Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

L DENGAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG KENARI RSJ MENUR SURABAYA

DISUSUN OLEH:

RISMA WAHYU SEPTIANA


2120018

STIKES HANG TUAH SERUBAYA

D3 Keperawatan TK II REGULER

TAHUN AJARAN

2023/2024
A.Definisi Risiko Perilaku Kekerasan
Risiko perilaku kekerasan merupakan hal yang dapat membahayakan
secara fisik, emosi dan seksual pada diri sendiri ataupun orang lain (SDKI
2017).

B. Etiologi Risiko Perilaku Kekerasan


Menurut jurnal.rs-amino ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang
berperilaku kekerasan disebabkan karena faktor psikologis, dimana
seseorang mengalami stress, frustasi dan trauma akan sesuatu sehingga
seseorang tersebut memilih melakukan perilaku kekerasan terhadap orang
lain disekitarnya. Adapun penyebab Risiko perilaku kekerasan menurut
(Putri, Arif, Renidayanti 2020) antara lain yaitu:
1.seperti gangguan psikologis
2.merasa tidak aman
3.tertutup
4.kurang percaya diri
5.resiko bunuh diri
6.depresi
7.harga diri rendah
8.ketidak berdayaan
9.isolasi sosial

C. Tanda dan Gejala Risiko Perilaku Kekerasan


Menurut Yankes Kemkes 2023 tanda dan gejala Risiko perilaku
kekerasan antara lain yaitu:
1.muka merah
2.tegang
3.mata melotot/ pandangan tajam
4.mengepalkan tangan
5.mengatupkan rahang dengan kuat
6.bicara kasar
7.suara tinggi
8.menjerit atau berteriak
9.mengancam secara verbal dan fisik
10.melempar atau memukul (Yankes Kemkes 2023).

D. Rentang Respon Risiko Perilaku Kekerasan


Gambar 2.1 Rentang Respon Perilaku Kekerasan (Fitria, 2010)

Keterangan:
Asertif :Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain.
Frustasi :Kegagalan mencapaiu tujuan karena tidak realistis/terhambat.
Pasif :Respon lanjutan dimana klien tidak mampu mengungkapkan
perasaannya.
Agresif : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol.
Amuk : Perilaku destruktif dan tidak terkontrol.

E. Masalah Keperawatan

Faktor yang berhubungan dengan masalah perilaku kekerasan, menurut


Direja (2011) antara lain sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah 2
2. Stimulus lingkungan
3. Status mental
4. Putus obat
5.Penyalahgunaan narkoba/alkohol.

F. Mekanisme koping Perilaku Kekerasan


Mekanisme koping yang biasa digunakan menurut (Fitria, 2009) adalah :
1. Sublimasi, yaitu melampiaskan masalah pada objek lain.
2. Proyeksi, Yaitu menyatakan orang lain mengenal kesukaan/
keinginan tidak baik.
3. Represif, yaitu mencegah keinginan yang berbahaya bila
diekspresikan melebihi sikap perilaku yang berlawanan.
4. Reaksi formasi, yaitu mencegah keinginan yang berbahaya bila
diekspresikan melebihi sikap/ perilaku yang berlawanan.
5. Displacement, yaitu melepaskan perasaan tertekan dengan bermusuhan
pada objek yang berbahay

G. Tindakan Keperawatan

a.Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan di anjurkan klien memilih


cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan :
b.Peragakan cara yang mungkin dipilih dan di anjurkan klien memilih
cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.
c.Peragakan cara melaksanakan cara yang di pilih.
d.Anjurkan klien menirukan perasaan yang sudah dilakukan.
e.Beri penguatan pada klien, perbaik cara yang masih belum
sempurna.
f.Anjurkan klien mengungkapkan cara yang sudah dilatih saat
marah.

Anda mungkin juga menyukai