luhur, dan Fajar Bakry adalah anggota DPR". Penalaran tersebut
disebut apa dan bagaimana kesimpulannya?
A. Epikirema, kesimpulannya "Fajar Bakry adalah wakil rakyat yang penuh tanggung jawab"
B. Entimema, dengan kesimpulan "Fajar Bakry adalah wakil rakyat yang penuh tanggung jawab".
C. Epikirema, kesimpulannya "Fajar Bakry adalah memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur.
D. Entimema, kesimpulannya "Fajar Bakry adalah memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur.
5. Salah satu penyimpulan tidak langsung yang premisnya berbentuk entimema disebut dengan.
A. silogisme
B. epikirema
C. sorites
D. polisilogisme
6. "Amar Ma'ruf adalah anggota DPR, dan anggota DPR memelihara budi pekerti kemanusiaan yang
luhur, dan semua yang memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur tidak korupsi maka
Amar Ma'ruf tidak korupsi". Penalaran tersebut adalah.
A. penyimpulan langsung yang berkaitan
B. silogisme yang termnya berkait-kaitan
C. penalaran yang premisnya berkaitan
D. silogisme term tengahnya berkaitan
7. "Semua yang memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur tidak akan unjuk rasa melawan
pemerintah, dan anggota DPR memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur, dan Nahi
Munkar adalah anggota DPR". Penalaran tersebut termasuk penyimpulan bentuk apa dan
bagaimana kesimpulannya?
A. A Sorites Progresif, kesimpulannya "Nahi Munkar memelihara budi pekerti kemanusiaan
yang luhur"
B. Sorites Regresif, kesimpulannya "Nahi Munkar memelihara budi pekerti kemanusiaan yang
luhur"
C. Sorites Progresif, kesimpulannya "Nahi Munkar tidak akan unjuk rasa melawan pemerintah".
D. Sorites Regresif, kesimpulannya "Nahi Munkar tidak akan unjuk rasa melawan pemerintah".
8. Penalaran bentuk sorites, jika dalam perkaitan itu ada negasi maka yang menegasikan atau yang
dinegasikan adalah term
A. yang paling luas
B. yang dinyatakan dua kali
C. sebagai predikat kesimpulan
D. sebagai pembanding
9. "Semua yang memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur tidak akan korupsi, dan anggota
DPR memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur maka anggota DPR tidak akan korupsi,
dan Fajar Menyingsing adalah anggota DPR". Penalaran tersebut disebut apa dan nyatakan
kesimpulannya!
A. Sorites, kesimpulannya "Fajar Menyingsing tidak akan korupsi"
B. Polisilogisme, kesimpulannya "Anggota DPR tidak akan korupsi"
C. Sorites, kesimpulannya "Anggota DPR tidak akan korupsi"
D. Polisilogisme, kesimpulannya "Fajar Menyingsing tidak akan korupsi"
10.Sorites dan polisilogisme keduanya merupakan penyimpulan yang berkaitan, dan perbedaan
pokok antara keduanya adalah dalam sorites yang berkaitan
A. termnya dan dalam penalaran bentuk polisilogisme yang berkaitan silogismenya
B. premisnya dan dalam polisilogisme yang berkaitan silogismenya
C. termnya dan penalaran bentuk polisilogisme yang berkaitan kesimpulannya
D. premisnya dan dalam polisilogisme yang berkaitan adalan kesimpulannya

24) Proposisi Hipotesis


Proposisi majemuk adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua bagian yang dapat
dinilai benar atau salah. Proposisi majemuk ada 3 macam, yaitu proposisi hipotetik, proposisi
disjungtif, dan proposisi konjungtif.
Proposisi yang mengandung pangkalduga disebut dengan proposisi hipotetik, yaitu suatu
pernyataan yang mempunyai hubungan ketergantungan antara dua bagian, yang pertama sebagai
anteseden dan kedua sebagai konsekuen. Hubungan ketergantungan dalam proposisi hipotetis dapat
berupa kesetaraan, persyaratan, atau kemungkinan, yang mewujudkan 3 macam proposisi hipotetis,
yaitu proposisi ckuivalen. proposisi implikatif, dan proposisi problematik.
Proposisi ekuivalen merupakan pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan kesetaraan
antara anteseden dan konsekten. Berdasarkan hubungan ketergantungan kesetaraan atau hubungan
timbal-balik, proposisi ekuivalen dapat dibedakan atas tiga macam: ekuivalen kausalitas, ekuivalen
definisional, ekuivalen analitik. Ekuivalen kausalitas jalah pernyataan majemuk yang mempunyai
hubungan kesetaraan berupa sebab akibat. Ekuivalen definisional adalah pernyataan majemuk yang
mempunyai hubungan kesetaraan berupa pembatasan arti. Ekuivalen analitik adalah pernyataan
majemuk yang mempunyai hubungan kesetaraan berbentuk penguraian arti.
Proposisi implikatif merupakan pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan persyaratan
antara anteseden dan konsekuen. Berdasarkan hubungan ketergantungan persyaratan, proposisi
implikatif dapat dibedakan atas 2 macar, yaitu implikasi logika dan implikasi material. Implikasi
logika disebut juga implikasi imperatif adalah pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan
persyaratan atas das r. pertimbangan akal yang mengharuskan konsekuen terjadi deng in
terpenuhinya anteseden. Implikasi material adalah pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan
persyaratan atas dasar isi yang dikandungnya dengan menetapkan konsekuen pasti terjadi jika
terpenuhi adanya anteseden.
Proposisi problematik adalah suatu pernyataan yang hubungan ketergantungannya bersifat
kemungkinan antara anteseden dan konsekuen, dalam arti anteseden terjadi belum tentu
menyebabkan konsekuen, demikian juga konsekuen terjadi belum tentu dikarenakan adanya
anteseden, jadi hubungannya bersifat tidak past, mungkin ada hubungan mungkin juga tidak.

Diskusi 5
Proposisi majemuk yang ditemukan pada berita yang ditayangkan oleh liputan6.com pada 24
September 2022, dengan tajuk Dipecat Polri, Ferdy Sambo Dinilai Mustahil Bisa Bebas di Kasus
Brigadir J: “Jika melihat jeratan hukuman pasal berlapis yang tuntutannya hukuman mati (p), maka
peluang untuk bebas sama sekali dari jeratan hukuman memang kecil kemungkinannya (q)”.
Jika p → maka q = Proposisi hipotetik implikatif.
Proposisi yang mengandung pangkalduga disebut dengan proposisi hipotetik, yaitu suatu pernyataan
yang mempunyai hubungan ketergantungan antara dua bagian, yang pertama sebagai anteseden dan
kedua sebagai konsekuen. Hubungan ketergantungan dalam proposisi hipotetis dapat berupa
kesetaraan, persyaratan, atau kemungkinan, yang mewujudkan 3 macam proposisi hipotetis, yaitu
proposisi ekuivalen. proposisi implikatif, dan proposisi problematik.

Tes Formatif
1. Proposisi hipotetis merupakan pernyataan majemuk yang mempunya! hubungan ketergantungan.
Pernyataan-pernyataan berikut yang bukan proposisi hipotetis adalah…
A. Indonesia ialah negara berdasar atas hukum
B. jika permintaan bertambah harga akan naik
C. melawan pemerintah diancam pidana penjara tujuh tahun
D. dia disebut manusia karena berakal budi
2. Hubungan dalam proposisi hipotetis ada tiga macam. Berikut ini yang tidak termasuk hubungan
dalam proposisi hipotetis adalah hubungan ketergantungan bersifat…
A. kesetaraan
B. problematik
C. penjelasan
D. persyaratan
3. Perhatikan kaidah berikut: "Kebahagiaan manusia akan tercapai jika hubungan antara manusia
dengan masyarakatnya dapat selaras serasi dan seimbang". Kaidah tersebut termasuk proposisi…
A. implikasi imperatif
B. ekuivalen kausalitas
C. implikasi material
D. ekuivalen definisional
4. "Jika dinyatakan hukum maka peraturannya bersifat memaksa". Pernyataan tersebut merupakan
proposisi…
A. implikasi imperatif
B. ckuivalen kausalitas
C. implikasi material
D. ckuivalen definisional
5. "Jika suatu negara tidak tangguh ketahanan nasionalnya maka akan mudah terombang-
ambingkan oleh pergolakan politik dunia". Rumusan simboliknya adalah…
A. (p  q)
B. ~(p  Q)
C. (~p  q)
D. (p ~q)
6. Salah satu proposisi majemuk adalah ckuivalen analitik. Pernyataan-pernyataan berikut yang
merupakan proposisi ekuivalen analitik adalah...
A. jika dinyatakan setengah lingkaran maka besarnya adalah 1800
B. angin menuju daratan mengakibatkan air laut menjadi pasang
C. barangsiapa malsu uang akan dituntut di muka Hakim
D. jika menggelapkan uang negara maka harus diajukan ke Pengadilan
7. Barangsiapa menertawakan seorang petugas agama dalam menjalankan tugasnya yang dizinkan
diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu". Pernyataan tersebut
adalah
A. implikasi logika
B. ekuivalen kausalitas
C. implikasi material
D. ekuivalen definisional
8. "Tidak demikian bahwa jika menertawakan seorang petugas agama dalam menjalankan tugasnya
yang diizinkan diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan". Rumusan
simbolik pernyataan tersebut
A. (~p => q)
B. ~(p => q)
C. (P => q)
D. (p => ~q)
9. Hubungan persyaratan dalam proposisi majemuk dapat diungkapkan
A. jika p maka q dan jika q maka p
B. jika p maka q dan non p maka non q
C. jika p maka q dan jika non q maka non p
D. jika p maka q dan q belum tentu karena p
10."Jika ekonomi sistem liberal diterapkan di Indonesia maka ketangguhan di bidang ekonomi akan
terwujud". Pernyataan tersebut merupakan…
A. proposisi ekuivalen
B. implikasi material
C. proposisi problematik
D. implikasi imperatif

25) Proposisi Disjungtif


Proposisi disjungtif merupakan bagian dari proposisi majemuk yang mempunyai hubungan
pengatauan antara dua bagian yang keduanya sebagai pilihan (disjunct). Kedua pilihan dalam
disjungsi karena sama kedudukannya schingga dapat dibalik dan tidak memengaruhi makna yang
dikandungnya. Berdasarkan hubungan pengatauannya, disjungsi dibedakan atas 4 macam, yaitu
disjungsi eksklusif, disjungsi inklusif, disjungsi alternatif, dan disjungsi kolektif. Di antara empat
macam ini disjungsi kolektif tidak digunakan dalam penalaran.
Disjungsi eksklusif merupakan pernyataan majemuk yang mempur yai hubungan pengatauan
yang saling menyisihkan antara dua bagian, yakni antara bagian pertama dan bagian kedua tidak
dapat bersatu, tetapi ada kemungkinan ketiga. Faedah praktis disjungsi eksklusit adalah sebagai
konsekuen dari bentuk rumusan implikasi logika avau implikasi imperatif.
Disjungsi inklusif adalah pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan dapat
merangkum antara dua bagian, yakni bagian pertama dan bagian kedua dapat bersatu sebagai
perpaduan dan tidak ada kemungkinan ketiga. Faedah praktis disjungsi inklusif adalah sebagai
anteseden dari bentuk rumusan implikasi logika atau implikasi imperatif.
Disjungsi inklusif dalam bidang hukum hanya dalam rangka sebagai anteseden, jarang sekali
sebagai konsekuen. Pengolahan disjungsi inklusif yang sebagai anteseden, dalam bahasa biasa dapat
menggunakan tiga cara atau tiga bentuk rumusan, yaitu kedua bagian disjungsi dirumuskan sebelum
konsekuen, dapat juga sesudah konsekuen, atau dipisahkan. Dari tiga bentuk tersebut rumusan
simboliknya tetap satu bentuk, yaitu kedua antesedennya di muka sebelum konsekuen.
Disjungsi alternatif adalah pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan yang
berlawanan penuh antara dua bagian, yakni antara bagian pertama dan bagian kedua tidak dapat
bersatu dan tidak ada kemungkinan ketiga. Disjungsi alternatif sering juga disebut dengaa disjungsi
kontradiktif karena kedua bagiannya berlawanan penuh atau kontradiksi yang satu merupakan
kebalikan yang lain.

Tes Formatif
1. Proposisi disjungtif merupakan pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan
antara dua bagian. Uraian pengatauan berikut yang tidak digunakan dalam penalaran adalah dua
bagian ....
A. dapat bersatu tetapi tidak ada kemungkinan ketiga
B. tidak dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ketiga
C. dapat bersatu dan juga ada kemungkinan ketiga
D. tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan ketiga
2. Pernyataan-pernyataan berikut merupakan proposisi disjungtif, di antaranya yang termasuk
disjungsi eksklusif adalah .
A. transmigran dari daerah Yogya atau Surakarta harus didaftar
B. baik seorang pembunuh atau koruptor harus diajukan ke Pengadilan
C. pemalsu uang atau penyimpan uang palsu dituntut di muka Hakin
D. bangsa Indonesia atau rakyat Indonesia harus ber-Pancasila
3. Pernyataan-pernyataan berikut in yang merupakan disjungsi eksklusif sebagai konsekuen dari
implikasi imperatif adalah…
A. ketidakstabilan politik di Indonesia karena rakyat Indonesia dipengaruhi ideologi komunis
atau ideologi liberal
B. menyengsarakan seseorang tanggung jawabnya diancam pidana penjara paling lama dua
tahun atau denda sebanyak-banyaknya lima ribu rupiah
C. diterima dalam Lembaga Bahasa peserta yang lulus tes bahasa Inggris atau lulus tes bahasa
Jerman
D. baik Pancasila atau liberal keduanya bersama-sama sebagai ideologi terbuka namun dasar
pengembangannya atau keterbukaannya berbeda
4. Hubungan pengatauan dalam proposisi disjungtif dapat juga dua bagiannya tidak dapat bersatu
tetapi ada kemungkinan ketiga. Hal ini disebut proposisi disjungtif
A. kolektif
B. alternatif
C. inklusif
D. eksklusif
5. Baik seorang pembunuh atau koruptor harus diajukan ke Pengadilan. Pernyataan tersebut dua
bagiannya adalah…
A. dapat bersatu dan juga ada kemungkinan ketiga
B. tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan ketiga
C. dapat bersatu tetapi tidak ada kemungkinan ketiga
D. tidak dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ketiga
6. Rumusan secara simbolik pernyataan: "Diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan
dua minggu jika menertawakan scorang petugas agama dalam menjalankan tugasnya yang
dizinkan atau menghina benda-benda untuk keperluan ibadat pada waktu ibadat dilakukan"
adalah
A. p => (q V ~T)
B. (p v q) =r
C. P= (qV I)
D. (PV~9)=r
7. Pernyataan-pernyataan berikut sebagai pernyatan majemuk yang sesual dengan pernyataan
simbolik adalah…
A. pejabat yang memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur atau tidak merugikan negara
akan mendapat dukungan rakyat
B. pemimpin yang mengutamakan kebersamaan dan kekeluargaan akan mendapat tempat di hati
masyarakat
C. rakyat Indonesia atau bukan bangsa Indonesia sebagai warga negara Indonesia adalah sama
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
D. Indonesia negara berdasar atas hukum merupakan negara yang dibatasi oleh konstitusi atau
juga negara tidak absolut
8. "Jika ideologi komunis atau ideologi liberal di terapkan di Indonesia akan menimbulkan
ketidakstabilan politik Indonesia", dirumuskan secara simbolik…
A. ~((p v q) => r)
B. ((~p v ~Q) => r)
C. ~((p V 9) => ~1)
D. ((-p v g) => 1)
9. Rumuskan secara simbolik pernyataan: “Tidak demikian bahwa jika ideologi komunis atau
ideologi liberal di terapkan di Indonesia akan menimbulkan stabilitas politik Indonesia" adalah…
A. ~((p v q) => r)
B. ((~p v ~Q) => 1)
C. ~((p v q) =›~r)
D. ((~p v q) => r)
10."Warga negara Indonesia baik berbangsa Indonesia asli atau keturunan asing adalah sama
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan". Pernyataan tersebut dua bagiannya adalah…
A. dapat bersatu dan juga ada kemungkinan ketiga
B. tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan ketiga
C. dapat bersatu tetapi tidak ada kemungkinan ketiga
D. tidak dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ketiga

26) Proposisi Konjungtif


Proposisi konjungtif yang merupakan bagian dari proposisi majemuk didefinisikan sebagai
pernyataan yang mempunyai hubungan penyertaan dua bagian sebagai unsurnya. Dua bagian dalam
konjungsi ialah bagian pertama atau penyerta pertama dan bagian kedua atau penyerta kedua yang
kedudukannya sama. Hubungan penyertaan datan proposisi konjungtif ialah pengungkapan
pernyataan untuk menyebutkan dua unsur atau penyertanya secara bersamaan dan yang
berkedudukan sama. Proposisi konjungtif atau konjungsi jika dianalisis berdasarkan bentuk hubungan
penyertanya, dapat dibedakan 2 macam, yaitu konjungsi disjungtif dan konjungsi predikatif.
Konjungsi disjungtif adalah pernyataan yang mempunyai hubungan penyertaan dua bagian
yang keduanya dapat dikembalikan dalam bentuk pengatauan. Hubungan penyertaan dalam konjungsi
disjungtif adalah penyebutan dua unsur atau penyertanya itu berpangkal pada suatu himpunan
semestanya menuju himpunan bagian yang merupakan unsurnya, yang dibedakan atas 3 macam, yaitu
konjungsi eksklusif, konjungsi inklusif, dan konjungsi alternatif.
1. Konjungsi eksklusif merupakan pernyataan dengan hubungan penyertaan yang kedua bagiannya
tidak dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ketiga.
2. Konjungsi inklusif merupakan pernyataan dengan hubungan penyertaan yang kedua bagiannya
dapat bersatu tetapi tidak ada kemungkinan ketiga.
3. Konjungsi alternatif merupakan pernyataan dengan hubungan penyertaan yang kedua bagiannya
tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan ketiga.
Konjungsi predikatif adalah pernyataan yang mempunyai hubungan penyertaan berbentuk
penyatuan antara dua bagian, dalam arti bagian pertama dan bagian kedua merupakan suatu sebutan.
Konjungsi predikatif inilah yang merupakan pokok proposisi konjungtif. Dua bagian sebagai unsur
atau penyertanya ini harus ada kedua-duanya, tidak boleh salah satu ditiadakan atau dingkari.
Pengingkaran salah satu unsurnya berarti pengingkaran konjungsi itu sendiri karena keduanya
bersatu sebagai suatu predikat.
Pengolahan sederhana atas dasar pernyataan konjungsi ada 3 macam, yaitu pertama penyimpulan
berpangkal pada unsurnya, kedua penyimpulan berpangkal pada konjungsinya, dan ketiga saling
menyimpulkan berpangkal pada konjungsi.
Ketiga macam pengolahan sederhana dapat dijelaskan secara singkat, yaitu pertama,
berpangkal pada tiap unsur konjungsi disimpulkan ke konjungsi disebut kaidah penyimpulan
konjungsi.
Kedua, berpangkal dari bentuk konjungsi ke bagian-bagiannya disebut kaidah penyimpulan
simplifikasi. Ketiga, berpangkal pada konjungsi yang sama nilainya dengan pengingkaran dari
disjungsi ingkaran masing-masing unsurnya disebut dengan kaidah penggantian konjungsi.
Tes Formatif
1. Pernyataan-pernyataan berikut yang dua bagiannya berbentuk hubungan penyertaan adalah...
A. para pejabat pemerintah harus memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
B. baik pemerintah sebagai penyelenggara negara atau rakyat sebagai warga negara adalah
terikat oleh hukum dasar negara yang tertulis
C. warga negara Indonesia keturunan asing atau bangsa Indonesia asli adalah sama
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
D. baik sebagai ideologi dinamik atau ideologi statis pada dasarnya adalah menuntut para
pendukungnya untuk bersifat loyal
2. Proposisi konjungtif merupakan pernyataan yang mempunyai hubungan penyertaan. Hubungan
penyertaan yang dimaksudkan adalah…
A. jika salah satu bagian terjadi dalam suatu pernyataan maka akan terwujud bagian lain sebagai
penyertanya
B. pengungkapan pernyataan untuk menyebutkan dua unsur secara bersamaan yang
kedudukannya sama
C. jika salah satu bagian dari pernyataan terjadi selalu disertai juga bagian yang lain sebagai
pelengkapnya
D. pengungkapan pernyataan untuk menyebutkan dua unsur secara berurutan sebagai suatu
predikat
3. "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Rumusan tersebut jika diungkapkan dalam bentuk
diagram himpunan bentuknya adalah…
A. dua himpunan yang sama atau identik
B. himpunan yang satu berada dalam himpunan yang lain
C. dua himpunan yang saling berpotongan
D. dua himpunan yang saling terpisah atau terlepas
4. Pernyataan yang mempunyai hubungan penyertaan dua bagian yang keduanya dapat
dikembalikan dalam bentuk pengatauan disebut proposisi…
A. disjungsi eksklusif
B. konjungsi disjungtif
C. disjungsi alternatif
D. konjungsi predikatif
5. "Jika semua penyelenggara negara memelihara budi pekerti kemanustaan yang luhur dan
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur sesuai tuntutan pokok pikiran keempat
niscaya akan segera terwujud masyarakat yang dicita-citakan". Rumusan simbolik pernyataan
tersebut adalah
A. (pv q) =r
B. (P^9)<r
C. (pva) =r
D. (p ^ q) = r
6. "Para transmigran yang berada di daerah Jambi ada yang berasal dari daerah Yogya dan ada yang
berasal dari daerah Surakarta". Pernyataan tersebut termasuk proposisi
A. disjungsi eksklusif
B. konjungsi eksklusif
C. disjungsi inklusif
D. konjungsi inklusif
7. Pernyataan dengan hubungan penyertaan yang kedua bagiannya tidak dapat bersatu dan
proposisi ada kemungkinan ketiga, merupakan…
A. disjungsi eksklusif
B. konjungsi predikatif
C. disjungsi inklusif
D. konjungsi alternatif
8. Pernvataan maiemuk vang mempunyai hubungan penyertaan berbentuk penyatuan antara dua
bagian sebagai suatu sebutan adalah ketentuan proposisi konjungsi predikatif. Ketentuan ini
mengandung pengertian ....
A. dua bagian dalam pernyataan itu merupakan unsur terpokok yang akan diterangkan
B. jika salah satu bagian itu dihilangkan maka bukan pernyataan majemuk
C. masing-masing bagian itu bukan merupakan hubungan subjek dan predikat
D. pengingkaran salah satu unsurnya berarti pengingkaran pernyataannya
9. Pernyataan-pernyataan berikut yang termasuk dalam proposisi konjungsi predikatif adalah…
A. Pancasila adalah sebagai perjanjian luhur bangsa yang dapat mengarahkan kehidupan bangsa
Indonesia dalam bernegara
B. ideologi dinamik ada yang didasarkan atas kodrat manusia dan ada yang didasarkan atas
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
C. dapat menyesuaikan dengan keadaan terus berkembang dan mampu memberikan arah
melalui tafsir baru yang konsisten dan relevan
D. Pancasila sebagai dasar filsafat negara terkandung juga adanya ajaran moral negara dan ajaran
politik negara
10.Pernyataan "Pancasila adalah ideologi terbuka dan bersifat praktis" berarti «Bukanlah Pancasila
adalah tidak ideologi terbuka atau tidak bersifat praktis" merupakan
A. penyimpulan konjungsi
B. konjungsi predikatif
C. penggantian konjungsi
D. konjungsi alternatif

27) Tabel Nilai Kebenaran


Pernyataan dalam logika dapat dinilai benar atau salah, dinilai benar jika sesuai dengan hal
yang dikandungnya, dalam arti sesuai dengan objek yang dituju atau sesuai dengan rumusan hasil
persetujuan bersama, dinilai salah jika tidak sesuai dengan hal yang dikandungnya, dalam arti tidak
sesuai dengan objek yang dituju atau tidak sesuai dengan rumusan hasil persetujuan bersama.
Penilaian dalam pernyataan ini baik benar atau salah disebut dengan nilai kebenaran.
Pernyataan tunggal ada dua kemungkinan nilai logikanya maka pernyataan majemuk yang
terdiri atas dua komponen ada empat kemungkinan nilainya, yang terdiri atas tiga komponen ada
delapan kemungkinan nilainya, mengikuti prinsip 21 untuk satu pernyataan tunggal, 22 untuk dua
pernyataan tunggal, dan seterusnya.
Pengingkaran dari suatu pernyataan jika pernyataan semula dinilai benar maka
ingkarannya salah. Pernyataan tunggal p ingkarannya ~p, dan pernyataan (P ^ q) ingkarannya ~(p ^
q). Pernyataan tunggal p misalnya dinilai 1 maka ~p berarti 0, dan sebaliknya p, misalnya dinilai O
maka ~p berarti 1. Dengan demikian, negasi dapat dirumuskan sebagai ingkaran dari suatu
pernyataan bernilai benar jika pernyataan semula salah, dan bernilai salah jika pernyataan semula
benar.
Pernyataan tunggal p ingkarannya adalah ~p, yang kemudian dapat diingkari lagi, demikian
seterusnya sehingga terwujud ingkaran rangkap yang dapat disusun dalam bentuk suatu kaidah yang
disebut dengan kaidah dobel negasi, yaitu "p adalah ekuivalen dengan non non p", "non p adalah
ekuivalen dengan non non non p atau non p".

Diskusi 7
Pada diskusi kali ini, saudara harus melakukan observasi secara daring atau luring untuk
menemukan kemungkinan kebenaran secara online di web maupun koran/majalah fisik (pilih salah
satu saja yang memudahkan).
Temukan kemungkinan pernyataan menggunakan rumus 22 = 4 pada pernyataan yang anda
temukan dalam berita!
Contoh:
Skrining riwayat kesehatan ini dilakukan agar Peserta JKN dapat mengetahui resiko penyakit kronis,
sehingga dapat dicegah agar tidak terjadi penyakit.
Pernyataan majemuk:
Skrining riwayat kesehatan untuk mengetahui resiko penyakit kronis
Skrining riwayat kesehatan untuk mencegah agar tidak terjadi penyakit
Rumus 2² = 4 kemungkinan pernyataan:
Skrining riwayat kesehatan untuk mengetahui resiko penyakit kronis dan mencegah agar tidak
terjadi penyakit
Skrining riwayat kesehatan bukan untuk mengetahui resiko penyakit kronis, melainkan untuk
mencegah agar tidak terjadi penyakit
Skrining riwayat kesehatan untuk mengetahui resiko penyakit kronis, tapi bukan untuk mencegah
agar tidak terjadi penyakit
Skrining riwayat kesehatan bukan untuk mengetahui resiko penyakit kronis ataupun mencegah agar
tidak terjadi penyakit
Sumber: Catat! Peserta BPJS Kesehatan Harus Skrining Minimal Sekali Setahun (msn.com)
Berita tidak terbatas, boleh berita politik maupun gosip, namun usahakan tetap berita yang layak
untuk dibahas dalam lingkup dunia pendidikan! Boleh ambil berita yang sama, namun harus ambil
kalimat yang berbeda!
Mohon tidak melampirkan file, jawab/reply melalui kolom yang tersedia

Jawab:
Pada diskusi kali ini saya mengambil contoh kasus dari berita pada voaindonesia.com, dengan judul
berita “Pakar: Reformasi Polri Harus Dilakukan Pihak Eksternal”. Pada artikel itu terdapat
pernyataan yang kurang lebih berbunyi, “Reformasi Polri harus dilakukan berdasarkan masalah
nyata di tubuh Korps Bhayangkara tersebut dan bukan berdasarkan persepsi negatif publik”.

Pernyataan majemuk:
Reformasi Polri dilakukan berdasarkan masalah nyata di tubuh Polri
Reformasi Polri dilakukan berdasarkan persepsi negatif publik

Rumus 2² = 4 kemungkinan pernyataan:


Reformasi Polri dilakukan berdasarkan masalah nyata di tubuh Polri, dan berdasarkan persepsi
negatif publik
Reformasi Polri dilakukan bukan berdasarkan masalah nyata di tubuh Polri, melainkan berdasarkan
persepsi negatif publik
Reformasi Polri dilakukan berdasarkan masalah nyata di tubuh Polri, dan bukan berdasarkan
persepsi negatif publik
Reformasi Polri dilakukan bukan berdasarkan masalah nyata di tubuh Polri, dan bukan berdasarkan
persepsi negatif publik

Sumber:
Voaindonesia.com. Diakses pada 14 November 2022, dari https://www.voaindonesia.com/a/pakar-
reformasi-polri-harus-dilakukan-pihak-eksternal/6769887.html
Tes Formatif
1. Pernyataan dalam logika yang disebut proposisi dapat dinilai benar atau salah. Penilaian benar
atau salah dalam proposisi karena…
A. pernyataan dalam logika berbentuk kalimat deklaratif
B. mengandung keterangan tentang hal sesuatu
C. penilaian proposisi atas dasar pertimbangkan akal
D. mengandung sesuatu dapat benar atau salah
2. Pernyataan dalam logika yang merupakan suatu kalimat deklaratif dapat dinilai benar, di
antaranya .
A. sesuai dengan hal yang dikandung
B. dapat dinalar atau dipikirkan
C. tidak ada yang menyangkalnya
D. sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan
3. Nilai pernyataan dalam logika disebut dengan nilai kebenaran, baik untuk nilai benar maupun
nilai salah. Disebut dengan nilai kebenaran karena...
A. pernyataan dalam logika pada dasarya adalah mengacu pada sesuatu yang sudah dianggap
benar
B. baik nilai benar maupun nilai salah berpangkal pada kenyataan objek yang dituju
C. nilai benar bagi yang sesuai adalah benar, dan nilai salah bagi yang tidak sesuai adalah benar
D. dasar pernyataan dalam logika adalah yang bernilai benar, adapun yang salah merupakan
pengingkarannya
4. "Angin menuju ke daratan akan menimbulkan air laut pasang". Pernyataan tersebut penilaian
benar atau salah ditentukan oleh…
A. kesesuaiannya dengan kenyataan
B. penggunaannya secara praktis dalam kehidupan
C. kesesuaiannya dengan pertimbangan akal
D. hasil penelitian para ahli di bidangnya
5. Setiap pernyataan tunggal atau setiap komponen hanya mempunyai dua kemungkinan nilainya,
benar atau salah. Kemungkinan benar atau salah dalam logika disebut
A. nilai pernyataan
B. dua penilaian
C. nilai logika
D. nilai kebenaran
6. "Barangsiapa malsu uang atau menyimpan uang palsu akan dituntut di muka Hakim". Pernyataan
tersebut nilai logikanya ada ....
A. dua kemungkinan
B. empat kemungkinan
C. enam kemungkinan
D. delapan kemungkinan
7. Pernyataan-pernyataan berikut yang nilai logikanya ada empat kemungkinan adalah…
A. menurut pokok pikiran keempat pejabat pemerintah dituntut untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur
B. negara yang tidak kuat ketahanan nasionalnya akan mudah terombang-ambingkan oleh
pergolakan politik dunia
C. seorang pejabat pemerintah yang menggelapkan uang negara adalah tidak memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur
D. jika menyatakan permusuhan atau penghinaan terhadap Pemerintah Indonesia diancam
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun
8. Ingkaran dari pernyataan "Pejabat pemerintah harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur" adalah ...
A. pejabat pemerintah tidak diharuskan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
B. tidak demikian bahwa pejabat pemerintah harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur
C. tidak semua pejabat pemerintah harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
D. tidak ada pejabat pemerintah yang tidak harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur
9. Ingkaran dari pernyataan "Pejabat pemerintah harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur" adalah…
A. pejabat pemerintah tidak diharuskan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
B. tidak demikian bahwa pejabat pemerintah harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur
C. tidak semua pejabat pemerintah harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
D. tidak ada pejabat pemerintah yang tidak harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur
10.Pernyataan-pernyataan berikut yang sesuai dengan kaidah dobel negasi atau kaidah ingkaran
rangkap adalah…
A. negara Indonesia bukanlah suatu negara serikat
B. tidaklah demikian kekuasaan kepala negara terbatas
C. negara tidak dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi
D. Indonesia bukan negara yang tidak berdasar atas hukum
11.Pernyataan sebagai dasar penalaran mempunyai kemungkinan nilai....
A. Benar atau salah atau kemungkinan benar atau kemungkinan salah
B. Benar
C. Salah
D. Benar atau salah
12.Jika pernyataan semula dinilai benar, maka pernyataan sebagai ingkarannya dinilai salah. Hal
tersebut merupakan nilai....
A. Dua komponen
B. Beberapa komponen
C. Negasi
D. Ekuivalen
13.Penyimpulan hipotetis dengan cara menukar kedudukan anteseden dan konsekuen serta
menegasikannya disebut penyimpulan....
A. Obversi
B. Kontraposisi
C. Inversi
D. Konversi
14.Suatu penyimpulan dapat dibuktikan ketepatannya dengan nilai kebenaran dan diagram
himpunan. Berikut adalah macam penyimpulan, kecuali....
A. kontingensi
B. Implikasi
C. Kontradiksi
D. Tautologi
15.Disjungsi dan Konjungsi merupakan dua pernyataan yang selalu berhubungan karena disjungsi
merupakan penjumlahan logika dan konjungsi merupakan perkalian logika. Berikut adalah jenis
penalaran disjungsi, kecuali disjungsi....
A. Kontradiktif
B. Eksklusif
C. Inklusif
D. Alternatif

28) Penalaran Hipotesis


Proposisi ekuivalen baik ekuivalen kausalitas, ekuivalen definisional, maupun ekuivalen
analitik adalah sama yang sering disebut dengan biimplikasi atau bikondisional, dirumuskan secara
simbolik (p « g) jika hanya p maka q, atau jika p maka q dan jika q maka p. adapun nilai
kebenarannya diuraikan: "pernyataan ekuivalen dinilai benar jika kedua komponennya atau kedua
pernyataan tunggalnya yaitu anteseden dan konsekuen bernilai sama (sama-sama benar atau sama-
sama salah)." Diagram himpunan untuk membuktikan nilai kebenaran ekuivalen dapat dinyatakan
jika mungkin dapat ditentukan dalam diagram itulah yang benar dan jika tidak dapat berarti salah.
Diagram ekuivalen luas pengertian sebagai anteseden dan konsekuen adalah sama.
Proposisi implikatif atau implikasi, baik yang berupa implikasi logika maupun implikasi
material yang keduanya dirumuskan (p =› g) jika p maka g, tetapi g belum tentu p. Rumusan ini
cukup disebut dengan implikasi saja atau sering juga dengan kondisional. Dalam implikasi satu-
satunya kesalahan jika anteseden diakui benar dan konsekuen salah.
Diagram himpunan implikasi, antara anteseden dan konsekuen luas pengertian yang
dikandungnya tidak sama. Cakupan pengertian konsekuen lebih luas jika dibandingkan dengan
cakupan pengertian anteseden, yang ditentukan juga jika dapat digambarkan dinilai benar dan jika
tidak mungkin dapat digambarkan dinilai salah.
Penalaran dalam bentuk penyimpulan langsung dengan satu pangkal pikir dan kesimpulan
disebut dengan istilah "eduksi", yaitu ada tiga macam penyimpulan: konversi, inversi, dan
kontraposisi. Konversi merupakan bentuk penyimpulan dengan cara menukar kedudukan dua
bagian sebagai anteseden dan konsekuen yang kesimpulannya disebut konvers. Inversi merupakan
bentuk penyimpulan dengan cara menegasikan kedua bagian sebagai anteseden dan konsekuen yang
kesimpulannya disebut invers.
Kontraposisi merupakan bentuk penyimpulan dengan cara menukar kedudukan kedua
bagian serta menegasikannya dan kesimpulannya disebut kontrapositif.
Proposisi implikatif atau implikasi jika dikontraposisikan mempunyai hubungan yang saling
menyimpulkan secara ckuivalen, tetapi jika dikonversikan atau diinversikan tidak dapat saling
menyimpulkan, dua kemungkinan nilai logikanya bahkan bertentangan, yakni dalam keadaan
anteseden dan konsckuen nilainya tidak sama.
Dengan demikian, kontrapositif dari implikasi adalah tepat, tetapi konvers dan invers dari
implikasi tidak tepat.
Suatu penyimpulan baik langsung maupun tidak langsung untuk penalaran majemuk dapat
dibuktikan ketepatannya dengan nilai kebenaran, di samping juga dengan diagram himpunan, yang
dapat ditentukan menjadi tiga macam, yaitu tautologi, kontradiksi, dan kontingensi. Penalaran
dinyatakan sebagai suatu tautologi jika hasil terakhir benar semua dari nilai apa pun yang diberikan
oleh pernyataan tunggalnya, dalam arti semua kemungkinan bentuk logikanya benar.
Penalaran dinyatakan sebagai suatu kontradiksi jika hasil terakhir salah semua dari nilai apa pun
yang diberikan oleh pernyataan tunggalnya, dalam arti semua kemungkinan bentuk logiaknya salah.
Penalaran dinyatakan sebagai suatu kontingensi jika hasil terakhir ada yang benar dan ada yang
salah, dalam arti tidak tentu nilainya.
Tes Formatif
1. "Jika angin laut menuju ke daratan akan menimbulkan air laut pasang" Pernyataan ini dinilai
benar jika…
A. angin laut menuju ke daratan dan tidak menimbulkan air pasang
B. angin laut tidak menuju ke daratan mungkin air laut pasang
C. air tidak pasang dan angin laut menuju ke daratan
D. air tidak pasang dan angin laut tidak menuju ke daratan
2. Proposisi kondisional atau implikasi dapat dinilai salah atau tidak tepat jika ternyata
antesedennya ....
A. benar dan konsekuennya benar
B. benar dan konsekuennya salah
C. salah dan konsekuennya benar
D. salah dan konsekuennya salah
3. "Jika menggelapkan uang negara harus diajukan ke Pengadilan" Rumusan tersebut dilanggar jika
terbukti…
A. tidak diajukan ke Pengadilan dan tidak menggelapkan uang negara
B. diajukan ke Pengadilan dan tidak menggelapkan uang negara
C. tidak diajukan ke Pengadilan dan menggelapkan uang negara
D. diajukan ke Pengadilan dan menggelapkan uang negara
4. Konvers pernyataan "jika dia rakyat Indonesia maka sama haknya dalam memilih wakilnya"
adalah…
A. tidak sama haknya memilih wakilnya maka dia bukan rakyat Indonesia
B. sama haknya dalam memilih wakilnya maka dia rakyat Indonesia
C. tidak sama haknya memilih wakilnya maka dia rakyat Indonesia
D. sama haknya dalam memilih wakilnya maka dia bukan rakyat
5. Invers pernyataan “jika berbudaya maka dia manusia” jika…
A. tidak berbudaya maka belum tentu dia manusia
B. bukan manusia tidaklah berbudaya
C. tidak berbudaya maka bukanlah manusia
D. berbudaya tidak selalu manusia
6. Kontrapositif pernyataan "Barangsiapa di muka umum menyatakan permusuhan terhadap
Pemerintah Indonesia, diancam pidana penjara paling lama tujuh tahun" jika
A. tidak diancam pidana penjara paling lama tujuh tahun maka di muka umum tidak
menyatakan permusuhan terhadap pemerintah Indonesia
B. di muka umum tidak menyatakan permusuhan terhadap pemerintah Indonesia maka tidak
diancam pidana penjara paling lama tujuh tahun
C. diancam pidana penjara paling lama tujuh tahun maka di muka umum menyatakan
permusuhan terhadap pemerintah Indonesia
D. di muka umum tidak menyatakan permusuhan terhadap pemerintah Indonesia maka
diancam pidana penjara paling lama tujuh tahun
7. Pernyataan bimplikasi (P <» 9) dapat diuraikan sebagai berikut ...
A. (p => q) v (g = p)
B. (p => q) => (q v p)
C. (p =› q) ^ (q => p)
D. (p =>q) → (9^p)
8. Pernyataan-pernyataan simbolik berikut yang merupakan suatu tautologi adalah
A. (p => q)  (q => ~p)
B. (p => q)  (~p => ~q)
C. (p => q)  (q=> p)
D. (p=> q)  (~q => ~p)
9. Pernyataan majemuk dan juga penalaran majemuk ada yang berbentuk kontradiksi. Dinyatakan
kontradiksi jika terbukti…
A. tidak sama semua nilainya
B. nilainya tidak dapat ditentukan
C. nilai logikanya salah semua
D. tidak semua nilainya benar
10.Pernyataan-pernyataan simbolik berikut yang tidak termasuk kontingensi adalah…
A. ~(P = 9) ÷ (~9 => ~р)
B. (p = q) 4 ~(9 →~p)
C. ~(p => q) ÷ (~p => ~q)
D. (p =› q) <~(q=> p)

29) Disjungsi dan Konjungsi


Proposisi disjungtif atau disjungsi dalam sistem nilai kebenaran dibedakan juga atas tiga
macam, yaitu disjungsi eksklusif, disjungsi inklusif, dan disjungsi alternatif. Ketiga bentuk disjungsi
tersebut nilai kebenarannya masing-masing berbeda dan di antara ketiga bentuk yang paling banyak
dibicarakan dalam logika adalah disjungsi inklusif.
Disjungsi eksklusif satu-satunya kesalahan adalah jika kedua komponennya diakui benar
karena hal ini tidak mungkin terjadi dalam eksklusif, keduanya saling menyisihkan. Dalam diagram
yang dinilai benar adalah yang mungkin dapat digambarkan dan dapat dibuktikan.
Disjungsi inklusif satu-satunya kesalahan adalah jika kedua komponennya bernilai salah karena hal
ini bukanlah yang dimaksudkan atau di luar yang dibicarakan. Jika keduanya dinilai benar, dalam arti
kedua komponennya terjadi maka disjungsi inklusif ini dibenarkan juga karena keduanya dapat
dirangkum jadi satu.
Pengolahan disjungsi yang paling sederhana adalah sebagai anteseden dari bentuk implikasi
imperatif, hal ini merupakan salah satu faedah praktis disjungsi, yaitu digunakan dalam rumusan-
rumusan hukum. Bentuk pengolahan disjungsi (inklusif) dihubungkan dengan implikasi, yaitu suatu
implikasi dapat dirumuskan secara disjungtif jika antesedennya diingkari dalam bentuk disjungsi,
yaitu disebut dengan kaidah kondisionaliti (Kond).
Disjungsi alternatif dinilai benar jika dua bagiannya tidak sama nilainya jika sama dinilai
salah karena pernyataan alternatif tidak mungkin keduanya benar atau keduanya salah. Kebenaran
salah satu bagiannya berarti kesalahan bagi bagian yang lain atau secara singkat dirumuskan:
disjungsi alternatif dinilai benar jika kedua bagiannya tidak sama nilainya. Disjungsi alternatif atau
dapat disebut juga disjungsi kontradiktif tidak banyak digunakan dalam pengolahan. Bentuk
pengolahan disjungsi alternatif hanya dihubungkan dengan ekuivalen saja karena nilai kebenarannya
berbalikan sehingga pengolahannya adalah pengingkaran ekuivalen adalah disjungsi alternatif, yang
dinyatakan sebagai kaidah negasi ekuivalen (NE).
Proposisi konjungtif atau disebut konjungsi dua bagiannya merupakan kesatuan yang diungkapkan
sebagai penyertaan. Konjungsi dinilai benar jika kedua bagiannya (komponennya) bernilai benar.
Pengingkaran salah satu unsur berarti pengingkaran konjungsi. Pengolahan konjungsi
banyak sckali digunakan, yang, sering juga dihubungkan dengan disjungsi karena kedua pernyataan
ini mempunyai diagram yang sama, tetapi yang dimaksudkannya berbeda. Pengolahan konjungsi
dihubungkan dengan implikasi, yaitu suatu implikasi dapat didefinisikan secara konjungsi dengan
jalan menegasikan adanya hubungan anteseden terwujud namun tidak dilaksanakan konsekuen,
disebut dengan kaidah kondisionaliti (Kond). Kaidah kondisionaliti di atas, pengingkarannya dapat
dipindahkan dengan nilai logikanya sama disebut kaidah negasi implikasi (NI).
Pengolahan konjungsi yang terdiri atas dua variabel bentuk penalaran yang lain dihubungkan
dengan disjungsi. Dalam pengolahan ini, digunakan juga negasi untuk menunjukkan kesetaraan
nilainya yaitu sebagai berikut.
1. Negasi dari suatu konjungsi mempunyai nilai logika yang sama dengan disjungsi dari negasi
masing-masing komponennya (NK).
2. Negasi dari suatu disjungsi mempunyai nilai logika yang sama dengan konjungsi dari negasi
masing-masing komponennya (ND).
Pengolahan konjungsi dan disjungsi yang lain menggunakan tiga pernyataan tunggal atau tiga
variabel adalah berbentuk kaidah distribusi (Dist), yaitu satu variabel yang di ubah menjadi dua
variabel yang sama dihubungkan dengan dua variabel yang lain.

Tes Formatif
1. Disjungsi cksklusif sebagai pernyataan pengatauan dapat dinilai salah atau tidak tepat, jika bagian
pertama diakui ..
A. benar dan bagian kedua diakui juga benar
B. benar dan bagian kedua diakui salah
C. salah dan bagian kedua diakui benar
D. salah dan bagian kedua diakui juga salah
2. "Barangsiapa menyiarkan tulisan yang mengandung pernyataan permusuhan terhadap
Pemerintah Indonesia, diancam pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda
paling banyak empat ribu rupiah". Aturan tersebut pengeterapannya dinilai terlalu memberatkan
jika terbukti menyatakan permusuhan yang konsekuennya
A. tidak dipenjara empat tahun dan tidak didenda empat ribu rupiah
B. tidak dipenjara empat tahun dan denda empat ribu rupiah
C. dipenjara empat tahun dan tidak didenda empat ribu rupiah
D. dipenjara empat tahun dan denda empat ribu rupiah
3. Disjungsi inklusif sebagai pernyataan pengatauan dapat dinilai salah atau tidak tepat, jika bagian
pertama ..
A. terwujud dan bagian kedua terwujud
B. terwujud dan bagian kedua tidak terwujud
C. tidak terwujud dan bagian kedua terwujud
D. tidak terwujud dan bagian kedua tidak terwujud
4. "Barangsiapa dengan sengaja merusak lingkungan akan diancam pidana penjara paling lama
sepuluh tahun". Pernyataan tersebut bentuk logikanya adalah sama dengan penyataan…
A. merusak lingkungan atau dipidana penjara sepuluh tahun
B. tidak merusak lingkungan atau dipidana penjara sepuluh tahun
C. merusak lingkungan atau tidak dipidana penjara sepuluh tahun
D. tidak merusak lingkungan atau tidak dipidana penjara sepuluh tahun
5. "Jika rakyat Indonesia maka ber-Pancasila". Pernyataan tersebut nilai logikanya setara dengan
pernyataan.
A. tidak rakyat Indonesia atau tidak ber-Pancasila
B. hanya rakyat Indonesia atau ber-Pancasila saja
C. tidak demikian hanya rakyat Indonesia atau ber-Pancasila
D. hanya rakyat Indonesia atau tidak ber-Pancasila
6. Proposisi konjungtif sebagai pernyataan penyertaan dapat dinilai benar atau tepat jika bagian
pertama .
A. terwujud dan bagian kedua terwujud
B. terwujud dan bagian kedua tidak terwujud
C. tidak terwujud dan bagian kedua terwujud
D. tidak terwujud dan bagian Kedua tidak terwujud
7. "Jika melawan Pemerintah harus dihukum". Pernyataan tersebut bentuk logikanya adalah sama
dengan penyataan ..
A. melawan Pemerintah tidaklah harus dihukum
B. tidaklah demikian melawan Pemerintah dan tidak dihukum
C. tidak melawan Pemerintah dan tidak dihukum
D. tidaklah demikian tidak melawan Pemerintah dan dihukum
8. "Mengembangkan ajaran Politik Pancasila dan tidak menerima sistem ekonomi liberal".
Pernyataan tersebut bentuk logikanya sama dengan ..
A. tidak demikian bahwa jika menerima sistem ekonomi liberal maka mengembangkan ajaran
politik Pancasila
B. jika menerima sistem ekonomi liberal maka tidak mengembangkan ajaran Politik Pancasila
C. tidak demikian bahwa jika mengembangkan ajaran politik Pancasila maka menerima sistem
ekonomi liberal
D. jika mengembangkan ajaran Politik Pancasila maka tidak menerima sistem ekonomi liberal
9. Perhatikan pernyataan berikut: "(bukan p atau bukan q)". Bentuk pernyataan tersebut nilai
logikanya sama dengan
A. tidak demikian bahwa (p dan bukan q)
B. tidak demikian bahwa (p atau bukan q)
C. tidak demikian bahwa (p dan q)
D. tidak demikian bahwa (p atau q)
10. Pernyataan "Dia tidak melawan pemerintah dan tidak menggelapkan
uang negara", setara dengan pernyataan
A. bukan dia tidak melawan pemerintah atau menggelapkan uang negara
B. tidak dia melawan pemerintah atau menggelapkan uang negara
C. bukan dia melawan pemerintah atau tidak menggelapkan uang negara
D. dia tidak melawan pemerintah atau tidak menggelapkan uang negara
30) Silogisme Majemuk
Penalaran majemuk dapat berupa silogisme majemuk atau bentuk-bentuk lain yang terdiri
atas premis dan kesimpulan. Silogisme majemuk adalah penyimpulan berdasarkan hubungan dua
pernyataan, yang salah satu di antaranya merupakan pernyataan atas hubungan dua bagian sebagai
premis mayor yang dapat mewujudkan pernyataan lain sebagai kesimpulannya. Silogisme majemuk
secara garis besar dibedakan atas silogisme hipotetis dan silogisme disjungtif.
Silogisme majemuk kelompok pertama adalah silogisme hipotetis: bentuk penyimpulan
berdasarkan perbandingan antara proposisi yang mempunyai hubungan ketergantungan dua bagian
dengan pernyataan menegaskan atau mengingkari salah satu bagiannya yang mewujudkan
pernyataan lain sebagai kesimpulannya. Silogisme hipotetis dibedakan antara silogisme ekuivalen
dan silogisme kondisional.
Silogisme ekuivalen merupakan bentuk penyimpulan berdasarkan perbandingan antara
proposisi yang mempunyai hubungan kesetaraan dua bagian dengan penegasan atau pengingkaran
salah satunya yang mewujudkan proposisi lain sebagai kesimpulannya. Silogisme ekuivalen ada dua
kaidah: Pertama modus ponendo ponen, yaitu dengan cara mengakui salah satu bagian premis
mayor maka kesimpulannya menetapkan bagian yang lain; Kedua modus tolendo tolen, yaitu dengan
cara mengingkari salah satu bagian premis mayor maka kesimpulannya mengingkari bagian yang
lain.
Silogisme kondisional merupakan bentuk penyimpulan berdasarkan perbandingan antara
proposisi yang mempunyai hubungan persyaratan dua bagian dengan penegasan atau pengingkaran
salah satu bagiannya yang mewujudkan proposisi lain sebagai kesimpulannya. Silogisme kondisional
ada dua kaidah: Pertama modus ponendo ponen, yaitu dengan cara mengakui anteseden pada premis
mayor maka kesimpulannya adalah menetapkan konsekuennya; Kedua modus tolendo tolen, yaitu
dengan cara mengingkari konsekuen premis mayor maka kesimpulannya adalah mengingkari
anteseden.
Silogisme hipotetis selain dua bentuk silogisme di atas ada satu bentuk lagi yang disebut
dengan silogisme hipotetis khusus, yaitu penyimpulan berdasarkan perbandingan dua implikasi
yang di dalamnya terkandung adanya bagian sebagai pembanding yang dapat mewujudkan proposisi
lain sebagai kesimpulannya.
Silogisme majemuk kelompok kedua adalah silogisme disjungtif, didefinisikan:
Penyimpulan berdasarkan perbandingan antara proposisi yang mempunyai hubungan pengatauan
dengan pernyataan yang menegaskan atau mengingkari salah satu bagiannya yang mewujudkan
pernyataan lain sebagai kesimpulannya. Ada 3 macam, yaitu silogisme eksklusif, silogisme inklusif,
dan silogisme alternatif.
Silogisme eksklusif, bentuk penyimpulan yang premis mayornya berbentuk pengatauan yang saling
menyisihkan antara kedua bagiannya.
Silogisme ini hanya satu bentuk, yaitu modus ponendo tolen, dengan cara mengakui salah
satu bagian premis mayor kesimpulannya mengingkari bagian yang lain.
Silogisme inklusif, bentuk penyimpulan yang premis mayornya berbentuk pengatauan yang dapat
bersatu antara kedua bagiannya.
Silogisme ini hanya satu bentuk, yaitu modus tolendo ponen, dengan cara mengingkari
salah satu bagian premis mayor kesimpulannya mengakui bagian yang lain.
Silogime alternatif, bentuk penyimpulan yang premis mayornya berbentuk pengatauan
yang tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan lain antara kedua bagiannya. Silogisme ini ada
dua bentuk, yaitu modus ponendo tolen, dan modus tolendo ponen.

Diskusi 8
Pada diskusi terakhir, saudara harus mengamati tempat rekreasi di sekitar saudara atau tempat
rekreasi yang pernah saudara kunjungi, buatlah modus dari tema tersebut.
Buatlah Modus Ponendo Ponen dan Modus Tolendo Tolen dari Silogisme Ekuivalen dengan tema
rekreasi!
Silogisme harus dibuat berdasarkan pengetahuan atau pengalaman pribadi saudara, tidak boleh
menggunakan tempat rekreasi yang sama!
Jawab:
Silogisme ekuivalen (tema rekreasi) dengan kaidah modus ponendo ponen:
“Para wisatawan jika telah melakukan vaksinasi Covid-19 maka akan diperbolehkan berlibur ke
Palangka Raya, serta jika diperbolehkan berlibur di Palangka Raya, berarti mereka telah memiliki
hasil tes Swab Antigen negatif”
Silogisme ekuivalen (tema rekreasi) dengan kaidah modus ponendo tolen:
“Para wisatawan belum melakukan vaksinasi Covid-19 maka mereka tidak akan diperbolehkan
berlibur ke Palangka Raya, serta jika tidak diperbolehkan berlibur ke Palangka Raya, berarti mereka
tidak memiliki hasil tes Swab Antigen negatif”

Tes Formatif
1. Dalam pembuktian penyimpulan dengan menggunakan diagram himpunan, pertama yang perlu
diperhatikan adalah .....
A. menentukan pernyataan dengan meninjau arsiran
B. mengungkapkan bentuk diagram himpunan premis mayor
C. menentukan hal yang dimaksudkan oleh premis minor
D. mengungkapkan hubungan dengan diagram tiap bagian
2. Pembuktian penyimpulan dengan menggunakan nilai kebenaran, untuk menentukan sahnya
kesimpulan adalah ..
A. kesimpulan sah jika salah satu nilai terakhir ada yang benar
B. jika setengah lebih satu benar berarti kesimpulannya tepat
C. kesimpulan dianggap sah jika nilai terakhir benar semua
D. jika nilai untuk hubungan antar pangkal pikir tidak kontradiksi
3. "Mahasiswa dalam dua tahun pertama jika telah mencapai 30 sks dan IP 2 2.00 maka
diperbolehkan meneruskan kuliah, serta dia diperbolehkan meneruskan kuliah, berarti dia telah
mencapai 30 sks dan IP ≥ 2.00°. Penalaran tersebut mengikuti kaidah…
A. modus ponendo tolen
B. modus tolendo tolen
C. modus tolendo ponen
D. modus ponendo ponen
4. “Jika warga negara Indonesia maka sama hak dan kewajibannya dalam bela negara". Tentukan
premis minor dan kesimpulannya dengan modus tolendo tolen!
A. Dia adalah warga negara Indonesia maka sama hak dan kewajibannya dalam bela negara.
B. Dia adalah bukan warga negara Indonesia maka tidak sama hak dan kewajibannya dalam
bela negara.
C. Dia sama hak dan kewajibannya dalam bela negara maka dia adalah warga negara Indonesia.
D. Dia tidak sama hak dan kewajibannya dalam bela negara maka dia adalah warga negara
Indonesia.
5. "Barangsiapa menggelapkan uang negara akan dituntut di muka Hakim". Tentukan juga premis
minor dan kesimpulan dengan modus tolendo tolen!
A. Tidak menggelapkan uang negara maka tidak dituntut di muka Hakim.
B. Menggelapkan uang negara maka dituntut di muka Hakim.
C. Tidak dituntut di muka Hakim maka tidak menggelapkan uang negara.
D. Dituntut di muka Hakim maka menggelapkan uang negara.
6. "Jika menyatakan permusuhan atau penghinaan terhadap Pemerintal Indonesia diancam pidana
penjara paling lama tujuh tahun, dan ternyata dia tidak diancam pidana penjara paling lama tujuh
tahun" maka kesimpulannya adalah
A. tidak menyatakan permusuhan tetapi hanya penghinaan terhadap Pemerintah Indonesia
B. tidak menyatakan penghinaan namun hanya menyatakan permusuhan terhadap pemerintah
Indonesia
C. tidak menyatakan permusuhan atau tidak menyatakan penghinaan terhadap Pemerintah
Indonesia
D. tidak menyatakan penghinaan dan tidak menyatakan permusuhan terhadap pemerintah
Indonesia
7. Perhatikan penalaran berikut ini [(P => q) ^ (q=> r)] => (p =>q) penalaran tersebut
kesimpulannya diingkari menjadi ~(P => 1) maka pernyataan berikut yang tepat adalah…
A. ~(p => q) v ~(q => r)
B. (~p => q) v ~(q => r)
C. ~(p => q) A ~(q => r)
D. ~(p => q) A ~(q => r)
8. Premis mayor dengan pernyataan "Transmigran dari Yogya atau dari Solo harus didaftar",
tentukan premis minor dan kesimpulannya menjadi silogisme yang tepat!
A. Dia transmigran dari Yogya berarti dia bukan dari Solo.
B. Dia transmigran bukan dari Yogya berarti dari Solo.
C. Dia transmigran bukan dari Solo berarti dari Yogya.
D. Dia transmigran dari Solo berarti juga dari Yogya.
9. "Peserta seminar baik wartawan atau dosen harus terdaftar". Pernyataan tersebut sebagai premis
mayor, kemudian tentukan premis minor dan kesimpulannya yang tepat!
A. Wartawan terdaftar sebagai peserta seminar berarti mereka juga dosen sebagai peserta
seminar.
B. Bukan dosen terdaftar sebagai peserta seminar berarti mereka adalah
C. Wartawan terdaftar sebagai peserta seminar berarti mereka bukan dosen sebagai peserta
seminar.
D. Dosen terdaftar sebagai peserta seminar berarti mereka bukan wartawan sebagai peserta
seminar.
10) Premis mayor dari suatu penalaran adalah "hanya p atau q". Susunlah dalam bentuk silogisme
yang tepat!
A. Hanya p atau q, dan ternyata p maka q.
B. Terbukti non p, dan hanya p atau q maka non q.
C. Hanya p atau q, dan ternyata non q maka non p.
D. Terbukti non q, dan hanya p atau q maka p.

31) Antilogisme dan Dilema


Penyimpulan majemuk nonsilogisme secara garis besar ada 2 macam, yaitu penyimpulan
sebagai pembuktian silogisme yang disebut dengan antilogisme, penyimpulan yang bercabang
disebut dengan istilah dilema.
Penyimpulan nonsilogisme pertama berupa pengujian silogisme categori yang berbentuk
proposisi majemuk dapat dilakukan dengan sistem antilogisme. Antilogisme didefinisikan: "suatu
pengingkaran resimpulan bentuk silogisme akan terwujud ketidakselarasan antara “premis dan
kesimpulan". Definisi ini sebagai konsep dasar antilogisme untuk pengujian silogisme, yaitu dengan
mengingkari kesimpulan dari suatu silogisme akan terwujud ketidakselarasan dengan premisnya
maka yang tepat adalah kesimpulan semula.
Berdasarkan kaidah antilogisme sebagai suatu tautologi dapat disusun juga suatu
silogisme kondisional dengan cara: "mengingkari konsekuen dengan menetapkan salah satu
anteseden maka kesimpulan-nya cukup mengingkari salah satu antesedennya". Penyimpulan ini
disebut dengan penyimpulan antilogisme.
Penyimpulan nonsilogisme kedua menggunakan dua proposisi kondisional sebagai premis
mayor dan sering juga menggunakan proposisi disjungtif sebagai premis minornya akan
mewujudkan suatu kesimpulan bercabang. Penyimpulan ini disebut dengan dilema atau
penyimpulan bercabang. yang didefinisikan: "bentuk penyimpulan berpangkal pada dua pernyataan
dengan hubungan ketergantungan antara dua bagian yang mewujudkan kesimpulan bercabang".
Dilema dibedakan atas dilema konstruktif dan dilema destruktif.
1. Dilema konstruktif berdasarkan bentuk logika modus ponendo ponen, yaitu mengakui atau
menetapkan anteseden maka kesimpulannya adalah menetapkan tau mengingkari konsekuen.
2. Dilema destruktif berdasarkan bentuk logik modus tolendo tolen, yaitu mengingkari atau
menegasikan konsekuen maka kesimpulannya adalah mengingkari atau menegasikan
anteseden.

Tes Formatif
1) Antilogisme sebagai sistem pembuktian silogisme kategori dapat ditentukan sebagai berikut,
yaitu .
A. pengingkaran suatu silogisme kategori berarti juga pengingkaran terhadap kedua premisnya
B. mengingkari kedua premis dari suatu silogisme akan menimbulkan ketidakpastian
kesimpulannya
C. pengingkaran kesimpulan bentuk silogisme mewujudkan ketidak-selarasan premis dan
kesimpulan
D. mengingkari salah satu premisnya akan mengakibatkan pengingkaran kesimpulannya
2) Perhatikan silogisme kategori berikut: "Semua B adalah C, dan semua A adalah B maka semua A
adalah C". Jika kesimpulan tersebut diingkari menjadi "tidak semua A adalah C" maka kesimpulan
terakhirnya adalah.
A. sebagian A adalah C
B. tidak semua C adalah A
C. ada B yang bukan A
D. tidak semua A adalah B
3) "Jika banyak sawah-sawah tergenang air dan terjadi krisis pangan maka banyak rakyat
kelaparan". Pernyataan ini setara atau ekuivalensi dengan…
A. terjadi krisis pangan dan tidak banyak rakyat kelaparan maka tidak banyak sawah-sawah
tergenang air
B. tidak terjadi krisis pangan dan banyak rakyat kelaparan maka tidak banyak sawah-sawah
tergenang air
C. banyak rakyat kelaparan dan tidak banyak sawah-sawah tergenang air maka terjadi krisis
pangan
D. banyak rakyat kelaparan dan banyak sawah-sawah tergenang air maka tidak terjadi krisis
pangan
4) Berdasarkan kaidah antilogisme dapat disusun suatu penalaran bentuk silogisme kondisional.
Penalaran berikut sebagai silogisme kondisional yang tepat adalah
A. [Pл(^9]= ~p
B. [(p ^ 9) => 1) ^ (P ^ 1)]= 9
C. [((P ^ 9) => 1) ^ (-р л ~9)]= ~5
D. I((P ^ 4) =>1) ^ (~q^~1)]= P
5) "Jika para pejabat pemerintah memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur maka akan segera terwujud kesejahteraan bersama". Dan
terbukti para pejabat pemerintah memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan tidak
segera terwujud kesejahteraan bersama, berarti…
A. belum sepenuhnya memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
B. tidak memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
C. belum segera terwujud kesejahteraan bersama
D. tidak memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
6) Silogisme kondisional ditentulkan premis mayornya (q A D) =2, p) maka tentukan premis minor
beserta kesimpulannya, yang tepat adalah…
A. (~T ^ p) kesimpulannya => ~q
B. (r ^ ~p) kesimpulannya => ~9
C. (~r 1 9) kesimpulannya =› ~p
7) "Jika hujan lebat akan terjadi banjir dan jika pintu bendungan dibuka akan terjadi banjir".
Tentukan premis minor dan kesimpulannya yang tidak tepat…
A. hujan lebat atau pintu bendungan di buka terjadi banjir
B. hujan lebat atau pintu bendungan tidak dibuka terjadi banjir
C. tidak hujan lebat atau pintu bendungan dibuka terjadi banjir
D. tidak hujan lebat atau pintu bendungan tidak dibuka terjadi banjir
8) Premis mayor "Jika teriadi tsunami banyak rumah yang roboh" dan "jika terjadi banjir banyak
sawah tergenang air", jika kesimpulannya "tidak banyak rumah yang roboh atau tidak banyak
sawah tergenang air" maka premis minornya adalah ...
A. terjadi tsunami atau tidak banyak sawah tergenang air
B. tidak banyak rumah yang roboh atau terjadi banjir
C. terjadi banjir atau tidak terjadi tsunami
D. tidak terjadi tsunami atau tidak terjadi banjir
9) "Jika saya pulang ketinggalan materi kuliah, dan jika saya kuliah tidak punya uang saku", dan
"saya tidak ketinggalan materi kuliah atau punya uang saku" maka kesimpulannya adalah .
A. tidaklah demikian bahwa saya tidak pulang atau saya kuliah
B. saya tidak pulang atau saya tidak kuliah
C. tidaklah demikian bahwa saya tidak pulang dan saya kuliah
D. saya tidak pulang dan saya tidak kuliah
10) Dilema dapat dilawan dengan dilema, dan lawan dilema disebut dengan retorsi. Retorsi
yang dimaksudkan adalah .
A. bentuk penalaran yang mengingkari semua pernyataan dalam dilema
B. dilema yang disusun atas dasar dilema lain sebagai lawannya
C. dilema yang kesimpulannya mengingkari kesimpulan dilema semula
D. bentuk penalaran yang mengingkari kesimpulan suatu dilema

32) Penyimpulan Kausal


Penyimpulan nonsilogisme yang disebut penyimpulan kausal, yaitu merupakan penarikan
kesimpulan yang didasarkan atas hubungan sebab akibat. Penyimpulan kausal termasuk hal
terpokok karena untuk menentukan sesuatu hal yang terjadi itu disebabkan ole apa. Hubungan sebab
akibat adalah merupakan suatu hubungan yang intrinsik, suatu hubungan asasi, hubungan yang
begitu rupa sehingga kalau yang satu terwujud maka yang lain pasti terjadi.
Penyimpulan kausal disebut juga metode kausal, yaitu metode persesuaian, metode
perbedaan, metode perbedaan tak-langsung, metode residu, dan metode perubahan seiring. Metode
kausal merupakan metode John Stuart Mill, yang setiap premis mayor di dalam deduksi memerlukan
induksi dan sebaliknya induksi memerlukan deduksi bagi penyusunan pikiran mengenai hasil-hasil
eksperimen dan penyelidikan.
Jadi kedua-duanya bukan merupakan bagian-bagian yang saling terpisah tetapi sebetulnya
saling bantu-membantu. Dalam penalaran induktif untuk mencari hubungan sebab akibat
menggunakan lima metode tersebut, disadari atau tidak memang salah satu dari lima metode
tersebut digunakan, dan terutama sekali digunakan dalam bidang penelitian eksperimental, yang
merupakan salah satu kegiatan ilmiah untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Tes Formatif
1. Makan telur dan minum jeruk serta makan nasi gudeg mengakibatkan sakit perut, makan telur
serta durian dan minum jeruk mengakibatkan sakit perut, makan durian dan minum jeruk serta
makan apel dapat mengakibatkan sakit perut. Jadi yang mengakibatkan sakit perut adalah…
A. makan telur
B. makan nasi gudeg
C. minum jeruk
D. makan apel
2. Jika dua peristiwa dengan akibat gejala yang sama dengan faktor yang sama maka kesimpulannya
adalah
A. gejala tersebut akibat dari beberapa faktor yang tak tentu
B. faktor yang sama itulah yang menimbulkan gejala tersebut
C. gejala yang teriadi adalah akibat beberapa faktor sebelumnya
D. faktor-faktor yang sudah diketahui menimbulkan gejala tersebut
3. Makan nasi gudeg dengan makan telur serta minum teh dapat mengakibatkan sakit perut, dan
makan nasi gudeg dengan minum jeruk serta makan telur tidak sakit perut. Jadi, yang
menyebabkan sakit perut adalah.
A. makan nasi gudeg
B. makan telur
C. minum jeruk
D. minum teh
4. Jika suatu peristiwa terdapat unsur p q r menimbulkan gejala 7, dan peristiwa yang lain terdapat
unsur p q tanpa r tidak menimbulkan gejala Z, berarti
A. gejala z tersebut disebabkan oleh unsu r
B. unsur non r menimbulkan gejala z
C. gejala non z tersebut disebabkan oleh r
D. unsur non r menimbulkan gejala non z
5. Penelitian tentang ayam yang terkena beri -beri. Eksperimen pertama: (1) ayam diberi makan
beras putih bersih terkena beri-beri, (2) ayam diberi makan beras putih bersil terkena beri-beri,
(3) ayam diberi makan beras dan katul tidak terkena beri-beri. Eksperimen kedua: (4) ayam
diberi makan beras dengan katul tidak beri-beri, (5) ayam diberi makan beras dengan katul tidak
beri-beri, (G) ayam diberi makan beras dengan katul tidak beri-beri. Jadi yang menyebabkan beri-
beri adalah
A. tanpa katul menimbulkan beri-beri
B. beras putih bersih tidak menimbulkan beri-beri
C. menimbulkan beri-beri adalah katul
D. tidak beri-beri karena beras putih bersih
6. Peristiwa pertama b karena adanya gejala p q r, peristiwa kedua b karena adanya gejala q r t,
peristiwa ketiga non b karena adanya p q s, jadi kesimpulannya adalah .
A. peristiwa non b karena adanya gejala q
B. peristiwa b karena adanya gejala r
C. peristiwa non b karena adanya gejala s
D. peristiwa b karena adanya gejala p
7. Peristiwa pertama, A makan sate dengan emping serta minum es jeruk timbul sakit perut, B
makan nasi gudeg dengan minum es jeruk serta makan bakso timbul sakit perut. Peristiwa kedua,
A makan sate dengan emping serta minum es jeruk timbul sakit perut, C makan sate dengan
emping tidak sakit perut. Jadi, yang menimbulkan sakit perut adalah
A. makan nasi gudeg
B. makan sate
C. minum es jeruk
D. makan bakso
8. Terdapat gejala p q r s akibat dari faktor a b c d, dan faktor a b c mengakibatkan gejala p q r,
berarti ..
A. gejala non s tersebut disebabkan adanya d
B. faktor c disebabkan karena adanya faktor d
C. gejala s disebabkan karena adanya faktor d
D. faktor non d menimbulkan adanya gejala s
9. Sabun Nuvo memasang iklan di pelbagai suarat kabar dan juga di SCTV menimbulkan permintaan
sabun Nuvo meningkat. Kemudian ditambah iklan di RCTI menimbulkkan permintaan meningkat
lagi. Dari keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa ..
A. banyak iklan dapat menimbulkan permintaan sabun Nuvo meningkat
B. permintaan sabun Nuvo meningkat karena adanya banyak iklan
C. iklan di SCTV dapat menimbulkan permintaan sabun Nuvo meningkat
D. iklan di televisi dapat menimbulkan permintaan sabun Nuvo meningkat
10.A makan bubur ayam dan makan telur serta minum teh setengah gelas timbul sakit perut dengan
panas 370, B makan bakso dan makan telur serta minum teh satu gelas timbul sakit perut dengan
panas 380, C makan bubur ayam dan makan bakso serta minum teh dua gelas timbul sakit perut
dengan panas 390. Kesimpulannya…
A. makan bubur ayam adalah sebab dari sakit perut dengan panas
B. sakit perut dengan panas disebabkan minum teh
C. makan bakso adalah sebab dari sakit perut dengan panas
D. sakit perut dengan panas disebabkan makan telur

Anda mungkin juga menyukai