Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

FILSAFAT HUKUM
“TEMPAT FILSAFAT HUKUM DALAM KERANGKA FILSAFAT UMUMNYA “

DOSEN PENGAMPU: Sumiati, SH, MH


DISUSUN OLEH:
JAKIRAN : 71170212025

AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... .........
C. Tujuan penulis .........................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Tempat filsafat hukum dalam kerangka filsafat umumnya............................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... .........
B. Saran ...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.. LATAR BELAKANG
Di bagian awal terdapat pengertian dan batasan mengenai apa itu filsafat hukum,
batasan ini bertujuan agar pembicaraan mengenai filsafat hukum terarah. Ada beberapa
devinisi yang diungkapkan oleh beberapa tokoh, diantaranya Purwadi Purbacaraka dan
Soerjono Soekanto yang merumuskan filsafat hukum sebagai perenungan dan perumusan
nilai-nilai hukum, misalnya penyerasia antara ketertiban dengan ketentraman, antara
kebendaan dengan keakhlakan.
Selanjutnya E. Utrecht yang memandang bahwa filsafat hukum memberi jawaban-
jawaban atas pertanyaan seperti apakah hukum itu sebenarnya? Apakah sebabnya kita
menaati hukum? Apakah keadilan yang menjadi ukuran untuk baik buruk nya hukum itu?
Sedangkan L. Bender OP. Sendiri beranggapan bahwa filsafat hukum itu bagian dari
filsafat moral yang disebut juga sebagai etika.objek dari etika sendiri adalah tingkah laku
manusia dari segi baik dan buruk, sedangkan tujuan filsafat hukum sendiri mencoba
mengatur tingkah laku manusia itu sendiri. Kemudian Bander juga menjelaskan bahwa
filsafat hukum itu membahas sifat-sifat yang umum dari hukum, tidak membicarakan hukum
secara spesifik seperti hukum Belanda ataupun hukum Yunani, Hukum Pidana atau Hukum
perdata. Tetapi filsafat hukum membicarakan hukum secara universal, sebab, apa yang baik
bagi hukum, dengan sendirinya baik juga bagi hukum Belanda maupun Yunani.
A. MASALAH RUMUSAN
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1.Apa memfaat filsafat hukum ?

B. Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaiman keadilan dan
hukum yang benar dan adil dalam perspektif filsafat hukum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tempat filsafat hukum dalam kerangka filsafat umumnya


Anggapaan L. Bender OP. Mengenai filsafat hukum merupakan bagian dari filsafat moral
memerlukan penjelasan lebih lanjut, tujuannya adalah untuk melihat bagaimana posisi filsafat
hukum itu dalam kerangka filsafat pada umumnya. Tetapi sebelum nya kita harus mengetahui
bagaimana arah tujuann filsafat dalam mengkaji hukum.
Filsafat adalah hasil pemikiran manusia tentang hakikat sesuatu. Apa hakikat sesuatu itu?
Ada yang mengatakan bahwa hakikat sesuatu itu adalah tempat sesuatu itu di alam semesta
dan hubungan sesuati itu dengan isi alam semesta yang lain. Para filosof masa awal, berbicara
filsafat alam, sedangkan pada masa Socrates, manusia mulai dijadikan sebagai objek dari
pemikiran filsafat. Segala segi dari diri manusia dikaji dan segala upaya manusia dalam
mencapai tujuan hidupnya menghasilkan cabang-cabang filsafat seperti filsafat hidup, filsafat
kedokteran, filsafat ekonomi hingga filsafat hukum.
Hukum adalah sesuatu yang berkenaan dengan manusia. Hanya ada hukum jika ada manusia,
yaitu manusia dalam pergaulannya dengan yang lain. Karena ketergantungan hukum pada
menusia, maka hanya mungkin orang berfilsafat tentang hukumterlebih dahulu haarus
mengatahui tentanfg filsafat manusia. Sebab salah satu aspek dari manusia yang sangat erat
kaitannya adalah tingkah lakunya. Melalui filsafat tingkah laku manusia / filsafat etika,
barulaah bisa berfilsafat tentang hukum. Dengan demikian dari pohon filsafat manusia , maka
filsafat etika merupakan salah satu cabang dari filsafat hukum, sedangkan fillsafat hukum
lebih lanjut meupakan cabang dari filsafat etika atau merupakan salah satu ranting dari
filsafat manusia.
BAB III

Penutupan

Kesimpulan

Filsafat hukum ini sebenarnya adalah induk dari semua disiplin yuridik, karena filsafat hukum
membahas masalah-masalah yang paling fundamental yang timbul dalam hukum, contoh kasus jika
ada masalah-masalah yang melampaui kemampuan berpikir manusia, maka filsafat hukum akan
merupakan kegiatan yang tidak pernah berakhir, karena mencoba memberikan jawaban pada
pertanyaan-pertanyaan abadi

Anda mungkin juga menyukai