Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 2

Fahmi Nasuki
Wulan Dwiyanti
Hari Nursetiyanto
1. Tanggal 19 Agustus 1945, tanggal
terbentuknya kabinet yang pertama,
dalam kementrian pendidikan pengajar.
a). Menyelenggarakan latihan-latihan
dikalangan pemuda untuk mencapai
fisik yang prima.
b). Mengusahakan rehabilitasi fisik dan mental
bangsa indonesia agar dapat berperan dalam
forum internasional.
2). Pada bulan September 1945 tentara belanda
mendampingi tentara sekutu (inggris) masuk ke
indonesia. Organisasi olahraga yang bernama
GELORA (Gerakan Latihan Olahraga). Dipimpin
oleh Otto Iskandar Dinata dan Soemali
Prawirosoedirjo. Dan dileburkan diri Djawa Iku
Kai (Pusat Olahraga Jepang) menjadi persatuan
olahraga Republik Indonesia (PORI).
3). Pada Tahun 1947 mengadakan
pembangunan dengan Mentri pembangunan
dan pemuda PORI mengembangkan Organisasi
diantaranya:
a. Membangun kembali cabang-cabang
olahraga
b. Membentuk organisasi induk cabang
olahraga
c. Menertibkan majalah” Pendidikan
Jasmani” dengan simbol obor menyala
dan 5 gelang
d. Mempersiapkan pekan olahraga
Nasional
4). Pekan olahraga di solo pada Tahun 1948
adalah Pekan Olahraga yang paling berkesan,
merupakan PON I yang pertama digelar.
Beberapa kegiatan PON Tahun ke tahun:

Kegiatan Waktu Pelaksana Kota Cabor Daerah/P


rovinsi
PON I 8-12 September 1948 Solo 9 13
PON II 21-28 Oktober 1951 Jakarta 22 10
PON III 20-27 September 1953 Medan 14 11
PON IV 20 Sep- 6 Okto 1957 Makassar 15 18
PON V 23 Sep-10 Okto 1961 Bandung 19 23
PON VI Tahun 1965 (batal) Jakarta -
5). Setelah keamanan Negara pulih pada akhir
Tahun 1949 sistem pembinaan keolahragaan di
indonesia.
* Keolahragaan dilingkungan sekolah di bina
langsung oleh pemerintah
* Keolahragaan dilingkungan masyarakat
di bina oleh masyarakat sendiri dengan
bimbingan dan pengawasan oleh
Pemerintah
* Keolahragaan dilingkungan sekolah
pelaksanaan Pengaturan, Pengurusan dan
Pembinaan langsung oleh Pemerintah.
6). Disamping Upaya Peningkatan Fisik dan
Mental Bangsa Indonesia di Masyarakat Juga di
Tingkatkan Mutu Prestasi Olahraga, Terutama di
Porum Internasional.
Kemudian indonesia dapat mengikuti
Olimpiade XVI di Melbourne Tahun 1956 dan
Olimpiade XVII di Roma pada Tahun 1960 . Dan
di Tokyo Indonesia tidak dapat mengikuti
Olimpiade karena di Skors oleh IOC. Namun
pada Olimpiade berikutnya Indonesia sudah
mengikuti karena dapat ditrima kembali oleh
anggota.
7). Mengikat Akan Keputusan Asian Games
Federatioan Dr.ryotaru azume Pada Upacara
Penutupan Asian Games IV di Jakarta 1962. Untuk
bertujuan membangun bangsa maka pada tahun 1962
dengan keputusan Presiden No.131 tahun 1962
dibentuk Departemen Olahraga yang diberi tugas
pokok untuk mengatur, mengkondisikan,
mengawasinya, membimbing dan menyelenggarakan.
Semua kegiatan dan usaha olahraga

Pendidikan ahli-ahli olahraga

Pembangunan, penggunaan dan pemeliharaan


lapangan
 Pembangunan industri Nasional alat-alat
Olahraga
Pengiriman Olahraga dan Tim Olahraga serta
ahli-ahli Olahraga.
Pendidikan atau Riset di bidang Olahraga
dan penyelanggaraan usaha-usaha di bidang
sport medicine.
Persiapan penyelenggaraan Asian Games IV
di Jakarta.
Kegiatan usaha-usaha lain di bidan olahraga
baik yang bersifat Nasional atau Internasional.
8).PON 1 1948 di Solo Merupakan Rangsangan Bagi
Para Mahasiswa di Yogyakarta Untuk Mengadakan
Pekan Olahraga Antar Perguruan Tinggi.
Demikian contoh tabel POM di Yogyakarta
yang disusul dengan POM :
POM II tanggal 12-19 okt 1952 (Jakarta)

POM III tanggal 17-24 Juni 1956 (Bandung)

POM IV tanggal 20-27 Juli 1958 (Yogyakarta)

POM V tanggal 23-30 juli 1960 (Medan)

POM VI tanggal 29 jun-5 jul 1962 (Surabaya)

POM I tanggal 19-26 Des 1951 (Yogyakarta)

POM VII tanggal 1-10 Sep 1965 (Jakarta)


9). Sementara itu pada Tahun 1958 Indonesia
dapat merebut Thomas Cup Lambang
Supremasi Olahraga Bulutangkis pada Tahun
1961 Pemerintah Membentuk KOGOR
(Komando Guru Olahraga) untuk menjamin
berhasilnya Asian Games IV 1962 dan akhirnya
terbukti memang Indonesia telah sukses dalam
menyelenggarakan maupun meningkatkan
prestasi Atletnya. Di daerah juga dibentuk
KOGORDA. Serta KOI daerah turut
dipergerakan guna mensukseskan Asian Games
IV.
10). Tahun 1961-1963 Merupakan masa di masa
Olahraga Indonesia dapat menunjukan
kemampuan di lingkungan Olahraga
Internasional singkatnya Kepres 79/1961 Pada
dasarnya bertujuan untuk :
~ Mengerahkan segala dan daya untuk olahraga
~ Menggerakkan Olahraga secara kepemimpinan
dan berencana
~Membangun bangsa dan manusia Indonesia
baru
Ada beberapa hal yang penting dalam
menggalakan Olahraga, dewan Asian Games
antara lain menggariskan dasar tujuan gerakan
olahraga :
Dasar dan tujuan gerakan olahraga di Indonesia

Cita-cita Nasional yang meliputi bidang Politi,


Sosial, Ekonomi, Cultural meletakkan kepada
semua alat perjuangan satu kewajiban supaya
mengabdikan segala kekuatannya membentuk
masyarakat adil dan makmur.
Cita- cita Internasional bertujuan membangun
dunia baru meletakkan kewajiban kepada seluruh
bangsa Indonesia. Dalam olahraga ini dapat
memberikan sumbangan untuk :
I. Menimbulkan simpati dunia terhadap
Indonesia dengan prestasi-prestasi olahraga
yang penting
II. Membangkitkan rasa persahabatan dengan
Sikap dan Budi yang penuh jiwa gotong
royong dan semngat perdamaian
11). Pada Tahun 1964 Indonesia membentuk
DORI (Dewan Olahraga Indonesia). Sebagai ganti
KOGOR. DORI ternyata tidak sesuai apa dengan
kehendak masyarakat Indonesia dan pada tanggal
31 Des 1967 terbentuklah Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI).
12). KONI yang dibentuk berdasarkan
musyawarah antara Organisasi-organisasi induk
cabang olahraga pada bulan September 1966 di
Jakarta.
13). Dalam melaksanakan tugasnya tersebut
Komite Olahraga Nasional Indonesia senantiasa
berhubung erat dengan pemerintah serta
mengikuti petunjuk-petunjuk dari pemerintah
melalui menteri pendidikan dan kebudayaan.

B. ANALISIS PERKEMBANGAN OLAHRAGA


PADA ZAMAN ORDE BARU.
Zaman Orde Baru merupakan babak baru
dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia,
demikian juga dalam perkembangan olahraga
Indonesia.
Beberapa peristiwa pada Zaman Orde Baru:
1). Departemen Olahraga dibubarkan pada tahun
1966 dan setelah itu olahraga di usahakan pada
proporsi yang sebenarnya.
Tujuan olahraga dalam fase ini:
Untuk mengambil bagian dalam pembangunan
dan Modernisasi Bangsa dan Negara dengan
segala aspek-aspeknya dan berdasarkan UUD
1945.
a. Mempertinggi Mental, Moral, Budipekerti dan
Memperkuat keyakinan beragama
b. Mempertinggi Kecapakan dan Ketrampilan
c. Memperkembangkan Fisik yang kuat dan Sehat.
Adapun Sistem Pembinaan Olahraga di
Indonesia antara lain:
 Pemerintah tetap sebagai penanggung jawab
Olahraga di Indonesia
 Dengan ketentuan ini maka terdapat Badan
Pembina atau Gerakan Olahraga
 Adanya kesatuan Falsafah dan Pengertian yang
sama tentang Olahraga secara kesatuan
Pemimpin dan kesatuan Usaha.
Gerakan Olahraga di Indonesia sesuai dengan
Tujuannya meluas merata kepada seluruh Lapisan
Masyarakat.
Masyarakat tani, Nelayan dan Pekerja lain dalam
masyarakat pedesaan
Anak-anak Sekolah Dasar, Pelajar SMA dan
Mahasiswa
Golongan Rakyat yang bertugas dalam Bidang
Pertahanan dan Keamanan (ABRI)
Golongan Pegawai, Pegawai Pemerintah dan
Swasta
Golongan Wanita

Golongan Tuna dalam, seperti penderita Cacat,


Para Narapidana.
Kapres No. 25 Tahun 1983 dimana antara lain
ditetapkan Kedudukan tugas pokok dan fungsi
Mentri Negara Pemuda dan Olahraga, antara lain:
^ Mempersiapkan perumusan kebijaksanaan
Pemerintah
^ Merencanakan segala sesuatu secara teratur dan
menyeluruh
^ Mengkordinasikan kegiatan di bidang generasi
muda dan Olahraga sebagai Instansi Pemerintah
baik di Pusat maupun di Daerah
^ Mengkordinasikan kegiatan Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI), dan Yayasan/
Lembaga-Lembaga Olahraga lainnya.
^ Mengkordinasikan kegiatan Pembinaan yang tata
caranya di atur oleh Menpora
^ Menyampaikan kepada Presiden laporan dan Bahan
keterangan serta saran-saran.
2). Dalam Garis Besar Haluan Negara (TAMP
No.II/MPR/1983,Bab IV). Disebut :
“ Pendidikan Jasmani dan Olahraga mungkin perlu
ditingkatkan dan Masyarakat sebagai cara Pembinaan
Kesehatan Jasmani dan Rohani Setiap anggota
masyarakat. Dan perlu ditingkatkan usaha-usaha
pembinaan meningkatkan Prestasi dalam berbagai
Bidang Olahraga. Untuk itu perlu ditingkatkan
kemampuan Prasana dan Sarana pendidikan Jasmani
Rohani dan Olahraga termasuk para Pendidik, Pelatih,
dan Penggeraknya untuk Memasyarakatkan Olahraga
dan Mengolahragakan Masyarakat”.
Sesuai dengan Kedudukan Tugas Pokok dan
Kerja Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
(MENPORA).
Beberapa langkah dalam membenahi Keolahragaan di
Indonesia, antara lain:
Keputusan Presiden No. 17/1974 mengenai jam Krida
Olahraga Pegawai Negeri Sipil, Karyawan, Pengusaha,
Pelajar dan Mahasiswa
Sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia
tanggal 19 September 1984 maka diselenggarakan
kegiatan Olahraga diseluruh Tanah air sebagai hari
Olahraga Nasional.
Pemerintah memperbaharui Kepres No. 57 Thn 1967
dengan Kepres No. 43 Thn 1984 mengenai Kedudukan
dan Tugas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
Olahraga Profesional juga di tata kembali untuk
meningkatkan Prestasi Olahraga di Indonesia
Dalam rangka memberikan dorongan untuk
mencapai Prestasi setinggi-tingginya
Untuk lebih memantapkan kegiatan usaha
Keolahragaan.
Adapun Keputusan Surat Menpora dan Menteri
P&K dalam Pengolahan, yaitu:
1]. Pendidikan Jasmani dan Olahraga
2]. Lembaga Pendidikan
Guru/Pendidik/Pelatih/Peneliti dan Tenaga ahli
lain di Bidang Olahraga
3]. Kesegaran Jasmani dan Rohani
4]. Pusat Ilmiah Olahraga
5]. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
6]. PORDA, PON, SEA GAMES, ASEAN GAMES,
OLIMPIC GAMES, WORD GAMES di dalam
maupun di luar Negeri
7]. Pusat Pendidikan Latihan Pelajar cabang
Olahraga tertentu
8]. Penerapan dan Promosi Olahraga serta
Peningkatan kegiatan Olahraga dalam Masyarakat.

WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai