Anda di halaman 1dari 4

MATERI LATIHAN RUTIN PRAMUKA

GUGUS DEPAN 211-212


SMA NEGERI 7 KOTA KUPANG

16 NOVEMBER 2023
P3K(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

Pengertian
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya atau perawatan sementara
terhadap korban kecelakaan. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan rasa tenang kepada
korban, mencegah atau mengurangi rasa takut dan gelisah, serta mengurangi bahaya yang
lebih besar.
Tujuan
● Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
● Mencegah cacat yang lebih berat
● Menunjang penyembuhan
Manfaat
Mencegah keparahan cedera, mengurangi penderitaan dan bahkan menyelamatkan nyawa
korban.
Penanganan Korban Patah Tulang
Patah tulang merupakan kondisi yang semua orang bisa memiliki risiko untuk mengalaminya.
Pada umumnya penyebab terjadinya patah tulang dikarenakan oleh aktivitas fisik seperti
cedera olahraga, kecelakaan kendaraan, jatuh dan lain sebagainya.
Cara menangani korban patah tulang adalah sebagai berikut:
1. Hindari bergerak terlalu banyak
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menanganinya adalah tidak melakukan gerakan
terlalu banyak. Agar cedera tak berlanjut sebaiknya stabilkan area yang mengalami luka.
Hindari melakukan pijatan pada bagian tubuh yang dicurigai sebagai letak fraktur.
2. Segera hentikan pendarahan
Sebagai pertolongan pertama apabila mengalami pendarahan pada area yang terluka yakni
dengan menghentikan pendarahan. Caranya adalah dengan membungkus area tersebut
menggunakan perban atau kain. Pastikan membungkus area luka dengan erat dan
menggunakan kain steril.
3. Kurangi pembengkakan
Apabila terjadi pembengkakan pada area yang mengalami luka maka hal yang harus
dilakukan adalah mengurangi pembengkakannya. Untuk mengurangi pembengkakan bisa
dilakukan dengan cara mengompres area yang bengkak dengan air es atau dingin dan jika
menggunakan es batu, ingat bahwa es batu tersebut harus di alas menggunakan kain bersih.
4. Segera mengantar pasien patah tulang ke rumah sakit
Penanganan tepat sebagai tindakan pertolongan pertama adalah mengantar pasien yang
mengalami patah tulang ke rumah sakit atau UGD. Tujuannya agar segera mendapatkan
penanganan secara medis lebih lanjut.
Penanganan Korban Kecelakaan
Kecelakaan adalah kejadian yang terjadi secara tidak sengaja. Peristiwa kecelakaan dapat
mengakibatkan luka yang ringan hingga yang berbahaya. Ada berbagai jenis kecelakaan yang
bisa terjadi, misalnya kecelakaan lalu lintas, terjatuh, kebakaran, dan lain sebagainya. Dari
kecelakaan tersebut bisa mengakibatkan korban dengan berbagai kondisi sbb:
1. Tidak sadarkan diri
2. Pendarahan
3. Luka bakar
4. Patah tulang dan keseleo
Ketika menghadapi kejadian kecelakaan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah jangan
panik. Usahakan untuk melakukan pertolongan pertama pada korban dengan tenang dan tidak
tergesa-gesa agar tidak memperburuk kondisi korban.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menolong korban kecelakaan:
1. Periksa Potensi Bahaya di Tempat Kejadian
Periksa apakah ada potensi bahaya yang bisa membahayakan Anda dan korban, seperti
misalnya:
-Kondisi lalu lintas yang berbahaya
-Adanya puing-puing bangunan yang berpotensi jatuh menimpa
-Potensi kebakaran atau ledakan
-Orang yang berniat melakukan kekerasan
2. Panggil Ambulans atau Pertolongan untuk Melakukan Evakuasi Medis
Untuk mendapatkan bantuan medis, Anda bisa menghubungi nomor layanan gawat darurat
rumah sakit terdekat atau penyedia layanan evakuasi medis. Ketika menunggu pertolongan
medis, dampingi korban dan berusaha untuk membuat korban tenang.
3. Berikan Ruang yang Cukup untuk Korban agar Dapat Bernapas Lega
Berikan ruang untuk korban agar bisa bernapas dengan nyaman dan mendapat cukup oksigen.
Jika pakaian korban terlihat ketat, Anda bisa melonggarkannya sedikit supaya lebih mudah
bernapas.
4. Lakukan Upaya Pertolongan sesuai Kondisi Korban
-Tidak sadarkan diri
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menolong orang yang tidak sadarkan diri
atau pingsan:
•Cek kesadaran korban dengan bertanya apakah korban baik-baik saja dengan suara yang
kencang dan jelas.
•Jika tidak ada respon, cobalah goyangkan tubuh korban secara perlahan, kecuali jika korban
terlihat mengalami cedera berat seperti patah tulang.
•Perhatikan pernapasan korban, apakah adanya tanda-tanda gangguan pernapasan seperti
sesak napas atau munculnya bunyi saat bernapas (mengi).
•Periksa denyut nadi atau detak jantung korban.
-Pendarahan
Berikut langkah-langkah untuk menangani pendarahan:
•Cari luka sumber dari pendarahan.
•Periksa apakah ada benda yang menancap pada luka.
•Jika tidak ada, beri tekanan pada luka menggunakan kapas atau perban.
•Jika ada, jangan mencoba untuk mengeluarkan benda tersebut. Beri tekanan pada area di
sekitar luka agar pendarahan berhenti.
•Tidak perlu mencuci luka korban, karena hal ini akan memperlambat proses pembekuan
darah.
•Periksa apakah ada bagian tubuh yang terputus.
•Jika ada, bungkus bagian tubuh tersebut menggunakan plastik, dan jika bisa berikan es pada
plastik tersebut. Anda tidak perlu mencuci bagian tubuh tersebut.
•Berikan bagian tubuh tersebut kepada petugas medis atau siapapun yang membawa korban
ke rumah sakit.
-Luka bakar
Berikut langkah-langkah untuk menangani korban luka bakar:
•Jika proses pembakaran masih terjadi, segera bantu orang tersebut untuk menghentikannya,
seperti mengeluarkan diri dari lokasi tersebut, memadamkan api atau menjauhkan diri dari
benda sumber panas.
•Lepaskan pakaian dan perhiasan di sekitar area luka bakar. Namun jika ada benda yang
sudah menempel pada luka bakar, jangan berusaha untuk melepaskannya karena bisa
menyebabkan luka yang lebih berat.
•Dinginkan luka bakar dengan air dingin mengalir sesegera mungkin selama 20 menit. Jangan
gunakan air es, es batu, atau krim berminyak seperti mentega.
•Jaga suhu tubuh korban tetap hangat menggunakan selimut atau kain lainnya, tapi hindari
menutupi area luka bakar. Hal ini penting untuk mencegah hipotermia, terutama jika luka
bakar luas sehingga banyak area tubuh yang terpapar air dingin.
•Tutup luka bakar dengan longgar setelah selesai didinginkan menggunakan kain atau plastik
bersih.
•Atasi rasa sakit akibat luka bakar dengan parasetamol atau ibuprofen.
-Terkilir dan patah tulang
Untuk menangani terkilir, Anda bisa melakukan metode R. I. C. E.
1. R= Rest, istirahatkan dan lindungi bagian yang terkilir.
2. I= Ice, tempelkan air es pada bagian yang terkilir. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit
dan pembengkakan yang terjadi.
3. C= Compression, balut bagian yang terluka dengan perban elastis untuk mencegah
pembengkakan yang semakin besar. Namun jangan membalut bagian yang terkilir
dengan terlalu ketat.
4. E= Elevate, angkat bagian yang terkilir hingga diatas ketinggian jantung untuk
mengurangi pembengkakan yang terjadi.
Namun jika korban merasa kesakitan dan tidak dapat menggerakan bagian yang terluka,
maka kemungkinan korban mengalami patah tulang. Jika demikian, jangan gerakkan bagian
tubuh yang terluka tersebut karena bisa memperburuk keadaan.
Cara Melakukan Kompresi
Kompresi adalah penekanan dinding dada sebagai pijat jantung eksternal.
Berikut ini langkah-langkahnya:
Cari permukaan keras dan datar, kemudian baringkan tubuh korban.
● Posisikan diri Anda untuk berada di samping bahu dan juga leher korban.
● Letakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada pasien. Lalu, telapak tangan
yang satunya di atas tangan yang pertama.
● Pastikan siku tetap lurus
● Tekan dada dengan metode push fast atau 100-120 kali per menit dan push hard
(kedalaman 5-6 cm), dengan 1 hingga 2 tekanan setiap detiknya.
● Andalkan kekuatan seluruh tubuh bagian atas Anda lalu tekan dengan kuat.
Cara Memberikan Nafas Buatan
- Airways
Selanjutnya Anda bisa melakukan airways yaitu tahapan membuka jalur napas. Langkah ini
dilakukan setelah tahap kompresi.
Caranya, Anda harus mendongakkan kepala korban terlebih dahulu. Kemudian letakkan
tangan, pada dahi korban. Angkat dagunya secara perlahan sehingga saluran napas dapat
terbuka.
- Breathing
Breathing yaitu tahap pemberian bantuan napas untuk memicu kembalinya pernapasan
spontan. Langkah ini disebut pemberian napas buatan dari mulut ke mulut, atau bisa juga dari
mulut ke hidung.
Cara melakukan napas buatan sebagai langkah CPR yaitu:
1. Jepit hidung korban
2. Tempatkan mulut Anda ke mulut atau hidung korban
3. Lakukan pemberian udara dari mulut Anda 2 kali.
4. Cek apakah dadanya telah tampak terangkat seperti sedang bernapas.
5. Jika tidak kunjung menunjukkan tanda bernapas, periksa kemungkinan adanya
sumbatan pada jalan napas dan perbaiki lagi posisi leher korban.
6. Ulangi lagi CPR dengan 30 kali kompresi dada dan pemberian napas buatan sebanyak
2 kali.

Anda mungkin juga menyukai