Anda di halaman 1dari 1

RESUME PENGAJUAN PERPANJANGAN LANDAS KONTINEN OLEH

INDONESIA

UNCLOS 1982 memberikan kesempatan kepada negara pantai untuk melebarkan


wilayah landas kontinennya melebihi 200 mil laut tetapi tidak boleh melebihi 350 mil laut
berdasarkan geografisnya. Negara pantai harus melakukan delineasi batas terluar LKE
dengan mengajukannya kepada Komisi Batas Landas Kontinen melalui sekretaris Jendral
PBB.

Sebagai negara pantai Indonesia memiliki kesempatan mengajukan LKE sampai 350
mil laut. Untuk itu Indonesia perlu merevisi UU No. 1 Tahun 1973, agar Indonesia
mempunyai dasar hukum yang kuat untuk mengatur LK Indonesia. Perjanjian batas LK
antara negara Indonesia dengan negara sekitarnya umumnya masih didasarkan pada
UNCLOS 1958, sehingga perlu dikaji secara seksama apakah perlu untuk merevisi
perjanjian, terutama pertimbangan kerugian Indonesia akibat perjanjian yang telah ada.

Dari aspek teknis, persoalan utama yang dihadapi adalah masalah biaya untuk
keperluan survei. Semua data dan dokumen terkait (peta dan keterangan lainnya) yang
mengidentifikasikan tepian kontinen terutama untuk mengklaim batas landas kontinen yang
melebihi 200 mil laut dari garis pangkal, akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Perlu
inventarisasi ulang semua data yang telah ada, terurama yang telah dikumpulkan oleh
Dishidros, Bakosurtanal, PPGL, dan perusahaan - perusahaan eksplorasi lepas pantai.
Berdasarkan jenis survei yang perlu dilakukan untuk penetapan batas LK, terlihat peran yang
besar bagi Surveyor, Geodetic Engineer, dan hydrographer. Bagi kalangan akademisi perlu
penelitian seksama mengenai pemodelan topografi dasar laut tiga dimensi.

sumber: Jurnal Surveying dan Geodesi, Vol XII. No. 3.

Anda mungkin juga menyukai