Anda di halaman 1dari 10

Pentingnya Pendidikan Hukum Militer dalam Meningkatkan Kesadaran

Hukum Prajurit TNI

(LOGO)

Disusun oleh:

Nama

NIM

FAKULTAS

UNIVERSITAS

2023
Abstrak

Pendidikan hukum militer memiliki peran krusial dalam membentuk


identitas dan kultur organisasi TNI, mengingat pentingnya disiplin dan kesadaran
hukum dalam menjaga profesionalisme dan integritas prajurit. Sejak berdirinya
TNI, aspek ini telah menjadi landasan moral dan etika bagi prajurit dalam
menjalankan tugas mereka, terutama selama masa perjuangan kemerdekaan.
Dampak dari pelanggaran hukum dan ketidakdisiplinan terbukti dapat merusak
moral dan kredibilitas institusi militer. Di era kontemporer, TNI sebagai bagian
dari negara demokratis perlu memastikan setiap tindakan militer sesuai dengan
hukum nasional dan internasional. Pendidikan hukum militer menjadi kunci dalam
membekali prajurit dengan pemahaman etika dan hukum yang mendalam,
sejalan dengan komitmen TNI terhadap supremasi hukum dan hak asasi
manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian kepustakaan untuk menggali pemahaman tentang pendidikan hukum
militer di Indonesia. Dalam pembahasan masalah, fokus akan diberikan pada
peran disiplin dan kesadaran hukum dalam membentuk identitas TNI, dampak
pelanggaran hukum, serta strategi untuk kinerja operasional yang efektif.
Hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan hukum militer memberikan landasan
etika yang memadai bagi prajurit TNI, memastikan pelaksanaan tugas dengan
penuh tanggung jawab.

Kata Kunci: Pendidikan Hukum Militer, Disiplin, Kesadaran Hukum, Identitas


TNI

i
A. Latar Belakang
Sejak lahir di dunia, manusia telah bergaul dengan manusia lain
dalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Asosiasi ini juga dikenal
sebagai interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, dapat menimbulkan
masalah dan ancaman kejahatan jika individu dihadapkan pada pilihan
untuk beradaptasi dengan lingkungan yang menyimpang. Dalam
melakukan kejahatan pembunuhan, seseorang dapat melakukannya.
Sesuai dengan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi dan Prosedur Kerja di tingkat
kepolisian resor dan polsek, Pasal 31. Dalam Struktur Organisasi dan
Prosedur Kerja Kepolisian, terdapat Satuan Intelijen Keamanan Polisi
yang tugasnya adalah menjaga keamanan dan membantu mengungkap
tindak pidana. Satuan Intelijen Keamanan Polisi memiliki peran sangat
penting dan strategis dalam membantu mengungkap tindak pidana. 1
Bukan hanya polisi yang mendapat pendidikan militer tersebut untuk
menegakan hukum di Indonesia. Disamping itu, TNI juga mendapatkan
pendidikan militer yang lebih karena ditugaskan menjaga NKRI, maka dari
itu kesadaran hukum prajurit TNI itu sangat diperlukan.
Disiplin dan kesadaran hukum memiliki peran sentral dalam
menjaga profesionalisme dan integritas prajurit TNI. Sejarah
membuktikan bahwa keberhasilan suatu pasukan militer tidak hanya
tergantung pada kekuatan fisik dan strategi perang, tetapi juga pada
tingkat disiplin dan kesadaran hukum yang dimiliki oleh setiap anggota.
Sejak berdirinya TNI, disiplin dan kesadaran hukum telah menjadi bagian
tak terpisahkan dari identitas dan budaya organisasi. Selama masa
perjuangan kemerdekaan, kepatuhan terhadap hukum dan perintah
menjadi faktor kunci dalam meraih kemenangan melawan penjajah.
Sejarah TNI mencatat bahwa pelanggaran hukum dan ketidakdisiplinan
dapat merusak moral dan kredibilitas institusi militer.2
Di era kontemporer, TNI sebagai bagian dari negara demokratis
harus memastikan bahwa setiap tindakan militer dilakukan sesuai dengan
1
Abdul Kirom dan Edi Pranoto, “Duties and Functions of the Security Intelligence Unit Blora Police
in Efforts to Overcome,” Jurnal Indonesia Sosial Sains, vol.4, no. 03 (25 March 2023): 299.
2
A Surya, “Disiplin Prajurit TNI: Tinjauan Atas Ketaatan Dan Kepatuhan Berdasarkan Sapta Marga.
Rechtsvinding,” Rechtsvinding, vol.9, no. 2 (2020): 143–158.

1
hukum nasional maupun internasional. Dalam konteks ini, pendidikan
hukum militer menjadi sangat penting sebagai dasar bagi prajurit TNI
untuk memahami dan melaksanakan tugas mereka secara etis dan
hukum. Hal ini sejalan dengan komitmen TNI dalam mendukung
supremasi hukum dan hak asasi manusia. Penekanan pada disiplin dan
kesadaran hukum di lingkungan TNI bukan hanya merupakan kewajiban
moral, tetapi juga strategi yang mendukung kinerja operasional yang
efektif dan bertanggung jawab.3
Melalui pendidikan hukum militer, prajurit TNI dapat memahami
betapa pentingnya kepatuhan terhadap hukum dalam menjaga keamanan
dan kedaulatan negara, sekaligus memperkuat citra positif TNI di mata
masyarakat global.4 Maka dari itu, investasi pada peningkatan disiplin dan
kesadaran hukum bukan hanya merupakan investasi dalam internal TNI,
tetapi juga kontribusi nyata terhadap menjaganya kredibilitas dan
integritas institusi ini di panggung nasional dan internasional.
B. Permasalahan
Pembahasan masalah akan membahas beberapa unsur TNI yang
penting, antara lain:
1) Apa dampak dari pelanggaran hukum dan ketidakdisiplinan perspektif
sejarah TNI?
2) Bagaimana kode etik militer menjadi landasan moral dan etika bagi
prajurit TNI dalam menjalankan tugas mereka?
3) Bagaimana strategi yang mendukung kinerja operasional TNI untuk
menegakkan disiplin?
C. Metode Penelitian
Adapun metodologi penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
pendekatan penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian kepustakaan (Library
research). Pendekatan kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam
bentuk kata, kalimat, gambar, atau bagan yang tidak diukur dengan
angka, review literatur dan analisis data historis. Dalam penelitian ini,
yang menjadi sumber data primer adalah beberapa buku (E-Book)
tentang pendidikan hukum militer di Indonesia. Kemudian data sekunder
3
Jerry Indrawan dan M. Prakoso Aji, “PENDIDIKAN BELA NEGARA SEBAGAI MATA KULIAH DI
PERGURUAN TINGGI,” Jurnal Pertahanan & Bela Negara, vol.8, no. 3 (18 December 2018): 15.
4
Ibid, 15.

2
yang peneliti gunakan adalah literatur yang berkaitan dengan judul
berupa jurnal-jurnal. Dalam menganalisis data, peneliti memakai metode
deskriptif. Metode inilah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, yaitu
dengan menguraikan tentang pendidikan hukum militer dalam
5
meningkatkan kesadaran hukum Prajurit TNI.
D. Pembahasan Masalah
1) Peran Disiplin dan Kesadaran Hukum dalam Identitas TNI
Disiplin dan kesadaran hukum menjadi pondasi utama yang
membentuk identitas TNI, menjadi landasan bagi prajurit untuk
menjalankan tugas dengan penuh etika dan kepatuhan hukum.
Disiplin Prajurit TNI adalah ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-
sungguh, didukung oleh kesadaran yang bersandar pada Sapta
Marga. Hukum Disiplin Prajurit TNI, sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997, serta RUU Hukum Disiplin
Prajurit TNI paska reformasi, mewajibkan setiap prajurit TNI untuk
bersikap dan berprilaku disiplin dalam menunaikan tugas dan
kewajibannya.6
Infopublik.id menyoroti pentingnya kesadaran hukum untuk
personel TNI, menggarisbawahi bahwa penegakan hukum disiplin
dan kode etik prajurit memiliki peran krusial dalam menjaga
konsistensi sikap dan perilaku prajurit TNI.7 Dengan kata lain,
kesadaran hukum tidak hanya menjadi pedoman, tetapi juga faktor
penentu dalam memastikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI sesuai
dengan norma-norma yang berlaku.
Terkait hal ini, tni.mil.id menekankan bahwa perilaku disiplin
dan kesadaran hukum harus dijaga dengan baik agar tidak ada satu
pun prajurit TNI yang melakukan pelanggaran, baik dalam konteks

5
Askari Zakariah dan Vivi Afriani, METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF, ACTION
RESEARCH, RESEARCH AND DEVELOPMENT (R n D). (Kolaka: Yayasan Pondok Pesantren Al
Mawaddah Warrahmah Kolaka, 2020): 36.
6
Komisi Hukum Nasional, “Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Hukum
Pidana Militer” (Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 1997).
7
Yudy Rahmat, “Pentingnya Kesadaran Hukum Untuk Personel TNI Dan Keluarga,” Berita,
Infopublik.Id, 2022, diakses 19 November 2023, https://infopublik.id/kategori/nasional-politik-
hukum/607642/pentingnya-kesadaran-hukum-untuk-personel-tni-dan-keluarga.

3
hukum disiplin maupun hukum umum.8 Hal ini menunjukkan bahwa
disiplin dan kesadaran hukum bukan hanya sekadar aturan formal,
melainkan prinsip yang harus diterapkan secara konsisten dalam
setiap aspek kehidupan dan tugas prajurit TNI.
Oleh karena itu, peran krusial disiplin dan kesadaran hukum
dalam membentuk identitas TNI tidak hanya menciptakan prajurit
yang taat aturan, tetapi juga menjamin kinerja operasional yang
efektif dan bertanggung jawab. Pemeliharaan nilai-nilai ini juga
sejalan dengan komitmen TNI dalam mendukung supremasi hukum
dan hak asasi manusia, memberikan kontribusi positif terhadap citra
TNI di mata masyarakat global.
2) Dampak Pelanggaran Hukum dan Ketidakdisiplinan
Sejarah TNI menandai bahwa dampak dari pelanggaran
hukum dan ketidakdisiplinan dapat menimbulkan kerusakan serius
pada moral dan kredibilitas institusi militer. Pelanggaran tersebut,
baik yang bersifat internal maupun eksternal di lingkungan TNI, telah
terbukti memiliki konsekuensi yang merugikan. Setiap anggota TNI
yang terlibat dalam pelanggaran baik disiplin maupun pidana ringan
selalu melibatkan Polisi Militer, menandakan bahwa pelanggaran
hukum dan ketidakdisiplinan dianggap sebagai masalah serius yang
harus ditangani secara hukum.9
Pentingnya penanganan serius terhadap pelanggaran hukum
dan ketidakdisiplinan juga perlu ditekankan. Segala bentuk
pelanggaran hukum dan gangguan lainnya memiliki potensi untuk
merusak kredibilitas institusi. Implikasinya jelas, pelanggaran hukum
dan ketidakdisiplinan dapat mengancam integritas dan reputasi TNI
sebagai institusi pertahanan negara.10

8
Puspen, “TINGKATKAN KESADARAN HUKUM DAN PELIHARA DISIPLIN,” Berita, Tni.Mil.Id, 2007,
diakses 19 November 2023, https://tni.mil.id/view-4704-tingkatkan-kesadaran-hukum-dan-
pelihara-disiplin.html.
9
Jenris Yulmal Vinas, “STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI PRAJURIT BATALYON INFANTERI
PARA RAIDER 433/JULU SIRI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KUALITAS KINERJA PRAJURIT DI
SATUAN,” Strategi dan Kampanye Militer, vol.7, no. 2 (2021): 16.
10
Sadono Soni, “Budaya Tertib Berlalu-Lintas: Kajian Fenomenologis Atas Masyarakat Pengendara
Sepeda Motor Di Kota Bandung,” LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, vol.3, no. 3 (2015): 20.

4
Maka dari itu, sejarah TNI mencatat bahwa pelanggaran
hukum dan ketidakdisiplinan bukan hanya sekadar permasalahan
internal, melainkan memiliki dampak yang signifikan terhadap moral
dan kredibilitas institusi militer. Oleh karena itu, penegakan disiplin
dan peningkatan kesadaran hukum menjadi sangat penting dalam
menjaga integritas dan reputasi TNI sebagai penjaga kedaulatan dan
keamanan negara. Kesadaran akan seriusnya konsekuensi
pelanggaran hukum juga memberikan dasar bagi pembentukan
prajurit yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga etis dalam
menjalankan tugasnya.
3) Pendidikan Hukum Militer sebagai Landasan Etika
Pendidikan hukum militer memainkan peran sentral dalam
memberikan landasan etika yang sangat diperlukan bagi prajurit TNI
dalam menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab.
Melalui program pendidikan ini, prajurit TNI tidak hanya diberikan
pengetahuan yang mendalam tentang aspek hukum yang relevan
dengan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai anggota militer,
tetapi juga diberikan landasan moral yang kuat.
Pendidikan TNI AD, khususnya yang menghasilkan prajurit
berkualifikasi Sarjana Hukum Militer, bertujuan untuk mempersiapkan
prajurit agar mampu mendukung tugas pokok TNI AD dengan
memahami aspek hukum yang terkait dengan tugas militer. Ini
mencakup pemahaman mendalam tentang regulasi dan ketentuan
hukum yang berlaku dalam konteks operasional militer.11
Selain itu, aspek etika dan tanggung jawab prajurit juga
menjadi bagian integral dari pendidikan hukum militer. Pendidikan
hukum militer memberikan landasan etika yang diperlukan bagi
prajurit TNI untuk memahami tata kelakuan yang harus diikuti dengan
pasti, dengan pelaksanaannya diawasi secara ketat. Ini menciptakan
dasar moral yang kuat yang menjadi panduan prajurit dalam
menjalankan tugas mereka.12

11
Indrawan dan Aji, “PENDIDIKAN BELA NEGARA SEBAGAI MATA KULIAH DI PERGURUAN
TINGGI.”: 19.
12
Ibid, 19.

5
Oleh karena itu, pendidikan hukum militer memiliki peran
krusial dalam membentuk karakter prajurit TNI, memastikan bahwa
mereka tidak hanya memahami hukum yang berlaku, tetapi juga
memiliki landasan moral yang kuat. Dengan demikian, prajurit TNI
dapat menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab,
bertindak sesuai dengan hukum dan etika yang berlaku dalam
menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Melalui pendidikan ini,
TNI dapat memiliki prajurit yang tidak hanya kompeten secara teknis,
tetapi juga berintegritas tinggi dalam setiap tindakan mereka.
4) Strategi untuk Kinerja Operasional yang Efektif dan
Bertanggung Jawab
Beberapa strategi telah diidentifikasi untuk meningkatkan
kinerja operasional yang efektif dan bertanggung jawab dalam
mendukung kinerja TNI:
1. Strategi Pertahanan Nusantara
Strategi ini memanfaatkan geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan untuk membangun pertahanan yang efektif.
Menurut tni.mil.id, strategi ini merupakan perpaduan dari ketiga
matra (darat, laut, udara) yang bertujuan untuk mengamankan
wilayah Indonesia.13
2. Strategi Militer
Praktik strategi militer dijelaskan bersama dengan kekuatan
militer, yang ditambah dengan sembilan prinsip perang yaitu
tujuan, manuver, kejutan, dan lainnya. Hal ini dapat membantu
dalam menghadapi ancaman dan memastikan kesiapan tempur
yang efektif, seperti yang disebutkan dalam tni.mil.id.
3. Pengembangan Postur TNI-AD
Strategi pengembangan postur TNI-AD dalam pengembangan
daerah otonomi baru di Papua harus memiliki perencanaan yang
spesifik, dapat diukur, dapat tercapai, realistis, dan memiliki
batas waktu. Selain itu, strategi pengembangan postur TNI-AD
juga harus diimbangi dengan pengorganisasian yang baik mulai

13
Puspen, “TINGKATKAN KESADARAN HUKUM DAN PELIHARA DISIPLIN.”

6
dari penerjemahan ancaman, hingga penempatan sumber daya
yang ada.14
4. Peningkatan Kompetensi Prajurit
Melalui implementasi metoda pengelolaan personel berbasis
kompetensi yang tepat, diharapkan kinerja prajurit TNI AD akan
dapat menjadi lebih optimal.15
E. Penutup
Dalam penutup, makalah ini menggambarkan peran sentral
disiplin dan kesadaran hukum dalam membentuk identitas dan kultur
organisasi TNI. Sejarah membuktikan bahwa keberhasilan suatu pasukan
militer tidak hanya ditentukan oleh kekuatan fisik, melainkan juga oleh
tingkat disiplin dan kesadaran hukum prajuritnya. Pendidikan hukum
militer menjadi landasan etika yang diperlukan, memastikan bahwa
prajurit TNI tidak hanya memahami aspek hukum yang relevan dengan
tugas mereka, tetapi juga memiliki dasar moral yang kuat. Dampak dari
pelanggaran hukum dan ketidakdisiplinan terbukti dapat merusak moral
dan kredibilitas institusi militer. Oleh karena itu, penekanan pada disiplin
dan kesadaran hukum bukan hanya merupakan kewajiban moral, tetapi
juga strategi yang mendukung kinerja operasional yang efektif. Untuk
memperkuat identitas TNI, menjaga integritas, dan memastikan kesiapan
operasional yang optimal, diperlukan investasi lanjutan pada peningkatan
disiplin dan kesadaran hukum melalui pendidikan militer yang terus-
menerus.

14
Philip Jeremia Sinaga et al., “Strategi Pengembangan Postur TNI-AD Dihadapkan pada
Pengembangan Daerah Otonomi Baru di Papua,” Jurnal Kewarganegaraan, vol.7, no. 1 (2023):
1154–1160.
15
Vinas, “STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI PRAJURIT BATALYON INFANTERI PARA RAIDER
433/JULU SIRI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KUALITAS KINERJA PRAJURIT DI SATUAN.”: 17.

7
DAFTAR PUSTAKA

Indrawan, Jerry, dan M. Prakoso Aji. “PENDIDIKAN BELA NEGARA SEBAGAI


MATA KULIAH DI PERGURUAN TINGGI.” Jurnal Pertahanan & Bela
Negara, vol.8, no. 3 (18 December 2018): 15.

Kirom, Abdul, dan Edi Pranoto. “Duties and Functions of the Security Intelligence
Unit Blora Police in Efforts to Overcome.” Jurnal Indonesia Sosial Sains,
vol.4, no. 03 (25 March 2023): 299–306.

Nasional, Komisi Hukum. “Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997 Tentang


Pengadilan Hukum Pidana Militer.” Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia, 1997.

Puspen. “TINGKATKAN KESADARAN HUKUM DAN PELIHARA DISIPLIN.”


Berita. Tni.Mil.Id, 2007. Diakses 19 November 2023. https://tni.mil.id/view-
4704-tingkatkan-kesadaran-hukum-dan-pelihara-disiplin.html.

Rahmat, Yudy. “Pentingnya Kesadaran Hukum Untuk Personel TNI Dan


Keluarga.” Berita. Infopublik.Id, 2022. Diakses 19 November 2023.
https://infopublik.id/kategori/nasional-politik-hukum/607642/pentingnya-
kesadaran-hukum-untuk-personel-tni-dan-keluarga.

Sinaga, Philip Jeremia, Agung Risdhianto, dan Hikmat Zakky Almubaroq.


“Strategi Pengembangan Postur TNI-AD Dihadapkan pada
Pengembangan Daerah Otonomi Baru di Papua.” Jurnal
Kewarganegaraan, vol.7, no. 1 (2023): 1154–1160.

Soni, Sadono. “Budaya Tertib Berlalu-Lintas: Kajian Fenomenologis Atas


Masyarakat Pengendara Sepeda Motor Di Kota Bandung.” LONTAR:
Jurnal Ilmu Komunikasi, vol.3, no. 3 (2015): 20.

Surya, A. “Disiplin Prajurit TNI: Tinjauan Atas Ketaatan Dan Kepatuhan


Berdasarkan Sapta Marga. Rechtsvinding.” Rechtsvinding, vol.9, no. 2
(2020): 143–158.

Vinas, Jenris Yulmal. “STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI PRAJURIT


BATALYON INFANTERI PARA RAIDER 433/JULU SIRI DALAM
RANGKA MEWUJUDKAN KUALITAS KINERJA PRAJURIT DI SATUAN.”
Strategi dan Kampanye Militer, vol.7, no. 2 (2021): 16.

Zakariah, Askari, dan Vivi Afriani. METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF,


KUANTITATIF, ACTION RESEARCH, RESEARCH AND
DEVELOPMENT (R n D). Kolaka: Yayasan Pondok Pesantren Al
Mawaddah Warrahmah Kolaka, 2020.

Anda mungkin juga menyukai