NIM : 2021011114032
PRODI : PENJAS
SEJARAH ATLETIK
1. Zaman Belanda
Atletik Di Indonesia dikenal lewat bangsa Belanda yang selama tiga setengah abad
telah menjajah negeri ini. Penyebaran atletik ini masih sangat terbatas hanya pada
daerah atau kota-kota besar, seperti, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Yang mendapat
kesempatan melakukan latihan-latihan atletik hanyalah sekolah-sekolah dan
kemiliteran saja, itupun hanya sebagai kelengkapan pendidikan, dan bukan untuk
meningkatkan serta mengembangkan prestasi olahraga atletik di Indonesia. NIAU
(Nederlands Indische Athletiek Unie) didirikan pada tanggal 21 Juli 1917 yang
merupakan organisasi atletik pertama di Indonesia.. Pertandingan atletik di Indonesia
diadakan setiap tahun. Salah satu atlet yang terkenal pada saat itu adalah
Noerbambang untuk nomor lari 100 m (10.8 det.), Soetantio Singgih untuk
nomor lompat tinggi (1,80 m), dan Harun Al Rasyid nomor lompat jauh (7,03 m).
3. Indonesia Modern
Gerakan atletik pada masa Olimpiade modern berasal dari masyarakat Eropa pada
abad ke-19. Captain Mason pada tahun 1817 yang berkebangsaan Inggris, mendirikan
perkumpulan atletik yang diberi nama Nepton Guild. Pada tahun 1834, peserta
perlombaan atletik harus melewati limit yang ditentukan oleh panitia penyelenggara.
Misalnya, limit yang ditentukan oleh panitia untuk lari 440 yard (400 m) adalah 60
detik. Sedangkan, untuk lari 1 mil (1500 m) limit yang ditentukan adalah 5 menit.
Pada tahun 1850 perlombaan atletik pertama kali diadakan pada tingkat mahasiswa.
Kemudian pada tahun 1855 di Cambridge, diadakan perlombaan atletik antar negara
khususnya antara negara Inggris dan Prancis. Sedangkan di Amerika, perkumpulan
olahraga atletik pertama kali diadakan di kota San Francisco pada tahun 1860 yang
kemudian diberi nama Olympic Club. kejuaraan olahraga atletik pertama kali
diadakan oleh Athletic Club New York pada tahun 1868