Anda di halaman 1dari 15

Emotional Catharcis

dr. Andhika Prima Nirmala Putri


dr. Sri Wilin Lihawa
dr. Renata Nadhia Mardian P
dr. Tegar Prasindika
Supervisor: Dr. Dra. Sumarni, M.Si., Psi
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami teknik Emotional Catharcis
2. Mampu melakukan aplikasi Emotional Catharcis secara tepat
Outline
1. Definisi Emotional Catharcis
2. Tujuan Emotional Catharcis
3. Macam-macam Emotional Catharcis
4. Hal yang diperhatikan dalam Emotional Catharcis
Definisi Emotional Catharcis
- Emotional Catharcis → Metode psikoterapi yang mendorong seseorang untuk
mengungkapkan dan menghadapi emosi yang mungkin telah tersembunyi dan
terkunci pada diri seseorang
- Emotional Catharcis dalam praktik klinis → salah satu cara psikoterapi untuk
membantu individu mengatasi emosi yang terpendam atau trauma yang dialami .
Tujuan Emotional Catharcis
1. Meningkatkan pemahaman diri
2. Mengatasi trauma
3. Mengurangi kecemasan dan stress
4. Meningkatkan kualitas hidup
Tujuan Emotional Katharcis

Emotional Catharcis

Altered state
Problem solving Individuasi Makna hidup Of
Consciousness
Jenis Metode Emotional Catharcis :

Self Hypnosis Emotional Catharcis Intepretasi

Meditasi
• Self Hypnosis
ØMerupakan penanganan kasus seperti membangkitkan motivasi
dalam diri manusia terhadap dirinya sendiri.
ØAda beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam self hypnosis yaitu
menggunakan pikiran bawah sadar, pemantapan relaksasi, melakukan
sugesti terhadap diri sendiri dan yang terakhir kembali ke kondisi
normal
• Meditasi
ØRelaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang
menarik, membebani, maupun mecemaskan dalam kehidupan sehari-
hari.
ØBeberapa manfaat meditasi :
• mampu mengerti orang lain
• Berusaha memikirkan hidup yang baik
• Berusaha menerima suka duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan
baik.
• Intepretasi
ØTindakan terapis untuk menyatakan, menerangkan dan mengajarkan
klien tingkah laku dan mempercepat proses pengungkapan bawah
sadar secara lebih lanjut.
ØPada metode ini perlu diperhatikan reaksi pada klien : menerima,
acuh tak acuh, menolak.
Hal-hal yang perlu dilakukan saat melakukan Emotional Catharcis :
1. Klien di kondisikan dalam keadaan emosi stabil dan sadar
2. Individu dapat menjelaskan nilai, keuntungan, dan risiko dari
perbuatan yang dilakukan
3. Klien dijelaskan tentang metode katharcis dan media yang akan
digunakan
4. Pemunculan rasa marah
5. Implementasi tehknik
6. Refleksi
7. Pengukuran intensitas perilaku
Skenario
Terapis: Selamat Siang Mas. Saya Dokter Renata, Mas. Dengan Mas siapa kalau boleh tahu?
Pasien: Selamat siang, dokter. Saya Dika, Dok.
Terapis: Baik, Mas Dika. Bagaimana Mas Dika, apakah yang membuat Mas Dika datang kesini pada siang ini?
Pasien: Dokter, saya mengalami kesulitan tidur selama 5 hari ini.
Dokter: Baik,Mas Dika. Mas Dika mengalami sulit tidur ya? Kalau boleh saya tahu, apa yang membuat Mas Dika sulit untuk tidur?
Pasien: Saya teringat kejadian 6 bulan yang lalu Dok.
Dokter: Baik, Mas. Kalau Mas Dika berkenan, Mas Dika dapat menceritakan kepada saya tentang kejadian yang masih sering diingat sampai
saat ini tersebut.
Pasien: 6 bulan yang lalu, keluarga saya mengalami kecelakaan dan meninggal setelah di rawat beberapa hari di Rumah Sakit. Saya selalu
terpikirkan kejadian tersebut apalagi apabila saya melihat berita di TV maupun media sosial terkait kecelakaan. Jantung saya berdebar-
debar dan keringat dingin muncul kalau saya tidak sengaja melihat berita tentang kecelakaan. Saya sering mencoba untuk
mengungkapkan rasa tidak nyaman ini kepada istri saya, namun saya takut membuat istri saya khawatir akan kondisi saya.
Dokter: Baik, Mas Dika. Bagaimana perasaan Mas Dika saat ini? Apakah Mas Dika sudah merasa lebih lega setelah menceritakan tentang
apa yang Mas Dika rasakan saat ini?
Pasien: Iya Dok, perasaan saya lebih lega setelah menceritakan apa yang saya rasakan selama ini.
Dokter, Baik Mas Dika. Mas Dika sudah melakakukannya dengan benar, mengungkapkan hal-hal yang mengganggu pikiran Mas Dika
selama ini. Ketika Mas Dika merasakan kesulitan tidur karena terfikirkan akan kejadian yang lalu, Mas Dika dapat menceritakan kepada
orang terdekat. Bila dirasa tidak nyaman, Mas Dika dapat melakukan relaksasi untuk membuat pikiran lebih ril
Pasien: Saya teringat kejadian 6 bulan yang lalu Dok.
Dokter: Baik, Mas. Kalau Mas Dika berkenan, Mas Dika dapat menceritakan kepada saya tentang kejadian yang masih sering diingat sampai saat ini tersebut.
Pasien: 6 bulan yang lalu, keluarga saya mengalami kecelakaan dan meninggal setelah di rawat beberapa hari di Rumah Sakit. Saya selalu terpikirkan kejadian tersebut apalagi apabila saya
melihat berita di TV maupun media sosial terkait kecelakaan. Jantung saya berdebar-debar dan keringat dingin muncul kalau saya tidak sengaja melihat berita tentang kecelakaan. Saya
sering mencoba untuk mengungkapkan rasa tidak nyaman ini kepada istri saya, namun saya takut membuat istri saya khawatir akan kondisi saya.
Dokter: Baik, Mas Dika. Bagaimana perasaan Mas Dika saat ini? Apakah Mas Dika sudah merasa lebih lega setelah menceritakan tentang apa yang Mas Dika rasakan saat ini?
Pasien: Iya Dok, perasaan saya lebih lega setelah menceritakan apa yang saya rasakan selama ini.
Dokter, Baik Mas Dika. Mas Dika sudah melakukannya dengan benar, mengungkapkan hal-hal yang mengganggu pikiran Mas Dika selama ini. Kalau saya boleh tahu, Mas Dika hobbynya apa
ya Mas?
Pasien: Saya senang berolahraga pingpong dan bermain alat musik Piano Dokter.
Dokter: Wah, pasti sangat menyenangkan ya Mas saat melakukan hobbynya? Apakah Mas Dika masih sering bermain pingpong atau main piano?
Pasien: Sudah 4 bulan ini saya tidak melakukannya Dokter.
Dokter: Baik Mas Dika. Ketika pikiran cemas akan kejadian yang lalu itu muncul, Mas Dika dapat mengeluarkan rasa tidak nyaman tersebut dengan bermain pingpong maupun piano. Agar
perasaan Mas Dika lebih lega dan pikiran tersebut tidak mengganggu aktivitas Mas Dika.
Pasien: Baik Dokter. Saya akan mencoba untuk melakukannya. Terima kasih Dokter untuk sarannya.
MOHON BIMBINGAN DAN ASUPANNYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai