Anda di halaman 1dari 15

STATUS HUKUM ZEE DAN HAK DAN KEWAJIBAN ZEE

Dosen pengampu: L.D. Abul Mufakhir, S.Ip., M.H

DISUSUN OLEH:

NAMA : ALDIANSYAH ARIDAN

NIM : H1A122106

KELAS : C

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HALUOLEO

2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah Allah SWT kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih

jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan

sehari-hari. Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Kendari, 25 november 2023

Aldiansyah Aridan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Status Hukum ZEE di Indonesia..............................................................................................6
2.2 Hak Dan Kewajiban Zona Ekonomi Ekslusif............................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zona Ekonomi Eksklusif adalah zona yang luasnya 200 mil laut dari

garis dasar pantai, yang mana dalam zona tersebut sebuah negara

pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak

menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di

atasnya, ataupun melakukan penanaman kabel dan pipa. Konsep dari

ZEE muncul dari kebutuhan yang mendesak. Sementara akar

sejarahnya berdasarkan pada kebutuhan yang berkembang semenjak

tahun 1945 untuk memperluas batas jurisdiksi negara pantai atas

lautnya, sumbernya mengacu pada persiapan untuk UNCLOS III.

ZEE atau zona ekonomi eksklusif adalah bagian dari laut yang

memberikan hak dan yurisdiksi kepada negara pantai untuk

memanfaatkan sumber daya alam dan melakukan kegiatan ekonomi di

wilayah tersebut.1 ZEE berperan penting dalam hukum laut, karena

menyeimbangkan antara kepentingan negara pantai dan negara lain

dalam mengakses dan melindungi laut. ZEE juga menyelesaikan klaim-

klaim sepihak yang pernah muncul di masa lalu dengan memberikan

batas maksimal 200 mil laut dari garis pangkal pantai 2. ZEE diatur

dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982, yang
1
Sudarso, 2019, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Deeppublish, Medan
2
Wadra, 2015, Wilayah Maritime Indonesia,Gramedia Pustaka Ulama, Bandung
merupakan kesepakatan internasional yang mengatur berbagai aspek

hukum dan politik terkait laut3. UNCLOS juga memberikan kewajiban

kepada negara pantai untuk mengelola dan melestarikan sumber daya

laut di ZEE mereka,3 serta memberikan akses kepada negara lain untuk

memanfaatkan surplus hasil tangkapan ikan. Selain itu, negara pantai

harus mencegah polusi dan memfasilitasi penelitian ilmiah kelautan di

ZEE.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana status hukum zee di Indonesia?

2. Apa saja hak dan kewajiban zona ekonomi ekslusif?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui status hukum zee di Indonesia

2. Untuk Mengetahui hak dan kewajiban zona ekonomi ekslusif

3
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Status Hukum ZEE di Indonesia

Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) rezim laut yang memiliki yang

diberikan dan dimiliki negara pantai. Rezim ZEE mulai di atur dalam

konferensi hukum laut III yang dikenal dengan The United Nations

Convention on the Law of the Sea ( yang selanjutnya di sebut UNCLOS ).

Rezim ZEE sendiri juga mengatur tentang adanya hak – hak dan

yurisdiksi dari negara pantai dalam melakukan tindakan di wilayah ZEE.

Pengaturan tersebut merupakan peraturan baru yang mana

menimbulkan dampak untuk negara – negara lain mengenai perubahan

pemisahan laut teritorial yang merupakan masuk dalam zona

kedaulatan negara pantai dan negara kepulauan dan laut bebas untuk

semua negara. Rezim laut ZEE walau hanya dimiliki negara yang

berbatasa dengan laut sepanjang 200 mil, yang di hitung dari garis

pantai terluar pulau di negara tersebut. Pengaturannya yang mana ini

tidak mengubah status hukum daerah atau wilayah yang terletak di luar

dan berdampingan dengan hukum teritorial. Wilayah ZEE yang mana

wilayah tersebut juga berdampingan dengan laut terirorial, yang tunduk


pada rezim hukum khusus. Hal ini yang mempunyai konsekuensi dalam

hukum laut internasional bagian dari wilayah berdaulat.4

Pasal 55 UNCLOS 1982 mendefinisikan ZEE sebagai perairan (laut)

yang terletak di luar dan berbatasan dengan laut teritorial, tunduk pada

rezim hukum khusus (special legal regime) yang ditetapkan dalam Bab V

ini berdasarkan hak-hak dan yurisdiksi negara pantai, hak-hak, serta

kebebasan-kebebasan negara lain. ZEE adalah suatu daerah diluar dan

berdampingan dengan laut territorial yg tunduk pada rejim hukum

khusus yang ditetapkan berdasarkan pada hak-hak dan yurisdiksi

negara pantai dan hak-hak serta kebebasan- kebebasan negara lain. ,

ZEE merupakan suatu daerah di luar dan berbatasan dengan laut

teritorial, tunduk pada rezim hukum khusus yang ditetapkan dalam

wilayah ini, di mana hak dan yurisdiksi negara pantai dan hak serta

kebebasan negara lain diatur oleh ketentuan-ketentuan yang relevan.

Zona ekonomi eksklusif (ZEE) adalah suatu wilayah laut yang

berjarak 200 mil dari garis pangkal pantai, di mana negara pantai

memiliki hak eksklusif untuk eksplorasi dan eksploitasi sumber daya

alam, serta yurisdiksi tertentu untuk kebijakan hukum, navigasi,

terbang, dan instalasi. ZEE Indonesia ditetapkan pada tahun 1980 dan

meliputi seluruh pulau terluar yang berbatasan dengan laut bebas.5 ZEE

juga berlaku untuk negara-negara tak berpantai dan negara-negara yang

secara geografis tak beruntung.

4
rmawan, 2008, Konvensi Hukum Laut Indonesia, media pt, Jakarta
5
Anonim, Isi Perjanjian Tordesillas, Latar Belakang, dan Dampaknya Bagi Indonesia
Status zona ekonomi eksklusif Indonesia saat ini adalah sebagai

berikut:

 Indonesia memiliki ZEE seluas sekitar 2,7 juta km persegi,

yang merupakan ZEE terbesar di Asia Tenggara dan terbesar

ketujuh di dunia.6

 Indonesia memiliki beberapa sengketa ZEE dengan negara-

negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam,

Filipina, Palau, dan Timor Leste. Sengketa-sengketa ini terjadi

karena adanya tumpang tindih klaim ZEE antara negara-

negara yang berdekatan atau memiliki pulau-pulau terluar

yang saling berdekatan.

 Indonesia telah menyelesaikan beberapa perjanjian delimitasi

ZEE dengan negara-negara tetangga, seperti Australia, India,

Papua Nugini, dan Thailand. Perjanjian-perjanjian ini

bertujuan untuk menentukan batas-batas ZEE antara negara-

negara yang bersangkutan berdasarkan prinsip kesetaraan

dan saling menguntungkan

 Indonesia masih berupaya untuk menegosiasikan perjanjian

delimitasi ZEE dengan negara-negara lain yang belum

memiliki perjanjian, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam,


6
Hartono, 2022, Zona Ekonomi Eksklusif (Zee) Dalam Unclos 1982,Jurnal Maritime,
Bandung
Filipina, Palau, dan Timor Leste. Indonesia juga berupaya

untuk menyelesaikan sengketa ZEE dengan Cina, yang

mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan sebagai ZEE-nya

berdasarkan garis sembilan titik yang tidak diakui oleh hukum

internasional.

 Indonesia berkomitmen untuk menjaga kedaulatan dan

kepentingan nasionalnya di ZEE, serta memanfaatkan sumber

daya alam yang ada di dalamnya untuk kesejahteraan rakyat.

Indonesia juga berkomitmen untuk menjalin kerjasama

dengan negara-negara lain dalam pengelolaan ZEE, serta

menghormati hak dan kewajiban yang diatur oleh Konvensi

Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982.7

2.2 Hak Dan Kewajiban Zona Ekonomi Ekslusif

Zona Ekonomi Ekslusif dalam hak berdaulat negara pantai

mempunyai tujuan ekplorasi, eksploitasi, pengelolaan dan konservasi

sumber kekayaan alam hayati maupun non hayati di ruang air dan

kegiatan – kegiatan lainnya untuk eksplorasi dan eksploitasi ekonomi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah normatif yang bersifat diskriptif.

Penelitian normatif dimana proses pengumpulan data di fokuskan pada

upaya untuk memperoleh data sekunder. Perbedaan kewenangan

memiliki perbedaan tersebut juga memberikan kewenangan negara atas

wilayah lautnya berbeda. Narasi memperkuat hak berdaulat pasti akan

7
Harrris,2018, Zona Ekonomi Eksklusif: Pengertian, Delimitasi, Dan Fungsinya,Gramedia Blog, Jakarta
membutuhkan diskusi mendalam bagi masyarakat internasional,

sekarang era disrupsi dan perubahan yang sangat cepat juga

perkembangan teknologi disegala lini yang belum diatur dalam hukum

laut internasional. Potensi konflik tersebut tidak jarang dimaknai oleh

masyarakat sebagai wilayah negara pantai. Kekurangan pahaman

tersebut harus dilakukan edukasi untuk diluruskan. Proses edukasi

sering kali berdampak pada masalah keamanan dan pertahanan internal

suatu negara. masalah tersebut bila tidak direspon baik tidak menutup

kemungkinan berdampak besar pada eksistensi negara. Masalah

keamanan dan pertahanan internal suatu negara pada konflik

pemanfaatan dan pemakaian alat negara. Masalah tersebut bila tidak

direspon baik tidak menutup kemungkinan berdampak besar pada

eksistensi negara.8

Hak dan kewajiban ZEE Dalam pasal 4 UU nomor 5 tahun 1983,

tentang Zona Ekonomi Eksklusif yang berbunyi:

1. Di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Republik Indonesia

mempunyai dan melaksanakan :

a. Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi,

pengelolaan dan konservasi sumber daya alam hayati dan non

hayati dari dasar laut dan tanah di bawahnya serta air di

atasnya dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk eksplorasi dan

8
Yusnita,2018, Penyelesaian Sengketa Batas Laut Antara Indonesia Dan Malaysia Dalam
Perspektif Hukum Internasional, Media Neliti, Bengkulu
eksploitasi ekonomis zona tersebut, seperti pembangkitan

tenaga dari air, arus dan angin;

b. Yurisdiksi yang berhubungan dengan :

1. pembuatan dan penggunaan pulau-pulau buatan,

instalasi-instalasi dan bangunan-bangunan lainnya;

2. penelitian ilmiah mengenai kelautan;

3. perlindungan dan pelestarian lingkungan taut;

c. Hak-hak lain dan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan

Konvensi Hukum Laut yang berlaku.

2. Sepanjang yang bertalian dengan dasar laut dan tanah di

bawahnya, hak berdaulat, hak-hak lain, yurisdiksi dan kewajiban-

kewajiban Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan Landas

Kontinen Indonesia, persetujuan-persetujuan antara Republik

Indonesia dengan negara-negara tetangga dan ketentuan-ketentuan

hukum internasional yang berlaku-

3. Di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kebebasan pelayaran dan

penerbangan internasional serta kebebasan pemasangan kabel dan

pipa bawah laut diakui sesuai dengan prinsip-prinsip hukum laut

internasional yang berlaku.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Status ZEE dan hak dan kewajiban ZEE adalah topik yang

berkaitan dengan hukum laut internasional dan nasional. ZEE adalah

singkatan dari Zona Ekonomi Eksklusif, yaitu suatu area di luar dan

berdampingan dengan laut teritorial suatu negara, dengan batas

terluar 200 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial

diukur1. ZEE bukan merupakan wilayah kedaulatan negara pantai,

tetapi negara pantai memiliki hak-hak dan kewajiban tertentu di ZEE

sesuai dengan ketentuan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa

tentang Hukum Laut (UNCLOS) 19822.9

Hak-hak negara pantai di ZEE antara lain adalah :

 Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi,

konservasi dan pengelolaan sumber daya alam, baik hayati

maupun non hayati, dari perairan di atas dasar laut dan dari

dasar laut dan tanah di bawahnya.

9
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
 Hak berdaulat atas kegiatan lain untuk eksplorasi dan

eksploitasi ekonomi zona tersebut, seperti produksi energi dari

air, arus dan angin.

 Yurisdiksi untuk pendirian dan pemanfaatan pulau buatan,

instalasi dan bangunan, riset ilmiah kelautan, perlindungan

dan pelestarian lingkungan laut.10

Kewajiban negara pantai di ZEE antara lain adalah:

 Memperhatikan hak-hak dan kewajiban negara lain di ZEE,

termasuk kebebasan pelayaran, penerbangan, penanaman

kabel dan pipa, serta riset ilmiah kelautan.

 Menentukan jumlah tangkapan sumber daya hayati yang dapat

diperbolehkan di ZEE dan memberikan akses kepada negara

lain, khususnya negara tetangga dan negara yang tanpa laut,

terhadap surplus hasil tangkapan yang diizinkan.

 Mencegah, mengurangi dan mengendalikan pencemaran di ZEE

dan bekerja sama dengan negara lain untuk tujuan tersebut.

 Memfasilitasi penelitian ilmiah kelautan di ZEE dan berbagi

informasi dan data yang diperoleh dari penelitian tersebut.

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki ZEE yang luas dan

kaya akan sumber daya alam. Oleh karena itu, Indonesia harus

mampu melaksanakan hak-hak dan memenuhi kewajiban-

kewajibannya di ZEE sesuai dengan hukum laut internasional dan

nasional. Indonesia juga harus menjaga kedaulatan dan kepentingan


10
Agung, 2017, Batas Batas Wilayah Kemaritiman Indonesia Dan Malaysia, Pt Jeragrup,
Sriwijaya
nasionalnya di ZEE dari ancaman dan gangguan yang mungkin

timbul dari negara lain atau pihak-pihak lain.11

3.2 Saran

Dengan memahami konsep ZEE, yuridiksi ZEE, dan peran

UNCLOS, kita dapat menghargai kompleksitas pengelolaan sumber

daya laut, pentingnya menjaga keberlanjutan, dan upaya bersama

negara-negara untuk menjaga perdamaian dan kerjasama di lautan

global. Melalui kerja sama dan ketaatan terhadap UNCLOS,

diharapkan ZEE akan terus berperan sebagai sumber daya ekonomi

yang berkelanjutan dan lingkungan laut yang sehat bagi generasi

mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

11
Rahman, 2012, Pengaruh Unclos Terhadap Permasalahan Negara Indonesia, Media
Pustaka, Bandung
Hasan, Y.A. and SH, M., 2021. Hukum Laut Konservasi Sumber Ikan Di
Indonesia. Prenada Media.

Satria, A., 2009. Ekologi politik nelayan. Lkis Pelangi Aksara.

Paramita, K., 2020. Kenali Zee Dan Hak Hak Kedaulatannya. Hukum online
.com.

Kurnia, I. (2016). Pengaturan Sumber Daya Perikanan di Zona Ekonomi


Eksklusif (ZEE) Indonesia. Jurnal Hukum Internasional, 13(2), 206-
217. PDF

Miya, A. (2018). Hukum Laut (ZEE dan Landas Kontinen). DOC

Fajri, R. N. (2017). Analisis Kebijakan Pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif


Indonesia di Samudera Hindia. Skripsi, Universitas Pendidikan
Indonesia. PDF

Pratama, A. (2019). Kajian Hukum Internasional Terhadap Penyelesaian


Sengketa Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan Malaysia di Laut
Sulawesi. Tesis, Universitas Airlangga. PDF

Simarmata, P. (2017). Hukum zona ekonomi eksklusif dan hak indonesia


menurut undang-undang ri nomor 5 tahun 1983. Syntax Literate;
Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2), 108-123.

Anda mungkin juga menyukai