Anda di halaman 1dari 13

Ns. Eky Madyaning Nastiti, M.

Kep
 Dampak bencana sulit diprediksi
 Korban siapa saja, namun ada kelompok tertentu yg beresiko lebih besar saat
terkena bencana.
 Why???  usia, JK, kondisi fisik/kemiskinan

 Petugas kesehatan perlu identifikasi kelompok rentan sebelum kejadian bencana


(melibatkan dalam kesiapsiagaan) + identifikasi kebutuhan SD utk  dampak yg
mungkin terjadi
PP NO 21/2008 :
Penyelenggara
Penanggulangan
Bencana
Perlindungan kel rentan.
Pemerintah& lembaga
terkait harus
memberikan prioritas
pelayanan penyelamatan,
evakuasi, pengamanan,
yankes & psikososial
 Masuk kelompok rentan?  salah satu/kombinasi fx keterbatasan fisik, fungsional,
sosiodemografi & psikososial / menderita px kronik shg butuh banyak bantuan
 Lansia abai peringatan bencana + enggan meninggalkan rumah mereka
 Setelah kejadian bencana ??
 Penurunan kesehatan karena kurang nutrisi, suhu ekstrim, terpapar sumber infeksi di
pengungsian, keterbatasan bantuan medis & stress emosional
1. Buat disaster plan dirumah yang disosialisasikan pd seluruh anggota keluarga

2. Pemberian nutrisi adekuat sesuai kebutuhan & px yang diderita

3. Pemeriksaan kesehatan utk mencegah px penyerta karena turun daya tahan tubuh

4. Libatkan petugas konseling utk mencegah, mengidentifikasi, mengurangi resiko


kejadian depresi pasca bencana
 Wanita khususnya bumil sangat rentan bencana krn keterbatasan fisik shg
kesulitan menyelamatkan diri dlm situasi darurat
 Kondisi hamil menyebabkan wanita rentan saat proses evakuasi karena ancaman
keguguran/kelahiran premature shg butuh alat pertolongan darurat
 Pasca bencana pemeriksaan rutin harus tetap dilakukan utk identifikasi awal
resiko yg terjadi dr stress fisik dan psikologi yg dialami.
1. Buat disaster plan di rumah yang disosialisasikan pd anggota keluarga

2. Pemberian nutrisi adekuat sesuai kebutuhan

3.Libatkan petugas konseling utk mencegah, mengidentifikasi dan mengurangi


resiko kejadian depresoi pasca bencana
 Anak rentan berpisah dengan orang tua  trauma psikologi
 Ketersediaan SD sesuai kebutuhan anak sering diabaikan pada tahap
kesiapsiagaan bencana
 Rentan mengalami masalah kesehatan jangka pendek dan panjang karena
keterbatan fisik, imunitas & kurangnya kemampuan melindungi diri dari bahaya
 Petugas perlu lebih tanggap dalam indentifikasi masalah kesehatan, mampu
merancang intervensi yg menurunkan resiko yg terjadi
1. Libatkan anak dalam latihan kesiapsiagaan bencana di institusi pendidikan dini

2. Siapkan fasilitas kesehatan khusus utk bayi dan anak saat bencana

3. Pertolongan sesuai dengan permasalahan fisik & aspek tumbang

4. Upayakan saat evakuasi, transportasi, sheltering dan pemberian pelayanan hindari pemisahan dari ortu

5. Lakukan healing proses dan healing terapi utk menurunkan memori negative akibat bencana
 Menjadi kelompok rentan karena keterbatasan/kelemahan fisik yg dialami
 Indentifikasi kebutuhan khusus: alat bantu napas, kursi roda, obat-obatan tertentu
dll.
 Orang cacat karena keterbatasan fisik yang mereka alami beresiko sangat rentan
saat terjadi bencana
 Sering mengalami diskriminasi di masyarakat dan tidak dilibatkan pada semua
level penanganan bencana
 Petugas penanganan bencana harus mempertimbangkan upaya mitigasi dengan
mempertimbangkan kebutuhan orang dengan keterbatasan fisik  akses rumah
pengungsian yang bs diakses dengan kursi roda dan informasi yang bs diakses
oleh orang dengan gangguan penglihatan dan pendengaran,.
 ODGJ sering terabaikan saat situasi kegawatdaruratan/bencana.
 Proses evakuasi mungkin menjadi kacau & sulit utk diarahkan petugas bencana
yang tidak tahu/kurang memahami kondisi mereka
 Perlu rencana antisipasi dan akomodasi kebutuhan individu dengan gangguan
mental.

Anda mungkin juga menyukai