Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKU Komunikasi efektif dalam hubungan interpersonal dengan

M sesama perawat
3

TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu mensimulasikan komunikasi efektif dalam hubungan
interpersonal dengan sesama perawat

MATERI
Komunikasi dalam pelayanan keperawatan merupakan salah satu komponen
keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang perawat, selain keterampilan
intelektuan dan teknikal. Menjadi seorang perawat dituntut tidak hanya pandai dan menguasai
semua permasalahan kesehatan yang dialami pasien, terutama dalam upaya pemenuhan
kebutuhan dasar ketika pasien sakit. Perawat dituntut juga harus terampil dalam
melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dan berperilaku adaptif dalam
membangung hubungan interpersonal saat melakukan asuhan keperawatan.
Keterampilan interpersonal ini menjadi ciri khas utama yang dapat membedakan
antara perawat satu dengan lainnya. Hal ini penting diperhatikan karena pasien yang dirawat
bukanlah robot, tetapi manusia yang memiliki perasaan dan harga diri. Beberapa karakter
interpersonal yang baik antara lain, ketika bertemu pasien perawat harus selalu senyum,
salam, dan sapa. Ketika akan melakukan tindakan perawatan, lakukanlah komunikasi verbal
meskipun hanya sekedar menanyakan kondisi terkini pasien. ketika telah selesai melakukan
tindakan, berpamitanlah kepada pasien, jika mungkin sertakan doa kesembuhan untuk pasien.
Dengan demikian maka pasien akan sangat terkesan dan senang dengan asuhan yang berikan
oleh perawat berkarakter ini
Keterampilan interpersonal juga merupakan skill utama yang harus dikuasai perawat,
diataranya berupa komunikasi verbal, non verbal, bekerja dengan kertas dan hitung-hitungan,
dengan angka, penggunaan teknolgi, keterampilan yang dapat diaplikasikan pada berbagai
kondisi, kepribadian dan beberapa keterampilan tambahan seperti menjahit, memasak,
mengendarai kendaraan dan sebagainya.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien, komunikasi antar tenaga
kesehatan terutama sesama perawat sangatlah penting. Kesinambungan informasi tentang
klien dan rencana tindakan yang telah, sedang dan akan dilakukan perawat dapat
tersampaikan apabila hubungan atau komunikasi antara perawat atau tenaga medis lainnya
berjalan dengan baik.
            Hubungan perawat-perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dapat
diklasifikasikan menjadi hubungan profesional, hubungan struktural, dan hubungan
interpersonal.
1.       Hubungan Profesional
Antara perawat dengan perawat merupakan hubungan yang terjadi karena adanya
hubungan kerja dan tanggung jawab yang sama dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
2.       Hubungan Struktural
Merupakan hubungan yang terjadi berdasarkan jabatan atau struktur masing-masing
perawat dalam menjalankan tugas berdasarkan wewenang dan tanggung  jawabnya
dalam memberikan pelayanan keperawatan. Laporan perawat pelaksana tentang kondisi
klien kepada perawat primer, laporan primer atau ketua tim kepada kepala ruang tentang
perkembangan kondisi klien, dan supervisi yang dilakukan kepala ruang kepada perawat
pelaksana merupakan contoh hubungan struktural.
3.       Hubungan Interpersonal
Perawat-perawat merupakan hubungan yang lazim dan terjadi secara alamiah.
Umumnya, isi komunikasi dalam hubungan ini adalah hal-hal yang tidak terkait dengan
pekerjaan dan tidak membawa pengaruh dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya.

CARA MEMBANGUN SIKAP ANTAR SESAMA PERAWAT

Tunjukkan selalu sikap memupuk rasa persaudaraan dengan silih asuh, silih asih, silih asah :
1.      Silih asuh
Dimaksudkan bahwa sesama perawat dapat saling membimbing, menasehati, menghormati,
dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau kekeliruan.
2.      Silih Asih
Dimaksudkan bahwa setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dapat saling menghargai
satu sama lain, saling kasih mengasihi sebagai anggota profesi, saling bertenggang rasa dan
bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat membuat sikap
saling curiga dan benci.
3.      Silih Asah
Dimaksudkan bahwa perawat yang merasa lebih pandai/tahu dalam hal ilmu pengetahuan,
dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat tanpa pamrih.

Koordinasi dan komunikasi tidak hanya diperlukan antar tenaga professional kesehatan,
tetapi juga dalam suatu tim profesi, termasuk perawat. Dengan demikian, perawat mampu
melaksanakan peran dan fungsinya secara berkesinambungan. Telah disadari bersama bahwa
tenaga keperawatan harus bekerja sepanjang waktu untuk memberi pelayanan pemenuhan
kebutuhan dasar klien. Perawat merupakan profesi yang harus setia setiap saat di sisi klien
sehingga kerjasama, koordinasi, dan komunikasi antar perawat yang terlibat dalam tim
perawatan klien harus dilakukan untuk mencegah terputusnya proses keperawatan yang
diselenggarakan.

CARA MEMBANGUN KERJASAMA YANG BAIK ANTAR SESAMA PERAWAT


Gangguan komunikasi antar perawat dapat mengakibatkan proses keperawatan terhenti,
kinerja asuhan keperawatan juga akan menurun. Agar kerjasama ini berhasil dengan baik,
diperlukan hal-hal berikut :
1.       Penyesuaian pemahaman tentang tujuan perawatan yang akan dilakukan dan pemahaman
tentang masing-masing tugas anggota tim keperawatan.
2.       Pendelegasian wewenang
3.       Ketersediaan untuk menerima umpan balik antar anggota tim keperawatan.
4.       Terciptanya rasa solidaritas kelompok
5.       Terciptanya iklim kerja yang kondusif dalam tim

KEGIATAN PRAKTIKUM
 Dibagi dalam 6 kelompok
 Simulasikan komunikasi antara perawat dan perawat dengan situasi “persiapan
memberikan intervensi kepada pasien berupa pemberian obat”
 Simulasikan komunikasi antara perawat dan perawat dengan situasi “menentukan
diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien yang dikelola”

Anda mungkin juga menyukai