Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HUKUM LAUT

“ ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA


HAK DAN KEWAJIBAN ”

Dosen Pengampu: Dr. Mardenis,S.H.,M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Rezkitha Intan Maharani (2210112075)


2. Lika Asyla Krega (2210113190)
3. Tria Perdana Putri (2210113033)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia”
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas perkuliahan dari bapak Dr. Mardenis,S.H.,M.Si . pada mata kuliah Hukum Laut. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hukum Laut bagi kami dan para
pembaca. Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak,
baik dari dosen dan pihak lainnya yang turut membantu menyelesaikan dalam penyelesaian
makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Mardenis,S.H.,M.Si selaku Dosen mata
kuliah Hukum Laut yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan saya sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Oleh karena itu, saya menantikan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, 4 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1

C. Tujuan Makalah...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

A. Pengertian Definisi Zona Ekonomi Ekslusif ........................................................................ 3

B. Konsep Hukum Laut Internasional yang mengatur ZEE................................................... 3

C. Wilayah ZEE Indonesia ........................................................................................................ 4

D. Hak dalam ZEE Indonesia..................................................................................................... 5

E. Kewajiban dalam ZEE Indonesia.......................................................................................... 6

F. Pengelolaan Sumber Daya Alam di ZEE Indonesia............................................................. 6

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 8

Kesimpulan .................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan masyarakat internasional, pasti tidak lepas dari masalah-masalah hukum. Di
Indonesia, salah satu masalah hukum internasional yang sering muncul adalah masalah tentang
perbatasan wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif yang berada di wilayah terluar negara ini.
Indonesia baru meratifikasi United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982
ke dalam hukum nasional pada tahun 1985 yang dituangkan dalam UU No. 17 tahun 1985
dimana Konvensi ini mulai berlaku pada tahun 1994 setahun setelah Guyana menjadi negara ke-
60 yang meratifikasi UNCLOS 1982. 1 Indonesia termasuk sebagai negara pantai terluas di
dunia karena Indonesia memiliki kurang lebih 17.500 pulau yang tersebar mulai dari pulau
Sabang sampai Merauke dan dari pulau Miangas sampai Rote. Indonesia termasuk negara pantai,
karena Indonesia memiliki area laut yang lebih luas dari pada wilayah darat, yaitu seluas
5.193.250km2 Hal ini juga yang membuat Indonesia memiliki banyak sekali wilayah perairan,
baik perairan dalam dan perairan luar salah satunya yaitu Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Pada
UNCLOS 1982, rezim ZEE diatur dalam Bab V Pasal 55 sampai Pasal 75 yang isinya berupa
hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari negara atas 1 Parthiana, I Wayan; 2014; Hukum Laut
Internasional dan Hukum Laut Indonesia; Yrama Widya; Bandung; hal. 37 2 rezim ZEE. Zona
Ekonomi Eksklusif adalah zona yang terbentang seluas 200 mil laut terhitung dari garis pangkal
pantai sebuah negara berpantai atau negara pantai, sehingga dalam hal ini, Indonesia mempunyai
Zona Ekonomi Ekskusif yang tersebar di seluruh bagian perairan luar Indonesia

B. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana Definisi Zona Ekonomi Ekslusif ?


b. Bagaimana Konsep Hukum Laut Internasional yang mengatur ZEE ?
c. Bagaimana wilayah ZEE ?
d. Bagaimana Hak dalam ZEE Indonesia ?
e. Bagaimana Kewajiban dalam ZEE Indonesia ?
f. Bagaimana Pengelolaan Sumber Daya Alam di ZEE Indonesia ?

C. TUJUAN MAKALAH

a. Mengetahui Definisi Zona Ekonomi Ekslusif


b. Mengetahui Konsep Hukum Laut Internasional yang mengatur ZEE
c. Mengetahui wilayah ZEE
d. Mengetahui Hak dalam ZEE Indonesia

—1—
e. Mengetahui Kewajiban dalam ZEE Indonesia
f. Mengetahui Pengelolaan Sumber Daya Alam di ZEE Indonesia

—2—
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Zona Ekonomi Eksklusif


Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah suatu batas wilayah yang ditetapkan sepanjang 200 mil
dari pangkalan wilayah laut, di mana negara mempunyai hak atas kekayaan alam yang ada di
dalamnya, berhak memanfaatkan dan juga memberlakukan seluruh kebijakan hukumnya, serta
mempunyai kebebasan bernavigasi dan terbang di atas wilayah tersebut
perbedaan antara ZEE dan perairan teritorial: Perairan Teritorial yaitu Wilayah kedaulatan yang
dimiliki oleh sebuah negara, mulai dari yang berada di bagian pantai yang menjadi daratan
sampai perairan pedalamannya, batas laut teritorial Indonesia adalah 12 mil laut dari garis
pangkal, Negara memiliki hak penuh untuk mengatur dan memanfaatkan sumber daya alam di
dalamnya., Negara berhak menentukan aturan dan kebijakan hukum di dalam wilayah tersebut,
Negara berhak menentukan siapa yang boleh melewati wilayah tersebut. Sedangkan Zona
Ekonomi Eksklusif yaitu Wilayah yang luasnya 200 mil laut dari garis dasar Pantai,Negara
mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, termasuk ikan dan biota laut lainnya, dan
berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, kebebasan terbang di atasnya,
melakukan penelitian sumber daya hayati dan sumber daya laut atau melakukan penanaman
kabel dan pipa, Negara tidak memiliki hak penuh atas wilayah tersebut, namun hanya hak
eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya alam di dalamnya, Negara berhak menentukan
aturan dan kebijakan hukum di dalam wilayah tersebut, Negara tidak berhak menentukan siapa
yang boleh melewati wilayah tersebut, namun negara berhak menentukan jenis aktivitas yang
boleh dilakukan di dalam wilayah tersebut.

Dalam hal ini, perairan teritorial dan ZEE memiliki perbedaan yang signifikan. Perairan teritorial
merupakan wilayah kedaulatan negara yang dimulai dari pantai hingga perairan pedalamannya,
sedangkan ZEE merupakan wilayah yang luasnya 200 mil laut dari garis dasar pantai. Negara
memiliki hak penuh atas perairan teritorial, sedangkan negara hanya memiliki hak eksklusif
untuk memanfaatkan sumber daya alam di dalam ZEE.

B. Konsep hukum laut internasional yang mengatur ZEE.


konsep hukum laut internasional yang mengatur Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) menurut
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS):
1. Definisi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE):UNCLOS mendefinisikan ZEE sebagai wilayah laut
yang terletak dari garis pangkal pantai suatu negara pesisir hingga jarak 200 mil laut (sekitar 370
kilometer) dari garis pantai. Dalam ZEE tersebut, negara pesisir memiliki hak eksklusif untuk

—3—
mengeksploitasi dan mengelola sumber daya alam, termasuk ikan, minyak dan gas bawah laut,
dan mineral.
2. Hak Eksklusif:Negara pesisir yang memiliki ZEE memiliki hak eksklusif untuk kegiatan
ekonomi di wilayah tersebut. Ini berarti bahwa negara tersebut dapat mengatur dan
mengendalikan semua aktivitas ekonomi di dalam ZEE, termasuk penangkapan ikan,
pengembangan sumber daya alam, dan pembangunan infrastruktur.
3. Hak untuk Penelitian Ilmiah:Selain hak ekonomi, negara pesisir juga memiliki hak untuk
melakukan penelitian ilmiah di dalam ZEE mereka. Ini termasuk penelitian tentang
keanekaragaman hayati laut dan lingkungan laut.
4. Kewajiban Pelestarian Lingkungan:UNCLOS menetapkan bahwa negara pesisir harus
menjaga dan melindungi lingkungan laut di dalam ZEE mereka. Mereka memiliki tanggung
jawab untuk mencegah pencemaran laut, merawat ekosistem laut, dan menjaga keberlanjutan
sumber daya alam.
5. Hak Lintas Damai: UNCLOS juga mengatur prinsip hak lintas damai, yang memberikan hak
bagi kapal-kapal dari negara lain untuk melewati ZEE suatu negara pesisir dengan tujuan transit
tanpa mengganggu perdamaian, keamanan, atau kebebasan navigasi.
6. Penyelesaian Sengketa: Konvensi UNCLOS memiliki mekanisme penyelesaian sengketa yang
berlaku jika terjadi perselisihan antara negara-negara terkait dengan interpretasi atau penerapan
ketentuan UNCLOS. Mekanisme ini mencakup pengadilan arbitrase internasional dan
Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut.
UNCLOS adalah salah satu instrumen hukum laut internasional yang paling penting dan
komprehensif. Ini memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengatur penggunaan dan
pengelolaan wilayah laut, sumber daya alam laut, dan perlindungan lingkungan laut. UNCLOS
telah diterima oleh sebagian besar negara di dunia dan menjadi dasar hukum utama dalam hukum
laut internasional.

C. Wilayah ZEE Indonesia


Gambaran umum tentang wilayah ZEE Indonesia, yang mencakup pulau-pulau utama dan
perairannya. Indonesia memiliki beberapa Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di sekitar perairannya.
Berikut adalah beberapa dari ZEE utama Indonesia:
1. ZEE Indonesia Bagian Barat: ZEE ini meliputi wilayah perairan di sekitar Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan (Borneo), dan sebagian kecil dari Sulawesi. Ini mencakup Selat Malaka dan
Selat Sunda.
2. ZEE Indonesia Bagian Timur: ZEE ini mencakup wilayah perairan di sekitar Pulau Bali, Nusa
Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Ini termasuk perairan di sekitar Kepulauan Raja Ampat
yang terkenal akan keanekaragaman hayati bawah lautnya.

—4—
3. ZEE di Laut Natuna Utara: ZEE ini terletak di sebelah utara Pulau Natuna yang merupakan
bagian dari Kepulauan Riau.
4. ZEE Indonesia di Laut Sulawesi: Wilayah ini mencakup perairan di sekitar Pulau Sulawesi
dan Kepulauan Talaud di sebelah utara.
5. ZEE Indonesia di Laut Aru: ZEE ini terletak di sekitar Kepulauan Aru di provinsi Maluku.
6. ZEE Indonesia di Laut Halmahera: Wilayah ini mencakup perairan di sekitar Pulau Halmahera,
yang juga berada di Maluku.
7. ZEE Indonesia di Laut Banda: ZEE ini mencakup wilayah di sekitar Kepulauan Banda yang
juga termasuk dalam provinsi Maluku.
8. ZEE Indonesia di Laut Arafura: ZEE ini meliputi perairan di sekitar wilayah Arafura yang
memisahkan Papua dengan Australia.
Setiap ZEE ini memiliki hak dan kewajiban yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
alam, perlindungan lingkungan, dan keamanan wilayah, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Pengaturan dan pengelolaan ZEE diatur oleh hukum nasional dan perjanjian
internasional yang berlaku di Indonesia.
Zona Ekonomi Eksklusif adalah wilayah penting yang memungkinkan negara-negara untuk
menjaga kedaulatan atas sumber daya alam di perairan mereka, sambil juga mematuhi kewajiban
internasional dan menjaga lingkungan laut. Hak dan kewajiban ini dapat lebih rinci dan
terperinci dalam hukum nasional dan perjanjian internasional yang berlaku di Indonesia.

D. Hak dalam ZEE Indonesia


Hak eksklusif pengelolaan sumber daya alam, termasuk perikanan, minyak, dan gas alam.
1. Hak Eksklusif Pengelolaan Sumber Daya: ZEE memberikan Indonesia hak eksklusif untuk
mengelola, menjaga, dan memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di perairan tersebut. Ini
mencakup ikan, minyak, gas alam, mineral, dan berbagai jenis sumber daya lainnya.
2. Hak Survei dan Penelitian Ilmiah: Pemerintah Indonesia memiliki hak untuk melakukan survei,
penelitian ilmiah, dan pengumpulan data di dalam ZEE-nya. Ini penting untuk pemantauan
sumber daya alam dan lingkungan laut.
3. Kewenangan Navigasi: Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengendalikan
lalu lintas maritim, termasuk keberangkatan dan kedatangan kapal asing, di wilayah ZEE-nya.
Ini berkaitan dengan keamanan dan ketertiban maritim.

—5—
E. Kewajiban dalam ZEE Indonesia
Kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan laut di dalam ZEE.
1. Pemeliharaan Lingkungan: Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga
lingkungan laut di dalam ZEE. Ini termasuk perlindungan ekosistem laut dan upaya pelestarian
sumber daya alam.
2. Kepatuhan Terhadap Hukum Internasional: Indonesia wajib mematuhi hukum laut
internasional, seperti Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Ini mencakup hak-hak dan kewajiban negara-negara yang berbatasan dengan ZEE.
3. Keamanan dan Ketertiban: Pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas keamanan dan
ketertiban di dalam ZEE-nya. Ini mencakup penegakan hukum terhadap kegiatan ilegal seperti
pencurian ikan atau pelanggaran hukum lainnya.
4. Kewajiban Pelaporan: Indonesia juga mungkin memiliki kewajiban untuk melaporkan
aktivitas dan penelitian yang dilakukan di dalam ZEE-nya kepada pihak-pihak internasional dan
organisasi yang relevan.
Zona Ekonomi Eksklusif adalah wilayah penting yang memungkinkan negara-negara untuk
menjaga kedaulatan atas sumber daya alam di perairan mereka, sambil juga mematuhi kewajiban
internasional dan menjaga lingkungan laut. Hak dan kewajiban ini dapat lebih rinci dan
terperinci dalam hukum nasional dan perjanjian internasional yang berlaku di Indonesia.

F. Pengelolaan Sumber Daya Alam di ZEE


Cara Indonesia mengelola sumber daya alam di ZEE, termasuk kebijakan perikanan dan
pengembangan minyak dan gas. Indonesia mengatur Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) melalui
Peraturan Pemerintah No.15 tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati di Zona
Ekonomi Eksklusif IndonesiaDasar dari ZEE adalah adanya pemikiran bahwa sumber-sumber
penangkapan ikan bisa saja akan habis dan dengan demikian sangatlah positif untuk menerapkan
ukuran-ukuran konservasi Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan Undang-undang No 5 tahun
1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia untuk mengatur wilayah kelautan di
IndonesiaDi ZEE, Indonesia mempunyai hak untuk melakukan segala bentuk melakukan
Eksplorasi, Eksploitasi, Konservasi dan Pengelolaan sumber daya alam (SDA)

Dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya alam hayati perikanan di ZEE Indonesia,
dengan luas perairan serta potensi perikanan yang demikian besar, maka pemanfaatan secara
optimal bagi kemakmuran bangsa merupakan tujuan yang diamanatkan dalam pembangunan
nasional di Indonesia Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan beberapa keputusan Menteri
Pertanian untuk mengatur pengelolaan ZEE Indonesia

—6—
Pengaturan sumber daya perikanan di ZEE Indonesia diatur melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 15 Tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati di ZEE Indonesia
Indonesia berhak untuk memanfaatkan segala potensi sumber daya alam, termasuk ikan, di
dalam ZEE.
Manfaat lain dari adanya ZEE adalah memberikan kebebasan kepada negara pantai untuk
mengembangkan dan mengelola seluruh sumberdaya yang ada Dengan diberlakukannya ZEE di
suatu negara, seluruh sumber daya alam yang ada di dalam wilayah laut tersebut menjadi hak
milik negara Pantai Negara pantai juga dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di ZEE
sebagai sumber mata pencaharian.
Pengembangan minyak dan gas di ZEE Indonesia juga diatur oleh pemerintah melalui undang-
undang dan peraturan yang berlaku Namun, informasi lebih lanjut mengenai kebijakan
pengembangan minyak dan gas di ZEE Indonesia tidak ditemukan dalam hasil pencarian.

—7—
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia terkait erat dengan perkembangan sejarah hukum laut
internasional dan isu kedaulatan maritim di perairan Indonesia. Berikut adalah beberapa poin
penting dalam pembentukan ZEE Indonesia:
1. Kemerdekaan Indonesia: Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, negara ini menghadapi
isu-isu mengenai kedaulatan atas perairan lautnya yang luas. Sebelum kemerdekaan, perairan
Indonesia telah dikuasai oleh negara-negara kolonial Belanda dan Jepang.
2. Konflik Kepulauan Seribu Salah satu insiden awal yang memicu kebutuhan untuk
mengklarifikasi batas wilayah laut Indonesia adalah konflik antara Indonesia dan Belanda
mengenai Kepulauan Seribu pada tahun 1957. Konflik ini membuat pemerintah Indonesia
memahami perlunya mengklarifikasi kedaulatan maritimnya.
3. Konferensi Hukum Laut PBB:Dalam konteks hukum laut internasional, Konferensi Hukum
Laut PBB yang diadakan antara tahun 1973 dan 1982 memainkan peran penting dalam mengatur
peraturan tentang ZEE. Konferensi ini menghasilkan Konvensi Hukum Laut PBB 1982, yang
memberikan panduan mengenai ZEE dan hak-hak negara pesisir atas wilayah laut.
4. Pengejaran Kedaulatan Maritim: Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto,
mengambil langkah-langkah untuk mengejar kedaulatan maritim yang lebih besar. Pada 18
Agustus 1980, Indonesia secara sepihak menyatakan ZEE sejauh 200 mil laut dari garis pangkal
pantai sebagai bagian dari pendeklarasian "Dwifungsi" yang mencakup kedaulatan teritorial dan
kedaulatan maritim. Langkah ini sebagian didasarkan pada hukum internasional yang
berkembang, termasuk prinsip-prinsip Konvensi Hukum Laut PBB.
5. UNCLOS 1982:Indonesia meratifikasi Konvensi Hukum Laut PBB 1982 pada tanggal 31 Juli
1986, yang juga mendukung klaim ZEE Indonesia sesuai dengan ketentuan konvensi tersebut.
Pembentukan ZEE Indonesia menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah kedaulatan
maritim negara ini dan merupakan langkah yang signifikan dalam melindungi dan mengelola
sumber daya laut yang kaya di perairan Indonesia. Hal ini juga telah memengaruhi kebijakan dan
aktivitas ekonomi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

—8—
DAFTAR PUSTAKA

Lindra (2012). Upaya Indonesia dalam mengatur Zona Ekonomi Ekslusif berdasarkan Hukum
Laut Internasional Journal of Law, 69, 254-258.
Mustafa (2007). Zona Ekonomi Ekslusif di Indonesia Jurnal UIN, 14, 75-85.
Kemal (2009). Sumber daya Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia Jurnal Udayana, 89, 106-234.
Risyana (2016). ZEE Indonesia Jurnal UDSY, 81, 96-106.
Cahaya (2021). Hak dan Kewajiban ZEE Indonesia Jurnal UIN, 99, 76-124.
Taniya (2019). Pembagian wilayah-wilayah ZEE di Indonesia Jurnal USU, 15, 165-190.

—9—

Anda mungkin juga menyukai