Anda di halaman 1dari 3

Kejahatan Terhadap Keamanan dan Keselamatan Negara

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kejahatan terhadap keamanan negara adalah kejahatan yang menyerang kepentingan


hukum negara. Sesuai dengan namanya, kejahatan ini mempunyai obyek keamanan negara. Lebih
tepat apabila disebut sebagai Kejahatan Terhadap Pelestarian Kehidupan Negara, karena yang
dijaga di sini adalah berlangsungnya kehidupan bernegara, atau Kejahatan Tata negara. Kejahatan
terhadap keamanan dan keselamatan negara merupakan topik yang memegang peranan sentral
dalam kerangka hukum, politik, dan keamanan global. Kegiatan kriminal yang membahayakan
keamanan dan keselamatan suatu negara memiliki dampak yang luas dan serius pada stabilitas,
kedaulatan, dan kesejahteraan warga negara. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam
tentang konsep, aspek hukum, serta tantangan yang terlibat dalam menghadapi kejahatan
terhadap keamanan dan keselamatan negara sangat penting. Beberapa faktor latar belakang :

1. Perkembangan Ancaman Terhadap Keamanan Negara: Di era globalisasi dan kemajuan


teknologi informasi, ancaman terhadap keamanan dan keselamatan negara telah
berkembang dengan cepat. Ancaman tersebut dapat berasal dari aktor non-negara, kelompok
teroris, negara lain, atau individu yang menggunakan sarana modern seperti internet untuk
melancarkan serangan.
2. Perubahan Paradigma Keamanan: Konsep keamanan nasional telah berubah dari fokus
tradisional pada ancaman militer menjadi konsep yang lebih luas, termasuk ancaman non-
militer seperti terorisme, spionase, dan serangan siber. Perubahan ini memunculkan
kompleksitas baru dalam menjaga keamanan negara.

B. Tujuan
Makalah ini akan membahas secara rinci konsep kejahatan terhadap keamanan dan
keselamatan negara, jenis-jenis kejahatan tersebut, hukum terkait, sistem peradilan khusus, serta
tantangan dan perkembangan terkini dalam menghadapinya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Kejahatan terhadap keamanan negara secara sosiologis disebut Kejahatan politik Kata politik
berasal dari bahasa Yunani “politia” artinya “segala sesuatu yang berhubungan dengan negara
atau segala tindakan, kebijaksanaan, siasat mengenai pemerintahan suatu negara”. Ada
beberapa teori untuk menentukan tindak pidana sebagai kejahatan politik, yaitu:

1) Teori obyektif atau disebut teori absolut: ditujukan terhadap negara dan berfungsinya
lembaga-lembaga negara.
2) Teori Subyektif atau teori relatif: semua tindak pidana berlatarbelakang dan bertujuan politik
3) Teori Predominan: membatasi pengertian pada dominannya perbuatan politik
4) Teori Political Incidence: melihat perbuatan yang dianggap bagian dari kegiatan politik.

B. Jenis Kejahatan Terhadap Keamanan Negara


Sifat yang khusus dimiliki oleh Kejahatan terhadap terhadap negara adalah adanya sifat
pengkhianatan, yakni Pengkhianatan intern dan pengkhinatan ekstern. Walaupun KUHP tidak
mengadakan perbedaan untuk hal itu. Untuk lebih jelasnya berikut diketengahkan pokok-pokok
yang menjadi bahasan dalam Kejahatan Terhadap Keamanan Negara, sebagai berikut:

1. Makar terhadap kepala negara


2. makar untuk menaklukan Indonesiia di bawah kekuasaan asing
3. makar untuk menggulingkan pemerintah
4. pemberontakan
5. permufakatan jahat
6. berhubungan dengan negara asing
7. pengedaran surat-surat rahasia
8. memasuki bangunan pertahanan negara
9. masalah yang memberatkan
10. pengkhianatan diplomatic
11. mata-mata musuh
12. penipuan dalam penyerahan barang keperluan negara
13. hukuman tambahan
14. kejahatan terhadap kawan perang.

Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa lingkup kejahatan terhadap keamanan Negara
di dalamnya termasuk pula delik politik. Di dalam kepustakaan hukum, delik politik dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1) Kesatu. kejahatan terhadap pemerintah, dapat berupa kekerasan sebagai protes atas
kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh suatu pemerintah, keinginan merubah struktur
pemerintah di luar konstitusi dan sebagainya;
2) Kedua. kejahatan yang dilakukan pemerintah, dapat berupa serangan atau ancaman terhadap
hak-hak azasi warga, kejahatan penyalahgunaan wewenang dan sebagainya.

Kejahatan terhadap keamanan Negara berdimensi internasional, yang merupakan kejahatan


politik, bisa berupa:

1. Piracy (Pembajakan kapal laut)


2. Hijacking (Pembajakan pesawat terbang)
3. Teroris (Penggunaaan kekerasan untuk tujuan politik)
4. Sabotase ( perbuatan yang menyebabkan kerusakan atau gangguan).
5. Genocide (pemusnahan seluruh atau sebagian bangsa, etnis, ras atau kelompok agama)
6. Hostages (penyanderaan)
7. Misuse of Drugs (Penyalahgunaan obat)
8. Contempt of Court (penghinaan terhadap pengadilan)
9. Apartheid ( tindakan kekerasan atas dasar perbedaan ras, warna kulit atau asal kebangsaan).

C. Delik Terhadap Keamanan Negara

Delik Terhadap Keamanan Negara selain diatur dalam KUHP, KUHP Tentara, juga dalam UU Anti
Terorisme. Khusus dalam KUHP Pasal 104 sampai Pasal 129 jo. UU No. 27 Tahun 1999 tentang
Perubahan KUHP yang Berkaitan dengan Delik Terhadap Keamanan Negara, diatur dalam Bab I
Buku II yang merupakan bentuk perwujudan adanya perlindungan hukum bagi keamanan dan
keselamatan Negara
Dari ruang lingkup dalam pasal-pasal pada KUHP tersebut diatas, perlindungan terhadap Negara
dimanifestasikan dalam bentuk perlindungan terhadap “kepentingan atau benda hukum”
(Rechtsgoed) yang berupa:

1. Presiden/Wakil Presiden;
2. Keutuhan Wilayah Negara;
3. Pemerintahan;
4. Rahasia Negara/Militer;
5. Kenetralan Negara; dan
6. Keamanan Nasional.

D. Upaya Mencegah Kejahatan Terhadap Keamanan dan Keselamatan Negara

1. Pengembangan Undang-Undang Khusus: Pemerintah mengembangkan undang-undang yang


khusus mengatur kejahatan terhadap keamanan dan keselamatan negara, memberikan dasar
hukum yang jelas untuk menangani ancaman semacam itu.
2. Penggunaan Sistem Peradilan Khusus: Kasus-kasus kejahatan terhadap keamanan dan
keselamatan negara sering kali ditangani oleh pengadilan khusus atau pengadilan militer yang
memiliki pengetahuan khusus dalam isu-isu keamanan nasional.
3. Pengawasan Intelijen: Pemerintah memiliki badan intelijen yang bertugas mengumpulkan
informasi, memantau ancaman potensial, dan merespons ancaman terhadap keamanan
negara.
4. Kerja Sama Internasional: Pemerintah bekerja sama dengan negara-negara lain dalam
pertukaran informasi dan tindakan bersama untuk melawan ancaman yang melintasi batas
negara.
5. Edukasi terkait Kesadaran Masyarakat : Pemerintah berkewajiban untuk mengedukasi
masyarakat tentang ancaman terhadap keamanan negara dan melaporkan aktivitas
mencurigakan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam makalah tentang kejahatan terhadap keamanan dan keselamatan negara, dapat
disimpulkan bahwa hal ini adalah isu kompleks yang mencakup berbagai jenis ancaman terhadap
negara, termasuk spionase, terorisme, kudeta, sabotase, dan lainnya. Pemerintah mengambil
berbagai langkah untuk mengatasi kejahatan semacam ini, termasuk pengembangan undang-
undang khusus, penggunaan sistem peradilan khusus, pengawasan intelijen, dan kerja sama
internasional. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara keamanan negara dan hak
asasi manusia. Peran hukum internasional juga menjadi penting dalam menangani ancaman
yang melintasi batas negara. Kesadaran masyarakat dan pendidikan juga berperan dalam
pencegahan kejahatan terhadap keamanan dan keselamatan negara.

Anda mungkin juga menyukai