Anda di halaman 1dari 7

JURNAL BASICEDU

Volume x Nomor x Bulan x Tahun x Halaman xx


Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

Tidak Meratanya Perkembangan IPTEK di Indonesia Terhadap Kualitas Pendidikan Sekolah


Dasar Pada Era Globalisasi.

Chely Maharani1, Della Delista2, Lintang Setianingrum3, Rosyid Bayu Pamungkas⁴, Uswatun Isna Lutfiani5
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Lampung
chelymaharani15@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sejauh mana teknologi berperan dalam kelangsungan
pembelajaran di Sekolah Dasar. Di era globalisasi, pendidikan mengalami perubahan yang sangat besar. Saat
ini, guru bukan menjadi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan bagi siswa. Munculnya internet dan media
elektronik yang dapat diakses siswa dengan mudah menyebabkan siswa dapat belajar dimana saja dan kapan
saja tanpa harus didampingi oleh guru. Maka, pendidikan juga harus menyesuaikan dengan kecanggihan
teknologi yang terjadi saat ini. Serta mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan teknologi pembelajaran di
Sekolah Dasar. Dalam pendidikan, pembelajaran menggunakan teknologi yang dilakukan oleh guru sangat
membantu proses pembelajaran. Khususnya untuk siswa siswi sekolah dasar yang karakteristiknya masih pada
tahap perkembangan awal, maka dari itu guru perlu menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran agar
siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Guru juga perlu memahami tentang teknologi di era
sekarang agar guru-guru di Indonesia tidak ketinggalan zaman.

Kata Kunci: Globalisasi, Pendidikan, Teknologi

Abstract
This study aims to find out about the extent to which technology plays a role in the continuity of learning in
elementary schools. In the era of globalization, education has undergone enormous changes. Currently,
teachers are not the only source of knowledge for students. The emergence of the internet and electronic media
that students can easily access means that students can study anywhere and anytime without having to be
accompanied by a teacher. So, education must also adapt to the current technological sophistication. As well
as knowing what are the advantages and disadvantages of learning technology in elementary schools. In
education, learning using technology carried out by teachers really helps the learning process. Especially for
elementary school students whose characteristics are still at the early development stage, therefore teachers
need to use technology as a learning medium so that students are more interested in participating in learning.
Teachers also need to understand about technology in the current era so that teachers in Indonesia are not out
of date.

Keywords: Globalization, Education, Technology

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Copyright (c) 2021 Chely Maharani1, Della Delista2, Lintang Septianingrum3, Rosyid Bayu Pamungkas⁴,
Uswatun Isna Lutfiani5

 Corresponding author :
Email : chelymaharani15@gmail.com ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
HP : 085709595919 ISSN 2580-1147 (Media Online)

Received xx Bulan 2021, Accepted xx Bulan 2021, Published xx Bulan 2021

PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah menjadi salah satu
faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suatu negara, termasuk di bidang pendidikan. Indonesia
sebagai sekolah dasar. Meskipun terjadi perkembangan IPTEK di Indonesia, namun masih terdapat
ketidakmerataan dalam penerapannya dan pengaruhnya terhadap kualitas pendidikan di sekolah dasar. Pada
pendidikan sekolah dasar, perkembangan IPTEK yang tidak merata dapat dilihat dari perbedaan fasilitas dan
akses terhadap teknologi di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa wilayah perkotaan dan daerah yang lebih
maju memiliki akses yang lebih baik terhadap IPTEK, seperti ketersediaan komputer, internet, dan perangkat
pendukung lainnya. Namun, di daerah pedesaan dan terpencil, akses terhadap IPTEK sering kali terbatas atau
bahkan tidak ada sama sekali.

Ketidakmerataan ini dapat berdampak pada kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan siswa,
serta kualitas pengajaran di sekolah dasar. Selain itu, tidak meratanya perkembangan IPTEK juga terkait dengan
kualitas tenaga pendidik di sekolah dasar. Meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan kompetensi guru
dalam pemanfaatan IPTEK dalam proses pembelajaran, namun masih terdapat sejumlah guru yang belum
memiliki pemahaman yang memadai terkait teknologi dan penerapannya dalam pendidikan. Hal ini dapat
mempengaruhi efektivitas pembelajaran dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Dalam konteks globalisasi, ketidakmerataan perkembangan IPTEK juga dapat berdampak pada
kesenjangan antara siswa di Indonesia dengan siswa dari negara-negara maju dalam hal pengetahuan dan
keterampilan teknologi. Di era ini, keahlian dalam IPTEK menjadi semakin penting dalam persaingan global.
Jika tidak ada upaya yang serius untuk memperbaiki ketidakmerataan perkembangan IPTEK di sekolah dasar,
maka risiko Indonesia tertinggal dalam era globalisasi ini semakin besar. Oleh karena itu, penting bagi
pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk bekerja sama dalam memperbaiki
ketidakmerataan perkembangan IPTEK di Indonesia. Upaya-upaya seperti peningkatan infrastruktur teknologi
di sekolah dasar di seluruh wilayah, pelatihan guru dalam pemanfaatan IPTEK, dan pembangunan kurikulum
yang mengintegrasikan IPTEK perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Dengan demikian, diharapkan bahwa dengan meratakan perkembangan IPTEK di Indonesia, kualitas
pendidikan di sekolah dasar dapat meningkat. Siswa di berbagai daerah akan memiliki akses yang sama terhadap
IPTEK dan mendapatkan pendidikan yang sebanding dengan siswa di negara maju. Hal ini akan mempersiapkan
generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan global dan memanfaatkan IPTEK sebagai alat untuk
kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
3 Tidak Meratanya Perkembangan IPTEK di Indonesia Terhadap Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Pada
Era Globalisasi.

METODE
Metode yang digunakan penulis pada artikel ini yaitu menggunakan metode penelitian kepustakaan atau
bisa disebut dengan Library Research. Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang dilaksanakan melalui
serangkaian kegiatan mengumpulkan data yang bersifat kepustakaan, atau menelaah data secara mendalam yang
bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang bertumpu pada penelaahan kritis terhadap bahan
pustaka yang sesuai dan relevan. Penelitian kepustakaan juga dapat diartikan sebagai studi yang menelaah dan
mempelajari berbagai macam buku referensi, catatan, literatur serta laporan hasil penelitian atau karya tulis
sebelumnya yang sejenis digunakan untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti
atau dipecahkan. Sumber buku yang digunakan yaitu buku-buku relevan yang mendukung bahan kajian artikel
serta jurnal penelitian. Dalam penelitian mengenai tidak meratanya perkembangan IPTEK di Indonesia terhadap
kualitas pendidikan sekolah dasar, penulis menelaah berbagai sumber jurnal dengan mengumpulkan, mengolah,
dan menyimpulkakan data, serta berberapa karya tulis yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Tidak Meratanya IPTEK di Indonesia
Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang jumlah desa tertinggal,
Indonesia memiliki 83.931 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa pada tahun 2018, dimana jumlah
desa yang tertinggal berkurang sebesar 6.518 desa yang sebelumya berjumlah 20.432 desa pada tahun 2014
menjadi 13.323 desa pada tahun 2018. Indeks Pembangunan Desa (IPD) yang dihitung meliputi ketersediaan
pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, transportasi, pelayanan umum, dan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Perkembangan IPTEK di desa sejalan dengan kondisi yang dimiliki desa tersebut, dengan begitu masih banyak
desa yang ketertinggalan teknologi.

Pernyataan ini diperkuat dengan data dari Badan Aksesibilitas dan Informatika (BAKTI) sebagai satuan
kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tentang peta sebararan penyediaan Based
Tranciver Station (BTS) atau dikenal dengan menara sinyal seluler tahun 2015 hingga 2020 berjumlah 1.682
lokasi di seluruh Indonesia. Sedangkan data layanan akses internet di seluruh Indonesia oleh BAKTI terdapat
778 titik pada tahun 2016 dengan layanan akses internet di sekolah-sekolah, balai latihan kerja, puskesmas,
balai desa, kantor-kantor pemerintahan serta lokasi publik di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Hingga
saat ini masih ada sekitar 11 persen wilayah Indonesia atau sekitar 5.300 desa yang belum memiliki sinyal
seluler.

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
4 Tidak Meratanya Perkembangan IPTEK di Indonesia Terhadap Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Pada
Era Globalisasi.

Gambar 1. Jumlah Desa/Kelurahan yang Tidak Ada Sinyal Telepon Seluler menurut Provinsi (2021) oleh
Databoks

Berdasarkan data tersebut, perkembangan IPTEK di Indonesia masih tidak merata terutama di Provinsi
Papua, Papua Barat dan sebagian pulau di bagian timur. Hal ini berbanding terbalik dengan Provinsi Jawa Timur
dan NTB yang hanya memiliki satu desa yang tidak memiliki sinyal seluler. Padahal teknologi sudah menjadi
sebuah kebutuhan terutama di era globalisasi sekarang ini, termasuk bidang pendidikan.

2. Peranan Teknologi dalam Pendidikan


Teknologi dalam bidang pendidikan memiliki pengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik dalam kelas, karena teknologi dapat menjadi media pembelajaran yang memudahkan pendidik
dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik. Penggunaan teknologi dalam pendidikan sendiri
dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat 1 yang berbunyi “Muatan infromatika
pada Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dapat digunakan sebagai alat pembelajaran dan/atau
dipelajari melalui ekstrakulikuler dan/atau muatan lokal”. Selain itu teknologi juga dapat membuat peserta didik
lebih fokus dan termotivasi dalam pembelajaran karena pembelajaran tidak terasa membosankan jika

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
5 Tidak Meratanya Perkembangan IPTEK di Indonesia Terhadap Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Pada
Era Globalisasi.

dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran. Motivasi
merupakan dorongan dari dalam diri peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan, sehingga peserta didik
serius dalam pembelajaran. Pernyataan tersebut sependapat dengan pernyataan Mc. Donald (dalam
Hamalik:2013) yang menyatakan motivasi merupakan keinginan untuk mencapai tujuan dari hasil dalam diri
seseorang.

Teknologi dalam pendidikan dapat menjadi alat bantu bagi peserta didik dalam mencari ilmu pengetahuan
yang belum dia kuasai. Tentu saja pendidik dan sekolah termasuk sekolah dasar memiliki peranan dalam
menyediakan fasilitas teknologi tersebut seperti komputer, media pembelajaran interaktif, maupun jaringan
internet yang mendukung ketersediaan teknologi. Teknologi dalam pendidikan dapat digunakan oleh pendidik
sebagai media pembelajaran interaktif seperti PPT interaktif, video pembelajaran, game education berbasis
teknologi, dan lain sebagainya. Semua itu berguna agar peserta didik dapat melihat secara nyata materi pelajaran
yang diajarkan, sehingga pembelajaran tidak menjadi abstrak. Karena peserta didik kelas rendah masih belum
dapat melihat sesuatu secara abstrak, melainkan secara konkret seperti melihat, mendengar, bahkan disentuh
dan diraba. Pernyataan tersebut seseuai dengan pernyataan Piaget (dalam Ibda : 2015) yang menyatakan bahwa
peserta didik kelas rendah masih berpikir secara konkret, belum mampu secara abstrak sehingga membutuhkan
alat bantu yang konkret.

Peranan teknologi dalam pendidikan juga berguna bagi peserta didik dalam memenuhi keingitahuannya
pada informasi yang tidak didapatkannya. Pada era sekarang ini, berbagai jenis informasi dan ilmu pengetahuan
yang dibutuhkan peserta didik dapat diperoleh dengan mudah, cepat, dan praktis oleh peserta didik itu sendiri.
Karena itu, penggunaan teknologi berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan yang dihadapi peserta didik saat ini akan terjadi secara
global dengan masyarakat dunia. Agat dapat bersaing dengan masyarakat dunia, standar kompetensi yang harus
dimiliki oleh peserta didik tentu saja harus sesuai. Kecakapan yang dibutuhkan pada era globalisasi atau abad
21 ini adalah peserta didik dapat berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking dan problem solving),
kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi (communciation skills), kreatifitas dan inovasi (creativity dan
innovation), dan kemampuan berkolaborasi dengan sesama dalam mencapai tujuan (collaboration). Dibutuhkan
peserta didik yang memiliki creative, critical thinking, collaboration, dan communication.

Selain model dan metode pembelajaran yang dilakukan pendidik, penggunaan media pembelajaran juga
mempengaruhi kualitas pendidikan. Terlebih pada era globalisasi yang menjadikan teknologi sebagai suatu
perubahan yang tidak dapat dihindarkan, namun harus menyesuaikan. Dengan penggunaan teknologi dalam
pembelajaran, dapat membiasakan pendidik dalam penggunaan dan penguasaann teknologi.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Halidi, Husain, dan Saehana (2015) membuktikan bahwa
pembelajaran yang berbasis teknologi sangat berpengaruh dalam peningkatan motivasi dan hasil belajar dari
Peserta didik. pendapat itu sejalan dengan pendapat Rohwati (2012) yang menyatakan bahwa penggunaan game
education pada peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya. Oleh sebab itu, teknologi
memiliki peranan penting terhadap kualitas pendidikan di Indonesia yang terlihat dari tingginya motivasi dan
hasil belajar peserta didik.

Namun kenyataannya, teknologi di Indonesia tidak tersebar secara merata yang mengakibatkan tidak
mungkinnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Huda (2020), penggunaan
teknologi dapat digunakan pendidik sebagai media pembelajaran baik audio, visual, bahkan audio-visual
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
6 Tidak Meratanya Perkembangan IPTEK di Indonesia Terhadap Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Pada
Era Globalisasi.

dengan berbantuan media laptop, proyektor, LCD, PPT, video pembelajaran, dan internet. Dengan tidak
meratanya teknologi baik menara sinyal, akses internet, bahkan yang paling parah aliran listrik sangat tidak
menunjang kualitas pendidikan di Indonesia pada era globalisasi ini.

KESIMPULAN
Peranan teknologi dalam pendidikan juga berguna bagi peserta didik dalam memenuhi keingitahuannya pada
informasi yang tidak didapatkannya. Pada era sekarang ini, berbagai jenis informasi dan ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan peserta didik dapat diperoleh dengan mudah, cepat, dan praktis oleh peserta didik itu sendiri. Karena
itu, penggunaan teknologi berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam konteks globalisasi, ketidakmerataan perkembangan IPTEK juga dapat berdampak pada kesenjangan
antara siswa di Indonesia dengan siswa dari negara-negara maju dalam hal pengetahuan dan keterampilan
teknologi. Di era ini, keahlian dalam IPTEK menjadi semakin penting dalam persaingan global. Jika tidak ada
upaya yang serius untuk memperbaiki ketidakmerataan perkembangan IPTEK di sekolah dasar, maka risiko
Indonesia tertinggal dalam era globalisasi ini semakin besar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga
pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk bekerja sama dalam memperbaiki ketidakmerataan
perkembangan IPTEK di Indonesia. Upaya-upaya seperti peningkatan infrastruktur teknologi di sekolah dasar
di seluruh wilayah, pelatihan guru dalam pemanfaatan IPTEK, dan pembangunan kurikulum yang
mengintegrasikan IPTEK perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Dengan demikian, diharapkan bahwa dengan meratakan perkembangan IPTEK di Indonesia, kualitas
pendidikan di sekolah dasar dapat meningkat. Siswa di berbagai daerah akan memiliki akses yang sama terhadap
IPTEK dan mendapatkan pendidikan yang sebanding dengan siswa di negara maju. Hal ini akan mempersiapkan
generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan global dan memanfaatkan IPTEK sebagai alat untuk
kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

UCAPAN TERIMA KASIH


Kami ucapkan banyka terima kasih kepada Drs. Muncarno, M.Pd. dan Siti Nuraini, M.Pd Selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Perspektif Global, yang telah membimbing dan memberikan dukungan dalam
penyelesaian artikel ini sehingga artikel yang kami buat telah selesai. Terimakasi kepada para tim
yang telah berkontribusi dalam penyelesaian artikel ini sampai akhir penyelesaian serta rekan rekan
mahasiswa lainya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.bps.go.id/indicator/153/1231/1/jumlah-desa-tertinggal.html (online) diakses pada pukul


19.10 pada tanggal 20 Mei 2023

https://www.baktikominfo.id/id/layanan/list-service/akses_internet-382 (online) diakses pada pukul


19.42
https://www.kominfo.go.id/content/detail/13604/11-persen-wilayah-indonesia-belum-terjangkau-
sinyal-seluler/0/sorotan_media (online) diakses pada pukul 19.30
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
7 Tidak Meratanya Perkembangan IPTEK di Indonesia Terhadap Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Pada
Era Globalisasi.

Ibda, F. (2015). Perkembangan kognitif: teori jean piaget. Intelektualita, 3(1).


Halidi, H. M., Husain, S. N., & Saehana, S. (2015). Pengaruh media pembelajaran berbasis TIK terhadap
motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Model Terpadu Madani Palu. Mitra Sains, 3(1), 53-60.

Rohwati, M. (2012). Penggunaan education game untuk meningkatkan hasil belajar IPA biologi konsep
klasifikasi makhluk hidup. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1).

Muliastrini, N. K. E. (2020). New Literacy sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar di abad
21. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 4(1), 115-125.

Huda, I. A. (2020). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap kualitas pembelajaran
di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 2(1), 121-125.

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai