Anda di halaman 1dari 3

NAMA: MERLIANA ELSA LADA

KELAS: 1-A

PRODI: S1-KEPERAWATAN

NIM:01.2.23.00892

Tugas Meresum pola kerja hubungan perawat sesuai RKPS

A. HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN

PASIEN/KLIEN

Hubungan kerja perawat dengan pasien atau klien sangat penting dalam praktik keperawatan.
Berdasarkan penelusuran, hubungan ini didasari oleh saling percaya, pemahaman tentang hak-hak
pasien, sensitivitas terhadap perubahan pada pasien, dan menjaga privasi pasien Selain itu, perawat
juga harus dapat bekerja sama dengan teman sesama perawat demi meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan terhadap pasien/klien Kode etik perawat Indonesia juga menekankan pentingnya
perawat dalam menjaga hubungan baik dengan sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya
Dengan demikian, hubungan kerja perawat dengan pasien atau klien serta sesama perawat sangat
memengaruhi kualitas pelayanan keperawatan.

B. HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN SEJAWAT

Sebagai anggota profesi keperawatan, perawat harus dapat bekerja sama dengan teman sesama
perawat demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terhadap pasien/klien Dalam
menjalankan tugasnya, perawat harus dapat membina hubungan baik dengan semua perawat yang
berada di lingkungan kerjanya Dalam membina hubungan tersebut, sesama perawat harus terdapat
rasa saling menghargai dan tenggang rasa yang tinggi agar tidak terjebak dalam sikap saling curiga
dan benci Perawat dan teman sejawat selalu menunjukkan sikap memupuk rasa persaudaraan
dengan silih asuh, silih asih, silih asah Silih asuh dimaksudkan bahwa sesama perawat dapat saling
membimbing, menasehati, menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau
kekeliruan. Silih asih dimaksudkan bahwa setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dapat saling
menghargai satu sama lain, saling kasih mengasihi sebagai anggota profesi, saling bertenggang rasa
dan bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat membuat sikap
saling curiga dan benci. Silih asah dimaksudkan bahwa perawat yang merasa lebih pandai/tahu
dalam hal ilmu pengetahuan, dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat
tanpa pamrih Dengan demikian, hubungan kerja perawat dengan sesama perawat sangat penting
dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.

C. HUBUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN PROFESI LAIN

Hubungan perawat dengan profesi lain dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
1.Kolaborasi: Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Dalam
melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi
2.Kolegalitas: Kolegalitas menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan profesional
untuk masalah-masalah dalam tim dari pada menyalahkan seseorang atau atau menghindari
tangung jawab.
3.Komunikasi: Agar kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan pelayanan kesehatan
masyarakat dapat meningkat, perlu adanya komunikasi yang baik antara sesama tenaga
kesehatan, rasa saling percaya dengan profesi tenaga kesehatan laina, dan menghargai profesi
lain dalam pengambilan keputusan bersama
4.Kemampuan dan Motivasi Kerja: Hubungan perawat dengan profesi lain juga mempengaruhi
kemampuan dan motivasi kerja mereka terhadap kinerja perawat pelaksana
5.Kode Etik: Setiap profesi dalam pelayanan kesehaten memiliki kode etik masing-masinga
yang harus dipertahankan dan diterapkan dalam menjalankan tugasnya

D. HUBUNGAN PERAWAT DENGAN INSTITUSI

Seorang perawat yang telah menyelesaikan pendidikan, baik tingkat Akademi maupun tingkat
sarjana, memerlukan suatu pekerjaan yang Sesuai dengan kemampuan baik di bidang pengetahuan,
keterampilan,Maupun profesionalisme.Memperoleh pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan
Kemampuan standar yang telah digariskan oleh pendidikan yang telah Diikutinya sangatlah sulit
karena besarnya persaingan antara jumlah Tenaga kerja yang ada dengan sedikitnya jumlah lahan
tempat bekerja.Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa yang penting bekerja Dulu,
sedangkan masalah penempatan kerja sesuai atau tidak, akan Dipikiran kemudian. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap motivasi untuk bekerja. Bila Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan
keinginan dan kemampuan, maka Motivasi kerja akan meningkat, tetapi bila pekerjaan yang
didapatkan tidak Sesuai dengan keinginan dan cita-cita, maka akan terjadi penurunan Motivasi kerja
yang menjurus terjadinya konflik antara nilai-nilai sebagai Perawat dengan kebijakan institusi tempat
bekerja. Bila terjadi penumpukan konflik nilai dalam pelaksanaan pekerjaannya Setiap hari, lambat
laun akan terjadi :

1. Buruknya komunikasi antara perawat sebagai pekerja denganInstitusi selaku pembri


kebijaksanaan;

2. Tumbuhnya sifat masa bodoh terhadap tugas yang merupakan Tanggung jawabnya;

3. Menurunnya kinerja.

Agar dapat terbina hubungan kerja yang baik antara perawat denganInstitusi tempat bekerja, perlu
diperhatikan hal-hal di bawah ini :

Perlu ditanamkan dalam diri perawat bahwa bekerja itu tidak sekedar Mencari uang, tapi juga perlu
hati yang ikhlas.Bekerja juga merupakan ibadah, yang berarti bahwa hasil yangDiproleh dari
pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan Penuh rasa tanggung jawab akan dapat
memenuhi kebutuhan lahir Maupun batin.Tidak semua keinginan individu perawat akan pekerjaan
dan tugasnya Dapat teraelisasi dengan baik sesuai dengan nilai-nilai yang ia miliki.Upayakan untuk
memperkecil terjadinya konflik nilai dalamMelaksanakan tugas keperawatan dengan menyesuaikan
situasi dan Kondisi tempat keja.Menjalin kerjasama dengan baik dan dapat memberikan kepercayaan
Kepada pemberi kebijakan bahwa tugas dan tanggung jawab Keperawatan selalu mengalami
perubahan sesuai IPTEK.

Anda mungkin juga menyukai