Atletik merupakan olahraga yang terdiri dari beberapa jenis olahraga yang secara garis
besar dapat kita kelompokkan menjadi olah raga lari, olah raga lempar, dan olah raga lompat.
Cabang atletik cukup banyak seperti lari jarak pendek, lari jarak jauh, lari estafet, lompat indah,
lompat galah, lembar lembing, dan lain-lain. Dalam buku Atletik yang ditulis oleh Tatang Muhtar
dan Riana Irawati, kehadiran olahraga atletik di Indonesia tak terlepas dari campur tangan
Belanda, tepatnya sebelum Perang Dunia ke II.
Tak hanya itu, terdapat pertandingan atletik yang diadakan setiap tahunnya. Di masa itu,
cabang olahraga atletik tergabung dengan berbagai kegiatan keolahragaan lainnya dalam Ikatan
Sport Indonesia (ISI).Barulah sejak zaman kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 13 September
1950, para tokoh perkumpulan atletik berkumpul di Semarang dan membentuk Persekutuan
Atletik Indonesia atau PASI. Langkah pertama yang dilakukan PASI untuk terus
mengembangkan cabang atletik di Indonesia ialah mengadakan kejuaraan pertama di
Bandung.Seiring berjalannya waktu, kegiatan atletik di Indonesia semakin berkembang. Hal
tersebut dibuktikan dengan keikutsertaan cabang atletik di berbagai kesempatan nasional maupun
internasional.Sejarah atletik Indonesia bermula pada saat Pemerintah Hindia Belanda (di tahun
1930) memasukkan olahraga Atletik sebagai salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari di
sekolah-sekolah saat itu. Saat itu belum banyak masyarakat mengenal olah raga atletik. Pada
tahap awalnya atletik Indonesia hanya dikenal di lingkungan pendidikan saja. Seiring
berjalannya waktu, olahraga atletik makin digemari oleh masyarakat Indonesia.pertandingan-
pertandingan Atletik, merupakan organisasi atletik pertama yang dibentuk oleh pemerintah
Hindia Belanda.
Pada tahun 1930-an di Medan juga didirikan organisasi atletik dengan nama Sumatera Athletiek
Bond (SAB). Organisasi ini bertugas dalam menyelenggarakan perlombaan-perlombaan Atletik
di sekolah Mulo, HBS dan sekolah swasta lainnya.
Di Pulau Jawa, perkembangan olah raga atletik ditandai dengan berdirinya bermacam
organisasi atletik seperti IAC di Jakarta dan ABA di Surakarta. Dalam waktu yang tidak lama,
Indonesia berhasil menunjukkan prestasinya dalam bidang atletik di dunia internasional.
Beberapa atlet yang berprestasi di awal perkembangan atletik diantaranya: Tomasoa, M.
Murbambang, Harun Al Rasyid, Effendi Saleh, Mochtar Saleh, Mohd. Abdulah dan
Rorimpandey. Hingga kini perkembangan atletik di Indonesia semakin pesat. Selepas masa
pemerintahan kolonial Belanda induk organisasi atletik berubah menjadi Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia (PASI).
Hingga saat ini, atlet atletik Indonesia selalu dilombakan di setiap ajang kompetisi.
Cabang olahraga atletik yang sering dilombakan dalam berbagai kompetisi di Indonesia seperti
lari cepat, lari jarak pendek, lari jarak jauh, lari estafet, lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah,
lempar lembing, tolak peluru, dan masih banyak lagi. Karena prestasi Indonesia di bidang atletik
yang semakin bagus, maka pada tanggal 3 September 1950 di Semarang dibentuklah sebuah
organisasi yang menaungi bidang olah raga atletik yang bernama Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia (PASI). Eksistensi organisasi ini terbukti dengan berhasilnya diadakan perlombaan
altetik pertama di bawah koordinasi PASI pada tahun yang sama.
Saat ini PASI telah berhasil membawa Indonesia memenangkan olah raga cabang atletik
di berbagai kompetisi internasional. Puncaknya adalah Sea Games tahun 1987, Indonesia
berhasil membawa 17 medali emas. Sampai tahun 2007, prestasi Indonesia terus menurun.
Namun PASI tetap berusaha membimbing bibit unggul demi memperbaiki prestasi Indonesia.
Akhirnya pada Sea Games Desember 2009, Indonesia berhasil meningkatkan prestasinya dengan
membawa 7 medali emas di cabang atletik ini. 7 emas memang belum sebanding dengan tahun
1987, namun PASI yakin di Sea Games berikutnya Indonesia akan menunjukkan prestasi yang
lebih baik