Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3

1. Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia. Di Indonesia, Indomie


diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Selain dipasarkan di
Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara
lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-
negara Eropa, hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia
yang mampu menembus pasar internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan
"Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi
instan.Namun pemasaran Indomie ke luar negeri bukannya tanpa masalah, di
Taiwan sempat terjadi masalah ketika produk Indomie ditarik dari pasaran,
berikut ini penjelasannya “Pihak berwenang Taiwan pada tanggal 7 Oktober
2010 mengumumkan bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung
dua bahan pengawet yang terlarang, sehingga dilakukan penarikan semua
produk mi instan "Indomie" dari pasaran Taiwan. Selain di Taiwan, dua jaringan
supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual
mi instan Indomie.
Produk indomie yang diproduksi oleh perusahaan mengandung dua zat
berbahaya yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat)
dimana dua zat tersebut seharusnya hanya untuk kosmetik bukan untuk
makanan.
Jumat (08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis
produk Indomie dari peredaran. Tanggal 9 Juni 2010, Food and Drugs
Administration (FDA) Taiwan melayangkan surat teguran kepada Kantor Dagang
dan Ekonomi Indonesia di Taiwan karena produk tersebut tidak sesuai dengan
persyaratan FDA. Dalam surat itu juga dicantumkan tanggal pemeriksaan
indomie dari Januari-20 Mei 2010 terdapat bahan pengawet yang tidak diizinkan
di Taiwan di bumbu Indomie goreng dan saus barberque.
A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang
terkandung didalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic
acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat
membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama
nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri pemakaian nipaginini
dibatasi maksimal 0,15%.Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang
adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah
menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di
dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut, tetapi kadar kimia yang ada
dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi.Tetapi bila
kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu 250 mg
per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam
makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang
bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit
kanker. Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex
Alimentarius Commision,produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan
Internasional tentang regulasi mutu,gizi dan kemanan produk pangan.
Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec.Produk Indomie yang
dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia.

http://www.slideshare.net
2. PT Nissan Motor Indonesia

Akibat pengelasan yang tidak baik, tempat duduk belakang Nissan Juke rentan
terlepas saat terjadi kecelakaan. Kondisi ini akan membuat penumpang rentan
cedera. Alhasil, sebanyak 400 unit Juke di Indonesia ditarik (recall) dari peredaran.
Kondisi ini tentu saja membuat masyarakat berpikir ulang untuk membeli mobil
tersebut. Apalagi, Nissan Juke pernah mengalami mesin terbakar yang me-
nyebabkan kematian sang pengemudi pada 11 Maret lalu di kawasan Sudirman,
Jakarta.

Wakil Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan meminta
masyarakat tidak perlu khawatir terkait penarikan mobil ini. Penarikan tersebut
merupakan komitmen Nissan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pe-
langgannya dari segi keamanan maupun kenyaman.“Kami akan memperbaiki se-
mua masalah ini tanpa dipungut biaya sedikit pun dan penarikan mobil ini adalah
hal yang wajar dalam industri mobil,” ujar Teddy saat dihubungi Rakyat Merdeka,
kemarin.

Teddy menjelaskan, populasi terbanyak kendaraan Juke (60 persen) yang terkena
recall berada di wilayah Jakarta. “Populasi terbanyak ada di Jakarta. Karena pen-
jualan Juke paling banyak di Jakarta dan sekitarnya,” katanya.Teddy
menambahkan, Juke yang ditarik merupakan hasil rakitan pabrik di Indonesia.
Namun, untuk komponen jok bagian belakangnya diimpor langsung dari Jepang.

“ Produksinya lokal, tapi komponen jok belakang diimpor langsung dari


Jepang. Sejauh ini belum ada penambahan unit, jumlahnya tetap 400 unit. Sebab,
dari Maret hingga Juli 2012 total produksinya hanya 400 unit,” ungkap
Teddy.Nissan tetap optimistis target penjualan tahun ini sebanyak 100.000 lebih
unit bisa tercapai. “Kami berharap dengan adanya recall ini hubungan perusahaan
dengan konsumen masih dapat terjaga dan berjalan baik. Kami optimis bahwa
recall ini tidak akan mempengaruhi minat pasar terhadap produk Nissan,” katanya
pede.

General Manager Marketing and Communications Strategy Division Nissan


Indrie Hadiwidjaja mengatakan, penarikan ini sudah dilakukan ke semua pelanggan
Nissan. Dan bagi yang belum, pelanggan diminta mendatangi workshop-workshop
Nissan terdekat untuk segera diperbaiki.

“Perbaikan akan dilakukan secara bertahap di semua workshop-workshop Nissan


tanpa dipungut biaya dan penarikan ini tidak akan mengganggu pasar Juke di
Indonesia,” tegas Indrie.Nissan Juke merupakan salah satu mobil sport yang cukup
laris di Indonesia. Pada semester pertama tahun ini, Nissan telah menjual sebanyak
5.401 unit Juke. Mobil bermesin HR15DE 1.500 cc itu menyumbang 15,6 persen dari
pendapatan Nissan Motor Indonesia. Penarikan Nissan Juke terkait dengan temuan
kerusakan oleh Otoritas Keselamatan Lalu Lintas dan Transportasi Amerika Serikat
(NHTSA). Di Amerika Serikat sebanyak 11.076 unit Nissan Juke buatan 3 Februari -
26 Mei 2012 ditarik lantaran jok belakangnya tidak dilas dengan baik.

Selain jok belakang yang bermasalah, sebelumnya pun mobil dengan desain unik ini
pernah bermasalah saat terjadinya kecelakaan hingga terbakar di jalan protokol di
Jakarta, yang digunakan oleh seorang artis. Pada kecelakaan tersebut disinyalir
Juke yang digunakan mengalami kerusakan pada bagian pintu dan mesinnya.

Sepanjang tahun ini selain Nissan, beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)
lainnya juga melakukan recall terhadap kendaraannya. Sebut saja, PT Astra
Daihatsu Motor (ADM) yang pada Mei lalu, menarik 51 ribu Gran Max Pick Up, Gran
Max Mini Bus, dan Gran Max Blind Van dikarenakan adanya keretakan dudukan ban
cadangan. Sedangkan pada pertengahan Maret 2012, PT Toyota Astra Motor
menarik 363 unit Toyota All New Avanza akibat kerusakan pada suspensi rodanya.

Anda mungkin juga menyukai