Sejarah
Di awal tahun 1829 SM, digelar Tailteann Games di
Festival Lugnasad. Termasuk berbagai bentuk perlombaan trek
dan lapangan.Olimpiade kuno di Yunani yang dimulai 776 SM,
selama 11 abad lamanya mempertandingkan beberapa cabang
atletik. sejarah atletik modern seperti yang dipertandingkan
hingga kini dimulai dan berkembang di Inggris pada 1154
M.Olahraga ini mengalami pasang surut sehingga akhirnya
perlombaan amatir pertama di Inggris digelar pada 1825.Baru
pada dekade 1860-an, nama atletik di Inggris mulai
mengemuka. Terutama sejak dibentuknya Amateur Athletic
Club (AAC) pada 1866 yang kemudian diubah menjadi Amateur
Athletic Association (AAA). Sementara sejarah atletik di
Indonesia perkumpulan atletik pertama kali berdiri pada 3
September 1950 di Semarang. Sekarang perkumpulan tersebut
bernama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Jauh
sebelumnya, klub-klub atletik telah berdiri sejak masa
pemerintahan Hindia Belanda di beberapa kota besar di pulau
Jawa.
Nomor – nomor
1. Jalan ( jalan cepat jarak 5 km, 10 km, 20 km, dan 50
km )
2. Lari ( Lari jarak pendek (sprint) : 100 meter (m), 200
m, dan 400 m, Lari jarak menengah : 800 m dan 1500
m, Lari jarak jauh : 3.000 m, 5.000 m, dan 10.000 m,
Lari marathon, Lari gawang 100 m, 110 m, dan 400 m
serta lari halang rintang 3.000 m )
3. Lempar ( lempar lembing, lempar cakram, martil, dan
tolak peluru )
4. Lompat ( lompat jauh, jangkit, tinggi )
( https://sport.detik.com/sport-lain/d-5280002/atletik-sejarah-cabang-olahraga-dan-
macamnya-lengkap )
Gambar
Sejarah pon
penyelenggaraan PON I di Solo pada 1948
merupakan hasil keputusan yang dibuat oleh
Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). PORI
sendiri lahir pada kongres olahraga di Solo pada 1946
dengan ketua Widodo Sastrodiningrat yang
membawahi olahraga sepak bola, bola basket,
renang, atletik, bulu tangkis, tenis, panahan, bola
keranjang, pencak silat, dan gerak jalan. Pada 1948,
PORI melalui KORI sebagai perantara, mengajukan
untuk ikut Olimpiade 1948 di London. Namun,
Indonesia gagal ambil bagian pada Olimpiade 1948
karena tidak memenuhi syarat. Alasannya, pada saat
itu berbagai organisasi induk olahraga di Indonesia
belum tergabung dalam federasi internasional.