Anda di halaman 1dari 5

CATATAN UJIAN POST-TEST

1. Derajat syok & penanganannya


Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Darah hilang (cc) < 750 750 – 1500 1500 – 2000 >2000
Darah hilang (%) < 15 15 – 30 30 – 40 >40
Nadi < 100 >100 >120 >140
TD N N Turun Turun
Respirasi 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >35
UO >30 20 – 30 5 – 15 Tidak ada
Kesadaran Agak gelisah Gelisah Gelisah & Bingung &
bingung letargik
a. Amankan ABC terlebih dahulu
b. Perkirakan EBV pasien berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia
i. Dewasa laki-laki : 75 ml/kg
ii. Dewasa perempuan : 65 ml/kg
iii. Bayi-anak : 80 ml/kg
c. Tentukan derajat syok pasien berdasarkan parameter klinis seperti pada tabel
d. Tentukan perkiraan jumlah darah yang hilang berdasarkan persentase seperti pada tabel
e. Gantikan jumlah kehilangan tersebut menggunakan cairan kristaloid, dengan equivalensi 3 : 1
f. Sebelum memberikan resusitasi cairan, ambil darah pasien untuk diperiksa di lab (darah lengkap
& golongan darah)
g. Berikan ½ dari jumlah cairan pengganti tersebut dalam 2 jam pertama
h. Berikan ½ dari jumlah cairan sisa dalam 8 jam berikutnya
i. Berikan ½ dari jumlah cairan sisa dalam 8 jam berikutnya
j. Pasang kateter urin sesuai ukuran pasien untuk monitor balans UO
k. Atasi sumber perdarahan pasien
l. Bila cairan resusitasi sudah diberikan namun pasien masih hipovolemi  vasopressor
m. Bila cairan resusitasi sudah diberikan, boleh lanjut rumatan

2. Indikasi LMA, intubasi, OPA, NPA


Nama alat Indikasi Kontraindikasi Komplikasi Penyulit alat
Mask  Preoksigenasi  Lambung  Hiper/ Mask seal (janggut)
ventilation  Anestesi durasi penuh hipoventilasi Obese
pendek  Trauma  Aspirasi Age > 55 thn
 Jembatan untuk wajah No teeth
airway lain  C-spine tidak Stiff/snoring
stabil
Oral airways  Obstruksi jalan  Gag reflex  Kerusakan
napas intak gigi
 Memfasilitasi  Kerusakan
ventilasi masker jaringan lunak
 Memfasilitasi  Perdarahan
suction  Lingual nerve
palsy
Nasal  Fraktus basis  Perdarahan
airways cranii  Kerusakan
 Koagulopati jaringan lunak
Supraglotic  Memfasilitasi  GERD  Ventilasi Restricted mouth
airway oksigenasi dan  Obesitas inadekuat opening
ventilasi  Traumatic  Cedera jalan
 Delivery of airway injury napas Obstruction
anesthesia  Obstruksi  Nyeri
 Conduit to usus tenggorok Distorted airway
intubation  Intoksikasi  Edema lidah
 Bridge to  Anatomi  Cedera Stiff lungs/neck
extubation jalan napas frenulum
 Failed intubation cacat  Aspirasi
Endotracheal  General  Trauma tajam  Nyeri
intubation anesthesia atau tumpul tenggorok
 Pencegahan jalan napas  Kerusakan
aspirasi atas gigi
 Gagal napas  C-spine tidak  Kerusakan
 Oksigenasi/ stabil jaringan lunak
ventilasi  Kerusakan
inadekuat pita suara

3. Indikasi TIVA
a. Pasien dengan risiko hipertermi malignan (punya RPK yg HM)
b. Pasien dengan long QT syndrome
c. Riwayat mual muntah paska operasi yang parah
d. Pasien yang mungkin sulit intubasi/ekstubasi
e. Pasien yang menjalani pembedahan saraf, untuk mereduksi tekanan intracranial
f. Pembedahan yang butuh monitoring fisiologi saraf
g. Pasien dengan myasthenia gravis/penyakit neuromuscular lain, dan pasien yang tidak bisa
diberikan neuromuscular blocking agents (atrakurium)

4. Perbedaan anatomi anak dan dewasa


Sistem tubuh Anak Dewasa
 Lidah besar  Proporsi lidah dengan
 Jalan napas oral dan nasal kepala lebih kecil
kecil  Jalan napas oral dan nasal
lebih besar
 Sfingter kardiak lambung  Sfingter kardiak lambung
Gastro-intestinal cenderung relaksasi cenderung kontraksi
 Waktu pengosongan  Waktu pengosongan
lambung 2-3 jam lambung 4 jam
 Makanan lebih cepat  Makanan lebih lambat
melalui traktus GI pada melalui traktus GI
anak
Respirasi  Traktus respirasi  Jaringan traktus respirasi
cenderung lebih mulus sudah berkembang baik
dan tidak memproduksi dan memproduksi mukus
mukus
 Tuba Eustachia lebih  Tuba Eustachia lebih
landai dan pendek curam dan panjang, tidak
mudah infeksi
 Ukuran tonsil dan  Ukuran tonsil lebih kecil
adenoid lebih besar
 Traktus respirasi  Traktus respirasi lebih
cenderung lebih sempit, jarang mengalami
lebih pendek dan mudah obstruksi
obstruksi
 Frekuensi napas secara  Frekuensi napas secara
fisiologis lebih tinggi fisiologis lebih rendah
 Frekuensi nadi secara  Frekuensi nadi secara
fisiologis lebih tinggi fisiologis lebih rendah
Kardiovaskular
 Tekanan darah secara  Tekanan darah secara
fisiologis lebih rendah fisiologis lebih tinggi
 Tidak memiliki kontrol  Memiliki kontrol yang
yang baik terhadap baik terhadap urinasi
urinasi
 Kapasitas kandung kemih  Kapasitas kandung kemih
Urogenital
lebih kecil lebih besar
 Kinerja kandung kemih  Kinerja kandung kemih
dipengaruhi stress lebih jarang dipengaruhi
stress

5. Low flow, high flow oxygen


LOW-FLOW OXYGEN HIGH-FLOW OXYGEN
Umumnya memberikan kadar FiO2 yang stabil Dapat memberikan konsentrasi oksigen yang
pada pasien yang pola pernapasan dan frekuensi akurat dalam kecepatan yang melebihi kebutuhan
napasnya masih stabil respirasi pasien
Memberikan oksigen dari kecepatan 0 – 15 l/menit Memberikan oksigen dari kecepatan minimal 50 –
60 l/menit
Contoh: nasal kanul, simple mask, reservoir mask, Contoh: ventilator, HFNK, CPAP, ventury, masker
rebreathing & non rebreathing mask nebulizer, masker aeorosol

6. Perbedaan intubasi di IGD/ICU dengan OK


Yg ini gatau juga bantu dong 

7. Komponen cairan resusitasi (NS, RL, dextrose 5%)


Cairan Osmolarita Glukosa Na K Ca Cl Mg Laktat
s
NS 308 0 154 0 0 154 0 0
RL 273 0 130 4 3 109 0 28
D5W 252 50 0 0 0 0 0 0
Hartmann 280 0 131 5 2 111 0 0

8. Airway management
Ini juga 몰라요 ㅠㅠ

9. STATICS
S = scope
Siapkan laringoskop & stetoskop
Kalo dewasa ukuran 3 & 4
Kalo anak ukuran 1 & 2
Mengukurnya liat bagian mulut leher klo pasien besar kasih 4

T = tube
Siapkan ETT
Klo dewasa cewe ukuran 6.5 - 7
Klo dewasa cowo ukuran 7.5 - 8
Klo anak < 8 thn = [usia/4 + 4]
Tp ini ga mutlak angkanya
Jadi dicek kelingking pasien disamakan dengan ujung ETT

A = airway
Alat untuk membebaskan jalan napas
Siapkan guedel & NPA (nasopharyngral airway)
Guedel itu ukurannya no 90 kuning, hijau no 80, merah no 100, putih no 70, hitam no 60
Pasien dewasa besar cewe kuning
Pasien dewasa besar cowo merah
Pasien anak bisa pake putih & hitam

T = tape

I = introducer
Stilet atau mandiri
Stilet itu untuk mempertahankan bentuk ETT. Setelah ETT masuk baru diambil

C = connectors
Ada alatnya yg hubungin selang sama Masker

S = suction

10. Managemen sepsis


a. Periksa kadar laktat. Periksa ulang jika kadar awal laktat > 2 mmol/L
i. Laktat digunakan sebagai petunjuk adanya hipoksia jaringan
ii. Jika kadar laktat pada pemeriksaan awal meningkat > 2 mmol/L, lakukan pemeriksaan
ulang selang 2-4 jam
b. Ambil sampel darah untuk dikultur sebelum pemberian antibiotik
i. Terlebih dahulu diambil kultur karena pemberian antibiotik dapat mensterilisasi darah
ii. Kultur darah yang diambil paling sedikit meliputi dua set (aerob dan anaerob)
iii. Akan tetapi, pemberian antibiotik jangan sampai tertunda menunggu kultur
c. Berikan antibiotik spektrum luas
i. Terapi dengan antibiotik IV spektrum luas sampai uji kepekaan patogen didapatkan
ii. Bila uji kepekaan antibiotik sudah didapatkan, terapi antibiotik dipersempit
iii. Regimen antibiotik bervariasi dan harus disesuaikan di setiap instalasi karena peta kuman
yang berbeda
d. Bila pasien hipotensi & laktat > 4 mmol/L  berikan kristaloid 30 ml/kg dalam 1 jam
e. Berikan vasopressor bila pasien masih hipotensi selama/setelah resusitasi cairan untuk
mempertahankan MAP > 65 mmHg
i. Berikan norepinefrin 0.05-0.1 mcg/kgBB/menit sebagai lini pertama
total dosis dalam1 ampul 4000 mcg
1. Dilusi = = = 80 mcg/menit
pengencer 50 cc
dosis x BB x waktu (60 menit) 0.1 x 60 x 60
2. Kecepatan = = = 4.5 cc/jam
dilusi 80
ii. Boleh dopamine untuk pasien yg risiko rendah takiaritmia & bradikardia relatif
total dosis dalam1 ampul 200.000 mcg
1. Dilusi = = = 4000 mcg/menit
pengencer 50 cc
dosis x BB x waktu (60 menit) 3 x 60 x 60
2. Kecepatan = = = 2.7 cc/jam
dilusi 4000
iii. Boleh dobutamine untuk pasien hipoperfusi menetap setelah diberikan cairan adekuat &
vasopressor
total dosis dalam1 ampul 250.000 mcg
1. Dilusi = = = 5000 mcg/menit
pengencer 50 cc
dosis x BB x waktu (60 menit) 3 x 60 x 60
2. Kecepatan = = = 2.16 cc/jam
dilusi 5000
f. Investigasi penyebab sepsis
i. Sumber sepsis yang umum antara lain adalah dari sistem respirasi, traktus urinarius dan
abdomen.
ii. Sumber infeksi lain bisa berasal dari sistem saraf, jaringan lunak, nosocomial, peralatan
intravascular dan penggunaan kateter
iii. Bahan pemeriksaan disesuaikan kemungkinan penyebab  kultur darah, kultur urin,
sekret saluran napas, kultur jaringan, foto toraks
g. Pengendalian sumber infeksi
i. Bila sumber infeksi sudah diketahui, lakukan pengendalian
ii. Dengan cara  drainase abses, debridemen jaringan nekrotik, mencabut peralatan
intravena/kateter… pokoknya sesuai penyebabnya aja

Anda mungkin juga menyukai