Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Gita Kurnia Apriliani

Kelas : 5B-Bahasa dan Sastra Arab

Nim : 1205020068

Mata Kuliah : Teori Sastra Kontemporer

Dosen : Khomisah M. Ag

Novel : Mariposa ( metode Ekranisasi)

Karya : Luluk HF

PROSES EKRANISASI DALAM NOVEL MARIPOSA KARYA LULUK HF

Sinopsis

Novel Mariposa menceritakan seorang gadis cantik jelita yang bernama


Natasha Kay Loovi atau sering disapa Acha yang memperjuangkan rasa cintanya
kepada seorang laki-laki tampan berhati beku dan sangant dingin–bagaikan es–
dengan yang hidupnya serba monoton, ia bernama Iqbal. Mereka berdua adalah siswa
siswi yang cerdas di sekolah. Bagi Acha, di kehidupannya itu tidak ada kata
‘menyerah dan mundur’, terutama untuk memelhkan sikap dingin iqbal layaknya es
batu dan pertahanan hati Iqbal yang tidak pernah disinggahi oleh perempuan
manapun. Segala penolakan dan sikap cueknya itu yang sering Iqbal lakukan, tidak
akan bisa membuat Acha menyerah untuk mendapatkan hatinya.

Bagaimana Acha bisa menyukai laki-laki beku seperti iqbal ?

Kisah itu berawal ketika pertemuan sebuah camp olimpiade yang tidak sengaja
antara Iqbal dan Acha yang mana ketika Acha melihat sosok Iqbal untuk pertama
kalinya, ia pun langsung terpesona pandangan pertama akan sosok Iqbal. ketika itu,
Acha tidak satu sekolah dengan Iqbal, malah yang satu sekolah dengan Iqbal adalah
Amanda, yaitu sahabat kecil Acha. Novel ini menghadirkan kisah percintaan yang
lucu, kekeluargaan , romantis, dan persahabatan yang akan menghibur hati semua
pembaca.
Di sebuah kafe, Acha bertemu dengan Iqbal tidak sengaja yang kedua kalinya.
Di situ, tujuan utama Acha hanya satu, yaitu meminta nomor handphone Iqbal. Akan
tetapi, hal itu pun gagal. Acha bertekad kuat untuk pindah dari SMA Triabuna ke
sekolah yang dimana Iqbal dan Amanda bersekolah, yaitu SMA Arwana.

1. Proses Penciutan
Ada beberapa proses penciutan dari novel mariposa yaitu :

( Proses Ekranisasi Alur )

Acha menyodorkan kedua tiket yang ia bawa. “Mira, temen Acha, ngasih dua tiket
nonton gratis ke Acha. Iqbal mau, nggak, nonton sama Acha?”

Kutipan di atas ialah kutipan pada novel bagian lima “Misi Tujuh Hari
Natasha”. Pada Kutipannya menerangkan bahwasanya Acha yang mengajak Iqbal
untuk menonton bioskop, tiket nya itu pemberian dari temannya acha yang bernama
Mira. Tetapi ajakan tersebut ditolak oleh Iqbal, dan membuat Acha kesal melihatnya.
Maka, ajakan dari Acha terhadap Iqbal tersebut menunjukkan peristiwa yang terjadi.
Peristiwa tersebut tidak ditampilkan pada film karena mengalami ekranisasi aspek
penciutan. Hal inilah yang terjadi diakibatkan oleh proses pembuatan film terikat
dengan durasi waktu, sedangkan dalam novel tidak memiliki batasan waktu.

( Proses Ekranisasi Tokoh)

Iqbal masuk barisan kelasnya, berdiri di samping Dino, teman segrupnya saat
Olimpiade. Iqbal melirik ke arah Dino, pria itu terlihat sibuk dengan ponselnya
dan raut wajahnya tampak gusar. Sebenarnya Iqbal tidak penasaran, tapi sikap
pria itu seperti ingin ditanya. “Kenapa?” tanya Iqbal. Dino menoleh. “ Dina izin
engga datang ke sekolah, dia minta gue untuk gantiin jadwal nya jaga di UKS.”
Tokoh Dino adalah salah satu yang mengalami penciutan dalam film ,
kemunculan tokoh Dino yaitu saat melaksanakan upacara bendera pada hari Senin
pagi di SMA Arwana. Berdasarkan percakapan (dialog) di atas, Dino yang
memberitahu bahwasanya Dina tidak masuk sekolah dan Dina adalah pacarnya.
perbincangan itu terjadi saat ia bersama Iqbal, dan hal tersebut menimbulkan salah
satu kejadian yang dimana Iqbal menggantikan Dina piket dan ia bertemu dengan
Acha. Tokoh Dino yang tidak ditayangkan dalam film ini karena mengalami
ekranisasi aspek penciutan. Hal ini terjadi akibat proses pembuatan film terikat
dengan durasi waktu, sedangkan dalam novel tidak ada batasan waktu, tapi hal ini
tidak merubah esensi dalam cerita tersebut.

(Proses Ekranisasi Latar)

“Lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke kafe, membuat beberapa pasang


mata refleks menatap ke arahnya. Penasaran apa engga, itu udah jadi jalannya
impuls manusia yang bisa menghubungkan reseptor ke efektornya.”

Kutipan di atas menunjukkan latar kafe yang ada pada dalam novel. Menceritakan
kejadian bertemunya Acha dan Iqbal secara tidak sengaja dan pada saat itu lah, Acha
meyakinkan hatinya bahwa ia suka padaIqbal. Latar ini tidak ditayangkan dalam film
karena terjadinya ekranisasi aspek penciutan. Penciutan ini terjadi karena untuk
mempersingkat waktu, dan hal tersebut tidak akan merubah alur cerita yang ada dan
tidak akan merusak esensi cerita yang akan terjadi sebenarnya di dalam novel.
2. Aspek Penambahan

Proses penambahan dalam proses ekranisasi bukan hanya sekedar


penambahan, tentunya banyak alasan dibalik adanya penambahan tersebut. Tujuan
penambahan agar para penonton lebih tertarik untuk melihatnya. Ada beberapa proses
penambahan dalam novel mariposa yaitu :

( Proses Ekranisasi Alur)

Gambar peristiwa kepulangan SMA Arwana dari Bandung ke Jakarta (00:09:31-


00:09:44)

“apa urusannya sama gue ?kata iqbal. Kan acha udah bilang sama iqbal ,kalo acha suka
sama iqbal jadi duduk berdua sama iqbal perjalanan dari bogor sampai jakarta itu saat
saat yang paling tepat untuk kita berdua saling mengenal.”

Ga tertarik! Jawab ikbal.

Gambar di atas adalah penambahan peristiwa kejadian saat beberapa siswa


SMA Arwana kembali ke Jakarta setelah melaksanakan tes olimpiade sains. Dalam
filmitu divisualisasikan pada saat semua siswa sudah berada di dalam bus, tetapi
Acha memaksa untuk ia duduk di samping Iqbal, sedangkan Iqbal langsung menolak
paksaan acha tersebut yang mana menunjukkan rasa tidak suka dan kesal melalui
ucapan dan tatapannya. Peristiwa pada film tersebut tidak ditemukan pada novel,
karena mengalami proses ekranisasi penambahan alur cerita . Penambahan dalam
film tersebut dilakukan tanpa mengurangi esensi pada film dan tidak merusak
jalan cerita yang ada, sehingga tidak merusak ensensi dari cerita yang ada.

( Proses Ekranisasi Tokoh)

Gambar pemunculan tokoh operator perpustakaan (00:36:21-00:36:28)

“Acha gue ga ngerti gue gatau elo lagi berhakyal atau lagi mimpi, tapi pacaran itu butuh
2 orang yang saling suka ,saling cinta dan kenyataannya gue gasuka sama lo apalagi
cinta” bentak iqbal. Dan semua siswa yang berada di perpustakaan memperhatikan
mereka berdua.
“kalo sekiranya iqbal belum cinta sama acha ,kapan ikbal bakal suka sama acha ? Acha
menyangkal pembicaraan ikbal .
“ ya ga akan pernah! Jadi gausah maksa ,gue gasuka sama lo sesimple itu !” cetus iqbal .
Dan penjaga perpus tiba tiba mengeluarkan kata kata mutiara “menyukai seseorang
yang sama sekali tidak mengharapkan kehadiran kita itu ,memang sangat sangat
menyakitkan”.

Gambar di atas adalah penambahan tokoh pada operator/penjaga


perpustakaan. Penambahan tokoh pada peristiwa Iqbal membentak dan menolak
pemberian kue dari Acha, mereka berdua juga saling beradu pendapat, dan operator
perpustakaan tersebut sampai kesal melihat sikap Iqbal yang ditunjukkan dari raut
wajahnya. Tokoh pada film tersebut tidak tercantum dalam novel, karena
terjadinya proses ekranisasi penambahan alur cerita . Penambahan dalam film
tersebut dilakukan tanpa adanya penghapusan atau pengurangan esensi film dan
tanpa merusak jalan cerita yang ada, sehingga tidak merusak ensensi dari cerita
yang ada.

( Proses Ekranisasi Latar)

Gambar adegan pemunculan latar ruangan kelas di SMA Bandung


(00:05:01- 00:08:33)

Gambar di atas adalah pemunculan adegan latar tempat yang terjadi di


ruangan kelas SMA di Bandung. Dalam film divisualisasikan ketika Acha, Iqbal,
dan beberapa siswa lainnya sedang mengikuti tes untuk seleksi olimpiade sains.
Latar pada adegan film tidak terdapat pada novel, karena ini mengalami proses
ekranisasi penambahan latar tempat . Penambahan dalam film tersebut dilakukan
tanpa adanya peghapusan atau pengurangan esensi film dan tanpa merusak jalan
cerita yang ada, sehingga tidak merusak ensensi dari cerita yang telah ada.

3. Aspek Perubahan Variasi

Terjadinya perubahan berbagai macam tetapi tema ataupun amanat dalam cerita
masih tersampaikan dengan baik. Perubahan bervariasi ini sebenarnya terjadi
dimana mana karena mempertimbangkan waktu penayangan film tersebut
kedepannya. Faktor dinamika bervariasi terjadi dari alur novel ke film, hal ini
dilakukan sesuai dengan pertimbangan sutradara serta penulis skenario dengan
alasan agar film yang ditayangkan tidak terlalu monoton untuk dinikmati para
penonton.
Dalam novel dideskripsikan bahwasanya Acha yang pertama kali menceritakan
tentang Iqbal dan ia belum mengetahui bahwa Iqbal satu sekolah dengan Amanda
serta pertemuan pertama mereka di kafe, karena Acha belum satu sekolah dengan
mereka. Sedangkan di dalam film, digambarkan bahwa Acha satu sekolah dengan
Amanda dan Iqbal.

Lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke kafe, membuat beberapa


pasang mata refleks menatap ke arahnya. Penasaran atau tidak, itu sudah
menjadi jalannya impuls manusia yang dapat menghubungkan reseptor ke
efektornya.

“Waahh! Dia Iqbal, kan?” kata seorang wanita berparas cantik nan penuh
trik sang tokoh utama. Natasha Kay Loovi. Panggil saja dia ‘Acha’.

Dinamika yang terjadi dimedia kan dalam film, yang dimana


mendeskripsikan bahwasanya Acha satu sekolah dengan Amanda dan Iqbal.
Karena jelas terlihat seragam mereka sama, dan Acha sudah kenal dengan Iqbal.
Hal tersebut terjadi di kantin sekolah SMA di Bandung ketika mereka bersamaan
mengikuti seleksi olimpiade sains.

(Proses Ekranisasi Alur)


Gambar peristiwa Acha yang menceritakan kepada Amanda bahwa ia
menyukai Iqbal (00:00:38-00:00:59)

( Proses Ekranisasi Tokoh)


Dinamika tokoh yang terjadi pada novel ke film ialah pada tokoh Dino.
Dijelaskan bahwasanya Dino murid yang terpilih untuk menjadi peserta pada
lomba olimpiade sains bersama Iqbal dan Acha. Hal ini dapat dibuktikan dalam
data berikut ini:

“Sementara Dino memiliki ketelitian dalam mengerjakan soal serta kerja tim yang baik
sehingga dapat membantu Acha dan Iqbal nantinya. Dino juga sudah berpengalaman
mengikuti perlombaan seperti ini tahun lalu,” tambah Bu Rina secara gamblang.

Sementara gambaran dalam film, tokoh Juna lah yang terpilih menjadi
anggota grup dan juga sebagai ketua dalam pelaksanaan lomba olimpiade sains
dengan 2 temannya yaitu Iqbal dan Acha.pada tim tersebut iqbal dan Juna sering
berkelahi, karena Juna terlalu menonjolkan rasa sukanya pada Acha, dan ikbal
tidak suka meliht sikap juna . Juna mempunyai kemampuan dalam bidang sains
yang lebih unggul dari Iqbal.

Gambar ketika Pak Bambang mengumumkan hasil tes olimpiade (00:06:25- 00:07:29)
(Proses Ekranisasi latar)

Perubahan latar pada novel ialah di dalam UKS terdapat Acha sedang beristirahat
karena tidak bisa ikut melaksanakan upacara bendera Senin pagi, sebab ia memiliki
penyakit anemia. Ketika acha sedang beristirahat, Iqbal masuk ke dalam UKS untuk
menggantikan Dina yang tidak bisa piket hari itu.

“UKS di sini kok sepi, ya, Nda?” tanya Acha.

Sementara gambaran dalam film, perubahan latar UKS ini terjadi ketika Iqbal yang
beristirahat di UKS karena ia tidak bisa mengikuti upacara hari Senin, karena ia
mempunyai penyakit anemia. Ketika iqbal akan beristirahat, Acha menghubungi
dan menghampirinya ke UKS, sebab Acha tidak melihat keberadaan Iqbal ketika
upacara dan ia langsung mengetahui kabar tersebut dari kedua sahabat Iqbal yaitu

Glen dan Rian.

Gambar ketika berlatar di UKS (00:18:21-00:21:26)

Anda mungkin juga menyukai