Anda di halaman 1dari 4

Persiapan sertifikasi

1. Identifikasi
- Identifikasi sumber air limbah yang dihasilkan di perusahaan:
• sumber air limbah dari kegiatan proses produksi
• sumber air limbah dari kegiatan domestik
• sumber air limbah dari kegiatan utilitas
- Identifikasi sumber air limbah Pembangkit Listrik Tenaga Thermal:
• Proses Utama: pencucian (dengan atau tanpa bahan kimia) dari semua
peralatan logam, blowdown cooling tower, blowdown boiler, laboratorium, dan
regenerasi resin water treatment plant
• Kegiatan Pendukung: kegiatan fasilitas air pendingin, kegiatan fasilitas
desalinasi, kegiatan fasilitas stockpile batu bara, dan kegiatan air buangan dari
fasilitas flue gas desulphurization (FGD) sistem sea water scrubber
• Kegiatan lain yang menghasilkan oily water (Air berminyak): air limbah yang
mengandung minyak yang berasal dari drainase lantai kerja, kebocoran
(seepage), kebocoran air limbah dari pencucian peralatan-peralatan, dan
tumpahan dari kegiatan operasional yang dibuang ke media lingkungan melalui
kolam separator atau oil separator atau oil catcher atau oil trap

2. Karakteristik air limbah yang dihasilkan (sifat fisika, sifat kimia, sifat biologi)
• Sifat fisika: Kekeruhan, warna, bau → jelaskan
• Sifat Kimia: pH, Parameter Uji (BOD, COD, TSS, Minyak Lemak, Logam berat, dll)
• Sifat Biologi: Mengandung bakteri pathogen (E Coli dan Total Coli)
- Karakteristik air limbah akan dipengaruhi oleh:
• Bahan baku yang digunakan
• Bahan penolong yang digunakan dan
• Proses produksi
• Pelajari MSDS

3. Menentukan peralatan →
➢ Tentukan metode pengolahan
o Fisika (Screening, Filtrasi, Pengendapan, Pengapungan, grafitasi)
o Kimia (Netralisasi pH, Koagulasi)
o Biologi (Aerobok (dengan oksigen) → bak aerasi; Anaerobik (Tanpa Oksigen) spt
septic tank)
o Pengelolaan lanjutan: Klorinasi (Membunuh bakteri pathogen)
➢ Tentukan alat yang diperlukan

4. Melakukan Pengoperasian IPAL


➢ Buat diagram alir pengolahan air limbah di IPAL tempat bekerja
➢ Berapa kapasitas IPAL
➢ Berapa Debit air limbah yang diolah
➢ Bahan kimia yang digunakan di IPAL
➢ Dosis bahan kimia yang digunakan
➢ Operasikan IPAL sesuai prosedur/instruksi kerja
➢ Lakukan Pengukuran debit harian (catat hasilnya dalam form pencatatan data harian)
➢ Lakukan Pengukuran parameter harian (lapangan/insitu) = pH (catat hasilnya dalam
form pencatatan data harian)
➢ Melakukan Optimasi Pengoperasian IPAL sesuai kebutuhan
Pelajari dan buat flow diagram alir IPAL,
Liahat hasil pengujian parameter harian yang dilakukan

5. Menilai Tingkat Pencemaran


➢ Cek data hasil uji laboratorium (konsentrasi BOD, COD, TSS, Minyak lemak, dll)
➢ Debit air limbah yang diolah (m3/hari)
➢ Lakukan pengukuran parameter harian (debit dan pH)
➢ Catat hasil pengukuran parameter harian dalam form
➢ Lakukan pengujian air limbah setiap 1 bulan sekali di outlet IPAL (berdasarkan IPLC) melalui
laboratorium terakreditasi dan tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi dan sudah di registrasi
KLHK.
➢ Hasil pengujian air limbah di outlet IPAL di bandingkan dengan Baku Mutu atau sesuai Izin
Pembuangan Air Limbah. Hasil pengujian air limbah di outlet IPAL dianalisa dengan cara
membandingkan dengan baku mutu.
➢ Jika hasil pengujian ada parameter yang melebihi baku mutu, berarti kinerja IPAL belum
optimal dan harus dicari tahu penyebabnya, evaluasi dan cari tahu apa penyebab kualitas air
limbah yang diolah tidak memenuhi baku mutu
- Apakah dosis bahan kimia yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik air limbah
yang diolah
- Apakah unit IPAL yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik air limbah yang
diolah
- Apa ada unit IPAL yang tidak berfungsi
- Lakukan pengujian sampai kualitas air limbah yang akan dibuang memenuhi baku mutu
➢ Jika telah memenuhi baku mutu, maka kinerja IPAL sudah optimal
➢ Buat laporan hasil penilaian terhadap tingkat pencemaran (evaluasi hasil pengujian air
limbah dimoutlet IPAL dengan baku mutu) dan laporkan ke pimpinan atau bagian terkait dan
komunikasikan.
➢ Menghitung Beban Pencemaran → (Konsentrasi x Debit/Ton Produk) x 1/1000

6. Melakukan Perawatan IPAL


➢ Perawatan IPAL dilakukan berdasarkan beban kerja IPAL
➢ Buat Log Book Daftar peralatan dan Bahan di IPAL
➢ Buat Log Book Perawatan IPAL
➢ Buat jadual perawatan IPAL secara berkala (harian, mingguan, bulanan, tahunan)
➢ Indikator kinerja IPAL diketahui berdasarkan efisiensi pengolahan yang dihasilkan
(kualitas air limbah yang sudah diolah apakah memenuhi baku mutu atau tidak)
➢ Lakukan perawatan IPAL
➢ Catat di Log book yang sudah ditentukan
➢ Jika perawatan IPAL dilakukan oleh bagian maintenance, minta salah satu form catatan
untuk dipelajari
➢ Untuk ke depannya, setiap kali petugas melakukan perawatan IPAL dampingi dan
pelajari bagian bagian mana saja yang dilakukan perawatan dari semua unit IPAL dan
peralatan yang digunakan di IPAL,
➢ Pelajari bagaimana cara melakukan pencatatan di Log Book perawatan IPAL
➢ Buat Log Book Tingkat kerusakan peralatan di IPAL
➢ Buat laporan hasil perawatan IPAl dan laporkan ke pimpinan atau bagian terkait dan
komunikasikan
7. Daur ulang:
- Inventarisasi potensi air limbah yang bisa di daur ulang
- Pertimbangkan resikonya
- Teknologi apa yang akan digunakan
- Biaya yang diperlukan
- Jadwal
- Potensi penggunaan/pemanfaatannya
- Jika berinteraksi dengan lingkungan (contoh untuk siram tanaman) maka harus izin
8. Perencanaan Pemantauan dan Pemantauan:
- Tentukan tujuan pemantauan
- Titik sampling
- Periode sampling
- Metode (grab/komposite empat/kompisute waktu/gabungan tempat dan waktu)
- Laboratorium akreditasi
- Wadah sampling harus sesuai dengan parameter yang akan diuji (Contoh minyak lemak
tidak boleh diambil dengan botol plastik)
- Pengawetan sampel: didinginkan, ditambah larutan asam/basa tertentu
- Bebas kontaminasi
- Representatif
9. Mengidentifikasi Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah
➢ Identifikasi dan inventarisasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja di area IPAL (Tercebur,
terpeleset, terkena benda tajam, terjepit, terinfeksi kuman penyakit, terkena paparan
bahan kimia, kesetrum, dll)
➢ Identifikasi dan inventarisasi bahan dan peralatan yang dapat menimbulkan bahaya dan
kecelakaan kerja (Cek bahan kimia yang digunakan, MSDS), alat2 putar yang berpotensi
bahaya, tajam, dll
➢ Identifikasi dan inventarisasi potensi bahaya dan tingkat bahaya serta resikokecelakaan
kerja dalam kondisi abnormal
➢ Identifikasi dan inventarisasi potensi bahaya dan tingkat bahaya serta resikokecelakaan
kerja pada saat terjadi kerusakan alat (Contoh pompa mampet, terjadi luberan air
limbah ke tanah → mencemari tanah)
➢ Kurangi resiko kecelakaan kerja dengan cara
- Bekerja sesuai prosedur/Instruksi kerja
- Gunakan APD saat bekerja
- Pasang rambu tanda bahaya
- Beri pengaman di area berbahaya (pagar, tangga dibuat yang sesuai, jaga
kebersihan di area IPAL)
➢ Buat laporan hasil identifikasi bahaya di area IPAL, informasikan kepada seluruh
karyawan dan tamu

10. Melakukan Tindakan K3


➢ Buat tim pelaksanaan K3
➢ Sediakan peralatan P3K di area IPAL
➢ Buat prosedur P3K
➢ Lakukan pelatihan dan/atau simulasi pelaksanaan K3 kepada seluruh karyawan
➢ Pergunakan APD
➢ Ketahui fungsi dan jenis APD
➢ Buat laporan pelaksanaan K3
➢ Susun prosedur penanganan kecelakaan kerja di IPAL
➢ Buat prosedur penanganan kondisi abnormal di area IPAL
• Prosedur penanganan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan
o Isolasi lokasi terjadinya pencemaran (hentikan sumber pencemar)
o Koordinasi dengan pihak internal dan luar
o Laporkan kejadian
o Lakukan tindakan penanganan/pemulihan kualitas lingkungan
o Evaluasi penyebab kejadian
o Lakukan perbaikan
• Prosedur penanganan terhadap korban manusia

Silahkan dibuat sesuai kondisi di perusahaan nya

Semoga bermanfaat…..

Anda mungkin juga menyukai