Muhammad Habiel (2003101010249) Kejahatan Terhadap Keamanan Dan Keselamatan Negara
Muhammad Habiel (2003101010249) Kejahatan Terhadap Keamanan Dan Keselamatan Negara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Makalah ini akan membahas secara rinci konsep kejahatan terhadap keamanan dan
keselamatan negara, jenis-jenis kejahatan tersebut, hukum terkait, sistem peradilan khusus, serta
tantangan dan perkembangan terkini dalam menghadapinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kejahatan terhadap keamanan negara secara sosiologis disebut Kejahatan politik Kata politik
berasal dari bahasa Yunani “politia” artinya “segala sesuatu yang berhubungan dengan negara
atau segala tindakan, kebijaksanaan, siasat mengenai pemerintahan suatu negara”. Ada
beberapa teori untuk menentukan tindak pidana sebagai kejahatan politik, yaitu:
1) Teori obyektif atau disebut teori absolut: ditujukan terhadap negara dan berfungsinya
lembaga-lembaga negara.
2) Teori Subyektif atau teori relatif: semua tindak pidana berlatarbelakang dan bertujuan politik
3) Teori Predominan: membatasi pengertian pada dominannya perbuatan politik
4) Teori Political Incidence: melihat perbuatan yang dianggap bagian dari kegiatan politik.
Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa lingkup kejahatan terhadap keamanan Negara
di dalamnya termasuk pula delik politik. Di dalam kepustakaan hukum, delik politik dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1) Kesatu. kejahatan terhadap pemerintah, dapat berupa kekerasan sebagai protes atas
kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh suatu pemerintah, keinginan merubah struktur
pemerintah di luar konstitusi dan sebagainya;
2) Kedua. kejahatan yang dilakukan pemerintah, dapat berupa serangan atau ancaman terhadap
hak-hak azasi warga, kejahatan penyalahgunaan wewenang dan sebagainya.
Delik Terhadap Keamanan Negara selain diatur dalam KUHP, KUHP Tentara, juga dalam UU Anti
Terorisme. Khusus dalam KUHP Pasal 104 sampai Pasal 129 jo. UU No. 27 Tahun 1999 tentang
Perubahan KUHP yang Berkaitan dengan Delik Terhadap Keamanan Negara, diatur dalam Bab I
Buku II yang merupakan bentuk perwujudan adanya perlindungan hukum bagi keamanan dan
keselamatan Negara
Dari ruang lingkup dalam pasal-pasal pada KUHP tersebut diatas, perlindungan terhadap Negara
dimanifestasikan dalam bentuk perlindungan terhadap “kepentingan atau benda hukum”
(Rechtsgoed) yang berupa:
1. Presiden/Wakil Presiden;
2. Keutuhan Wilayah Negara;
3. Pemerintahan;
4. Rahasia Negara/Militer;
5. Kenetralan Negara; dan
6. Keamanan Nasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah tentang kejahatan terhadap keamanan dan keselamatan negara, dapat
disimpulkan bahwa hal ini adalah isu kompleks yang mencakup berbagai jenis ancaman terhadap
negara, termasuk spionase, terorisme, kudeta, sabotase, dan lainnya. Pemerintah mengambil
berbagai langkah untuk mengatasi kejahatan semacam ini, termasuk pengembangan undang-
undang khusus, penggunaan sistem peradilan khusus, pengawasan intelijen, dan kerja sama
internasional. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara keamanan negara dan hak
asasi manusia. Peran hukum internasional juga menjadi penting dalam menangani ancaman
yang melintasi batas negara. Kesadaran masyarakat dan pendidikan juga berperan dalam
pencegahan kejahatan terhadap keamanan dan keselamatan negara.