Anda di halaman 1dari 22

KONTROVERSI INDOMIE

Fahmi Maulana (C2BO15014)

Program Pascasarjana Magister Sains Manajemen


Universitas Jendral Soedirman

SEJARAH INDOMIE

Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia.


Di Indonesia, Indomie diproduksi oleh PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. Produk dari perusahaan milik
Sudono Salim ini mulai dibuat pertama kali pada tanggal
9 September 1970 dan dipasarkan ke konsumen sejak
tahun 1972

HARGA INDOMIE

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah


disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini
sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga
Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa
Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang
praktis dan sesuai dengan selera Indonesia.

NILAI GIZI INDOMIE

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat


dan bergizi oleh produsennya. Produk mi instan
ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi
seperti energi, protein, niasin, asam folat,
mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin
seperti vitamin A, B1, B6, dan B12.

JENIS JENIS INDOMIE

PROMOSI DAN PEMASARAN


DI INDONESIA

Metode promosi yang digunakan adalah


terutama melalui iklan di media elektronik dan
cetak, mensponsori berbagai acara, serta
instalasi iklan billboard secara luas. Indomie
sangat dikenal dengan taglinenya,"Indomie
Seleraku".
Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi
dalam promosinya dengan mengadakan event
Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi
bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat
jingle bagi iklan Indomie

BAGAIMANA PROSES MEMBANGUN MEREK


INDOMIE SEHINGGA BISA POPULER DI
MANCANEGARA?

Saat itu, sasaran utamanya, negara dengan jumlah tenaga


kerja Indonesia paling banyak sehingga Indomie populer di
Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi dan lainnya. Bahkan, di
Arab Saudi konsumen Indomie sudah masuk generasi
kedua.
Saat pertama kali Indomie masuk pada 1990-an, mereka
masih anak-anak, sekarang mereka sudah dewasa dan
berkeluarga. Selain TKI, Indomie juga dibawa oleh para
pelajar-pelajar Indonesia di luar negeri, sehingga Indomie
juga populer di negara-negara seperti Amerika Serikat dan
Australia, negara yang menjadi tujuan pelajar Indonesia
melanjutkan pendidikannya.

LANTAS, BAGAIMANA TINDAKAN


SELANJUTNYA SEHINGGA PEMASARAN
INDOMIE BERKEMBANG KE LEBIH DARI 80
NEGARA?

Setelah menetapkan negara tujuan ekspor,


Indofood membentuk regional office di masingmasing negara. Bahkan, kami melangkah lebih
jauh dengan membangun pabrik di beberapa
negara lain yang menjadi target pasar utama
Indomie, seperti Nigeria

DI NIGERIA, MEREK INDOMIE JUGA SANGAT POPULER.


BAHKAN NYARIS SETARA MAKANAN POKOK

AWAL TERJADINYA KONTROVERSI

Dalam persaingan antar perusahaan terutama


perusahaan
besar
dalam
memperoleh
keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika
berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang
berlaku.
Apalagi persaingan yang akan dibahas adalah
persaingan produk impor dari Indonesia yang
ada di Taiwan,Hongkong, Kanada dan Eropa.

KONTROVERSI DI TAIWAN

Taiwan menarik produk mie instan Indomie dari


sejumlah supermarket karena mengandung zat pengawet
methyl p-hydroxybenzoate alias nipagin. Zat ini
diketahui bisa menyebabkan muntah dan meningkatkan
asam lambung jika dikonsumsi dalam jangka waktu
panjang.

KONTROVERSI DI HONGKONG

Methyl p-hydroxybenzoate dan asam benzoat ini


dilarang digunakan di Hongkong. Hal ini dikarenakan
zat pengawet ini bisa mengganggu kesehatan.

Dua supermarket terkemuka di Hong Kong, Park n' Shop


dan Wellcome, menarik semua produk Indomie dari rakrak mereka. Selain itu, Pusat Keselamatan Makanan di
Hong Kong tengah melakukan pengujian atas Indomie
dan akan menindaklanjutinya dengan pihak importir dan
dealer

KONTROVERSI DI KANADA DAN


EROPA
Sama seperti kontroversi di negara Taiwan dan
di Hongkong, di Kanada dan Eropa pun menolak
produk Indomie beralasan karena didalam
indomie mengandung zat yang berbahaya bagi
tubuh yaitu zat Nipagin .
Bila dikonsumsi secara rutin atau dalam jumlah
yang substansial, konsumen akan menderita
asidosis metabolik, atau terlalu banyak asam di
dalam tubuh

TANGGAPAN KETUA BPOM


INDONESIA

Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat


berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah
menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga
berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut, tetapi
kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan
aman untuk dikonsumsi.

A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua


zat
yang
terkandung
di
dalam Indomie yaitu
methyl
parahydroxybenzoate dan benzoic acid NIPAGIN (asam benzoat)
adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat
membusuk dan tahan lama.

MENGAPA KONTROVERSI INDOMIE


BISA TERJADI DI 4 NEGARA
TERSEBUT

Karena standar di antara kedua negara berbeda


maka timbulahkasusIndomie ini

PRODUSEN MIE DIMINTA CANTUMKAN ZAT


BERBAHAYA DI KEMASAN SEPERTI ROKOK

Sebaiknya dicantumkan misalnya mengandung zat


pengawet, kemudian nanti disebutkan akan merusak apa,
ya itu arahnya seperti dalam produk rokok.
(Wakil Ketua Komisi IX DPR Ahmad Nizar Shihab).

langkah ini diperlukan agar masyarakat mendapatkan


informasi yang cukup, dan mereka bisa memilih
makanan yang sehat.

EFEK SAMPING KEBANYAKAN MIE


INSTAN

EFEK DARI ISU ATAU KONTROVERSI

Akibat dari isu ini, harga saham Indofood CBP


sebagai produsen Indomie anjlok

MIE GORENGCABE IJO ADALAH PRODUK


MALAYSIA
MIE GORENG RENDANG PRODUK INDONESIA

Apakah anda tau,


Rasa Indomie
Yang GAGAL TOTAL
di Pasaran ???

RASA INDOMIE YANG GAGAL


DIPASARAN

KESIMPULAN
STRATEGI LINTAS BUDAYA

Kedua belah harusnya menganbil jalan tengah dari


masalah penarikan tersebut dengan melakukan
pembicaraan mendalam mengenai jalan keluar yang
harus ditempun dengan tujuan agar kedua belah pihak
tidak merasa dirugikan karna masalah tersebut.

Mengenai zat pengawet yang dilarang di Taiwan,


Hongkong, Kanada dan Eropa tersebut alangkah lebih
baik jika produsen indomie yaitu PT.Indofood
menyesuikan dengan Taiwan dengan tujuan sesuai
dengan asas keselamatan konsumen dan pasal 7(b) UU
PK.dan tentu saja agar exspor tetap berlangsung karena
komoditi yang besar

Anda mungkin juga menyukai