Tugas Individu
Nama : Marwan Anugrah
Nim : V116231004
Fakultas : Vokasi
Prodi : Teknologi Metalurgi Ekstraksi
Catatan
Pengertian ketahanan nasional dalam bidang pertahanan dan keamanan, yaitu merupakan
suatu kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
potensi untuk mengembangkan kemampuan nasional meniadi kekuatan nasional, guna
menghadapi dan mengatasi segala macam ancaman, rongrongan, gangguan, hambatan baik
yang datang dari dalam maupun dari luar Negara Indonesia. Langsung maupun tidak
langsung membahayakan pertahan keamanan bangsa dan Negara.
Adapun keamanan mengandung arti kemampuan bangsa untuk membina dan mengunakan
kekuatan nasional untuk menchadapi serta menangkal ancaman, gangguan, dan tantangan
yang datang dari dalam negerl. Dua macam tugas pertahanan dan keamanan itu berdasarkan
teori maupun pengalaman kehidupan berbangsa dan bernegara dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Fungsi Bidang Pertahanan Dan Keamanan
Membina dan memelihara sikap dan mental bangsa Indonesia yang meyakini hak
kewajiban dan tanggung Jawabnya sebagal warga negara yang rela berkorban untuk
membela bangsa dan negara yang dilandasi oleh kecintaan kepada tanah air, Kesadaran
berbangsa dan bernegara, keyakinan akan kebenaran ideologi pancasila.
Membangun, memelihara, dan mengembangkan secara terpadu dan manunggal segenap
komponen Kekuatan hankamnas.
Mewujudkan seluruh kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan pertahanan dan
keamanan dalam rangka mewujudkan wasantara.
Kebijakan Pemerintah Yang Tidak Sesuai Dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan
Contah kebijakan yang tidak sesuai adalah upaya perluasan penempatan militer dalam
kementrian dan revisi UU TNI. Gubernur Lemhanas Agus Widjojo menilai, wacana
memasukkan personel TNI ke Institusi sipil harus mengacu Undang-Undang (UU)
Penempatan personel TNI di luar institusi yang ada di UU harus melihat pada kebutuhan
Institusi sipil itu sendiri. Proses memasukkan personel itu sendiri, kata Agus harus
dibicarakan oleh panglima dan pimpinan institusi sipil yang akan dimasuki itu Mengingat, di
dalam institusi sipii sudah ada Aparatur sipil Negara dengan Jenjang karirnya. Untuk realisasi
penempatan, bisa saja dilakukan revisi undang-undang. Dan wewenang itu dimiliki oleh
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI)
Hal ini dinilai menumpuknya perwira non-job di tubuh TNI disebabkan bukan dalam waktu
uangsingkat. La menilai, ada permasalahan dalam pembinaan personalia. Sementara, Menteri
Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu membantah wacana penempatan personel TNI non-job ke
Jabatan sipil adalah upaya dwifungsi layaknya dwifungsi ABRI pada masa orde baru.
Ryamizard tak mau menjelaskan lebin jauh soal wacana yang didengungkan Panglima TNI
Hadi tjahjanto beberapa waktu lalu. Ryamizard beranggapan. Masuknya TNI ke ranah publik
tak akan menimbulkan friksi dengan pejabat sipil yang menjabat dalam suatu institusi yang
sama bila diatur dengan benar.
Pancasila merupakan ideologi yang menjadi dasar negara Indonesia dan menjadi landasan
dalam menentukan hukum dan kebijakan di Indonesia. Konsep Indonesia sebagai negara
hukum memberikan kedudukan kepada Pancasila sebagai landasan idiil dalam bernegara.
Berbagai bidang dalam pemerintahan diatur oleh kebijakan pemerintah yang didasarkan pada
Pancasila, termasuk di bidang sosial budaya, pertahanan, dan keamanan. Namun, realita yang
ada menunjukkan beberapa kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan nilai dan sila Pancasila.
Kebijakan tersebut dinilai tidak berlandaskan nilai Pancasila dan melenceng dari hakikat nilai
Pancasila itu sendiri.
Realita Kebijakan Pemerintah Di Bidang Sosial Budaya Serta Pertahanan Dan Keamanan
Bidang Sosial Budaya
Misalnya saja, upaya penghambatan, pembubaran, bahkan kekerasan dan penangkapan
terhadap aksi-aksi damai warga negara seperti pelaksanaan May Day tiap tahunnya .
Kebijakan lainnya seperti memasukkan pasal makar, penghinaan pada presiden, dan
penodaan agama dalam Rancangan KUHP dinilai memberikan batasan kepada masyarakat
dalam menyuarakan pendapatnya. Padahal negara Indonesia, sebagai negara hukum,
memberikan jaminan kebebasan untuk bersuara, menyalurkan pendapat, dan menyuarakan
pikiran kepada seluruh warga negaranya.
Dilansir dari kompas.com (12 Februari 2019), kebijakan lainnya di bidang pertahanan dan
keamanan yang dianggap dapat mengganggu jalannya demokrasi di Indonesia sebagai
realisasi dari sila Pancasia adalah perluasan penempatan militer di kementrian, serta upaya
memasukkannya dalam revisi UU TNI.
Kebijakan lainnya yang dinilai tidak sesuai dengan demokrasi di Indonesia, sehingga
berpotensi melenceng dari nilai sila Pancasilia adalah UU Nomor 5 tahun 2018 tentang
Perubahan atas UU Nomor 15 tahun 2003 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 tahun 2002
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi UU yang berpotensi mengkaburkan
batasan peran TNI dalam urusan pertahanan.