yang berisi beberapa informasi penting di dalamnya. 1. Mengidentifikasi Informasi dari Teks Informatif
Mengidentifikasi informasi artinya menjelaskan hal-hal secara
tersurat (terlihat jelas) dan tersirat (tidak terlihat jelas) pada teks. Berikut cara mengidentifikasi informasi teks informatif. a. Cermatilah teks yang dibaca atau disimak. b. Catatlah tokoh, latar, atau kejadian yang terdapat pada teks. c. Catatlah ide pokok dan pendukung pada setiap paragraf. Informasi tersirat dari sebuah teks dapat kita peroleh dengan cara menyimpulkan keseluruhan isi teks. 2. Makna Kosakata Baru Kosakata artinya perbendaharaan kata. Mengetahui makna kata-kata dalam sebuah teks merupakan hal penting agar dapat memahami keseluruhan isi teks. 3. Ide Pokok dan Ide Pendukung Ide Pokok Ide Pendukung Ide pokok adalah ide utama yang menjadi Ide pendukung merupakan pernyataan dasar dalam suatu paragraf atau teks. yang mendukung, memperjelas, atau Ide pokok disebut juga gagasan pokok menambah informasi tentang ide pokok. atau gagasan utama. Ide pokok terdapat Jumlah ide pendukung lebih dari satu pada kalimat utama setiap paragraf. kalimat. Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak ide pokok: Paragraf deduktif Ide pokok berada di awal paragraf. Paragraf induktif Ide pokok berada di akhir paragraf. Paragraf ineratif Ide pokok berada di tengah paragraf.
Cara Menemukan Ide Pokok
Baca dan simaklah seluruh teks dengan cermat. Untuk menemukan ide pokok, Periksa inti atau kalimat utama pada paragraf dibagian awal, tengah atau akhir paragaraf. Untuk menentukan ide pendukung cermati kalimat yang menjelaskan inti atau kalimat utama paragraf. B. Teks Informatif Visual
Teks informatif visual berarti teks yang
memuat diagram, tabel, atau gambar yang berisi informasi di dalamnya. 1. Mengidentifikasi Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif merupakan kalimat
yang digunakan untuk mengajak, membujuk, atau memengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan. Pada kalimat persuasi, dapat ditemukan kata-kata ajakan, seperti ayo, ayolah, mari, marilah, hendaknya, dan sebaiknya.
Spanduk ajakan 2. Kata Baku dan Tidak Baku
Kata Baku Kata Tidak Baku
Kata baku merupakan kata yang sesuai Kata tidak baku merupakan kata yang dengan kaidah berbahasa Indonesia tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Indonesia yang baik dan benar. Contoh: Contoh: Jadwal Jadual Jumat Jum’at Pikir Fikir Napas Nafas Asas Azas 3. Kalimat Efektif
Syarat kalimat efektif:
mengandung subjek dan predikat, menggunakan kata baku, dan tidak bermakna ganda atau ambigu. Contoh kalimat efektif: Kita berjalan di trotoar. Polisi mengatur lalu lintas setiap pagi. C. Teks Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya
jawab yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara dilakukan oleh penanya dan narasumber (seseorang yang memberikan informasi). 1. Membuat Pertanyaan Wawancara
Wawancara memiliki topik atau tema.
Sebelum melakukan wawancara, terlebih dahulu tentukan tema wawancara. Buatlah daftar pertanyaan wawancara. Daftar pertanyaan dapat disusun menggunakan kata tanya apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. 2.Melakukan Wawancara Sebelum melakukan wawancara, perlu membuat daftar pertanyaan sesuai topik yang akan dibahas. Hal yang perlu diperhatikan ketika wawancara: a. Bersikap santun kepada narasumber. b. Bukalah wawancara dengan kalimat pembuka seperti salam dan perkenalan diri. c. Membuat kontak mata yang normal dengan narasumber saat wawancara. d. Berbicara sesuai topik dan pertanyaan yang sudah dibuat. e. Memberikan sedikit waktu untuk narasumber memikirkan jawaban dari pertanyaan kita. f. Mendengarkan jawaban narasumber dengan saksama. g. Merespons jawaban narasumber dengan pernyataan atau pertanyaan yang berkaitan. h. Tutuplah wawancara dengan kalimat penutup, seperti terima kasih dan pamit. 3. Menulis Laporan Wawancara Laporan wawancara disusun setelah melakukan wawancara. Isi laporan hasil wawancara meliputi: a. Latar belakang b. Tujuan wawancara c. Topik wawancara d. Waktu dan tempat wawancara e. Pewawancara dan narasumber f. Hasil wawancara g. Kesimpulan wawancara