Anda di halaman 1dari 22

LK-5.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan Kegiatan:
Mereviu bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Kegiatan:
1. Siapkan dokumen kurikulum, buku teks mata pelajaran, dan petunjuk pengembangan RPP;
2. Siapkan unit materi yang dipilih beserta rangkuman unit materi berupa mind map yang telah
Saudara buat pada kegiatan 1. Konsep dan Pendalaman Materi HOTS sebagai sumber
belajar;
3. Simaklah dan pahami langkah-langkah pembelajaran berorientasi HOTS dari contoh video
pembelajaran sebagai inspirasi; dan
4. Buatlah RPP untuk topik terpilih mengacu pedoman penyusunan RPP yang berlaku.

1
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Ngunut

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/ Semester : 9/2

Materi Pokok : Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik


Indonesia

Alokasi Waktu : 120 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD SIKAP
Menunjukkan perilaku orang 1.6.1 Menunjukkan perilaku orang
1.6 beriman dalam mencintai tanah beriman dalam mencintai tanah air dalam
air dalam konteks Negara konteks Negara Kesatuan Republik
Kesatuan Republik Indonesia Indonesia.
Mengutamakan sikap disiplin 2.6.2 Antusias untuk sikap disiplin sebagai
2.6 sebagai warga negara sejalan warga negara sejalan dengan konsep bela
dengan konsep bela negara negara dalam konteks Negara Kesatuan
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Republik Indonesia
KD PENGETAHUAN
Mengekspresikan konsep cinta 3.6.3 Mendeskripsikan perjuangan
3.6 tanah air/bela negara dalam mempertahankan kemerdekaan Negara

2
konteks Negara Kesatuan Kesatuan Republik Indonesia.
Republik Indonesia.
KD KETERAMPILAN
4.6 Mengorganisasikan kegiatan 4.6.1 Menunjukkan keterampilan tentang
lingkungan yang mencerminkan penguatan dan komitmen dalam
konsep cinta tanah air dalam mempertahankan NKRI..
konteks kehidupan seharihari.

C. Tujuan Pembelajaran
a) Sikap
Religius
Peserta didik dapat menunjukkan perilaku orang beriman dalam mencintai tanah air
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sosial
Peserta didik dapat menunjukkan sikap disiplin sebagai warga negara sejalan dengan
konsep bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b) Pengetahuan
1. Dengan memperhatikan gambar perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta
didik dengan percaya diri dapat mengidentifikasi perjuangan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan benar.
2. Dengan diskusi peserta dengan kritis didik dapat menganalisis peran tokoh pejuang
dalam mempertahankan kemerdekaan dengan benar.
3. Dengan diskusi peserta didik dengan kritis dapat menganalisis pejuangan dalam
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan benar
4. Dengan diskusi peserta didik dengan kritis dapat menganalisis manfaat perundingan
antara bangsa Indonesia dan Belanda dengan benar
c) Ketrampilan
1. Dengan diskusi peserta didik dengan penuh bertanggung dapat menyusun komitmen
dalam mempertahankan NKRI pada masa kini dengan benar
.
D. Materi Pembelajaran
Hakekat bela negara

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discoveri Learning
Metode Pembelajaran : Cooperative Learning

F. Media Pembelajaran
1. Video perjuangan mempertahankan NKRI
2. Gambar-gambar bertema perjuangan mempertahankan NKRI
3. LCD, laptop

G. Sumber belajar
1. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2018.

3
2. Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2018.
3. Internet
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis 5”


(persiapan/orientasi) untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa,
guru menanyakan kehadiran peserta didik,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis dan sumber belajar untuk mengondisikan
suasana belajar yang menyenangkan

Apersepsi 1. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab


mengenai perjuangan mempertahankan NKRI
untuk mengetahui pemahaman awal tentang
materi pembelajaran yang akan dibahas.
2. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik.
4. Guru menjelaskan bentuk penilaian yang akan
dilakukan pada pertemuan tersebut.

Motivasi 2. Guru memberi motivasi peserta didik dengan


menyanyikan lagu wajib nasional Halo-Halo
Bandung, permainan, yel-yel, atau bentuk
motivasi lainnya.

B. Kegiatan Inti

Stimulation
(Pemberian 1. Pembentukan kelompok dengan 4-5 orang siswa 25”
Rangsangan) 2. Peserta didik mengamati gambar tentang
perjuangan mempertahankan NKRI secara fisik
dan diplomasi.

4
Guru memberikan pertanyaan pancingan,
misalnya: “Apakah peristiwa yang terdapat
dalam gambar tersebut?” “ Apakah gambar
tersebut menggambar perjuangan bangsa
Indonesia?” “Mengapa gambar tersebut
menggambar perjuangan bangsa Indonesia?”
3. Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk menjawab dengan spontan dan apa
yang mereka katahui saat ini.
4. Peserta didik menyimak video tentang
perjuangan fisik mempertahankan NKRI dan
perjuangan dengan diplomasi.
5. Peserta didik dibagi dalam 8 kelompok, dengan
pembagian permasalahan sebagai berikut:

5
1) Kelompok 1: Pertempuran Surabaya
2) Kelompok 2: Pertempuran Lima Hari di
Semarang
3) Kelompok 3: Pertempuran Ambarawa
4) Kelompok 4: Bandung Lautan Api
5) Kelompok 5: Konferensi Meja Bundar
6) Kelompok 6: Perjanjian Linggarjati
7) Kelompok 7: Perjanjian Renville
8) Kelompok 8: Room – Royen
Problem
1. Peserta didik dalam kelompok diarahkan untuk
Statement
mengidentifikasi pertanyaan sesuai bidang
(Identifikasi
kajiannya masing-masing.
masalah)
2. Kelompok 1 sampai 4 mengidentikasi:
a. Penyebab pertempuran.
b. Menyebutkan satu tokoh dalam
memperjuangkan secara fisik..
3. Kelompok 5 sampai 8 mengidentifikasi:
a. Tokoh wakil Indonesia:
b. Hasil perjanjian
4. Guru mempersiapkan kartu untuk
mempertahankan kemerdekaan dengan
perjuangan fisik

Terbunuhnya Pembebasan tawanan


Jenderal Mallaby Belanda oleh NICA

Perlawanan veteran Ultimatum pengosongan


AL Jepang kota Bandung

Letkol Isdiman Bung Tomo

Kolonel Abdul Haris


Dr. Karyadi
Nasution

5. Guru mengarahkan peserta didik untuk memilih


kartu jawaban untuk menyelesaikan
permasalahan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran mempertahankan kemerdekaan
dengan perjuangan fisik

Nama Pertempuran Karakteristik

Pertempuran 1. Penyebab:
Surabaya
2. Tokoh :

6
Pertempuran Lima 1. Penyebab:
Hari di Semarang
2. Tokoh :

Pertempuran 1.Penyebab:
Ambarawa
2.Tokoh :

Bandung Lautan Api 1. Penyebab:


2. Tokoh :

6. Guru mempersiapkan kartu untuk


mempertahankan kemerdekaan dengan
diplomasi

Amir Syarifuddin Moh. Hatta

Mohammad Roem Sutan Syahrir

penyerahan kedaulatan pengembalian


kepada bangsa Indonesia pemerintahan Republik
Indonesia ke Yogyakarta,

Indonesia menjadi secara de facto wilayah


Republik Indonesia, yaitu
negara bagian dari Jawa, Sumatra, dan
RIS Madura

7. Guru mengarahkan peserta didik untuk memilih


kartu jawaban untuk menyelesaikan
permasalahan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran mempertahankan kemerdekaan
dengan perjuangan fisik

Nama Perundingan Karakteristik

Perundingan 1. Tokoh :
Linggarjati
2. Hasil :

Perundingan Renville 1. Tokoh :


2. Hasil :

Perundingan Roem 1. Tokoh :


Royen
2. Hasil :

7
Konferensi Meja 1. Tokoh :
Bundar
2. Hasil :
Data Collection 1. Peserta didik dalam kelompoknya dengan
(Pengumpulan bimbingan guru melakukan
data) pencarian/pengumpulan data dengan
mengunjungi perpustakaan, dengan
menggunakan fasilitas internet (laptop/HP
Android), atau jika fasilitas internet tidak ada,
guru dapat membantu peserta didik dengan
menyediakan beberapa artikel/gambar yang
relevan. Ataupun link akses internet dapat
diarahkan pada laman berikut ini:
http:s//....................... (Hakikat Bela Negara)

5. Peserta didik mencatat data-data yang mereka


temukan selama pengumpulan data, terutama
yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
Data Processing 1. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan
(Pengolahan tentang perumusan masalah yang telah di buat di
data) langkah kedua.
2. Peserta didik secara berkelompok membuat
kesimpulan dengan bahasanya sendiri dan
dituangkan pada lembar kerja peserta (LKPD 1)
Sebagai berikut:
a. Apa penyebab pertempuran bangsa
Indonesia melawan Belanda?
b. Siapa tokoh yang berperan dalam
pertempuran bangsa Indonesia melawan
Belanda?
c. Bagaimana taktik bangsa Indonesia dalam
pertempuran melawan Belanda?
d. Apakah manfaat perundingan bangsa
Indonesia dengan Belanda
Verification 1. Peserta didik dengan kelompoknya
(Pembuktian) mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
2. Kelompok lain menanggapi atas paparan presentasi
pertanyaan, usul atau masukan dan membuat
catatan kecil untuk dibandingkan dengan hasil
kelompoknya.
3. Guru mencermati jalannya diskusi dan membuat
catatan catatan telaah hasil diskusi.
4. Peserta didik dan guru melakukan verifikasi dengan
merujuk pada sumber sumber yang relevan (buku
dan internet)

8
Generalization 1. Guru memberikan penguatan dan tanggapan
(Kesimpulan) mengenai jalannya diskusi.
2. Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat
kesimpulan akhir mengenai perjuangan
mempertahankan NKRI secara fisik dan diplomasi

C. Kegiatan Penutup

1. Peserta didik bersama-sama dengan guru


10’
membuat kesimpulan akhir mengenai perjuangan
mempertahankan NKRI secara fisik dan diplomasi
2. Guru besama peserta didik melaksanakan refleksi
terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
3. Guru memberikan tugas kepda peserta didik
untuk mencari gambar tentang kegiatan bela
negara.
4. Guru memberikan informasi tentang kegiatan
pembelajaran yang akan datang.
5. Guru mengajak berdoa untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap

Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Aspek yang dinilai ketakwaan,
toleransi, kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : IX A
Hari, Tanggal : 5 Desember 2019
Pertemuan Ke- :3
Materi Pokok : perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Nama Aspek yang dinilai


No. Peserta Tanggung Nilai
Ketaqwaan Toleransi Jujur Disiplin
Didik jawab

9
Skor penilaian menggunakan skala 1–4, yaitu:
• Skor 1, apabila sikap peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang
dinilai
• Skor 2, apabila sikap peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang
dinilai
• Skor 3, apabila sikap peserta didik sering sesuai aspek dengan sikap yang dinilai
• Skor 4, apabila sikap peserta didik selalu sesuai aspek dengan sikap yang dinilai

Skor Perolehan
Nilai = x 100
20

Peserta didik memperoleh nilai:

 Sangat Baik : apabila memperoleh skor 86 – 100


 Baik : apabila memperoleh skor 71 – 85
 Cukup : apabila memperoleh skor 56 – 70
 Kurang : apabila memperoleh skor kurang 56
Daftar Nilai terlampir
2) Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam menyusun pertanyaan, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab
pertanyaan dan mempertahankan argumentasi yang berkaitan dengan perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Hal tersebut
dilakukan dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Format Penilaian Kinerja


Materi Pokok: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

No Nama Aspek yang dinilai Skor


Peserta Menyusun Bertanya Menjawab Mempertahanka
Didik Pertanyaan pertanyaan n Argumentasi

Keterangan: di isi dengan tanda centang () garis baru:


4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Skor Perolehan
Nilai = x 100
16

3) Pengetahuan
Teknis : Tes tulis
Bentuk : Uraian

10
Kisi-Kisi Penulisan Soal

No. Kompetensi IPK Materi Indikator Level Bent Nomor


Dasar Pokok Soal uk Soal
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
3.6. Menelaah` mengide Peserta L3 Uraia 1
Mengekspres perjuangan ntifikasi didik n
1 ikan konsep mempertahanka perjuang dapat
cinta tanah n Negara an mengide
air/bela Kesatuan mempert ntifikasi
Negara Republik ahankan perjuang
Indonesia Negara an
Kesatuan mempert
Republik ahankan
Indonesia Negara
. Kesatuan
Republik
Indonesi
a
2 3.6. Menelaah` Hakikat Peserta L3 Uraia 2
Mengekspres peran tokoh peran didik n
ikan konsep pejuang dalam tokoh dapat
cinta tanah mempertahanka pejuang mengana
air/bela n dalam lisis
Negara kemerdekaan . mempert peran
ahankan tokoh
kemerde pejuang
kaan. dalam
mempert
ahankan
kemerde
kaan
3 3.6. Menelaah` Hakikat Peserta L3 Uraia
Mengekspres pejuangan pejuanga didik n
ikan konsep dalam n dalam dapat
cinta tanah mempertahanka mempert mengana
air/bela n Negara ahankan lisis
Negara Kesatuan Negara pejuanga
Republik Kesatuan n dalam
Indonesia Republik mempert
Indonesia ahankan
. Negara
Kesatuan
Republik
Indonesi
a
4 3.6. Menelaah Hakekat Peserta L3 Uraia
Mengekspres menganalisis mengana didik n

11
ikan konsep manfaat lisis dapat
cinta tanah perundingan manfaat mengana
air/bela antara bangsa perundin lisis
Negara Indonesia dan gan manfaat
Belanda antara perundin
bangsa gan
Indonesia antara
dan bangsa
Belanda Indonesi
a dan
Belanda

5 4.6. Menelaah Hakekat Peserta L3 Uraia


Mengorganisasi menyusun menyusu didik n
kan kegiatan komitmen n dapat
lingkungan dalam komitme menyusu
yang mempertahank n dalam n
mencerminkan an NKRI pada mempert komitmen
konsep cinta masa kini ahankan dalam
tanah air dalam NKRI mempert
konteks pada ahankan
kehidupan masa kini NKRI
seharihari pada
masa kini

KARTU SOAL

KARTU SOAL URAIAN

KARTU SOAL NOMOR 1

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : 9/2

3.6. Mengekspresikan konsep cinta tanah air/bela negara


Kompetensi Dasar

12
Hakikat perjuangan mempertahankan NKRI secara fisik dan
Materi
diplomasi
Peserta didik dapat mengidentifikasi perjuangan mempertahankan
Indikator Soal
NKRI secara fisik dan diplomasi
L3
Level Kognitif
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempetahankan kemerdekaan terdapat dalam
beberapa pertempuran melawan Belanda antara lain pertempuran Ambarawa,
pertempuran Bandung Lautan Api

Jelaskan nama pertempuran jika kalian menganalisa gambar diatas?

Kunci Pedoman Penskoran


NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya. 1

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Termasuk L 3
2. KD termasuk KD HOTS
3. Membutuhkan proses berfikir yang kompleks

KARTU SOAL URAIAN


KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : 9/2

3.6. Mengekspresikan konsep cinta tanah air/bela negara


Kompetensi Dasar

Materi Hakikat peran tokoh pejuang dalam mempertahankan

13
kemerdekaan
Peserta didik dapat menganalisis peran tokoh pejuang dalam
Indikator Soal
mempertahankan kemerdekaan
L3
Level Kognitif

Soal:
Bung Tomo dalam pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 Nopember 1945 terkenal
dengan pidato yang berapi-api. Jelaskan peran Bung Tomo dalam pertempuran di
Surabaya?

Kunci Pedoman Penskoran


NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2 pengobar semangat perlawanan para pemuda Surabaya agar 2
pantang menyerah kepada penjajah,

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Termasuk L 3
2. KD termasuk KD HOTS
3. Membutuhkan proses berfikir yang kompleks
KARTU SOAL URAIAN
KARTU SOAL NOMOR 3

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : 9/2

3.6. Mengekspresikan konsep cinta tanah air/bela negara


Kompetensi Dasar
Hakikat pejuangan dalam mempertahankan Negara Kesatuan
Materi
Republik Indonesia
Peserta didik dapat menganalisis pejuangan dalam
Indikator Soal
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
L3
Level Kognitif

Soal:
Sebelum keluar dari Bandung pada tanggal 23 Maret 1946, para pejuang RI menyerang
markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Mengapa para pejuang
membumihanguskan Bandung bagian selatan dalam mempertahankan NKRI?

14
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
3 Belanda tidak dapat memanfaatkan lagi bangunan. 2

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Termasuk L 3
2. KD termasuk KD HOTS
3. Membutuhkan proses berfikir yang kompleks
KARTU SOAL URAIAN
KARTU SOAL NOMOR 4

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : 9/2

3.6. Mengekspresikan konsep cinta tanah air/bela negara


Kompetensi Dasar
Hakikat manfaat perundingan antara bangsa Indonesia dan Belanda
Materi
Peserta didik dapat mendiskripsikan manfaat perundingan antara
Indikator Soal
bangsa Indonesia dan Belanda
L3
Level Kognitif
Soal:
Dalam mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia disamping melakukan
perlawanan secara fisik, bangsa Indonesia juga melakukan perundingan dengan Belanda.
Jika kalian menganalisa akhir perundingan antara Indonesia dengan Belanda, sebutkan
manfaat perundingan antara Indonesia dengan Belanda?

Kunci Pedoman Penskoran


NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
4 Mendapatkan pengakuan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia 2
dari negara lain.

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

15
1. Termasuk L 3
2. KD termasuk KD HOTS
3. Membutuhkan proses berfikir yang kompleks

KARTU SOAL URAIAN


KARTU SOAL NOMOR 5

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : 9/2

3.6. Mengekspresikan konsep cinta tanah air/bela negara


Kompetensi Dasar
Hakikat manfaat perundingan antara bangsa Indonesia dan Belanda
Materi
Peserta didik dapat mendiskripsikan
Indikator Soal
L3
Level Kognitif

Soal:
Sering kita jumpai seseorang menunjukan gaya hidup mewah, Mereka menyukai barang
mahal produksi luar negeri bahkan tak jarang mereka memamerkan koleksi barang mewah
mereka di media sosial. Harga mahal bukan halangan bagi mereka untuk membeli karena
memiliki barang bermerek dari luar negeri dirasa mampu meningkatkan kepercayaan diri
dan eksistensi. Apakah faktor penyebab lunturnya kebanggaan terhadap produk dalam
negeri?

Kunci Pedoman Penskoran


NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
5 rendahnya semangat nasionalisme dan patriotisme di masyarakat 3

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Termasuk L 3
2. KD termasuk KD HOTS
3. Membutuhkan proses berfikir yang kompleks
b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Soal:

16
1. Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempetahankan kemerdekaan terdapat dalam
beberapa pertempuran melawan Belanda antara lain pertempuran Ambarawa,
pertempuran Bandung Lautan Api

Jelaskan nama pertempuran jika kalian menganalisa gambar diatas?

2. Bung Tomo dalam pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 Nopember 1945 terkenal
dengan pidato yang berapi-api. Jelaskan peran Bung Tomo dalam pertempuran di
Surabaya?
3. Sebelum keluar dari Bandung pada tanggal 23 Maret 1946, para pejuang RI menyerang
markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Mengapa para pejuang
membumihanguskan Bandung bagian selatan dalama mempertahankan NKRI?
4. Dalam mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia disamping melakukan
perlawanan secara fisik, bangsa Indonesia juga melakukan perundingan dengan Belanda.
Jika kalian menganalisa akhir perundingan antara Indonesia dengan Belanda, sebutkan
manfaat perundingan antara Indonesia dengan Belanda?
5. Sering kita jumpai seseorang menunjukan gaya hidup mewah, Mereka menyukai barang
mahal produksi luar negeri bahkan tak jarang mereka memamerkan koleksi barang mewah
mereka di media sosial. Harga mahal bukan halangan bagi mereka untuk membeli karena
memiliki barang bermerek dari luar negeri dirasa mampu meningkatkan kepercayaan diri
dan eksistensi. Apakah faktor penyebab lunturnya kebanggaan terhadap produk dalam
negeri?
Kunci jawaban:

1. Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya.


2. pengobar semangat perlawanan para pemuda Surabaya agar pantang menyerah kepada
penjajah,
3. Belanda tidak dapat memanfaatkan lagi bangunan.
4. Mendapatkan pengakuan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia dari negara lain.

17
5. rendahnya semangat nasionalisme dan patriotisme di masyarakat

Pedoman Penilaian:
No No. Soal Nilai Maksimal Skor
1 1 1
2 2 2
3 3 2
4 4 2
5 5 3
Jumlah skor

Skor Perolehan
Nilai = x 100
10

a) Remidial
Peserta didik secara terencana mempelajari Buku Teks PPKn Kelas IX pada subbab
hakekat bela negara yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal
latihan atau pertanyaan yang merujuk pemahaman kembali tentang isi materi
tersebut

b) Pengayaan
Peserta didik diberi tugas menganalisis kebijakan pemerintah tentang
penenggelaman kapal asing yang melanggar batas wilayah laut Indonesia.

J. Bahan Ajar

1. Perjuangan Fisik Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatua Republik Indonesia setelah


diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah
kedatangan Belanda ke Indonesia. Kedatangan Belanda dengan menumpang AFNEI
mendapat perlawanan bangsa Indonesia.
Berikut merupakan sebagian perjuangan melawan Belanda secara fisik untuk
mempertahankan kemerdekaan.
a. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Peristiwa bermula ketika kurang lebih 400 orang veteran AL Jepang yang akan
dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula Cepiring Semarang menjadi pabrik senjata,
memberontak pada waktu dipindahkan ke Semarang kemudian menyerang polisi Indonesia
yang mengawal mereka. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban.

b. Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945

18
Terjadinya pertempuran di Surabaya, diawali oleh kedatangan atau mendaratnya
brigade 29 dari divisi India ke-23 di bawah pimpinan Brigadir Mallaby pada tanggal 25
Oktober 1945. Namun, kedatangannya tersebut mengakibatkan terjadinya kerusuhan
dengan pemuda karena adanya penyelewengan kepercayaan oleh pihak Sekutu. Pada
tanggal 27 Oktober 1945, pemuda Surabaya berhasil memporak-porandakan kekuatan
Sekutu. Bahkan, hampir menghancurkannya, kemudian untuk menyelesaikan insiden
tersebut diadakan perundingan. Namun, pada saat perundingan, terjadi insiden Jembatan
Merah dan Brigadir Mallaby tewas.
Pada tanggal 9 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum yang isinya
agar para pemilik senjata menyerahkan senjata kepada Sekutu sampai tanggal 10
November 1945 pukul 06.00. Ultimatum itu tidak dihiraukan oleh rakyat Surabaya.
Akibatnya, pecahlah perang di Surabaya pada tanggal 10 November 1945, pemuda
Surabaya melakukan perlawanan dengan menyusun organisasi yang teratur di bawah
komando Sungkono.
Bung Tomo, melalui siaran radio, mengobarkan semangat perlawanan Pemuda Surabaya
agar pantang menyerah kepada penjajah, misalnya slogan Revolusi ”merdeka atau mati”.
Pertempuran ini merupakan pertempuran yang paling dahsyat yang menelan korban
15.000 orang. Peristiwa 10 November ini, diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh seluruh
bangsa Indonesia.

c. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran ini diawali oleh kedatangan tentara Inggris di bawah pimpinan Brigjen
Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu.
Setelah itu, menuju Magelang. Karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan
para tawanan Belanda secara sepihak, maka terjadilah perlawanan dari TKR dan para
pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa. Dalam peristiwa
tersebut, Letkol Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian, Kolonel Sudirman
sebagai Panglima Divisi Banyumas, terjun langsung dalam pertempuran tersebut. Pada
tanggal 15 Desember 1945 tentara Indonesia berhasil memukul mundur Sekutu sampai
Semarang. Karena jasanya, pada tanggal 18 Desember 1945, Kolonel Sudirman diangkat
menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jendral. Sampai sekarang, setiap tanggal 15
Desember diperingati sebagai hari Infantri.
d. Bandung Lautan Api
Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar kota
Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29
November 1945 dengan alasan untuk menjaga keamanan. Namun, ultimatum tersebut
tidak diindahkan oleh para pejuang Republik Indonesia. Oleh karena itu, untuk kedua
kalinya pada tanggal 23 Maret 1946, tentara Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum
supaya TRI mengosongkan seluruh kota Bandung. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan
supaya TRI mengosongkan Bandung, tetapi pimpinan TRI di Yogyakarta menginstruksikan
supaya Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya, dengan berat hati TRI mengosongkan kota
Bandung. Sebelum keluar dari Bandung pada tanggal 23 Maret 1946, para pejuang RI
menyerang markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk
mengenang peristiwa tersebut, Ismail Marzuki mengabadikannya dalam sebuah lagu yaitu
Hallo-Hallo Bandung.

19
1. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Jalur
Diplomasi
Selain melalui perjuangan fisik, para pahlawan bangsa pun berjuang melalui jalur
diplomasi. Perjuangan melalui jalur diplomasi ini dilakukan melalui berbagai perundingan
terutama dengan Belanda. Tujuannya satu yakni agar Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka dan mempunyai kedudukan yang sama
dengan negara lainnya yang sudah terlebih dahulu merdeka. Berikut ini beberapa
perundingan yang dilakukan oleh Indonesia dengan Belanda pada masa revolusi
kemerdekaan.
a. Perjanjian Linggarjati

Perundingan Linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di


Linggarjati, Jawa Barat pada pada tanggal 10-15 November 1946 yang menghasilkan
persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia.
Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi
Jenderal dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. van Mook. Hasil
perundingan terdiri dari 17 pasal yang antara lain berisi hal-hal berikut.
1) Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatra, dan
Madura.
2) Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
3) Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat
(RIS).
4) Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/Persemakmuran
Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.

b. Perjanjian Renville

Perjanjian Renville diambil dari nama sebutan kapal perang milik Amerika Serikat yang
dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah Indonesia dan pihak Belanda,
dengan Komisi Tiga Negara (Amerika Serikat, Belgia, dan Australia) sebagai perantaranya.
Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin
dan pihak Belanda menempatkan seorang warga Indonesia yang bernama Abdulkadir
Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya.
Adapun isi Perjanjian Renville, itu di antaranya sebagai berikut.
1) Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
2) Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesia Belanda.
3) Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan
kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
4) Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.
5) Antara enam bulan sampai satu tahun, akan diselenggarakan pemilihan umum untuk
membentuk Konstituante RIS.
6) Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan
ke daerah Republik Indonesia.

c. Perundingan Roem-Royen

20
Dalam perundingan Roem-Royen, pihak Republik Indonesia tetap berpendirian bahwa
pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta, merupakan kunci pembuka
untuk perundingan selanjutnya. Sebaliknya, pihak Belanda menuntut penghentian perang
gerilya oleh Republik Indonesia. Pernyataan pemerintah Republik Indonesia dibacakan oleh
Ketua Delegasi Indonesia Mr. Mohammad Roem yang antara lain berisi sebagai berikut.
1) Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya.
2) Kedua belah pihak bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga
keamanan serta ketertiban.
3) Belanda turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang bertujuan mempercepat
penyerahan kedaulatan lengkap dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesia
Serikat.
Pernyataan Delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. J.H. van Royen, yang berisi antara lain
sebagai berikut.
1) Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan
leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta.
2) Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para pemimpin Republik
Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948.
3) Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Republik Indonesia akan menjadi bagian dari
Republik Indonesia Serikat (RIS).
4) Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah
Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
d. Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag pada tanggal 23 Agustus
sampai 2 November 1949, berhasil mengakhiri konfrontasi fisik antara Indonesia dengan
Belanda. Hasil konferensi tersebut yang paling utama adalah ”pengakuan dan penyerahan”
kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Indonesia tanggal 27 Desember
1949, yang disepakati akan disusun dalam struktur ketatanegaraan yang berbentuk negara
federal, yaitu negara Republik Indonesia Serikat.

Ngunut, 5 Desember 2019


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 3 Ngunut Guru Bidang Studi

MUDJIATUN,S.Pd,M. M.Pd Dra. TRI PUSPITA SARI


NIP. 19600215 198103 2 007 NIP. 19640914 198501 2 001

Mengetahui
Pengawas Sekolah

Drs. SUHARTO,M.M
NIP. 19600103 198703 1 012

21
22

Anda mungkin juga menyukai