Anda di halaman 1dari 13

ANGGARAN DASAR

MAJELIS ADAT, SENI DAN BUDAYA KAMPUNG


“MAYANG”

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Lembaga ini bernama Majelis Adat dan Budaya Kampong yang selanjutnya disingkat dan
disebut “MAYANG”.
2. MAYANG berkedudukan di Desa Gelik Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas.
3. MAYANG dapat membuka Kantor Cabang atau Perwakilan di tempat lain baik di dalam
maupun di luar wilayah Desa Gelik Kecamatan Selakau Timur berdasarkan Keputusan
Pengurus dengan persetujuan Pembina dan Penasehat.

BAB II
WAKTU DAN LAMANYA BERDIRI
Pasal 2
1. MAYANG berdiri secara yuridis pada hari tanggal dan waktu ditetapkannya KEPUTUSAN
TENTANG PEMBENTUKAN MAJELIS ADAT, SENI DAN BUDAYA KAMPUNG (MAYANG).
2. MAYANG didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas lamanya .

BAB III
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Azas
MAYANG berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta Peraturan Perundan
undangan yang berlaku, serta menjunjung tinggi Nilai-nilai Agama Islam, Nilai-nilai Tradisi,
Adat serta Seni dan Budaya yang hidup dalam Masyarakat.
Pasal 4
Maksud
1. Mengangkat Harkat dan Martabat Masyarakat Desa Gelik serta bertaqwa kepada Allah
SWT.
2. Berpastisipasi dalam pembangunan, khususnya dalam menggali dan mengembangkan
sumber daya alam dan sumber daya manusia melalui usaha-usaha yang teratur, terencana
dan berkesinambungan dalam Bidang Adat Istiadat, Seni dan Budaya Masyarakat serta
Kreatifitas dan Inovasi masyarakat Desa Gelik.
Pasal 5
Tujuan
1. Melestarikan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai adat istiadat serta seni budaya
masyarakat melayu secara umum dan adat istiadat serta seni budaya masyarakat Desa
Gelik khususnya.
2. Memperkenalkan adat istiadat dan seni budaya masyarakat Desa Gelik kepada generasi
muda melalui sanggar-sanggar kesenian, event-event seni budaya tradisonal dan
pagelaran kreatifitas.
3. Mendorong terciptanya generasi yang berkompetensi dan berprestasi dalam bidang
kesenian, kebudayaan dan kreatifitas.
4. Membina dan memelihara tradisi adat dan seni budaya masyarakat serta nilai-nilai sosial
kemasyarakatan yang terkandung didalamnya.
5. Mempererat silahturahmi antar masyarakat multi generasi.
6. Mendayagunakan kegiatan kebudayaan sebagai motor pendorong ekonomi masyarakat.
7. Menjalin kerja sama dan kemitraan dengan organisasi dan lembaga lainnya.
`
BAB IV
KEGIATAN, USAHA DAN KEKAYAAN
Pasal 6
Kegiatan
Ruang lingkup dan objek kegiatan MAYANG adalah :
1. Dalam Bidang Tradisi, Adat, seni dan Budaya meliputi segala upaya/kegiatan yang
berhubungan dengan adat dan kebiasaan yang terpelihara serta kegiatan seni budaya yang
berkembang di dalam masyarakat.
2. Dalam Bidang Sosial meliputi kegiatan yang membangkitkan serta menunjukkan semangat
kekeluargaan, kebersamaan dan gotong royong.
3. Membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga lainnya untuk mendukung tujuan
MAYANG.
Pasal 7
Usaha
Usaha yang dimaksud adalah :
1. Mendirikan dan membentuk sanggar-sanggar seni budaya untuk menunjang pencapaian
maksud dan tujuan MAYANG.
2. Melakukan tindakan yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan
pencapaian tujuan MAYANG.
Pasal 8
Kekayaan
1. Adat Istiadat dan seni budaya Masyarakat Desa Gelik serta apapun yang dihasilkan dari
kegiatannya adalah bentuk kekayaan yang tidak terpisahkan dalam MAYANG.
2. Keuangan MAYANG diperoleh dari :
a. Iuran anggota
b. Anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah;
c. Sumbangan dan bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat;
d. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan Peraturan dan Perundang undangan
yang berlaku.
3. Pengelolaan kekayaan dan keuangan MAYANG dilakukan secara tertib dan transparan serta
dapat dipertangung jawabkan.

BAB V
KELEMBAGAAN MAYANG
Pasal 9
1. MAYANG memiliki lambang sebagai Identitas Kelembagaan yang terperinci dalam Anggaran
Rumah Tangga Lembaga.
2. MAYANG mempunyai organ kelembagaan yang terdiri dari :
a. Majelis Pembina;
b. Majelis Penasehat;
c. Majelis Pengurus;

BAB V
ORGAN KELEMBAGAAN MAYANG
Pasal 10
Pembina
Dewan Pembina MAYANG bersifat otomatis yang terbentuk dari struktur kepala wilayah
pemerintahan.

Pasal 11
Penasehat
1. Dewan Penasehat adalah Organ Lembaga yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada Pengurus.
2. Dewan Penasehat diambil dari Tokoh-tokoh Masyarakat dan Pemuka Adat.
Pasal 12
Wewenang Penasehat dan Pembina
Kewenangan Dewan Pembina dan Dewan Penasehat meliputi :
1. Memberikan pertimbangan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
2. Memberikan pertimbangan dalam pengangkatan dan pemberhentian Anggota Pengurus.
3. Memberikan pertimbangan dan masukan dalam merumuskan kebijakan umum serta
kegiatan-kegiatan MAYANG.
Pasal 13
Pengurus
1. Pengurus adalah organ yang melaksanakan kepengurusan MAYANG yang sekurang-
kurangnya terdiri dari :
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Wakil Ketua;
c. Seorang Sekretaris;
d. Seorang Bendahara dan;
e. Seksi-seksi.
2. Yang dapat menjadi pengurus adalah orang perseorangan yang mampu melakukan
perbuatan yang dapat mencapai tujuan MAYANG.
Pasal 14
Keanggotaan Dan Masa Jabatan Pengurus
1. Pengurus dibentuk dalam Keputusan Rapat MAYANG untuk jangka waktu selama
3 (tiga) tahun yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa atau Instansi lainnya dan
dapat diangkat kembali untuk masa jabatan selanjutnya.
2. Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum pengunduran dirinya.
3. Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Penasehat dan Pembina.
4. Keangotaan Pengurus berakhir karena:
a. Meniggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam
dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Lembaga;
e. Masa Jabatan berakhir;
f. Tidak aktif secara berturut turut 2 (dua) tahun.;
5. Dalam hal terjadinya kekosongan struktur kepengurusan, maka dalam jangka waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari, sejak terjadi kekosongan tersebut, MAYANG harus
menyelenggarakan Musyawarah Khusus untuk mengangkat pengurus baru;
6. Musyawarah Khusus wajib menyertakan Dewan Pembina dan Dewan Penesehat.
Pasal 15
Tugas dan Wewenang Pengurus
1. Pengurus bertanggungjawab penuh atas seluruh kegiatan MAYANG;
2. Pengurus wajib menyusun Program Kerja dan Rancangan Anggaran Tahunan MAYANG
untuk disahkan oleh Penasehat dan Pembina dan disetujui Kepala Desa;
3. Pengurus berhak dan berkewajiban mewakili MAYANG didalam dan diluar pengadilan
untuk segala hal dan kejadian dengan atas nama kelembagaan;
4. Pengurus tidak berwenang mewakili MAYANG dalam hal :
a. Mengikat MAYANG sebagai penjamin utang;
b. Membebani kekayaan MAYANG untuk kepentingan pribadi dan pihak lain.
Pasal 16
Seksi - Seksi
1. Seksi-seksi adalah sub organ kelembagaan MAYANG yang ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan dan ruang lingkup kelembagaan;
2. Keanggotaan Seksi-seksi terdiri dari satu orang atau lebih anggota dan dipimpin oleh
seorang koordinator yang merangkap anggota.
Pasal 17
Pelaksana Kegiatan Lembaga
1. Pelaksana Kegiatan MAYANG diangkat untuk melaksanakan program kegiatan MAYANG
yang telah ditetapkan;
2. Pelaksana Kegiatan MAYANG bertanggung jawab kepada Majelis Pengurus.

BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 18
Musyawarah Besar
1. Musyawarah Besar merupakan rapat akbar yang dilakukan hanya sekali dalam satu periode
kepengurusan;
2. Musyawarah Besar dilakukan untuk memilih dan membentuk kepengurusan baru;
3. Merupakan Ruang pertanggungjawaban kinerja Pengurus selama masa bhakti yang telah
berjalan.
Pasal 19
Musyawarah Khusus
Musyawarah Khusus hanya dapat dilakukan jika terjadi hal-hal yang bersifat darurat dalam
kelembagaan MAYANG.
Pasal 20
Rapat Pengurus
Rapat Pengurus terdiri dari :
1. Rapat Dewan Pengurus;
2. Rapat Pimpinan;
3. Rapat Kerja;
4. Rapat Gabungan.
Pasal 21
Kuorum dan Putusan Rapat
1. Rapat lembaga dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah anggota penguruslembaga
2. Hasil keputusan rapat dapat dinyatakan sah apabila di setujui oleh paling sedikit 50+1 dari
jumlah peserta yang hadir.
3. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak tercapai, maka dapat
dilakukan rapat lanjutan.
4. Setiap Rapat dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk pengesahannya ditandatangani oleh
Ketua Rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengurus atau anggota Penasehat/Pembina yang
ditunjuk oleh Rapat.
5. Keputusan yang diambil dalam rapat lembaga adalah keputusan lembaga yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh organ lembaga.

BAB VII
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 22
Tahun Buku
1. Tahun Buku Lembaga adalah tahun almanak.
2. Pengurus diwajibkan membuat Pembukuan yang tertib dan rapi mengenai inventarisasi
kegiatan, inventarisasi aset aset, dan inventarisasi keuangan kelembagaan, yang harus
disahkan oleh Rapat Gabungan.
3. Untuk pertama kalinya Tahun Buku Lembaga dimulai pada tanggal dari Akta
Pendirian/Pengesahan Lembaga dan ditutup tanggal 31 Desember ( tiga puluh satu
Desember) tahun Akta Pendirian disahkan.
4. Untuk Tahun Buku Lembaga selanjutnya dimulai dari tanggal 1 Januari hingga tanggal 31
Desember tahun berikutnya.

Pasal 23
Laporan Tahunan
1. Majelis Pengurus wajib menyusun secara tertulis Laporan Tahunan paling lambat 5 (lima)
bulan setelah berakhirnya Tahun Buku lembaga
2. Laporan Tahunan memuat sekurang-kurangnya :
a. Laporan Keadaan dan Kegiatan Lembaga selama Tahun Buku yang lalu serta hasil yang
telah dicapai;
b. Laporan Keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir priode, laporan
aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan keuangan;
3. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh Ketua dan Bendahara yang disampaikan pada
Rapat Pengurus.

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 24
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan dalam Musyawarah Besar.
2. Keputusan diambil berdsarkan musyawarah untuk mufakat.
3. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan tujuan MAYANG.
BAB IX
PEMBUBARAN
Pasal 25
1. Pembubaran MAYANG hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar atau Musyawarah
khusus yang diadakan untuk itu;
2. Apabila terjadi pembubaran MAYANG, maka pemanfaatan harta kekayaan milik MAYANG
dipututskan Dalam Musyawarah Besar atau Musyawarah Khusus.

BAB X
PENUTUP

Pasal 26
Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam anggaran Dasar ini dapat
diputuskan oleh Musyawarah Besar atau Musyawarah Khusus dan apabila dianggap perlu
dapat diatur dalam Aturan Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
Pasal 27
Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
MAJELIS ADAT, SENI DAN BUDAYA KAMPUNG
“MAYANG”
BAB I
NAMA, LAMBANG, MOTTO
Pasal 1
Lembaga ini diberi nama MAJELIS ADAT, SENI DAN BUDAYA KAMPUNG yang disingkat dan
selanjutnya disebut MAYANG.
Pasal 2
Lambang MAYANG

Pasal 3
Makna dan Arti Lambang
1. Makna Lambang MAYANG :
a. Lingkaran biru dengan cahaya putih ditengah bermakna menjunjung tinggi nilai adat,
seni dan budaya kampung.
b. Bintang bermakna ketinggian cita-cita untuk memelihara dan melestarikan adat, seni
dan budaya kampung.
c. Kelopak daun hijau bermakna kesuburan alam kampung.
d. Ketupat bermakna adat istiadat yang lestari dan terpelihara di kampung.
e. Alu kayu bermakna seni dan budaya yang lestari dan terpelihara dikampung.
f. Lambang Kerajaan Sambas bermakna adat, seni dan budaya yang berorientasi adat, seni
dan budaya masyarakat melayu Sambas.
g. Tulisan MAJELIS ADAT, SENI DAN BUDAYA KAMPUNG adalah Nama Lembaga,
h. MAYANG adalah singkatan dari : Majelis Adat, Seni dan Budaya Kampung.
2. Arti Lambang MAYANG :
MAJELIS ADAT, SENI DAN BUDAYA KAMPUNG (MAYANG) adalah sebuah wadah organisasi
yang dilandasi sikap menjunjung tinggi nilai-nilai adat, seni dan budaya yang hidup dalam
masyarakat serta bercita-cita menjaga dan melestarikan nilai-nilai tersebut sehingga dapat
menjadi sumberdaya yang optimal untuk membangun masyarakat dan lingkungannya.

Pasal 4
MOTTO
“Karena Adat kita Beradab, Karena Budaya kita Berjaya”
BAB II
KEANGGOTAAN DAN SATUAN ANGGOTA
Pasal 5
Keanggotaan
Jenis Keanggotaan Majelis Adat, Seni dan Budaya Kampung (MAYANG) terdiri dari Anggota
Pasif, Anggota Aktif dan Anggota Khusus.
Pasal 6
1. Anggota pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif (keanggotaan otomatis),
yakni seluruh masyarakat desa di daerahnya;
2. Anggota aktif adalah keanggotaanya yang bersifat kader dan berusia 15 s/d 40 tahun,
karena potensi, bakat dan produktifitasnya untuk mendukung pengembanagan organisasi
dan program-programnya;
3. Anggota khusus adalah keanggotaan yang bersifat terbatas terbatas bagi kalangan
tertentu diluar kriteria keanggotaan pasif dan aktif karena kemampuan tertentu yang
dimiliki oleh seseorang yang dapat disumbangkan bagi kepentingan pengembangan
organisasi dan program-programnya;
Pasal 7
Untuk menjadi anggota lembaga harus memenuhi ketentuan–ketentuan sebagai berikut :
3. Warga Negara Indonesia.
4. Menyatakan diri secara sukarela menjadi anggota.
5. Ditetapkan dan disahkan oleh Majelis Gabungan.
Pasal 8
Satuan Anggota
Anggota lembaga terdiri dari :
1. Anggota biasa, yaitu semua anggota MAYANG yang memenuhi ketentuan pasal 6.
2. Anggota luar biasa yaitu simpatisan dan para purna anggota MAYANG.
3. Anggota kehormatan, yaitu para cendekiawan dan mereka yang dianggap telah berjasa
terhadap pelestarian adat, seni dan budaya serta pengembangan masyarakat umumnya.

BAB III
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 9
Kewajiban Anggota
1. Anggota Biasa :
a. Menghayati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
MAYANG.
b. Mentaati dan memenuhi seluruh keputusan lembaga.
c. Melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan MAYANG.
d. Membela kepentingan lembaga, manakala ada hal-hal yang akan merugikan nama
baik MAYANG.
e. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan pengembangan MAYANG.
2. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan :
Mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota biasa lainnya kecuali ayat 1.e.
Pasal 10
Hak Anggota
1. Anggota biasa berhak untuk :
a. Memperoleh perlakuan dan pelayanan yang sama dari lembaga.
b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran.
c. Mempunyai hak dipilih dan memilih.
d. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidkan dan latihan, penataran,
bimbingan dan ketermapilan dalam berorganisasi.
e. Hak-hak lain yang akan ditentukan dalam peraturan MAYANG.
2. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan :
Mempunyai hak yang sama dengna anggota biasa kecuali nayat 1.c, 1.d, dan 1.e.
3. Anggota kehilangan hak dan keanggotaannya karena :
a. Meniggal Dunia.
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis.
c. Diberhentikan.
4. Anggota dapat skorsing atau diberhentikan apabila :
a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART lembaga.
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik lembaga.
5. Keputusan Skorsing atau pemberhentian hanya dapat dilakukan dengan peringatan
terlebih dahulu, kecuali mengenai hal-hal yang luar biasa.
6. Anggota yang terkena tindakan skorsing atau pemberhentian dapat membela diri pada
forum musyawarah yang diadakan untuk itu.

BAB V
OPERASIONAL KEGIATAN KELEMBAGAAN
Pasal 12
1. Pusat Operasional Administrasi MAYANG dilakukan di Kantor Sekretariat MAYANG.
2. Operasional Administrasi dilakukan oleh Pengurus MAYANG.
Pasal 13
1. Pusat Operasional Program Kegiatan MAYANG dilakukan di Posko atau Sanggar Kegiatan
MAYANG.
2. Program Kegiatan MAYANG dilaksakan oleh Pelaksana Kegiatan MAYANG.
3. Posko atau Sanggar Kegiatan dibentuk berdasarkan kebutuhan yang tidak ditentukan
jumlah dan tempatnya.
4. Pembentukan Posko atau Sanggar Kegiatan dalam rangka pelaksanaan program
dimungkinkan sejauh tidak menyimpang dan bertentangan dengan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga MAYANG.
5. Pembentukan Posko atau Sanggar Kegiatan sebagaimana dimaksud ayat 4 tidak boleh
menyebabkan timbulnya tumpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam
tubuh MAYANG.
6. Fasilitas Posko atau Sanggar Kegiatan disesuaikan dengan progam kegiatan dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab MAYANG.

BAB VI
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 14
Hak bicara dan hak suara peserta musaywarah adalah :
1. Hak bicara hakekatnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur oleh peserta
dalam musyawarah.
2. Hak suara anggota dipergunakan dalam pengambilan keputus dan pada dasarnya dimiliki
oleh peserta.
BAB VII
SUSUNAN PENGURUS

Pasal 15
1. Majelis Pengurus MAYANG adalah badan tertinggi MAYANG.
2. Komposisi Majelis Pengurus MAYANG adalah :
MAJELIS PEMBINA : 1. CAMAT SELAKAU TIMUR
: 2. KEPALA DESA GELIK
: 3. KETUA BPD DESA GELIK
MAJELIS PENASEHAT
- Ketua : MUSLIMUN HADRAN
- Anggota 1. H. MAJI
2. PARIADI
3. YUSNIARTI
4. BUJANG ASMADI

MAJELIS PENGURUS
- Ketua : HATULISPA
1. Wakil Ketua Bidang Adat : PARLI JAMAL
2. Wakil Ketua Bidang Seni dan Budaya : PAUJI TO’IN
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi, Pemberdayaan
3.
dan Pengembangan Sumber Daya : TAUPIT
Wakil Ketua Bidang Informasi dan Teknologi
4.
Informatika : HENDRO
Wakil Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan
5.
Hubungan Antar Lembaga : SAPNI
- Sekretaris : MAHRAM
- Wakil Sekretaris : JEKY
- Bendahara : PAUJI SADI
- Devisi-Devisi ;
1. Devisi Pelestari Adat Istiadat :
- Koordinator : ARIP JAMAL
- Anggota : 1. HAMIDI
2. IPAN
3. DALLI
4. JUR’IN
5. ILLI
6. RAMLI ILON
7. SAIRAN
2. Devisi Pengembangan Seni dan Budaya :
- Koordinator : HAIRODI
- Anggota : 1. ROSADI
2. KARIMAH
3. YANDI
4. NINA HARTINI
3. Devisi Kaderisasi, Pemberdayaan dan
Pengembangan Sumber Daya
- Koordinator : SANDRA
- Anggota : 1. AHMAD DIAN
2. RATNA
3. ERMALINDA
4. ANITA, S.Pd.
5. M. ABDIANSYAH
6. YUSNITA
7. ASLAN
4. Devisi Dokumentasi, Publikasi dan IT
- Koordinator : MARHABIBI
- Anggota : 1. HERY TANARA
2. BASKORO
5. Devisi Hubungan Masyarakat dan Hubungan
Antar Lembaga
- Koordinator : MAHRUS
- Anggota : 1. SUTIARNO
2. DAMAT
- LASKAR ADAT
- Koordinator JUHDI
- Anggota 1. PANA
2. MUSTAAN
3. NAIDI
4. ANDRY
5. MUSLIMUN
6. ASPAR
7. BIDIN
8. HENDRI
9. KANDI
10. MARET
11. MORO

BAB VIII
KEWAJIBAN, TUGAS DAN WEWENANG SEKSI-SEKSI
Pasal 16
1. Setiap seksi berkewajiban dan berwewenang dalam menjaga nama baik lembaga baik di
dalam maupun diluar kelembagaan MAYANG.
2. Setiap seksi berkewajiban melaksanakan program kerja MAYANG yang telah di rencanakan
dengan penuh tanggung jawab.
3. Setiap seksi berkewajiban berkerjasasama dengan mengedepankan sikap toleransi dan asas
musyawarah/mufakat.
4. Koordinator seksi berwewenang dan berkewajiban dalam :
a. Merencakan dan Menetapkan sistem kerja sesksi dalam melaksanakan program
kegiatan MAYANG.
b. Bertindak sebagai komando lapangan dalam melaksanakan program kegiatan MAYANG.
Pasal 17
Seksi Pelestari Adat
1. Seksi Pelesatri Adat adalah seksi yang bertanggung jawab atas terlaksannya kegiatan-
kegiatan adat yag telah ditetapkan dalam program kegiatan MAYANG.
2. Kegiatan adat yang dimasudkan dalam ayat 1 adalah Nolak Bala, Berobat Kampung dan
Tradisi-tradisi lain yang masih hidup dalam masyarakat.
3. Adat dan Tradisi bertolak ukur pada kaidah dan nilai-nilai agama Islam.
Pasal 18
Seksi Pengembangan Seni dan Budaya
1.

Pasal 19
Seksi Kaderisasi, Pemberdayaan dan Pengembangan Sumber Daya

Pasal 20
Seksi Dokumentasi, Publikasi dan IT

Pasal 21
Seksi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga

Pasal 22
Seksi Akomudasi dan Perlengkapan

Pasal 23
Laskar Adat
Laskar Adat adalah bagian dari seksi-seksi yang berkewajiban :
a. Menjaga kondusifitas rangkaian kegiatan MAYANG yang sedang berlansung.
b. Memberikan pengawalan dan menjamin keamanan terhadap tamu-tamu yang diundang
dalam rangkaian kegiatan MAYANG.
c. Memegang kendali penuhterhadap situasi darurat atau kekacauan.

BAB IX
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 17
1. Iuaran Anggota diatur dalam Peraturan MAYANG
2. Hak-hak yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran dari dan untuk kelembagaan
MAYANG wajib dipertanggungjawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan dalam
peraturan MAYANG.

BAB X
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 18
1. Dewan Pengurus melalui rapat khusus membicarakan penyempurnaan Anggaran Rumah
Tangga yang selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada Musyawarah Besar Majelis
Pengurus berikutnya.
2. Penyempurnaan ART hanya dilakukan dalam Musyawarah Majelis Pengurus.
BAB X
PENUTUP
Pasal 19
1. Hal-hal yang belum diatur ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam
Peraturan MAYANG.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai