Anda di halaman 1dari 23

IMPLEMENTASI

KELAS RAWAT INAP STANDAR (KRIS)


DALAM PENYELENGGARAAN DAN
PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


KEMENTERIAN KESEHATAN
2022
PERJALANAN PENGATURAN
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
KEMUDAHAN PENINGKATAN AKSES
PERIZINAN BERUSAHA PELAYANAN
SE No.
DAN PENINGKATAN PERMOHONAN KESEHATAN RUMAH HK.02.01/MENKES/
AKSES PELAYANAN UJI MATERIIL SAKIT 606/2019
RUMAH SAKIT Register No :
47P/HUM/2020

2021 2020 KAJIAN 2019


PERMOHONAN UJI
UU NO 11 TAHUN PMK NO 3/2020 PMK No. 30 TAHUN 2019
MATERIIL
2020 TENTANG Register No : TENTANG KLASIFIKASI KAJIAN TENTANG KLASIFIKASI
CIPTA KERJA 45P/HUM/2020 DAN PERIZINAN DAN PERIZINAN RUMAH
RUMAH SAKIT SAKIT
❑ PP No.47/2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN
BIDANG KLASIFIKASI RS KHUSUS
PERUMAHSAKITAN MASIH MENGGUNAKAN
LAMPIRANPMK NO.
❑ PP No. 5/2021TENTANG 340/MENKES/PER/III/2010
PENYELENGGARAAN .
PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO

2009 2010 2014


START
PMK NO. 147/MENKES/PER/2010 PMK NO. 56 TAHUN 2014
UU NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG PERIZINAN RS KLASIFIKASI DAN
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RS
PMK NO. 340/MENKES/PER/III/2010
PERIZINAN RS
TENTANG KLASIFIKASI RS
UU TENTANG CIPTA KERJA

MENDORONG
TENAGA KERJA
PENCIPTAAN LAPANGAN
Banyak orang butuh kerja dan terus
bertambah setiap tahun.
KERJA

MEMUDAHKAN
UMKM PEMBUKAAN USAHA
Dari 64,19 juta UMK-M, 64,13 juta adalah BARU
UMK yang Sebagian besar berada di sektor
informal, sehingga perlu didorong untuk
bertranformasi menjadi formal.
MENDUKUNG
REGULASI PEMBERANTASAN
Permasalahan Perizinan yang Rumit dengan KORUPSI
banyaknya regulasi pusat & daerah (hiper-regulasi)
yang mengatur sektor, menyebabkan disharmoni,
tumpang tindih, tidak operasional, dan sektoral.
PERATURAN PELAKSANAAN UU CK SEKTOR KESEHATAN

TINDAK LANJUT UU CIPTA KERJA DI SEKTOR KESEHATAN

PP TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG PP TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN


PERUMAHSAKITAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

MATERI MUATAN MATERI MUATAN

• klasifikasi rumah sakit • Penetapan perizinan berbasis risiko di sektor kesehatan


• kewajiban rumah sakit dan sektor lainnya
• akreditasi rumah sakitpembinaan dan pengawasan • Persyaratan dan kewajiban pelaksanaan kegiatan usaha
• tata cara pengenaan sanksi administratif • Tata cara pengawasan

DIPRAKARSAI OLEH KEMENKO


DIPRAKARSAI OLEH KEMENKES
PEREKONOMIAN
PP TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG PERUMAHSAKITAN

Pasal 56 ayat (6)


perubahan terhadap Pasal 24 ayat (2),
amanah pasal 61 undang-undang Pasal 29 ayat (3), Pasal 40 ayat (4), Pasal
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN,
tentang cipta kerja 54 ayat (6) Undang-Undang Nomor 44
SERTA KRITERIA, JENIS DAN TATA
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit CARA PENGENAAN SANKSI
Pasal 40 ayat (4) ADMINISTRATIF
AKREDITASI
RUMAH SAKIT Step 4
Pasal 29 ayat (3) 4
Pasal 24 ayat (2) KEWAJIBAN
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT Step 3
RUMAH SAKIT 3

Step 2
2
1 PERMENKES NO 18 TH 2018
Step 1 TENTANG PENGAWASAN
BIDANG KESEHATAN DAN
BERBAGAI PUU DI BIDANG
PERUMAHSAKITAN LAINNYA
PERMENKES NO 12 TH
2020 TENTANG AKREDITASI
RUMAH SAKIT
PERMENKES NO 4 TH 2018 TTG
PERMENKES NO 3 TH 2020 KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN
TTG KLASIFIKASI DAN KEWAJIBAN PASIEN
PERIZINAN RUMAH SAKIT
REFORMASI REGULASI
KLASIFIKASI RS
→ Kemampuan Pelayanan
PELAYANAN SPESIALISTIK → Fasilitas Kesehatan
DAN SUBSPESIALISTIK → Sarana Penunjang
→ Sumber Daya Manusia
KELAS Kelas A:
A&B 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima)
penunjang medik spesialis, 12
(dua belas) spesialis lain selain
spesialis dasar, dan 13 (tiga belas)
KELAS A 01 AKSES PELAYANAN KESEHATAN KEPADA
MASYARAKAT
subspesialis
Kelas B:
4 (empat) spesialis dasar,4 (empat)
KELAS C
02 KEMUDAHAN PELAKU USAHA DALAM
MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN
penunjang medik spesialis, 8
(delapan) spesialis lain selain KEMUDAHAN PEKERJA/TENAGA
spesialis dasar, dan 2 (dua) sub
spesialis dasar
03 KESEHATAN DALAM MEMPEROLEH
LAPANGAN KERJA & MENINGKATKAN
PELAYANAN SPESIALISTIK KELAS B KOMPETENSI
KELAS Kelas C:
C&D 4 (empat) spesialis dasar dan 4 (em
pat) penunjang medik spesialis KELAS D
Kelas D:
2 (dua) spesialis dasar

SEBELUMNYA
Perizinan Berusaha
1 Izin Mendirikan
SAAT INI
2 Izin Operasional
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KATEGORI BERDASARKAN JENIS
1 KEMAMPUAN PELAYANAN
PELAYANAN YANG DIBERIKAN
Kemampuan pelayanan merupakan jenis pelayanan yang dapat
diberikan oleh Rumah Sakit
RUMAH SAKIT UMUM
Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit. FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJAN
Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang pada Rumah Sakit
RUMAH SAKIT KHUSUS terdiri atas: (a). bangunan dan prasarana (b). ketersediaan
tempat tidur rawat inap; dan (c). peralatan
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia untuk setiap kelas Rumah Sakit
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diberikan 2
oleh Rumah Sakit
PEMERINTAH MENETAPKAN
KLASIFIKASI RS BERDASARKAN
KEMAMPUAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT KHUSUS
Memberikan pelayanan utama pada satu
RUMAH SAKIT UMUM
bidang atau satu jenis penyakit tertentu
RS yang memberikan pelayanan berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
kesehatan pada semua bidang dan organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya
jenis penyakit
Dapat menyelenggarakan pelayanan lain di
luar kekhususannya (paling banyak 40% dari
seluruh jumlah tempat tidur rawat inap).

Menteri dapat menetapkan (koordinasi dg


K/L terkait) RS khusus lainnya berdasarkan
PELAYANAN KESEHATAN hasil kajian kebutuhan pelayanan

BERUPA:
1. Pelayanan medik dan
KLASIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN
penunjang medik
2. Pelayanan keperawatan dan BERUPA:
kebidanan 1. Pelayanan medik dan penunjang
3. Pelayanan kefarmasian medik sesuai dengan kekhususan
4. Pelayanan penunjang lainnya 2. Pelayanan keperawatan dan/atau
(yang diberikan oleh nakes dan kebidanan
non nakes) 3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan penunjang lainnya (yang
diberikan oleh nakes dan non nakes)
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG (1)

KETERSEDIAAN
TEMPAT TIDUR
Total tempat tidur meliputi RS Umum
tempat tidur ruang perawatan,
Kelas A paling sedikit 250 RS Khusus Gigi dan Mulut
tempat tidur kelas standar,
perinatologi, intensif, ruang Kelas B paling sedikit 200 • Kelas A paling sedikit 14 TT dan 75
bersalin, intermediate ward Kelas C paling sedikit 100 dental unit
(IW) yang ada di IGD (apabila Kelas D paling sedikit 50 • Kelas B paling sedikit 12 TT dan 50
lebih dari 6 (enam) jam). dental unit
• Kelas C paling sedikit 10 TT dan 25
Tempat tidur ruang gawat RS Khusus dental unit
darurat, ruang rawat jalan dan Kelas A paling sedikit 100
ruang kamar operasi tidak Kelas B paling sedikit 75 RS Khusus THT KL dan Mata
dihitungdalam total tempat tidur.
Kelas C paling sedikit 25 • Kelas A paling sedikit 40 TT
• Kelas B paling sedikit 25 TT
• Kelas C paling sedikit 15 TT
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG (2)
paling lambat
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR RS UMUM DAN RS KHUSUS 1 Januari 2023

a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.
RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI RS UMUM DAN RS KHUSUS
• Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
• Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
a. 30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemda; dan
b. 20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
• RS Khusus mata, RS Khusus gigi dan mulut, RS Khusus THT-KL tidak wajib memiliki ruang yang dapat
digunakan sebagai tempat isolasi
RS UMUM RS KHUSUS
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF paling lambat paling lambat
1 Januari 2023
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF 1 Januari 2023
Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur a. paling sedikit 10%dari seluruh jumlah total TT
a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan b. RS tidak menyediakan layanan PICU, NICU, ICCU dan RICU menyediakan
b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas TT ICU sejumlah 10%
perawatan intensif neonatus dan perawatan intensif c. RS Khusus mata, RS Khusus Gilut ,RS Khusus THT-KL tidak wajib
pediatrik (NICU dan PICU). memenuhi TT intensif
d. RS jiwa berupa Unit Pelayanan Intensif Psikiatri sebesar 10%
e. RS jiwa yang menyelenggarakan pelayanan diluar kekhususannya wajib →
• 10% dari total TT yang dipergunakan sesuai dengan Kekhususannya
• intensif sejumlah 6% dari total TT di luar kekhususannya.
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG (3)

RUMAH SAKIT PMA

• Harus memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit sesuai kategori RS


Umum atau RS Khusus, atau kesepakatan/kerja sama
KETERSEDIAAN
TEMPAT internasional.
TIDUR • RS Umum paling sedikit sesuai dengan jumlah tempat tidur Rumah
Sakit Umum kelas B.
• RS Khusus paling sedikit sesuai dengan jumlah tempat tidur
PELAYANAN RS PMA : Rumah Sakit Kelas A pada setiap jenis Rumah Sakit Khusus PMDN
Harus memiliki 3 (tiga) jenis
pelayanan subspesialistik.

Ketentuan teknis bangunan, prasarana, dan peralatan kesehatan RS mengacu pada


persyaratan teknis bangunan dan prasarana Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Menteri.
SUMBER DAYA MANUSIA
SDM PADA RUMAH SAKIT UMUM DAN RS KSUSUS

Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap


01 dan/atau tenaga lainnya berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan Rumah Sakit

SDM RS diangkat dan ditetapkan oleh kepala atau direktur


-40 02 Rumah Sakit

Pemilik Rumah sakit dan kepala atau direktur RS


bertanggung jawab dalam pemenuhan SDM dengan
03 jumlah dan kualifikasi sesuai hasil ABK, kebutuhan, dan
kemampuan pelayanan Rumah Sakit

04 Meliputi tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan,


tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lain, tenaga manajeman
rumah sakit, dan tenaga non kesehatan

05 Merupakan tenaga tetap yang bekerja secara purna waktu


PERUBAHAN KELAS RUMAH SAKIT

1. Usulan dari pemilik atau Kepala/Direktur RS


DASAR PERUBAHAN
KELAS RS
1. 2. Hasil pengawasan oleh Pemerintah Pusat/Pemda

Usulan perubahan kelas dari pemilik atau


SYARAT PERUBAHAN 2. kepala/direktur rumah sakit hanya dapat dilakukan
terhadap Rumah Sakit yang telah terakredi
KELAS RS
Perubahan kelas dilakukan dengan menilai pemenuhan
MEKANISME PERUBAH
KELAS RS
3. kemampuan pelayanan, faskes dan sarana penunjang,
dan SDM sesuai ketentuan klasifikasi RS

Perubahan kelas Rumah Sakit ditindaklanjuti dengan


TINDAKLANJUT penetapan kelas Rumah Sakit yang baru melalui
4. perubahan Perizinan Berusaha sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERIZINAN BERUSAHA
JENIS PERIZINAN
KRITERIA RISIKO (DASAR) TINGKAT RISIKO
BERUSAHA

KESEHATAN RENDAH NIB

ANALISIS RISIKO TERINTEGRASI


KESELAMATAN MENENGAH
NIB +SERTIFIKAT
MENENGAH RENDAH STANDAR
MENENGAH TINGGI
LINGKUNGAN

NIB + IZIN
KETERBATASAN TINGGI
SUMBER DAYA (SERTIFIKAT STANDAR)

ASPEK RISIKO LAINNYA


DISESUAIKAN DENGAN potensi bahaya
KEGIATAN USAHA x RUMAH
probabilitas SAKIT
terjadinya
PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT
PEMBERIAN IZIN BERUSAHA
MELALUI REFORM 1 Izin mendirikan IMB dengan tambahan standar
RS Kelas A : Menteri Kesehatan LEMBAGA bangunan rumah sakit bangunan rumah sakit
RS Kelas B : Gubernur PERIZINAN
RS Kelas C dan D : Bupati/Walikota OSS
BERUSAHA 2 Izin Pelayanan x IZIN
RUMAH SAKIT Kesehatan Tertentu
Bukti pemenuhan standar
berupa sertifikat atau checklist
SEBELUM OPERASIONAL
di sitem OSS
Memenuhi Persyaratan Administrasi
Umum dan Teknis (lokasi, bangunan,
prasarana dan alat kesehatan, struktur
organisasi SDM dan SDM, pelayanan)

Perizinan Berusaha berlaku selama


5 tahun PENGAWASAN
PELAKSANAAN
USAHA
Oleh Pemerintah Pusat
SETELAH OPERASIONAL
dan Pemerintah Daerah
Harus melaksanakan KEWAJIBAN:
1. Standar pelayanan rumah sakit Untuk memastikan kepatuhan
2. Bukti akreditasi RS terhadap pemenuhan
3. Nomor register RS persyaratan dan kewajiban
4. Indikator mutu RS
5. Update/pembaruan jika terjadi Dilakukan secara rutin dan
perubahan data RS insidental
Penilaian Kesesuaian
1. RS merupakan kegiatan usaha dengan risiko tinggi ; NIB, sertifikat standar, dan izin.
2. Penilaian kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan standar sesuai ketentuan → pelaku
usaha melakukan self assessment pelayanan, SDM, bangunan, prasarana dan alat kesehatan
3. Verifikasi administrasi dapat dilakukan melalui Aplikasi (sistem elektronik).
4. Pengecekan lapangan dilakukan melalui kunjungan/verifikasi lapangan.
5. Perubahan perizinan jenis, kepemilikan modal, klasifikasi, alamat RS dilakukan kunjungan
lapangan
6. Perubahan badan hukum dan nama RS tidak memerlukan kunjungan lapangan.

TIM PENILAI KESESUAIAN

RS KELAS A & RS PMA RS KELAS B RS Kelas C dan D


1. Ditjen Pelayanan Kesehatan 1. Ditjen Pelayanan Kesehatan 1. Dinkes Provinsi
2. Dinas Kesehatan Provinsi 2. DPMPTSP Provinsi 2. DPMPTSP Kabupaten/Kota;
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/ 3. Dinkes Provinsi 3. Dinkes Kabupaten/ Kota
Kota 4. Dinkes Kabupaten/ Kota 4. Asosiasi Perumahsakitan
4. Asosiasi Perumahsakitan 5. Asosiasi Perumahsakitan
ALUR PERIZINAN BERUSAHA
Badan Koordinasi
Penanaman Modal BKPM,
KEMENKES KEMENKES
(BKPM)/ Kementrian K/L Terkait
Investasi

PELAKU USAHA

Registrasi Pemenuhan Pemenuhan Penilaian


VERIFIKASI
legalitas persyaratan dasar persyaratan sektoral Kesesuain Standar
DOKUMEN

FEEDBACK
PERSETUJUAN LAPORAN
VERIFIKASI VERIFIKASI PERBAIKAN
PENERBITAN IZIN /PENOLAKAN/ VERIFIKASI
KE LAPANGAN DOKUMEN
PERBAIKAN KE
PELAKU
PIMPINAN
USAHA
PERIZINAN BERUSAHA RS Pemerintah/ TNI/POLRI

Badan Layanan Umum


(BLU) atau Badan
Layanan Umum Daerah
(BLUD). Persyaratan sesuai PMK 14 tahun 2022
Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan
Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Perizinan Berusaha RS Sektor Kesehatan
Pemerintah/ TNI/POLRI

NON BLU dan BLUD Manual melalui DMPTSP

Persyaratan sesuai PMK 14 tahun 2022


Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan
Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan
KELAS RAWAT INAP STANDAR (KRIS)
TERHADAP PERIZINAN
KRIS pada PP Nomor 47 Tahun 2021

a. prosentase jumlah TT KRIS paling sedikit :

➔ 60% dari seluruh TT untuk RS milik


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Jumlah TT
Kelas per kelas
➔ 40% dari seluruh TT untuk RS milik swasta
Saat I, II, III perawatan
b. kewajiban rumah sakit menyediakan sarana dan ini bervariasi
pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau
miskin dilaksanakan dengan menyediakan Manfaat jaminan
pelayanan KRIS yang diperuntukan bagi peserta pelayanan rawat
inap ditentukan
jaminan kesehatan penerima bantuan iuran
berdasarkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- iuran
undangan; dan

c. pelayanan KRIS diterapkan paling lambat 1


Januari 2023.
PERMASALAHAN IMPLEMENTASI KRIS

Merenovasi/
membangun
Pengurangan Total Lahan Terbatas ➔
gedung beserta
Tempat Tidur relokasi?
prasarana alat
kesehatan

Pembiayaan : APBN, APBD atau sumber lainnya


KELAS RAWAT INAP STANDAR (KRIS)
TERHADAP PERIZINAN (2)

Tempat Tidur
Penurunan
Kelas RS
• 12 Kriteria KRIS ➔
Penurunan total jumlah
tempat tidur Perizinan
• Perhitungan prosentase RS
TT KRIS ➔ apakah
sebagai kelas tunggal? Tarif INA-
CBGs
TINDAK LANJUT KRIS

Dalam Perizinan
Penerapan KRIS RS perlu :
Ketegasan secara bertahap - Memperjelas
Penyesuaian Tarif
terhadap konsep dengan perhitungan
KRIS dalam
dan pelaksanaan mempertimbangkan prosentase TT
formulasi tarif INA-
KRIS melalui kesiapan RS untuk KRIS
CBGS
kebijakan/Regulasi memenuhi 12 - Peralihan dalam
Kriteria KRIS penetapan kelas
RS
Thank you
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Anda mungkin juga menyukai