Mitigasi Bencana Kekeringan Di Kabupaten Pelalawan, Riau Drought Disaster Mitigation in The District Pelalawan Riau
Mitigasi Bencana Kekeringan Di Kabupaten Pelalawan, Riau Drought Disaster Mitigation in The District Pelalawan Riau
1, Tahun 2016
ABSTRAK: Musim kemarau yang berkepanjangan di tahun 2015 ini berimplikasi pada
bencana kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia. Kekeringan itu juga melanda
propinsi Riau dan kondisi daerahnya dari tahun ke tahun semakin parah karena
kemarau panjang. Musim kemarau di bulan Juli 2015, sebanyak 17 kecamatan yang
tersebar di enam kabupaten dan kota di tengah Pulau Sumatera itu tidak mengalami
hujan selama lebih dari 30 hari. Keadaan ini menyebabkan bencana kekeringan dan
berdampak terhadap krisis air di lokasi tersebut serta daerah sekitarnya seperti di
kabupaten Pelalawan. Penelitian dilakukan terhadap bencana kekeringan yang terjadi
dan mitigasi yang dilakukan untuk mengatasi bencana tersebut yang dapat diterapkan di
kabupaten Pelalawan, Riau. Bencana kekeringan yang termasuk klasifikasi kekeringan
sosio-ekonomi telah terjadi di kabupaten Pelalawan berupa kekurangan sumber air,
kekeringan sumber air sungai dan kekeringan di lahan gambut. Mitigasi untuk mengatasi
bencana kekeringan dapat dilakukan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Mitigasi jangka pendek di kawasan Teknopolitan Pelalawan yaitu dengan pembuatan
sumur air tanah dalam dengan kedalaman sampai 110 meter. Sedangkan mitigasi jangka
panjang di kabupaten tersebut dengan pembangunan sekat kanal. Rekayasa teknologi
yang lebih tinggi hingga saat ini belum ada yang bisa diterapkan untuk skala nasional.
ABSTRACT: A prolonged drought in 2015 has implications for the drought in several
regions in Indonesia. The drought has also hit the provinces of Riau and environmental
conditions from year to year is getting worse by the drought. In dry season 2015, in July,
there was no rain for more than 30 days in 17 districts in six counties and cities in the
middle of Sumatera Island. This situation caused by the drought and the impact was
on the water crisis in these locations as well as in the surrounding areas of Pelalawan
Regency, Riau. Research was conducted on the drought disaster and solutions to
overcome the disaster that can be applied in Pelalawan Regency. Drought that can be
classified as socio-economic drought has occurred in Pelalawan Regency in the form of
water resources shortage, drought of the river water resources and drought in peatlands.
Mitigation that can be applied for these drought can be done in long term and short term
solutions. Short-term solution in the Teknopolitan Palalawan is by conducting groundwater
wells with depths up to 110 meters. The long-term solution in the district is the construction
of the canal bulkhead. Advanced engineering technology has not been able to be applied
on a national scale.
23
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
24
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
terjadi kesalahan dalam pemasangan saringan tahanan jenis tinggi sedangkan harga dari
(screen). Metode yang dilakukan adalah petensial diri ini menunjukan kenaikan harga,
metode tahanan jenis (resisitivity) dan metoda maka kemungkinan besar akuifer tersebut
potensial diri (self potential). Pengukuran ini mengandung kadar Cl yang tinggi. Jika harga
dilakukan dari dasar lubang bor ke permukaan tahanan jenis tinggi dan harga petensial
sumur dengan mempergunakan alat Jensen- diri menunjukkan penurunan harga, maka
Keck type BD 002. akuifer tersebut ditafsirkan sebagai air tawar.
Metode pengukuran resistivity (R) dan Pengukuran dengan metoda ini dilakukan dari
self potential (S.P) adalah sebagai berikut : dasar ke permukaan sumur bor tanpa casing
a. Tahanan jenis (resistivity) dengan menggunakan satuan miliVolt.
Metode ini digunakan untuk
mengetahui kedudukan lapisan batuan yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
berada di dalam lubang bor berdasarkan harga
tahanan jenis setiap lapisan batuan di dalam 3.1. Bencana Kekeringan Air Di
sumur bor secara langsung, juga digunakan Kabupaten Pelalawan
sebagai pembanding bagi pengukuran dengan
menggunakan metode lainnya seperti gamma Kekeringan dapat diklasifikasikan
ray dan lain-lain. Hasil pencatatan metode lebih spesifik yaitu kekeringan meteorologis,
ini untuk lapisan yang sama pada umumnya kekeringan hidrologis, kekeringan pertanian,
merupakan kebalikan dari hasil metode kekeringan sosial ekonomi dan kekeringan
gamma, artinya lapisan yang pada umumnya ekologi. Pada penelitian ini yang akan dibahas
bertahanan jenis tinggi, mempunyai radiasi adalah kekeringan sosial ekonomi. Seperti
yang rendah, sedangkan lapisan lempung diketahui kekeringan ini terjadi berhubungan
yang pada umumnya bertahanan jenis rendah dengan berkurangnya pasokan komoditi
mempunyai radiasi gamma yang tinggi. Pada yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal
dasarnya metode ini adalah sama dengan sebagai akibat dari terjadinya kekeringan
cara penyelidikan resistivity di permukaan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
tanah, perbedaannya terletak pada susunan Kekeringan sosio-ekonomi terjadi ketika
elektroda-elektroda arus dan potensial dimana permintaan untuk sosial-ekonomi yang baik
pada penampang sumur bor susunan elektroda (pembangkit listrik tenaga air, air, tanaman,
berada dalam sumur yang terbuka (tidak ternak) melebihi pasokan karena cuaca terkait
tertutup pipa casing). Pengukuran dengan kekurangan pasokan (Wilhite dan Glanz,
metode ini dilakukan dari permukaan ke dasar 1985). Bencana kekeringan yang terjadi di
sumur bor atau sebaliknya. Hasil pengukuran Kabupaten Pelalawan adalah kekekurangan
yang digunakan, dilakukan dari dasar ke sumber air, kekeringan sumber air sungai dan
permukaan sumur bor, karena memberikan kekeringan di lahan gambut.
hasil yang lebih baik. Satuan yang digunakan
pada metoda ini adalah Ohm-meter. 3.1.1. Kekurangan Sumber Air Bersih
b. Potensial diri atau self potential
(S.P) Masyarakat Kelurahan Sorek Satu,
Prinsip dari metode ini adalah untuk Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten
mengetahui harga potensial yang ditimbulkan Pelalawan, Riau yang biasanya menggunakan
oleh batuan itu sendiri. Penyelidikan dengan sumber air bersih dari sumur gali, pada musim
menggunakan metode ini adalah untuk kemarau kondisi sumber air ini mengalami
membedakan akuifer-akuifer yang asin dan yang kekeringan. Penduduk terpaksa mengambil air
tawar. Hasil pengukuran dengan menggunakan seadanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-
metode ini kemudian dibandingkan dengan hari seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.
hasil pengukuran tahanan jenis. Apabila harga Selain itu sumber air sungai juga berkurang
25
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
dan air yang disediakan dari PAM juga tidak gambar 2. Dalam hal ini debit air yang minim
mengalir. Untuk memenuhi kebutuhan air saat ini tak mampu menggerakkan turbin.
penduduk mengambil air dari desa tetangga Akibatnya tidak ada distribusi listrik untuk
yang masih terdapat sumber air bersih dan masayarakat dan ini menyebabkan kerugian
membeli air bersih galon. Pengeluaran untuk yang sangat besar.
membayar air galon pada saat itu sekitar
Rp. 70.000 per 1.000 liternya (Farikhin, 2015).
26
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
27
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
28
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
membuat proyek yang bernama Integrated dam tidak digenangi air, Pembendungan
Swamp Development Project (ISDP) kanal dapat menaikkan ketinggian air di lahan
atau pembangunan daerah rawa secara gambut sehingga mencegah lahan gambut
menyeluruh yang dibiayai oleh Bank Dunia. menjadi kering. Penyekatan parit atau saluran
Belasan kanal untuk irigasi dan transportasi dalam hal ini adalah kegiatan-kegiatan yang
dibangun membelah desa, memotong kontur bertujuan untuk menahan air di dalam parit
tanpa kajian yang tepat. Kanalisasi yang tidak atau saluran dengan membuat sekat di
memperhitungkan dampak lingkungan, rentan dalamnya. Sekat ini segera akan dibangun di
menyebabkan lahan gambut menjadi kering daerah lainnya seperti di Pulang Pisau.
sehingga sulit menyerap air kembali. Gambut Untuk melaksanakan kegiatan
yang mengering itu memiliki karakteristik penyekatan parit atau saluran di suatu lokasi,
berbobot ringan, strukturnya lepas-lepas tipe atau jenis sekat yang akan dipakai sangat
seperti pasir, sulit ditanami tumbuhan, dan tergantung pada kondisi biofisik lapangan yang
mudah terbakar (Suryadiputra, 2005). ada. Namun paling tidak ada 4 jenis sekat
Oleh karena itu mitigasi ditujukan agar yang dapat diusulkan untuk digunakan yaitu
kerusakan dan kekeringan bisa ditangani sekat papan,sekat dengan bahan pengisi yang
dengan baik. Diantara mitigasi tersebut adalah dapat dilihat pada gambar 4, sekat plastik dan
dilakukan dengan pembangunan waduk, sekat geser. Berikut ini akan diuraikan sekat
pengelolaan Daerah Aliran Sungai, hingga dengan bahan pengisi yang banyak digunakan
mencakup konservasi tanah dan air. Upaya masyarakat yang terdapat pada gambar 4.
lain agar tidak terjadinya kekeringan di lahan Selain itu juga disampaikan teknik pemompaan
gambut adalah dengan rehabilitasi. Rehabilitasi air dari sungai ke lahan gambut (Suryadiputra,
lahan gambut lebih sulit dibandingkan lahan 2005).
lainnya.
Konservasi tanah dan air dapat
dilakukan dengan sistem pengelolaan tata
air gambut. Salah satu cara dari sistem
ini yang telah diterapkan di Kabupaten
Pelalawan adalah pembangunan sekat kanal.
Pembangunan sekat kanal sudah dilakukan
oleh perusahaan kelapa sawit RAPP. Sekat
kanal ini merupakan sistem kanal ekohidro ini
murah dan mudah serta tidak perlu memerlukan
biaya besar. Sejumlah proyek pembangunan
sekat kanal ditangani sama dengan proyek
infrastruktur lain, semacam pembangunan
jalan atau jembatan. Tetapi pada penerapan
sekat kanal perlu ada koordinasi dengan Dengan adanya penyekatan saluran
lingkungan sekitarnya agar fungsinya optimal. atau parit di lahan gambut akan menyebabkan
Pembangunan sekat kanal ini juga air gambut tidak terlepas ke sungai atau ke
merupakan sistem water control. Artinya, lokasi lain disekitarnya sehingga gambut akan
pada musim kemarau aliran air dihentikan tetap dapat dipertahankan sebagai suatu
dan air tetap berada pada kanal jadi dapat ekosistem lahan basah sebagaimana sifatnya
menjadi penampung air saat musim kemarau semula. Di Kalimantan Tengah kegiatan
berlangsung. Jika hujan, aliran air dibuka penyekatan dikenal pula dengan sebutan
kembali, namun, air tersebut tidak membanjiri menabat (dari kata dasar TABAT), sedangkan
daerah masyarakat. Dam dibuat lebih tinggi di Sumatera disebut menebat (kata dasar
setengah meter dari kanal. Tujuannya agar TEBAT). Jadi dalam hal ini menyekat parit atau
29
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
Gambar 4. Sekat isi dari bahan papan kayu Pembuatan sekat kanal yang terdiri
(Stoneman dan Brooks, 1997). atas tutup saluran-saluran dengan di lahan
gambut dapat dilihat pada gambar 6. Peatland
saluran bukan berarti bahwa seluruh volume Water Management RAPP, berupa sekat kanal
parit atau saluran ditimbun kembali. yang ditinjau Bupati Pulang Pisau, Provinsi
Dimensi ukuran fisik parit atau Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo dapat
saluran (meliputi: panjang, lebar, kedalaman, dilihat pada gambar 7 (tribunpekanbaru.com,
jarak antar parit) penting diketahui untuk 2016). Dalam aplikasinya sekat ini kadang-
menetapkan jenis dan banyaknya materi/ kadang tidak optimal manfaatnya karena ada
bahan penyekat yang akan digunakan. beberapa permasalahan. Sebagai contoh
Disamping itu, kemiringan lahan juga harus adalah sekat kanal yang berlokasi di Riau,
diketahui untuk menentukan berapa banyak banyak pemegang konsesi lahan yang
jumlah sekat yang akan dibangun pada ruas menahan air di kawasannya, sehingga kanal-
parit atau saluran. Makin miring atau curam kanal yang berlokasi di lingkungan masyarakat
suatu parit atau saluran pada lahan gambut, yang membutuhkan air keadaannya tetap
maka jumlah sekat yang akan dibangun kering.
semakin banyak Ada 4 jenis sekat yang dapat
diusulkan untuk digunakan yaitu sekat papan,
sekat dengan bahan pengisi, sekat plastik dan
sekat geser.
Air dalam ekosistem lahan gambut
merupakan komponen yang vital. Sehingga
pengaturan atau pemberian air pada lahan
gambut yang telah dibangun tanggul dalam Gambar 6. Tabat/ tutup saluran - saluran
rangka mencegah kekeringan dapat dilakukan di lahan gambut sebelum musim
melalui pemompaan seperti yang dilihat pada kemarau dan pintu saluran.
gambar 5. Pemompaan dapat dilakukan dari
suatu reservoir, seperti danau, sungai dan lain- Pemerintah dalam hal ini seharusnya
lainnya lalu dialirkan ke lahan gambut untuk juga turut mendorong perusahaan semacam
menaikkan tinggi muka air tanah sesuai yang ini untuk berbagi air. Karena tujuan pembuatan
dikehendaki. Kemudian, tinggi muka air tanah sekat kanal adalah membasahi kembali lahan
di lahan gambut ini dapat dikendalikan dengan gambut, bukan sekadar membangun dam-dam
membuat saluran pembuangan atau spillway itu. Karena kalau dam dibangun sementara air
(berupa parit kecil atau dengan pipa PVC) dan tidak ada berarti mitigasi mengatasi kekeringan
diarahkan ke tempat lain yang letaknya lebih tidak berhasil.
rendah (Stoneman dan Brooks, 1997).
30
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016
31