A. Kompetensi Inti.
3. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, danmengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Seni
Rupa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional..
4. Keterampilan.
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Seni Rupa.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, sert a mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan Komposisi Pemotretan dan Latar DepanLatar Belaka
4.1. Mendemonstrasikan Komposisi Pemotretan dan Latar Depan-Latar Belakang
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan k0nsep
menggambar bentuk dalam bidang seni rupa secara mandiri.
Disediakan alat informasi dan komunikasi, peserta didik dapat mengidentifikasi konsep
gambar bentuk dan tahapan proses gamabar dengan baik dan benar.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Di [Bagian 2] ini, mari kita lihat, bagaimana Anda dapat mengubah suasana gambar
dengan memilih pengaturan white balance. Fotografi bounce flash khususnya efektif apabila
Anda memotret di dalam ruangan dengan memanfaatkan cahaya yang terpantul dari berbagai
objek, misalnya dinding atau plafon, alih-alih menembakkan flash secara langsung ke subjek
utama. Teknik pantulan ini membantu meredam cahaya flash, menciptakan suasana yang
lembut dan alami. (Dilaporkan oleh: Koji Ueda)
EOS 7D/ EF50mm f/1.4 USM/ Aperture-priority AE (1/100 det., f/1.4)/ ISO 100/ Exposure compensation:
+1/ WB: Tungsten light/ Speedlite 580EX II (Flash mode: E-TTL)/ Flash exposure compensation: +2
Dalam fotografi flash, Anda juga dapat mengubah pengaturan white balance untuk menyesuaikan
warna foto yang Anda tangkap. Dalam contoh ini, saya ingin menciptakan kesan dingin, jadi saya memilih
pengaturan white balance [Tungsten light] untuk menambah tone kebiruan. Selain itu, untuk memperlemah
bayangan, saya tembakkan Speedlite dengan flash head menghadap ke plafon, lalu menangkap bidikan
dengan subjek yang diselimuti cahaya lembut yang menyebar.
Saran
Kondisi Pemotretan
A:Kira-kira1,5m
B: Kira-kira 1m
Cahaya alami yang menembus melalui tirai putih tipis dalam pemandangan ini diambil dekat jendela. Di
sini, saya menetapkan pengaturan white balance ke [Tungsten light]. Saya memasangkan Speedlite ke hot
shoe, lalu menyesuaikan sudut pantulan flash dengan flash head mengarah ke plafon. Saya menyusun
bidikan genggam dengan kamera yang langsung menghadap ke subjek wanita.
Operasikan cross keys atau Multi-controller untuk memilih ikon Flash exposure compensation,
diikuti dengan menekan tombol [SET].
Gunakan cross keys atau Main Dial untuk menetapkan nilai kompensasi.
Pilih [Flash exposure compensation] dan tekan tombol [SET]. Layar pengaturan untuk flash
exposure compensation ditampilkan.
Tekan tombol Flash exposure compensation yang terletak di bagian atas panel LCD.
Putar Quick Control Dial untuk menetapkan nilai flash exposure compensation. Putar ke kanan
untuk menambah jumlah kompensasi, dan ke kiri untuk menguranginya.
1: Tentukan sudut pantulan flash seraya memeriksa gambar yang akan ditangkap
Jarak ke model sekitar 1,5 m. Speedlite pada sudut 45 derajat ke arah plafon yang berjarak sekitar 1
m. Anda dapat melihat bahwa latar belakang model dicerahkan secara efektif.
Diambil dari posisi yang sama seperti contoh di kiri, sudut pantulan ditetapkan ke sekitar 65
derajat. Cahaya dari Speedlite tidak mencukupi dan latar belakang menjadi gelap.
Dalam fotografi bounce flash, sudut pantulan cahaya mempengaruhi kemunculan
gambar yang dihasilkan, misalnya, bayangan subjek dan kecerahan latar belakang. Cobalah
mengambil beberapa bidikan uji-coba dengan menggunakan sudut pantulan flash yang
berlainan untuk menemukan sudut terbaik.
Perhatikan, apabila permukaan pantulan terlalu jauh dari Speedlite, atau tidak rata, pantulan cahaya
tidak dapat digunakan secara efektif.
Untuk melakukan fotografi bounce flash, pastikan bahwa Speedlite tidak diposisikan
terlalu jauh dari permukaan pantulan, seperti dinding atau plafon. Lantaran sifat sebaran
cahaya, jumlah cahaya yang jatuh pada satu titik berkurang saat Anda bergerak menjauhinya,
dan ini melemahkan efek pantulan flash. Dengan kata lain, semakin dekat jarak ke permukaan
pantulan, Anda dapat memanfaatkan cahaya pantulan flash dengan lebih baik. Setelah
memahami prinsip ini, Anda akan mampu mengontrol jumlah cahaya dan bayangan yang
diciptakan pada subjek dengan menyesuaikan jarak dari Speedlite ke plafon atau dinding.
Pantulan menggunakan dinding putih. Tone kulit model direproduksi dengan cantik.
Pantulan menggunakan kain merah. Warna semburat merah. Anda dapat menggunakan teknik ini
untuk menghasilkan suasana yang unik.
Salah satu dasar dalam fotografi bounce flash yaitu memilih permukaan putih untuk
memantulkan cahaya flash. Jika tidak ada dinding atau plafon putih, Anda juga dapat
memanfaatkan tirai putih atau lembar putih bagian belakang kalender. Menggunakan
permukaan berwarna dapat menyebabkan warna muncul seperti cetakan warna pada foto yang
dihasilkan. Namun begitu, juga memungkinkan untuk menggunakan dengan sengaja fenomena
cetakan warna tersebut untuk ekspresi fotografis Anda.
Saran
Sempurnakan bidikan Anda dengan menggunakan cahaya sebaran yang tercipta melalui pantulan
dinding
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Berdoa, membaca dan apersepsi dengan 20 menit
mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
Pengkondisian fisik, mental, untuk mengikuti
pembelajaran.
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
Inti 140 menit
Mengamati
Guru meminta siswa membaca buku dan
membuat catatan sesuai materi ajar indikator
pembelajaran.
Peserta didik mengamati berbagai sumber dan
membuat catatan tentang materi ajar indikator
pembelajaran.
Peserta didik mengamati tentang materi ajar
indikator pembelajaran diperagakan oleh guru
atau salah satu perserta didik yang mampu dan
membuat catatan hasil pengamatan.
Menanya
Guru mengarahkan siswa bertanya tentang materi
ajar indikator pembelajaran.
Eksplorasi/menggali informasi
Guru mengarahkan siswa mencari informasi
tentang materi ajar pembelajaran.
Menalar
Guru meminta siswa untuk menelaah kembali
tentang materi ajar pembelajaran.
Mengkomunikasikan
Siswa menyampaikan hasil kerja kelompok pada
kelompok lain melalui persentasi dan kesimpulan
materi
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
materi yang diajarkan
Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik 20 menit
baik secara individu maupun kelompok menyimpulkan
intisari dari pelajaran tersebut
Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Berdoa, membaca dan apersepsi dengan 20 menit
mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
Pengkondisian fisik, mental, untuk mengikuti
pembelajaran.
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
Inti Mengamati 140 menit
Guru meminta siswa membaca buku dan
membuat catatan sesuai materi ajar indikator
pembelajaran.
Peserta didik mengamati berbagai sumber dan
membuat catatan tentang materi ajar indikator
pembelajaran.
Peserta didik mengamati tentang materi ajar
indikator pembelajaran diperagakan oleh guru
atau salah satu perserta didik yang mampu dan
membuat catatan hasil pengamatan.
Menanya
Guru mengarahkan siswa bertanya tentang materi
ajar indikator pembelajaran.
Eksplorasi/menggali informasi
Guru mengarahkan siswa mencari informasi
tentang materi ajar indikator pembelajaran.
Menalar
Guru meminta siswa untuk menelaah kembali
tentang materi ajar indikator pembelajaran.
Mengkomunikasikan
Siswa menyampaikan hasil kerja kelompok pada
kelompok lain melalui persentasi dan kesimpulan
materi
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi
yang diajarkan
Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik 20 menit
baik secara individu maupun kelompok menyimpulkan
intisari dari pelajaran tersebut
Skor maksimal 10
3. AnalisisHasilPenilaian
4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan