Abstrak
Kesenian Pencak merupakan bentuk seni pertunjukan yang bermula dari pengembangan pola gerak Pencak
Silat yang diiringi musik. Iringan musik yang menyatu dengan gerak memberikan kesan unik dan estetis.
Hadirnya Kesenian Pencak sebagai bentuk seni pertunjukan diperkuat dengan elemen seni pertunjukan
yang saling interaksi. Bentuk pertunjukan pada Kesenian Pencak meliputi: struktur pertunjukan, gerak, tata
rias busana, tata pentas cahaya, iringan musik, serta properti. Kesenian Pencak dinilai mampu menjadi
media pendidikan dalam pembentukan karakter baik pada diri seseorang. Seperti di Sanggar Pencak Karya
Muda, ketika belajar menjadi seniman Pencak, tidak hanya memahami jurus bela diri, juga memahami
sikap dalam pengetahuan moral, perasaan moral dan perbuatan moral dalam membentuk karakter baik.
Permasalahan yang dikaji dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Mengapa Kesenian Pencak di
Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember disebut sebagai bentuk pertunjukan?, 2). Bagaimana bentuk
pertunjukan Kesenian Pencak di Sanggar Karya Muda Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember?, dan 3).
Nilai karakter apa saja yang terkandung dalam Kesenian Pencak di Sanggar Karya Muda Kecamatan
Gumukmas Kabupaten Jember?. Tujuan penelitian menjelaskan, Kesenian Pencak sebagai bentuk seni
pertunjukan, mendeskripsikan bentuk pertunjukan serta nilai karakter pada Kesenian Pencak di Sanggar
Karya Muda Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dengan obyek nilai karakter dan bentuk pertunjukan. Sumber data penelitian
menggunakan narasumber Munarto pemilik sanggar, dan Nanangkosin selaku pendekar dan pelatih. Teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan pendokumentasian. Uji keabsahan penelitian
menggunakan teknik triangulasi serta analisis data dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan. Simpulan penelitian ini menjelaskan, Kesenian Pencak merupakan sebuah bentuk seni
pertunjukan yang memiliki teks / bentuk meliputi: isi dan struktur, serta konteks. Pencak Silat selain dikenal
sebagai ajang bela diri, juga memiliki kaitan erat dengan nilai karakter di dalamnya. Sehingga penelitian
ini selain membahas mengenai bentuk pertunjukan, juga menganalisis nilai karakter yang terkandung dalam
Kesenian Pencak.
Kata Kunci: Bentuk Pertunjukan, Kesenian Pencak, Nilai Karakter
Abstract
Pencak art is a performing art form that originated from the development of the Pencak Silat
movement pattern accompanied by music. Musical accompaniment that blends with motion gives a unique
and aesthetic impression. The presence of Pencak Art as a performing art form is strengthened by elements
of performing arts that interact with each other. Performance forms in Pencak Arts include: performance
structure, motion, make-up, lighting, musical accompaniment, and property. Pencak art is considered
capable of being a medium of education in building good character in a person. As in Sanggar Pencak
Karya Muda, when learning to become a Pencak artist, you do not only understand martial arts styles, but
also understand attitudes in moral knowledge, moral feelings and moral actions in shaping good character.
The problems examined from this study are as follows: 1). Why is Pencak Art in Gumukmas
District, Jember Regency called a form of performance? 2). What is the form of the Pencak Art performance
at Sanggar Karya Muda, Gumukmas District, Jember Regency?, And 3). What character values are
contained in the Pencak Art at Sanggar Karya Muda, Gumukmas District, Jember Regency? The research
objective is to explain, Pencak Art as a performing art form, to describe the form of performance and
character values in the Pencak Art at Sanggar Karya Muda, Gumukmas District, Jember Regency. The
research method used is a qualitative approach with the object of character value research and performance
forms. Sources of research data using resource persons Munarto, the studio owner, and Nanangkosin as a
warrior and trainer. Data collection techniques are in the form of observation, interviews, and
documentation. The research validity test used triangulation techniques and data analysis with data
reduction steps, data presentation, and drawing conclusions.
The conclusion of this research explains that Pencak Art is a form of performing art that has a text
/ form including: content and structure, as well as context. Besides being known as a martial arts arena,
Pencak Silat is also closely related to the character values in it. So that in this study, apart from discussing
the form of the show, the researcher also analyzed the character values contained in Pencak Art.
Gunawan, Heri. 2017. Pendidikan Karakter: Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif,
Konsep dan Implementasi. Bandung: Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Alfabeta.
Supriyanto, Hendricus. 2013. Postkolonial pada
Hadi, Syamsul. 2019. Implementasi Pendidikan Lakon Ludruk Jawa Timur . Malang: Bayu
Karakter di Sekolah Dasar melalui Budaya Media Publishing
Sekolah. Jurnal Pendidikan. Malang:
Universitas Negeri Malang Sutarto, Ayu dan Setya Yuwana Sudikan. 2008.
Pemetaan Kebudayaan di Propinsi Jawa
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Timur (Sebuah upaya Pencarian Nilai-
Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. nilai Positif). Surabaya: Biro Mental
Spiritual Pemerintah Propinsi Jawa Timur
Lickona, T. 2013. Pendidikan Karakter. Bekerjasama dengan Kompyawisda Jatim-
Penerjemah Lita S. Cet.1. Bandung: Nusa Jember.
Media.
Zoebazary, M. Ilham. 2017. Orang
Padmodarmaya, Pramana. 1988. Tata dan Teknik Pandhalungan (Penganyam Kebudayaan
Pentas. Jakarta : Balai Pustaka. Tapal Kuda). Jember: Pancakarya,
Paguyuban Pandhalungan Jember.
Schechner. 2002. Performance Studies. London:
Routledge. PUSTAKA MAYA
Al- Makhfudoh, Amiroh. 2017. Pendidikan
Setiawan, Irvan. 2011. Eksistensi Seni Pencak Karakter Anak Melalui Kegiatan Pencak
Silat Di Kabupaten Purwakarta (Kajian Silat Pagar Nusa di SD Nahdlatul Ulama
Tentang Strategi Adaptasi). Jurnal Bangil. Skripsi Online. Malang: Universitas
Patanjala. Bandung: Balai Pelestarian Islam Negeri Malang. Diakses pada 1 April
Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. 2020. http://etheses.uin-
malang.ac.id/10851/1/13140056.pdf
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari:
Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru. Herawati, Enis Niken. 2011. Mengenal Wiraga,
Terjemahan Suharto, Ben. 1985. Wirama dan Wirasa dalam Tari Klasik
Yogyyakarta: Ikalasti Gaya Yogyakarta dalam WUNY (Wacana
Universitas Negeri Yogyakarta). (online)
Soedarso, Sp. 1990. Trilogi Seni: Penciptaan, http://staffnew.uny.ac.id/upload/13176450
Eksistensi dan Kegunaan. Yogyakarta: ISI 4/penelitian/majalah-ilmiah-. Diakses pada
Press. 29 April 2021