Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 TEBING TINGGI


BIDANG KEHLIAN : SENI DAN INDUSTRI KREATIF
PROGRAM KEAHLIAN : SENI RUPA
KOMPETENSI KEAHLIAN : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
MATA PELAJARAN : PHOTOGRAFI
KELAS / SEMESTER : 10 / GANJIL
TAHUN AJARAN : 2018/2019
ALOKASI WAKTU : 7 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 1 dan 2

A. Kompetensi Inti.
3. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, danmengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Seni
Rupa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional..

4. Keterampilan.
 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Seni Rupa.
 Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
 Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, sert a mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan Komposisi Pemotretan dan Latar DepanLatar Belaka
4.1. Mendemonstrasikan Komposisi Pemotretan dan Latar Depan-Latar Belakang

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


 Mengidentifikasi Komposisi yang tepat pada objek poto,pada latar belakang maupun latar
depan objek.
 Mampu memilih dengan menentukan latar belakang dan latar depan objek pada objek poto
 Menunjukan komposisi yang tepat pada pemotretan latar depan da Latar belakang.
 Mampu Menghasilkan Tampilan objek poto dengan pemilihan komposisi yang tepat
 Mampu melengkapi hasil akhir pada tampilan objek penyusunan latar belakang dan latar
depan pada objek poto

D. Tujuan Pembelajaran
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan k0nsep
menggambar bentuk dalam bidang seni rupa secara mandiri.
 Disediakan alat informasi dan komunikasi, peserta didik dapat mengidentifikasi konsep
gambar bentuk dan tahapan proses gamabar dengan baik dan benar.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Fotografi Bounce Flash – Mengubah Warna Menggunakan Pengaturan White Balance

Di [Bagian 2] ini, mari kita lihat, bagaimana Anda dapat mengubah suasana gambar
dengan memilih pengaturan white balance. Fotografi bounce flash khususnya efektif apabila
Anda memotret di dalam ruangan dengan memanfaatkan cahaya yang terpantul dari berbagai
objek, misalnya dinding atau plafon, alih-alih menembakkan flash secara langsung ke subjek
utama. Teknik pantulan ini membantu meredam cahaya flash, menciptakan suasana yang
lembut dan alami. (Dilaporkan oleh: Koji Ueda)
EOS 7D/ EF50mm f/1.4 USM/ Aperture-priority AE (1/100 det., f/1.4)/ ISO 100/ Exposure compensation:

+1/ WB: Tungsten light/ Speedlite 580EX II (Flash mode: E-TTL)/ Flash exposure compensation: +2

Dalam fotografi flash, Anda juga dapat mengubah pengaturan white balance untuk menyesuaikan
warna foto yang Anda tangkap. Dalam contoh ini, saya ingin menciptakan kesan dingin, jadi saya memilih
pengaturan white balance [Tungsten light] untuk menambah tone kebiruan. Selain itu, untuk memperlemah
bayangan, saya tembakkan Speedlite dengan flash head menghadap ke plafon, lalu menangkap bidikan
dengan subjek yang diselimuti cahaya lembut yang menyebar.

Saran

Ubah warna foto dengan pengaturan white balance

Perlemah bayangan subjek potret dengan menyebarkan cahaya

Kondisi Pemotretan

Posisi subjek, kamera dan Speedlite

A:Kira-kira1,5m
B: Kira-kira 1m
Cahaya alami yang menembus melalui tirai putih tipis dalam pemandangan ini diambil dekat jendela. Di
sini, saya menetapkan pengaturan white balance ke [Tungsten light]. Saya memasangkan Speedlite ke hot
shoe, lalu menyesuaikan sudut pantulan flash dengan flash head mengarah ke plafon. Saya menyusun
bidikan genggam dengan kamera yang langsung menghadap ke subjek wanita.

Langkah-langkah untuk Flash Exposure Compensation

Untuk berbagai model dengan tombol Quick Control

* EOS 600D digunakan untuk ilustrasi.

1: Tekan tombol Quick Control

Tekan tombol Quick Control untuk menampilkan layar Quick Control.

2: Pilih ikon Flash exposure compensation

Operasikan cross keys atau Multi-controller untuk memilih ikon Flash exposure compensation,
diikuti dengan menekan tombol [SET].

3: Tetapkan jumlah kompensasi

Gunakan cross keys atau Main Dial untuk menetapkan nilai kompensasi.

Untuk berbagai model tanpa tombol Quick Control

* EOS 5D Mark II digunakan untuk ilustrasi.

1: Pilih [External Speedlite control]


Tekan tombol [MENU] dan pilih [External Speedlite control], diikuti dengan menekan tombol
[SET].

2: Pilih [Flash exposure compensation]

Pilih [Flash exposure compensation] dan tekan tombol [SET]. Layar pengaturan untuk flash
exposure compensation ditampilkan.

3: Tetapkan jumlah flash exposure compensation

Pilih nilai flash exposure compensation, dan tekan tombol [SET].

Pengaturan dengan menggunakan tombol Flash exposure compensation pada kamera

1: Tekan tombol Flash exposure compensation

Tekan tombol Flash exposure compensation yang terletak di bagian atas panel LCD.

2: Periksa panel LCD


Ikon Flash exposure compensation muncul di panel LCD.

3: Tetapkan nilai flash exposure compensation

Putar Quick Control Dial untuk menetapkan nilai flash exposure compensation. Putar ke kanan
untuk menambah jumlah kompensasi, dan ke kiri untuk menguranginya.

Saran untuk Bounce Flash Photography

1: Tentukan sudut pantulan flash seraya memeriksa gambar yang akan ditangkap

Jarak ke model sekitar 1,5 m. Speedlite pada sudut 45 derajat ke arah plafon yang berjarak sekitar 1
m. Anda dapat melihat bahwa latar belakang model dicerahkan secara efektif.

Diambil dari posisi yang sama seperti contoh di kiri, sudut pantulan ditetapkan ke sekitar 65
derajat. Cahaya dari Speedlite tidak mencukupi dan latar belakang menjadi gelap.
Dalam fotografi bounce flash, sudut pantulan cahaya mempengaruhi kemunculan
gambar yang dihasilkan, misalnya, bayangan subjek dan kecerahan latar belakang. Cobalah
mengambil beberapa bidikan uji-coba dengan menggunakan sudut pantulan flash yang
berlainan untuk menemukan sudut terbaik.

2: Jangan pindah terlalu jauh dari plafon atau dinding

Perhatikan, apabila permukaan pantulan terlalu jauh dari Speedlite, atau tidak rata, pantulan cahaya
tidak dapat digunakan secara efektif.

Untuk melakukan fotografi bounce flash, pastikan bahwa Speedlite tidak diposisikan
terlalu jauh dari permukaan pantulan, seperti dinding atau plafon. Lantaran sifat sebaran
cahaya, jumlah cahaya yang jatuh pada satu titik berkurang saat Anda bergerak menjauhinya,
dan ini melemahkan efek pantulan flash. Dengan kata lain, semakin dekat jarak ke permukaan
pantulan, Anda dapat memanfaatkan cahaya pantulan flash dengan lebih baik. Setelah
memahami prinsip ini, Anda akan mampu mengontrol jumlah cahaya dan bayangan yang
diciptakan pada subjek dengan menyesuaikan jarak dari Speedlite ke plafon atau dinding.

3: Permukaan putih pada umumnya digunakan untuk pantulan flash

Pantulan menggunakan dinding putih. Tone kulit model direproduksi dengan cantik.

Pantulan menggunakan kain merah. Warna semburat merah. Anda dapat menggunakan teknik ini
untuk menghasilkan suasana yang unik.
Salah satu dasar dalam fotografi bounce flash yaitu memilih permukaan putih untuk
memantulkan cahaya flash. Jika tidak ada dinding atau plafon putih, Anda juga dapat
memanfaatkan tirai putih atau lembar putih bagian belakang kalender. Menggunakan
permukaan berwarna dapat menyebabkan warna muncul seperti cetakan warna pada foto yang
dihasilkan. Namun begitu, juga memungkinkan untuk menggunakan dengan sengaja fenomena
cetakan warna tersebut untuk ekspresi fotografis Anda.

Dalam still photography yang menggunakan Speedlite, pilih Aperture-priority AE mode


agar mudah mengontrol depth of field. Dalam contoh ini, saya memilih nilai aperture yang
memungkinkan fokus bisa ditetapkan di area dari gelas anggur sampai botol-botol anggur.
Perhatikan, bahwa menembakkan flash dengan flash head Speedlite menghadap ke depan gelas
dan botol-botol akan menyebabkan pantulan dari permukaannya, dan bidikan yang dihasilkan
tidak akan menarik. Di sini, saya mengarahkan cahaya flash ke dinding putih di samping gelas
anggur. Menggunakan cahaya sebaran membantu menciptakan suasana tertentu.

Saran

Kontrol depth of field dengan menggunakan Aperture-priority AE mode

Sempurnakan bidikan Anda dengan menggunakan cahaya sebaran yang tercipta melalui pantulan
dinding

Pendekatan, Model Pembelajaran


Sintaksis model Discovery Learning dan pendekatan saintifik

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Berdoa, membaca dan apersepsi dengan 20 menit
mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
 Pengkondisian fisik, mental, untuk mengikuti
pembelajaran.
 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
Inti 140 menit
Mengamati
 Guru meminta siswa membaca buku dan
membuat catatan sesuai materi ajar indikator
pembelajaran.
 Peserta didik mengamati berbagai sumber dan
membuat catatan tentang materi ajar indikator
pembelajaran.
 Peserta didik mengamati tentang materi ajar
indikator pembelajaran diperagakan oleh guru
atau salah satu perserta didik yang mampu dan
membuat catatan hasil pengamatan.
Menanya
 Guru mengarahkan siswa bertanya tentang materi
ajar indikator pembelajaran.
Eksplorasi/menggali informasi
 Guru mengarahkan siswa mencari informasi
tentang materi ajar pembelajaran.
Menalar
 Guru meminta siswa untuk menelaah kembali
tentang materi ajar pembelajaran.
Mengkomunikasikan
 Siswa menyampaikan hasil kerja kelompok pada
kelompok lain melalui persentasi dan kesimpulan
materi
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
materi yang diajarkan
Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik 20 menit
baik secara individu maupun kelompok menyimpulkan
intisari dari pelajaran tersebut

Pertemuan Kedua

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Berdoa, membaca dan apersepsi dengan 20 menit
mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
 Pengkondisian fisik, mental, untuk mengikuti
pembelajaran.
 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
Inti Mengamati 140 menit
 Guru meminta siswa membaca buku dan
membuat catatan sesuai materi ajar indikator
pembelajaran.
 Peserta didik mengamati berbagai sumber dan
membuat catatan tentang materi ajar indikator
pembelajaran.
 Peserta didik mengamati tentang materi ajar
indikator pembelajaran diperagakan oleh guru
atau salah satu perserta didik yang mampu dan
membuat catatan hasil pengamatan.
Menanya
 Guru mengarahkan siswa bertanya tentang materi
ajar indikator pembelajaran.
Eksplorasi/menggali informasi
 Guru mengarahkan siswa mencari informasi
tentang materi ajar indikator pembelajaran.
Menalar
 Guru meminta siswa untuk menelaah kembali
tentang materi ajar indikator pembelajaran.
Mengkomunikasikan
 Siswa menyampaikan hasil kerja kelompok pada
kelompok lain melalui persentasi dan kesimpulan
materi
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi
yang diajarkan
Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik 20 menit
baik secara individu maupun kelompok menyimpulkan
intisari dari pelajaran tersebut

G. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen : SoalTertulis, Lembar tugas dan lembar penilaian tugas
Pertemuan 1
No. Soal tes tertulis / Jawaban Skor.
1. Dasar dari menggambar bentuk adalah...
Pada dasarnya menggambar bentuk adalah kegiatan merekam obyek
di atas sebidang datar (dua dimensi) melalui media secara tepat dan 2
mirip sesuai obyeknya dengan memperhatikan bentuk, warna,
perspektif, proporsi, komposisi dan bayang-bayang.
2. Bagaimana perkembangan istilah menggambar bentuk.. 2
Pada perkembangannya, istilah gambar bentuk hanya ditujukan
untuk obyek-obyek dari benda mati yang dikenal dengan still
life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan obyek manusia dikenal
dengan istilah menggambar model.
3. Menggambar bentuk tidak sama dengan menggambar ekspresi atau
menggambar illustrasi jelaskan alasannya 3
Alasannya adalah karena :
- Menggambar bentuk harus menggunakan obyek yang dilihat
secara langsung, tidak boleh hasil imajinasi.
- Menggambar bentuk harus teliti dalam mengamati sehingga
gambarnya sesuai seperti apa yang kita lihat ketika
menggambar.
- Dalam menggambar bentuk harus membedakan bagian benda
yang terkena sinar dan yang tidak (bayangan benda).
4. Pengertian Menggambar Bentuk adalah.....
Menggambar bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil
pengamatan suatu objek gambar yang indah pada bidang gambar. 3
Menggambar bentuk secara umum merupakan kegiatan
menggambar yang objek gambarnya berupa bentuk benda. Di dalam
penggambarannya, objek benda tersebut hendaklah digambar
seobjektif mungkin. Dalam artian, bentukbenda digambarkan secara
tepat sesuai dengan keadaannya baik bentuk ataupun warnanya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gambar bentuk adalah
gagasan bentuk yang diwujudkan diatas bidang gambar melalui
kemahiran tangan dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna,
tekstur, dan gelap terang yang dibuat denganmemerhatikan
ketepatan bentuk dan perspektif, proporsi, serta komposisi sehingga
menghasilkan karya yang indah. Dengan perkataan lain,
menggambar bentuk sama halnya dengan memotret bentuk benda
dengan kemampuan pengelihatan dan kemahiran tangan.
Skor maksimal 10
Pertemuan 2
No. Soal tes tertulis / Jawaban Skor.
1. Jelaskan tahapan tentang Tahapan pemilihan Objek. 2
Tahapan pemilihan Objek maksudny adalah
Terlebih dahulu ditetapkan pemilihan bnda yang sesuai dengan
. pemakaian bidang kertas.( mendatar dan tegak). Untuk bidang datar
sebaiknya dipilih benda yang mmanjang seperti setrika mirip sepatu,
mobil, meja, dan lainya.
2. -Tahap Sket maksudnya adalah...
Membuat sdket pensil pada bidang kertas dari benda yang dipilioh 2
dengan berpedoman pada prinsip- prinsip menggambar bentuk
( proporsi).
3. -Tahap terang Gelap maksudnya adalah
Pada sket benda dibuat batas- batas jatuhnya cahaya dan bayangan, 2
begitu juga dengan bayangan langkah dan bayangan cermin kalau
ada.
4. -Tahap Penintaan maksudnya adalah
Pada sket gambar dibuat dengan arsiran dengan unsur- unsur yang 2
ada pada teknik arsiran. Penintaan dapat menggunakan tinta ataupun
cat lainya.
5. -Tahap Penyelesaian maksudnya adalah
Cek kembali Arsiran, apakah sudah tepat pada batas- batas sket 2
pensil, apabila sudah selesai, sket sket pensil sudah dapat dihapus
dan di cek kembali kepadatan garis bayangan.

Skor maksimal 10

2. TeknikPenilaian : Tes tertulis dan penugasan


Nilai tes tertulis = Skor perolehan x 100
Skor maksimal

3. AnalisisHasilPenilaian
4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

H. Media, Alat/Bahan dan sumbe Belajar.


1. Media : Infocus, Laptop
2. Alat /Bahan : fasilitas informasi, jaringan internet
3. SumberBelajar
a. Buku materi ajar dan buku desain yang sesuai.
b. Internet.

Mengetahui , Tebing Tinggi, 2017


Kepala SMK N-1 Kota Tebing Tinggi Guru Bidang Studi

Drs. PARLINDUNGAN, MM RAMILAH SARAGIH S.Pd


NIP. 19580705 198503 1 007 NIP.--

Anda mungkin juga menyukai