Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 1, Maret 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN TERAPI MUSIK UNTUK MENURUNKAN


TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI

APPLICATION OF MUSIC THERAPY TO REDUCE


BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSION PATIENTS

Annisa Nurul Aulia1, Anik Inayati2, Immawati 3


1,2,3
Program DIII Keperawatan Akper Dharma Wacana Metro
Email: anisanurull1213@gmail.com
ABSTRAK
Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan
darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140/ 90 mmHg.Gejala klinis yang timbul pada penderita
hipertensi adalah nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual, muntah. Terapi
nonfarmakologi juga dapat dilakukan dengan menggunakan terapi musik. Tujuan: untuk
menggambarkanpenerapan terapi musikuntuk penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Metode: menggunakan desain studi kasus. Subjek penerapan dilakukan pada 2 orang penderita
hipertensi derajat I. Hasil: Hasil pengkajian: subyek (Ny. D) berjenis kelamin perempuan, usia 65
tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Hasil pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan
penerapan terapi musik, subyek menderita hipertensi derajat I dengan tekanan darah 159/90
mmHg. Hasil pengukuran setelah dilakukan penerapan terapi musik terjadi penurunan tekanan
darah pada Ny D. Rata-rata tekanan darah sistolik berada pada 149 mm Hg dan rata-rata tekanan
darah diastolik 84 mmHg (Hipertensi derajat I). Kesimpulan: terapi musik dapat menurunkan
tekanandarah pada pasien hipertensi. Bagi keluarga agar menggunakan penanganan non
farmakologi sehingga tidak bergantung pada pemberian diuretik sebagai penyerta pengobatan
hipertensi
Kata Kunci : Hipertensi, Terapi Musik, Tekanan Darah

ABSTRACT

Hypertension is a circulatory system disorder that causes an increase in blood pressure above the
normal value, which exceeds 140/90 mmHg. Clinical symptoms that arise in patients with
hypertension are headache when awake, sometimes accompanied by nausea, vomiting. Non-
pharmacological therapy can also be done using music therapy. Objective: to describe the
application of music therapy for lowering blood pressure in hypertensive patients. Methods: using
a case study design. The subject of the application was carried out on 2 people with hypertension
grade I. Results: The results of the study: the subject (Mrs. D) was female, aged 65 years, worked
as a housewife. The results of blood pressure measurements before the application of music
therapy, the subject suffered from hypertension grade I with a blood pressure of 159/90 mmHg.
The measurement results after the application of music therapy was a decrease in blood pressure in
Mrs. D. The average systolic blood pressure was 149 mm Hg and the average diastolic blood
pressure was 84 mmHg (Hypertension grade I). Conclusion: music therapy can reduce blood
pressure in hypertensive patients. For families to use non-pharmacological treatment so that they
do not depend on the administration of diuretics as a companion to hypertension treatment

Keywords: Hypertension, Music Therapy, Blood Pressure

Aulia, Penerapan Terapi Musik 62


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

PENDAHULUAN intrakranial, penglihatan kabur akibat


kerusakan retina akibat hipertensi,
Hipertensi sering disebut sebagai
ayunan langkah yang tidak mantab
silent killer atau pembunuh siluman
karena kerusakan susunan saraf pusat,
karena seringkali penderita hipertensi
nokturia karena peningkatan aliran
bertahun-tahun tanpa merasakan
darah ginjal dan filtrasi glomerolus,
sesuatu gangguan atau gejala.
edema dependen dan pembengkakan
Hipertensi merupakan gangguan
akibat peningkatan tekanan kapiler3.
sistem peredaran darah yang
Tekanan darah tinggi yang berlanjut
menyebabkan kenaikan tekanan darah
dan tidak ditangani dengan cepat akan
di atas nilai normal, yaitu melebihi
mengakibatkan jantung bekerja
140/ 90 mmHg.Gejala-gejala akibat
dengan keras, sehingga otot jantung
hipertensi seperti pusing, gangguan
akan membesar. Kerja jantung yang
penglihatan dan sakit kepala sering
meningkat menyebabkan pembesaran
kali terjadi pada saat hipertensi sudah
yang dapat berlanjut menjadi gagal
lanjut disaat tekanan darah sudah
jantung (heart failure).Tekanan darah
mencapai angka di atas normal1.
tinggi juga berpengaruh terhadap
Prevalensi hipertensi Nasional
pembuluh darah coroner di jantung
berdasarkan Riskesdas tahun 2018
berupa terbentuknya plak (timbunan
hasil pengukuran pada penduduk usia
ateroklerosis yang dapat
≥ 18 tahun sebesar 34,1%. Estimasi
mengakibatkan penyumbatan
jumlah kasus hipertensi di Indonesia
pembuluh darah dan menghasilkan
sebesar 63.309.620
serangan jantung (heart attack)4.
orang.Berdasarkan data 10 besar
Komplikasi hipertensi dapat
penyakit di RSUD Jend. Ahmad Yani
diminimalkan dengan
Metro, hipertensi merupakan penyakit
penatalaksanaan menggunakan terapi
ke lima terbesar dengan jumlah
farmakologis dan non-farmakologis.
penderita 85 orang atau 9 % dari
Terapi non-farmakologis mencakup
penyakit yang ada dan menduduki
kepatuhan menjalankan diet,
peringkat keenam dari 10 penyakit
menurunkan berat badan, rajin
yang ada di Kota Metro2.
berolahraga, mengurangi konsumsi
Gejala klinis yang timbul pada
garam, diet rendah lemak dan diet
penderita hipertensi adalah nyeri
kolesterol. Terapi non-farmakologis
kepala saat terjaga, kadang-kadang
juga dapat dilakukan dengan menjaga
disertai mual, muntah, akibat
pola hidup sehat seperti tidak
peningkatan tekanan darah

Aulia, Penerapan Terapi Musik 63


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

merokok, tidak mengkonsumsi


alkohol, mengurangi makanan yang HASIL
mengandung tinggi kalium, batasi Setalah dilakukan penerapan terapi
kafein, hindari stres, dan kontrol musik terjadi penurunan tekenan
tekanan darah secara teratur5. darah 180/90 menjadi 170/80.
Terapi nonfarmakologi juga dapat METODE
dilakukan dengan menggunakan Desain penerapan karya tulis ini
hipnoterapi, distraksi, massage, musik menggunakan desain studi kasus
dan slow deep breathing atau terkait penerapan terapi musik untuk
relaksasi Benson. Terapi musik adalah menurunkan tekanan darah tinggi
terapi menggunakan musik yang pada pasien hipertensi.Subyek
bertujuan untuk meningkatkan atau penerapan adalah pasien yang
memperbaiki kondisi fisik, emosi, menderita hipertensi sebanyak 2
kognitif, dan sosial bagi individu dari orang.Penerapan terapi musik pada
berbagai kalangan usia. Musik pasien hipertensi ini telah dilakukan
bermanfaat memberikan efek terhadap di Laboratorium Keperawatan
peningkatan kesehatan, mengurangi Dharma Wacana Metro. Waktu
ketegangan otot, mengurangi nyeri, penerapan telah dilakukan pada
menciptakan suasana rileks, aman dan tanggal 4 Agustus 2021.
menyenangkan. Musik mempengaruhi
sistem limbic dan saraf otonom Tabel 1 Identitas Klien
sehingga merangsang endophin yang No Identitas Subyek
akan mengeliminasi neurotransmitter 1 Nama Ny. W
2 Usia 56 tahun
nyeri, memperlambat dan 3 Jenis Perempuan
menyeimbangkan gelombang otak, kelamin
4 Pekerjaan Ibu rumah tangga
mengurangi denyut jantung, denyut 5 Tanggal 04 Agustus 2021
pengkajian
nadi dan tekanan darah6. 6 Diagnosa Hipertensi
Medis
7 Riwayat Klien sudah
Tujuan dari penerapan ini adalah masa lalu menderita hipertensi
sejak 2 tahun yang
untuk menggambarkan penerapan
lalu
terapi musikuntuk penurunan tekanan 8 TTV
Tekanan 180/ 90 mmHg
darah pada pasien hipertens. darah 92 x/ menit
Nadi 36,2 oC
Suhu 20 x/ menit
RR

Aulia, Penerapan Terapi Musik 64


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah tekanan darah 180/ 90 mmHg. Data
dilakukan Penerapan Terapi Musik subyektif yang ditemukan pada klien
Tabel 2 Tekanan Darah Sebelum dan sesuai dengan teori beberapa faktor
Sesudah Penerapan Terapi musik
yang sering menyebabkan terjadinya
Waktu Tekanan Darah (mmHg) hipertensi sebagai berikut 7:
Penera Pagi Sore
pan 1. Umur (jika umur bertambah maka
Pre Post Pre Post
Hari ke 180 170/ 160/ 140/ TD meningkat); subyek dalam
1 /90 90 90 80
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat penerapan ini berumur 56 tahun.

dilihat bahwa sebelum dilakukan Faktor usia sangat berpengaruh

teknik terapi musik tekanan darah Ny. terhadap hipertensi karena

D 180/90 mmHg dan setelah denganbertambahnya usia, maka

dilakukan penerapan terapi semakin tinggi mendapat resiko

musikyang dilakukan selama 1 hari hipertensi. Insiden hipertensi

dengan waktu kurang lebih 10 menit makin meningkat dengan

terjadi penurunan tekanan darah meningkatnya usia. Sejalan dengan

menjadi 140/80 mmHg. bertambahnya usia, hampir setiap

PEMBAHASAN orang mengalami kenaikan

Hipertensi juga diartikan sebagai tekanan darah. Tekanan sistolik

suatu keadaan dimana terjadi terus meningkat sampai usia 80

peningkatan tekanan darah secara tahun dan tekanan distolik terus

abnormal dan terus menerus pada meningkat sampai usia 55-60

beberapa kali pemeriksaan tekanan tahun. Darah pada setiap denyut

darah yang disebabkan satu atau jantung dipaksa untuk melalui

beberapa faktor risiko yang tidak pembuluh yang sempit dari pada

berjalan sebagaimana mestinya dalam biasanya dan menyebabkan

mempertahankan tekanan darah secara naiknya tekanan, inilah yang

normal. Tekanan darah 140/ 90 terjadi pada usialanjut, dimana

mmHg yaitu fase sistolik 140 dinsing arterinya telah menebal

menunjukkan fase darah yang sedang dan kaku karena


1
dipompa oleh jantung dan fase arterioskalierosis .

diastolik 90 menunjukkan fase darah 2. Jenis kelamin: subyek berjenis

yang kembali ke jantung 3. kelamin perempuan dan berusia 56

Hasil pengkajian sebelum dilakukan tahun dan sudah mengalami

penerapan teknik terapi musik, subyek manapouse. Menurut Wijaya dan

menderita hipertensi derajat II dengan Putri (2013) salah satu faktor

Aulia, Penerapan Terapi Musik 65


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

penyebab hipertensi adalah jenis waktu 10 menit.Dari hasil penerapan


kelain, laki-laki berusia 35-50 diketahui terjadi penurunan tekanan
tahun dan wanita pasca menopause darah dari hari pertama sampai hari
berisiko tinggi untuk mengalami ketiga.Tekanan darah mengalami
hipertensi. penurunan menjadi 140/ 80
3. Riwayat hipertensi: subyek mmHg.Hal ini karenakan musik
mengalami hipertensi sejak 2 tahun dihasilkan dari stimulus yang dikirim
yang lalu dengan tekanan darah dari akson-akson serabut sensori
180/ 90 mmHg. ascendenke neuron-neuron Reticular
Terapi nonfarmakologi juga dapat Antivity System (RAS). Stimulus ini
dilakukan dengan menggunakan akan ditransformasikan oleh neuclei
teknik terapi musik. Terapi musik spesifik dari thalamus melewati area
adalah terapi menggunakan musik corteks serebri, sistem limbik, corpus
yang bertujuan untuk meningkatkan collosum., serta area sistem saraf
atau memperbaiki kondisi fisik, otonom dan sistem neuroendokrin.
emosi, kognitif, dan sosial bagi Musik dapat memberikan rangsangan
individu dari berbagai kalangan usia. pada saraf simpatis dan parasimpatis
Musik bermanfaat memberikan efek untuk menghasilkan respons relaksasi.
terhadap peningkatan kesehatan, Karakteristik respons relaksasi yang
mengurangi ketegangan otot, akan ditimbulkan berupa penurunan
mengurangi nyeri, menciptakan frekuensi nadi, keadaan relaksasi otot
suasana rileks, aman dan dan tidur. Efek musik pada sistem
menyenangkan. Musik mempengaruhi neuroendokrin adalah memelihara
sistem limbic dan saraf otonom keseimbangan tubuh melalui sekresi
sehingga merangsang endophin yang hormon-hormon oleh zat kimia ke
akan mengeliminasi neurotransmitter dalam darah, seperti ekskresi
nyeri, memperlambat dan endophin yang berguna dalam
menyeimbangkan gelombang otak, menurunkan nyeri, mengurangi
mengurangi denyut jantung, denyut pengeluaran katekolamin dan kadar
6
nadi dan tekanan darah . kortikosteroid adrenal 6.
Tekanan darah sistolik dan diastolik Mendengarkan musik merupakan
pasien setelah melakukan terapi musik pilihan alternatif untuk mencapai
masuk dalam kategori pre keadaan rileks sehingga akan
hipertensi.Penerapan terapi mengurangi stres dan depresi yang
musikdilakukan selama 1 hari dengan dialami,. Musi akan menstimulus

Aulia, Penerapan Terapi Musik 66


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

hipotalamus sehingga akan pada Ny.W menjadi 140/ 80


menstimulasi perasaan tenang yang mmHg (hipertensi derajat I)
nantinya akan berpengaruh pada DAFTAR PUSTAKA
produksi endokrin, kortisol serta 1. Triyanto, E. (2014). Pelayanan
katekolamin dalam mekanisme Keperawatan bagi Penderita
pengaturan tekanan darah4. Hipertensi secara Terpadu.
Manfaat musik yaitu:memberikan Yogyakarta: Graha Ilmu.
efek terhadap peningkatan kesehatan, 2. Rekam Medik Rumah Sakit
menurunkan stres dan mengurangi Umum Daerah Jenderal Ahmad
ketegangan otot, mengurangi nyeri, Yani Metro. (2020). 10 Besar
mencipkatakan suasana rileks, aman Penyakit di Ruang Anak 2019.
dan menyenangkan, menutupi Metro.
perasaan yang tidak menyenangkan, 3. Wijaya, A. S & Putri, Y. M.
musik mempengaruhi sistem limbic (2017). Keperawatan Medikal
dan saraf otonom sehingga Bedah (Keperawatan Dewasa).
merangsang pelepasan zat kimia Yogyakarta: Nuha Medika.
gamma amino butyric (GABA), 4. Cholifah, N., Setyowati &
enkefalin, dan beta endophin yang Karyari, S. (2019). Pengaruh
Pemberian Terapi Musik Suara
akan mengeliminasi neurotransmitter
Alam terhadap Penurunan
nyeri, memperlambat dan Tekanan Darah pada Penderita
menyeimbangkan gelombang otak, Hipertensi di Desa Pelang
Mayong Jepara tahun 2016.
mempengaruhi pernapasan,
Universitas Muhammadiyah
mempengaruhi denyut jantung, denyut Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan
nadi, dan tekanan darah. Musik Vol. 10 No. 1 (2019)
5. Yulastri, P. R., Betriana, F &
dengan rata-rata ketukan 55 hertz
Kartika, I. M. (2019). Terapi
dapat menurunkan tekanan darah6.
Musik untuk Paien Hipertensi: A
KESIMPULAN
Literature Review. STIKes Fort
1. Hasil pengukuran tekanan darah
de Kock Bukittinggi. Real in
sebelum dilakukan penerapan
Nursing Journal (RNJ) volume 2
terapi musik, subyek menderita
Nomor 2, agustus 2019.
hipertensi derajat II dengan
6. Solehati, T & Kosasih, C. E.
tekanan darah 180/90 mmHg.
(2015). Konsep dan Aplikasi
2. Hasil pengukuran setelah
Relaksasi dalam Keperawatan
dilakukan penerapan terapi musik
terjadi penurunan tekanan darah

Aulia, Penerapan Terapi Musik 67


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

Maternitas. Bandung: PT. Refika


Aditama.
7. Nurhidayat, S. (2016). Asuhan
keperawatan pada Pasien
Hipertensi. Universitas
Muhammadiyah Ponorogo Press.

Aulia, Penerapan Terapi Musik 68

Anda mungkin juga menyukai