Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN PRODUK HASANAH CARD PADA


BANK SYARIAH INDONESIA KANTOR
CABANG PAREPARE

Oleh:

ACHMAD IDHAM. M
NIM: 19.2300.097

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE

2023

i
HALAMAN JUDUL

STRATEGI PEMASARAN PRODUK HASANAH CARD PADA


BANK SYARIAH INDONESIA KANTOR
CABANG PAREPARE

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Seminar Proposal Skripsi

OLEH

ACHMAD IDHAM.M
NIM. 19.2300.097

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PAREPARE
2023

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Minat Penggunaan Hasanah Card Pada BSI
Nama Mahasiswa : Achmad Idham.M

Nomor Induk Mahasiswa : 19.2300.097

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : Perbankansyariah

Dasar PenetapanPembimbing : Surat Penetapan Pembimbing Skripsi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Nomor B.2861/1n.39.8/PP.00.9/07/2022

Disetujui oleh :

Pembimbing Utama :Dr. Hannani, M.Ag.


NIP : 19720518 199903 2 006 (………………)

PembimbingPendamping : I Nyoman Budiono, M.M.


NIP : 2015066907 (………………)

Mengetahui:

Dekan,
FakultasEkonomi dan Bisnis Islam

Dr. MuzdalifahMuhammadun, M.Ag.


NIP. 19710208 200112 2 002

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................5
A. Latar Belakang...............................................................................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................10
D. Kegunaan Penelitian....................................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................12
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu.....................................................................................12
B. Tinjauan Teoritis..........................................................................................................14
C. Tinjauan Konseptual....................................................................................................17
D. Bagan Kerangka Pikir..................................................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................32
A. Jenis Penelitian.............................................................................................................32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................................32
C. Fokus Penelitian...........................................................................................................32
D. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan......................................................................33
E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................34
F. Informan Penelitian......................................................................................................36
G. Outline (Sistematika Penelitian)..................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................37

iii
STRATEGI PEMASARAN PRODUK HASANAH CARD PADA
BANK SYARIAH INDONESIA KANTOR
CABANG PAREPARE

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perekonomian masyarakat semakin hari terus menunjukkan perkembangan


yang signifikan, hal tersebut dapat tercermin karena semakin meluasnya

perdagangan, baik barang maupun jasa yang tak mengenal batas wilayah,

berkembangnya perekonomian masyarakat ini tak lepas dari sistem ekonomi

islam yang ikut menjadi penopangnya. Sistem ekonomi islam ini adalah sistem

ekonomi yang berlandaskan pada syariat Islam, di dalam industri bisnis sistem

ekonomi islam berkembang begitu pesat, hal ini dapat terlihat dari perkembangan

pada sistem perbankan syariah. Bank syariah memiliki peran penting, yaitu

sebagai lembaga intermediasi (perantara), artinya bank syariah sebagai lembaga

keuangan yang berbasis Islam dengan peran sebagai penghubung antara pihak
yang kekurangan dana dengan pihak yang memiliki dana lebih. 1 Di Indonesia

bank syariah berfungsi sebagai lembaga penghimpun dana dari masyarakat, baik

dalam bentuk tabungan, giro dan deposito, serta berfungsi sebagai lembaga

penyalur pembiayaan bagi masyarakat yang membutuhkan dana, dengan

menggunakan bentuk akad yang ditetapkan syariat islam. Bahkan saat ini banyak

bank-bank konvesional yang membuka atau menjadi bank syariah.

1
Malayu Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) h. 205

1
2

Perbankan syariah memiliki keunggulan yang terletak pada sistem yang

berdasarkan atas prinsip bagi hasil (profit and lost sharing) dan berbagai resiko

(risk sharing). Sistem ini merupakan salah satu sistem yang dapat menjadi cara

untuk menghindari penerimaan dan pembayaran riba/bunga. Konsep ekonomi

syariah bukan berarti melarang memungut keuntungan yang merupakan bunga.

Sebab bunga/riba, merupakan keuntungan yang dihasilkan dari adanya pemberian

beban kepada salah satu pihak yang besar jumlahnya tidak pasti karena tidak

menggantikan pada hasil yang nyata yang diperoleh. Adapun salah satu larangan

tentang riba. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah 2/275:

         

         

          

           

       

Terjemahnya :

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri


melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu[176]
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.2

2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya (Bandung: Syaamil Qur’an, 2015)

2
3

Gambaran demikian sebenarnya memberikan peluang bagi perbankan

syariah untuk membangun dan meluaskan jangkauan pengelolaanya di

masyarakat. Melalui berbagai macam produk perbankan syariah yang ditawarkan

dan kemudahan kerjasama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan profit atau

keuntungan melalui pemasaran besar-besaran di masyarakat. Pasar yang semakin

luas akhirnya merambat pada industri perbankan syariah seiring dengan

perkembangan industri keuangan Islam ini. Sebagai bagian industri yang

profesional dan terbuka, bank-bank Islampun mengeluarkan produk pembiayaan

menggunakan kartu kredit dan mulai menjadi sorotan berbagai pihak, khususnya

kalangan umat Islam yang selama ini masih mencari berbagai bentuk dan produk

pelayanan perbankan syariah.

Perbankan syariah mulai memperkenalkan sistem keuangan baru, yang

merupakan suatu fenomena keuangan yang muncul di dunia islam. Seiring dengan

berkembanganya zaman serta teknologi yang sudah maju ini, kita sangat

dipermudah dalam melakukan berbagai kegiatan dan menginginkan hal yang

praktis, sehingga banyak dari orang-orang yang mencari suatu alat atau barang

yang bersifat efisien, mudah dibawa kemana-mana, fleksibel dan tentunya dapat

dipergunakan sewaktu-waktu dalam bertransaksi. Dari permasalahan tersebut,

akhirnya perbankan syariah membuat sebuah produk baru yaitu kartu

pembiayaan. Tetapi berbeda dengan perbankan konvensional yang menyebutnya

kartu kredit, perbankan syariah menyebutnya kartu pembiayaan. Adanya kartu

pembiayaan ini diharapkan dapat mempermudah transaksi masyarakat atau

nasabah bank tersebut.

3
4

Dalam perbankan syariah kartu kredit sering disebut kartu pembiayaan,

kartu pembiayaan sendiri diterbitkan oleh pihak bank yang diperuntukkan bagi

nasabah supaya lebih mudah menggunakannya sebagai alat transaksi, baik

pembayaran maupun pengambilan uang secara tunai. Kartu pembiayaan bisa

dipergunakan sebagai alat dalam melakukan transaksi jual beli suatu barang

ataupun jasa, dengan sistem pembayaran bisa dilakukan secara langsung atau bisa

juga pelunasannya dilakukan dengan cara dicicil. Kartu pembiayaan syariah

menjadi salah satu produk dari perbankan syariah yang termasuk dalam kategori

baru, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam pengaplikasiannya, yaitu

sesuai Syariah. Terbitnya kartu pembiayaan syariah ini, diharapkan bisa memberi

manfaat bagi nasabah yang menggunakannya untuk dapat melakukan transaksi

dan memberi rasa aman, karena tidak usah bawa uang dengan jumlah yang

banyak, dengan menggunakan kartu pembiayaan syariah ini tidak hanya

memberikan manfaat yang bersifat duniawi saja, tetapi juga manfaat menuju

akhirat.

Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank syariah yang mempunyai

produk kartu pembiayaan syariah, dengan mengeluarkan produk dengan nama

Hasanah Card. Produk Hasanah Card sendiri adalah kartu pembiayaan yang

pengoperasionalnya menggunakan sistem perhitungan yang adil, serta transparan,

dan lebih ringan daripada kartu kredit Konvensional. Pengguna hasanah card terus

meningkat setiap tahunnya karena kartu pembiayaan hasanah card ini tidak

bertentangan dengan syariat islam, yang artinya halal untuk digunakan umat

muslim.

4
5

Hasanah Card dibangun berdasarkan tiga akad, yaitu kafalah (jaminan),

qard (pinjaman) dan ijarah (sewa-menyewa), selain itu juga produk kartu

pembiayaan Hasanah Card dari Bank Syariah Indonesia ini tidak diperkenankan

untuk memungut bunga. Selain itu juga adanya batasan yang ditentukan MUI

mengenai penggunaan kartu pembiayaan syariah, misal tidak bisa dipergunakan

untuk bertransaksi barang yang tidak sesuai syariah, tidak diperkenankan

melakukan transaksi secara berlebihan (israf), pihak bank syariah sebagai

lembaga yang menerbitkan hasanah card tidak diperkenankan memberi fasilitas

yang bertentangan dengan syariah.

Penelitian ini menggunakan studi kasus pada Bank Syariah Indonesia

(BSI) cabang Barru. Sekian banyaknya bank di Indonesia, Bank Syariah

Indonesia merupakan salah satu bank yang menyediakan produk pembiayaan

menggunakan kartu kredit yaitu Hasanah Card. Terdapat banyak nasabah yang

aktif dalam penggunaan kartu kredit syariah atau hasanah card pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) cabang Barru. Terbitnya kartu pembiayaan syariah Hasanah Card

oleh Bank Syariah Indonesia ini dapat mempermudah para nasabah bank dalam

melakukan berbagai hal dan aktivitas, seperti mempermudah dalam bertransaksi

karena tidak usah membawa uang cash banyak jika ingin kemanapun. Kehadiran

hasanah card tidak hanya menarik minat masyarakat Muslim, tetapi juga

masyarakat non-Muslim untuk menjadi nasabah dan menggunakan berbagai

macam tawaran produk perbankan syariah. Selain keunggulan hasanah card,

kinerja dan pemasaran Bank Syariah Indonesia cabang barru dapat mempengaruhi

minat nasabah untuk menggunakan produk kartu kredit syariah atau Hasanah

Card.

5
6

Berdasarkan observasi dan analisa, banyak masyarakat yang berminat

menggunakan hasanah card pada Bank Syariah Indonesia cabang Barru, mulai

dari nasabah muslim dan non-muslim. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

membahas lebih lanjut hal tersebut, yang dituangkan dalam penelitian dengan

judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Hasanah

Card Pada BSI”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka perumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimanakah Product Hasanah Card pada KC BSI Parepare?

2. Bagaimana strategi bank dalam melakukan pemasaran untuk menarik minat

nasabah agar menggunakan hasanah card ?

C. Tujuan Penelitian
Dari uraian permasalahan diatas, adapun tujuan penelitian ini antara lain :

i. Untuk mengetahui Product Hasanah Card pada KC BSI Parepare.

ii. Untuk mengetahui strategi bank dalam melakukan pemasaran untuk menarik

minat nasabah agar menggunakan hasanah card.

D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang akan dilakukan di antaranya :

i. Kegunaan Akademis

6
7

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan

sedikit pemikiran dalam kajian studi ilmu perbankan khususnya menyangkut

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat penggunaan hasanah card

pada bank syariah Indonesia.

ii. Kegunaan Praktis.

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan masukan, informasi, data serta pertimbangan bagi banyak masyarakat

agar kedepannya masyarakat dapat mengetahui serta meningkatkan minat

nasabah dalam menggunakan hasanah card pada Bank Syariah Indonesia.

7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini yaitu skripsi

yang disusun oleh Fahd “Kesesuaian Prinsip Syariah Terhadap Aplikasi

Hasanah Card Di BNI Syariah”, Mahasiswa dari Fakultas Syariah,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2014. Tujuan penelitian


tersebut yaitu mengetahui kesesuaian prinsip syariah terhadap aplikasi

hasanah card Di BNI Syariah menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil

penelitian terdahulu yaitu bahwa salah satu manfaat dari kartu kredit syariah

hasanah card adalah kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi. Adapun

yang membedakan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu terletak

pada objek penelitiannya dimana penelitian penulis yaitu pada salah satu

Bank syariah sedangkan penelitian terdahulu yaitu pada bank konvensional.

2. Penelitian terdahulu lainnya adalah yaitu skripsi dari Sopyan Hadi dengan

judul “Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Penggunaan Hasanah Card”

yang disusun oleh, Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

2012. Penelitain terdahulu ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan nasabah

terhadap penggunaan hasanah card dengan pendekatan kualitatif. Persamaan

dan perbedaan antara kajian terdahulu dan judul penulis saat ini adalah

mengenai objek dan subjek penelitian. Pada skripsi ini sama-sama meneliti

penggunaan hasanah card., sedangkan penelitian saat ini bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat penggunaan hasanah

card pada bank syariah Indonesia dengan pendekatan deskriptif kualitatif.

8
3. Terakhir skripsi yang disusun oleh Yandy Irwan Hartanto, “Penerapan

Hasanah Card Pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Pekanbaru”,

Mahasiswa dari Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim 2014. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan

menggunakan dokumentasi, wawancara dan observasi. Berdasarkan

kesimpulan penulis mengungkapkan bahwa penerapan BNI Hasanah Card di

BNI Cabang Pekanbaru hukumnya mubah (boleh) karena menggunakan akad

kafalah yang pada dasarnya merupakan akad tabarru’ (suka rela/voluntary).

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian saat ini adalah sama-sama

meneliti hasanah card pada bank syariah dengan metode penelitian deskriptif

kualitatif sedangkan perbedaannya, pada penelitian terdahulu membahas

mengenai penerapan hasanah card dan penelitian saat ini membahas faktor-

faktor yang mempengaruhi minat penggunaan hasanah card pada BSI.

Ketiga penelitian tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian

ini hampir sama. Selain itu yang membedakan penelitian ini dengan yang

lain yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi minat penggunaan hasanah card

pada BSI yang dikemukakan dalam penelitian, serta dari sekian skripsi yang

ada di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Parepare seperti

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat penggunaan hasanah card

pada BSI belum ditemukan. Dengan perbedaan tersebut, membuktikan

bahwa skripsi ini layak untuk dihadirkan.

9
B. Tinjauan Teoritis
1. Hasanah Card BSI Parepare

Sebagai sebuah produk perbankan, kartu kredit Hasanah dari

BSI (Bank Syariah Indonesia) pun memiliki biaya tertentu yang harus

dibayar oleh pemegang Kartu Kredit Hasanah BNI Syariah.

Mengambil biaya atau upah atas suatu produk/jasa adalah hal yang

sangat dibolehkan dalam agama Islam.


Kartu Kredit Hasanah Card pun adalah bagian dari jasa yang

ditawarkan oleh BSI kepada pemegang kartu kredit ini, oleh karenanya

pihak BSI pun berhak menarik upah dari aktivitas jasanya ini. Kartu

Kredit Syariah yang dimiliki oleh BSI ini biasa dikenal dengan istilah

Hasanah Card.

Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi

sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem

perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan dan kompetitif tanpa

perhitungan bunga. Hasanah Card merupakan kartu berbasis Syariah

yang berfungsi seperti kartu pembiayaan sehingga diterima di seluruh

tempat bertanda MasterCard dan semua ATM yang bertanda CIRRUS

di seluruh dunia.3

Dengan tetap mengusung semangat Syariah yang kokoh, maka

diadakanlah akad atau perjanjian atas dua belah pihak berkaitan dengan

aplikasi Kartu Kredit Hasanah ini, antara pihak BNI Syariah dan calon

pemegang Kartu Kredit Hasanah. Ada 3 akad yang digunakan dalam

pengajuan Kartu Kredit Hasanah ini, yaitu Kafalah, Qardh dan Ijarah.

3
https://hasanahcard.yukbisnis.com/about (diakses 24 Oktober 2023)

10
2. Teori Minat Nasabah

a. Pengertian Minat Nasabah

Ada beberapa pengertian minat menurut para ahli diantaranya

menurut Holland, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu.Minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan,

misalnya minat kerja, minat usaha, minat belajar, dan lain-lain. 4

Sehingga ketika seseorang sudah merasa berkeinginan terhadap sesuatu

maka disitulah terkadang seseorang berupaya untuk memiliki atau

meraih sesuatu yang sudah menjadi keinginannya.

Abdul Rahman dan Muhbib Abdul berpendapat bahwa minat

adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan

bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari

minat tersebut dengan disertai perasaan senang. 5 Minat mempunyai

hubungan erat dengan dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan

sesuatu.Keinginan seseorang berpengaruh dalam mencapai suatu

pekerjaan, jabatan, karir,dan sebagainya.Hal itu dapat terlihat ketika

seseorang bersungguh-sungguh menyelesaikan pekerjaan tersebut atau

berusaha mewujudkan tujuan yang telah ditargertkan.

Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku

seseorang untuk melakukan aktifitas yang menyebabakan seseorang

merasa tertarik kepada sesuatu. Sedangkan nasabah merupakan

konsumen-konsumen sebagai penyedia dana dalam proses transaksi

4
Djaali, Psikologi Pendidikan (Cet. 4 Jakarta: Bumi Aksara, 2013) h. 122
5
Abdul Rahman, Psikologi suatu Pengantar dalam perspektif Islam (Cet. 1; Jakarta:
Kencana, 2014) h. 263

11
barang ataupun jasa. Nasabah adalah orang yang berhubungan dengan

atau menjadi pelanggan bank. Menurut Winarno nasabah merupakan

orang atau perusahaan/badan/lembaga yang memiliki rekening pada

suatu bank.6

Sebagaimana Kanuk mengatakan bahwa minat nasabah adalah

pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan

evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli

konsumen, pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan

faktor sosial budaya.7 Sedangkan menurut Komarudin minat nasabah

adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu proses

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Ada beberapa

tahap dalam proses pengambilan keputusan yang umumnya dilakukan

oleh seseorang yaitu pengenalan kebutuhan dan proses informasi

konsumen.8

Dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan kuat bagi

seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan

pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat

yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk

membangkitkan semangat nasabah melakukan tindakan yang diminati

dalam hal ini minat nasabah menggunakan hasanah card dari Bank

Syariah Indonesia.

b. Ciri-ciri minat

6
Sigit Winarno, Kamus Besar Ekonomi (Bandung: Pustaka , 2013) h. 49
7
Komaruddin, Kamus Perbankan (Jakarta: Grafindo, 2014) h. 94
8
Baskoro Nurseno, Faktor Minat Nasabah ( Semarang, 2018) h. 45

12
Menurut Crow ciri-ciri minat antara lain yaitu9:

1) Memperhatikan objek yang diminati secara sadar dan spontan,

wajar tanpa paksaan. Hal ini menjelaskan bahwa dengan adanya

kesadaran membuat seseorang tidak mudah terpengaruhi oleh orang

lain selama mencari barang yang diiginkan.

2) Merasakan kesenangan terhadap obek yang menarik perhatian. Hal

ini ditunjukkan dengan terbentuknya kepuasaan karena telah

mendapatkan barang yang diinginkan.

3) Kosistensi terhadap objek yang diminati selama objek tersebut

efektif bagi dirinya.

4) Mencari objek yang diinginkan. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya sikap ketidakpuasan dalam menemukan barang sesuatu

yang diinginkan.

5) Adanya pengalaman yang diperoleh secara individu yang bersifat

turunan yang menimbulkan sebab atau akibat dari pengalaman yang

dulu, sehingga hal ini membuat individu tertarik terhadap sesuatu

yang diinginkan karena pengalaman yang terjadi di masa lampau.

C. Tinjauan Konseptual
1. Hasanah Card

BSI Hasanah Card adalah sebuah sistem kartu pembiayaan yang

dijalankan dengan menggunakan prinsip syariah. Kartu pembiayaan ini

dikeluarkan secara resmi oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Hasanah

9
Abdul Rahman, Psikologi Sebagai Suatu Pengantar Perspektif Islam (Jakarta: Pustaka,
2014) h. 273

13
Card merupakan kartu pembiayan yang berfungsi sebagai kartu kredit

berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat

tetap, adil, transparan dan kompetitif tanpa perhitungan bunga.

Hasanah Card tidak digunakan untuk transaksi yang tidak sesuai

dengan syariah dan juga tidak mendorong pengeluran yang berlebihan

(israf) pemegang Hasanah Card harus memiliki financial untuk melunasi

pada waktunya.

Hasanah Card terdiri dari 3 jenis kartu yaitu classic, gold dan

platinum.

a. Classic

Bank Syariah silver atau Hasanah silver memiliki limit mulai dari

Rp. 4.000.000- Rp. 6.000.000.

b. Gold

Syariah Gold atau Hasanah Gold memiliki limit mulai dari Rp.

8.000.000- Rp. 30.000.000

c. Platinum

Hasanah platinum card memiliki limit kartu kredit mulai dari Rp.

40.000.000- Rp. 900.000.000

2. Minat Serta Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah

a. Pengertian Minat

Minat seseorang terhadap suatu objek akan lebih kelihatan apabila

objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan

kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Minat diartikan sebagai sebuah

14
kesukaan (kecenderungan hati) kepada suatu perhatian atau keinginan.

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktivita. Seseorang yang berminat terhadap

aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa

senang.10 Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari

seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh

Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.11

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan

antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat sebagai aspek

kejiwaannya bukan hanya mewarnai perilaku seseorang untuk melakukan

aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada sesuatu.

Sedangkan nasabah merupakan konsumen-konsumen sebagai penyedia

dana dalam proses transaksi barang ataupun jasa. Menurut Komarudin

minat nasabah adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen.

Ada beberapa tahap dalam proses pengambilan keputusan yang

umumnya dilakukan oleh seseorang yaitu pengenalan kebutuhan dan

proses informasi konsumen.12

b. Minat Nasabah Dalam Konsep Syariah

10
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015). h. 132
11
Slameto, minat dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2017). h.
180
12
Komarudin, Kamus Perbankan, (Jakarta:Grafindo, 2013) h. 94

15
Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku

seseorang untuk melakukan aktivitas yang menyebabkan seseorang

merasa tertarik kepada sesuatu. Minat juga dapat diartikan sebagai

keinginan. Sedangkan nasabah merupakan konsumen-konsumen sebagai

penyedia dana dalam proses transaksi barang ataupun jasa. Maka

demikian, pengertian minat atau keinginan adalah “hasrat akan pemuas

kebutuhan yang spesifik, tetapi mempengaruhi keinginan manusia”.

Menurut Bimo Walgito menyatakan bahwa minat adalah “suatu

keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan

disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun

membutuhkan lebih lanjut”.13 Minat merupakan keinginan individu untuk

melakukan perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilaksanakan.

Adanya minat untuk melakukan suatu tindakan akan menentukan apakah

kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan.

Kegiatan yang dilakukan inilah yang disebut dengan perilaku.

Dengan demikian perilaku merupakan “niat/minat” yang sudah

direalisasikan dalam bentuk tingkah laku yang tampak. Dalam teori

tindakan beralasan diuraikan bahwa kehendak/minat dipengaruhi oleh

sikap dan norma yang dihubungkan.

Dalam Al-Qur’an Surah An-Najm 53/39-40 :

           
Terjemahnya :

13
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulis, 2014). h. 84

16
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang Telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan
diperlihat (kepadanya).14
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Nasabah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nasabah dalam proses

mempertimbangkan, memilih hingga menggunakan jasa perbankan syariah.

Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat di bagi lima yaitu15:

1) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yaitu dimana para pemasar

menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang

diinginkan dari pasar sasaran mereka, alat-alat itu membentuk suatu

bauran pemasaran. Bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi

produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang

dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan

dengan pasar yang dituju.

Pengertian marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk terusmenerus mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran. Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan


melalui riset pemasaran, maka perusahaan harus membuat suatu rencana

yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih.

2) Budaya dan kelas sosial

Budaya adalah suatu penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar. Budaya adalah karakter yang penting dari suatu sosial yang

membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya. Kelas sosial

14
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya (Bandung: Syaamil Qur’an, 2015)
15
Slameto, minat dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, h. 190

17
merupakan sekelompok orang yang sama-sama memiliki pertimbangan

secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas yang

secara terus menerus bersosialisasi diantara mereka sendiri baik secara

formal dan informal, dan yang membagikan norma-norma perilakunya.

3) Sosial yang terdiri dari kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status

Kelompok acuan merupakan semua kelompok yang memiliki

pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau

perilaku seseorang. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan

mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalur: Kelompok acuan

menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru. Kelompok

acuan juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang dan

kelompok menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok

yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual

seseorang.

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat dan telah menjadi objek penelitian yang luas.

Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling

berpengaruh. Keluarga merupakan institusi sosial yang paling penting

bagi beberapa konsumen, karena secara kuat mempengaruhi nilai, sikap,

konsep pribadi, dan perilaku pembelian. Peran dan Status Seseorang

berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang hidupnya, keluarga,

klub, organisasi. Kedudukan orang itu di masing-masimg kelompok

dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran merupakan kegiatan

18
yang di harapkan dilakukan oleh seseorang. Status merupakan masing-

masing dari peran tersebut akan menghasilkan status.

4) Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga di pengaruhi karakteristik pribadi yang

terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep diri. Tahap siklus hidup psikologis orang dewasa mengalami

suatu proses sepanjang hidupnya. Pemasar memberikan perhatian yang

besar pada perubahan situasi hidup dan dampak situasi itu terhadap

perilaku konsumsi. Gaya Hidup Merupakan pola hidup seseorang di

dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya

hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi

dengan lingkungannya.

Kepribadian merupakan karakteristik psikologis seseorang yang

berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif

konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Kepribadian

biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan

diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan berorientasi,

pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi.

5) Psikologis

Pilihan pembelian konsumen di pengaruhi oleh empat faktor

psikologis, yang terdiri dari motivasi, perepsi, pembelajaran dan

keyakinan dan sikap. Motivasi konsumen merupakan suatu kebutuhan

yang cukup besar dalam mendorong konsumen untuk bertindak.

Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh

19
persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses dimana kita

memilih, mengatur dan menginterpretasikan ransangan tersebut ke dalam

gambaran yang memberi makna dan melekat. Persepsi merupakan proses

yang digunakan seorang individu untuk memilih mengorganisasi dan

menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti.

Pembelajaran merupakan perubahan perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman. Keyakinan merupakan suatu gambaran pikiran

yang dianut seseorang tentang sesuatu hal. Sikap merupakan evaluasi,

perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan

atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap

suatu objek.

Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku

seseorang untuk melakukan aktivitas yang menyebabkan seseorang

merasa tertarik kepada sesuatu. Minat juga dapat diartikan sebagai

keinginan. Sedangkan nasabah merupakan konsumen-konsumen sebagai

penyedia dana dalam proses transaksi barang ataupun jasa. Maka

demikian, pengertian minat atau keinginan adalah “hasrat akan pemuas

kebutuhan yang spesifik, tetapi mempengaruhi keinginan manusia”.

Menurut Bimo Walgito menyatakan bahwa minat adalah “suatu

keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan

disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun

membutuhkan lebih lanjut”.16 Minat merupakan keinginan individu untuk

16
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulis, 2014). h. 84

20
melakukan perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilaksanakan.

Adanya minat untuk melakukan suatu tindakan akan menentukan apakah

kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan.

Kegiatan yang dilakukan inilah yang disebut dengan perilaku.

Dengan demikian perilaku merupakan “niat/minat” yang sudah

direalisasikan dalam bentuk tingkah laku yang tampak. Dalam teori

tindakan beralasan diuraikan bahwa kehendak/minat dipengaruhi oleh

sikap dan norma yang dihubungkan.

Dalam Al-Qur’an Surah An-Najm 53/39-40 :

         
 

Terjemahnya :

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa


yang Telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan
diperlihat (kepadanya).17

3. Bank Syariah

Bank Syariah menurut Kamsir adalah badan usaha yang kekayaanya

terutama dalam bentuk aset keuangan serta bermotifkan profil dan juga

sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja. 18 Dalam undang-udang

nomor 10 tahun 1998 pasal 1 pengertian bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dalam bentuk kredit atau dengan bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Dalam UU No. 21


17
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya (Bandung: Syaamil Qur’an, 2015)
18
Soemarjati Tjokkroamidjojo, Memahami Tingkah Laku Membeli, Buku Praktik Menjual (Mei-Juni,
2014), h. 30-34. 19

21
tahun 2008 mengenai perbankan syariah mengemukakan pengertian

perbankan syariah. Perbankan Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut

Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, mencakup

kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya dengan didasarkan pada prinsip syariah dan menurut jenisnya bank

syariah terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah) dan BPRS (Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah).

4. Upaya Bank Dalam Menarik Minat

Bank adalah suatu lembaga keuangan yang saat ini berperan sangat

penting bagi perkembangan ekonomi nasional melalui penerapan dan

fungsinya. Bank melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dan

selanjutnya menyalurkan kembali dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Perkembangan bank semakin pesat yang merupakan dampak dari

pertumbuhan ekonomi sehingga terjadilah persaingan antar bank yang sangat

ketat. Setiap bank menawarkan berbagai produk sebagai fasilitas dan

kemudahan bertransaksi yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat

banyak untuk menggunakan jasa yang ditawarkan oleh bank tersebut.

masyarakat dapat menentukan produk dan jasa bank mana yang akan

digunakan sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Kepuasan nasabah dapat ditentukan dengan kualitas produk yang

ditawarkan dan layanan yang diberikan, sehingga jaminan dari kualitas

produk menjadi hal utama yang paling di prioritas bagi pihak bank. Kualitas

dari produk yang ditawarkan bank didapatkan dengan cara mencapai

22
keinginan dan harapan nasabah. Meningkatkan nilai produk dan pelayanan

dikatakan mempunyai nilai yang tinggi dimata nasabah apabila bank tersebut

mampu memberikan kualitas. Manfaat dan pengorbanan seminimal mungkin.

Oleh karena itu pihak bank harus meningkatkan kualitas dengan melakukan

upaya-upaya agar calon nasabah berminta untuk menabung pada bank

tersebut. Dalam upaya menarik minat nasabah, Bank melakukan beberapa

langkah yaitu:

a. Melakukan Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang mengatur seluruh sistem

yang berhubungan langsung dengan tujuan serta merencanakan dan

menetapkan harga, lokasi sampai dengan mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

nasabah.

Pada kondisi pasar pembeli, nasabah dapat memilih aneka macam

tawaran produk atau jasa bank. Bank harus dapat memberikan kualitas

pelayanan yang prima dan apabila tidak maka nasabah akan beralih ke

bank lain yang dapat memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik.

Agar bank dapat menang dalam persaingan dan dapat bertahan maka bank

harus berwawasan pelanggan. Sehingga bank yang unggul dalam bersaing

adalah bank yang disamping pandai merekayasa produk atau jasa.

Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki

beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun

jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut hati

konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan

23
dalam jangka panjang, dilakukan untuk mempertahankan produk-produk

yang sudah ada agar tetap eksis. Untuk mendapatkan konsumen atau

nasabah terlebih dahulu haruslah diperhatikan kebutuhan dan keinginan

nasabah.

Pada saat melakukan pemasaran, ada beberapa hal yang

menyebabkan peningkatan nasabah yaitu produk, harga dan distribusi.

Produk yang disediakan memiliki keuntungan apa yang diharapkan oleh

nasabah, penetapan margin atau bagi hasil terhadap produk yang

ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah kepada nasabah serta

penyaluran yang dilakukan oleh bank terkait secara lambat atau cepat

proses transaksi produk atau jasa yang digunakan dapat menarik perhatian

dan minat nasabah pada bank tersebut.

b. Promosi

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang dilakukan

perusahaan dalam menjalankan usaha, serta merupakan kegiatan dari

pemasaran yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi,

membujuk atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar masyarakat tertarik dan bersedia menerima, membeli serta

loyal pada produk yang ditawarkan oleh bank.

Promosi merupakan cara ampuh untuk memperkenalkan produk

yang dimiliki oleh bank kepada masyarakat banyak. Promosi ini dilakukan

untuk menarik minat nasabah agar jumlah nasabah semakin meningkat ada

bank tersebut. bentuk promosi yang dilakukan yaitu turun langsung

24
kelapangan dengan mempromosikan produk-produk yang ada. Beberapa

bentuk promosi yang biasanya dilakukan oleh bank yaitu:

1) Iklan

Iklan adalah salah satu sarana promosi yang digunakan oleh

bank yang bertujuan untuk menginformasikan segala jenis produk dan

jasa yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang dimaksud seperti

manfaat produk, harga, keunggulan dan keuntungan-keuntungan roduk

yang didapat. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk

menarik dan mempengaruhi calon nasabah.

2) Pemasangan billboard

Pemasangan billboard dapat dilakukan oleh bank dalam

menarik minat nasabah. Biasanya papan nama tersebut dipasangan

pada tempat yang strategis atau didepan kantor.

3) Brosur

Pencetakan brosur, baik yang disebarkan disetiap kantor pusat

dan cabang atau ditempat ramai lainnya.

Promosi bertujuan untuk meningkatkan penjualan atau jumlah

nasabah. Promosi diharapkan dapat membuat nasabah tertarik.

Promosi juga dapat dilakukan melalui pemberian seperti kalender,

cendra mata, hadiah dan kenang-kenangan lainnya terhadap nasabah

yang loyal.

c. Melakukan Pelayanan Prima

Layanan merupakan suatu aktivitas dan manfaat yang dapat

diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak

25
memiliki wujud. Layanan juga disebut sebagai tindakan membantu,

menolong, memudahkan, menyenangkan dan memberi manfaat orang lain.

Pelayanan prima kepada nasabah merupakan salah satu kewajiban

yang dilakukan oleh seluruh kayawan bank dalam melayani nasabah

sebaik-baiknya sehinggan nasabah merasa puas dengan pelayanan yang

ada dibank. Beberapa pelayanan prima yang dapat dilakukan oleh bank

yaitu nasabah memasuki bank, security akan menyapa dan bertanya, lalu

security tersebut akan menunjukkan ketempat yang nasabah butuhkan

seperti ke teller bank, kemudian teller tersenyum kepada nasabah dan

sebagainya. Pelayanan bank juga dapat berupa jasa-jasa atau produk yang

bermanfaat bagi nasabah serta memudahkan nasabah dalam bertransaksi.

d. Melakukan Acara Tahunan

Acara tahunan merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh

perusahaan termasuk bank kepada nasabahnya. Acara tahunan yang

dimaksud adalah untuk menyambut hari-hari besar seperti ulang tahun,

hari kemerdekaan, dan acar besar lainnya. Pada acara tersebut bank

memberikan hadiah kepada nasabah yang beruntung.

26
D. Bagan Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar

konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka dengan

meninjau teori yang disusun, digunakan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang diangkat agar peneliti mudah dalam melakukan

penelitian.19 Berikut bagan kerangka pikir yang menjelaskan tentang penelitian ini :

Strategi Pemasaran Produk


Hasanah Card

Strategi pemasaran Product


Cara Penggunaan Product
Hasanah Card pada KC BSI
Hasanah Card
Parepare

 Pengertian Hasanah card


 Pengertian Minat
 Ciri-ciri Minat
 Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Minat
Nasabah

19
Husai Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2016) h. 33

27
Kantor Cabang BSI Parepare

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif yaitu metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan

menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan

manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasi data


20
kualitatif yang telah diperoleh dengan demikian tidak menganalisis angka-angka.

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran,atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskpriptif ini adalah untuk membuat deskriptif gambaran atau

lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki.21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam penetapan lokasi penelitian “ada tiga unsur penting yang penulis
22
pertimbangkan, yaitu : tempat, pelaku dan kegiatan”. Lokasi penelitian yang akan
peneliti lakukan adalah di Bank Syariah Indonesia Cabang Kabupaten Barru .

Kegiatan penelitian ini akan dilakukan dalam alokasi waktu selama kurang lebih dua

bulan (disesuaikan dengan kebutuhan penelitian).

20
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Upaya mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif
Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014) h. 13
21
Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: PT> RajaGrafindo, 2013), h. 54
22
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2016)

29
C. Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi minat penggunaan hasanah card pada BSI. Penulis akan

mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat

penggunaan hasanah card pada BSI.

D. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan


Dalam penelitian ini penulis membagi data menjadi dua jenis. Kedua jenis

data tersebut adalah :

1. Data Primer

Data primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara

langsung dari sumbernya.23 Data yang digunakan penulis adalah wawancara

mendalam dan observasi. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara mendalam antara

pewawancara dengan narasumber menggunakan alat yang dinamakan

panduan wawancara. Wawancara dilakukan peneliti dengan membawa

sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci yang disampaikan melalui direct


message. Informan yang diwawancara adalah manajemen bank syariah

indonesia cabang parepare dan nasabah pengguna hasanah card. Observasi

merupakan prosedur sistematis untuk mengetahui gejala-gejala yang ada

hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti melalui pengamatan dari

dekat dengan harapan akan memperoleh suatu kelengkapan data. Observasi

ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penelitian

ini. Adapun observasi yang penulis lakukan dengan mengamati hal-hal yang

23
Bagia Waluya, Sosiologi, (Bandung: PT Setia Purna Inves, 2017) h. 79

30
menjadi faktor banyaknya nasabah yang berminat untuk menggunakan

hasanah card.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data.24 Data pendukung yang peneliti gunakan adalah studi

kepustakaan, yaitu mengumpulkan dan mempelajari teori yang diperlukan dari

berbagai literatur di perpustakaan. Selain itu juga data diambil dari buku-

buku, literatur, yang menunjang tentang penelitian dan situs situs internet.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang

menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Oleh karena itu, kesalahan

penggunaan teknik pengumpulan data atau metode pengumpulan data tidak di

gunakan semestinya berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang di gunakan.

Maka peneliti mencari data yang di butuhkan dan diperoleh dengan cara yaitu :

1. Observasi

Observasi yaitu “pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk

kemudian dilakuakan pencatatan”.25 Observasi sebagai alat evaluasi banyak

digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu

kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun situasi

buatan.26 Observasi merupakan suatu cara yang sangat bermanfaat, sistematik

24
Bagia Waluya, Sosiologi, h. 79
25
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian (Dalam teori dan Praktek), (Cet. IV; Jakarta: Rineka
Cipta, 2014) h. 62
26
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004) h. 76

31
dan selekif dalam mengamati dan mendengarkan interaksi atau fenomena

yang terjadi.

Observasi dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mengamati

manajemen dan pelayanan terhadap nasabah pengguna hasanah card sehingga

dapat diketahui faktor yang mempengaruhi minat penggunaan hasanah card

pada BSI.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau

variabel berupa catatan, transkip, buku rapat agenda dan sebagainya”. 27

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini yakni dengan mencari beberapa

refrensi dari buku, mengamati manajemen dan pelayanan BSI terhadap

nasabah pengguna hasanah card serta mencatat keunggulan hasanah card,

memahami kemudian dikaji sesuai metode deskriptif kualitatif. Dalam

mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa alat dokumentasi seperti

kamera digital dan rekaman handphone yang penulis gunakan dalam

melakukan wawancara dengan pihak manajemen BSI dan nasabah pengguna

hasanah card.

3. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) adalah alat pengumpul informasi dengan cara

tanya jawab. Ciri utama dari interview yakni kontak langsung dengan tatap

muka antara pencari informasi dan sumber informasi. Dalam penelitian ini

penulis melakukan dengan pihak terkait yaitu pihak manajemen BSI dan

27
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005) h. 137

32
nasabah pengguna hasanah card dengan mengajukan pertanyaan yang telah

disisipkan oleh peneliti secara langsung.

Wawancara adalah “suatu metode untuk mendapatkan jawaban dari

responden melalui tanya jawab sepihak”28 wawancara merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara tanya jawab lisan (komunikasi langsung)

dengan responden yang dilakukan peneliti. Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan

hasanah card pada BSI.

F. Informan Penelitian
Informan merupakan sumber data untuk mendapatkan data atau informasi

yang berkaitan dengan masalah yang menjadi fokus penelitian. Informan dalam

penelitian ini yaitu pihak manajemen BSI dan nasabah pengguna hasanah card.

G. Outline (Sistematika Penelitian)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
B. Tinjauan Teoritis
C. Tinjauan Konseptual

28
Wahyu Hidayat, Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Cet. I; Yogyakarta:
Grepublusing, 2012) h. 60

33
D. Bagan Kerangka Pikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Fokus Penelitian
D. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan
E. Teknik Pengumpulan Data
F.Informasi Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN

A. SARAN
B. PENUTUP

34
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnya

Abdul Rahman. 2014. Psikologi suatu Pengantar dalam perspektif Islam (Cet. 1;

Jakarta: Kencana)

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Upaya mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada)

Anas Sudijono. 2014. Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada)

Bagia Waluya. 2017. Sosiologi. (Bandung: PT Setia Purna Inves)

Baskoro Nurseno. 2018. Faktor Minat Nasabah (Semarang)

Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan (Cet. 4 Jakarta: Bumi Aksara)

Husai Usman. 2016. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: PT. Bumi Aksara)

Komaruddin. 2014. Kamus Perbankan (Jakarta: Grafindo)

Malayu Hasibuan. 2014. Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Bumi Aksara)

Moh. Nasir. 2013. Metode Penelitian. (Jakarta: PT. Raja Grafindo)

P. Joko Subagyo. 2014. Metode Penelitian (Dalam teori dan Praktek). (Cet. IV;

Jakarta: Rineka Cipta)

Ramayulis. 2014. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulis)

Sigit Winarno. 2013. Kamus Besar Ekonomi (Bandung: Pustaka)

Slameto. 2017. Minat dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka

Cipta)

S. Nasution. 2016. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. (Bandung: Tarsito)

iv
Soemarjati Tjokkroamidjojo. 2014. Memahami Tingkah Laku Membeli, Buku

Praktik Menjual)

Sutrisno Hadi. Metodologi Research. (Yogyakarta: Andi Offset)

Syaiful Bahri Djamarah. 2015. Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta)

Wahyu Hidayat. 2012. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Cet. I;

Yogyakarta: Grepublusing)

Anda mungkin juga menyukai