Anda di halaman 1dari 5

SINOPSIS DAN ALUR CERITA MALIN KUNDANG

Untuk Memenuhi Tugas Pengembangan Media Vidio dan Televisi

Kelompok 5 & 6 :
Agesi Genta Putri Agus 22004110
Amelia Miftahul Jannah 22004112
Annisa Rusyda 22004115
Cindy Aprillia 22004122
Fiqri Almajri 22004131
Khairul Arsyad 22004136
Milkhatina Ummi KH Jambak 22004144
Sintia Nazira 22004151

IDENTITAS NASKAH
1. Tema naskah : Kisah Malin Kundang
2. Topik : Anak yang durhaka kepada ibunya
3. Sasaran : Masyarakat
4. Bentuk Penyajian : Demonstrasi
5. Durasi : 25-30 menit
6. Pemain : All Team (anggota kelompok)
7. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan pembuatan vidio pembelajaran ini adalah untuk
memberikan pemahaman bagi masyarakat khususnya untuk
pelajar agar dapat mengetahui tentang bagaimana kisah Malin
Kundang dan contoh sikap apa yang dapat di ambil dari cerita
Malin Kundang ini.

Sinopsis

Adalah pesisir Pantai Air Manis (saat ini: kota Padang), hiduplah satu
keluarga yang miskin, antara ayah, ibu dan anak. Tuntutan ekonomi
yang makin terpuruk memunculkan niat bagi sang Ayah untuk
mengadu nasib ke rantau orang.Setelah sekian lama, sang Ayah tidak
pulang. Malin Kundang dan ibunya hidup dalam kesusahan. Beranjak
dewasa, Malin Kundang pun mengikuti jejak ayahnya untuk merantau.

Tak disangka, kapal yang ditumpangi oleh Malin Kundang diserang


oleh bajak laut. Awak kapal meninggal tersisa Malin Kundang yang
berlindung di salah satu ruangan. Kapal itupun akhirnya berlabuh di
salah satu pesisir pantai.

Di tempat yang baru ini, Malin Kundang bekerja dengan giat dan
menjadi kaya raya. Setelahnya, dia pun mempersunting gadis pujaan
hati. Sejak itu dia dikenal sebagai raja dan saudagar kaya nan baik
hati.Beberapa lama menikah, sang istri mengajak Malin mengunjungi
suatu tempat, dan ternyata tempat tersebut adalah kampung halaman si
Malin, yang di sana berada rumah dan ibu kandungnya. Setelah
sampai, sang ibu mendapat kabar bahwa Malin telah pulang. Betapa
senangnya hati.Namun sayang, Malin yang telah bergelimang harta
dan tahta malah malu mengakui kalau si tua renta itu adalah ibu
kandungnya. Dia malu kepada istri dan para awak kapal. Sang ibu pun
menangis dan akhirnya murka, kemudian dia meminta kepada Allah
SWT untuk memberikan hukuman setimpal kepada anaknya.

Allah SWT pun mendengar Do’a sang Ibu. Tidak lama setelah itu,
Malin Kundang, Istri, para awak kapal hingga fisik kapal dan seluruh
properti didalamnya berubah menjadi Batu. Itulah yang kita kenal saat
ini sebagai “Batu Malin Kundang” yang ada di Pantai Air Manis,
Padang, Sumatera Barat.

Treatment

INTRO:
[Opening shot of a picturesque coastal village]
Narator (Voice-over): “Di pesisir yang indah, terdapat sebuah legenda
yang telah bertahan selama berabad-abad. Ini adalah kisah tentang
Malin Kundang, seorang anak muda dari desa ini yang dikenal karena
sumpahnya yang tragis.”

BAGIAN 1: MALIN KUNDANG MUDA


[Rekonstruksi Malin Kundang muda, pemuda yang ambisius]
Penjelasan tentang keluarganya dan kehidupan di desa nelayan
Ambisinya untuk menjadi pelaut terkemuka

BAGIAN 2: PERJALANAN MALIN KUNDANG


[Rekonstruksi Malin Kundang berlayar ke dunia]
Keberhasilannya di laut dan membangun kekayaan
Pertemuannya dengan seorang wanita cantik

BAGIAN 3: PENGKHIANATAN DAN SUMPAH MALIN


KUNDANG
[Konflik muncul, Malin Kundang dikhianati]
Latar belakang pengkhianatan oleh temannya yang cemburu
Malin Kundang menolak ibunya yang miskin

BAGIAN 4: KUTUKAN DAN PERUBAHAN MALIN KUNDANG


[Rekonstruksi badai laut dan kutukan]
Penjelasan tentang kutukan yang membuatnya menjadi batu
Perasaan penyesalan dan permohonan maafnya yang terlambat

BAGIAN 5: PEMBELAJARAN DARI LEGENDA MALIN


KUNDANG
[Warga desa menceritakan legenda kepada generasi muda]
Nilai-nilai seperti kesetiaan, rasa bersalah, dan pengampunan.
Pesan untuk menjaga keluarga dan menghormati orang tua

CONCLUSION:
[Pemandangan batu besar di pantai, yang konon adalah Malin
Kundang]
Narator (Voice-over): “Legenda Malin Kundang mengajarkan kita
tentang harga diri, kebesaran hati, dan akibat dari tindakan kita.
Sebuah cerita yang akan terus dikenang oleh generasi-generasi
mendatang.”

OUTRO:
[Lambang film dokumenter dan ucapan terimakasih kepada penonton]
Narator: “Terima kasih telah menyaksikan dokumenter ini. Semoga
kita bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah Malin Kundang.”
[Background music fades out, film ends]

Anda mungkin juga menyukai