Anda di halaman 1dari 5

OBSERVASI DAN ANALISA PEMAHAMAN SENI BUDAYA BANJAR

TERHADAP ANAK DI KAMPUNG KETUPAT


KOTA BANJARMASIN
A. Kebudayaan dalam Perspektif Keilmuan
Kebudayaan merujuk pada konteks sejarah, tradisi, nilai-nilai, norma, dan
praktik-praktik yang membentuk identitas suatu kelompok masyarakat. Setiap
kelompok masyarakat memiliki kebudayaan yang unik, yang mencerminkan warisan
budaya mereka dan memengaruhi cara mereka berinteraksi, berpikir, dan hidup.
Kebudayaan sering kali terbentuk oleh sejumlah faktor, termasuk sejarah,
agama, geografi, iklim, ekonomi, dan interaksi dengan kelompok-kelompok lain.
Misalnya, kebudayaan Jepang memiliki akar-akar yang kuat dalam sejarah kuno
mereka, di mana tradisi, etika, dan estetika Jepang yang unik telah berkembang
seiring waktu. Di sisi lain, kebudayaan negara-negara Amerika Latin sangat
dipengaruhi oleh warisan budaya suku asli, penjajahan Spanyol dan Portugis, serta
campur tangan budaya lainnya.
Latar belakang kebudayaan juga mencakup aspek-aspek seperti seni, musik,
sastra, arsitektur, bahasa, pakaian tradisional, kuliner, dan upacara adat. Misalnya,
seni Jawa memiliki ciri khas dengan bentuk wayang kulit, batik, dan gamelan, yang
menjadi bagian penting dari identitas budaya Jawa. Pakaian tradisional seperti kimono
Jepang atau hanbok Korea juga merupakan bagian penting dari identitas kebudayaan
masing-masing negara.
Perubahan zaman dan interaksi antarkelompok masyarakat dapat
mempengaruhi latar belakang kebudayaan. Proses globalisasi, migrasi, dan kemajuan
teknologi telah memungkinkan pertukaran budaya yang lebih cepat dan luas. Hal ini
dapat menghasilkan penciptaan kebudayaan baru yang menggabungkan unsur-unsur
dari berbagai tradisi dan menghasilkan identitas budaya yang beragam dan beraneka
ragam.
Latar belakang kebudayaan penting karena memengaruhi cara kita berinteraksi
dengan orang lain, menghormati perbedaan, dan memahami nilai-nilai yang
mendasari tindakan dan pandangan dunia kita. Menghargai dan mempelajari
kebudayaan orang lain juga dapat memperkaya pemahaman kita tentang dunia dan
mempromosikan kerja sama dan toleransi lintas budaya. Dalam konteks global yang
semakin terhubung, penting bagi kita untuk menghormati, menjaga, dan merayakan
keberagaman kebudayaan yang ada di dunia ini, sambil tetap mempertahankan dan
mendorong warisan budaya kita sendiri.
B. Hasil Observasi
Tim observer mencoba untuk menilik langsung seberapa tau anak-anak Kota
Banjarmasin dengan berbagai jenis kebudayaan banjar yang masih berkembang
hingga saat ini. Sasaran observasi adalah anak-anak dilingkungan wilayah Siring
Kampung Ketupat Kota Banjarmasin.
Pada kegiatan observasi tim observer mengajukan tujuh pertanyaan kepada
partisipan berupa gambar maupun ilustrasi bentuk dari kebudayaan berupa permainan
bagasing, permainan balogo, motif kain sasirangan, masjid Sultan Suriansyah, kue
Apam, Bingka, dan cincin talipuk.
Observasi dilakukan dengan menyiapkan bahan pertanyaan dan mencari
responden. Setiap responden akan menerima tujuh pertanyaan yang sama dan jika
tidak tau maka boleh mengucapkan “Pas”, jika tidak tau semuanya maka akan
diajukan pertanyaan mengenai berbagai macam makanan internasional seperti burger,
Pizza, permainan Pub G, Mobile Legend, dan Menara Effel.
Berdasarkan observasi langsung kepada sepuluh responden hanya tiga di
antaranya yang mampu menjawab dengan benar setiap pertanyaan, enam diantaranya
terkontaminasi kebudayaan Barat dan permainan digital, sehingga tidak tau dan tidak
mampu menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan.
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan meninjau dari jawaban setiap
anak maka sebagian besar dari mereka minim pengetahuan terkait kebudayaan daerah
dan peninggalan sejarah, beberapa diantaranya hanya pernah mendengar namun
belum pernah melihat secara langsung. Dunia yang berjalan kearah digital
memberikan dampak pada lebih familiarnya anak-anak dengan permainan game
online daripada permainan tradisional hasil dari kebudayaan sendiri.
D. Tanggapan Tim Observer Terhadap Hasil Penelitian
Berdasarkan pandangan umum dan tanggapan penulis tentunya perlu adanya
sosialisasi langsung berkaitan dengan kebudayaan daerah, sosialisasi paling efektif
adalah dengan menayangkan secara langsung melalui kegiatan sosial, perlombaan,
kunjungan wisata, maupun pembelajaran disekolah sehingga tradisi, kebudayaan dan
pengetahuan umum kedaerahan tetap bisa diperkenalkan kepada kalangan muda.
E. Penutup
Demikian laporan hasil observasi dan Analisa pemahaman seni budaya Banjar
terhadap anak di kampung Ketupat Kota Banjarmasin, semoga dapat menjadi
perhatian bersama terhadap perkembangan seni budaya Banjar di kalangan
masyarakat.
DATA OBSERVER
Kelompok 2
1. Andi Azizah Mauliada Budiaman
2. Mahmud Ahmad Badria
3. Ilham Bahari
4. Siti Patimah

Anda mungkin juga menyukai