Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN TERAPI BERMAIN ANAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Keperawatan Anak


Dosen Penguji : Ns. Siti Indatul Laili, S.Kep,. M.Kes

Oleh :

ALYA PARAMUDITHA (202373054)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN
Bermain merupakan bagian penting dari masa balita dan punya nilai pendidikan
yang tinggi (Hidayat,2005)
Bermain juga dapat diartikan salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan
salah satu alat paling penting untuk menatalaksanakan stres karena hospitalisasi
menimbulkan krisis dalam kehidupan anak, dan karena situasi tersebut sering disertai
stress berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan
cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress. Bermain sangat
penting bagi mental, emosional dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan
dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit
(Wong, 2009).
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu
intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum
dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam
perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam melakukan
asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya ( Nursalam, 2005).
Permainan juga merupakan media komunikasi antara anak dengan orang lain,
termasuk dengan perawat atau petugas kesehatan di rumah sakit. Perawat dapat mengkaji
perasaan dan pikiran anak melalui ekspresi non verbal yang ditunjukkan selama
melakukan permainan atau melalui interaksi yang ditunjukkan anak dengan orang tua dan
teman kelompok bermainnya.

2. TUJUAN TERAPI BERMAIN


Anak bermain pada dasarnya agar memperoleh kesenangan, sehingga ia tidak
akan merasa jenuh. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan
2
anak seperti halnya makanan, perawatan dan cinta kasih. Bermain adalah unsur yang
penting untuk perkembangan fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial
(Soetjiningsih, 1995).
Anak dengan bermain dapat mengungkapkan konflik yang dialaminya, bermain
cara yang baik untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran dan kedukaan. Anak dengan
bermain dapat menyalurkan tenaganya yang berlebihan dan ini adalah kesempatan yang
baik untuk bergaul dengan anak lainnya (Soetjiningsih, 1995).
Menurut Supartini (2004), bermain sebagai terapi mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal, pada saat sakit
anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Selama
anak dirawat di rumah sakit, kegiatan stimulasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan masih harus tetap dilanjutkan untuk menjaga kesinambungannya.
b. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta ide-idenya. Permainan
adalah media yang sangat efektif untuk mengekspresikan perasaan yang tidak
menyenangkan selama di rumah sakit.
c. Mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Permainan
akan menstimulasi daya pikir, imajinasi dan fantasinya untuk menciptakan
sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya.
d. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di rumah
sakit. Bermain dapat mengalihkan rasa sakit sehingga dapat menurunkan rasa
cemas, takut, nyeri dan marah.

3. KARAKTERISTIK PERMAINAN SESUAI DENGAN TUMBUH KEMBANGNYA

1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
3
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
2) Memperkenalkan sumber suara.
3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4) Melatih imajinasinya.
5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus
besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3) Melatih motorik halus dan kasar.
4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).

4
5) Melatih kerjasama mata dan tangan.
6) Melatih daya imajinansi.
7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Alat-alat untuk menggambar.
2) Lilin yang dapat dibentuk
3) Pasel (puzzel) sederhana.
4) Manik-manik ukuran besar.
5) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
6) Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
2) Mengembangkan kemampuan berbahasa.
3) Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
4) Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
5) Membedakan benda dengan permukaan.
6) Menumbuhkan sportivitas.
7) Mengembangkan kepercayaan diri.
8) Mengembangkan kreativitas.
9) Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian
mengenai terapung dan tenggelam.
13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar
& tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
2) Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

5
5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
1. Alat olah raga.
2. Alat masak
3. Alat menghitung
4. Sepeda roda tiga
5. Benda berbagai macam ukuran.
6. Boneka tangan.
7. Mobil.
8. Kapal terbang.
9. Kapal laut dsb
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
1) Pada anak laki-laki : mekanik.
2) Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

4. REFERENSI
Hidayat, A. A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Selemba Medika

Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Ed.1. Jakarta : Selemba
Medika

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Wong, D. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol 1. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai