Anda di halaman 1dari 19

NAMA : HARUNATURRASYID

INSTANSI SEKOLAH : SMAN 1 MONTA


Tujuan Bukti penilaian Kegiatan belajar dan asesmen formative
(1) (2) (3)
Apa hasil yang diinginkan? Apakah bukti penilaian yang Kegiatan atau aktivitas apa yang secara bertahap dapat
Tujuan ini diturunkan dari CP/ KD harus ada untuk membantu siswa memberikan bukti penilaian dan
dokumen kurikulum dan dikaitkan dengan membuktikan bahwa siswa mencapai tujuan pembelajaran?
permasalahan yang diidentifikasi. telah mencapai/ menuju
tujuan pembelajaran? Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan guru (dan siswa)
untuk mengetahui hambatan siswa dan memantau
ketercapaian tujuan?
1. Siswa Mampu mendeskripsikan Pengembangan Instrumen  Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah
teladan pahlawan nasional dari daerah. Penilaian 1. Peserta didik dibagi ke dalam tiga kelompok belajar.
2. Siswa Mampu mendeskripsikan 2. Sesuai dengan arahan guru, peserta didik mengamati
1. Lampiran 1. Instrumen permasalahan(problem statement) yang akan dipecahkan dengan
teladan pahlawan nasional dari Penilaian Pengetahuan bahan tayangan slide yaitu tentang Sejarah tentang tokoh
kalangan bangsawan atau raja 1). Kisi-kisi penulisan Soal nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan
3. Siswa mampu mendeskripsikan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1948-1965. (TPACK
2). Butir Soal dan Saintifik- Mengamati)
teladan pahlawan nasional di bidang
3). Rubrik penilaian 3. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi
seni dan sastra
yang disampaikan dengan sopan. Saintifik- Menanya
4. Siswa dapat menulis dengan singkat 2. Lampiran 2. Instrumen
Penilaian Keterampilan: 4. Peserta didik menerima permasalahan yang diberikan oleh guru
Sejarah tentang keteladanan tokoh berkaitan dengan teladan para pahlawan nasional, berbantuan
Penilaian Presentasi LKPD yang dikerjakan berkelompok.
nasional dan daerah yang berjuang
mempertahankan keutuhan negara dan 3. Lampiran 3. Instrumen Masalah 1: Teladan Pahlawan Nasional dari Daerah
Penilaian Sikap Masalah 2 : Teladan Pahlawan Nasional dari Kalangan
bangsa Indonesia pada masa 1948- Bangsawan atau Raja.
1965. 4. Rubrik lembar observasi
Masalah 3 : Teladan Pahlawan Nasional dibidang Seni dan
5. Lampiran 4. Program Sastra.
Remedial
Guru menyampaikan tugas yang akan diselesaikan peserta didik
melalui diskusi kelompok

Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik


1. Setelah pengamatan Video di depan kelas, Peserta didik
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan terkait
dengan Teladan Pahlawan Nasional dari Daerah, Kalangan
Bangsawan, dan Dibidang Seni dan Sastra dengan dibantu oleh
guru. Critical Thinking-4C
2. Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh guru tentang
menuliskan hasil diskusi permasalahan ke dalam LKPD yang
telah dibagikan.

Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


1. Peserta didik diberikan arahan dan penguatan oleh guru
mengenai hal-hal yang didiskusikan yaitu terkait dengan
Teladan Pahlawan Nasional dari Daerah, Kalangan
Bangsawan, dan Dibidang Seni dan Sastra agar peserta
didik dapat menemukan permasalahan-permasalahan
yang muncul dalam materi Teladan Para Tokoh
Persatuan.
2. Peserta didik diberikan arahan dan dorongan oleh guru
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai baik
melalui buku paket Sejarah dan Internet yang terkait
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
yang muncul terkait dengan Teladan Para Tokoh
Persatuan. Critical Thinking-4C Saintifik –
Mengumpulkan Informasi
Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Peserta didik menyusun pelaporan hasil pemecahan masalah
secara sistematis pada LKPD dengan bimbingan guru.
Creativity-4C Saintifik-Menalar
2. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
tentang masalah yang ditemukan pada saat diskusi materi
Teladan Para Tokoh Persatuan.
3. Peserta didik menghargai pendapat teman ketika
menyampaikan pendapat atau hasil diskusi di depan kelas
sesuai dengan arahan guru. Disiplin/PPK

Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi prosespemecahan


masalah

1. Peserta didik saling mengevaluasi hasil diskusi masing-


masing kelompok dan mencari pemecahan masalah yang
muncul tentang Teladan Para Tokoh Persatuan sesuai
dengan arahan guru. Integritas/PPK

Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja yang tertuang


pada LKPD secara bergiliran. Communication-4C Saintifik-
Mengkomunikasikan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN POLITIK MASA
DEMOKRASI LIBERAL
PPG 2023

NAMA : HARUNATURRASYID

DALAM JABATAN KATEGORI II


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA
2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 1 MONTA


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Teladan Para Tokoh Persatuan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural ada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.2 Mengevaluasi peran tokoh 3.2.1 Mendeksripsikan teladan pahlawan
Nasional dan Daerah yang nasional dari daerah. (C3)
Berjuang Mempertahankan 3.2.2 Mendeskripsikan teladan pahlawan
Keutuhan Negara dan bangsa nasional dari kalangan bangsawan atau
Indonesia pada masa 1948 – raja. (C3)
1965 3.2.3 Mendeskripsikan teladan pahlawan
nasional di bidang seni dan sastra (C3)

4.2.1 Menulis dengan singkat Sejarah tentang


4.2 Menulis sejarah tentang tokoh
keteladanan tokoh nasional dan daerah
nasional dan daerah yang yang berjuang mempertahankan
berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia
keutuhan negara dan bangsa pada masa 1948-1965. (C6)
Indonesia pada masa 1948-
1965.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik (Audience) mampu mendeskripsikan (Behavior) teladan
pahlawan nasional dari daerah melalui media tayangan slide presentasi,
metode ceramah dan diskusi kelompok (Condition), dengan terperinci
(Degree). TPACK
2. Peserta didik (Audience) mengideskripsikan (Behavior) teladan pahlawan
nasional dari kalangan bangsawan atau raja melalui media tayangan slide
presentasi, metode ceramah, dan diskusi kelompok (Condition), dengan
tepat dan benar. (Degree). TPACK
3. Peserta didik (Audience) mampu mengideskripsikan (Behavior) teladan
pahlawan nasional di bidang seni dan sastra melalui media tayangan slide
presentasi, metode ceramah, dan diskusi kelompok (Condition) dengan
tepat dan benar. (Degree). TPACK
4. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok,
(Condition), peserta didik (Audience) menyajikan (Behavior tulisan
Sejarah singkat tentang keteladanan tokoh pahlawan nasional dan daerah
dalam bentuk laporan tertulis dengan tepat dan benar (Degree). PCK
D. Nilai Karakter yang Dikembangkan
 Religius
 Integritas/ Kejujuran
 Kedisiplinan
 Gotong Royong

E. Materi Pembelajaran
a. Tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia
pada masa 1948-1965.

F. Model, Metode dan Pendekatan Pembelajaran


Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Scientifik, TPACK
Metode Pembelajaran : Ceramah, Dikusi, tanya jawab, Penugasan
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

G. Media dan Bahan


1. Media Pembelajaran
a. Slide Presentasi:

2. Bahan
a. LCD.
b. Laptop.
c. Smartphone/Gawai
d. Spidol

H. Sumber Belajar

Buku Siswa : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Sejarah
Indonesia. Jakarta: Kemendikbud. https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/Sejarah-Indonesia-
Kelas-XII
I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Contoh :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
(Menit)
Pendahuluan 1) Guru melakukan pembukaan dengan
mengucapkan salam pembuka Religius/PPK
Persiapan/ 2) Guru memeriksa kesiapan,kerapian peserta didik 10 Menit
Orientasi dan kebersihan kelas. Disiplin/PPK
3) Guru mengarahkan salah satu siswa untuk
memmemanjatkan doa untuk memulai pembelajaran.
PPK: Religius, Percaya Diri
4) Guru menanyakan kondisi fisik dan psikis peserta
didik.
5) Guru mengecek kehadiran peserta didik (disiplin)
PPK

6) Guru melakukan apersepsi materi dengan


Apersepsi dan menanyakan pertanyaan pemantik “apa yang kalian
Motivasi ketahui tentang Pahlawan Nasional” kepada peserta
didik.
7) Guru memberikan motivasi peserta didik untuk lebih
fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
dengan menyuarakan yel-yel semangat
8) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang sedang berlangsung.
Communication-4C
9) Guru memberikan gambaran manfaat materi
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
Inti  Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah
1. Peserta didik dibagi ke dalam tiga kelompok belajar.
2. Sesuai dengan arahan guru, peserta didik mengamati
permasalahan(problem statement) yang akan 70 Menit
dipecahkan dengan bahan tayangan slide yaitu tentang
Sejarah tentang tokoh nasional dan daerah yang
berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa
Indonesia pada masa 1948-1965. (TPACK dan
Saintifik- Mengamati)
3. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab
mengenai materi yang disampaikan dengan sopan.
Saintifik- Menanya
4. Peserta didik menerima permasalahan yang diberikan
oleh guru berkaitan dengan teladan para pahlawan
nasional, berbantuan LKPD yang dikerjakan
berkelompok.
Masalah 1: Teladan Pahlawan Nasional dari Daerah
Masalah 2 : Teladan Pahlawan Nasional dari Kalangan
Bangsawan atau Raja.
Masalah 3 : Teladan Pahlawan Nasional dibidang Seni
dan Sastra.

Guru menyampaikan tugas yang akan diselesaikan peserta


didik melalui diskusi kelompok
Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik
1. Setelah pengamatan Video di depan kelas, Peserta
didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah yang akan
dipecahkan terkait dengan Teladan Pahlawan Nasional
dari Daerah, Kalangan Bangsawan, dan Dibidang Seni
dan Sastra dengan dibantu oleh guru. Critical
Thinking-4C
2. Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh guru
tentang menuliskan hasil diskusi permasalahan ke
dalam LKPD yang telah dibagikan.

Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan


kelompok
1. Peserta didik diberikan arahan dan penguatan
oleh guru mengenai hal-hal yang didiskusikan
yaitu terkait dengan Teladan Pahlawan
Nasional dari Daerah, Kalangan Bangsawan,
dan Dibidang Seni dan Sastra agar peserta didik
dapat menemukan permasalahan-permasalahan
yang muncul dalam materi Teladan Para Tokoh
Persatuan.
2. Peserta didik diberikan arahan dan dorongan
oleh guru untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai baik melalui buku paket Sejarah dan
Internet yang terkait untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah yang
muncul terkait dengan Teladan Para Tokoh
Persatuan. Critical Thinking-4C Saintifik –
Mengumpulkan Informasi

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


1. Peserta didik menyusun pelaporan hasil pemecahan
masalah secara sistematis pada LKPD dengan
bimbingan guru. Creativity-4C Saintifik-Menalar
2. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas tentang masalah yang ditemukan pada saat
diskusi materi Teladan Para Tokoh Persatuan.
3. Peserta didik menghargai pendapat teman ketika
menyampaikan pendapat atau hasil diskusi di depan
kelas sesuai dengan arahan guru. Disiplin/PPK

Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah

1. Peserta didik saling mengevaluasi hasil diskusi


masing-masing kelompok dan mencari
pemecahan masalah yang muncul tentang Teladan
Para Tokoh Persatuan sesuai dengan arahan guru.
Integritas/PPK

2. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja


yang tertuang pada LKPD secara bergiliran.
Communication-4C Saintifik-
Mengkomunikasikan
Penutup Evaluasi dan rencana tindak lanjut 10 Menit

1. Setelah kegiatan presentasi Hasil diskusi, guru


memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum dipahami seputaran
keteladanan dari Pahlawan Nasional
2. Guru memberikan apresiasi terhadap kinerja yang
dilakukan peserta didik dalam kegiatan diskusi dan
presentasi.
3. Guru membimbing pesertadidik melakukan refleksi
pembelajaran tentang materi Keteladan dari Pahlawan
Nasional
4. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya yaitu tentang Keteladanan Pahlawan
Nasional.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa
bersama
6. Guru memberikan salam penutup.

J. Penilaian
1. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial
a. Teknik Penilaian : tes
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi dengan skala penilaian
c. Instrumen
Lembar Observasi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Nama Siswa: ........................................ Kelas : .....................................

No. Sikap yang dinilai skor


4 3 2 1
1 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan belajar
2 Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan belajar
3 Bersyukur ketika berhasil mengerjakan tugas belajar
4 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa
5 Berinisiatif dalam bahasan memecahkan masalah.
6 Memberi pendapat dalam bahasan pemecahan masalah.
7 Membantu sejawat dalam memecahkan masalah.
8 Menggunakan pilihan kata dengan santun.
9 Menggunakan ekspresi dengan santun.
Skor yang diperoleh
Skor (skala 1 – 4)

Rubrik/ Pedoman Penskoran:


Contoh:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Pedoman Penilaian

Perhitungan skor konversi ke skala 1 – 4 menggunakan rumus:


Nilai = skor yang diperoleh/skor maksimum x 4

2. Penilaian Pengetahuan : Berbasis HOTS


a. Teknik Penilaian : Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Uraian
c. Instrumen

Contoh:
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Analisis ........................... (skor 20)


2. Bandingkan .................... (skor 30)
3. Buktikan ........................ (skor 30)

d. Pedoman Penskoran
Contoh:

No Uraian Jawaban Skor


1 a. ................................................. .............
.................................................
b. ................................................. .............
.................................................
c. ................................................. .............
.................................................
Skor maks : 20
2 a. ................................................. .............
.................................................
b. ................................................. .............
.................................................
c. ................................................. .............
.................................................
d. ................................................. .............
.................................................
Skor maks : 30
3 a. ................................................. .............
.................................................
b. ................................................. .............
.................................................
c. ................................................. .............
.................................................
Skor maks : 30

e. Penilaian

Nilai Akhir = (skor yang diperoleh/skor maksimum) x 100

3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian :(contoh: tes)
b. Bentuk Instrumen : (contoh: lembar observasi dengan skala penilaian)
c. Instrumen

Contoh:

Lampiran 2. Instrumen Penilaian Ketrampilan


 Penilaian presentasi
No Nama Siswa Menjelaskan Memvisualkan Merespon Jumlah skor
Nilai Nilai Kuantitatif
Kualitatif
Memuaskan 90-100
Baik 80-89
Cukup 70-79
Kurang Dibawah 70

Denpasar ,23 September 2022


Dosen Pembimbing Guru Pamong Peserta

I Nyoman Bayu Pramartha, Putu Adi Sanjaya, S.Pd., M.Pd Harunaturrasyid, S.Pd.
S.Pd., M.Pd.
BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH

Sekolah : SMAN 1 MONTA


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII/1
Materi Pokok : Teladan Para Tokoh Persatuan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Teladan Para Tokoh Persatuan

Harunaturrasyid, S.Pd

Tujuan Pembelajaran :
1. Mendeskripsikan Teladan Pahlawan Nasional dari Daerah
2. Mendeskripsikan Teladan Pahlawan Nasional dari Kalangan Bangsawan atau
Raja
3. Mendeskripsikan Teladan Pahlawan Nasional Dibidang Seni dan Sastra

Materi Pokok

1. Teladan Pahlawan Nasional dari Daerah Papua


a) Frans Kaisiepo ( 1921-1979)
Frans Kasiepo lahir di Biak, 10 Oktober 1921, wafat di Biak, 10 April 1979, Nama Frans Kaisiepo
diabadikan sebagai nama bandara di Biak, Papua, dan nama kapal perang korvet kelas Sigma milik TNI
AL, yaitu KRI FransKaisiepo.
Frans Kaiseipo adalah tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia
merdeka. Ia juga turut mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM) pada tanggal 10 Mei 1946. Selain itu
ia juga menjadi anggota delegasi Papua dalam Konferensi Malino di
Sulawesi Selatan, dimana ia pernah menyebut Papua sebagai Irian,
konon diambil dari bahasa Biak adalah daerah panas. Namum malah
diberinya arti “ Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands”. Dalam
konferensi ini , Frans Kaiseipo menentang pembentukan Negara
Indonesia Timur (NIT) karena tidak memasukkan Papua kedalamnya.
Tahun 1948 Kaisiepo ikut berperan dalam merancang
pemberontakan rakyat Biak melawan pemerintah kolonial Belanda.
Dan ia juga menolak menjadi ketua delegasi Nederlands Nieuw Guinea
ke Konferensi Meja Bundar (KMD) di Den Haag. Konsekuensinya atas
penolakannya ia dipekerjakan di Distrik-distrik terpencil di Papua.
Tahun 1961 ia mendirikan partai politik Irian Sebagian Indonesia (ISI)
yang menuntut penyatuan Nederlans Nieuw Guinea ke negara Republik
Indonesia. Frans Kaiseipo juga banyak membantu para tentara pejuang
Trikora saat menyerbu Papua.
Frans Kaiseipo
Pada akhir tahun 1960, Kaseipo berupaya agar Penentuan
Pendapatan Rakyat ( Pepera) bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin Papua bergabung ke
Indonesia. Proses tersebut akhirnya menetapkan Papua menjadi bagian dari negara Republik Indonesia.
Capaian utama TRIKORA adalah Perjanjian New York pada 15 Agustus 1963 yang memaksa
Belanda menyerahkan kekuasaan politis atas Irian Barat ketangan Indonesia. Melalui pengawasan PBB,
pemerintah RI berhak atas pengembangan wilayah Irian mulai 1963 - 1969 sebelum rakyat Papua
memutuskan untuk terus bergabung atau lepas dari tangan Indonesia.
Pada 1964 bisa di sebut sebagai tahun paling kritis bagi Irian. Gubernur pertama Irian, Elieser Jon
Bonay, mulai menjabat pada 1963. Pada awal 1964, Bonay membuat usulan ke PBB yang
menyatakanseparasidankemerdekaan bagi Irian Barat sekaligus menyatakan mundur dari jabatan gubernur
dan digantikan Frans Kaisiepo. Sayangnya, pengunduran diri tanpa penggantian posisi ini justru memicu
kekecewaan Bonay dan membuat nya memilih kelua rdari kampung halaman untuk bergabung, dan
selanjutnya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh, dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) di
Belanda.

Kaisiepo sendiri terus berjuang menyatukan Irian dengan RI


sesuai impian nya sejak awal dan pada 1969 impian ini terbayar dengan
masuknya Irian sebagai Propinsi paling muda di Indonesia saatitu. Pada
1972, Kaisiepo dilantik sebagai salah satu anggota MPR RI sebelum
akhirnya menjabat anggota Hakim Tertinggi Dewan Pertimbangan
Agung sejak 1973 hingga 1979.
Pada 10 April 1979, salah satu putra terbaik Irian, FransKaisiepo,
meningga ldunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Cendrawasih di Biak. Di samping anugrah Trikora, nama Kaisiepo juga
diabadikan menjadi Bandar udara di Biak.
Sultan Syarif Kasim II 2. Teladan Kepahlawanan yang berasal dari Kalangan Bangsawan
atau Raja
a) Sultan Syarif Kasim II ( 1893-1968)
Sultan Syarif Kasim II lahir di Siak Sri Indrapura tanggal 1 Desember 1893. Tengku Sulung Sayed
Kasim yang popular dipanggil Syarif Kasim. Ayahanda nya adalah sultan ke-11 yang bergelar Sultan
Asysyaidis Syarif Hasyim Abdul Djalil Syaifuddin yang memerintah selama 19 tahun yaitu dari tahun
1889 sampai dengan tahun 1908. Ibunya bernama Tengku Yuk, permaisuri kerajaan dan Sayed Kasim
mempunyai saudara se-ayah dari ibu Encik Rafeah yaitu Tengku Long Putih yang kelak bermastautin
di Singapura hingga akhir hayat nya.
Sultan Syarif Kasim II dinobatkan menjadi Raja Siak Sri Indrapura pada tahun 1915 ketika berusia 21
tahun.Ia memiliki sikap bahwa kerajaan Siak berkedudukan sejajar dengan Belanda. Berbagai
kebijakan yang ia lakukan bertentangan dengan Belanda. Ketika berita proklamasi sampai di Siak,
Sultan Syarif Kasim II segera mengirimkan surat kepada Soekarno Hatta, menyatakan kesetian dan
dukungan terhadap pemerintah RI serta menyerahkan harta senilai 13 Juta gulden untuk membantu
perjuangan RI. Kesultanan Siak pada masa itu dikenal dengan Kesultanan yang kaya, Sultan Syarif
Kasim II membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak, Tentara Keamanan Rakyat ( TKR) dan
Barisan Pemuda Republik. Ia juga segera mengadakan rapat umum di istana serta mengibarkan bendera
Merah Putih dan mengajak Raja-raja di Sumatera Timur lainnya agar turut memihak Republik. Saat
revolusi kemerdekaan pecah, Sultan aktif mensuplai bahan makanan untuk para laskar. Ia juga kembali
menyerahkan kembali 30 % harta kekayaan berupa emas kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta bagi
kepentingan perjuangan.
Ketika Van Mook, gubernur jenderal De facto Hindia Belanda, ia tetap memilih bergabung dengan
pemerintah Republik Indonesia, atas jasanya tersebut Sultan Syarif Kasim II dianugerahi gelar
Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia.
3. Teladan Pahlawan Dibidang Seni dan Sastra
a) Ismail Marzuki

Ismail Marzuki ( 1914-1958) dilahirkan 11 Mei 1914 di Jakarta,


Ismail Marzukiyang lebihdikenaldenganpanggilanMaing, Ismail
Marzuki memang berasal dari keluarga seniman.
Di usia 17 Tahun ia berhasil mengarang lagu pertamanya,
berjudul “ O Sarinah”. Tahun 1936, Ismail Marzuki masuk perkumpulan
musik Lief Java dan berkesempatan mengisi siaran musik di radio. Pada
saat inilah ia mulai menjauhkan diri dari lagu-lagu barat untuk kemudian
menciptakan lagu-lagu sendiri. Lagu-lagu yang diciptakan Ismail
Marzuki itu sangat diwarnai oleh semangat kecintaannya terhadap tanah
air. Latar belakang keluarga, pendidikan dan pergaulannyalah yang
menanamkan perasaan senasib dan sepenanggunagn terhadap
penderitaan bangsanya.
Ismail Marzuki

Pengayaan

Semasa kecil Sayed Kasim dididik dalam lingkungan Istana, dia dididik sebagaimana lazimnya adat
istiadat Raja, meliputi aspek fisik, mental, spritual atau kerohanian dan kecerdesan. Ayahnya seorang Sultan yang
kuat memegang prinsip Islam, serta berusaha meningkatkan kemakmuran Kerajaan dan kemakmuran rakyat.
Setelah Sayed Kasim berumur 12 tahun dia dikirm ke Batavia pusat pemerintahan Belanda, di Batavia dia
melanjutkan pendidikan mengenai pengetahuan Islam kepada Husein Al-Habsyi yang merupakan ulama besar.
Selain belajar mengenai ilmu hukum Islam ia juga menuntut ilmu hukum dan ketatanegaraan. Pengetahuan yang
diperolehnya tidaklah menjadikan sebagai boneka kolonial tetapi sebaliknya membuka mata hatinya untuk
menentang Belanda.

Remedial

Ismail Marzuki ( 1914-1958) dilahirkan 11 Mei 1914 di Jakarta, Ismail Marzuki yang lebih dikenal dengan
panggilan Maing, Ismail Marzuki memang berasal dari keluarga seniman.
Di usia 17 Tahun ia berhasil mengarang lagu pertamanya, berjudul “ O Sarinah”. Tahun 1936, Ismail
Marzuki masuk perkumpulan musik Lief Java dan berkesempatan mengisi siaran musik di radio. Pada saat inilah
ia mulai menjauhkan diri dari lagu-lagu barat untuk kemudian menciptakan lagu-lagu sendiri. Lagu-lagu yang
diciptakan Ismail Marzuki itu sangat diwarnai oleh semangat kecintaannya terhadap tanah air. Latar belakang
keluarga, pendidikan dan pergaulannyalah yang menanamkan perasaan senasib dan sepenanggungan terhadap
penderitaan bangsanya. Judul-judul lagi dari Ismail Marzuki antara lain adalah : Aryati, Gugur Bunga, Melati di
Tapal Batas (1947), Wanita, Rayuan Pulau Kelap, Sepasang Mata Bola (1946), Bandung Selatan di Waktu Malam
(1948), O Sarinah (1931), Keroncong Serenata, Kasim Baba, Bandaneira, Lenggang Bandung, Sampul Surat,
Karangan Bunga dari Selatan, Selamat Datang Pahlawan Muda (1949), Juwita Malam, Sabda Alam, Roselani,
Rindu Lukisan, Indonesia Pusaka.

Daftar
Pustaka

RatnaHapsari. M.Adil. 2014. Sejarah Indonesia SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga
Eko Targiyatmi, Herimanto. 2014. Sejarah Pembelajaran Interaktif. Solo. P.T.TigaSerangkai Pustaka Mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta
http://www.biografiku.com/2011/11/biografi-ismail-marzuki-sang-maestro.html
http://www.riaupos.co/800-spesial-riwayat-hidup-dan-perjuangan-sultan-syarif-kasim--.html
http://wartasejarah.blogspot.co.id/2013/07/pahlawan-nasional-frans-kaisiepo.html
Tugas yang harus di kerjakan adalah sbb:
1. Jelaskan teladan pahlawan Nasionan dari daerah Papua yaitu Frans Kaiseipo..!

2. Jelaskan teladan pahlawan Nasional dari kalangan Bangsawan atau Raja yaitu Sultan Syarif Kasim II..!

3. Jelaskan teladan pahlawan Nasionan di bidang Seni dan Sastra yaitu Ismail Marjuki..!

Tugas dikumpulkan paling lambat hari Rabu tgl 14 Oktober pukul, 00,00.
Selamat berkerja,Sekian dan Terima kasih.

Denpasar ,23 September 2022


Dosen Pembimbing Guru Pamong Peserta

I Nyoman Bayu Pramartha, Putu Adi Sanjaya, S.Pd., M.Pd Harunaturrasyid, S.Pd.
S.Pd., M.Pd.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Sekolah : SMAN 1 MONTA


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII/1
Materi Pokok : Teladan Para Tokoh Persatuan
Pertemuan ke :1

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat ;
 Siswa Mampu mendeskripsikan teladan pahlawan nasional dari daerah.
 Siswa Mampu mendeskripsikan teladan pahlawan nasional dari kalangan bangsawan atau raja
 Siswa mampu mendeskripsikan teladan pahlawan nasional di bidang seni dan sastra
 Siswa dapat menulis dengan singkat Sejarah tentang keteladanan tokoh nasional dan daerah yang
berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1948-1965.

A. IDENTITAS

NAMA : 1.

2.

3.

4.

KELAS :

Kelompok :
B. Petunjuk Kerja
1. Buatlah kelompok sesuai arahan guru
2. Amati bahan ajar dan gambar yang sudah diberikan guru
3. Bacalah LKPD ini dengan cermat dan diskusikan dengan teman
sekelompokmu.
4. Tanyakan pada guru apabila mendapat kesulitan atau
kurang jelas dalammengerjakan LKPD
5. Tuliskan jawabanmu pada LKPD ini
6. Setelah selesai mengerjakan LKPD, setiap kelompok
akanmempresentasikan hasil diskusinya
C. Pernyataan Materi

Langkah Kegiatan

1. Amatilah gambar di bawah ini :

FransKaisiepo.

Dari gambar di atas analisis keteladanan pahlawan Nasional dari Frans Kaisiepo.
1. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel 1 berikut:

Frans Kaisiepo
D. Sumber Belajar
Buku Siswa : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Sejarah Indonesia.
Jakarta: Kemendikbud. https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/Sejarah-Indonesia-Kelas-XII

Emodul : Rahman, Nansy. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia kelas XII. Jakarta :
Kemendikbud http://repositori.kemdikbud.go.id/21941/1/XII_Sejarah-Indonesia_KD-3.2_final.pdf

Jurnal : "Sejarah Demokrasi Liberal di Indonesia Serta Pengertian dan Cirinya"


, https://katadata.co.id/intan/berita/61b9a5485652b/sejarah-demokrasi-liberal-di-indonesia-serta-
pengertian-dan-cirinya Penulis: Dwi Latifatul Fajri diunduh pada tanggal 23 September 2022

Artikel : di Katadata.co.id dengan judul "Sejarah Demokrasi Liberal di Indonesia Serta Pengertian dan
Cirinya" , https://katadata.co.id/intan/berita/61b9a5485652b/sejarah-demokrasi-liberal-di-indonesia-serta-
pengertian-dan-cirinya diunduh pada tanggal 24 September 2022

Youtube : Video Sejarah Masa Pemerintahan Demokrasi Parlementer atau Liberal di Indonesia
(https://youtu.be/wYkn29Bkbms) diunduh pada tanggal 23 September 2022

Denpasar ,23 September 2022


Dosen Pembimbing Guru Pamong Peserta

I Nyoman Bayu Pramartha, Putu Adi Sanjaya, S.Pd., M.Pd Harunaturrasyid, S.Pd.
S.Pd., M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai